Pengertian Mitigasi sebagai Upaya Mengurangi Risiko

Mitigasi merupakan upaya mengurangi risiko, dari pengertian dampak buruk atau hal lain yang tidak diinginkan, akibat dari suatu peristiwa, yang umumnya adalah bencana.

LombokJournal.com ~  Konsul Jenderal Jepang, Katsumata Harumi pun menyambut baik keinginan dan antusiasme NTB untuk bekerja sama dengan Jepang.

Menanggapi itu, saat melakukan kunjungan ke NTB, Rabu (18/01/23) di ruang kerja Wagub NTB, Katsumata Harum, menawarkan kerjasama khususnya kerja sama untuk mitigasi bencana. Mengingat NTB dan Jepang merupakan daerah yang rawan terhadap bencana.

Apakah yang dimaksud sebagai mitigasi bencana? Berikut akan dijelaskan bebeberapa yang perlu diketahui tentang mitigasi bencana tersebut.

BACA JUGA: Bahas Berbagai Peluang Kerjasama dengan Jepang

Ini contoh pengertian bencana alam meteorologi adalah bencana yang berhubungan dengan iklim, umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus

Dalam UU Nomor 24 Tahun 2007.diatur mengenai apa yang disebut mitigasi merupakan upaya untuk mengurangi risiko bencana. Undang-Undang tersebut memuat definisi tentang mitigasi.

Mitigasi merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Mitigasi adalah upaya yang memiliki sejumlah tujuan untuk mengenali risiko, penyadaran akan risiko bencana, perencanaan penanggulangan, dan sebagainya. 

Bisa dikatakan, mitigasi bencana adalah segala upaya mulai dari pencegahan sebelum suatu bencana terjadi sampai dengan penanganan usai suatu bencana terjadi.

Namun, untuk lebih mengetahui lebih dalam lagi mengenai mitigasi, penting untuk mengetahui sejumlah pengertiannya terlebih dahulu, dan sejumlah langkah dan contohnya. Berikut adalah pengertian mitigasi sekaligus contoh penanganan bencana.

Pengertian Mitigasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mitigasi adalah kata benda yang memiliki dua makna tergantung konteks penggunaannya. 

Makna pertama, mitigasi adalah upaya menjadikan berkurang kekasaran atau atau kesuburannya (tentang tanah dan sebagainya). Sedangkan makna kedua, mitigasi adalah tindakan mengurangi dampak bencana.

Mitigasi adalah kata yang memiliki padanan kata dalam bahasa Inggris, mitigation. Definisi mitigation bahasa Inggris, mitigasi adalah tindakan mengurangi keparahan, keseriusan, atau rasa sakit dari sesuatu.

Menurut Cambridge Dictionary, mitigasi adalah tindakan mengurangi seberapa berbahaya, tidak menyenangkan, atau buruknya sesuatu. 

Sedang menurut Merriam-Webster, mitigasi adalah tindakan mengurangi sesuatu atau keadaan yang dikurangi: proses atau hasil membuat sesuatu yang kurang parah, berbahaya, menyakitkan, keras, atau merusak.

Dari sejumlah definisi tersebut ada kesamaan komponen makna, yakni mengurangi sesuatu yang terkait dengan risiko, dampak, buruk, atau hal-hal yang tidak diinginkan.

 Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa mitigasi adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko, dampak buruk atau hal lain yang tidak diinginkan, akibat dari suatu peristiwa, yang umumnya adalah bencana.

Mitigasi adalah upaya yang bertujuan untuk menurunkan risiko dan dampak dari bencana. Bencana sendiri memiliki tiga kelompok kategori, yakni bencana alam, bencana nonalam , dan bencana sosial. Ini dikutip dari laman resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar.

BACA JUGA: Chiki Ngebul Pemicu Kerusakan Organ Tubuh

Bencana alam, adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa oleh alam. Sedangkan bencana nonalam, adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa nonalam. Sementara itu, bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa oleh manusia.

Bencana alam sendiri masih bisa dibedakan menjadi dua kategori, yakni bencana alam meteorologi dan bencana geologi. 

Bencana alam meteorologi adalah bencana yang berhubungan dengan iklim, umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus. Sedangkan bencana geologi adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, dan longsor.

Langkah-Langkah Mitigasi

Mengingat bencana alam merupakan risiko yang tidak terhindarkan, maka mitigasi adalah hal penting yang perlu diketahui untuk setidaknya mengurangi dampak dari bencana. Mitigasi adalah langkah yang memiliki sejumlah prosedur dan tahapan guna mengurangi risiko dan dampak dari bencana.

Berikut tahap-tahap mitigasi seperti yang telah dikutip Liputan6.com dari laman resmi BPBD Kabupaten Purworejo.

Tahap-Tahap Penanganan Bencana :

  1. Mitigasi adalah langkah yang memiliki tahap awal penanggulangan bencana alam untuk mengurangi dan memperkecil dampak bencana. Mitigasi adalah langkah yang juga dilakukan sebelum bencana terjadi. Contoh kegiatannya antara lain membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan gempa, penanaman pohon bakau, penghijauan hutan, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di  wilayah rawan bencana.
  2. Berikutnya, langkah dari mitigasi adalah perencanaan. Perencanaan dibuat berdasarkan bencana yang pernah terjadi dan bencana lain yang mungkin akan terjadi. Tujuannya adalah untuk meminimalkan korban jiwa dan kerusakan sarana-sarana pelayanan umum yang meliputi upaya mengurangi tingkat risiko, pengelolaan sumber-sumber daya masyarakat, serta pelatihan warga di wilayah rawan bencana.
  3. Langkah ketiga mitigasi adalah respons, yang merupakan upaya meminimalkan bahaya yang diakibatkan bencana. Tahap ini berlangsung sesaat setelah terjadi bencana. Rencana penanggulangan bencana dilaksanakan dengan fokus pada upaya pertolongan korban bencana dan antisipasi kerusakan yang terjadi akibat bencana.
  4. Hal yang tak kalah penting dari upaya mitigasi adalah pemulihan. Langkah ini merupakan langkah yang perlu diambil setelah bencana terjadi guna mengembalikan kondisi masyarakat seperti semula.

Pada tahap ini, fokus diarahkan pada penyediaan tempat tinggal sementara bagi korban serta membangun kembali saran dan prasarana yang rusak. Selain itu, juga perlu dilakukan evaluasi terhadap langkah penanggulangan bencana yang dilakukan.

Berdasarkan siklus waktunya, kegiatan penanganan bencana dapat dibagi 4 kategori :

  1. Kegiatan sebelum bencana terjadi.
  2. Kegiatan saat bencana terjadi.
  3. Kegiatan tepat setelah bencana terjadi.
  4. Kegiatan pasca bencana yang meliputi pemulihan, penyembuhan, perbaikan, dan rehabilitasi.

Contoh Mitigasi:

Mitigasi Bencana Tsunami

Mitigasi bencana tsunami adalah sistem untuk mendeteksi tsunami dan memberi peringatan untuk mencegah jatuhnya korban. Ada dua jenis sistem peringatan dini tsunami, yaitu sistem peringatan tsunami internasional dan sistem peringatan tsunami regional.

Mitigasi Bencana Gunung Berapi

Upaya mitigasi bencana gunung berapi meliputi pemantauan aktivitas gunung api. Data hasil pemantauan dikirim ke Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) di Bandung dengan radio komunikasi SSB.

BACA JUGA: Bahaya Nitrogen Cair, Banyak Makan Korban 

Selain pemantauan, mitigasi bencana gunung berapi juga melibatkan pemetaan untuk mengetahui kawasan rawan bencana gunung berapi. Ini juga memungkinkan untuk menjelaskan jenis dan sifat bahaya, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, pengungsian, dan pos penanggulangan bencana gunung berapi.

Bagian yang tidak kalah penting dari mitigasi bencana gunung berapi adalah sosialisasi. Tujuannya langkah mitigasi adalah untuk menyadarkan masyarakat terkait risiko bencana di lereng gunung berapi.

Mitigasi Bencana Gempa Bumi

Langkah mitigasi gempa bumi pun dibedakan menjadi tiga, yakni langkah sebelum gempa, langkah saat terjadi gempa, dan langkah pasca gempa.

Langkah yang bisa dilakukan sebelum gempa yang dapat mengurangi dampaknya adalah sebagai berikut:

  1. Mendirikan bangunan sesuai aturan baku (tahan gempa)
  2. Kenali lokasi bangunan tempat Anda tinggal
  3. Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional
  4. Siapkan peralatan seperti senter, P3K, makanan instan, dll
  5. Periksa penggunaan listrik dan gas
  6. Catat nomor telepon penting
  7. Kenali jalur evakuasi
  8. Ikuti kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa

 Ketika terjadi gempa, ikuti langkah berikut ini:

  1. Tetap tenang
  2. Hindari sesuatu yang kemungkinan akan roboh, kalau bisa ke tanah lapang
  3. Perhatikan tempat Anda berdiri, kemungkinan ada retakan tanah
  4. Turun dari kendaraan dan jauhi pantai.

Setelah gempa, ikuti langkah berikut ini:

  1. Cepat keluar dari bangunan. Gunakan tangga biasaPeriksa sekitar Anda. Jika ada yang terluka, lakukan pertolongan pertama.
  2. Hindari bangunan yang berpotensi roboh.

Mitigasi Tanah Longsor

Terkait dengan tanah longsor, mitigasi adalah upaya yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak tanah longsor. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan:

  1. Hindari daerah rawan bencana untuk membangun pemukiman
  2. Mengurangi tingkat keterjalan lereng
  3. Terasering dengan sistem drainase yang tepat
  4. Penghijauan dengan tanaman berakar dalam
  5. Mendirikan bangunan berpondasi kuat
  6. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air cepat masuk
  7. Relokasi (dalam beberapa kasus)

Demikian pemaparan mengenai mitigasi, mulai dari pengertian, langkah-langkah, hingga contoh tindakan yang dapat menurunkan dampak dari timbulnya bencana. ***

Sumber: BNPB

 




Bahas Berbagai Peluang Kerja Sama dengan Jepang

Saat terima Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Denpasar, Wagub NTB bahas berbagai peluang kerja sama dengan Jepang

MATARAM.lombokjournal.com ~ Banyak peluang kerja sama yang bisa dilakukan antara Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Jepang, seperti bidang pendidikan, industri, mitigasi bencana, bahkan pengiriman tenaga kerja

“Kami akan sangat senang jika bisa bekerja sama dengan Jepang. Banyak sekali peluangnya, seperti kerja sama dalam bidang pendidikan, industri, mitigasi bencana, bahkan pengiriman tenaga kerja dan lainnya,” ujar Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah 

BACA JUGA: Bahaya, Camilan ‘Chiki Ngebul’ Mengancam Kesehatan

Wagub NTB bahas peluang kerja sama bersama Konjen Jepang

Ia menawarkan kerjasama itu saat menerima kunjungan Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang Katsumata Harumi, di Denpasar, Bali, Rabu (18/01/23) di ruang kerja Wagub. 

Selain itu, di hadapan Konjen Jepang, Ummi Rohmi sapaan Wagub NTB juga membagikan pengalaman NTB terkait upaya pemulihan pasca Gempa 2018. Serta berbagai upaya untuk tetap bertahan dan bangkit di masa pandemi Covid-19. 

“Disini sangat lengkap, kita punya segalanya, mulai dari gunung, air terjun, ragam budaya dan lainnya. Namun, kami tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata, melainkan juga pertanian, perikanan dan lainnya. Oleh karena itu, pada saat gempa 2018, kami masih bisa survive. Ketika pandemi, kami juga bisa bangkit melalui program Bela dan Beli Produk Lokal untuk membantu masyarakat,” jelasnya.

Terkait sektor ketenagakerjaan, Wagub juga mengutarakan keinginannya untuk mengirim lebih banyak lagi tenaga magang dari NTB ke Jepang. 

Hal itu diharapkan dapat melahirkan lebih banyak tenaga terampil yang dimiliki NTB.

Menanggapi hal itu, Konsul Jenderal Jepang, Katsumata Harumi pun menyambut baik keinginan dan antusiasme NTB bekerja sama dengan Jepang. 

Pihaknya berharap secepatnya akan terjalin banyak kerja sama dengan NTB dalam berbagai bidang, terutama kerja sama untuk mitigasi bencana, mengingat NTB dan Jepang merupakan daerah yang rawan terhadap bencana.

“Kita juga punya kesamaan, di Jepang rawan sekali bencana, seperti gunung meletus dan gempa bumi. Sehingga saya sangat mengapresiasi peluang-peluang tersebut. Semoga ke depan kita bisa bekerja sama dalam banyak hal,” tutur H.E Katsumata Harumi.

BACA JUGA: ‘Chiki Ngebul’ Pemicu Kerusakan Organ Tubuh

Hadir mendampingi Wagub, yaitu Asisten I Setda NTB dan Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB. ***

 




Rumah Tangga Miskin Indonesia Hidup dari Sektor Pertanian

Pengeluaran penduduk Indonesia di perkotaan yang golongan rumah tangga orang kaya lebih banyak digunakan untuk kebutuhan non-makanan

LombokJournal.com ~ Rumah tangga miskin di Indonesia, sebagian besar tercatat memiliki sumber penghasilan utama atau menggantungkan hidupnya di sektor pertanian.

Jumlahnya mencapai 51,33 persen pada Maret 2021, seperti dilaporkan Badan Pusat Statistik.

Rumah tangga miskin berikutnya menggantungkan hidupnya dari sumber penghasilan utama dari sektor lainnya sebesar 29,69 persen. Kemudian, sebanyak 12,90 persen rumah tangga miskin tidak bekerja alias pengangguran.

BACA JUGA: Kemiskinan di NTB Menurun 0.01 persen pada September 2022

Rumah tangga miskin sebagian besar pengeluarannya untuk makan
Pemukiman rumah tangga miskin

Ada pula rumah tangga miskin yang memiliki sumber penghasilan utama dari sektor industri, persentasenya hanya sebesar 6,08 persen.

Sementara itu, rumah tangga tidak miskin paling banyak memilki sumber penghasilan utama dari sektor lainnya. Persentasenya sebanyak 47,05 persen.

Lalu, rumah tangga tidak miskin berikutnya memiliki sumber penghasilan dari sektor pertanian sebesar 31,60 persen. 

Diikuti oleh rumah tangga tidak bekerja sebesar 12,22 persen dan rumah tangga dari sektor industri sebesar 9,13 persen.

Pengeluaran Orang Kaya untuk sebagian besar untuk non Makanan

Pengeluaran penduduk Indonesia di perkotaan yang termasuk golongan orang kaya lebih banyak digunakan untuk kebutuhan non-makanan. I

tu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk yang lebih dari Rp 1.500.000 lebih banyak untuk non-makanan.

Secara rinci, pengeluaran penduduk golongan orang kaya untuk non-makanan sebesar Rp 1.734.341. Angka itu lebih tinggi dari pengeluaran untuk makanan sebesar Rp 1.097.651.

Sementara itu, penduduk perkotaan yang golongan pengeluarannya berkisar Rp 150.000-199.999 per bulan lebih banyak menghabiskan untuk makanan. 

Rata-rata pengeluaran untuk makanan sebesar Rp 124.518. Sedangkan, kebutuhan untuk bukan makanan hanya Rp 59.779.

Tak hanya di perkotaan, BPS juga mencatat data pengeluaran penduduk di pedesaan berdasarkan golongan pengeluaran. 

Hasilnya menunjukkan pola yang sama, pengeluaran penduduk yang termasuk golongan orang kaya lebih banyak digunakan untuk kebutuhan non-makanan.

Data tersebut menunjukkan, semakin kaya seseorang, kebutuhan utamanya bukan hanya makanan melainkan golongan non makanan, seperti rumah, biaya pendidikan, kesehatan, pakaian, bahkan kebutuhan yang sifatnya mewah.

BACA JUGA: Nilai Ekspor di NTB Bulan Desember  2022 Meningkat Tajam

Sementara untuk penduduk miskin, wajar saja jika pengeluaran yang digunakan untuk non-makanan lebih rendah. Karena pengeluarannya habis untuk makan sehingga tak bisa memenuhi kebutuhan lainnya selain untuk bertahan hidup. ***

 




Kemiskinan di NTB menurun 0.01 persen, pada September 2022

Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp489.954,-/kapita/bulan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pada periode September 2021– September 2022, tingkat kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase.

Persentase penduduk miskin pada bulan September Tahun 2022 sebesar 13,82 persen. Berarti mengalami penurunan sebesar 0,01 persen dibandingkan bulan September Tahun 2021 yaitu sebesar 13,83 persen.

BACA JUGA: Nilai Ekspor NTB  September 2022 Meningkat Tajam

Berita Resmi Statistik, salah satunya mengenai Profil Kemiskinan di Nusa Tenggara Barat September 2022 itu, dipaparkan Plh. Kepala BPS Provinsi NTB, Mohammad Junaedi, Senin (16/01/23).

Junaedi menjelaskan, penurunan tingkat kemiskinan ini terjadi di wilayah perkotaan.

“Penurunan kemiskinan ini terjadi di wilayah perkotaan, jika kita lihat pada bulan September Tahun 2021 ke bulan September Tahun 2022 terlihat penurunan sebesar 14,54 menjadi 13,98,” ucap Junaedi.

Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp489.954,-/kapita/bulan., dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp367.535,- (75,01 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp122.419,- (24,99 persen).

Pada September 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 3,86 orang anggota rumah tangga. 

BACA JUGA: Menyelamatkan Sumber Pangan di Masa Depan

Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp1.891.222,-/rumah tangga miskin/bulan.***

 

 




Hari Amal Bhakti ke-77 Kementerian Agama Ditutup 

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menjadikan hari berdirinya Kementerian Agama  sebagai momen bersejarah hari 

MATARAM,lombokjournal.com ~ Berlangsungnya Parade dan Deklarasi Kerukunan Umat Beragama Provinsi NTB yang diadakan di Lapangan Sangkareang Mataram, Sabtu (14/01/23), menjadi ikhtiar mewujudkan kebersamaan, persaudaraan, dan persahabatan menuju kehidupan yang harmonis dan penuh rasa toleransi.

BACA JUGA: Munas BMMB, Bima Disarankan Jadi Rumah Investasi

Acara parade dalam peringatan Hari Amal Bakti

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi NTB, H. Lalu Gita Ariad yang akrab disapa Miq Gita, saat menghadiri acara parade tersebut. 

“Semoga acara ini dapat menumbuhkan sikap moderasi beragama demi terciptanya kerukunan hidup antar intern umat beragama maupun antara umat beragama dengan pemerintah,” kata Miq Gita.

Acara yang dihadiri lebih dari tiga ribuan masa ini merupakan penutup dari rangkaian peringatan Hari Amal Bhakti ke-77 Kementerian Agama.

Hari Amal Bhakti merupakan peringatan berdirinya Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) yang menjadikan momen bersejarah ini dirayakan setiap tanggal 3 Januari, dengan berbagai kegiatan positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Turut hadir dalam kegiatan ini bersama yaitu Wakil Ketua DPRD NTB, Kapolda dan Forkopimda NTB, Bupati dan Walikota se-NTB, Kakanwil dan Kakankemenag se – NTB beserta ASN nya, FKUB, Pemuka Lintas Agama, Lintas Suku, Warga Keturunan, Pemuda dan Pelaja, serta Mahasiswa Lintas Agama. ***

BACA JUGA: Gubernur NTB Bersama Menteri LHK Gelar Rapat Terbatas

 

 




TVRI NTB Diminta Siarkan Program Pemprov ala Masa Kini

Wagub NTB minta TVRI NTB siarkan konten program Pemprov NTB disiarkan melalui kanal media sosial terkini

MATARAM.lombokjournal.com ~ TVRI Stasiun NTB diminta untuk menyiarkan berbagai Program Pemerintah dengan konten ala masa kini. Yakni melalui video pendek yang tengah digandrungi masyarakat, seperti pada tik tok, youtube, instagram, dan kanal lainnya.

Karena berbagai program yang sedang dijalankan Pemprov NTB, untuk kepentingan masyarakat. 

Seperti penurunan angka stunting, bahayanya pernikahan anak, kesadaran mitigasi bencana di desa, dan banyak lainnya akan mudah dipahami masyarakat melalui konten yang fresh. 

BACA JUGA: Pemprov NTB Gandeng Denmark Tangani Sampah

Qagub NTB minta TVRI NTB siarkan konten Program Pemprov melaluo kanal medsosi masa kini
Wagub NTB dan Ka TVRI NTB

“Bagaimana memahamkan masyarakat bahwa program ini untuk mereka,” kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj Sitti Rohmi Djalilah. 

Wagub menyampaikan itu saat menerima audiensi Kepala TVRI Stasiun NTB yang baru, Saktiono wahyujati, S. Sos, beserta staff lainnya di Pendopo Wagub, Senin (09/01/23). 

Menurutnya, jika masyarakat telah mengerti bahwa program yang tengah dijalankan pemerintah untuk kepentingan masyarakat, Maka masyarakat akan mendukung program itu dengan suka cita. 

“Mereka yang akan mensuport program dengan suka cita,” tutur wagub. 

Menanggapi pesan itu, Kepala TVRI Stasiun NTB menyambut baik permintaan Ummi Rohmi. 

Ia menjelaskan, TVRI NTB sendiri memang tengah konsen membuat berbagai konten pada kanal media sosial terkini. 

“TVRI NTB siap menyiarkan berbagai program unggulan Pemprov. Kami memiliki akun tik tok, youtube, intagram, dan berbagai sosial media lainnya,” tuturnya. 

BACA JUGA: Optimis dan Kerjasama Modal Utama Suksesnya PORPROV XI NTB

Tampak hadir Asisten Gubernur dr. Nurhandini Eka Dewi serta Kepala Dinas Kominfotik NTB Najamuddin Amy. ***

 

 




Solusi Permanen Atasi Kekeringan Kesulitan Air Bersih 

HBK bagun sumur bor sebagai solusi jangka panjang untuk warga yang kesulitan air Bersih di Pulau Seribu Masjid

MATARAM.lombokjournal.com ~ -Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P. Lombok, H. Bambang Kristiono, SE (HBK) memberi solusi bagi masyarakat P. Lombok yang puluhan tahun terdampak bencana kekeringan. 

Politisi Partai Gerindra tersebut, menghadirkan solusi permanen, tuntas, dan jangka panjang, sehingga masyarakat yang selama ini mengalami kesulitan mengakses ketersediaan air bersih, tidak lagi mengalami hal yang sama.

BACA JUGA: Warga Tionghoa Berperan Menggerakkan Perekonomian NTB

HBK membantu pengadaan sumur bor sebagai solusi permanen, tuntas, dan jangka panjang untuk masyarakat yang selama ini mengalami kesulitan mengakses air bersih

Seperti diketahui, selama ini persoalan dukungan air bersih bagi sebagian warga P. Lombok masih menjadi persoalan sulit, tak terselesaikan, dan terus berlangsung dari tahun ke tahun.

Sepanjang tahun 2022, HBK telah berhasil membawa program aspirasi yang berasal dari Kemenhan RI untuk membangun sumur-sumur bor di titik-titik pemukiman warga yang selama ini selalu mengalami bencana kekeringan. 

Sumur-sumur bor tersebut berhasil diperjuangkan HBK di Kemenhan RI dan dipersembahkan kepada masyarakat P. Lombok yang diwakilinya.

“Pembangunan sumur-sumur bor ini kita harapkan akan mampu menjadi solusi tuntas, permanen, dan jangka panjang, bagi pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini, Ahad (08/01/23).

Pembangunan sumur-sumur bor tersebut dilakukan Kemenhan RI, yang merupakan salah satu mitra kerja Komisi I DPR RI. 

Sumur-sumur bor tersebut kini telah menjadi penyuplai utama kebutuhan air bersih bagi masyarakat terdampak.

Persoalan kekeringan saat ini memang masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat di P. Lombok, juga NTB. Sepanjang tahun 2022 lalu misalnya, sebanyak tujuh Kabupaten dan satu Kota memberlakukan status siaga darurat kekeringan. 

Dua Kabupaten bahkan menaikkan statusnya menjadi tanggap darurat kekeringan karena warganya sangat kesulitan dalam mengakses air bersih.

Saban tahun, sedikitnya lebih dari 500 ribu jiwa selalu kena dampak kekeringan. Di P. Lombok, bencana kekeringan terjadi di empat Kabupaten yakni di Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Utara. Kekeringan tersebut, utamanya melanda masyarakat yang bermukim di pesisir bagian selatan. 

Dan juga sebagian di pesisir bagian utara dan timur Pulau Seribu Masjid.

BACA JUGA: Gubernur NTB Hadiri Peresmian NWDI Center 

Selama ini, HBK memang dikenal sangat concern dan memiliki perhatian besar terhadap terjadinya bencana kekeringan yang menimpa warga dari tahun ke tahun.

Di P. Lombok, HBK sendiri melalui Yayasan miliknya, yaitu HBK PEDULI, bahkan telah menyiapkan tiga armada mobil tangki air yang setiap harinya rutin menyuplai kebutuhan air bersih kepada masyarakat yang bermukim di daerah-daerah terdampak kekeringan.

Bahkan di tahun 2023 ini, akan ada tambahan satu unit armada tangki air bersih lain untuk memperkuat armada tangki air bersih yang sudah ada.

Namun begitu, HBK menyadari sepenuhnya, bahwa bantuan air bersih yang dilakukan dengan armada mobil tangki air yang selama ini dilakukan HBK PEDULI, hanyalah solusi sementara, parsial, dan sangat situasional.

“Pembangunan sumur-sumur bor oleh Kemenhan RI  ini adalah solusi tuntas, permanen, dan jangka panjang,” kata HBK.

Secara khusus, HBK menyampaikan apresiasi serta penghormatan yang tinggi kepada Menteri Pertahanan RI, H. Prabowo Subianto atas segala perhatian serta bantuannya dalam mengatasi ancaman bencana kekeringan di wilayah P. Lombok, juga NTB.

Program bantuan sumur-sumur bor ini tidak hanya diberikan kepada masyarakat P. Lombok, tetapi juga kepada masyarakat di P. Sumbawa. 

Pada pertengahan bulan Januari ini, pembuatan sumur-sumur bor di P. Sumbawa akan segera dilaksanakan.

“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi, pak Menhan dapat berkunjung kesini dan menyaksikan langsung bagaimana penting dan vitalnya bantuan sumur-sumur bor ini bagi kehidupan masyarakat sehari-hari,” kata HBK.

Menghidupkan Lahan Pekarangan

Di sisi lain, keberadaan sumur-sumur bor yang mampu menyuplai kebutuhan air bersih warga ini, diharapkan juga bisa menjadi jalan untuk memacu warga bisa memanfaatkan pekarangan rumah menjadi lahan produktif, sebagai bagian dari upaya menopang ketahanan pangan keluarga.

Masyarakat bisa menanam aneka sayuran dan bahan pangan cepat panen seperti kangkung, bawang, cabai rawit, dan juga yang lainnya. 

BACA JUGA: Unram Mulai Buka Program Magister Mitigasi Bencana

Dengan begitu, masyarakat mempunyai stok dan cadangan pangan yang bisa dimasak saat dibutuhkan.

“Cara ini memungkinkan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pangan rumah tangganya sehari-hari,” kata HBK.

Selama ini, gerakan memanfaatkan lahan pekarangan layaknya urban farming di daerah perkotaan, sulit dilakukan di daerah-daerah terdampak bencana kekeringan. 

Jangankan air untuk suplai kebutuhan tanaman, air untuk kebutuhan sehari-hari pun mereka sangat kesulitan.

Kini, dengan kehadiran sumur-sumur  bor bantuan Kemenhan RI ini, gerakan memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam dapat digalakkan kembali. 

HBK yakin sepenuhnya, dengan edukasi dan bimbingan yang masif dari seluruh pemangku kepentingan, hal tersebut dapat digalakkan di tengah-tengah masyarakat.

“Bencana pandemi Covid-19 telah membuka mata kita, betapa ketahanan pangan sebuah Negara juga bisa ikut runtuh. Kini kita patut bersyukur memiliki cukup air untuk memanfaatkan lahan pekarangan kita menjadi penopang ketahanan pangan setiap keluarga,” kata HBK.

Selain menjadi sumber pangan, pemanfaatan pekarangan juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk sumber pendapatan. 

Tanaman-tanaman yang dibudidayakan di pekarangan juga bisa bernilai ekonomi bagi masyarakat karena juga bisa dijual setelah kebutuhan pangan keluarga terpenuhi. Dengan begitu, masyarakat selain memiliki ketahanan pangan, juga akan memiliki ketahanan ekonomi.(*)

 

 

 




Warga Tionghoa Berperan Menggerakkan Perekonomian NTB

Peran warga Tionghoa penting dalam pergerakan roda perekonomian NTB, kata Sekda NTB

MATARAM.lombokjournal.com ~ Warga Tionghoa memegang peranan penting membangun dan menggerakkan perekonomian di NTB.

“Tidak dipungkiri bahwa warga Tionghoa yang berbeda di Pulau Lombok  maupun di pulau Sumbawa juga memegang peranan penting dalam pergerakan roda perekonomian NTB,” Sekretaris Daerah  NTB, Lalu Gita Ariadi.

BACA JUGA: Gubernur NTB Hadiri Peresmian NWDI Center

Sekda mengatakan, warga Tionghoa berperan dalam menggerakkan ekonomi NTB

Sekda NTB sekaligus memberikan sambutan pada acara Pelantikan Pengurus Daerah (Indonesia Tionghoa) INTI NTB masa bhakti 2022-2026,  di Lombok Plaza Hotel Mataram,  Minggu (08/01/23) malam .

Sekda NTB yang akrab disapa Miq Gite mewakili Gubernur NTB,  dalam sambutannya mengucapkan terimakasih dan bangga kepada warga Tionghoa yang ikut membangun dan menggerakkan perekonomian di NTB.

“Tidak dipungkiri bahwa warga Tionghoa yang berbeda di Pulau Lombok  maupun di pulau Sumbawa juga memegang peranan penting dalam pergerakan roda perekonomian NTB,” ucapnya.

Peran warga Tionghoa sangat besar disaat  daerah kita  dilanda bencana alam berupa gempa dan virus covid-19 mewabahi negeri ini. Keterlibatan warga etnis Tionghoapun ikut membantu merecoverynya.

Lebih lanjut Miq Gite juga sampaikan, Ikhtiar dan tekad serta semangat persatuan dan kesatuan menjadi cara terbaik untuk menyatukan perbedaan.

“Perbedaan bukanlah halangan untuk meraih kemajuan namun merupakan Rahmat untuk bisa memperkaya  khasanah budaya bangsa kita,” tegas Miq Gite.

Miq Gite berharap Pengurus Daerah (Indonesia Tionghoa) INTI NTB yang baru saja dilantik  agar dapat menjalankan amanah  sebaik-baiknya, tetap dalam kebersamaan dan  persatuan  serta ikut menjaga kondusifitas 2023-2024.

“Mari kita junjung semangat persatuan kesatuan dan rasa toleransi diantara kita. Kita jaga kondusifitas 2023-2024 dan selanjutnya. Mari jadikan NTB rumah bersama yg indah dan membahagiakan,” ajaknya.

BACA JUGA: Temu Kangen Masyarakat Flores Sumba Timor Alor

Ikut hadir pada kesempatan itu Forkopimda NTB, Pejabat  perwakilan dari Bupati dan Walikota, Toga, Toma Todat juga dari FKUB. 

Hadir pula dari pengurus pusat Indonesia Tionghoa (INTI), Ketua Pembina Perhimpunan Indonesia Tionghoa dan Pengurus daerah,  para tokoh masyarakat dan tamu undangan serta warga Tionghoa yang ikut serta menyaksikan acara pelantikan malam ini.***

 

 




Gubernur NTB Hadiri Peresmian NWDI Center

Peresmian gedung Nahdlatul Wathan Diniyah Islamitah (NWDI) Center yang dihadiri Gubernur NTB menjadi keberkahan dalam mewujudkan NTB Gemilang 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Berdirinya NWDI Center diharapkan menghadirkan semangat dan arah baru dalam kehidupan masyarakat NTB. 

Harapan itu disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah saat menghadiri peresmian gedung Nahdlatul Wathan Diniyah Islamitah (NWDI) Center di Jalan Lingkar Selatan, Jempong Baru, Kota Mataram, Sabtu (07/01/23). 

BACA JUGA: Ormas Keagamaan Diminta Adaptif Terhadap Teknologi

Gubernur NTB berharap NWDI Center memberi arah baru NTB

“Semoga di awal tahun  baru dengan berdirinya NWDI Center ini akan memberikan semangat dan arah baru dalam kehidupan kita,” ujar Bang Zul yang ikut mendampingi Ketua Umum NWDI, TGH Zainul Majdi, Lc, MA.

Gedung NWDi Center yang dimulai pembangunannya sejak 2022 silam, menghabiskan anggaran 1,5 miliar, yang bersumber dari hibah penerintah provinsi dan sumbangan pengurus NWDI NTB. 

“Masih membutuhkan dua miliar rupiah lagi agar fasilitas gedung ini berfungsi untuk kebutuhan masyarakat dan jamaah NWDI,” jelas panitia pembangunan, TGH H Mahally Fikri. 

Sementara itu, Tuan Guru Bajang (TGB) mantan Gubernur  NTB yang juga Ketua Umum NWDI, dalam tausiyahnya mengatakan, salah satu keberkahan dalam mewujudkan NTB Gemilang adalah dengan majelis ilmu seperti konsep yang dihajatkan dalam pembangunan NWDI Center. 

“Kita harus bersyukur dengan hadirnya gedung ini. Mudah mudahan cita-cita NTB Gemilang dimudahkan dengan keberkahan,” ucap TGB. 

BACA JUGA: Temu Kangen Masyarakat Flores Sumba Timor Alor  

Hadir pula dalam peluncuran NWDI Center, Kapolda NTB, Danrem 162, para kepala OPD, pengurus NWDI, jamaah dan masyarakat luas.***

 

 




Ormas Keagamaan Diminta Adaptif Terhadap Teknologi

Perubahan lingkungan menjadi tantangan ormas Islam agar adaptif, dan agama harus menawarkan silusi menentramkan, itu pesan Bang Zul saat Muswil Wahdah Islamiyyah NTB

BIMA.lombokjournal.com ~ Organisasi Masyarakat (Ormas) keagamaan harus senantiasa adaptif terhadap tantangan zaman, terutama menyangkut perkembangan ilmu pengetahuan, perubahan lingkungan dan teknologi. 

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menyampaikan itu saat membuka acara Musyawarah Wilayah Wahdah Islamiyyah Nusa Tenggara Barat, di Kota Bima, secara daring melalui aplikasi Zoometing, Minggu (08/01/23). 

BACA JUGA: Unram Mulai Buka Prodi Magister Mitigasi Bencana

Ormas keagamaan diminta tawarkan solusi menentramkan
Zoom meeting Muswil Wahdah Islamiyyah NTB

“Sekarang, salah satu tantangan terhadap Ormas Islam adalah adaptif terhadap perubahan lingkungan terutama persoalan  teknologi,” ungkap Gubernur yang akrab disapa Bang Zul tersebut.

Bang Zul menilai, Covid-19 yang terjadi beberapa tahun terakhir memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat. 

Masyarakat yang awalnya sholat dengan shof rapat, harus berjarak karena harus social and physical distancing

Sehingga wabah tersebut lanjutnya menuntut masyarakat harus berdamai dengan keadaan.

“Agama dituntut oleh masyarakat agar menawarkan solusi-solusi yang menentramkan, termasuk organisasi keagamaan,” ungkap Bang Zul melalui Zoom Meeting tersebut.

Orang nomor satu di NTB tersebut menjelaskan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ke depan akan semakin luar biasa. 

Karena itu, organisasi keagamaan tidak boleh abai terhadap kemajuan science dan teknologi.

Gubernur Bang Zul juga mengucapkan selamat atas terlaksananya kegiatan tersebut dan berharap kegiatan tersebut dapat melahirkan program-program yang menyatukan masyarakat. 

“Kedepannya, kami tunggu kehadiran Ustadz-ustadz sekalian di Mataram. Semoga ada program-program yang bisa dikolaborasikan dengan Pemprov NTB, ” tandas Bang Zul. 

Ketua Panitia Kegiatan yang berlangsung di Hotel La Ila Kota Bima itu,  Mulyadin, M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan tersebut mengusung tema “Mengokohkan Solidaritas dan Kolaborasi dalam Mengatasi Persoalan Umat dan Bangsa Menuju NTB yang Gemilang”.

Melibatkan seluruh kader  dan pengurus Wahdah Islamiyyah di seluruh wilayah NTB, baik pengurus tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota

BACA JUGA: Menyelamatkan Ekosistem Dimulai dari Pilah Sampah dari Rumah

Ia juga menyampaikan rasa bangga dan bahagia serta terima kapada Gubernur Bang Zul yang telah berkenan hadir dan membuka acara tersebut, meskipun melalui daring.

“Semoga kehadiran Bapak Gubernur dapat memberikan motivasi, baik secara moril maupun materil terhadap kerja-kerja dakwah di masa yang akan datang,” tutupnya. ***