Indeks

Harga Pertamax Naik, Daya Beli Masyarakat Tertekan

ilustrasi ~ protes kenaikan harga Pertamax / Foto: Ist
Simpan Sebagai PDFPrint

Monjaknya harga Pertamax mengejutkan mengingat masyarakat masih alami tekanan ekonomi

Opini: Puja Astuti, Mahasiswa UMMAT Mataram, NIM: 2021B1B057

lombokjournal.com ~ Kenaikan harga BBM diBulan April pada hari Jumat Tanggal 01/04/2022, melonjak sangat drastis. PERTAMAX  yang sebelumnya per liter seharga Rp,6.500 – 7.500 kini melonjak naik dua kali lipat dari harga sebelumnya.

Penyesuaian harga ini benar-benar mengejutkan, mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia masih mengalami kesulitan ekonomi. 

Sebelumnya Kepala Biro-Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung pribadi dalam keterangan tertulisnya mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih rendah dibandingkan bulan April. 

Maka harga batas atas BBM umum bulan April akan lebih tinggi per liter. 

BACA JUGA: Aksi Panah Misterius Menghantui Kota Bima, Siapa Pelakunya?

Tingginya harga minyak dunia sangat berpengaruh terhadap harga BBM. Sebagai informasi batas jual jenis BBM umum Ron 92 untuk Maret 2022 Rp,14.526.

Ada pun faktor yang mendorong meningkatnya harga BBM terjadi karena konflik antara Ukraina dan Rusia, sehingga meningkatnya 3 bahan bakar yang melonjak tinggi dari konflik tersebut adalah :

Pertamax Turbo

Harga Terkini : Rp,14.500 (Naik Rp,1000 per Liter)

Sebelumnya : Rp,13.500

Pertamax Dexliter 

Harga Terkini : Rp,12.950 (Naik Rp,800 per Liter)

Sebelumnya : Rp,12.150

Pertamax Dex

Harga Terkini : Rp,13.700 (Naik Rp,500 per Liter)

Sebelumnya : Rp,13.200

Naiknya harga Pertamax memang akan memicu terjadinya inflasi, namun inflasi diprediksi tidak akan tinggi. Pasalnya, proporsi konsumen hanya sekitar 14 persen. 

Selain itu, konsumen Pertamax adalah golongan menengah atas yang menggunakan mobil mahal.

Kenapa harga pertalite tidak naik? Karena pertalite itu disubsidi oleh pemerintah, namun implikasi dari kenaikan harga pertamax akan terasa.

Sebab, menurut saya meskipun harga Pertalite tidak naik, tapi di sisi lain dengan meningkatnya harga Pertamax akan menyebabkan sebagian masyarakat beralih menggunakan Pertalite, yang selisih harganya berkisar Rp,3.500 – Rp,3.600 per liter. 

BACA JUGA: Rekening Nasabah Bobol, Bank Harus Bertanggung jawab

Dan akhirnya perburuan terhadap Pertalite dimana-mana, dan mau atau tidak mau akhirnya masyarakat tetap mengkonsumsi Pertamax. 

Dan implikasinya, daya beli masyarakat yang makin tertekan.***

 

 

Exit mobile version