Terapan teknologi pertanian dan peternakan dengan memanfaatkan sistem pertanian terpadu yang dihasilkan siswa-siswi SMK 1 Kuripan, juga dapat diproduksi dan dimanfaatkan oleh petani dan peternak di NTB
LOBAR.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., saat hadir untuk panen perdana tanaman hydroponic sayur-sayuran sekaligus panen telur ayam, mengapresiasi hasil produksi SMKN 1 Kuripan, Lombok Barat, Senin (20/04/2020).
Doktor Zul sapaan akrabnya, meminta SMK-SMK di NTB terus berinovasi mengembangkan sistem pertanian terpadu dalam budidaya dan penerapan teknologi pertanian, mengingat sektor pertanian di Provinsi NTB merupakan sektor andalan dengan potensi paling besar.
Selain itu juga untuk membiasakan petani bersentuhan dengan teknologi.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kuripan Kabupaten Lombok Barat, mengembangkan sistem pertanian terpadu yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan.
Sebagai sekolah menengah vokasi yang konsen di bidang pertanian, diharapkan pola pertanian terpadu seperti ini dapat menghasilkan pembelajaran tentang pertanian yang konprehensif serta saling menguatkan antar sub sektor pertanian yang ada.
Pola Sistem Pertanian Terpadu yang diterapkan oleh SMKN 1 Kuripan ini, mampu meningkatkan produksi tanaman holtikultura seperti cabe, tomat dan terong, serta aneka sayuran dengan pola tanam dengan menggunakan system hydroponic.
Termasuk dalam peningkatan produktifitas ayam petelur untuk dipasarkan dan pemanfaatan pupuk dari limbah peternakan ayam.
Menurut Dr. Zul, terapan teknologi pertanian dan peternakan dengan memanfaatkan sistem pertanian terpadu yang dihasilkan siswa-siswi SMK 1 Kuripan, juga dapat diproduksi dan dimanfaatkan oleh petani dan peternak di NTB.
Ia menilai, banyak petani di NTB tertinggal dan hasil produksinya tidak berkembang, karena produk dan proses pertaniannya tidak berinovasi dengan teknologi dengan memanfaatkan sistem pertanian terpadu.
“Kenapa petani kita miskin karena tidak bersentuhan dengan teknologi yang sedang berkembang,” jelasnya
Gubernur juga menilai, untuk bisa memajukan wilayah-wilayah terpencil di NTB salah satunya adalah dengan membangun SMK-SMK pertanian di wilayah tersebut.
Sehingga Dr. Zul memberi tantangan kepada Kadis Dikbud NTB, Dr.H. Aidy Furqan, yang mendampinginya, untuk bisa membangun SMK pertanian di 10 Kabupaten/Kota di NTB.
“Saya berharap SMK Pertanian juga dibangun 1 di Bima, Dompu, Sumbawa dan KSB,” tuturnya di depan Kabid SMK dan jajaran Dikbud NTB.
Membangunn sekolah kejuruan
Kadis Dikbud NTB, Dr.H. Aidy Furqan, menjelaskan, SMKN 1 Kuripan yang dibuka tahun 1998 ini terus mengalami perkembangan. SMKN 1 Kuripan juga sudah mengembangkan budidaya pengembang tanaman pangan yang memiliki sentuhan teknologi.
“Di NTB ada 171 SMA dan ada 97 SMK, ke depan Sekolah Kejuruan ini akan terus dibangun,” kata Kadis Dikbud.
Sedangkan Kepala Sekolah SMKN 1 Kuripan, H. Hairul Ahmad, SP., M.Pd., menjelaskan ada 3 jurusan di sekolah tersebut. Antara, bidang keahlian Agribisnis dan Agroteknologi, bidang Teknologi dan rekayasa serta bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Sedangkan untuk kompetensi keahlian ada 6 kompetensi, yaitu pertama Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), kedua Agribisnis Pengelola Hasil Pertanian (APHP), ketiga Agribisnis Ternak Unggas (ATU), keempat Kesehatan Hewan (KH), kelima Teknis dan Bisnis Sepeda Motor dan keenam Teknik Komputer dan Jaringan.
“Ke depan, rencananya akan dikembangkan program-program unggulan di SMKN ini. Mulai dari tanaman hingga pengolahan hasil pertanian. Kita juga sudah punya hasil produksi dan merk. Misalnya minuman berbentuk jahe instan, roti manis dan nata de coco,” terangnya.
Kunjungan kerja Gubernur Zul kali ini juga diikuti oleh Kadis Pertanian Provinsi NTB, Kadis Peternakan, Kadis Tanaman Pangan, Inspektur dan Kadis Perindustrian.
AYA/HmsNTB