Klarifikasi atas Klaim Dukungan HBK Center dalam Pilkada Lotim
Klarifikasi dari Yayasan HBK Peduli, sekelompok relawan yang mengklaim dari relawan HBK Center bukan bagian dari Yayasan HBK Peduli
MATARAM.LombokJournal.com ~ Ketua Yayasan “HBK Peduli,” Rannya Agustyra Kristiono, menyampaikan klarifikasi terkait klaim sejumlah orang yang mengaku sebagai relawan “HBK Center” yang mendukung salah satu pasangan calon (paslon) dalam Pemilihan Bupati Lombok Timur.
Klarifikasi dari Rannya, putri dari almarhum mantan Anggota DPR RI dari Partai Gerindra yang dikenal dengan akronim“HBK” bahwa relawan yang menyebut dirinya “HBK Center” tidak memiliki keterkaitan dengan Yayasan HBK Peduli.
Menurut Rannya, HBK Center sebelumnya memang pernah ada dan digunakan untuk kepentingan tim pemenangan Pileg 2019 Almarhum HBK. Namun, setelah Pileg selesai, HBK Center sudah dibubarkan dan tidak ada lagi.
Yayasan HBK Peduli saat ini berdiri sendiri sebagai yayasan sosial yang aktif melakukan kegiatan di Pulau Lombok, khususnya di Lombok Timur, tanpa memiliki jaringan dengan nama lain di kabupaten/kota.
“Perlu kami sampaikan khususnya kepada masyarakat Kabupaten Lombok Timur bahwa sekelompok orang yang mengklaim diri berasal dari relawan HBK Center bukan bagian dari kami (HBK Peduli) dan tidak terafiliasi dengan kami,” ungkap Rannya dalam keterangannya kepada media, Jumat (31/05/24).
Rannya mengakui bahwa sejumlah orang yang tergabung dalam HBK Center tersebut pernah menjadi bagian dari Yayasan HBK Peduli, namun mereka telah dipecat karena adanya persoalan yang mereka perbuat.
“Orang-orang tersebut sudah dipecat dan tidak lagi memiliki hak untuk mengklaim menjadi bagian dari keluarga besar kami. Kami sudah tidak memiliki keterkaitan dengan mereka,” tegas Rannya melakukan klarifikasi.
Rannya juga menyayangkan sikap orang-orang di HBK Center yang mendeklarasikan dukungan kepada salah satu paslon dalam Pilbup Lombok Timur.
“Kami menyayangkan ada pihak-pihak yang mengatasnamakan atau mencatut nama kami. Ini sama sekali tidak benar, apalagi sampai ada deklarasi dukungan yang sifatnya sangat politis. Kami perlu meluruskan persoalan ini agar tidak muncul spekulasi liar di masyarakat,” jelasnya.
Sebagai Ketua Yayasan HBK Peduli, Rannya menekankan bahwa pihaknya tegak lurus terhadap keputusan dari Partai Gerindra dalam urusan dukung-mendukung di Pilkada.
“Kami menghormati sikap politik Partai Gerindra, khususnya di Pilbup Lombok Timur,” ujar Wakil Ketua DPD Partai Gerindra NTB itu.
Rannya juga mengajak semua pihak untuk berpolitik dengan etika dan tidak mengadu domba atau memecah belah.
“Semua pihak harus bersikap dewasa dalam berpolitik. Jangan menggunakan segala cara hanya dengan tujuan politis,” tambahnya.
Klarifikasi itu perlu disampaikan, sebab sebelumnya ada Relawan HBK Center mendukung pasangan Syamsul Luthfi-Abdul Wahid dalam Pilkada Lotim 2024
Tim dari HBK Center telah bersilaturahmi ke kediaman Syamsul Luthfi dan secara resmi menyampaikan dukungannya. Ketua Relawan Luthfi Wahid, Muh Ihsan, menyatakan komitmennya untuk mendukung dan memenangkan pasangan tersebut.
Ihsan menilai bahwa pasangan Luthfi-Wahid adalah pilihan yang ideal dan rasional dalam Pilkada 2024, dengan harapan membawa Lombok Timur menuju kemajuan. me
Road Show Mi6 untuk Mapping Isu Strategis di Pilgub NTB 2024
Road show SKUAD Mi6 Kegiatan Mapping Isu Strategis akan dilakukan melalui Fokus Grup Diskusi (FGD) untuk mengaktualisasikan isu-isu strategis
MATARAM. LombokJournal.com ~ Akhir pekan ini, Skuad Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6 akan mengadakan Road Show Mapping Isu Strategis Kerakyatan dan Kampanye Media bersama tokoh dan jurnalis di Sumbawa dan Bima.
Road show ini diselenggarakan untuk menyemarakkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB yang akan berlangsung pada 27 November 2024.
Kegiatan Mapping Isu Strategis akan dilakukan melalui Fokus Grup Diskusi (FGD) untuk mengaktualisasikan isu-isu strategis khas masing-masing wilayah tersebut dalam kontestasi Pilgub NTB.
Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, SH, yang akrab disapa Didu, menekankan pentingnya aktualisasi beragam isu strategis di Sumbawa dan Bima agar mendapat perhatian adil dari calon gubernur.
“Pilgub NTB 2024 adalah momentum yang baik untuk kampanye isu-isu strategis secara simultan, sehingga kandidat yang berkompetisi dapat meresponnya dengan cepat,” ujar Didu pada media, Rabu (29/05/2024).
Didu menyoroti isu kesetaraan genderdan peran perempuan, menekankan bahwa partisipasi perempuan harus lebih dari sekadar urusan domestik.
“Perempuan perlu diberikan peluang yang sama untuk mengaktualisasikan bakat dan kemampuan mereka dalam semua bidang kehidupan tanpa diskriminasi,” tambahnya.
Selain isu perempuan, Didu juga menggarisbawahi pentingnya isu pemerataan pembangunan, khususnya bagi rakyat miskin dan marginal. “Bantuan sosial dan kemanusiaan perlu diperluas di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok,” kata Didu.
Isu pelestarian lingkungan hidup juga menjadi perhatian serius Mi6 di Pulau Sumbawa. Didu menekankan pentingnya reboisasi dan penghijauan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. “Sumbawa perlu menata ulang kawasan penyangga alam dengan menanam pohon agar dapat menahan banjir dan bencana lainnya,” jelasnya.
Di tengah kemajuan teknologi dan budaya global, Didu menekankan perlunya penguatan nilai-nilai budaya lokal agar tetap eksis.
“Sumbawa dan Bima memiliki seni budaya yang khas dan perlu dilestarikan agar tidak punah oleh kemajuan zaman,” ungkapnya.
Untuk memastikan isu strategis wilayah mendapat perhatian, Didu menekankan perlunya pemimpin yang peduli dan berempatiterhadap hal tersebut.
“Masyarakat Pulau Sumbawa, yang terdiri dari entitas Samawa dan Mbojo, bisa menguji calon pemimpin mereka lewat kajian isu strategis ini,” tuturnya.
Didu menambahkan bahwa Road Show Mi6 di Pulau Sumbawa dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa Pilgub NTB dapat menjadi panggung depan bagi rakyat Sumbawa untuk memajukan daerah demi kesejahteraan bersama.
“Melalui Road Show Mapping Isu Strategis di Pulau Sumbawa ini, Mi6 ingin berbagi peran dengan stakeholder lainnya agar Pilgub NTB 2024 berlangsung semarak dan mencerahkan,” pungkas Didu. ***
Caleg Gagal Ramai Maju Bertarung di Pilkada
Caleg gagal alias gagal dalam meraih kursi legislatif justru berani maju ke Pilkada, Mi6 nilai sangat sehat untuk femokrasi Bumi Gora
MATARAM.LombokJournal.com ~Inilah dinamika politik Bumi Gora memunculkan fenomena unik dan menarik. Meski sejumlah figur dan tokoh gagal dalam Pemilu Legislatif 2024 atau umum disebut Caleg Gagal, namun justru kembali bertarung dalam Pilkada Serentak bulan November mendatang.
Lembaga Kajian Sosial Politik dan Politik Mi6 menilai, dari sisi psikologi politik, fenomena langkah yang dilakukan caleg gagal ini menunjukkan betapa politisi Bumi Gora memiliki resiliensiyang tinggi.
Lebih dari itu punya motivasi berprestasi, dan ketangguhan mental yang luar biasa.
Sebuah hal yang sangat dibutuhkan agar demokrasi terus berkembang.
“Resiliensi itu kemampuan untuk bangkit kembali dari kegagalan atau kesulitan. Dalam politik, tidak ada yang lebih mengagumkan daripada menemukan seseorang yang bangkit dari kegagalan untuk mencoba lagi,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto, dalam siaran pers yang diterima media di Mataram, Rabu (22/05/24).
Analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini mengemukakan caleg gagal, langkah sejumlah figur yang sebelumnya tidak terpilih dalam Pileg 2024 dan kembali bertarung dalam Pilkada serentak akhir tahun ini, layak mendapat apresiasi.
Didu tak menampik jika ada sejumlah kalangan yang menilai hal tersebut sebagai ambisi politik. Namun, sesungguhnya, hal tersebut adalah ambisi politik yang sangat sehat.
”Keberanian mereka yang tidak terpilih di pemilu legislatif dan kembali bertarung di Pilkada adalah contoh nyata dari kepemimpinan sejati,” ucap Didu.
Di Kabupaten Sumbawa, muncul figur Burhanuddin Jafar Salam, yang kini menjadi kandidat Bupati Sumbawa. Pada Pileg lalu, politisi Partai Gelora ini gagal melenggang ke kursi DPRD NTB.
Di Lombok Timur, ada politisi kawakan Syamsul Lutfi, yang kini juga digadang-gadang menjadi kandidat bupati. Anggota DPR RI dari Partai Nasdem ini sebelumnya tak berhasil melenggang kembali ke Senayan.
Ada juga nama Suryadi Jaya Purnama dari Partai Keadilan Sejahtera yang akan diusung oleh partainya sebagai calon Bupati Lombok Timur setelah tidak lolos ke DPR RI. Sementara di Lombok Tengah.
Ada Anggota DPRD NTB lima periode, H Ruslan Turmuzi, yang kini menjadi kandidat bupati setelah sebelumnya tak terpilih kembali sebagai legislator di DPRD NTB. Di kota Mataram ada Caleg DPR RI dapil Lombok dari PKS yang gagal yakni H. Karman BM juga maju dalam Pentas Pilwakot Mataram.
Didu mengungkapkan, selain resiliensi, kehadiran figur dan tokoh tersebut meramaian bursa Pilkada Serentak di NTB, juga menunjukkan ketangguhan mental dan komitmen terhadap tujuan politik mereka.
Dan pada saat yang sama, juga menunjukkan betapa mereka memiliki motivasi berprestasi yang kuat, yang mendorong untuk terus berusaha mencapai posisi tertinggi untuk berkhidmat melayani rakyat.
Bagi figur dan tokoh-tokoh tersebut, boleh jadi kata Didu, kegagalan dalam pemilihan legislatif dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi, alih-alih sebagai akhir dari karir politik. Kegagalan dianggap sebagai kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri, sehingga lebih siap untuk peran yang lebih besar.
”Hanya mereka yang memiliki identitas diri yang kuat sebagai pemimpin yang bisa melakukan hal begini,” ucap Didu.
Ada banyak contoh, bagaimana mereka yang gagal di pemilu legislatif, namun ketika memilih bertarung sebagai kepala daerah, mereka terpilih dan malah menjadi pemimpin daerah yang berprestasi dan mengundang decak kagum.
Salah satunya adalah Dedy Mulyadi, yang sebelumnya gagal terpilih sebagai anggota DPRD di Purwakarta, namun terpilih sebagai bupati dua periode di salah satu daerah di Jawa Barat tersebut. Dedy kini adalah Anggota DPR RI peraih suara terbanyak dari daerah pemilihannya.
Dalam konteks pemimpin negara, nama Barack Obama mungkin layak dikedepankan. Sebelum menjadi Presiden Amerika Serikat, Barack Obama sempat mengalami kegagalan dalam pemilihan sebagai Anggota DPR AS sebelum kemudian terpilih sebagai Senator dan menjadi pemimpin Negeri Adi Daya tersebut.
Menurut Didu, politisi yang memiliki karakter, tekad, dan mental yang kuat, lalu sempat sempat mengalami kegagalan dalam kontestasi, umumnya akan belajar dari hal tersebut. Mereka selanjutnya akan memperbaiki strategi politiknya dan akhirnya berhasil.
”Ini menunjukkan bagaimana sebuah kegagalan dapat menjadi batu loncatan menuju kesuksesan yang lebih besar,” kata Didu.
Didu menjelaskan, caleg gagal merupakan fenomena menarik dari sisi psikologi politik, mereka yang pernah gagal dalam kontestasi di Pileg namun bisa menang ketika mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Fenomena tersebut adalah bagaimana pemilih memandang hal tersebut sebagai tanda dan wujud ketekunan dan komitmen.
Dan jumlah pemilih yang seperti ini umumnya terbukti lebih banyak dibanding yang menganggapnya sebagai sebuah tanda ketidakmampuan.
Selain itu, mereka juga mampu mengartikulasikan kegagalan sebagai pelajaran dan menunjukkan bagaimana mereka telah berkembang, sehingga menarik simpati dan dukungan dari pemilih. Sebuah hal yang sangat efektif dalam membangun kembali kepercayaan publik.
Didu melihat, majunya sejumlah politisi yang sempat gagal di Pileg dalam Pesta Demokrasi Pilkada Serentak, adalah sebuah langkah yang sangat positif bagi demokrasi. Kehadiran mereka yang sempat gagal tersebut, dapat mendorong partisipasi politik yang lebih luas.
”Ini adalah modal yang sangat dibutuhkan untuk proses demokrasi yang sehat,” kata Didu.
Mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode ini mengemukakan, fenomena tersebut menunjukkan adanya ketahanan dalam sistem demokrasi di NTB. Di mana individu diberi kesempatan untuk belajar dari kegagalan dan berkontribusi kembali.
Sebuah hal yang dapat memperkuat institusi demokrasi dengan menekankan pentingnya kontinuitas dan pembelajaran dalam proses politik.
Lagi pula kata Didu, lanskap Pileg dan Pilkada juga berbeda. Meski sama-sama pesta demokrasi, dinamika dan tantangan Pileg dan Pilkada sangat berbeda. Pemilihan legislatif biasanya lebih kompetitif karena melibatkan banyak calon dari berbagai partai politik, sementara pemilihan kepala daerah seringkali lebih terfokus pada individu calon.
Seseorang yang gagal di Pileg kata Didu, akan memiliki peluang lebih besar untuk menang dalam pemilihan kepala daerah, karena figur dalam Pilkada bisa lebih mudah menonjol sebagai individu dibandingkan dalam persaingan legislatif yang lebih ramai.
Selain itu, mereka juga umumnya maju bukan dengan tangan kosong. Turut serta dalam kontestasi Pileg menjadikan mereka telah memiliki basis dukungan yang signifikan dari kampanye Pileg sebelumnya. Basis dukungan ini bisa berupa jaringan partai, relawan, dan pemilih yang loyal.
Pada saat yang sama, model kampanye untuk pemilihan kepala daerah seringkali lebih personal dan terfokus pada isu-isu yang spesifik. Sehingga mereka yang telah memiliki pengalaman kampanye di pemilu legislatif, akan dapat lebih efektif berkomunikasi dengan pemilih ketika ikut Pilkada.
”Kuncinya sekarang tinggal bagaimana memulihkan dan mempertahankan kepercayaan masyarakat. Jika masyarakat melihat mereka sebagai individu yang gigih dan berkomitmen, hal ini dapat mendekatkan pada kemenangan,” tutup Didu. me
Dukungan PDI Perjuangan NTB Final untuk Pilgub 2024
Siap hadirkan dan memberi dukungan pemimpin terbaik di Pilkada Serentak 2024, PDI Perjuangan NTB Gelar Rapat DPD Diperluas Jelang Rakernas V
MATARAM, LombokJournal.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi NTB menggelar rapat diperluas dengan jajaran Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dari 10 kabupaten/kota di NTB.
Rapat ini berlangsung di kantor DPD PDI Perjuangan setempat, Senin (20/05/24).
Ketua DPD PDI Perjuangan NTB, H. Rachmat Hidayat, memimpin rapat yang membahas persiapan untuk Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V di Ancol, Jakarta, yang akan diadakan pada 24-26 Mei 2024, serta persiapan untuk Pilkada Serentak NTB 2024.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan NTB, H. Ruslan Turmudzi, menegaskan bahwa pihaknya akan mengikuti keputusan Rakernas V dengan tegak lurus.
“DPD PDI Perjuangan NTB dan 10 DPC PDI Perjuangan kabupaten/kota siap melaksanakan apapun keputusan DPP dalam Rakernas tersebut,” ujar Ruslan, yang didampingi oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTB Dr. Hakam Ali Niazi dan para Ketua DPC se-NTB.
Dalam rapat tersebut, Ruslan menyatakan bahwa semua Ketua DPC di 10 kabupaten/kota di NTB telah melaporkan kondisi perpolitikan dan proses pendaftaran calon kepala daerah di wilayah masing-masing.
Untuk Pilkada Gubernur 2024, DPD PDI Perjuangan NTB telah final m,emberi dukungan dan mengusung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan Dr. HW Musyaifirin, kepada DPP. Keputusan ini diambil berdasarkan kesepakatan antara kedua tokoh tersebut dan hasil survei yang dilakukan untuk melihat tren dan kecenderunganpemilih di NTB.
“Sesuai informasi dari Pak Musyaifirin, dukungan parpol sebanyak 13 kursi akan dilengkapi untuk memenuhi syarat pengusungan bakal calon gubernur dan wakil gubernur,” jelas Ruslan.
Saat ini, PDI Perjuangan dan Perindo baru memiliki tujuh kursi, sehingga masih membutuhkan enam kursi lagi. Upaya komunikasi dengan parpol lain seperti PPP, Hanura, dan PKB tengah dilakukan untuk memenuhi kekurangan ini.
Terkait deklarasi pasangan Sitti Rohmi Djalilah dan HW Musyaifirin, Ruslan mengatakan bahwa keputusan ini akan menunggu keputusan dari DPP masing-masing partai.
“Untuk PDI Perjuangan, kami akan sampaikan di Forum Rakernas, sementara untuk Perindo kita masih menunggu,” katanya.
Di beberapa daerah, proses pendaftaran bakal calon kepala daerah sudah hampir final. Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah memutuskan untuk mengusung pasangan Amar Nurmansyah dan Hanipah W. Musyafirin sebagai calon bupati dan wakil bupati KSB. Di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), pasangan Ruslan Turmudzi dan Masrun akan maju.
Pilkada Sumbawa
Untuk Pilkada Sumbawa, Ruslan menjelaskan bahwa rencana Bupati Petahana H. Muhammad Abdullah (Haji Mo) yang ingin menggandeng Ketua DPRD Abdul Rofiq kandas karena aturan partai yang melarang pimpinan DPRD mencalonkan diri sebagai kepala daerah. DPD PDI Perjuangan NTB memutuskan untuk mengusung Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Arpusda) Kabupaten Sumbawa, Sahril, M.Pd sebagai bakal calon bupati Sumbawa. Sahril akan diberi kebebasan untuk memilih calon wakil bupati dan parpol pengusungnya.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTB, Dr. Hakam Ali Niazi, menambahkan bahwa keputusan ini didasarkan pada pencermatan lapangan dan skenariokedua yang disiapkan oleh DPD. “Kami berpengalaman dan memahami keinginan masyarakat Sumbawa, sehingga kami mengusulkan Pak Sahril sebagai calon bupati,” ungkap Hakam. DPD PDI Perjuangan NTB akan terus melakukan komunikasi politik dengan parpol lainnya untuk memastikan koalisi rampung sebelum Agustus 2024.
Ketua DPC PDI Perjuangan Sumbawa, Abdul Rofiq, menyatakan kesiapan untuk melaksanakan keputusan rapat DPD yang diperluas. “Sebagai kader partai, saya siap tegak lurus mengamankan keputusan DPD dan memenangkan calon bupati dan wakil bupati Sumbawa yang telah diputuskan,” tandasnya. me
Saat berlangsungnya Rapim Polda NTB, Pj Sekda NTB memaparkan langkah-langkah yang diambil mengantisipasi potensi permasalahan dalam Pemilukada tahun 2024
MATARAM.LombokJournal.com ~ Dalam acara Rapat Pimpinan (Rapim) Polda NTB di Hotel Lombok Raya, Mataram, Rabu (15/05/24), Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Ibnu Salim S. H., menegaskan kesiapan Pemerintah Daerah untuk melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) pada bulan November 2024.
Menurut Ibnu Salim, Pemilukada merupakan tanggungjawab bersama yang melibatkan Pemerintah, Partai Politik, dan aparat keamanan.
Ia juga menguraikan langkah-langkah yang telah diambil Pemprov NTB untuk mengantisipasipotensi permasalahan dalam Pilkada tahun 2024.
Langkah pertama adalah memastikan pendanaan Pilkada dengan mempercepat NPHD bagi pihak penyelenggara, pengawas, dan pengamanan.
Selanjutnya, persiapan DP4 yang akurat untuk penyusunan DPS dan DPT, serta alokasi dana sosialisasi dari pemerintah daerah untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
Selain itu, pembentukan Desk Pilkada di seluruh daerah dimaksudkan untuk mempermudah pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Pilkada. Koordinasi dengan Bawaslu, TNI/POLRI juga dilakukan untuk pemetaan potensi konflik dan kerawanan.
Ibnu Salim juga menekankan pentingnya netralitasASN dan sanksi terhadap pelanggaran dalam Pilkada 2024.
Kapolda NTB, Irjen Pol. Drs. R. Umar Faroq S.H., M.Hum, menambahkan bahwa tema Rapim Polda kali ini adalah mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia Maju.
Acara Rapim Polda NTB 2024 dihadiri oleh jajaran Kapolda NTB dan berbagai lembaga terkait. sherly/her
Poros Tengah Bubar, DSU Optimis Kalahkan Zul-Rohmi
Poros tengah bertujuan agar para tokoh di Lombok Tengah menyatukan kekuatan dan hanya satu calon dari Lombok Tengah untuk mengalahkan dominasi Zul-Rohmi
Gerakan yang sejak lama konsisten, Poros Tengah, mengajak para tokoh politik di Lombok Tengah untuk maju dalam kontestasi Pilkada NTB arau Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.
Ide lahirnya gerakan Poros Tengah itu berasal dari seorang aktivis, Dian Sandi Utama (DSU) yang punya tujuan agar para tokoh di Lombok Tengah ikut ambil bagian dalam pesta rakyat lima tahun level provinsi ini.
Nama-nama tokoh di Lombok Tengah pun bermunculan semenjak gerakan Poros Tengah muncul.
Nama-nama seperti Suhaili FT, Lalu Pathul Bahri, Lalu M. Iqbal dan Lalu Gita Ariadi muncul menjelang Pilkada NTB. Bahkan mereka telah mendaftarkan diri di sejumlah Parpol.
Dia Sandi menceritakan sejarah dirinya menggagas Poros Tengah.
“Ide ini dulu terbangun setelah melihat beberapa figur-tokoh dari Lombok Tengah yang sudah secara terbuka menyatakan diri maju pada Pilgub 2024,” katanya Minggu (12/05/24).
Dian mengatakan Poros Tengah memiliki tujuan menyatukan kekuatan politik di Gumi Tatas Tuhu Trasna.
“Tujuan kami sangat sederhana, yaitu; membantu tokoh-tokoh tersebut sosialisikan diri dan mengkonsolidasikan basis dukungan. Walaupun tujuannya sederhana namun harapan kami justru sebesar Samudera, yaitu; akan terjadi-nya musyawarah di antara tokoh-tokoh tersebut dan akhirnya hanya satu Calon dari Lombok Tengah yang muncul sebagai Calon Gubernur NTB 2024, karena menurut kami hanya dengan cara itulah, Lombok Tengah akan menjadi satu kekuatan politik yang besar, kuat dan diperhitungkan,” ujarnya.
Mampu Kalahkan Zul-Rohmi
Dia optimistis kekuatan Poros Tengah ini mampu mengalahkan dominasi Zul-Rohmi.
“Bersama teman-teman kami menangkap semangat yang sedemikian besar dari tokoh-tokoh tersebut. Mereka semua bukan kaleng-kaleng, bahkan kami memprediksi salah satu dari mereka akan mampu mengalahkan dominasi Zul-Rohmi, tentu jika pasangannya tepat, oleh karena itu kami usulkan Poros Lombok tengah-Bima,” katanya.
“Bukan tanpa dasar, pandangan kami lahir setelah mempelajari angka-angka Pilgub 2018. Siapa Cagubnya-siapa Cawagubnya kami tidak sampai sejauh itu, daerahnya dulu disatukan,” kata dia.
Dian menceritakan pada suatu malam dia berada di Praya, Lombok Tengah dan mendengar Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri menyampaikan satu pernyataan pada pidato Safari Ramadhan terakhirnya, sambil mengangkat jarinya.
“Beliau mengatakan: ‘untuk itu apapun keinginan masyarakat maka kuncinya adalah kompak dan bersatu. Saya tidak akan pernah iri sama siapapun, yang penting satu dari Lombok Tengah dan kita harus kompak mendukungnya’,” kata Dian.
“Kalimat beliau ini adalah respon untuk beberapa ASN yang mempertanyakan beliau apakah akan tetap di Lombok Tengah atau maju menjadi Calon Gubernur NTB,” ujarnya.
Dian mengatakan kalimat Pathul berulang kali disampaikan, bahkan 4 hari yang lalu melalui salah satu media juga menyampaikan hal yang sama.
“Tentu kita berharap satu saja figur asal Loteng yang maju di Pilkada NTB mendatang. Dan, itu merupakan figur yang terbaik. Siapapun itu, harus kita dukung bersama,” kata Dian menirukan pernyataan Pathul.
Dian belakangan baru sadar, rupanya; satu yang dimaksud itu adalah untuk dirinya agar yang lain bersedia mundur. Pathul bahkan sudah mendaftar di beberapa Partai.
“Pupus sudah harapan saya untuk seorang Lalu Pathul dapat mengajak yang lain bermusyawarah,” katanya.
Dian mengatakan, harapannya selanjutnya ada pada diri Lalu Iqbal. Kemampuan diplomasi Iqbal tidak sedikitpun dia ragukan. Secara kapasitas Iqbal ini empu-nya soal berdiplomasi. Jabatannya tidak main-main, Ketua ADI (Asosiasi Diplomat Indonesia). Langkahnya menemui Calon yang lain termasuk Lalu Pathul adalah upaya untuk itu, namun sampai hari ini tak ada kabar musyawarah itu terjadi.
“Apapun itu, beliau juga pastinya akan tetap menghormati keputusan politik setiap orang,” katanya.
“Usaha terakhir adalah menemui Abah Uhel, ini soal seniortitas. Saya ke tempat beliau di Pemepek – Lombok Tengah. Malam itu beliau kabarkan sedang berada di Lombok Timur pengajian, ya sudah… Sembari menunggu perkembangan terakhir, begitu terkejutnya saat membaca sebuah berita pernyataan beliau merespon Poros Tengah,” ungkap politisi PSI ini.
Pernyataan Uhel yang membuat Dian kagum adalah “Jangankan 4 Calon dari Lombok Tengah, Jokowi-pun saya lawan.”
“Hari itu pula ‘semangat agar adanya musyawarah’ itu harus saya kubur dalam-dalam,” ujarnya.
Sementara untuk komunikasi dengan Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi, Dian mengatakan tidak ada komunikasi secara langsung, melainkan melalui orang kepercayaan Lalu Gita.
“Kalau dengan L. Gite Aryadi, praktis tidak ada komunikasi, hanya melalui Athari. Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan info beliau sudah mengirim surat pengunduran diri sebagai Pj, beliau juga sudah mendaftar di beberapa Partai, artinya; serius maju sebagai Calon Gubernur NTB 2024,” beber Dian.
Selain harus mengubur harapan akan adanya musyawarah dari tokoh-tokoh tersebut, dengan juga melihat kondisi terkini maka tak hanya sekedar mengubur, batu nisan dari Poros Tengah juga harus dia cabut. Cukup-lah itu sebagai kenangan atau sebatas mimpi anak muda dari Lombok Tengah yang ingin melihat tokoh-tokoh panutannya bermusyawarah.
“L. Hardian Irfani, Si-Korea Melenting terima kasih atas support dan dukungan untuk Poros Tengah. Keinginan kami sama besarnya, beliau juga sudah angkat tangan,” katanya.
Selain mendaftar di beberapa Partai, Abah Uhel santer terdengar kabar telah bersama Asrul. Anak dari seorang Ali. BD, dedengkot jalur independen. Data-data syarat administratif pada 2018 jalur independen masih bisa digunakan untuk Pilgub 2024.
Demikian juga dengan yang lainnya, sudah mendaftar juga di beberapa partai. Menjadi bukti keseriusan masing-masing untuk maju berkompetisi.
“Kalau begitu, semua punya kesempatan yang sama untuk maju. Biarlah nanti tugas elit Partai-Partai politik kita yang menentukan siapa yang akan berada di Gerbang KPU waktu pembukaan pendaftaran Calon Gubernur NTB 2024-2029, yang kami pastikan; sudah tidak ada harapan hanya satu Calon dari Lombok Tengah yang akan maju,” kata dia.
Oleh alasan itu pula, Poros Tengah hari ini kata Dian mohon pamit undur diri. Bersamaan dengan ini Poros Tengah kami nyatakan bubar.
“Terima kasih kepada rekan-rekan media atas pemberitaannya selama ini, salam hormat untuk semua. Satu lagi ucapan terima kasih yang tak terhingga, kami tujukan kepada One Man The Best Partner yang hari ini tengah berupaya mendamaikan Rusia-Ukraina, Bang Didu M16,” kata Dian. ***
Perang Bikin Ruwet, M16 Desak Rusia – Ukraina Damai di Lombok
Lembaga kajian sosial dan sosial Mi6 usulkan Rusia dan Ukraina membuat Perjanjian Damai untuk akhiri di Lombok, dan Mi6 siap jadi negosiator untuk akhiri perang
MATARAM.LombokJournal.com ~ Sudah lebih dari dua tahun lamanya Rusia dan Ukraina terlibat perang pasca Presiden Rusia, Vladimir Putin melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Kremlin mengklaim pertempuran tersebut merupakan Operasi Militer Khusus ke negara tetangganya yang dipimpin Volodymyr Zelenskyy tersebut. Ini merupakan pertempuran paling berdarah Rusia dan Ukraina pasca aneksasi Krimea pada 2014 silam.
Tidak dapat diperkirakan secara akurat jumlah korban tewas selama lebih dari dua tahun bertempur.
Terdapat banyak klaim berbeda soal korban jiwa. Ukraina menyebut sebanyak 31 ribu tentara mereka tewas dalam perang. Ini mematahkan tudingan Putin yang sebelumnya menyebut tentara Ukraina luka atau tewas berkisar 150 hingga 300 ribu jiwa dan belum termasuk warga sipil.
Di sisi yang berbeda, tentara Rusia tewas di Ukraina diklaim mencapai 45,123 orang. Meskipun demikian terdapat perbedaan klaim korban tewas.
Banyaknya korban jiwa yang berjatuhan membangkitkan rasa ngeri terhadap perang.
Lembaga Kajian Sosial – Politik Mi6 menilai pertempuran tersebut sangat berisiko dengan eskalasiperang yang lebih meluas lagi menjadi Perang Dunia ketiga.
“Ini akan memicu eskalasi pada perang dunia ketiga. Tentu saja tidak hanya merugikan kedua belah pihak (Rusia – Ukraina), tetapi banyak negara termasuk Indonesia,” ujar Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, Selasa, 7 Mei 2024.
Pria yang akrab disapa Didu itu meminta kedua belah pihak menahan diri. Putin dan Zelensky disarankan untuk berkepala dingin dan berlapang hati untuk terus memperbanyak negosiasi damai.
“Kedua pimpinan negara tersebut harus berlapang dada untuk terus melakukan negosiasi damai. Tentunya negara-negara lain ikut aktif menjaga perdamaian dunia,” kata dia.
Kiamat akan Tiba
Didu mengatakan perang Rusia ini bisa membawa malapetaka yang buruk untuk bumi. Kiamat bisa saja tiba jika perang terus menerus terjadi.
Meskipun Didu berharap kiamat tiba lebih cepat melihat dinamika dunia semakin buruk, namun dia berubah pikiran melihat banyaknya korban jiwa yang berjatuhan akibat perang.
“Tapi dipikir-pikir ternyata kiamat itu ngeri. Enggak enak, lebih baik berdamai saja, jangan sudah perang-perang itu, kok ruwet perang terus,” ujarnya.
“Coba Pak Putin dan Bro Zelensky itu ngopi di Tuwa Kawa (sebuah kafe di Mataram), kan enggak ruwet mikirin perang terus. Perang kan udah boros, enggak hemat, menyeramkan lagi. Adoh berhenti sudah perang-perang itu,” kata dia.
Lombok Jadi Solusi
Didu menawarkan agar negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina dapat dilakukan di Lombok. Meskipun terlihat unik, namun dia meyakini negosiasi damai di Lombok dapat membuat kedua pemimpin yang tengah bertikai tersebut dapat mengakhiri konflik.
“Negosiasi damai bisa dilakukan di Lombok. Indonesia bisa menawarkan diri untuk menjadi negosiator damai dan dilaksanakan di Lombok yang kini sudah mulai mendunia dengan berbagai kegiatan internasional yang hadir,” ujarnya.
Lombok bukan kali pertama menjadi lokasi untuk perjanjian internasional. Pada 13 November 2006, Lombok menjadi lokasi perjanjian antara Indonesia dan Australia soal kerjasama keamanan negara, atau yang dikenal dengan Lombok Treaty atau Kesepakatan Lombok.
Kesepakatan tersebut pada substansinya meliputi kerjasama bidang pertahanan, penegakan hukum, kontra terorisme, intelijen, keamanan maritim, keselamatan pembangunan dan keamanan pencegahan senjata pemusnah massal. Perjanjian tersebut juga berisi tidak saling campur tangan masalah internal negara, seperti masalah Papua yang saat ini masih dihadapi Indonesia.
“Dengan kesepakatan tersebut sampai sekarang hubungan Indonesia dan Australia langgeng. Ini bisa menjadi contoh dan bisa ditiru menjadi lokasi untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina,” kata Didu.
Dengan Lombok sebagai tempat perjanjian atau negosiasi damai, Mi6 meyakini perang Kremlin dan Kiev akan segera berakhir.
Siap Jadi Negosiator
Setali tiga uang dengan Didu, Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah mengatakan Mi6 akan siap menjadi negosiator damai antara Rusia dan Ukraina jika pemerintah tidak siap.
Athar meminta agar Indonesia kembali melobi kedua negara untuk menjadi juru damai yang sebelumnya sempat buntu.
“Jika pemerintah tidak sanggup, Mi6 juga siap untuk menjadi juru damai,” ujarnya meyakinkan.
Dia mengatakan, dengan Lombok menjadi lokasi negosiasi atau perundingan damai maka akan berefek pada nama Lombok yang semakin besar lagi, dan meningkatkan sektor pariwisataLombok.
“Mungkin nanti kalau Pak Putin dan Pak Zelensky di Lombok bisa negosiasi sambil berwisata. Pikiran mereka akan lebih fresh dan bisa berdamai dengan nyaman di sini (Lombok),” kata Athar. ***
Memilih lokasi Lombok sebagai tempat perjanjian atau negosiasi damai, Mi6 meyakini perang Rusia (Kremlin) dan Ukraina (Kiev) akan segera berakhir
Konstestasi Pilgub NTB 2024 Kurang Menggairahkan
Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto, konstestasi Pilgub NTB mengecewakan dan kurang menggairahkan, terkesan mementingkan kalangan elit MATARAM.LombokJournal.com ~
MATARAM.LombokJournal.com ~ Lembaga Kajian Sosial-Politik Mi6 menilai, konstestasi Pemilihan Gubernur NTB 2024, atmosfernya tidak menarik untuk dibahas secara sosial politik.
Bakal calon cenderung memprioritaskan diri sendiri dan menggunakan gimmick klise tanpa mempertimbangkan kebutuhan rakyat. Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, mengatakan bahwa isu-isu yang dibangun terkesan jauh dari kepentingan rakyat dan lebih mementingkan kepentingan elit, Jum’at (03/05/24)
Menurut Bambang Mei, para bakal calon hanya berbicara tentang jargon-jargon tanpa memperhatikan isu-isu yang penting bagi masyarakat NTB. Mi6 menilai bahwa kurangnya variasi dalam pendekatan politik membuat publik sulit untuk melihat gagasan baru dari calon di luar petahana.
Setelah munculnya video yang diduga sebagai Zul Rohmi Jilid II, pertarungan Pilgub NTB dianggap sudah selesai karena elektabilitas dan popularitasnya yang kuat di NTB. Namun, Mi6 tidak menutup kemungkinan adanya kejutan dalam Pilgub mendatang.
Berdasarkan pengalaman Pilgub NTB 2018, Mi6 merasa bahwa peluang kemenangan tetap terbuka bagi calon non petahana jika mampu memanfaatkan celah dan meraih dukungan rakyat dengan baik.
Mi6 memprediksi bahwa konstestasi Pilgub NTB 2024 akan diwarnai oleh ketidakjelasan calon yang maju, karena sulitnya memastikan siapa yang benar-benar siap untuk bertarung. Beberapa paslon sudah mendaftar, tetapi parpol belum memastikan secara jelas dukungannya.
Didu, panggilan akrab Direktur Mi6, menambahkan bahwa langkah-langkah biasa dari calon penantang petahanaakan semakin sulit mengatasi keunggulan petahana.
Namun, masih ada kesempatan bagi calon non petahana untuk memenangkan Pilgub NTB jika mampu memberikan terobosan isu yang dapat menyatukan kepentingan masyarakat.***
Potensi Pasangan MOFIQ Menang dalam Pilkada Sumbawa 2024
Kombinasi pengalaman eksekutif dari Haji Mo dan pengalaman legislatif dari Abdul Rafiq, dapat menciptakan potensi pasangan yang saling melengkapi
MATARAM.LombokJournal.com ~ Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 memberikan penilaian positif terhadap pasangan H Mahmud Abdullah dan Abdul Rafiq, yang dikenal sebagai MOFIQ.
Menurut Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, pasangan ini memiliki potensi tak tertandingi dalam memenangkan kepercayaan pemilih dalam Pilkada Kabupaten Sumbawa 2024.
Finarwanto menegaskan bahwa memberikan mandat pada pasangan MOFIQ tidak hanya akan memastikan kontinuitaskepemimpinan, tetapi juga membawa energi baru untuk masa depan yang lebih baik bagi Sumbawa.
”Bagi para pemilih di Sumbawa, memberikan mandat dan amanah pada pasangan MOFIQ, tidak hanya menjadikan mereka mendapatkan kontinuitas kepemimpinan, tetapi juga energi baru untuk masa depan (Sumbawa) yang lebih baik,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto, Rabu (24/4/2023).
Analisis dari Mi6 menunjukkan bahwa sejak munculnya pasangan MOFIQ, antusiasme masyarakat Sumbawa terus berkobar. Kedua figur ini, dengan pengalaman dan energi baru yang mereka bawa, dianggap sebagai harmoni yang sempurna oleh analis politik.
Haji Mo, Bupati Sumbawa petahana, telah mengabdikan dirinya dalam berbagai jabatan strategis di bidang birokrasi sejak tahun 1983. Abdul Rafiq, Ketua DPRD Sumbawa, juga telah menunjukkan kredibilitasnya sebagai politisi dengan rekam jejak yang gemilang.
Abdul Rafiq, selain memiliki pengalaman sebagai pemimpin legislatif, juga dikenal memiliki jaringan politik yang luas di Sumbawa. Kombinasi antara pengalaman eksekutif Haji Mo dan pengalaman legislatif Abdul Rafiq dianggap dapat menciptakan pasangan yang saling melengkapi.
Parangan ini akan mampu bekerja sama dalam merumuskan kebijakandan mengatasi tantangan dalam menjalankan tugas pemerintahan.
”Kombinasi antara pengalaman eksekutif dari Haji Mo dan pengalaman legislatif dari Abdul Rafiq, dapat menciptakan pasangan yang saling melengkapi. Keduanya dapat bekerja sama dengan baik dalam merumuskan kebijakan, mengimplementasikan program-program pembangunan, dan menjalankan tugas-tugas pemerintahan dengan efektif,” kata Didu
Pasangan MOFIQ, sebagai bupati petahana dan ketua DPRD, dihadapkan pada ekspektasi tinggi dari pemilih Sumbawa. Harapan akan kontinuitas pembangunan dan kemampuan untuk merumuskan kebijakan yang berdaya guna menjadi fokus utama pemilih. Namun, mereka juga diingatkan bahwa tantangan besar menanti, dan mereka perlu mengelola ekspektasi publik dengan bijaksana.
Dengan kombinasi pengalaman, integritas, dan dukungan yang solid, pasangan MOFIQ memiliki potensi besar untuk memenangkan kepercayaan pemilih di Kabupaten Sumbawa.
Jika mampu mengelola harapan pemilih dengan baik dan mengimplementasikan program-program konkret, mereka dapat menjadi kekuatan tak terbantahkan dalam Pilkada Sumbawa 2024.
”Jika mampu melakukan hal tersebut, pasangan MOFIQ memiliki potensi yang sangat besar untuk meraih dukungan yang kuat dan memenangkan kepercayaan pemilih di Kabupaten Sumbawa.” tukas Didu.me
Pj Gubernur menginisiasi lokakarya (workshop) peliputan Pilkada bagi jurnalis di Nusa Tenggara Barat
MATARAM.LombokJournal.com ~ Setelah Pemilihan Presiden, fokus peliputan media berpindah ke pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), sebuah tahapan krusial dalam proses demokrasi.
Drs HL Gita Ariadi, MSi, Penjabat Gubernur, selain menerima audiensi Dewan Pers di Pendopo Gubernur pada Selasa (23/04/24), tetapi juga menginisiasilokakarya peliputan Pemilu bagi jurnalis di Nusa Tenggara Barat.
Miq Gita menekankan pentingnya peningkatan kompetensi jurnalis dalam peliputan Pilkada untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman selama proses berlangsung.
“Ketika proses pilpres berlangsung, NTB tetap dalam keadaan aman terkendali, mungkin karena jarak emosionalnya yang jauh. Namun, situasinya berbeda dengan Pilkada yang akan memilih pemimpin langsung dan serentak di sepuluh kabupaten/kota,” ungkapnya.
Menurutnya, kedekatan emosional dalam Pilkada dapat mengakibatkan penggumpalan dukungan antar entitas yang besar, yang berpotensi memiliki dampak yang berbeda dengan Pilpres atau Pileg yang lebih bersifat perseorangan.
Oleh karena itu, dukungan media dan pemberitaan yang berkualitas dalam penyelenggaraan Pilkada diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan melalui lokakarya penguatan kapasitas ini.
Ketua Dewan Pers, Dr Ninik Rahayu, menyoroti pentingnya peran Pemerintah Provinsi NTB dalam mendukung keterbukaan data dan informasi, yang harus diiringi dengan program meningkatkan kapasitas media dan jurnalis.
“Kerja sama yang profesionalantara pemerintah dan media harus saling menguntungkan. Karena kualitas media yang buruk juga akan merugikan pemerintah,” tandasnya.
Ia juga berharap agar cara komunikasi politik dalam demokrasi semakin dewasa sehingga dinamika yang terjadi dapat diintegrasikan peliputan media. Sehingga tercipta kondusifitas dalam penyelenggaraan Pilkada.