Indeks

IKM Di NTB Berbenah Menyambut MotoGP

Nuryanti
Simpan Sebagai PDFPrint

Data Dinas Perindustrian NTB terdapat sebanyak 20 an ribu IKM, namun yang punya legalitas/izin hanya di angka 13 ribu saja

MATARAM.lombokjournal.com — Industri Kreatif Menengah (IKM) tengah berbenah, tanpa perlu didekte pemerintah, kalangan IKM menunjukkan semangatnya.

Kesadaran itu hadir  ditandai dengan terbentuknya Forum IKM di Lombok Tengah.

“Insyallah dengan forum IKM itu akan lebih terarah, mana IKM yang akan kita suport agar memiliki daya saing. Sehingga prodak nanti bisa sesuai dengan standar  standar yang sudah ditetapkan oleh EO penyelenggara Moto GP,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti di Mataram Senin (20/1), tekit kesiapan IKM menyambut MotoGP 2021 di Mandalika, Lombok Tengah.

IKM yang dilihat berbenah misalnya IKM Tenun, ekonomi kreatif, industri olahan dan industri kreatif termasuk makanan dan minuman yang nantinya akan memenuhi kebutuhan hotel yang ada di NTB.

“Saat ini kami sedang membina IKMitu dalam komunitas. Jadi kita mendorong komunitas berbasis komoditi, yang memudahkan kita mendampingi atau membina,” jelasnya.

Dikatakan, dalam satu komoditi itu tidak hanya berdiri namun akan saling mengisi misalnya satu IKM butuh bahan baku sehingga IKM yang fokus di bahan baku.

Begitu juga, ada yang fokus di olahan pasca panen, dengan demikian IKM baru bisa masuk dunia pasar pasca panen.

“Nah ini yang akan kita dorong hadir di setiap produk sektor unggulan. Sehingga enak membinannya dan ketersediaan bahan baku dan jaminan pasar antara industri tadi mulai hulu sampai hilir sudah merasakan sendiri,” jelasnya.

Terkait dukungan pemerintah, Nuryanti menjeaskan, pemrintah  akan menyiapkan apa yang menjadi kebutuhan mereka.

Data Dinas Perindustrian NTB terdapatsebanyak 20 an ribu IKM, namun yang punya legalitas/izin hanya di angka 13 ribu saja.

Menurutnya, pemerintah yang melakukan pendampingan Bimbingan Teknis atau pelatihan tidak langsung mengantar IKM tersebut sampai ke proses perizinan.

“Kita dorong supaya mereka dibimbing sampai punya izin. Artinya tidak dilepas begitu saja,” kata Nuryanti.

AYA

Exit mobile version