Kearifan Lokal di TVRI NTB, Tumbuhkan Kecintaan Budaya 

Kadis Kominfotik NTB Najamuddin Amy menilai, konten kearifan lokal dalam siaran TVRI NTB merupakan upaya agar generasi muda tidak tercerabut dari akar budaya

MATARAM.LombokJournal.com ~ Kepala Stasiun TVRI NTB mendapat apresiasi karena membuat ‘meja kerja’ yang berbeda yaitu meja kerja budaya dengan mengangkat kearifan lokal

Hal itu dinilai akan menumbuhkan kecintaan pada budaya, membangkitkan adat istiadat, yang semuanya itu ditampakkan dalam layar dan ditonton milenial sebagai generasi penerus.

BACA JUGA: Pj Gubernur NTB Sosialisasikan RPD 2024-2026

Siaran TVRI meningkatkan kecintaan budaya
Penandatanganan bersama MoU

Apresiasi terkait siaran budaya itu disampaikan Kepala Dinas Kominfotik NTB, Najamuddin Amy saat membuka secara resmi kegiatan Rapat Pola Acara yang diselenggarakan TVRI NTB di Hotel Jayakarta, Lombok Barat (23/09/23).

“Ini dilakukan sebagai upaya jangan tercerabut dari akar adat istiadat Sasambo di NTB,” ujar Bang Najam sapaan akrab Kadis 

Ditambahkan Bang Najam, Kepala Stasiun TVRI NTB berhasil mengkreasi filosofi budaya terkait ‘NTB boleh mendunia, tetapi NTB tetap menapakkan kakinya di bumi NTB’.

“Generasi muda NTB itu, boleh saja melanglang buana tetapi harus diingat  tapak kakinya itu jelas untuk NTB yang tulus memberikan pengabdian bidaya untuk kemajuan NTB,” katanya.

BACA JUGA: Sulhan Muchlis Gagas Berdayakan Pondok Pesantren

Dengan komitmen berkhidmat dengan kearifan lokal, TVRI NTB menampilkan gaya elegan, banyak kearifan lokal yang bisa ditularkan dan bisa dihadirkan di dunia global.

“Dengan cara seperti itu, NTB bukan hanya menjadi milik bersama, tetapi menjadi harta karun dan milik dari dunia itu sendiri,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala TVRI NTB Saktiono Wahyujati mengatakan, kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas acara di era transformasi digital.

“Fungsi publik bagaimana melayani informasi hiburan dan konten-konten kreatif mengacu pada potensi kearifan lokal yang ada di NTB,” ungkapnya.

Diharapkan informasi publik yang diberikan TVRI NTB, mencerminkan potensi wisata, budaya dan berbagai potensi kearifan lokal lainnya di NTB. 

BACA JUGA: Pj Gubernur Dusambut Antusias Masyarakat Puyung

Pada kesempatan itu, dilakukan penandatanganan bersama MoU antara TVRI NTB dengan Kepala Museum Negeri dan Ketua Majelis Adat Sasak. ***

 

 




Rakerda dan Penyusunan Renstra AMAN Kota Mataram

Acara Rakerda dan penyusuan Renstra AMAN di Mataram untuk rumuskan program kerja 5 tahun ke depan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Kota Mataram (PD AMAN Mataram) Kota Mataram gelar rencana strategis (Renstra) dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dilaksanakan di Aula Kota Mataram, Sabtu (29/30/23).

BACA JUGA: Bang Zul Penuhi Undangan Masyarakat Gontoran

Rakerda AMAN mempertahankan eksistensi masyarakat adat
Lalu M. Iswadi Athar

Ketua Alansi Masyarakat Nusantara Mataram, L. M. Iswadi mengatakan, acara Renstra dan Rakerda AMAN ini mengangkat tema ‘Masyarakat adat bangkit bersatu, berdaulat, mandiri dan bermartabat di era milienial’. 

Tujuan rakerda AMAN, mempertahankan eksistensi masyarakat adat di era milenial yang menjadi titik point, sehingga adat dan budaya kita bisa tetap lestari di setiap komunitas adat.

BACA JUGA: Harapan Wagub NTB, Tiap Desa Punya Perpustakaan Inklusif

“Kta akan rumuskan dan petakan program kerja kita dalam kurun waktu 5 tahun ke depan yang tentunya program AMAN Mataram kita akan sinergikan dengan pemerintah daerah di Kota Mataram beserta stakeholders adat dan budaya kita,” kata Iswadi

Acara Renstra dan Rakerda AMAN dibuka oleh Walikota Mataram yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf S.Pd.

Yusuf menyampaikan selamat atas terselenggaranya acara Renstra dan Rakerda AMAN Mataram. 

Ia berharap kegiatan ini menghasilkan program kerja yang bermanfaat bagi kelangsungan masyarakat adat, khususnya di Mataram dan Nusa Tenggara Barat. 

“Insya Allah, AMAN mampu mewujudkan kehidupan Masyarakat adat yang berdaulat, adil, sejahtera, bermartabat dan demokratis. Saya berharap berbagai program kerja AMAN kali ini mampu menjadi pengejewantahan dari keberadaan AMAN sebagai himpunan masyarakat adat untuk melindungi haknya,” tegas Yusuf.

Ia berharap dalam kegiatan ini, peserta dapat memberikan ide-ide dan membuat berbagai program yang dapat memajukan AMAN khsusnya di Kota MataraM. 

“Mari kita terus bergandengan tangan, serta menjaga persatuan dan kesatuan, dan hasilkan kegiatan yang baik dan dapat dilksanakan dan bermanfaat bagi masyarakat,” ajak Yusuf. .

Dalam acara tersebut hadir dari PW AMAN NTB, Lalu Prima Wiraputra, Damanas AMAN Regional Bari Nusra, Dende Suia Sari.

BACA JUGA: Seru! 2023 Penenun Sukarara Siap Menenun Seharian

Kadir juga para Ketua Komunitas adat Nusatara Se-Mataram, dan beberapa undangan dari Pemerintah Daerah, Aktifis,  akademisi, TNI&POLRI, Tokoh adat, Pemuda, dan Tokoh Masyarakat.***

 

 




Ritual Adat Selamatan Mata Air Tibu Bunter Desa Jurit Baru

Menghadiri ritual adat Selamatan Mata Air Tibu Bunter, HBK disambut ratusan masyarakat dengan dua barungan gendang geleq, 

LOTIM.LombokJournal.com ~ Politisi Partai Gerindra, H. Bambang Kristiono (HBK) menghadiri acara ritual adat selamatan mata air, yang disebut masyarakat Otaq Aiq Tibu Bunter, di Dusun Banok, Desa Jurit Baru, Kec. Pringgasela, Kab. Lombok Timur, Minggu (16/07/23).

Ritual adat turun temurun ini dilaksanakan secara rutin setahun sekali menjelang selesainya musim hujan.

BACA JUGA: Bantuan CSR ke UMKM Madu Trigona Bengkaung

HBK disambut masyarakat untuk mengikuti ritual adat
HBK disambut masyarakat

Kedatangan HBK menghadiri ritual adat itu disambut ratusan warga dengan tabuhan Gendang Beleq.

Usai pengalungan selendang dan penyambutan selamat datang dari para tokoh agama, tokoh masyarakat dan perwakilan pengurus Desa setempat, HBK mengikuti rombongan masyarakat ke lokasi ritual adat, di mata air yang berjarak sekitar 1 km dari lokasi penyambutan. 

Sebagian besar jalan yang dilewati merupakan pematang sawah, di beberapa bagian cukup terjal yang mengharuskan para peserta berjalan perlahan.

Sepanjang perjalanan, rombongan dihibur oleh riuh tetabuhan dari dua barungan (kelompok) Gendang Beleq yang mengiringi di bagian belakang.

BACA JUGA: Gubernur NTB Ajak Gaungkan Fungsi Koperasi

Di lokasi ritual adat itu, ratusan masyarakat sudah berkumpul menyambut kedatangan rombongan. Tak lama kemudian acarapun dimulai dengan didahului ritual do’a dan dzikir

Tradisi ini merupakan ajaran leluhur untuk bersyukur dan terus menjaga sumber mata air yang mengalir sepanjang tahun.

Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P. Lombok ini mengatakan rasa syukur dan terima kasihnya atas undangan dari masyarakat Desa Jurit Baru.

“Alhamdulillah, kebahagiaan dan rasa syukur saya telah diundang di acara ritual adat selamatan mata air ini.

Sepanjang perjalanan, pemandangannya indah sekali, hijau dan sejuk sekali,” ungkap HBK saat membuka sambutannya.

Lebih lanjut politisi yang dikenal humble ini mengapresiasi semangat gotong royong warga yang tetap terbangun ditengah gempuran modernisasi.

BACA JUGA: Festival Budaya Bau Keke, Festival Cari Kerang Air 

“Gotong royong merupakan salah satu warisan, dan akar budaya asli Indonesia yang harus dipelihara dan dikembangkan, sebagai modal sosial kita untuk membangun bangsa,” kata HBK.

Menurutnya, budaya gotong royong telah mampu menjadi semangat untuk memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan masyarakat Desa Jurit Baru.

“Untuk menjaga kelestarian sumber mata air yang menjadi sumber air bagi ratusan kepala keluarga di sepanjang sungai ini,” katanya.

Menyampaikan aspirasi

Kepala Desa Jurit Baru, Athar Junaidi menyampaikan aspirasinya berupa usulan pembangunan dan perbaikan bak penampungan mata air dan drainase di sekitar lokasi untuk mencegah longsor. 

“Kami laporkan ke pak HBK, kemarin dari anggota DPRD Kab. Lombok Timur dari Partai Gerindra sudah membantu kami membangun bak penampungan di area samping mata air, juga membantu pemipaan ke rumah-rumah warga,” kata Kepala Desa

Ia berharap HBK bisa membantu memperbaiki bak penampungan utama yang sudah mulai rusak, terutama drainasenya. 

Menjawab hal tersebut, HBK mengatakan akan berikhtiar mencari dukungan dana melalui program aspirasinya. 

Ia juga mengatakan akan mengusahakan pengadaan pohon keras tanaman produktif untuk ditanam di sekitaran lokasi mata air.

BACA JUGA: Sirkuit Mandalika Melahirkan Pembalap Nasional asal NTB 

“Insyaa Allah, akan saya upayakan juga pengadaan pohon-pohon keras produktif untuk ditanam sekitar lokasi sumber mata air, agar area sekitaran sumber air tidak mengalami longsor terutama di tebing-tebing dijalur menuju mata air,” ungkap HBK.

HBK mengajak semua warga yang hadir untuk sama-sama menjaga sumber mata air. Karena merupakan sumber air utama bagi ratusan kepala keluarga. Air ini, selain menjadi sumber kehidupan juga merupakan perekat kebersamaan antar warga.

Bantuan TIK di MTs Yadinu

Selesai menghadiri acara selamatan mata air, HBK menghadiri acara serah terima bantuan peralatan multimedia dan TIK dari kader Partai Gerindra DPRD Kab. Lombok Timur, M. Badran Achsyid kepada MTs Yadinu Banok, Desa Jurit Baru, Kec. Pringgasela, Kab. Lombok Timur.

Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis oleh HBK didampingi oleh anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kab. Lombok Timur. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Sekolah, perwakilan Wali murid, dan anggota Komite Sekolah.

Kepala Madrasah sangat berterima kasih dan menyampaikan apresiasinya karena selama ini, Madrasah masih kekurangan peralatan TIK dan multimedia.

“Ini adalah bentuk nyata dari kepedulian kader-kader Partai Gerindra dalam upaya mencerdaskan anak bangsa agar mimpi besar kita semua, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar bisa dicapai,” kata HBK. 

Konsolidasi Partai Gerindra dan NW

Usai kegiatan di daerah Jurit Baru, HBK kemudian bergerak ke kediaman Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), Maulana Syaikh TGKH. L. Gede Muhammad Zainuddin Atsani, LC, M.Pd.I di Anjani.

HBK mengatakan, pertemuan empat mata dengan cucu pahlawan nasional tersebut dinilainya sangat penting untuk membangun soliditas dan kekompakan khususnya terkait kerjasama Partai Gerindra dengan Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW).

“Apalagi momen Pemilu 2024 sudah semakin dekat, pertemuan ini dinilai sangat penting untuk memperkuat kerjasama terutama pada kerja-kerja politik,” jelasnya.

Selesai menggelar pertemuan empat mata dengan tokoh sentral PBNW, selanjutnya HBK menyempatkan diri untuk menonton pertandingan uji coba klub sepakbola Lombok FC melawan PS. Sikur Hebat.

Di lapangan tempat pertandingan, sudah menunggu istri tercinta, Hj. Dian A. Kristiono didampingi putrinya yang sekaligus CEO dari klub sepakbola Lombok FC. 

BACA JUGA: ASN Diingatkan untuk Tetap Teguh dan Disiplin

Usai menonton langsung pertandingan sepakbola, HBK bergerak melanjutkan kegiatannya di Kota Mataram. 

HBK mengatakan, agar gotong royong dalam ritual adat diteruskan
HBK di mata air Tibu Bunter

Ia sudah ditunggu beberapa calon anggota legislatif (Caleg) potensial yang akan mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) di Partai Gerindra.

“Sudah ada beberapa Caleg potensial yang akan maju di Dapil-dapil yang potensi kursinya bisa lebih dari satu. Kehadiran mereka berjuang bersama Partai Gerindra, membuat kami semakin optimis bisa meraih kursi maksimal di semua daerah pemilihan,” kata HBK.

Target Partai Gerindra di Pemilu 2024, selain mengantarkan Prabowo Subianto menjadi Presiden RI, juga menjadi Ketua DPRD Prov. NTB.

Tentu saja Partai Gerindra harus mempersiapkan caleg-calegnya yang bagus-bagus untuk meraih target ini.

Namun HBK enggan menyebutkan nama-nama Bacaleg yang akan ditemuinya. Dia hanya menyebutkan, mereka-mereka yang akan bergabung, merupakan tokoh-tokoh politik yang cukup mumpuni di Dapilnya masing-masing. ***

 

 




Festival Budaya Bau Keke, Festival Tangkap Kerang Laut

Berbaur dengan Masyarakat, Bang Zul  ikut meramaikan festival budaya mencari kerang laut sepanjang pantai Serpiq, Lombok Barat

LOBAR.LombokJournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah didampingi istri, Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah membuka Festival Budaya Bau Keke di Pantai Serpiq Dusun Kebon Bongor Desa Lembar Kabupaten Lombok Barat, Minggu (16/07/23).

BACA JUGA: Sirkuit Mandalikan Hasilkan Pembalap Nasional asal NTB 

Gubernur NTB berharap masyarakat melestarikan festival budaya Bau Keke
Ban Zul bersama istri disambut masyarakat

Dalam festival budaya itu, Bang Zul juga sapaan akrab Gubenur NTB ikut berbaur bersama masyarakat mencari kerang laut di sepanjang pantai Serpiq, Lombok Barat. 

Kehadiran orang nomor satu di NTB menambah kehangatan bagi masyarakat setempat mengikuti riang gembira dalam bingkai festival budaya menangkap kerang laut

BACA JUGA: Roadshow Gebyar PAUD Bunda Niken di Sumbawa

“Selamat kepada Pak Kepala Desa yangg luar biasa bersemangat dan inovatif. Semoga kegiatan festival budaya terus dilestarikan dari tahun ke tahun,” harap Bang Zul.

BACA JUGA: Bantuan CSR untuk UMKM Madu Trigona di Bengkaung

Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pejabat Pemprov NTB, TNI Polri, mahasiswa, pelaku wisata dan masyarakat. ***

 

 




Pameran Ragam Corak Kain Tenun Masyarakat NTB

Bunda Niken mengatakan, pameran ragam kain tenun agar masyarakat NTB bangga dengan warisan budayanya

MATARAM.LombokJournal.com ~ Wastra atau yang biasa disebut kain tenun sejak dulu menjadi bagian dari kehidupan warga masyarakat NTB. 

Melalui pameran Ragam Motif Wastra atau kain tenun NTB, menjadi upaya menampilkan koleksi ragam corak dan warna busana dari berbagai daerah di NTB.

BACA JUGA: Peran Masyarakat Dalam Pembangunan, NTB Jadi Contoh

Bunda Niken bersama 6 orang pencinta kain tenun di NTB

Bunda Niken sapaan Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati mengatakan itu saat membuka pameran bersama kain tenun bertajuk “Ragam Motif Wastra NTB” bertempat di Aula Samalas Museum Negeri NTB, Rabu (05/07/2023).

“Ini menjadi referensi yang berharga sebagai pemilik dari budaya. Sebagai warisan Wastra atau kain tenun ini bisa lebih memahami dan lebih bangga apa yang kita miliki,” ungkap Bunda Niken.

BACA JUGA: Kasus Pekerja Migran NTB yang Dosoksa di Libya

Ia mengajak kepada tamu undangan untuk hadir dalam kegiatan Lombok Internasional Modest Fashion Festival (LIMOFF).

LIMOFF akan berlangsung  tanggal 6-9 Juli 2023. Sebagai tuan rumah diajak mensukseskan dan menyambutnya dengan penuh kebanggaan.

Sementara itu, laporan Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, SH., MH., mengatakan,  pameran bersama kain tenun dilakukan museum ini dengan 6 orang pencinta, pelestari dari kain tenun yang ada di NTB.

“Dari 6 orang pencinta kain tenun di NTB itu di antaranya Hj. Lale Prayitne, Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih, Ir. Baiq Rahmayati, Hj. Maskahyangan, Dra. Nuraida dan Noning Ismawati. Ini adalah perwakilan dari kelompok masyarakat di NTB,” tuturnya.

BACA JUGA: Bunda Niken Launching Dapur Stunting di Loteng

Disebutkan juga kegiatan ini adalah rangkaian dari event LIMOFF yang akan dimulai dari tanggal 6-9 Juli 2023. Diharapkan ini menjadi konektivitas dari kegiatan strategis yang dilakukan oleh Pemprov NTB.

“Ini adalah partisipasi museum NTB dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki,” pungkasnya.***

 

 




Seru! 2023 Penenun Sukarara Siap Menenun Seharian

Lombok International Modest Fashion Festival (LIMOFF) akan diramaikan dengan 2023 penenun dalam event Begawe Jelo Nyesek 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Desa Sukarara, Lombok Tengah, yang selama ini dikenal sebagai desa tenun, akan melakukan atraksi dengan ribuan penenun

BACA JUGA: Persediaan Sapi Sambut Idul Adha Aman

Sesuai dengan tahun berjalan, sebanyak 2023 penenun asal Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, mulai anak-anak sampai orang tua, siap menggelar Begawe Jelo Nyesek, tanggal 7-8 Juli 2023 untuk pecahkan rekor MURI.

“Begawe Jelo Nyesek siap memecahkan para penenun Desa Sukarara akan pecahkan rekor Muri,” ungkap Ketua BPPD NTB, Baiq Ika Wahyu Wardhani.

BACA JUGA: Pabrik Bata Plastik Mulai Beroperasi di NTB

Ia menyampaikan itu saat mengikuti Rapat Koordinasi Lombok International Modest Fashion Festival (LIMOFF) 2023 di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Senin (27/06/23).

Event Begawe Jelo Nyesek merupakan acara Kelima kalinya di Desa Sukarara, yang semula akan menampilkan 1500 penenun. 

“Namun, untuk mencapai target rekor Muri maka penenun yang dihadirkan pun sebanyak 2023 sesuai dengan tahun diselenggarakan,” kata H Saman Budi, Kepala Desa Sukarara. .. 

Kades juga menjelaskan, di Desa Sukarara sendiri terdapat 3200 penenun. Sebanyak 2023 penenun yang diterjunkan nanti siap menenun seharian penuh. 

BACA JUGA: Ini Cara Pemprov NTB Tangani Sampah MXGP Samota

“Event ini akan menjadi penyemangat dan membangkitkan gairah para penenun lokal kita harapnya. ***

 

 




Gubernur NTB: Dewan Kebudayaan Harus Berpikir Besar

Pengurus Dewan Kebudayaan Daerah NTB yang dikukuhkan Gubernur NTB, diminta berpikir besar dan mampu berkiprah global

MATARAM.LombokJournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah berharap kebudayaan masyarakat Nusa Tenggara Barat dikenal luas dan menjadi bagian penting dari peradaban dunia. 

Hal itu dikatakannya saat mengukuhkan pengurus Dewan Kebudayaan Daerah NTB periode 2023-2028, di pendopo Gubernur, Jumat (16/06/23).

BACA JUGA: LIMOFF 2023, Jadikan NTB Kiblat Tenun Dunia

Gubernur NTB minta Pengurus DKD NTB berpikir besar

“Dewan Kebudayaan Daerah harus berpikir besar. Bisa berkiprah di dunia global dengan identitas yang melekat sebagai orang NTB”, ujar Gubernur NTB yang biasa disapa Bang Zul.

Ditambahkannya, setiap orang harus memiliki peran penting dalam kepengurusan agar kebudayaan NTB tetap terjaga sebagai citra orang NTB. 

Fairuzzabadi, SH, Ketua Dewan Kebudayaan Daerah NTB mengatakan, strategi utama adalah pemajuan kebudayaan

“Artinya, seluruh perilaku kebudayaan kita harus mampu menyesuaikan dengan kekinian tanpa meninggalkan tradisi atau menafikan perubahan zaman,” jelasnya. 

BACA JUGA: BPKH di NTB Mudahkan Masyarakat Tunaikan Ibadah Haji

Dikatakannya, mempertahankan tradisi dan mengembangkan kebudayaan di era teknologi digital membutuhkan kearifan. 

Strategi kebudayaan menurut Fairuz adalah pelestarian, perlindungan, pengembangan,  pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan. 

Dewan Kebudayaan akan mengelola kekayaan budaya yang ada. Selebihnya adalah tugas kelompok kelompok masyarakat yang bekerja atas dasar kebudayaan, seperti tata kelola pertanian, perkebunan, transportasi, kesenian dan lain lain tetap memelihara tradisi yang baik. 

BACA JUGA: Memerangi Hoaks Tugas Stakeholder dan Masyarakat

Hadir pula dalam pengukuhan Dewan Kebudayaan Daerah, para Kepala OPD, perwakilan lembaga kemasyarakatan dan akademisi serta praktisi kebudayaan. ***

 




Bunda Niken Hadiri Kegiatan Lombok Tenun Expo 

Bunda Niken mengapresiasi seluruh penenun Perempuan di NTB, dan mendukung penyelenggaraan pameran tenun

MATARAM.LombokJournal.com ~ Bunda Niken sapaan Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengapresiasi seluruh penenun perempuan di NTB, Gema Alam NTB, Yayasan Pikul NTT dan seluruh stakeholder terkait yang ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraam “Lombok Tenun Expo”.

BACA JUGA: Haul Almagfurullah TGH Mustafa Umar Ponpes Al-Aziziyah

Bunda Niken berharap kegiatan Lombok Tenun Expo terus berlanjut

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB itu menyampaikan itu saat menghadiri acara Lombok Tenun Expo yang berlangsung di Ballrom Rinjani I Hotel Lombok Raya, Sabtu (27/05/23).

“Kita semua yang hadir memiliki  kesamaan perspektif, kesamaan semangat, pengetahuan bahwa kita harus mendukung pelestarian Sumberdaya Alam dan lain sebagainya, atas nama Pemprov NTB sangat mengapresiasi kegiatan ini,” tutur Bunda Niken.

BACA JUGA: Desainer NTB Didorong Tingkatkan Kualitas Produk

Ia berharap kegiatan Lombok Tenun Expo dapat terus berlanjut sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada seluruh penenun perempuan di NTB.

“Usul saja agar kegiatan ini bisa terus berlanjut dari tahun ke tahun sebagai ajang tampilnya kelompok kelompok tenun perempuan dari seluruh NTB, ditunggu tahun depan supaya bisa kita saksikan kembali Lombok Tenun Expo,” katanya. ***

BACA JUGA: Harga Telur di NTB Belum Ada Kenaikan Signifikan

 

 

 




Takjil Gratis RS Mandalika Provinsi NTB Ludes

 RS Mandalika membagikan ratusan takjil gratis untuk masyarakat, terutama pengguna jalan yang masih di perjalanan sekitar rumah sakit

LOTENG.LombokJournal.com ~ Rumah Sakit Mandalika Provinsi NTB mengadakan kegiatan “Ngabuburit” dengan cara membagikan ratusan takjil gratis pada pengendara yang melintas di Jalan Raya Kuta Lombok, Sengkol, Kamis (13/04/23) sore.

Direktur RS Mandalika dr. Oxy Tjahjo Wahjuni, Sp.EM mengatakan, sangat diminati pengguna jalan yang melintas.

BACA JUGA: Wagub NTB Dukung Ulang Tahun Emas ke 50 KSPSI

Berbagi takjil gratis untuk mengendara yang melintas sekitar RS Mandalika

Kurang dari 30 menit, ratusan takjil tersebut ludes diserbu pengguna jalan yang melintasi RS Mandalika yang berada di lokasi kawasan Mandalika, Lombok Tengah.. 

“Kami ingin berbagi bersama saudara-saudara kita, di sekitar Rumah Sakit Mandalika, terutama yang kebetulan masih dalam posisi di perjalanan. Insyaallah bermanfaat untuk mereka,” jelas Direktur Oxy usai kegiatan.

Penyaluran takjil selain dilakukan oleh manajemen dilakukan juga dan dibantu oleh para petugas kesehatan, mulai dari dokter, perawat, hingga petugas kebersihan dan keamanan.

BACA JUGA: Ramadhan Berbagi, 250 Paket Sembako untuk Warga Miskin

“Alhamdulillah di bulan Ramadhan ini kekeluargaan dan silaturahim menjadi lebih erat,” ucap dr. Oxy.

Saat ini Rumah Sakit yang dipimpinnya mendapatkan tambahan tenaga kesehatan dari formasi PPPK yang akan segera bertugas di tahun ini.  

“Nakes P3K mulai aktif dan menjalani orientasi. Tambahan puluhan nakes ini adalah wujud kesungguhan pemerintah menjadikan RS Mandalika sebagai sarana Fasilitasi Pelaksanaan Kesehatan rujukan. Ini salah satu upaya meningkatkan akses layanan pada masyarakat dan meningkatkan mutu layanan,” terang dr Oxy.

BACA JUGA: Safari Ramadhan di Mataram, Ini Pesan Gubernur NTB

RS Mandalika sebagai salah satu dari 10 rumah sakit yang berada di wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Indonesia, tepatnya di Mandalika NTB, rumah sakit ini dituntut mampu melayani masyarakat NTB dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat NTB.

Selain itu juga harus mampu menopang kebutuhan layanan kesehatan bagi para wisatawan yang datang dan saat event internasional dan nasional.

“Karenanya nakes P3K yang baru diharapkan memiliki hard skill dan soft skill yang cakap dan mumpuni. Selain itu pembiasan untuk penggunaan bahasa asing dalam melayani wisatawan mancanegara juga terus diasah, juga tetap menggunakan bahasa Indonesia dan daerah saat melayani pasien, tergantung kebutuhan dilapangan,” jelas dr. Oxy. ***

 

 




Pengukuhan Pengurus Majelis Adat Sasaq Periode 2022-2027

Di acara pengukuhan pengurus Majelis Adat Sasak (MAS), Sekda NTB mengajak pengurusnya melakukan penguatan komitmen Inklusifitasnya

LOBAR.LombokJournal.com ~ Pengukuhan pengurus Majelis Adat Sasaq (MAS) Periode 2022 – 2027 berlangsung di Bencingah Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat, Kamis (26/01/23). 

Sekertaris Daerah Provinsi NTB H. Lalu Gita Ariadi yang hadir dalam pengukuhan berharap, MAS dapat menjadi rumah tempat bernaungnya masyarakat suku Sasak. 

BACA JUGA: Sekda NTB Begibung Bersama Mario Setyo Aji di Puyung

Sekda NTB sungkem pada sesepuh Sasak di acara pengukuhan pengurus Majelis Adat Sasak
Sekda NTB sungkem pada sesepuh Sasak

“Semoga MAS kedepan menjadi Bale Beleq tempat bernaungnya Bangse Sasaq,” tutur Sekda.

Karena hal tersebut berdasarkan kepada tuntutan para pengurus terpilih untuk

melakukan penguatan komitmen Inklusifitasnya. 

Konsolidasi personal dan program yang bersinergi dan mendukung program Pemerintah Provinsi, kabupaten/kota, serta penguatan promosi dan diplomasi budaya Sasak.

Uge-uge talin sampi

Jelateng biraq lek bebucu

Mun semoge pelungguh sami

Saling irak utuh bersatu,” pantun Sekda. 

 

Di akhir sambutannya, Miq Gite mengucapkan selamat bekerja dan bertugas kepada para pengurus

BACA JUGA: Lombok Jadi Prioritas Utama Direct Flight Air Asia

“Dengan penuh ketindihan, maliq berbuat penyimpangan dan merang tegakkan kebenaran. Insyaallah…. aamiin Ya Rabbal Alamin,” katanya. ***