Gunernur NTB yang menjadi salah satu pembicara dalam seminar nasional itu membawakan topik terkait kolaborasi Pemprov NTB dalam pemberdayaan potensi unggulan
MATARAM.LombokJournal.com ~ Dewan Pengurus Wilayah Perkumpulan Dosen Peneliti Indonesia (DPW PDPI) Nusa Tenggara Barat, menyelenggarakan Seminar Nasional yang mengundang narasumber utama Gubernur NTB, DR. H. Zulkieflimansyah,S.E., M.Sc, yang berlangsung di Mataram, Senin (20/03/23) pagi. Id Zoom : 921 9802 1646 Passcode: PDPI2023
Selain Gubernur NTB, seminar tersebut juga menghadirkan mantan Gubernur NTB dua periode sebelumnya, DR. H. TGB Muhammad Zainul Majdi, LC.MA.
Seminar Nasional yang merupakan bagian Raker DPW PDPI Nusa Tenggara Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat itu mengusung tema “Membumikan Narasi Tanpa Batas, Menggerakkan Potensi Unggulan Lombok -Sumbawa menuju Nusantara Unggul 2025”.
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah sebagai salah satu pembicara utama membawakan topik, “Strategi Kolaborasi Pemerintah Provinsi NTB dalam pemberdayaan potensi unggulan Lombok-Sumbawa”
Bang Zul sapaan Gubernur NTB akan memberikan sambutan dan membuka acara Raker DPW PDPI Provinsi NTB. ***
Wapres RI: NW Mampu Siapkan SDM Berdaya Saing
Dampingi Wapres RI hadiri tasyakuran hari jadi NW, Gubernur NTB tekankan inovasi teknologi harus familiar di kalangan santri
LOTIM.LombokJournal.com ~ Wakil Presiden RI, Prof. KH. Ma’ruf Amin mengatakan, NW berdiri di atas pondasi Pancasila dan UUD tahun 1945 yang sangat kokoh.
Diidampingi Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, Wapres menghadiri tasyakuran hari jadi ke-70 Nahdlatul Wathan di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Desa Anjani Kabupaten Lombok Timur, Jumat (17/03/23).
Wapres Ma’ruf Amin mengatakan kontribusi NWdalam mendidik Akhlak dan nilai-nilai agama dalam diri generasi. Manfaatnya besar dalam mewujudkan pembangunan daerah dan bangsa yang bermartabat.
“Saya sangat mengapresiasi bahwa NW telah mampu menyiapkan sumber daya manusia yg berdaya saing dalam dunia pendidikan. NW terus memperbaiki akhlak dan agama dalam diri generasi NTB dan Indonesia pada umumnya,” ungkap Wapres dihadapan puluhan tuan guru dan ribuan santri NW.
Senada dengan itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengakui bangga, NW juga banyak memberikan kontribusi dalam mendukung pembangunan di Provinsi NTB.
Baik itu bidang pendidikan, kesehatan maupun sosial kemasyarakatan.
“Kami berharap selain ilmu keagamaan, generasi-generasi NW harus familiar dengan inovasi-inovasi teknologi yang akan menyosong kemajuan SDM yang mumpuni ke depan,” harap Bang Zul sapaan akrabnya.
Bang Zul optimis, NW akan terus melangkah lebih maju dalam menyongsong pembangunan daerah menjadi daerah yang diberkati dan diridhoi oleh Allah SWT.
“Atas nama Pemerintah Provinsi NTB, selamat atas hari jadi ke-70 NW, terus berkhidmat bagi masyarakat yang akan berkontribusi positif bagi bangsa Indonesia,” katanya. ***
Wapres Apresiasi Dakwah Digitalisasi Wahfazh Ala NW
Upaya Nahdlatul Wathan yang memajukan bidang pendidikan dan sosial di tanah air didukung Wapres Ma;ruf Amin
LOTIM.LombokJournal.com ~ Wakil Presiden (Wapres) RI, K.H. Ma’ruf Amin mengimbau para Pengurus Nahdlatul Wathan terus mengembangkan digitalisasi dakwah dalam pendidikan agama Islam.
Imbauan itu disampaikan Wapres dalam rangkaian akhir kunjungan kerjanya di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Saat menghadiri Tasyakuran Hari Jadi ke-70 Nahdlatul Wathan di Lombok Timur, .
“Saya harap digitalisasi dakwah dapat diikuti dengan digitalisasi pengelolaan dana sosial syariah,” ujar Wapres.
Harapan itu diucapkan saat acara Tasyakuran Hari Jadi ke-70 Nahdlatul Wathan di Auditorium Majlis Dalwah Hamzanwadi II, Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW, JL. Raya Mataram Labuhan Lombok KM 49, Anjani, Selong, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Jum’at (17/03/2023).
“Sehingga akan semakin berkembang, dan juga profesional, dan semakin akuntabel,” tambahnya.
Di sisi lain, Wapres Ma’ruf Amin mendukung penuh upaya Nahdlatul Wathan yang memajukan bidang pendidikan dan sosial di tanah air.
“Saya mengapresiasi langkah Nahdlatul Wathan yang tidak hanya aktif di bidang pendidikan tetapi juga di bidang sosial,” puji Wapres.
Wapres mengapresiasi Nahdlatul Wathan yang melakukan inovasi dalam digitalisasi dakwah, dengan membuat aplikasi komunikasi dan media sosial bernama Wahfazh.
“Saya ingin mengapresiasi inovasi Nahdlatul Wathan dalam digitalisasi dakwah dalam bentuk Aplikasi Wahfazh,” ujarnya.
Ia menyampaikan ucapan selamat atas peringatan hari jadi Nahdlatul Wathan yang ke-70, dan mengharapkan kemajuan lembaga ini sehingga dapat berkontribusi untuk membantu masyarakat.
“Suatu berkah usia yang matang bagi Nahdlatul Wathan untuk meneguhkan eksistensinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ucap Wapres sambil mengucapkan Selamat Hari Jadi ke-70 Nahdlatul Wathan.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Awathan TGKH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani menyampaikan, Nahdlatul Wathan akan terus menjadi mitra pemerintah.
Dan akan terus bergerak di bidang pendidikan agama Islam dan dakwah, untuk mendorong Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
“Kita harus terus memberi kontribusi yang positif terhadap NKRI tercinta,” tegasnya.
Acara yang mengangkat tema “Merawat Peradaban, Menjaga Persatuan” ini, ditutup dengan penekanan layar sentuh oleh Wapres sebagai tanda Launching Aplikasi Wahfazh.
Aplikasi Wahfazh merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Nahdlatul Wathan, berfungsi menjadi wadah komunikasi dan sosial media. Yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya jemaah Nahdlatul Wathan.
Hadir dalam acara tersebut, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy, beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi NTB.
Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sedjati, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah dan Zumrotul Mukaffa, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja dan Farhat Brachma. ***
Seminar Kebangsaan, Hari Jadi ke-70 Nahdlatul Wathan
Dalam seminar kebangsaan itu Prof Yusril dan Mendag RI jadi pembicara kunci yang disampaikan secara daring
MATARAM.LombokJournal.com ~ Lahirnya peradaban baru membutuhkan kolaborasi dan elaborasi pengetahuan agama dan teknologi. Dan selalu sadar Islam selalu relevan dengan perkembangan zaman.
Pakar Hukum Tata Negara Prof Yusril Ihza Mahendra mengatakan itu, dalam Seminar Kebangsaan dan Muktamar Pemikiran Mahasantri Nahdlatul Wathan di Mataram hari Kamis (16/03/23)..
Seminar yang bertema “Eksistensi dan Peran Ormas dalam Mendorong Partisipasi Publik bagi Pembangunan Pasca 2 Dekade Reformasi” itu digelar Panitia Peringatan Hari Jadi (HADI) ke-70 Nahdlatul Wathan.
Ormas Islam terbesar di NTB itu didirikan pahlawan nasional Almagfurulahu Maulanasyaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dua pembicara kunci
Menurut Prof Yusril, tantangan yang dihadapi umat Islamjauh lebih kompleks seiring perkembangan zaman.
Ia menjelaskan panjang lebar, bagaimana negara-negara adi kuasa juga berkepentingan dengan Indonesia.
Kepentingan tersebut semata-mata kepentingan negara-negara adi kuasa, tidak terkait langsung dengan kepentingan masyarakat Indonesia.
Dalam seminar itu selain menghadirkan dua pembicara kunci, yakni Prof Yusril Ihza Mahendra dan Menteri Perdagangan H Zulkifli Hasan.
Juga pembicara tokoh-tokoh internal Nahdatul Wathan yakni Prof Fahrurrozi Dahlan, Dr HM Mugni, Dr TGH L Abdul Muhyi, dan Dr Sayyid Ali Jadid.
Peran Umat Islam
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan peran luar biasa umat Islam. Bahkan ormas-ormas Islam adalah bagian dari pendiri lahirnya bangsa Indonesia.
“Makanya jangan kita mau diadudomba, karena kalau terjadi kemarahan sesama umat Islam yang rugi umat Islam dan itulah yang mereka inginkan,” tandasnya.
Mendag memberi contoh. Di Indonesia, jika ada 10 orang berkumpul, maka sebanyak delapan orang adalah umat Islam, mengingat umat Islam mayoritas di Indonesia.
“Karena itu, kalau dibelah dua orang Indonesia kata dia, maka sesama Islamlah kita berkelahi. Maka, mari kita bersikap secara rasional tidak emosional,” katanya mengingatkan.
Inovasi Teknologi
Pada kesempatan itu, para Kepala Daerah di NTB menyampaikan gagasan dan pemikirannya.
Gubernur NTB H Zulkiflimansyah memberi apresiasi tinggi digelarnya seminar yang dilaksanakan oleh NW.
Gubernur mengungkapkan, topik seminar ini merupakan perosalan yang sangat serius. Karena terkait langsung dengan pentingnya pembangunan berkelanjutan.
Sebagai orang yang belajar ekonomi, Gubernur Zul menegaskan, tema pembangunan berkelanjutan sungguh sangat menarik.
“Ketika NW bicara tema ini, akan memberi dampak yang sangat besar di masa yang akan datang,” tandasnya.
Gubernur mengemukakan variabel penting dalam pembangunan berkelanjutan tersebut. Salah satunya adalah pentingnya inovasi dan teknologi.
Sebab, tanpa sains dan teknologi, maka menjadi sangat tidak mungkin bagi NTB maupun Indonesia menggesa ketertingagalan.
Sayangnya, kata Gubernur, cerita-cerita tentang inovasi dan teknologi tersebut cenderung direduksi. Padahal, pembelajaran teknologi tidak bisa direduksi maknanya seperti komoditas.
Karena itu, Gubernur mendorong agar inovasi-inovasi harus segera dimunculkan di banyak pondok pesantren yang dikelola organisasi Islam di NTB.
“Isu inovasi teknologi harus sering diucapkan, harus sering didiskusikan. NW harus bisa menyiapkan SDM yang lebih fokus dalam sains dan teknologi, sehingga menjadi kombinasi yang luar biasa antara ilmu agama dan sains,” tandas Gubernur.
Ormas Islam yang mau maju, harus banyak bicara pembangunan berkelanjutan. Harus banyak mendiskusikan dan menggagas hal-hal yang terkait dengan iptek dan sains.
Dia menceritakan, bagaimana dirinya mendapatkan 12 peluang beasiswa bidang teknik sipil Republik Ceko. Namun yang mendaftar hanya empat orang.
Gubernur pun mendorong NW sejak awal mencari guru-guru yang mampu menjelaskan sains teknologi matematika dengan baik.
“Sehingga, selain kita punya orang-orang yang ahli pada bidang agama, mestinya ada yang jago bidang matematika yang mampu menjelaskannya dengan baik,” kata Gubernur.
Bupati Lombok Tengah HL Pathul Bahri mendapat kesempatan menyampaikan gagasan dan pemikirannya.
Ia banyak menjelaskan tentang pentingnya program pengentasan kemiskinan di daerah. Dia mengatakan, pencatatan angka kemiskinan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, adalah kerja ilmiah luar biasa dan bukan main-main.
Data-data tersebut menghadirkan akurasi tentang jumlah masyarakat miskin di suatu daerah.
Klinik Peduli Yatim
Bupati Pathul menyampaikan sejumlah praktik baik yang sudah dilakukan di Lombok Tengah. Misalnya program pencatatan anak yatim di seluruh Lombok Tengah. Ia menugaskan satu orang pegawai khusus di tiap desa untuk melakukan pencatatan itu.
Lombok Tengah juga menyiapkan program tahunan untuk anak-anak yatim, yakni Hari Rahman Rahim.
Pada hari itu, seluruh anak yatim di Lombok Tengah yang kini berjumlah 12.137 orang, mendapatkan santunan dari Pemkab Lombok Tengah.
Total untuk santunan tersebut mencapai Rp 1,2 miliar.
Dananya, kata Bupati Pathul berasal dari anggaran BAZNAS Kabupaten Lombok Tengah, yang saat ini setiap tahun mampu mengumpulkan dana sebesar Rp 11 miliar.
Rencananya, setelah bulan Ramadan ini, anak-anak yatim di Lombok Tengah tidak akan mendapat santunan dalam bentuk uang tunai lagi.
Tetapi akan diganti dalam bentuk biaya pendidikan. Pemkab Lombok Tengah akan menanggung seluruh biaya sekolah anak-anak yatim tersebut.
Selain itu, Pemkab Loteng juga akan membiayai anak-anak yatim untuk menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Mataram. Seluruh biaya pendidikannya akan ditanggung oleh pemerintah.
“Kelak, kalau mereka sudah lulus menjadi dokter, merekalah yang akan terus merawat anak-anak yatim di Lombok Tengah,” kata Bupati Pathul.
Biaya pendidikan anak-anak yatim tersebut, akan berasal dari dana BAZNAS sebesar Rp 1,2 miliar tiap tahun.
Sisanya, akan ditambah dari dana sadakah dari seluruh PNS di Lombok Tengah. Mereka menyisihkan penghasilan mereka Rp 5.000 tiap bulan untuk anak-anak yatim.
Dari sumbangan Rp 5.000 tiap PNS tiap bulan, Pemkab Loteng mampu mengumpulkan Rp 100 juta, dalam setahun mencapai Rp 1,2 miliar.
Dana tersebut kemudian dikelola oleh yayasan yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah secara exoficio, di mana Bupati juga menjadi pembina yayasan.
Kalau Bupati berganti, Sekda berganti, maka otomatis, penggantinya yang akan melanjutkan kepengurusan yayasan tersebut.
Dan para pengurus yayasan tidak menerima gaji, dan tidak boleh pula mengelola dana yang sudah dikumpulkan tersebut.
“Kami juga kini sudah menyiapkan tanah seluas 1, 4 hektare untuk membangun klinik. Namanya Klinik Peduli Yatim. Nanti, anak-anak yatim yang telah menuntaskan pendidikan kedoteran mereka, akan mengelola langsung klinik tersebut, yang seluruhnya untuk kepentingan anak-anak yatim,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNW RTGB KH Lalu Gde M Zainuddin Atsani, mewakilkan kehadiran kepada Sekretaris Jenderal PBNW Prof Fahrurrozi Dahlan.
Pada saat yang sama, Ketua Umum PBNW memang sedang menyiapkan kunjungan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, yang kemarin memang sudah berada di Mataram.
Dalam sambutannya, Prof Fahrurrozi menyebutkan, seminar nasional dan muktamar pemikiran yang digelar Panitia Hadi NTB tersebut sebagai momentum bersejarah.
“Ini kita sedang hadir untuk melaksanakan sebuah gerakan. Nahdlatul Wathan selalu hadir untuk membina umat dengan membedah tentang konsepsi pemikiran tentang peradaban bangsa,” kata Guru Besar UIN Mataram ini.
Dia menekankan, prinsip untuk mencapai peradaban itu harus jelas identitas kebangsaan yang kita miliki . Dan alhamdulillah, Nahdlatul Wathan telah memiliki hal tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pascasrjana UIN Mataram ini menyampaikan, Almagfurulah Maulanasyaikh, Pendiri Organisasi NW menyebutkan bahwa peradaban lahir karena empat faktor.
Yang pertama adalah faktor manusia, karena manusia mampu melahirkan peradaban universal.
“NW sebagai oragnisasi terbesar di NTB menyiapkan SDM untuk melahirkan sebuah peradaban besar,” tandasnya.
Kedua, faktor pengetahuan. Sebab, karena keilmuanlah, orang bisa menembus batas cakrawala.
“Hari ini kita hadir untuk membedah pemikiran mahasantri-mahasantri Nahdlatul Wathan tentang konsep pemikiran dan demokratisasi bangsa,” ungkapnya.
Faktor ketiga, peradaban lahir karena faktor kesejahteraan ekonomi, sosial dan budaya. Sebab, sejahtera bagian dan peradaban itu sendiri.
Sementara faktor keempat adalah identitas kebangsaan kita.
“Dan NW hadir untuk menjembatani empat faktor peradaban itu,” tandasnya.
Seminar ini selain dihadiri Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, Bupati Lombok Tengah HL Pathul Bahri, Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman, dan Wakil Bupati Lombok Utara Dany Carter Ridawan.
Hadir pula Kepala Badan Intelijen Negara Daerah NTB, Pimpinan DPRD Lombok Barat, Pimpinan Organisasi, Badan Otonom dan lembaga-lembaga yang bernaung di bawah Nahdlatul Wathan. ***
Nilai Kebangsaan Dalam Program 1000 Cendekia
Hadiri acara Lemhanas pemantapan nilai kebangsaan, Gubernur NTB jelaskan tentang mahasiswa yang studi ke luar negeri
MATARAM.LombokJourbal.com~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah memaparkan nilai kebangsaan yang terkandung dalam program 1000 cendekia atau beasiswa NTB. Mengirimkan anak-anak muda kuliah di luar negeri bukan karena kualitas pendidikan di NTB dan Indonesia tidak bagus, tetapi ketika anak NTB dan Indonesia study ke luar negeri maka kecintaan mereka kepada tanah air akan semakin besar.
“Pengalaman kami di Jakarta, ketika anak Indonesia timur kuliah ke Jawa maka akan muncul kedaerahan. Maka nilai kebangsaan lebih kecil dibanding nilai kedaerahan,” ungkap Bang Zul saat menghadiri Pembukaan Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Birokrat, Akademisi, Tokoh Masyarakat, Organisasi Profesi, TNI dan Polri di Provinsi Nusa Tenggara Barat di hotel Lombok Raya Mataram, Selasa (14/03/23).
Bang Zul menegaskan, ketika anak-anak NTB dikirim study ke luar negeri maka nilai kebangsaan dan rasa cinta kepada tanah air semakin besar.
Mahasiswa NTB dan Indonesia yang kuliah di luar negeri tidak ada perhimpunan mahasiswa yang membawa kedaerahan. Mereka berada di bawah satu kesatuan yang membawa nama Indonesia.
“Saat kami kuliah di luar negeri, tidak perhimpunan mahasiswa Jawa, Madura, NTB dan lain sebagainya. Tapi ketika Indonesia raya diteriakkan, bergemuruh kebangsaan kita,” tegas Doktor Ekonomi itu di hadapan ratusan peserta pelatihan pemantapan nilai kebangsaan.
Sementara itu, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI, Andi Widjajanto, mengatakan, kegiatan yang digelar pihaknya itu bertujuan untuk memberikan penguatan nilai kebangsaan pada setiap jejaring instansi di Provinsi NTB baik akademi, TNI Polri, birokrasi, tokoh masyarakat dan instansi lainnya.
“Penguatan nilai kebangsaan ini merupakan cara untuk menghadapi tantangan perkembangan zaman kedepannya. Sekaligus sebagai penguatan nilai kebangsaan bagi calon para pemimpin Indonesia ke depan,” ungkapnya sekaligus membuka kegiatan pelatihan penguatan nilai kebangsaan.
Kegiatan Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan akan digelar dari tanggal 14-21 21 Maret 2023 yang diinisiasi oleh Lemhanas RI.
Untuk diketahui, Lembaga Ketahanan Nasional, disingkat Lemhannas, adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pendidikan pimpinan tingkat nasional, pengkajian strategik ketahanan nasional dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan. ***
Nyaman dan Murah Transportasi Umum di Warsawa
Mimpi saya untuk selalu menggunakan transportasi umum yang nyaman akhirnya kesampaian selama belajar di Warsawa
WARSAWA.LombokJournal.com ~ Dulu saya sering membayangkan bagaimana rasanya jika mobilitas keseharian saya jalani dengan transportasi umum. Saya bermimpi merasakan hari-hari berjalan menggunakan bus dan kereta bawah tanah.
Berpacu dengan waktu, namun cukup santai karena tidak harus memikirkan lalu lintas dan jalanan yang padat ketika harus mengendarai kendaraan pribadi.
Akhirnya, bayang-bayang itu jadi nyata. Selama melanjutkan studi S2 saya di kota Warsawa, saya kemana-mana naik transportasi umum.
Seperti yang saya jelaskan di tulisan sebelumnya, ada 3 moda trasportasi di kota Warsawa, Mungkin juga di semua negara di Eropa.
Moda transportasi itu adalah bus, tram dan kereta bawah tanah (metro).
Bagaimana penggunaan moda transportasi itu? Nah, ini perlu diceritakan.
Moda transportasiini bisa digunakan jika kita membeli tiket melalui mesin tiket, kantor penjualan dan juga dari aplikasi di gawai kita.
Ada sekitar 30 jalur tram, lebih dari 200 rute bus dan 2 jalur metro yang beroperasi di pusat kota dan sekitarnya.
Transportasi di kota Warsawa ini menggunakan sistem zonasi. Pada Zona 1 jalur transportasi umum mencakup pusat kota dan destinasi wisata utama di kota Warsawa. Sedangkan untuk Zona 2 melingkupi daerah luar pusat kota hingga pemukiman di pinggiran kota Warsaw.
Pemberlakuan sistem zonasi ini dimaksudkan untuk mempermudah akses ke tempat-tempat tertentu bagi warga atau pengunjung di kota Warwasa. Yang perlu diperhatikan adalah sistem zonasi ini berpengaruh pada harga tiket transportasi umum tersebut.
Bicara soal harga tiket, harganya bisa sangat beragam namun tidak bergantung pada jenis transportasinya. Kita hanya butuh memberi 1 tiket untuk menggunakan bus, tram dan metro di Warsawa.
Selain zonasi, yang membedakan adalah durasi validasi tiketnya. Ada tiket sekali jalan (single-ride ticket) yang punya durasi sekitar 75 menit setelah validasi. Ada juga tiket terusan dengan pilihan durasi 24 jam, 72 jam, mingguan bahkan bulanan.
Yang perlu diingat adalah melakukan validasi ketika kita mulai menggunakan transportasi umum ini. Jika tiket kita tidak divalidasi dan kita terjaring pemeriksaan, maka kita dianggap penumpang gelap serta harus membayar denda yang jumlahnya tidak sedikit.
Buat saya sebagai mahasiswa, sistem transportasi umum yang terkoneksi dan terintegrasi ini sangat membantu.
Jika pada tulisan sebelumnya saya hanya menjelaskan 1 cara saya pergi ke kampus, setelah 4 bulan ini saya belajar bahwa ada kurang lebih 5 cara saya untuk pergi ke kampus. Belum lagi proses ini dimudahkan dengan adanya aplikasi “Jakjojade”, yang memungkinkan kita melihat jenis transportasi apa dan di halte atau stasiun mana kita bisa mengakses transportasi tersebut.
Sebagai mahasiswa saya punya akses untuk diskon 50 persen tarif transportasi umum. Cukup dengan membayar kurang dari Rp500.000 saya bisa mengakses semua transportasi umum di Zona 1 selama 3 bulan tanpa Batasan waktu.
Melihat angka rupiahnya terkesan mahal. Padahal, ini jelas jauh lebih hemat ketimbang biaya transportasi saya di Mataram. ***
Sekda NTB Buka Lomba Pramuka Penggalang Empat
Dari Lomba tingkat regu Pramuka Penggalang Empat yang dibuka Sekda NTB, akan mewakili NTB di kancah nasional
MATARAM.LombokJournal.com ~ Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi, membuka Lomba Tingkat Regu Pramuka Penggalang Empat (LT-IV) Nusa Tenggara Barat, Rabu (08/03/23).
Lomba itu dilaksanakan 8-13 Maret 2023 berlangsung di Bumi Perkemahan Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi NTB.
Miq Gite sapaan Sekda memberikan semangat kepada 160 orang, terdiri dari 80 putra dan 80 putri yang diikuti oleh Pramuka Penggalang terbaik dari masing-masing Kwartir Cabang Kabupaten/Kota se NTB.
“Selamat berlomba, jadilah pemenang dan pemenang sejati yang menegakkan fairplay dan sportivitas tinggi,” tuturnya.
Terdapat 28 mata lomba, seperti Kegiatan Keagamaan, Olahraga, Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan, Pendaftaran dan Administrasi Regu, Packing, Tapak Kemah, Gladi Upacara Pembukaan, Upacara Pembukaan, Permainan Persaudaraan, Pionering, Semaphore, Morse, Menaksir, KIM, Penjelajajahan, Sandi, Peta Topografi, Mengenal Tanaman, Pengabdian Masyarakat, Bivak, Membuat Obat Tradisional dan Penggunaan Media Sosial.
Ketua Kwarda Pramuka NTB, Fathul Gani berharap agar mendapatkan adik-adik pramuka yang nantinya bisa mewakili NTB di kancah nasional.
“Harapan kami, semoga menghasilkan dapat menghasilkan wakil terbaik untuk bisa mewakil NTB di Lomba tingkat V yang Insya Allah akan dilaksanakan pada bulan Juni yang akan datang,” tutur Kak Fathul. ***
Mahasiswa NTB Memulai Hidup di Warsawa, Polandia
Kuliah di luar negeri tentu sangat menarik bagi mahasiswa, tapi sekaligus penuh tantangan hidup di negeri orang
WARSAWA.LombokJournal.com ~ Ini cerita tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tengah menuntut ilmu di negeri orang. Ini seperti mimpi yang tak terduga, tapi nyata. Sebagai ASN Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat, saya tak pernah menduga bisa belajar di Warsawa. Mengalami pengalaman baru penuh tantangan, tapi menyenangkan.
Pada 16 Oktober 2022, saya memulai kehidupan baru di Kota Warsawa, Polandia. Berbeda dengan hari-hari sebagai ASN di Pemprov NTB, saya sekarang menjadi mahasiswa S2 Fakultas Sosiologi di Collegium Civitas dengan konsentrasi Manajemen Media Sosial (Medson). Ini studi yang menarik.
Alhamdulillah, mimpi saya untuk melanjutkan pendidikan S2 ini terwujud karena lulus seleksi Beasiswa NTB. Sebuah program dari Pemerintah Provinsi NTB yang tujuan besarnya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan juga daya saing anak-anak muda NTB.
Kuliah di luar negeri itu memang menarik tapi juga menantang dalam waktu yang bersamaan. Menarik karena kita jadi punya pengalaman dan koneksi internasional. Belajar dan hidup di luar negeri tidak akan melupakan kampung halaman, sebaliknya bahkan menambah rasa cinta pada negeri sendiri. Makin kuat kerinduan pada kampung halaman, makin dalam kecintaan pada negeri sendiri yang indah dan masyarakatnya yang selalu hangat bertegur sapa.
Saya sedang menuntut ilmu, karena itu sangat beruntung punya kesempatan bertukar pikiran dan menimba ilmu dari dosen-dosen yang tidak hanya terkenal di civitas akademika di Polandia. Mereka juga punya pengalaman di perusahaan-perusahaan besar seperti Disney, Fox dan Starbucks. Nah, wawasan pun berkembang.
Dan bagian menantangnya adalah menjalani keseharian yang amat sangat berbeda dari kehidupan sebelumnya. Saya tinggal di distrik Zoliborz. Jarak ke kampus saya yang terletak di Centrum, sebutan untuk pusat kota Warsawa, sekitar 5-6 km. Sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan jarak rumah saya ke tempat kerja saya di Mataram. Yang sangat berbeda adalah mobilitasnya.
Menunggu kereta bawah tanah
Kalau di Mataram saya bisa menggunakan kendaraan pribadi, disini kita “dipaksa” untuk terbiasa dengan angkutan umum. Seperti bus, tram dan metro atau kereta bawah tanah. Ini juga memberi pengalaman menarik, bisa berinteraksi dengan penduduk setempat.
Tentu saja, di Waesawa jangan bayangkan kita mudah bertegur sapa seperti di negeri sendiri. Di negeri sendiri betapa mudahnya orang bertegur sapa, bersakap-cakap dan tiap orang tidak sulit melempar senyum. Di Warsawa untuk bisa ngobrol dengan orang yang baru kita kenal, harus bekerja keras
Sehari-hari saya berangkat kuliah dimulai dengan berjalan kaki ke halte bus, yang terletak sekitar 200 meter dari tempat saya tinggal. Di halte, saya menunggu bus dengan nomor 157, 181 atau 185 untuk nantinya mengantarkan saya ke stasiun metro.
Bus-bus ini biasanya datang setiap 15-20 menit sekali. Setelah naik bus, saya turun di halte bus stop ke 3 yaitu di depan stasiun metro Plac Wilsona. Di stasiun metro ini saya akan naik kereta jurusan Kabaty.
Jika tidak ada kendala teknis, metro akan datang sekitar 3 menit sekali. Di metro ini, saya akan turun di stasiun Centrum yang lokasinya tepat di depan kampus saya.
Bagi saya pribadi, pengalaman ini sangat menantang karena kita seperti diatur oleh waktu. Setiap perjalanan harus benar-benar dipikirkan jarak dan waktunya karena kita sangat bergantung dengan transportasi umum yang punya waktu-waktu tertentu.
Tidak seperti di Mataram yang semua tempat bisa diakses mudah dan cepat karena punya kendaraan sendiri. Inilah tantangannya, beradaptasi dengan ritme hidup baru. Butuh waktu beberapa minggu bagi saya untuk menyesuaikan diri. Untungnya saya punya modal aplikasi “Jakdojade” yang berfungsi untuk menjadi petunjuk jalan dan memperlihatkan jadwal dan rute transportasi umum di Polandia.
Soal transportasi umum ini, ada untungnya sebagai mahasiswa. Dengan bantuan kartu mahasiswa dari kampus, saya mendapat diskon 50 persen tarif transportasi umum. Lumayan, hidup berhemat di negeri orang.
Menyesuaikan diri di kehidupan yang baru memang tidak mudah, ada tantangannya. Kita butuh kesabaran dan waktu agar bisa terbiasa dengan pola-pola hidup yang tidak pernah kita temui sebelumnya.
Jika kita punya kekuatan dan keinginan untuk melalui ini semua, Insyaa Allah karakter untuk bertahan hidup akan semakin kuat, serta pintu untuk pengalaman baru akan makin terbuka lebar. ***
Lima Siswa Asal NTB Ikut Konferensi Internasional di Turkey
Kegiatan International Youth Exchange and Conference (pertukaran dan konferensi pemuda internasional) Chapter Turkey tahun 2023 akan diikuti lima siswa asal NTB
MATARAM.LombokJournal.com ~ Lima siswa asal NTB, tiga siswa dari MAN 2 Kota Bima dan dua siswa MAN 2 Kota Mataram, masuk sebagai peserta delegasi International Youth Exchange and Conference (IYEC) Chapter Turkey Tahun 2023.
Kegiatan pertukaran dan konferensi pemuda internasional itu akan diselenggarakan di Turkey pada awal bulan Mei mendatang.
Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengaku bangga atas capaian dan kesempatan yang dimiliki oleh siswa-siswi NTB, yang bisa mewakili dan membawa nama baik daerah di kancah internasional.
“Gunakanlah kesempatan dengan sebaik-baiknya. Karena kesempatanlah yang membuat pengetahuan kita semakin kaya,” ujar Ummi Rohmi saat menerima silaturahmisiswa-siswa delegasiIYEC Chapter Turkey Tahun 2023 di ruang kerjanya, Selasa (28/02/23).
Kepala Dinas Dikbub NTB, Aidy Furqon menjelaskan, Siswa-siswa peserta delegasi IYEC Chapter Turkey Tahun 2023 akan membahas secara resmi berbagai program kegiatan internasional IYEC seperti sosial, pendidikan, kesehatan dan kekerasan pada remaja yang akan dipresentasikan dihadapan peserta delegasi dari berbagai negara lainnya.
Kegiatannya akan dilaksanakan di kota Istanbul pada awal bulan Mei mendatang.
Selain itu para siswa-siswi peserta delegasi akan mendapatkan berbagai akses terbuka di seluruh universitas di kota Istanbul, berkunjung Kedubes RI di Turki dan akses di berbagai situs sejarah dan budaya di Turki. ***
Beasiswa AAS, Penting Koordinasi agar Pelaksanaannya Efektif
Pemprov NTB harapkan hubungan koordinasi Australia Awards Indonesia sebagai pengelola beasiswa
SUMBAWA.LombokJournal.com ~ Pemerintah Provinsi NTB mengharapkan adanya koordinasi dan kolaborasi yang baik dengan program Beasiswa Australia Awards Scholarship (AAS).
Karena, Beasiswa AAS sejalan dengan misi NTB Sehat dan Cerdas, yang telah dijalankan dalam Program 1000 Cendikia atau Beasiswa NTB.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB, Dr. Amry Rakhman saat mewakili Gubernur NTB menghadiri dan menjadi keynote speaker pada acara Sosialisasi Beasiswa Australia Awards Scholarship (AAS).
Acara tersebut diselenggarakan Dewan Pelaksana Geopark Tambora dan SAMOTA Biosphere Reserve Pulau Sumbawa, Senin (27/02/23) secara daring.
“Ini menjadi penting hubungan koordinasi dan hubungan kerjasama antara Australia Awards Indonesia yang menjadi pengelola dari awards ini dengan Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat, agar kita bersama-sama bisa berkolaborasi dan bersinergi di dalam mengefektifkan dan memproduktifikan pelaksanaan dari pemberian beasiswa ini,” ungkapnya.
Kepala BRIDA NTB melanjutkan ada dua pengelolaan beasiswa; ada beasiswa yang pembiayaannga dari Pemerintah Provinsi, dan ada yang pembiayaannya berasal dari negara-negara yang menjadi tujuan atau tempat kuliah.
“Australia Awards Scholarship adalah Model kedua dan tentunya ini kita harapkan mulai saat ini dan ke depan, kita bisa lakukan koordinasi dengan sebaik-baiknya koordinasi di dalam perencanaannya, koordinasi di dalam persiapan seleksi nya, koordinasi tentu dalam proses-proses perkuliahannya sampai kepada Monitoring evaluasi dan pelaporan,” tutur Dr. Amry Rakhman.
Sehingga, Provinsi Nusa Tenggara Barat bisa bersama-sama berkolaborasi dan bersinergi di dalam mengefektifkan dan memproduktifikan pelaksanaan dari pemberian beasiswatersebut. ***