Indeks
Umum  

Dua Bulan Terdampak Gempa, Petani di Senaru Mulai Bangkit

Warga Senaru saat bergotong-royong untuk percobaan saluran irigasi di Desa Senaru pada Jumat (05/10). (Foto; Harry/Lombok Journal).
Simpan Sebagai PDFPrint

Terdapat 4 titik saluran yang tertimbun longsor. Air irigasi itu merupakan saluran utama yang mengairi 15 dusun lahan perkebunan dan pertanian di sana

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com —  Sejak bencana gempa Lombok, hampir lebih dari 2 bulan lahan pertanian di Desa Senaru, Lombok Utara  mengalami dampak kekeringan hebat.

Dampak bencana gempa bumi yang melanda Lombok Utara sangat dirasakan betul oleh warga di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Saluran utama irigasi di wilayah desa itu rusak parah karena tertimbun material longsoran tanah sejak 29 Juli lalu.

“Alhamdulilah, sedikit demi sedikit warga di Desa Senaru sudah mulai berinisiatif gotong-royong membersihkan sumbatan saluran yang tertimbun longsor. Mulai siang tadi saluran irigasi sudah percobaan untuk dialiri,” kata Sekretaris Desa Senaru, Muhamad Edi, Jumat (05/10).

Masalah kekeringan itu sudah lama dirasakan dampaknya. Sekitar 400 hektar lebih lahan pertanian, terutama untuk perkebunan di Desa Senaru mengalami gagal panen. Tanaman warga banyak yang mati kekeringan.

Saluran irigasi yang bersumber utama dari aliran air terjun Tiu Kelep rusak tertimbun material tanah yang longsor dari atas tebing.

Terdapat 4 titik saluran yang tertimbun longsor. Air irigasi itu merupakan saluran utama yang mengairi 15 dusun lahan perkebunan dan pertanian di sana.

Edi berharap, dengan dicobanya aliran air di saluran irigasi, petani dapat segera mengolah kembali lahan yang dimilikinya agar perekonomian warga perlahan dapat segera pulih pasca gempa.

Menurut Edi, jika masih terus berharap bantuan dari dinas yang menangani masalah pengairan dan irigasi tentu membutuhkan proses yang agak lama.

Harry

Exit mobile version