Pacuan Kuda Ikut Meriahkan MXGP Samota di Sumbawa 

Side event Pacuan Kuda memberikan opsi aktivitas lain kepada para penonton MXGP

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pacuan kuda yang sudah mentradisi di Sumbawa, ikut meriahkan perhelatan MXGP Samota, Sumbawa.

Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB siap menggelar event Pacuan Kuda pada 15-22 Juni mendatang.

Event pendukung dari MXGP ini akan digelar di Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

BACA JUGA: Lintasan Sirkuit MXGP Samota, Rampung Lebih Awal

Pacuan kuda memberi opsi kegiatan penonton MXGP
Ari Garmono

Ketua BPPD NTB, Ari Garmono menjelaskan lebih detail terkait pelaksanaan pacuan kuda yang bekerjasama dengan panita lokal Kerato Angin Laut Sumbawa 2022 ini pada Minggu (12/06/22) di kantornya.

Ari menuturkan, panjang track pacuan kuda mencapai 1,8 Kilometer dan  arena balap jaraknya berdekatan dengan sirkuit MXGP. 

“Panjang arena balapnya mencapai 1,8 kilometer dan jaraknya berdekatan dengan Sirkuit MXGP,” jelasnya. 

Digelarnya side event Pacuan Kuda ini merupakan upaya pemerintah untuk turut memperkenal event tradisional tahunan masyarakat Sumbawa tersebut di kancah Nasional dan Internasional melalui MXGP Samota. 

Diharaokan event ini dapat memberikan opsi aktivitas lain kepada para penonton MXGP Samota untuk memperpanjang waktu kunjungannya di Sumbawa. 

Maen Jaran atau pacuan kuda sudah menjadi tradisi masyarakat setempat, merupakan permainan yang sangat digemari oleh penduduk lokal Kabupaten Sumbawa. 

BACA JUGA: Mitigasi Bencana Alam Jelang Perhelatan MXGP Samota

Selain menjadi atraksi hiburan, juga menjadi ajang meningkatkan harga jual kuda,;

Kuda yang menjadi pemenang, biasanya harga jualnya melambung tinggi. 

Harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. ***

 

 




Ini Dia! Senggeger Lombok Pemikat Hati Wanita

Kalau ingin tahu senggeger pemikat wanita, ini dia hasil penelusuran yang dilakukan Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 bersama PDIP NTB 

LOTENG.lombokjournal.com ~ Masyarakat Sasak di Lombok memiliki budaya yang turun temurun diwariskan ke generasi. Salah satunya adalah senggeger. Senggeger merupakan minyak sejenis mantra yang dapat digunakan orang untuk mencapai keinginannya.

Ini dia, hasil Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 bersama PDIP NTB yang secara konsisten melakukan ekspedisi menelusuri kebudayaan Sasak dan situs-situs bersejarah.

Senggeger Lombok dibagi menjadi dua jenis. Ada senggeger aliran putih dan ada juga senggeger beraliran hitam. 

Ini dia rahasia penggeger pemikat wanita

Jika senggeger putih sebagai mantra sengasih-asih atau agar dicintai banyak orang, senggeger hitam berfungsi sebagai pelet untuk menaklukkan hati wanita.

Seorang pembuat senggeger asal Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Ustad Aji mengatakan, proses pembuatan senggeger menggunakan bahan-bahan yang sering ditemui di dapur, seperti merica, pala, lada, kelapa hijau, bunga tembakau, cengkeh, kunyit, jahe dan kayu manis.

BACA JUGA: Waspada Gangguan Anjing Liar Jelang Event MXGP, Samota

Hanya saja, proses pengolahannya memiliki syarat-syarat. Seperti memetik kelapa memiliki syarat si pemetik harus dalam keadaan suci dan berwudhu. 

“Kemudian kelapa itu harus dipetik di atas dan diturunkan tanpa menyentuh tanah,” kata Amaq Aji, Jumat (10/06/22).

Kelapa akan dijadikan santan, dan santan tersebut akan diolah dengan bahan dapur. Proses pengolahan dengan membaca asma atau puji lantunan ayat-ayat Alquran.

“Selain itu dalam pengolahan minyak tidak boleh lewat perempuan yang sedang datang bulan atau menstruasi,” ujarnya.

Setelah minyak tersebut selesai dibuat, maka memiliki ritual yang disebut dengan istilah ‘mancing’, yaitu menaruh botol dalam keadaan tertutup rapat dalam tempat minyak tersebut. Jika beruntung, botol tersebut akan terisi sendiri tanpa dibuka. 

Namun jika tidak beruntung, maka alam semesta tidak memberikan izin orang tersebut memiliki senggeger.

Dalam proses pembuatan senggeger harus dengan waktu yang tepat. Biasanya pada malam Jumat tanggal 12 bulan maulid atau bulan syawal.

Jenis-jenis Senggeger

Seorang paranormal setempat, Ustad Nasir mengatakan, senggeger memiliki banyak jenis. Ada senggeger Budi Suci yang diyakini berkhasiat memikat wanita.

Ada juga senggeger Tojang Andos yang berfungsi agar seseorang capat melupakan kita. Senggeger tersebut berfungsi sebagai obat jika senggeger yang memikat seseorang telah selesai digunakan.

Sementara ada juga senggeger yang beraliran hitam, seperti senggeger Kecial Kuning. Senggeger tersebut juga berfungsi untuk memikat hati wanita

“Jika ada wanita yang keras kepala dan susah didekati, maka senggeger Kecial Kuning menjadi pelet yang cukup ampuh,” ujarnya.

Selain itu ada juga senggeger Turun Tangis. Senggeger ini dari air mata duyung yang diberikan puji atau doa yang juga memiliki fungsi memikat hati wanita. Ada juga senggeger Jaran Goyang yang diyakini dapat memikat hati wanita.

Ustad Nasir mengatakan, selain berfungsi memikat hati wanita, senggeger juga berfungsi untuk mengobati luka, sebagai obat santet hingga sebagai ilmu kekebalan.

“Semuanya tergantung dari niat seseorang yang akan menggunakan,” ujarnya.

Penggunaan dan Pantangan

Seorang pembuat senggeger, Irawan mengatakan sebagian besar permintaan senggeger didominasi untuk memikat wanita, kekebalan dan pengobatan penyakit.

“Tiga permintaan itu yang mendominasi permintaan senggeger,” katanya.

Penggunaan senggeger untuk memikat wanita cukup mudah. Dengan cara mencampur minyak senggeger pada makanan yang mereka makan. Ada juga dengan cara mengoleskan minyak pada rokok dan menghembuskan asapnya ke arah wanita tersebut.

BACA JUGA: Event MXGP Sebagai Pengungkit Pergerakan Ekonomi

“Namun pantangannya setelah digunakan, jangan bertemu cewek itu beberapa hari,” kata Irawan.

Untuk pengobatan luka, cukup dengan mengoleskan membentuk lingkaran di area luka, tetapi tidak mengenai luka.

Syarat lainnya, saat seseorang memegang senggeger yaitu tidak boleh dibawa ke kamar mandi atau toilet, melewati kuburan dan membawa saat mengunjungi orang yang sedang sakit.

“Itu menjadi pantangan lain saat membawa senggeger,” katanya.

Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16, Bambang Mei Finarwanto  mengatakan meskipun cara kerja senggeger secara metafisik, namun tetap dalam koridor syar’i.

“Contohnya senggeger aliran putih itu. Meskipun dibuat menggunakan metode metafisik, namun dalam koridor syar’i,” katanya.

Dia mengatakan sudah sepatutnya tradisi senggeger ini diperkenalkan ke publik sebagai suatu warisan budaya.

“Ini menjadi warisan budaya Sasak, sehingga perlu diketahui publik bahwa Lombok memiliki beragam tradisi, tidak terkecuali yang berhubungan dengan klenik,” katanya.***

 




Menyibak Tuah-Tuah Senggeger dan Minyak Banyu-Urip 

Penelusuran untuk menyibak rahasia Senggeger dan Minyak Banyu-Urip yang dipercaya punya beragam khasiat mulai dilakukan Tim Ekspedisi Sejarah  PDIP NTB dan Mi6 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Masyarakat Lombok sedang menunggu penelusuran  minyak bertuah warisan para leluhur masyarakat Sasak, yakni Senggeger dan Minyak Banyu-Urip.

Kokon, warisan leluhur itu dipercayai memiliki beragam khasiat non sains untuk berbagai hajat, untuk  pamor atau junjung drajat, pengasihan maupun sebagai pelindung Badan (sikep awak).

Setelah melakukan penelusuran beragam ‘rahasia’ yang menyelimuti sejarah di Lombok, kini Tim Ekspedisi Sejarah Situs Kebudayaan dan Artefak Suku Sasak yang digagas PDIP NTB dan Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6, giliran menelusuri minyak bertuah Warisan para Leluhur itu. 

ilustrasi menyibak Senggeger dan Banyu Urip
ilustrasi ~ Senggeger

Masyarakat Sasak di pedesaan pasti sudah familiar dengan istilah Senggeger. Karena legenda Senggeger kerap diasosiasikan ibarat jalan tol mendapatkan Jodoh. 

BACA JUGA: Arkeolog dan Paranormal Dilibatkan, Lacak Situs Kuno Lombok

Masih ingat kan, sebelum era milenial atau 4.0 dikenal ungkapan: cinta ditolak, dukun bertindak.

Tujuan ekspedisi menelisik eksistensi agar mitos senggeger sebagai ilmu warisan leluhur Sasak  tersebut bisa dipahami. 

Agar masyarakat memahami khasiat, kandungan, proses pembuatan, juga puji dan amalan doa dan mekanisme kerja tak kasat mata atau metafisika. 

Kemudian tuah- tuah senggeger dan banyu urip bisa dirasionalkan dengan logika, khususnya yang  berkaitan dengan cara kerja aurora mistisnya yang mampu mempengaruhi persepsi dan kebatinan seseorang. 

“Tim Ekpedisi Sejarah hanya ingin membuka tabir atau rahasia terselubung agar kekuatan tuah senggeger maupun banyu-urip tidak dipandang dalam konotasi negatif  yang tak sesuai kaedah syar’i,” ujar Ketua Tim, H Ruslan Turmuzi, Kamis (09/06/22)

Menurut Ruslan, khasiat Senggeger maupun Banyu-urip bukan termasuk Ilmu Hitam, karena proses pembuatan dan cara kerjanya tetap dalam koridor syar’i.

Dan tidak menyertakan bahan-bahan yang diharamkan, serta doa-doa yang dirapalkan dimudahkan dijabah oleh Allah SWT. 

“Konon  bahan dasar senggeger adalah minyak kelapa, aneka  rempah plus puji dan doa. Demikian Air bertuah Banyu urip, konon bahan dasarnya di ambil dari 9 mata air atau sumur kuno yang tersebar di empat penjuru gumi sasak,” tuturnya.

Semua itu ditambah dorongan kekuatan sugestif dalam diri seseorang turut menentukan keberhasilan khasiatnya. 

Sementara itu Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto mengatakan, metode investigasi yang akan dilakukan Tim Ekspedisi Sejarah berfokus menelusuri sejarah dan kekuatan metafisika yang menyelubungi tuah-tuah Senggeger.  

BACA JUGA: Letusan Gunung Tambora, Terkuat Dalam Sejarah

Tim Ekspedisi Sejarah Mi6 dan PDIP NTB hari Jumat (10/06) akan hunting menemui narasumber  yang memiliki kepiawaian dalam ‘meramu’  senggeger.

“Nara sumber itu tidak kaleng-kaleng, agar masyarakat awam mendapatkan informasi  utuh terkait praktek tersebut,” ujar Bambang. 

Menurutnya, ikhtiar ini setidaknya ini bentuk empati Tim Ekspedisi  Mi6 dan PDIP NTB guna melestarikan dan menjaga ilmu dalam para leluhur agar tak lekang oleh waktu dan tehnologi. 

“Seluruh rangkaian hunting  mengungkap rahasia di balik Senggeger dan Banyu-urip ini bisa terdokumentasi secara baik dan rapi, melalui publikasi media di semua platform tehnologi 4.0,” katanya. ***

 

 




Teater Tradisi Cupak Gerantang di Ambang Punah

Teater tradisi Cupak Gerantang yang kerap mengisi berbagai acara hiburan masyarakat Lombok Utara, kini terancam punah

TANJUNG.lombokjournal.com ~. Pasalnya generasi yang bakal melanjukan kesenian teater tradisi Cupak Gerantang hampir tak ada lagi, terutama di kalangan pendidikan atau sekolah-sekolah.  

Tempo dulu, kesenian Cupak Gerantang ini kerap mengisi acara acara keluarga maupun acara pemerintah sebagai sarana dalam misi membawa pesan yang cukup sederhana namun bermakna.   

Teater tradisi yang hidup di Lombok
Cupak Grantang

Setidaknya ada empat karya budaya tradisional yang sering tampil di acara acara keluarga dan pemerintah yaitu, Cupak Gerantang, Wayang kulit, Rudat, Sireh, dan lain lain.

Teater tradisi Cupak Grantang adalah salah satu pertunjukan teater rakyat khas Lombok yang menceritakan dua sisi sifat buruk manusia yaitu; Cupak sifat yang yang buruk pada diri manusia, ia rakus, suka mendengki, seringkali berkhianat bahkan suka mencur.

BACA JUGA: Wayang Sasak, Media Awal Penyebaran Islam di Lombok

Dan Grantang mewakili figur yang rendah hati, jujur, budi pekertinya baik, dan tutur katanya pun sopan.

Cupak Grantang adalah pertunjukan teater tradisi yang pernah jaya pada masanya di Bali dan Lombok. Dengan perangkat alat musik yang sederhana, yakni alat musik Gerantang sebagai salah satu pengiring teater rakyat ini. 

Tokoh hitam putih

Ceritanya berpusat pada dua tokoh kakak beradik yaitu Cupak dan Grantang. Cupak mencerminkan semua sifat yang yang buruk pada manusia, yang rakus, dengki, seringkali berkhianat bahkan suka mencuri. 

Seperti karakter dalam teater tradisi yang digambarkan hitam putih. Karakter Cupak tergambar dengan topeng berwajah buruk rupa, berbadan tambun, dan gerak geriknya mencerminkan sifat culas. 

Karakter Grantang sang adik, digambarkan sebaliknya, yakni seorang yang rendah hati, jujur, budi pekertinya baik, dan tutur katanya pun sopan. 

Grantang digambarkan sebagai pemuda yang tampan, bertubuh bagai ksatria tegap namun luwes, gagah dan gerak-geriknya halus. 

Karakter Cupak dari teater tradisi
Tokoh Cupak

Satu catatan kecil, ketika dipentaskan seringkali tokoh Gerantang yang lelaki ini diperankan oleh seorang wanita, untuk memudahkan diperlihatkannya ketampanan dan gerak gerik yang halus.

Sang kakak Cupak seringkali mencurangi bahkan dalam salah satu lakon berusaha membunuh Grantang. 

Namun Grantang adalah seorang yang pemaaf dan tak pernah menyimpan dendam pada kakaknya. Hubungan di antara keduanya memang dimaksudkan untuk menggambarkan dua sifat pada manusia,baik dan buruk, yang terus mengalami pertentangan. 

Namun sebagai cerita rakyat yang mendidik, Lakon ini selalu diakhiri dengan menangnya sifat baik yang ada dalam diri manusia.

Lakon Cupak Grantang ini pada awalnya adalah sebuah bentuk seni tari topeng yang lama-kelamaan dikembangkan menjadi lakon teater tradisi, dengan tujuan menjadi media pendidikan agar mudah dicerna anak-anak, sehingga penuh dengan humor.

BACA JUGA: Desa Kumbang, Lotim, Jadi Calon Percontohan Desa Antikorupsi

Fragmen dalam pertunjukan Cupak Gerantang sebenarnya sudah sangat umum di Nusantara. 

Jaharudin (penulis) dan Raden Gedarip

Cerita tentang si baik dan si buruk berikut nasib yang menyertai dalam kehidupan mereka. Tentunya nilai-nilai seperti sangat universal dan umum. Sisipan nilai-nilai seperti ini acap ditemui dalam folklore yang ada di Nusantara.

Menurut salah seorang tokoh adat Bayan sekaligus pelaku Kesenian Cupak Geratang,  Raden Gedarip (75), pertunjukan Cupak Gerantang memiliki tema dari fragmen besar watak manusia, baik dan buruk, termasuk konflik-konflik di dalamnya. 

“Itulah mengapa saya menganggap pertunjukan Cupak Gerantang tak sekedar hiburan, fungsinya lebih jauh daripada itu, pertunjukan ini juga menjadi sarana pengingat moral, jadi sungguh filosofis,” kata Raden Gedarip, Selasa (07/06/22) .

Ia mengaku sering didatangi warga untuk tampil dalam acara tertentu, namun karena usianya yang sudah Uzur, lebih sering Ia menolak. 

Raden Gedarip sangat berharap ada pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, memasukkan kesenian Cupak Gurantang dalam kegiatan exrakulikuler anak anak di SMP, SMA sederajat.

“Agar teater tradisi Cupak Gerantang tidak punah ditelan zaman,” ungkapnya. ***

 




Wagub NTB Kenakan Rimpu di Puncak Festival Tambora 2022

Wagub NTB menekankan tradisi kearifan lokal harus dipertahankan, menjadi pendukung keragaman potensi budaya dan seni di Tambora

DOMPU.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd., berpesan agar tradisi kearifan lokal terus diperhankan dan dilestarikan.

Pesan itu disampaikan Wagub NTB pada puncak rangkaian Festival Tambora tahun 2022, di pos 1 lokasi pendakian gunung Tambora, Minggu (05/06/22).

Wagub mengenakan Rimpu pada Puncak acara Festival Tambora
Wagun Sitti Rohmi

“Saya mengenakan pakaian adat Rimpu dengan menggunakan Tembe Nggoli, pada acara festival tambora,  di Doro Ncanga, Kabupaten Dompu,” kata Ummi Rohm sapaan wagub.

Menurut cucuh pahlawan nasional asal NTB ini, tradisi Rimpu harus terus dijaga dan dilestarikan untuk mempertahankan kearifan lokal masyarakat Bima dan Dompu.

Karena menjadi pendukung keragaman potensi budaya dan seni di Tambora, untuk menuju destinasi wisata kelas dunia. 

Wagub NTB tampak anggun mengenakan pakian adat Rimpu yang menjadi pakian khas masyarakat Bima dan Dompu.

BACA JUGA: Menkes Mengapresiasi Transformasi Kesehatan di NTB

Wagub bersama Direktur Pemanfaatan Jasa Kawasan Konservasi Dirjen Kementerian Sumber Daya Alam dan Ekonomi Kementerian LHK Dr. Nanang Prihadi, Direktur Even Daerah Direktur Produk Wisata Kemenpar ekraf RI Reza Pahlevi dan rombongan tamu lain, juga disambut dengan tarian budaya, maka tua dalam proses sambutan oleh majelis adat Dompu dan keturunan kerajaan Sanggar bersama Bupati Dompu Kader Jaelani.

Bahkan salahsatu pimpinan penari,  mengajak Ummi Rohmi sapaan Wagub untuk ikut menari bersama, mengikuti seni gerakan tarian tradisional tersebut.

Dengan lincah dan gemulai Wagub Ummi Rohmi dapat dengan cepat menyesuaikan gerakan tari dan seni tradisional masyarakat Bima dan Dompu tersebut.

Sementara itu, Direktur Pemanfaatan Jasa Kawasan Konswrvasi Dirjen Kementerian Sumber Daya Alam dan Ekonomi Kementerian LHK Dr. Nanang Prihadi, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Provinsi NTB dan Pemkab Dompu mensuksekan kegiatan ini.

Dikatakannya, kearifan lokal dan budaya menjadi pelengkap dari 3 hal, yaitu konservasi, komunitas dan komoditas, sebagai tempat destinasi wisata pegunungan kelas dunia.

“Mengelola Tambora harus ada hal tersebut,” paparnya.

BACA JUGA: Kawasan Tambora Bisa Jadi Destinasi Kelas Dunia

Ditambahkan Direktur Even Daerah Direktur Produk Wisata Kemenparekraf RI, Reza Pahlevi bahwa sinergi dan kolaborasi Pemprov. NTB melalui Geopark Tambora, Dispar, DLHK, Dikbud NTB bersama denga Pemkan Dompu, Balai Taman Nasional dan Kementeria terkait menjadi kunci suksesnya kegiatan ini.

“Kami sangat mendukung Tambora jadi destinasi kelas dunia, kawasan wisat ini menjadi surganya penikmat gunung,” katanya.

Sehingga melaui pariwasata dapat memberikan kontribusi untuk kesejahteaan masyarakat.

Festival Tambora yang sudah masuk dalam Kelender Even Nadional (KEN) yang berlangsung selama 2 hari dari tanggal 4-5 Juni 2022, diikuti oleh ribuan masyarakat. Festival ini juga merupakan momentum memperingati meletusnya Gunung Tambora 207 tahun yang lalu.

Hadir pada kegiatan tersebut, sejumlah Kementerian dan Lembaga Pusat, Kadis Priwisata, dan sejumlah OPD lingkup Pemprov. NTB,  Forkopimda Dompu, Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, majelis adat Dompu, OPD lingkup Pemkab. Dompu, TP. PKK Dompu, kesultanan Sanggar, tokoh agama dan masyarakat. ***

 

 




Gebyar Budaya 2022, Momentum Berziarah ke Masa Lalu 

Bagi masyarakat NTB, Gebyar Budaya 2022 merupakan kesempatan melihat kekayaan budaya di seluruh Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gebyar Budaya Tahun 2022 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Pelestaraian Nilai Budaya (BPNB), akan menciptakan tali persaudaraan dan persahabatan yang erat antar penggiat-penggiat budaya.

Gubernur NTB,  Zulkieflimansyah mengatakan itu saat membuka Gebyar Budaya Tahun 2022 di Taman mayura, Mataram, Sabtu (21/05/22), 

Gubernur menyambut baik dan mengapresiasi yang setinggi-tingginya kegiatan Gbyar Budaya, yang dihadiri seluruh perwakilan BPNB se-Indonesia, yang memperkenalkan budayanya masing-masing.

Gubernur di BPNB Aceh usai membuka Gebyar Budaya 2022

“Ini merupkan momentum yang tepat untuk seluruh masyarakat khususnya NTB untuk berziarah ke masa lalu melihat kekayaan budaya di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

BACA JUGA: Membaca Sastra, Alternatif Menangkal Terorisme dan Radikalisasi

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini akan menciptakan persaudaran dan persahabatan yang erat bagi penggiat-penggiat budaya yang hadir atau mengikuti acara ini dan tak lupa juga jadikan NTB ini sebagai rumah teman-teman semuanya,” katanya.

Ketua Panitia Gebyar Budaya Tahub 2022, I Made Dharma Suteja dalam laporannya menyampaikan, kegiatan Gebyar Budaya ini mengambil tema “Rajutan Keberagaman Budaya Untuk Indonesia Maju”.

Gebyar Budaya tahun 2022 diselenggarakan selama 3 (tiga) hari, pada 21-23 Mei 2022 di sekitar area Taman Mayura, Mataram. 

Ia menjelaskan, terdapat beberapa kegiatan utama Gebyar Budaya di tahun ini.

“Yang pertama ada Pamong Budaya, Pergelaran Seni yang diadakan setiap malamnya, Pameran Budaya, Pameran Kuliner dan Permainan Tradisional,” terangnya.

Perlu diketahui tak hanya rangkaian acara yang menarik disajikan oleh Gebyar Budaya Tahun 2022, namun terdapat juga stand UMKM lokal yang menyajikan mulai dari tenun, souvenir, hingga makanan khas daerah Provinsi NTB.

BACA JUGA: Santri Manba’ul Qur’an Didorong Belajar ke Luar Negeri

Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua Dekranasda NTB, Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi NTB dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB. ***

 

 




Gubernur NTB: Jangan Memutuskan Saat Emosi

Saat Gawe Rapah Masyakat Mareje, Gubernur NTB mengingatkan jangan abaikan teman lama

LOBAR.lombokjournal.com ~ Tantangan kehidupan kemasyarakatan ke depan tidak mudah, khususnya adanya pengaruh sosial media yang dapat diakses secara luas. 

Gubernur NTB Zulkiflimansyah, mengungkapkan itu terkait terkait keributan antar pemuda di Desa Mareje yang isunya hingga internasional. 

Ia mengatakan itu pada Gawe Rapah Kerukunan Masyarakat Desa Mereje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Rabu (18/05/22) di Lapangan SMPN 3 Lembar di Mareje.

“Ini tentu menjadi perhatian kami di Forkopimda Nusa Tenggara Barat. Kami di Forkopimda NTB memiliki pertemuan santai untuk membicarakan hal hal penting. Kami berharap agar inisiasi untuk adanya

pertemuan santai sambil ngopi dapat dilakukan di kabupaten juga karena efektif dalam menyelesikan masalah,” ujar gubernur. 

Gubernur NTB dab masyakat menggelar gawe rapah untuk kerukunanMenggelar
Gubernur NTB bersama masyarakat Mareje

Bang Zul, seperti biasa, mengutip sepenggal cerira filosofi dari negeri Mongolia antara Raja dan burung Rajawali. 

“Jangan mengambil keputusan saat emosi. Kemudian kedua, jangan pernah mengabaikan teman yang sudah menemani kita dalam waktu yang lama,” ujarnya di hadapan masyarakat Mareje yang memiliki dua keyakinan berbeda, namun dikenal  rukun dalam bermasyarakat sejak lama.

Dalam kesempatan ini Gubernur Zul menyampaikan apresiasi kepada Kapolda, Danrem, Bupati dan Wakil Bupati serta semua pihak yang telah menjaga Mareje agar tetap aman.

“Apresiasi kami untuk Kapolda,  Danrem serta kita semua. Beruntung memiliki Bupati dan Wakil Bupati yang luar biasa. Terima kasih kepada semua pihak dan mari kita jaga desa kita tercinta agar tetap damai dan rukun,”  pesannya.

BACA JUGA: Jagung Petani Semuanya akan Diserap PT DNA

Menjaga kerukunan

Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid mengajak masyarakat menjaga kebersamaan dan kedamaian di wilayah Lombok Barat dan Nusa Tenggara Barat. 

Dengan kerukunan dan kedamaian ini masyarakat akan semakin maju dan berkembang. Selain itu pembangunan juga akan berjalan dengan lancar.

 “Marilah kita menjaga kedamaian dan kerukunan agar kita bisa sejahtera,” ujarnya. 

Fauzan menambahkan, acara hari ini merupakan simbol kerukunan di tengah tengah masyarakat yang dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari masyarakat. 

Dengan kerukunan dan kebersamaan tersebut masyarakat diharapkan dapat memperoleh masa depan yang lebih baik. Selain itu dengan kerukunan dan kedamaian ini masyarakat Desa Mareje akan semakin sejahtera dan maju. 

“Tentu ini menjadi simbol kerukunan dan kebersamaan masyarakat untuk meraih masa depan yang lebih baik lagi. Tentu ini seperti yang tertuang dalam ikrar “Sopoq Tundun yang dipandu wali paer Lombok Barat tadi,” ujarnya.

Kepala Desa Mareje H Muhsim Salim mengungkaojan, Pemerintah Desa Mareje bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat menggelar Gawe Rapah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempererat kebersamaan dan kerukunan masyarakat Desa Mareje. 

“Tema kegiatan “Kita Semua Bersaudara dan Damai Marejeku,”  kata Kades. 

Dalam kegiatan dibacakan Ikar Sopoq Tundun atau satu keturunan yang dipandu oleh Wali Paer Kabupaten Lombok Barat H.L Anggawa Nuraksi. 

Ikrar ini menyebutkan bahwa masyarakat satu keturunan sehingga perlu menjaga kebersamaan dan kerukunan. 

BACA JUGA: Oknum Pejabat di KLU Salah Gunakan Sarana Pemerintah

Dalam kegiatan ini juga dilakukan ‘Sembeq Kending Patuh-Patuh Saling Kangen” oleh Gubernyr NTB, Bupati Lombok Barat  Danrem 162/WB, Kapolda NTB, Wakil Bupati Lombok Barat dan tokih budaya Paer Lombok Barat. 

“Sembeq kending ini diberikan kepada warga sebagai simbol agar warga hidup rukun dan damai,”  ujar Pengerakse Gumi Paer Lombok Barat, HL Anggawa Nuraksi.

Dalam kegiatan ini juga di sampaikan nasihat cilokak oleh ketua FKUB Lombok Barat TGH Lalu Subeki Sasaki yang berisi tentang nasihat hidup rukun. 

Selain Gubernur kegiatan ini juga  diihadiri Kapolda NTB, Danrem162/WB,  Bupati Lobar, Wakil Bupati Lobar, Wali Paer Majelis adat sasak Lombok Barat, Ketua Bale Mediasi, Kaplores Lobar, Dandim 1606 Mataram, Ketua FKUB, Kepala OPD, Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat Mareje dan masyarakat Desa Mareje. ***

 

 




Paranormal dan Arkeolog Dilibatkan, Lacak Situs Kuno Lombok

Politisi PDIP NTB, Ruslan Turmuzi dan Mi6 melakukan ekspedisi mistis cari Kerajaan Sasak Kuno, libatkan Paranormal dan Arkeolog

MATARAM.lombokjournal.com ~  Sejarah kebudayaan Sasak kuno di Lombok, Nusa Tenggara Barat begitu banyak, namun sangat sedikit situs sejarah yang ditemukan hingga menjadi cagar budaya. 

Sering terdengar rencana untuk mencari situs purba peninggalan kerajaan Lombok kuno, namun hingga kini pekerjaan belum dimulai atau berhenti di tengah jalan.

Hal tersebut menginisiasi Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 Mataram bersama Politisi PDIP NTB, Ruslan Turmuzi, melakukan proyek eksplorasi untuk menemukan situs bersejarah yang tersembunyi di tanah Lombok.

Uniknya, ekplorasi situs kerajaan dan kebudayaan kuno akan melibatkan paranormal dan arkeolog. 

Melibatkan paranormal dan arkeolog lacak situs kuno

Paranormal akan membantu mencari lokasi situs bersejarah yang terkubur, dengan metode penerawangan yang melacak energi dari benda bersejarah secara non sains.

“Paranormal akan membantu melacak keberadaan situs bersejarah yang tersembunyi menggunakan kemampuan metafisika,” kata Ruslan Turmuzi di Mataram, Senin (16/05/22).

BACA JUGA: Generasi Sasak, Orisinalitas dan Kemajuan Berjalan Seiring

Cenayang akan dilibatkan mencari situs bersejarah kerajaan Sasak kuno dengan kemampuan metafisika. 

Dengan menggunakan kekuatan indera keenam, secara klenik para cenayang akan melacak keberadaan situs bersejarah tersebut, kemudian menginformasikan kepada arkeolog untuk proses penggalian.

“Jadi sengaja kita libatkan paranormal untuk memberikan mereka ruang agar dapat berkontribusi terhadap perkembangan kebudayaan kita. Karena selama ini aktivitas paranormal selalu berkonotasi negatif,” ujar Ruslan yang juga menjadi Ketua Fraksi PDIP DPRD NTB.

Paranormal sering kali dianggap sesuatu yang negatif dan aktivitas mereka bertentangan dengan agama. Padahal, tidak semua paranormal melakukan aktivitas negatif. 

Masa kini banyak paranormal yang membantu masyarakat melalui aktivitas non sains, seperti pengobatan tradisional, pengusiran setan dan lainnya.

Sementara itu, Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto mengatakan, eksplorasi lokasi bersejarah nantinya akan dimulai dari Lombok Tengah. 

Karena di sana banyak sekali cerita-cerita bersejarah, salah satunya legenda Putri Mandalika dengan Kerajaan Tonjang Beru yang melegenda.

“Banyak kisah dan cerita yang bersentral di Lombok Tengah. Kita yakin di sana banyak situs kebudayaan masa lalu dari bangsa Sasak,” katanya.

Dia mengatakan, sudah banyak sekali rencana eksplorasi keberadaan situs bersejarah di Lombok oleh negara, namun hingga kini belum berjalan atau belum serius berjalan. 

“Sehingga ini menjadi spirit kita bersama untuk melacak keberadaan situs bersejarah. Jika ditemukan, tentu menjadi penguat kepada generasi akan datang untuk lebih mengenal budaya Sasak,” katanya.

Terobosan untuk mengkombinasikan ilmu sains dan non sains tersebut, untuk mengungkap kisah lama agar tidak hanya menjadi rumor di masyarakat dan hanya menjadi cerita rakyat semata.

“Mi6 menyakini jejak situs masa lalu suku sasak beserta pranata dan hasil kebudayaan pasti bisa terkuak dan ditemukan,” ujar Didu sapaan akrabnya.

Ekspedisi Mistis

Ekspedisi misteri ini bertujuan untuk mengungkapkan kasus-kasus misterius di NTB yang tidak dapat terjawab oleh sains. 

Padahal, Sasak memiliki kebudayaan yang begitu beragam hingga diinginkan banyak pihak.

Pada abad 14 eksistensi bangsa Sasak telah diakui dan tertulis dalam kitab Negarakertagama yang ditulis Empu Prapanca yang mengisahkan kekuasaan Kerajaan Majapahit. Dalam kitab tersebut tertulis “Lombok Sasak mirah adi” yang menyebut keinginan Majapahit terhadap bangsa Sasak.

Lombok dalam bahasa Kawi berarti lurus atau jujur. Mirah artinya permata dan adi artinya baik.

Dalam naskah Doyan Neda yang ditulis berbahasa Sasak juga memuat kisah Dewi Anjani yang dipercaya sebagai pengusaha Gunung Rinjani, menulis tentang sejarah berdirinya Sasak. 

Dalam naskah kuno tersebut memuat perjalanan Dewi Anjani bersama patih Songan, lalu kemudian memberikan nama Sasak. 

BACA JUGA: Harga Jagung Anjlog, Gubernur NTB Sarankan Diekspor

Masih dalam naskah yang sama, Nabi Adam menyebutkan Pulau Lombok menjadi induk semua bumi, dan Dewi Anjani menjadi raja dari seluruh jin di dunia.

Namun banyaknya naskah kuno yang menyebut beragamnya kebudayaan Sasak, tidak selurus dengan banyaknya situs bersejarah yang ditemukan.

Itu menjadi spirit bagi Mi6 dan Ruslan Turmuzi untuk berikhtiar melakukan ‘ekspedisi mistis’ menemukan jejak dan situs kebudayaan kuno Sasak dengan melibatkan paranormal dan arkeolog.

“Kolaborasi antara sains dan non sains ini tentunya akan menjadi warna baru atau terobosan. Peran paranormal tidak bisa disepelekan dengan kemampuan metafisiknya,” kata Didu.

Untuk itu, dalam waktu dekat ini proyek ekspedisi mistis tersebut akan dimulai. Paranormal yang dilibatkan berasal dari Lombok Tengah yang memiliki pengalaman yang baik soal menemukan benda pusaka atau benda gaib lainnya. 

Setelah ditemukan, maka arkeolog yang telah disiapkan akan melakukan penggalian untuk menemukan situs bersejarah di Lombok.***

 

 




Generasi Sasak, Orisinalitas dan Kemajuan Berjalan Seiring

Gubernur Zulkieflimansyah mengingatkan generasi Sasak agar berpikir dan bertindak atas nama budaya yang luhur

MATARAM.lombokjournal.com ~ Generasi Sasak diingatkan agar memelihara keaslian budaya namun tetap mengikuti perkembangan zaman.. 

Hal itu dikatakan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr H Zulkifliemansyah, SE MSc dalam sambutannya di acara pengukuhan Aliansi Sasak  Lombok Indonesia (ASLI) hasil Kongres I di Taman Budaya NTB di, Ahad (15/05/22).  

Gubernur NTB didampingi Ketua Majelis Adat Sasak, HL Bayu Windya (kiri) dan Kepala Taman Budaya NTB

“Salah satunya dengan mematuhi pesan orangtua dan pendidikan,” ujar gubernur yang dalam budaya Sasak disebut Dane Pengerakse paer Gumi Sasak atau pemimpin wilayah.

Dikatakannya, orisinalitas atau keaslian cara berpikir dan bertindak atas nama budaya yang luhur, akan menghasilkan peradaban  yang memiliki jati diri namun berhasil beradaptasi dengan zaman. 

BACA JUGA: Keberagaman NTB, Bekal Penting Peserta Latsitarda Nusantara

Salah satunya dengan program beasiswa mengirim generasi muda keluar negeri. Menurutnya, generasi Sasak saat ini juga dikenal berpengetahuan agama baik. 

Hal ini menjadi kekuatan Aliansi Sasak Lombok Indonesia, tempat berkumpulnya diaspora Sasak seluruh Indonesia. 

Sementara itu, Ketua Majelis Adat Sasak, HL Bayu Windya mengatakan, salah satu cara membangun kekuatan adalah dengan membangun wadah bangsa Sasak meski terpisah secara geografis. 

“Peserta kongres pertama ASLI diikuti 110 orang dari 60 paguyuban di 34 propinsi yang hampir sebagian besarnya belum saling mengenal,” jelasnya. 

Hasil Kongres pertama ini selain menghasilkan Ketua, L Maksum yang mewakili gumi paer diluar NTB selain Sulawesi, Kalsel, Papua dan lainnya, sebuah aplikasi berplatform android bernama AsliKu, berisikan marketplace kebutuhan kebudayaan sekaligus tanda keanggotan yang saat ini  telah digunakan oleh satu juta pengguna. 

Dikatakannya, Kongres juga menghasilkan Piagam Sasak yang mengusung visi menjaga jati diri, memelihara intelektualitas, harkatdan martabat dan membangun citra diri sejati Sasak baru dalam NKRI. 

BACA JUGA: Aksi Blokir Jalan 4 Hari, 10 Provokator Ditangkap

Hadi pula dalam kegiatan tersebut, HL Azhar, HL Serinata, Kapolda, Danrem, akademisi, budayawan dan para kepala OPD. ***

 

 




Gubernur NTB Hadiri Halal Bihalal Keluarga InSPIRASI

Saat halal bihalal bersama Keluarga InSPIRASI, Gubernur NTB mengungkapkan, kadang ide besar muncul dalam diskusi sederhana

LOBAR.lombokjournal.com ~ Silaturahmi perlu dijaga karena besar manfaatnya, misalnya ide besar kerap muncul dalam diskusi-diskusi sederhana saat silaturahmi dilakukan. 

Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah, M.Sc menyampaikan itu saat acara halal bihalal  keluarga besar inSPIRASI NTB di kediaman penggemar motor gede (moge) Paox Iben Mudhaffar, BTN Lantana Garden, Labuapi, Lombok Barat, Rabu (11/04/22).

BACA JUGA: MXGP Samota, Persiapan Media Center Dimatangkan

Gubernur NTB diskusi sederhana

“Terkadang, ide-ide besar itu muncul dalam diskusi-diskusi sederhana,” ungkap Gubernur Zul. 

Ia mengajak  semua pihak memperbanyak wadah bertukar pikiran, berdiskusi banyak hal hingga memberikan masukan kepada pemerintah.

“Karena itu mari kita perbanyak silaturrahim, berdiskusi hingga melakukan aksi-aksi nyata untuk kemajuan daerah,” kata Gubernur Zul yang didampingi  Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) NTB.

InSPIRASI merupakan lembaga yang berbadan hukum dengan nama Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI). 

Visi lembaga itu mewujudkan masyarakat sipil, khususnya gerakan perempuan yang kuat untuk mempercepat terciptanya masyarakat yang berlandaskan prinsip keadilan gender, kesadaran ekologis, pluralis, transparan dan anti kekerasan.

BACA JUGA: Wagub NTB Sambut Peserta Latsitarda, Ini Pesannya

Sementara itu, Republik Syruput adalah forum diskusi besutan  Paox Iben Mudhaffar yang kerap menggelar diskusi-diskusi kreatif dan positif tentang berbagai isu. ***