Sentra Perajin Tenun di Kabupaten Bima Dikunjungi Bunda Lale

Selain kunjungan ke perajin tenun Ju Palibelo, Bunda Lale juga berkunjung ke sentra perajin tenun Bima Shanti di Desa Tonggorisa

KAB BIMA.LombokJournal.com ~ Pada Jum’at (19/04/24), Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Nusa Tenggara Barat Hj Lale Prayatni Gita Ariadi melakukan kunjungan ke sentra perajin tenun Ju Palibelo di Kabupaten Bima. 

Kunjungan tersebut dilakukan Bunda Lale di sela-sela mendampingi Penjabat Gubernur NTB Drs HL Gita Ariadi, M.Si yang melakukan Safari Syawal di Kabupaten dan Kota Bima.

BACA JUGA : Di Kabupaten Bima, Pj Gubernur NTB Halal Bihalal Bersama Ribuan Guru

Bunda Lale, sapaan akrabnya, saat berkunjung ke sentra perajin tenun itu berkesempatan melihat produk yang dihasilkan perajin Ju Palibelo. Dalam kesempatan tersebut,Bunda Lale mendapati bahwa UKM Ju Palibelo masih kesulitan dalam melakukan promosi dan pemasaran hasil kerajinan.

Oleh karena itu, Bunda Lale mengajak semua pihak, terutama dinas terkait di Provinsi NTB, untuk terus melakukan pembinaan kepada para pelaku UMKM yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di NTB.

“Pembinaan dan pendampingan dilakukan mulai dari bagaimana meningkatkan kualitas produk hingga pemasaran produk yang dihasilkan,” ungkapnya.

Bunda Lale dalam kunjungan ke sentra perajin tenun tersebut didampingi oleh Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti.

“Kita berharap, Dinas Perdagangan dan Dinas Perindustrian NTB untuk terus melakukan pembinaan. Baik dari segi kualitas, corak, motif yang bervariasi hingga promosi dan pemasaran dengan memanfaatkan NTB Mall,” kata Bunda Lale.

Apresiasi Bunda Lale terhadap Perajin Tenun di Kabupaten Bima.

BACA JUGA : PDI Perjuangan Fokus Menangkan Kandidatnya dalam Pilkada Serentak

Selain bertemu perajin tenun Ju Palibelo, Bunda Lale bersama rombongan juga berkunjung ke perajin tenun Bima Shanti di Desa Tonggorisa. 

Dalam kunjungannya, Bunda Lale mengapresiasi hasil kerajinan para perajin mulai dari corak dan motif yang cukup beragam dan tidak meninggalkan kearipan lokal.

Bahkan, perajin tenun Bima Shanti yang letaknya di tengah perkampungan penduduk ini sudah menggunakan Qris dalam melakukan transaksi

“Ini menunjukkan para perajin sudah akrab dengan teknologi untuk memudahkan pelayanan kepada pelanggan,” katanya.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti mengatakan, khusus untuk promosi dan pemasaran produk kerajinan tenun, pihaknya telah menyiapkan NTB Mall.

Saat ini, selain terpusat di kompleks Masjid Hubbul Wathan Islamic Center (IC) Mataram, NTB Mall juga telah buka di Strand Mall, Malaysia. Yang terbaru, NTB Mall juga sudah membuka gerai di Dekranasda Ekonomi Kreatif Space (DEKS) Ciputra World Mall, Jawa Timur.

BACA JUGA : Peringatan HUT Lobar Dihadiri Pj Gubernur dan Kepala OPD NTB

“Kehadiran NTB Mall merupakan bentuk komitmen Pemprov NTB dalam upaya memajukan dan memfasilitasi UMKM NTB dengan memperkenalkan berbagai produk unggulannya,” ungkapnya.***

 

 




Halal Bihalal Ormas Perempuan Bersama Bunda Lale

Bunda Lale hadir sebagai tamu istimewa dalam acara halal bihalal ormas perempuan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Acara Halal Bihalal yang diadakan oleh DPD IWAPI NTB bekerja sama dengan PUAN TangGa, PIM NTB, PUANTIARA, dan MT NUR RAUDHOH berlangsung meriah dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445H. Acara ini diadakan di Aruna Hotel Lombok Barat pada tanggal 15 April.

BACA JUGA : Surat Edaran Pemprov NTB untuk Penyesuaian Sistem Kerja ASN

Bunda Lale menjadi tamu istimewa acara halal bihalal ormas perempuan
Bunda Lale

Hj Lale Prayatni Gita Ariadi, Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang dikenal dengan sapaan Bunda Lale, hadir sebagai tamu istimewa sekaligus memberikan sambutan pada acara tersebut. 

Dalam sambutannya, Bunda Lale mengingatkan para peserta untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial, terutama dalam menuliskan hal-hal negatif. 

BACA JUGA : Calon Gubernur Bisa Kehilangan Dukungan Pemilih Potensial

Ia menekankan bahwa hal tersebut dapat menurunkan pahala kebaikan, sama seperti melakukan gibah di dunia nyata.

“Mulut mungkin tidak berbicara, tetapi jari-jari harus kita jaga agar ibadah kita tidak tergerus,” pesan Bunda Lale kepada peserta acara halal bohalal. ***

BACA JUGA : Industri Kreatif Berkembang, NTB Jadi Tuan Ruma Event BBI 

 

 




Ibu-ibu Diajak Agar Bijak Manfaatkan Rupiah 

PJ Ketua TP PKK NTB, Bunda Lale mengajak ibu-ibu mengelola keuangan dengan bijak, terutama di kalangan di bulan berkah Ramadhan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Dalam upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan yang bijak terhadap mata uang Rupiah, Pj Ketua TP PKK NTB, Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi, membuka Kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 1445 H Tahun 2024.

BACA JUGA : Pangan Murah untuk Dekatkan Layanan dan Kontrol Inflasi

 Acara bertajuk “Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah” digelar di Ballroom Islamic Center Masjid Raya Hubbul Wathon, Mataram (20/3/2024).

Bunda Lale, sapaan akrab PJ Ketua TP PKK NTB, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan keuangan terutama di kalangan ibu-ibu. Ia mengapresiasi inisiatif Bank Indonesia (BI) dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut sebagai sarana untuk membantu masyarakat membedakan antara kebutuhan dan keinginan di masa Ramadan hingga lebaran.

BACA JUGA : Zul-Rohmi Tak Pecah Kongsi, TetaP Bersiap Kembali Pimpin NTB

Selain itu, Bunda Lale mengajak peserta untuk merenungkan bagaimana menggunakan Rupiah secara bertanggung jawab selama bulan suci Ramadan. 

“Kita harus merenung bersama tentang bagaimana mengelola Rupiah yang kita miliki dengan bijak sesuai dengan kebutuhan,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap, menjelaskan bahwa program “belanja bijak” di bulan yang penuh berkah mencakup tiga hal penting.

Pertama, BI berupaya menjaga ketersediaan rupiah yang cukup dan berkualitas bagi masyarakat. Kedua, layanan perbankan disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan sebaik mungkin. Dan ketiga, terdapat upaya edukasi kepada masyarakat tentang nilai Rupiah serta cara menghindari uang palsu.

BACA JUGA : Pesona Khazanah Ramadhan, Bulan Suci dengan 1001 Kreasi

Kepala BI menambahkan bahwa saat ini persediaan Rupiah mencukupi untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri di NTB, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan nyaman. san/her

 




NTB Zone Diresmikan di Surabaya 

Pentingnya NTB Zone jadi jembatan kerja sama antara NTB dan Jawa Timur dalam hal promosi dan pemasaran produk unggulan UMKM

SURABAYA.LombokJournal.com ~  Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj Lale Prayatni Gita Ariadi, bersinergi dengan Dekranasda Provinsi Jawa Timur dalam meresmikan NTB Zone, yang berlokasi di salah satu mal di Surabaya, Sabtu (02/03/24).

BACA JUGA : Optimalkan Layanan Publik, Pemprov NTB Siapkan Rencana Aksi

Dalam upacara ini, Bunda Lale, sapaan akrabnya, menekankan pentingnya NTB Zone sebagai jembatan kerja sama antara NTB dan Jawa Timur, terutama dalam hal promosi dan pemasaran produk unggulan UMKM.

“Dengan kerja sama ini, saya berharap provinsi-provinsi ini dapat mengeksplorasi potensi masing-masing, sehingga tercipta kerja sama saling menguntungkan baik dari sisi pemerintah maupun UMKM secara langsung,” ungkap Bunda Lale.

NTB Zone menampilkan beragam produk, termasuk wastra dan produk turunannya. Selain kain tenun, produk siap pakai seperti tas, sepatu, dan home decor juga menjadi daya tarik. 

Kuliner legendaris NTB, seperti ayam taliwang, sate rembige, kripik pelecing, dan kuliner tradisional lainnya, turut meramaikan acara.

BACA JUGA : Medsos Harus Dioptimalkan untuk Tingkatkan Interaksi

“Harapannya, NTB Zone di Desk Space Ciputra World Surabaya ini dapat beroperasi secara berkelanjutan, memberikan manfaat maksimal bagi promosi produk UMKM,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Pj Ketua Dekranasda Jatim, Isye Adhy Karyono, menyampaikan harapannya agar UMKM lokal terus mendapatkan pelatihan untuk mempercepat dan memperluas pasar. Kualitas produk juga diinginkan meningkat agar dapat menjangkau pasar kalangan menengah ke atas.

Arumi Bachsin, selaku pemilik Desk Space, mengapresiasi upaya Bunda Lale dalam menggerakkan dan memasarkan produk lokal NTB. Ia berharap produk UMKM dari NTB dan Jawa Timur dapat bersama-sama berkembang dan mendapatkan pasar yang lebih luas.

Acara ini dihadiri oleh delegasi dari NTB, termasuk pengurus Dekranasda NTB. Para pejabat tinggi, seperti Pj Ketua DWP NTB, Kadis Perdagangan, Kadis Komonfotik, Kaban BPKAD, Kadiskop UMKM, Kadis DP3A2KB, Kadis Pertanian, Perwakilan Dinas Perindustrian, Direktur Kepatuhan Bank NTBS, dan perwakilan Bank Indonesia NTB, turut serta dalam keseruan acara.

BACA JUGA : Pasar Murah Digelar Pemprov NTB di Berbagai Titik

Tarian khas NTB dan fashion show bertemakan wastra Lombok Sumbawa semakin memeriahkan acara. Penari berbalutkan wastra kreasi tenun khas NTB dan peragawati profesional berhasil menciptakan suasana yang anggun dan mengesankan. ***

 

 




Kerja Sama TP PKK, Upaya Turunkan Angka Stunting di NTB

Kerja sama dilakukan, mengingat tingginya angka stunting di daerah pesisir, padahal daerah pesisir merupakan penghasil ikan

MATARAM.LombokJournal.com –  Ir. Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Nusa Tenggara Barat (TP PKK NTB), bersama TP PKK Kota Mataram, baru saja meluncurkan intervensi penurunan angka stunting di Provinsi NTB tahun 2024 di Kelurahan Tanjung Karang.

BACA JUGA : Konten Lokal Berdampak Positif Bagi Perekonomian NTB

Bunda Lale mengatakan kerja sama TP PKK sebagai pilot project

Dalam sambutannya, Bunda Lale panggilan akrab Pj Ketua TP PKK NTB, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal tim TP PKK untuk mengatasi masalah angka stunting di daerah pesisir.

Kerja sama dilakukan, mengingat masih tingginya angka stunting di daerah pesisir. Mengingat bahwa daerah pesisir merupakan penghasil ikan, TP PKK Provinsi berupaya mempercepat pertumbuhan berat dan tinggi badan anak-anak stunting di wilayah tersebut. 

Jika berhasil, proyek kerja sama ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Daerah.

“Pilot Project TP PKK Provinsi NTB ini fokus pada peningkatan berat dan tinggi badan anak-anak stunting di daerah pesisir. Jika berhasil, ini akan menjadi rekomendasi kami kepada pemerintah daerah,” ungkap Bunda Lale saat menyampaikan sambutan di Aula Kantor Camat Sekarbela, pada Selasa (27/02/24).

BACA JUGA : NTB Dari Rawan Pangan Jadi Lumbung Padi Nasional

Bunda Lale juga mencatat bahwa upaya serupa tengah dilakukan di Desa Aik Berik, dengan pemberian ikan dan telur mampu meningkatkan berat badan anak sebanyak 0,3 ons. 

Kolaborasi dengan E-Fishery memungkinkan perbandingan efisiensi antara pemberian ikan air tawar dan air laut dalam mengurangi angka stunting di NTB.

“Kami juga melakukan hal yang serupa di Desa Aik Berik. Nantinya, kita akan membandingkan mana yang lebih efektif antara ikan air tawar dan air laut dalam mengatasi stunting,” tambahnya.

Bunda Lale mengakhiri sambutannya dengan harapan kepada seluruh lurah dan kader PKK Kota Mataram untuk mendukung Pilot Project PKK NTB, menjadikannya keberhasilan bersama. Serta bisa menjadi tolak ukur secara nasional. 

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bank NTB Syariah atas dukungan selama 3 bulan dalam upaya mengatasi stunting.

BACA JUGA : Caleg Pendatang Baru Dapil Lombok Melenggang ke Senayan

“Kami berharap dukungan dari semua kader PKK dan bapak lurah untuk Pilot Project ini sebagai keberhasilan kerja sama kita. Terima kasih kepada Bank NTB Syariah atas dukungan selama 3 bulan ini. Semoga kami tetap mendapat dukungan,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, Hj. Kinnastri Mohan Roliskana, Ketua TP PKK Kota Mataram, menyampaikan ucapan terima kasih kepada TP PKK Provinsi NTB atas perhatian khusus yang diberikan kepada Kota Mataram.

“Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada TP PKK Provinsi NTB yang telah memberikan perhatian khusus kepada kami di Kota Mataram, terutama di Kecamatan Sekarbela,” tutupnya. ***

 




Bunda Lale Ajak Masyarakat Jalani Hidup Sehat

Ini pesan Bunda Lale, masyarakat diimbau untuk  menjaga keseimbangan jasmani dan rohani

MATARAM.LombokJournal ~ Bunda Hj Lale Prayatni Gita Ariadi atau Bunda Lale, istri Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat, mengajak masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat melalui kegiatan senam bersama. 

BACA JUGA : MotoGP dan ARRC 2024, Peluncuran Tiket di Jakarta 

Dalam rangkaian perayaan HUT Klub Jantung Sehat, Yayasan Jantung Indonesia NTB yang ke-46, Ia berbicara tentang pentingnya menjaga keseimbangan jasmani dan rohani.

Kegiatan senam bersama ini diadakan di RTH Petemon, Pagutan, kota Mataram, pada Ahad (23/02/24). 

Saat senam bersama Ia menyampaikan pesan bahwa keluarga seharusnya rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh. 

BACA JUGA : Pelabuhan Laut Kota Bima Ditinjau Pj Gubernur NTB

Bunda Lale  pernah menjadi pelatih senam, juga mengakui manfaat olahraga dalam kehidupan sehari-hari, terutama dengan pertambahan usia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian Klub Jantung Sehat, dr. Hamzi Fikri, memberikan informasi mengenai pentingnya merawat jantung. 

Ia mengimbau untuk menjalankan Panca Usaha Jantung Sehat, seperti menjaga keseimbangan gizi, tidak merokok, menghadapi dan mengatasi stres, serta memantau tekanan darah. 

Dr. Hamzi juga menekankan pentingnya berolahraga secara teratur sebagai salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung.

BACA JUGA : Perdagangan dan Peranannya dalam Pembangunan Ekonomi

Selain lomba senam yang diikuti oleh organisasi perempuan dan anggota klub, perayaan ulangtahun tersebut juga menjadi platform untuk mengkampanyekan dan mendidik masyarakat tentang kesehatan jantung. jm

 




PKK NTB Rakor Cegah Kekerasan Anak di Sekolah

Tindakan  kekerasan terhadap anak di satuan pendidikan menjadi perhatian yang harus diprioritaskan oleh pemerintah

MATARAM.LombokJournal.com ~ Penjabat (PJ) Ketua TP PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj Lale Prayatni Gita Ariadi memimpin rapat koordinasi (Rakor) bersama lembaga pemerhati anak di Provinsi NTB, terkait Permasalahan Kekerasan Terhadap Anak di Satuan Pendidikan di pendopo gubernur, Kamis (19/10/23).

Dalam rakor itu, Bunda Lale sapaan akrabnya menjelaskan, tindakan  kekerasan terhadap anak di satuan pendidikan menjadi perhatian yang harus diprioritaskan oleh pemerintah dalam upaya penanganannya. 

BACA JUGA: Pemprov NTB Siap Dukung Komisi Penanggilangan HIV-AIDS Provinsi NTB

“Untuk itu, dalam rapat ini. Kita harus mencari solusi dan berbagai upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah (cegah kekerasan terhadap anak) ke depannya ,” harap bunda Lale.

Dengan demikian, Bunda Lale menjelaskan bahwa dalam rapat ini ada tiga hal yang perlu dirumuskan. Pertama, menyusun rencana aksi  untuk mewujudkan pendidikan yang nyaman bagi peserta didik. Kedua, meminimalisir penyebaran berita hoax tentang kekerasan di dunia pendidikan dan peran orang tua untuk menggali informasi selama anak di mengikuti kegiatan sekolah.

“Dengan langkah-langkah ini, harapan saya ini bisa mewujudkan dunia pendidikan yang lebih meningkat baik bagi siswa maupun para guru,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB, Dra. Nunung Triningsih menjelaskan, kekerasan pada anak yang di NTB dari tahun ke tahun mengalami penurunan. 

BACA JUGA: Indra Jaya Usman, Silaturahmi dengan Guru Semasa Sekolah 

Kasus kekerasan pada anak tahun 2021 sebanyak 1060 kasus, tahun 2022 sebanyak 1154 kasus mengalami penurunan per 22 September 2023 hanya terdapat 664 korban kekerasan pada anak.

“Kami terus melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan pada anak di berbagai lembaga sekolah di NTB,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut, ada beberapa kebijakan yang dirumuskan dalam mencegah kekerasan pada anak di satuan pendidikan. Rumusan itu disampaikan oleh Kepala Dinas Dikbud NTB, Dr. Aidy Furqon yang akan menjadi perhatian pemerintah untuk menerapkan di setiap sekolah di NTB.

Rumusan itu diantaranya, pembentukan tim satgas pencegahan di tingkat provinsi maupun di sekolah-sekolah, edukasi kesehatan mental kepada anak dan pola asuh dari orang tua yang harus tersistematis.

BACA JUGA: MotoGP Mandalika 2023 Sukses, Pacu Ekonomu dan Pariwisata

Dalam rakor tersebut juga dihadiri oleh perwakilan kemenag NTB, LPA NTB, Pemerhati Anak di Provinsi NTB dan berbagai lembaga kesejahteraan anak lainnya. ***

 




Bunda Lale Serahkan Estapet Kepemimpinan DWP NTB 

Bunda Lale ajak 3 organisasi yang besar di NTB terdiri dari DWP, PKK, BKOW untuk bekerja bersama-sama dalam menyukseskan program kegiatan.

MATARAM.LombokJournal.com ~ Serah terima jabatan berupa tugas, wewenang dan tanggung jawab Pj Ketua DWP NTB, dari penjabat lama Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi kepada Zuharia Mardiyanti Fathurahman di Sekretariat DWP NTB, Mataram, Rabu (18/10/23)

Bunda Lale sapaan Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi dalam serah terima jabatan DWP Prov NTB, yakin kemampuan penggantinya. 

BACA JUGA: Perempuan Adalah Ujung Tombak Ketahanan Pangan

“Pagi ini saya menyerahkan satu estapet tongkat kepemimpinan kepada Pj Ketua DWP NTB, Zuharia Mardiyanti Fathurahman. Saya yakin buk Ria bisa sebagai nahkoda baru di DWP selama 1 tahun lebih kedepannya,” jelas Bunda Lale

Bunda Lale menyampaikan harapannya, ibu-ibu Dharma provinsi bisa memberikan dukungan kepada Pj Ketua DWP NTB yang baru dalam melaksanakan program kegiatan.

“Tentunya ada program yang belum terlaksana sehingga kita berharap semua program yang belum dilakukan bisa dilaksanakan dalam waktu 1,5 tahun kedepan,” kata Bunda Lale.

BACA JUGA: Antusiasme Penonton di Hari Terakhir MotoGP 2023

Selain itu, Bunda Lale mengajak kepada 3 organisasi yang besar di NTB terdiri dari DWP, PKK, BKOW untuk bekerja bersama-sama dalam menyukseskan program kegiatan.

Sementara itu, Pj Ketua DWP NTB yang baru, Zuharia Mardiyanti mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota DWP Porvinsi NTB atas dukungan yang diberikan untuk melanjutkan kepemimpinan sebelumnya.

BACA JUGA: Penumpang Bandara Lombok Melonjak Seharus Pasca MotoGP 2023

“Terima kasih atas dukungan ibu-ibu DWP NTB untuk melanjutkan tongkat estafet yang sudah diberikan kepada saya dan kita semua dari Ibu Pj Gubernur, tentunya akan melanjutkan program kerja yang masih berjalan ditahun ini,” katanya. ***

 

 




Perempuan adalah Ujung Tombak Ketahanan Pangan

Megawati Lestari Dorong Perempuan menjadi agen perubahan diversifikasi untuk ketahanan pangan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Kondisi kekurangan air di sejumlah kawasan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat dampak gejala badai El Nino yang berkepanjangan sejak dua bulan terakhir makin terasa bagi sektor pertanian. 

Akibatnya, harga komoditi pertanian  termasuk yang paling pokok, seperti beras mengalami peningkatan signifikan. Tentu saja yang akan paling merasakan dampak kenaikan harga ini adalah kaum perempuan, para ibu rumah tangga. 

BACA JUGA: Rachmat Hidayat Resmikan Gedung Serba Guna di Lotim

Peran perempuan untuk untuk diversifikasi pangan
Megawati Lestari bagi-bagi bingkisan

Caleg DPRD NTB dari Partai Golkar, Megawati Lestari, SH.MH ikut memikirkan kondisi tersebut. Menurutnya, fenomena yang hampir selalu terjadi setiap tahun, ini harus ada solusinya dari pemerintah. Baik jangka panjang, menengah, dan solusi taktis jangka pendek.

Mega menyebut, penanganan seperti penyaluran air bersih dan bantuan sembako sebenarnya hanya efektif untuk solusi jangka pendek. Seharusnya yang perlu dipikirkan adalah solusi jangka panjangnya. 

“Saya pikir kita harus serius, sebab secara keberlanjutan ini juga berpengaruh ke Ketahanan Pangan,” kata Megawati Lestari,  Selasa (17/10/23). 

Menurut Megawati, kaum perempuan bisa menjadi agen perubahan untuk diversifikasi pangan menuju ketahanan pangan nasional.

Ia menguraikan, diversifikasi atau penganekaragaman adalah suatu cara untuk mengadakan lebih dari satu jenis komoditi yang dikonsumsi. 

BACA JUGA: Pj Gubernur NTB Dukung Kewrja Sama Bidang Perbankan

Di bidang pangan kata Mega, diversifikasi memiliki dua makna, yaitu diversifikasi tanaman pangan dan diversifikasi konsumsi pangan. 

“Kedua bentuk diversifikasi tersebut masih berkaitan dengan upaya untuk mencapai ketahanan pangan,” ujarnya. 

Mega menjelaskan bahwa, negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang.

Kewajiban itu harus terpenuhi baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal.

“Sebagai Negara dengan jumlah penduduk yang besar dan di sisi lain memiliki sumber daya alam dan sumber pangan yang beragam, Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara berdaulat dan mandiri, begitu juga di daerah NTB ini,” paparnya.

Kepada kelompok perempuan di Lombok Tengah, Megawati Lestari mengajak agar kaum perempuan mulai menjadi agen perubahan diversifikasi pangan. 

BACA JUGA: Penumpang Bandara Lombok Melonjak Sehari Pasca MotoGP 2023

Hal itu menurut Mega bisa dimulai dengan sesuatu yang sederhana, seperti mulai menanam dan memanfaatkan pekarangan rumah. Diharapkan bisa menjadi stimulus dalam merubah mindset kaum perempuan di Lombok Tengah.

“Karena di saat harga beras dan sembako naik, pasti perempuan, ibu rumah tangga yang paling merasakan,” terang Mega. 

Saran perempuan yang juga Ketua Dharma Wanita Provinsi NTB ini sudah saatnya konsep diversifikasi pangan dan semangat menanam ini mendapat dorongan. 

“Ibu-ibu bisa mulai dengan hortikultura, menanam cabai, tomat, atau sayuran lain yang bisa dilakukan di pekarangan rumah,” ujarnya.

Megawati Lestari sendiri sudah cukup lama bergelut sebagai aktivis perempuan untuk demokrasi. Dari pengalamannya bersentuhan dengan masalah sosial kemasyarakatan.

Dari sudut itu, Mega melihat kaum perempuan masih dinilai sebagai subjek pelengkap semata. Padahal, potensi yang ada di kelompok perempuan sangat luar biasa.

Hal itu juga yang menjadi alasan Megawati memantapkan visi untuk Pemberdayaan Perempuan dan Ketersediaan Pendidikan yang Berkualitas. 

“Dua hal yang akan saya perjuangkan ketika diberi amanah duduk di kursi DPRD NTB kelak,” papar Mega. 

Diversifikasi Pangan untuk Kesehatan

Dalam pertemuan dengan kelompok perempuan di Lombok Tengah, Megawati juga menyampaikan pentingnya diversifikasi pangan untuk kesehatan.

Megawati memaparkan, diversifikasi pangan, penganekaragaman pangan, atau penganekaan pangan adalah suatu usaha untuk mengajak masyarakat memberikan variasi terhadap makanan pokok yang dikonsumsi, agar tidak terfokus hanya pada satu jenis saja.

BACA JUGA: Catatan dari Perhelatan MotoGP Mandalika 2023

Menurut Mega, konsep ini hanya berlaku untuk makanan pokok saja. Oleh karena itu, diversifikasi pangan sering disamakan dengan konsep pengurangan konsumsi beras, dengan penggantian makanan pokok yang bukan beras, padahal tidak sama sekali. 

“Manfaat dari diversifikasi pangan yaitu untuk memperoleh nutrisi dengan nilai gizi yang lebih beragam serta seimbang. Hal ini juga berkaitan dengan pola hidup sehat dan kesehatan,” ujarnya.

Melalui kegiatan menanam dan memanfaatkan pekarangan, Megawati berharap kaum perempuan terutama ibu rumah tangga tak hanya terbantu mengurangi beban ekonomi, tetapi sekaligus bisa mengatur pola hidup sehat.

“Misalnya penyakit diabetes atau gula darah. Itu salah satu faktor kan komsumsi nasi yang tinggi kadar glukosanya. Sehingga dengan diversifikasi misalnya kita kadang konsumsi jagung atau singkong, ini akan menjadi pola hidup sehat yang baik,” katanya.

Megawati mengakui bahwa diversifikasi dan ketahanan pangan adalah hal yang menjadi tantangan bangsa Indonesia ke depan.

Resolusi Ketahanan Pangan juga sudah dimulai pemerintah sejak tahun 2023 ini. Selain untuk menghadapi resiko ekonomi global, juga untuk memastikan kecukupan pangam nasional terpenuhi dekade ke depan.

Namun, upaya untuk goal besar itu harus juga dimulai di daerah dengan melibatkan aktor-aktor utama dari kaum perempuan.

“Inshaa Allah kalau perempuan kita berdaya dan dilibatkan dalam setiap strategi pembangunan termasuk diversifikasi dan ketahanan pangan, semua goal besar pasti akan lebih mudah dan ada akselerasi dalam pencapaiannya,” tandasnya.(*)

 

 




Merayakan Maulid Nabi Bersama Bunda Lale

Bunda Lale hadiri perayaan Maulid Nabi, tradisi masyarakat Sasak dengan membuat nasi rasul atau nasi kuning

MATARAM.LombokJournal.com ~ Penjabat Ketua TP – PKK Provinsi NTB, Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi menghadiri perayaan Maulid Nabi dalam acara Lombok Food Festival Sub Acara “Maulidan Bersama Bunda Lale dan Demi Masak Nasi Rasul” di Pelataran Parkir Lombok Epicentrum Mall, Minggu (15/10/23).

BACA JUGA: Pj Gubernur Tinjau Dusun Kekurangan Air Bersih di Lotim

Dalam perayaan Maulid Nabi, Bunda Lale menjelaskan trntang nasi Rasul
Bunda Lale

Bunda Lale menjelaskan, tradisi adat Sasak dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah dengan membuat nasi rasul atau nasi kuning. 

“Nah ini lah salah satu tradisi dari adat Sasak di dalam merayakan maulid nabi, ini memang dibuat pada saat maulid nabi, satu bulan penuh maulid nabi di Lombok ini ya satu bulan penuh juga kita bisa mendapat nasi rasul,” tuturnya. 

BACA JUGA: Desa Wisata dan NTB Mall Andalan Raih Provinsi Terinovatif di NTB

Bunda Lale juga mengatakan, nasi Rasul bukan hanya saat perayaan maulid nabi saja, tetapi saat acara kawinan pun juga selalu ada.

“Ini nama nya penamat sebenarnya, kalau kita disini di orang Sasak, pada saat maulid nabi. pada saat ada acara kawinan, pasti ada (nasi rasul), kalau disuguhkan ke tamu akan di bungkus jadi berkat nya,” jelas Bunda Lale.

BACA JUGA: Pembalap yang Berlaga di MotoGP 2024 Diarak Keliling Kota

Turut hadir Kepala Dinas Kominfotik NTB, Anggota PKK Provinsi, Dharmawanita dan Organisasi Wanita lainnya. ***