Manajemen Kelompok Usaha Masyarakat Adat (KUMA)

Dalam peningkatan kapasitas manajemen  tersebut menghadirkan pemateri dari Dinas perdagangan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Mataram (PD AMAN Mataram) mengadakan kegiatan penguatan kapasitas manajemen usaha kelompok usaha masyarakat adat (KUMA), di Aula Dinas Perdagangan Propinsi NTB Rabu-Kamis (19-20/11/25)

Penguatan Kapasitas Manajemen Usaha KUMA ini, terdiri dari dua KUMA; KUMA Krekok dan KUMA Tanjung Karang yang telah berproses dan menghasilkan produk usaha.

BACA JUGA : Sosialisasi Perempuan Aman dan Pembentukan PHKom Krekok  

Ketua PH AMAN Mataram, L. M. Iswadi Athar. Peserta yang hadir ini bersasal dari Kelompok usaha masyarakat adat dari dua KUMA; KUMA Krekok yang mengolah berbahan baku kelapa menjadi olahan minyak seperti VCO dan minyak rempah. KUMA Tanjung Karang yang mengolah bahan baku ikan laut menjadi abon ikan laut dan souvenir lainnya.

“Kehadiran mereka untuk kita latih dalam peningkatan kapasitas dan pengetahuan dalam manajemen mengolah produk usaha,perizinan usaha, sertifikasi halal, kemasan, dan lain lain. DisIni kami hadir bagaimana untuk mendorong usaha masyarakat adat bisa berdaulat dan menjadi tuan di tanahnya sendiri,” ungkap Iswadi.

Dalam peningkatan kapasitas manajemen  tersebut menghadirkan pemateri dari Dinas perdagangan, yang diwakili oleh kepala UPTD NTB Mall Lalu Afgan Muharor. 

Dalam penyampaianya ia menyatakan bahwa kelompok usaha berbasis masyarakat adat seperti ini sangat bagus dalam mengangkat hasanah yang ada di masyarakat, yakni berupa produk usaha masyarakat adat oleh AMAN Mataram. 

BACA JUGA :Penguatan Kapasitas Pengurus dan Anggota PHKom Tanjung Karang

“Kami bangga dan sangat mengapresiasi ini, kami akan kurasi produk usaha yang dimiliki AMAN Mataram untuk kita bisa display di outlet UPTD Kami di NTB Mall,” jelas Iswadi.

Acara kegiatan berjalan dan menghadirkan pemateri dari dinas perindustrian dan UKM, BPOM, Lembaga sertifikasi Halal, Perbankan, dan HIPMI serta dari fasilitator lainnya tentang manjemen bisnis canvas

 

 




Sosalisasi PEREMPUAN AMAN dan pembentukan PHKom Krekok

Perwakilan PEREMPUAN AMAN tampak  hadir yakni Dewi Kustina dalam kegiatan sosialisasi tersebut

MATARAM.LombokJournal.com ~ Sosialisasi Perempuan AMAN dan pembentukan PhKom Krekok yang dilaksanakan Minggu (16/11) di Sekolah adat Grude Krekok  Wilayah adat Krekok Rembiga kota Mataram

Ketua PH AMAN Mataram, L.M Iswadi Athar menyambut baik sosialisasi Perempuan Aman ini. Menurutnya, pihak organisasi induk siap memfasilitasi kegiatan pembentukan organisasi sayap perempuan AMAN PHkom Krekok tentu dengan koordinasi yang baik dengan Seknas PEREMPUAN AMAN. ke depan harapannya. 

BACA JUGA : Manajemen Kelompok Usaha Masyarakat Adat  (KUMA)

Dengan terbentuknya PHkom Krekok ini menambah partner dalam membangun komunitas adat di Krekok, dan tentu menghidupkan sekolah adat juga.

Ketua Komunitas adat Krekok, M. Saleh memberikan pemaparan di tengah kegiatan sosialisasi Perempuan Aman ini. Ia berharap dengan adanya perempuan Phkom Krekok ke depan kerja-kerja di Komunitas adat ada yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan di komunitas dan termasuk sekolah adat.

Perwakilan PEREMPUAN AMAN hadir Ibu Dewi Kustina dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Ia menyampaikan tentang mekanisme pembentukan Perempuan AMAN sesuai dengan statuta Perempuan AMAN. 

Yaitu melalui tahapan sosialisasi perempuan AMAN, dan dihadiri oleh perempuan komunitas adat setempat di Krekok sejumlah 25 orang dan mau bersama-sama komitmen membentuk dan mendirikan perempuan AMAN PhKom Krekok.

BACA JUGA : Jambore Kampung BPAN PKam Krekok

Mekanisme pengajuan calon ketua wilayah pengorganisasian PH Kom Krekok dilaksanakan sesuai dengan aturan dengan musyawarah mufakat yang memilih saudari Sri Maharani sebagai Ketua PHkom Krekok.

Sri Maharani berharap, untuk bersama-sama membangun PEREMPUAN AMAN dengan tekad berkeadilan, setara dan semangat.

 

 

 




Penguatan Kapasitas Pengurus dan Anggota PHkom Tanjung Karang 

Menurut L. M. Iswadi Athar, kegiatan internalisasi dan penguatan kapasitas bagi pengurus dan anggota sangat penting

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pengurus PHKom Tanjung karang  Sabtu (15/11/25) melaksanakan kegiatan internalisasi dan penguatan kapasitas anggota dan pengurus PHKom Tanjung Karang yang dilaksanakan di komunitas adat Tanjung Karang.

Dalam kegiatan penguatan kapasitas anggota dan pengurus ini mengmbil tema ‘bersama-sama membangun sumberdaya masyarakat adat untuk kesuksesan bersama’

BACA JUGA : ManajemenUsaha Kelompok Usaha Masyarakat Adat (KUMA)

Ketua PH AMAN Mataram, L. M. Iswadi Athar Perempuan AMAN sebagai organisasi sayap yaitu PHKom tanjung Karang kami sangat apresiasi. Menurutnya, kegiatan internalisasi dan penguatan kapasitas bagi pengurus dan anggota juga penting, untuk mengetahui tugas dan fungsi masing-masing dalam menjalankan roda aorganisasi.

“Disini kami melihat pertumbuhan anggota PHkom terus bertambah, silahkan terus ‘saling tulung, saling anton’ dan terus gotong royong saling bina.” kata Iswadi

Ketua PHkom Tanjung Karang, Nana Marliana. Kami dari PHKom Tanjung Karang semenjak terbentuk terus berinovasi dan terus melangka bersama perempuan-perempuan kampung. “Alhamdulilah kita bisa melaksankan kegiatan ini,  berupa kegiatan internalisasi dan penguatan kapasitas, baik pengurus dan anggota,” ujarnya. 

Tentu perempuan AMAN dengan jargon ‘berkeadilan, setara, dan semangat’ sebagi symbol semangat dan perjuangan kami.

Tokoh adat kampung, Ketua komunitas Adat Tanjung Karang, Moh Amin, mengatakan,  keberadaan perempuan adat di kampung kami di kampung Sembalun komunitas adat Tanjung Karang sangat diharapkan.

“Mohon kami dibina dalam penguayan kapasitas, dan silahkan dibina kami dari kampung siap mendukung sepenuhnya kegiatan AMAN Mataram,” ujar Amin. 

BACA JUGA : SOSIALISASI Perempuan AMAN dan Pembentukan PHkom Krekok

Hadir dalam kesempatan yang sama Ibu Denda Suria Sari (Damanas Bali Nusra). 

Di tengah kegiatan penguatan kapasita anggota itu, ia mengajak PEREMPUAN AMAN PhKom Tanjung karang untuk tetap bangkita bersatu memperjuangkan hak-hak  Perempuan adat, terus bangkit bersatu; berdaulat, mandiri dan bermartabat. (***)

 

 




Jambore Kampung BPAN PKam Tanjung Karang

Jambore Pkam Tanjung Karang dari Komunitas adat Tanjung Karang, salah satu agendanya memilih Ketua PKam dan rekomendasi program-pogram PKam Tanjung Karang

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pemuda Kampung yang tergabung dalam Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN), PKam Tanjung Karang melaksanakan Jambore Kampung Kamis, (13/11/25) di Taman Hiburan Rakyat Loang Baloq Wilayah Adat Tanjung Karang, Mataram.

BACA JUGA : Jambore Kampung BPAN PHKom Krekot

Ketua BPAN Mataram Mawardi Efendi Saputra bahwa Jambore PKam ini merupakan hasil koordinasi dan bahwa dipandang perlu sesuai kebutuhan komunitas di bawah penting untuk memiliki pemuda Adat dalam membantu komunitas melaksanakan kegiatan di komunitas adat Tanjung Karang.

Dalam sambutannya Ketua PH AMAN Mataram, L. M. Iswadi Athar bahwa kami PD AMAN Mataram sangat membutuhkan pemuda adat yakni BPAN sebagai mitra strategis AMAN Mataram sebagai organisasi sayap AMAN. 

Selaian itu juga menjadi wahana pengkaderan generas muda dalam bidang organisasi adat, pemuda hari ini adalah masa depan pemuda Adat yang akan datang. 

Hadir dari DePAN Bali Nusra, L. Erpan.  Jambore Pkam Tanjung Karang ini yang dahadiri oleh pemuda adat dari Komunitas adat Tanjung Karang, salah satu agendanya adalah memilih ketua PKam dan rekomendasi program-pogram PKam Tanjung Karang kedepan. 

BACA JUGA : Pendidikan Kader Pemuda PD AMAN Mataram 

Dalam jambore Pkam Tanjung Karang hasil musyawarah dan mufakat memilih saudari Zinnuroin sebagai Ketua PKam Tanjung Karang. 

Pemuda kampung Terpilih, Zinnuroin yang akrab disapa iin siap mengibarkan bendera BPAN sebagai pemuda kampung dan menghidupkan komunitas adat kami di Komunitas adat Tanjung Karang. (***)

 

 

 




Performance dan Showcase Universitas Bumigora di Taman Budaya 

Performance dan Showcase menjadi wadah belajar di luar kelas, dan mahasiswa terlibat penuh, mulai dari konsep, produksi, hingga penyajian karya

MATARAM.LombokJournal.com ~ Fakultas Seni dan Desain Universitas Bumigora menggelar kegiatan Performance dan Showcase di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (12/8/2025). 

Acara ini menampilkan karya mahasiswa dari Program Studi Seni Pertunjukan dan Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) dalam bentuk musik, teater, dan pameran visual.

Menurut penyelenggara, kegiatan Performance dan Showcase bertujuan mendorong mahasiswa berinteraksi langsung dengan dunia industri kreatif.

Acara Performance dan Showcase ini mendapat sambutan positif dari pihak kampus
Yoi Akustik

Selain itu, memperluas akses seni pertunjukan ke masyarakat, serta memberikan kontribusi pada pembangunan daerah melalui sektor budaya.

Performance dan Showcase ini menjadi wadah belajar di luar kelas. Mahasiswa terlibat penuh, mulai dari konsep, produksi, hingga penyajian karya,” ujar Baiq Larre Ginggit Sekar Wangi yang akrab disapa Ginggit, dosen Seni Pertunjukan sekaligus pimpinan produksi dalam acara tersebut.

Repertoar Musik dan Teater

Pertunjukan musik oleh grup Yoiakustik, yang membawakan tiga lagu balada hadir sebagai pembuka acara. Grup ini terdiri dari Wing Sentot Irawan, yang akrab disapa Mr. Yoi (vokal dan gitar), Gde Agus (cajon), dan Arif (biola). 

Aransemen musik mereka sederhana namun fokus pada kekuatan vokal dan nuansa akustik.

Segmen kedua adalah pementasan teater berjudul Panggung Pinangan Kocar-Kacir. 

Drama ini disutradarai oleh Lalu Guruh Virgiawan dan dimainkan oleh mahasiswa Program Studi Seni Pertunjukan. Empat pemeran utama adalah Andi sebagai Pak Rukmana, Vani sebagai Ratna, Daffa sebagai Agus Tubagus, dan Ferro sebagai Kang Mus.

Produksi teater ini dikerjakan sepenuhnya oleh tim mahasiswa, termasuk tata cahaya oleh Opik, tata suara oleh Ari, Rapi, dan Galih, tata rias oleh Jenny, penataan panggung oleh Wayan Dibiagi, serta tata busana oleh Ginggit. Lakon menampilkan cerita Pinangan yang berjalan tidak sesuai rencana, memadukan unsur drama dan komedi ringan.

Showcase arsip karya mahasiswa DKV. Pameran ini dikoordinasikan oleh Sasih Gunalan dan Banyu Lazuardi, menampilkan beragam karya visual seperti poster, desain grafis, dan dokumentasi kegiatan prodi ditampilakan di Loby utama Gedung teater tertutup Taman Budaya. Tujuannya adalah mempresentasikan perjalanan kreatif mahasiswa sekaligus membangun portofolio yang dapat diakses publik.

Kolaborasi Lintas Disiplin

Pimpinan produksi dalam keterangannya, menekankan bahwa acara ini adalah bentuk nyata kolaborasi lintas disiplin. 

“Kolaborasi antara Seni Pertunjukan dan Desain Komunikasi Visual memperkaya pengalaman mahasiswa. Mereka tidak hanya berkarya sesuai bidang masing-masing, tetapi juga memahami proses kerja kreatif secara menyeluruh,” ujarnya.

Kolaborasi ini dinilai penting untuk menyiapkan lulusan yang adaptif di industri kreatif, yang kerap menuntut keterampilan lintas bidang. Fakultas berharap acara serupa dapat menjadi agenda tahunan dan dikembangkan dalam skala lebih besar.

Universitas Bumigora, yang berlokasi di Kota Mataram, NTB, memiliki enam fakultas dengan total 15 program studi pada jenjang D3, S1, dan S2. Fakultas Seni dan Desain menaungi dua program studi: Seni Pertunjukan (S1) dan Desain Komunikasi Visual (S1).

Selain itu, universitas ini juga memiliki Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum, serta Fakultas Ilmu Budaya. Masing-masing fakultas mengelola program studi sesuai bidangnya, mulai dari Ilmu Komputer, Teknologi Informasi, Gizi, Farmasi, Manajemen, Akuntansi, hingga Sastra Inggris.

Dalam konteks kegiatan ini, Fakultas Seni dan Desain menerapkan pendekatan experiential learning—metode pembelajaran yang menekankan keterlibatan langsung mahasiswa dalam proses produksi karya. 

“Mahasiswa dilatih untuk mengelola karya dari tahap perencanaan, eksekusi, hingga evaluasi. Ini bagian dari persiapan menghadapi tantangan industri kreatif,” kata salah satu dosen DKV yang terlibat.

Respons Peserta dan Penonton

Mahasiswa yang terlibat dalam acara ini menilai kegiatan tersebut sebagai pengalaman penting. Andy, mahasiswa Seni Pertunjukan yang memerankan tokoh Pak Rukmana. “Berbeda dengan latihan di kelas, tampil di hadapan penonton umum membuat kami belajar mengatur emosi, komunikasi, dan kerja tim di situasi nyata,” tuturnya.

Beberapa penonton yang hadir juga memberikan apresiasi. “Pertunjukannya menarik karena menampilkan karya dari berbagai disiplin. Harapannya, kegiatan seperti ini lebih sering digelar,” ujar salah satu pengunjung.

Pihak Taman Budaya NTB, sebagai tuan rumah acara, menyatakan dukungan terhadap kegiatan seni kampus yang membuka akses kepada publik. 

“Kami siap memfasilitasi kegiatan mahasiswa karena ini bagian dari pengembangan ekosistem seni di daerah,” kata perwakilan pengelola gedung.

Kegiatan ini selaras dengan arah pengembangan ekonomi kreatif di NTB, yang dalam beberapa tahun terakhir mulai menjadi salah satu fokus pemerintah daerah. Seni pertunjukan dan desain grafis termasuk subsektor yang memiliki potensi besar di wilayah ini, terutama karena keberagaman budaya lokal dan peluang pemasaran digital.

Dengan melibatkan mahasiswa secara langsung dalam produksi karya dan interaksi dengan publik, Universitas Bumigora berharap lulusan mereka tidak hanya siap bekerja di industri, tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha sendiri di sektor kreatif.

“Banyak peluang di industri kreatif yang bisa diambil anak muda NTB. Kuncinya adalah kemampuan menghasilkan karya yang relevan, memiliki nilai jual, dan bisa dipasarkan secara luas,” ujar Ginggit.

Acara Performance dan Showcase ini mendapat sambutan positif dari pihak kampus, mahasiswa, dan masyarakat. Penyelenggara berencana untuk menjadikannya program tahunan, dengan format yang lebih beragam dan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk komunitas seni di luar kampus.

Dengan dukungan fasilitas seperti Taman Budaya NTB, diharapkan karya mahasiswa dapat menjangkau audiens yang lebih luas, sekaligus mendorong pertumbuhan industri kreatif di daerah.

“Ini bukan sekadar acara hiburan. Ini adalah ruang belajar, ruang uji coba, dan ruang pertemuan antara karya akademik dengan publik. Dari sini, mahasiswa bisa melihat langsung respons audiens terhadap karya mereka,” tutup Ginggit. opik

 




Belasungkawa Atas Meninggalnya Wisatawan Juliana Marins

Dalam suasana belasungkawa Pemerintah Provinsi NTB turut serta dalam doa dan mengenang almarhumah

MATARAM.LombokJoirnal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhamad Iqbal, atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi NTB, menyatakan belasungkawa kepada keluarga dan kerabat Juliana Marins, Kamis (26/06/25).

BACA JUGA : Kumpulan Puisi Esay Nurdin Ranggabarani

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhamad Iqbal, atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi NTB, menyatakan belasungkawa kepada keluarga dan kerabat Juliana Marins

Belasungkawa itu disampaikan Pemerintah Provinsi NTB yang menganggap Junliana Marins sebagai tamu kehormatan, Juliana Marins, yang menjadi korban kecelakaan dalam pendakian di Gunung Rinjani.

“Meskipun waktu beliau di tanah kami singkat, kehadiran beliau sangat kami hargai,” ujar Gubernur Iqbal dalam pernyataan resminya.

BACA JUGA : Hijab Bukan Penghalangan, Melainkan Kekuatan untuk Bersinar

Dalam suasana belasugkawa, Pemerintah Provinsi NTB turut serta dalam doa dan mengenang almarhumah, serta menyampaikan dukungan sepenuh hati kepada keluarga dan semua pihak yang terkena dampak kehilangan ini.

“Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kedamaian abadi bagi beliau, dan semoga kekuatan serta ketabahan diberikan kepada mereka yang ditinggalkan,” tambah Gubernur Iqbal.

BACA JUGA : Pramuka sebagai Media Membina Generasi Muda NTB

Pemerintah Provinsi NTB juga menegaskan kembali komitmennya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh  wisatawan yang datang dan tinggal di wilayah NTB.***

 

 




Pejabat Fungsional Penting Jaga Hubungan Baik dan Komunikasi

Para pejabat fungsional diingatkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan atasan, rekan kerja, serta menjaga komunikasi dengan keluarga. 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj. Indah Dhamayanti Putri mengajak seluruh pejabat fungsional yang dilantik untuk menerima tugas yang diberikan sebagai bentuk tanggung jawab spiritual dan profesional.

Hal itu disampaikannya saat melantik pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB. 

BACA JUGA : Hijab Bukan Penghalang Tapi Kekuatan untuk Menghindar

Umi Dinda mengingatkan agar setiap pejabat fungsional mampu memahami arah pembangunan daerah
Wagub NTB, Indah Dhamayanti Putri

Pelantikan pejabat fungsional ini berlangsung di Ruang Rapat Tambora, Kantor Gubernur NTB, pada Senin (23/06/25). Acara pelantikan itu dihadiri oleh jajaran OPD serta para pejabat yang dilantik.

Menurut Wagub, jabatan adalah bentuk kepercayaan sekaligus garis takdir yang harus diterima dengan lapang dada. 

“Setiap penempatan yang kita dapatkan itu bukan kebetulan, tapi bagian dari rencana Allah SWT. Maka kita harus berkata pada diri kita sendiri: ini adalah yang terbaik. Karena apa yang Allah tentukan, itu pasti yang paling pas buat kita,” ucap Ummi Dinda..

Wagub mengajak para ASN untuk menanamkan sikap ikhlas dan menikmati proses pengabdian, meski tantangan sering kali datang dari arah yang tak terduga.

“Kita harus menikmati setiap garis takdir yang ditetapkan untuk diri kita. Kadang kita bertanya-tanya kenapa ditempatkan di sana, tapi justru di situlah tempat terbaik kita berkembang,” tambahnya.

BACA JUGA : Pramuka sebagai Media Pembina Generasi Muda NTB

Lebih dalam, dalam pelantikan pejabat fungsional itu Umi, Dinda mengingatkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan atasan, rekan kerja, serta menjaga komunikasi dengan keluarga. 

Ia menyebut doa orang-orang terdekat sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam mengemban amanah.

“Jangan pernah tinggalkan keluarga hanya karena jabatan. Jangan berubah sikap setelah dilantik. Karena bisa jadi keberhasilan kita hari ini adalah buah dari doa orang tua, pasangan, anak, bahkan keluarga besar yang tak pernah kita sangka. Allah kabulkan doa mereka lewat pelantikan ini,” tegasnya.

Umi Dinda mengingatkan agar setiap pejabat fungsional mampu memahami arah pembangunan daerah. Ia berharap pejabat fungsional yang dilantik bisa menjadi motor perubahan dan turut menyukseskan agenda strategis pembangunan NTB.

BACA JUGA : Tolerasi dan Kerukunan Bukan Hal Baru di NTB

“Jabatan boleh baru, tapi dedikasi jangan pernah usang. Teruslah melangkah dengan keyakinan dan doa. InsyaAllah, apa yang kita kerjakan akan memberi manfaat, bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk masa depan NTB,” tuturnya. *** 

 

 




Toleransi dan Kerukunan Bukan Hal Baru di NTB

 Kata Gubernur Iqbal, toleransi dan kerukunan umat beragama, yang sejarahnya panjang meskipun ada naik turunnya. 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, mengajak masyarakat selalu merawat dan menjaga toleransi antar umat beragama yang telah tumbuh harmonis di Provinsi NTB sejak abad ke-17.

Masyarakat juga didorong memberikan kontribusi bagi kemajuan daerah dengan potensi yang dimiliki masing-masing umat beragama. 

BACA JUGA : NTB Dukung Pengembangan Kawasan Taman Laut

Jemaat Kastolik diminta menceritakan kepada masyarakat di luar bahwa Provinsi NTB memiliki nilai toleransi yang tinggi
Romo Martinus dan Gubernur Iqbal

Ajakan itu disampaikannya saat menghadiri acara Perayaan Syukuran Hari Ulang Tahun ke-90 di Gereja Katolik St. Maria Immaculata, Senin (09/06/25).

Gubernur menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada Jemaat Paroki St. Maria Immaculata Mataram,

“Saya sampaikan selamat atas ulang tahun ke-90 gereja Katolik Santa Maria Immaculata. Usia gereja ini lebih tua dari usia Provinsi NTB bahkan lebih tua dari usia Republik Indonesia,” ujarnya. 

Bukan hal baru NTB memiliki toleransi yang kuat antar umat beragama. Toleransi di NTB adalah sesuatu yang sejarahnya panjang meskipun ada naik turunnya. 

“Kota Mataram tercatat sejak abad ke-17 yang dimana saudara kita Kristiani, Islam, Buddha, Hindu semua tinggal di tempat yang sama tetapi tidak pernah ada catatan permusuhan dan di Ampenan ada kelenteng vihara yang merupakan rumah ibadah Buddha yang terletak di kampung Arab,” tuturnya. 

BACA JUGA : Ekonomi Syariah Potensinya Sangat Besar

Miq Iqbal menegaskan bahwa Umat Katolik jangan pernah merasa menjadi tamu, apalagi menjadi  orang lain di NTB. Menurutnya, semua warega merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari apa yang kita sebut sebagai Provinsi NTB. 

“Kita indah bukan karena satu warna, kita indah karena kita banyak warna, maka dari itu mari kita bersatu dalam keberagaman beragama dan berbudaya,” tegasnya.

Selanjutnya Pastor Paroki Mataram Romo Martinus Emanuel Ano, mengatakan kepada Para Jemaat  agar selalu memberikan kontribusi demi kemajuan daerah tercinta.

“Jangan tanyakan apa yang daerah telah lakukan untuk kita tetapi apa yang telah kita lakukan untuk daerah”, tutur Romo Martinus.

Romo Martinus menambahkan agar jemaat serta para hadirin jangan pernah bosan untuk menceritakan kepada masyarakat di luar bahwa Provinsi NTB memiliki nilai toleransi yang tinggi, terbukti dengan kehidupan bermasyarakatnya yang akur dan damai. 

BACA JUGA : Revalidasi Geopark Rinjani Lombok Tahun 2025

“Saya berharap kita semua harus selalu memperkenalkan keindahan toleransi antar umat beragama di daerah yang indah ini,” katanya.***

 

 




408 CPNS dan PPPK Dilantik,  Siap Mengabdi untuk NTB 

Dari total 408 CPNS yang dilantik, terdiri 111 CPNS dan 297 PPPK dari berbagai formasi, mulai dari tenaga pendidikan, kesehatan, dan teknis

MATARAM.LombokJourbal.com ~ Sebanyak 408 CPNS atau Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi dilantik dan pengambilan sumpah jabatan, Senin (26/05/25), di Graha Bakti Praja Komplek Kantor Gubernur NTB.

Pelantikan dipimpin langsung Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, dan dihadiri oleh Kepala BKD dan sejumlah pimpinan OPD, serta para keluarga peserta yang hadir memberikan dukungan secara langsung.

BACA JUGA : Bank Syariah NTB Harus Jadi Kebanggaan Masyarakat 

Dari total 408 CPNS yang dilantik, terdiri 111 CPNS dan 297 PPPK dari berbagai formasi, mulai dari tenaga pendidikan, kesehatan, dan teknis

Gubernur NTB menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan regulasi kepegawaian nasional yang telah ditetapkan, antara lain Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), serta berbagai peraturan pemerintah dan peraturan Kepala BKN terkait manajemen ASN.

“Seluruh regulasi ini menunjukkan bahwa proses yang kita laksanakan hari ini bukan hanya administratif, tetapi juga strategis dalam memperkuat manajemen kepegawaian yang profesional, transparan, akuntabel dan selalu mengedepankan kepentingan masyarakat,” ujar Gubernur Iqbal.

Dari total 408 CPNS yang dilantik, terdiri 111 CPNS dan 297 PPPK dari berbagai formasi, mulai dari tenaga pendidikan, kesehatan, dan teknis.  

Menerima SK Tahap I Formasi Tahun 2024 yang akan tersebar di 41 satuan kerja Pemerintah Provinsi NTB, Penetapan NIP CPNS dan NI PPPK untuk formasi tersebut telah ditetapkan oleh UPT BKN Mataram. 

BACA JUGA : Mimbar Benas akan Menandai 100 Hari Iqbal-Dinda 

Hal ini menjadi bagian dari peran aktif UPT BKN Mataram dalam mendukung proses pengadaan ASN yang berbasis pada sistem merit, keterbukaan dan objektivitas.

Ditemui seusai dilantik salah satu CPNS Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Hasnan Ramadhan, menyampaikan rasa haru dan syukurnya dirinya akan mengabdi dan siap memberikan kinerja terbaik untuk NTB Makmur yang mendunia.

“Sesuai dengan arahan Pak Gub kalau diminta bekerjanya 5 kita akan berikan 10, siap berkontribusi untuk NTB yang makmur mendunia.” katanya. 

Dikesempatan yang sama disampaikan salah satu perwakilan dari PPPK, Avina Rachmawati, kesempatan tersebut sebagai langkah untuk terus mengabdi untuk Provinsi NTB yang makmur mendunia 

“Kesempatan ini kita tapi kita akan jadikan sebagai pembangkit semangat orientasi kerja, kita harus lebih baik lagi untuk ntb makmur mendunia.” tuturnya. 

BACA JUGA : Ketenagakerjaan akan Jadi Prioritas Urusan Kepemimpinan Iqbal-Dinda

Dengan semangat pengabdian baru dari 408 CPNS dan PPPK ini, diharapkan pelayanan publik di NTB akan semakin berkualitas, merata, dan menjawab tantangan pembangunan di masa mendatang. pnd/opk

 




Forum Anak Desa Santong, Mitra Strategis Pemerintah Desa 

Kegiatan Forum Anak Desa Santong penting menjawab keresahan para tokoh terkait kasus terkawinan usia dini

SANTONG.LombokJournal.com ~ Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) PWNU NTB menyelenggarakan kegiatan Asistensi Forum Anak Desa Santong yang berlangsung di aula Madrasah Aliyah (MA) Al-Baqiyatusshalihat NW Santong, Kamis (15/05/25).

Acara ini dibuka secara resmi dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala MA Al-Baqiyatusshalihat NW Santong, Ketua BPD Desa Santong, Kepala Desa Santong, serta perwakilan dari LAKPESDAM PWNU NTB beserta tim. 

BACA JUGA : Digitalisasi Pembayaran di NTB Meningkat Signifikan

Forum Anak Desa Santong meberikan angin segar bagi keresahan para tokoh yang hadir terkait perkawinan usia dini

Kegiatan ini juga melibatkan fasilitator serta 22 peserta dari Forum Anak Desa Santong.

Dalam sambutannya, Alimul Akimul Akbar, S.Pd selaku kepala M.A Al-Baqiyatusshalihat NW Santong menyampaikan dukungan terhadap kegiatan yang melibatkan generasi muda terutama di usia sekolah. 

“Kami menyambut baik program program seperti ini, agar siswa siswi kami juga bisa memiliki kesadaran akan pentingnya peran mereka dalam kegiatan sosial”. ungkapnya

Kegiatan dari forum anak Desa Santong ini juga diharapkan bisa menjadi percontohan bagi muda mudi di kabupaten Lombok Utara pada  umumnya. Seperti yang diungkapkan Hariadi S.Pd selaku ketua BPD Desa Santong pada sambutannya 

“Beberapa waktu yang lalu, kami dari BOD Desa Santong sudah merampungkan draft rancangan perdes terkait pencegahan pernikahan anak usia dini, yang semoga bisa menjadi contoh juga bagi generasi muda yang lain”. ujar Hariadi

BACA JUGA : Event PGAWC, Menakar Potensi Pariwisata, Olahraga dan Ekonomi  

Kemudian pada kesempatan lain, Kepala Desa Santong, H.Zaeni Ansori menekankan bahwa sudah seharusnya generasi muda diberikan arahan agar mereka menyadari bahaya dan banyaknya kerugian jika menikah pada usia dini,

“Seperti yang disampaikan ketua BPD tadi, kami harap seluruh generasi muda lebih-lebih masih usia sekolah, harus mendapatkan bimbingan agar mereka menyadari bahwa pernikahan dini bukanlah hal baik,” ujar Kepala Desa Santong.

Kegiatan Forum Anak Desa Santong memberikan angin segar bagi keresahan para tokoh yang hadir terkait perkawinan usia dini. SehIngga para tokoh lain yang hadir pun memberikan dukungan penuh terhadap pembinaan Forum Anak sebagai ruang strategis bagi generasi muda untuk mengembangkan kapasitas, menyuarakan aspirasi, serta berkontribusi dalam pembangunan desa yang ramah anak. 

Selain itu juga turut serta dalam mencegah terjadinya pernikahna di usia dini.

Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh fasilitator. Materi yang disampaikan berfokus pada penguatan kapasitas anak dalam hal kepemimpinan, komunikasi, serta peran aktif mereka dalam mendukung program-program perlindungan anak di tingkat desa.

BACA JUGA : Perempuan Harus Bersatu Untuk Kemajuan Daerah 

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat peran Forum Anak sebagai mitra strategis pemerintah desa dalam mewujudkan desa yang inklusif, partisipatif, dan ramah anak Fik