Hari Guru Nasional, Memuliakan Para Guru di Bumi Gora

Terlahir dari Keluarga Guru, saat peringatan Hari Guru Nasional Rachmat Hidayat Beri Apresiasi Tinggi untuk Seluruh Guru di Bumi Gora

MATARAM.lombokjournal.com ~ Anggota DPR RI H Rachmat Hidayat menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih tiada henti untuk seluruh guru di Bumi Gora. 

Bagi Rachmat, Guru adalah ujung tombak pendidikan bangsa. Karena itu, guru tak akan pernah berhenti menjadi pelita untuk anak bangsa.

BACA JUGA: Hari Guru Nasional 2022, Guru Kunci Kejayaan Bangsa

Pada peringatan Hari Guru Nasional, Rachmat Hidayat mengajat memuliakan guru

Bersama para guru di seluruh NTB, Rachmat ikut bersuka cita atas perayaan Hari Guru yang diperingati di seluruh Indonesia hari ini, 25 November 2022. Seluruh guru kata Rachmat, layak mendapat apresasi dari semua pihak pada hari ini.

Rachmat terlahir dari keluarga guru. Ayahandanya, Guru Ramiah, adalah tokoh dan tenaga pendidik yang memiliki nama sangat masyhur di Lombok Timur. Karena itu, Rachmat tahu persis, bagaimana mereka yang menempuh jalan hidup untuk mengajar, akan belajar dua kali lipat lebih keras daripada anak didiknya.

“Pendidikan merupakan pintu peradaban dunia. Pintu tersebut tidak akan terbuka kecuali dengan satu kunci, yakni seorang sosok guru,” katanya, Jumat (25/11/22)

Menurut Rachmat, suka cita dan momentum perayaan Hari Guru harusnya dimaknai dalam dua sudut pandang. Bagi ibu dan bapak guru, mereka harus menyadari bahwa dirinya adalah inspirator dan teladan bagi murid dalam bersikap dan berperilaku. 

Sebab, guru adalah semangat bagi murid tidak saja dalam mempelajari dan menekuni ilmu, tapi juga sebagai contoh dalam berakhlak.

“Karena kedudukan yang mulia tersebut, seorang guru adalah cermin jernih tanpa noda bagi murid, bukan sebaiknya. Dengan demikian, guru harus tetap menjaga akal budinya,” katanya..

Sementara bagi murid, momentum Hari Guru ini, harus menjadikan mereka semakin memahami bahwa tanpa guru, mereka tidak akan mengerti diri dan lingkungannya. 

Para murid harus menyadari bahwa kehidupannya sekarang adalah hasil jerih payah dan keikhlasan guru-gurunya dalam mendidik. 

Keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupan murid tidak bisa dipungkiri adalah berkat peran dari guru yang telah mengisi akal budinya sehingga tangguh mengadapi bahtera kehidupan.

“Karena itu, tidak pantas bagi siapa pun untuk melupakan jasa guru,” tandas tokoh kharismatik Bumi Gora ini.

Musabab itu, selayaknyalah, para guru dimuliakan. Mereka adalah sosok terhormat dan penuh dedikasi yang memberikan segala jerih payahnya bagi calon generasi bangsa. 

Apalagi, tak hanya sebagai pengajar, mereka juga bertindak sebagai pendidik. Di lain sisi, sosok guru juga menjadi panutan bagi setiap muridnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bernilai.

Rachmat menegaskan, guru memang adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Bukan lantaran mereka tidak memiliki jasa. 

Justru sebaliknya, lantaran jasa mereka yang sangat besar dan tidak terbilang, sehingga akan menjadi teramat sulit bagi siapa pun untuk membalasnya.

Tempat Istimewa

Atas jasanya yang begitu besar itulah, sudah selayaknya guru mendapatkan apresiasi yang tinggi. Rachmat mencontohkan, bagaimana Bung Karno menempatkan guru sebagai figur yang sangat istimewa. 

Politisi senior PDI Perjuangan ini menceritakan bahwa Bung Karno memandang guru sebagai kelompok masyarakat spesial yang berperan membentuk akal dan jiwa anak-anak penerus bangsa.

Bung Karno kata Rachmat pernah menyebutkan dengan tegas, bahwa satu bangsa akan kehilangan rasa perikemanusiaan jika guru-guru di semua perguruan hanya tahu mengajar, menulis, dan menghitung saja. 

Namun, guru yang memiliki jiwa kebangunan akan berhasil membentuk akal dan jiwa anak-anak didik mereka.

Itu sebabnya, Bung Karno menganggap, selama guru masih ada, peradaban manusia tidak akan hancur. Sehingga posisi guru menjadi sangat penting untuk membangun peradaban manusia.

”Melihat peran para guru seperti itu, tidak berlebihan jika saya katakan para guru adalah penjaga masa depan bangsa sekaligus kompas yang mengarahkan masa depan anak-anak bangsa,” tandas tokoh yang disebut “Datu Lombok” ini.

Di sisi lain, tanggung jawab guru juga sungguh besar. Di pundak mereka bahkan kini, keberhasilan literasi diletakkan. Baik literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. 

Sebagaimana UU 14/2005 tentang Guru dan Dosen yang memberi amanat besar kepada mereka yang didefinisikan sebagai ‘guru’ dan ‘dosen’. Undang-undang itu menyebutkan ‘guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.’

Kepada seluruh pengurus dan kader PDI Perjuangan di NTB, Rachmat pun menginstruksikan untuk mereka turut memuliakan para guru pada momentum peringatan Hari Guru ini. 

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, aktivitas pendidikan masih dapat terus berlangsung sepenuhnya karena adanya inovasi, kreativitas, dan dedikasi dari para guru. Dunia pendidikan melakukan penyesuaian dan para guru melakukan adaptasi.

BACA JUGA: Inovasi Unggulan NTB Dipaparkan di Kemendagri

Para guru juga terus mengambil peran vital. Mereka tak tergantikan dalam menavigasi putra-putri bangsa di tengah berbagai tantangan dunia modern dan kemajuan teknologi. Guru memegang peranan penting dalam upaya pemerintah membangun kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan Indonesia Maju.

 “Selamat Hari Guru untuk seluruh ibu dan bapak guru di NTB. Apresiasi dan terima kasih yang tinggi dari kami,” tandas Rachmat.***

 




Hari Guru Nasional, Kesejahteraan Guru NTB Diperhatikan

Sekda NTB usai peringatan hari guru tegaskan, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah  bersinergi meningkatkan kualitas serta kesejahteraan guru

MATARAM.lombokjournal.com ~ Kualitas guru-guru serta kesejahteraannya terus diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Hal tersebut disampaikan Sekertaris Daerah NTB, H. Lalu Gita Ariadi, selepas menjadi pembina upacara dalam Peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Lapangan Sangkareang Mataram, Jum’at (25/11/22). 

BACA JUGA: Hari Guru Nasional, Guru Kunci Sukses Kejayaan Bangsa 

Sekda NTB jadi Pembina Upacara peringatan Hari Guru Nasional
Lalu Gita Ariadi

Dijelaskan Sekda, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terus bersinergi untuk meningkatkan kualitas serta kesejahteraan guru. 

Terlebih dengan adanya momentum Hari Guru Nasional yang tengah dirayakan hari ini. Akan ada akselerasi dalam hal tersebut, terlebih pasca pandemi Covid-19 yang sebelumnya membuat berbagai aktifitas terhambat. 

“Tugas kami memberikan dukungan kepada bapak ibu guru sebagai suluh bangsa untuk trus memberikan pencerahan untuk anak-anak kita,” tutur Miq Gite, sapaan Sekda. 

Sementara itu, dalam upacara Sekda NTB membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyampaikan pesan-pesan yang ditujukan kepada para guru di Indonesia. 

Mendikbud juga mendorong para guru bersama Kemdikbud untuk terus melakukan perubahan dan kebaruan demi masa depan pendidikan.

BACA JUGA: Terima Penghargaan Upakarya Wanua Nugraha Tahun 2022

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan, kesejahteraan para guru perlu dukung dengan terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK). ***

 

 




Hari Guru Nasional 2022, Guru Kunci Sukses Kejayaan Bangsa

Peringatan Hari Guru Nasional 2022 dengan tema ‘Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar’ agar anak didik lebih kreatif, mandiri dan mampu bertarung dalam pertarungan dunia global

MATARAM.lombokjournal.com ~ Hari Jum’at, 25 November 2022, pada Hari Guru Nasional hampir semua orang kembali menengok jasa para guru.

Salah satu ucapan yang disampaikan pada Hari Guru; Thank you for being the guiding light and for inspiring me to do well in my studies. You are the best teacher. (Untuk guruku yang terkasih, selamat hari guru! Terima kasih telah menjadi pendukungku dalam pendidikanku dan telah menginspirasiku untuk menjadi yang terbaik! Kamu adalah guru yang terbaik!) 

BACA JUGA: Wisuda STIT Palapa Nusantara Lombok ke X

Perayaan Hari Guru Nasional sebagai momen untuk menyampaikan rasa terima kasih atas perjuangan guru

Guru adalah para paglawan, meski tanpa menerima tanda jasa. Kita bersyukur saat ini sudah jauh berkurang tentang kisah menyedihkan terkait kehidupan guru termasuk keluarga guru.  Meski tak berlebihan, namun kehidupan ekonomi para guru sudah makin membaik.

Bangsa yang mengerti menghargai para pahlawan adalah bangsa yang menghargai mereka yang berperan dalam mencerdaskan bangsanya. Mereka yang berupaya memberi teladan,  seperti kisah Jenderal Sudirman seorang guru memberi inspirasi bangsanya, seorang guru yang akhirnya memilih berjuang mengangkat senjata untuk mengusir penjajah.

Merdeka Belajar

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung dalam momentum memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2022, memberi perhatian pada peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022.

Pada tahun ini, tema perayaan Hari Guru Nasional tahun 2022 adalah Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar.

Menurutnya, keberhasilan penyelenggaraan kebijakan dan program pembangunan nasional di bidang pendidikan sangat ditentukan oleh partisipasi dan konstribusi guru sebagai pendidik dan pengajar. 

Sehubungan hal tersebut, pemerintah dalam penyelenggaraan kebijakan dan program Merdeka Belajar memberikan ruang kepada guru untuk berpartisiasi dan berkonstribusi secara lebih. 

“‘Serentak Berinovasi Wujudkan Merdeka Belajar’ merupakan tema Hari Guru pada tahun 2022. Merdeka belajar memberikan ruang, kesempatan para guru untuk melakukan inovasi dalam proses belajar mengajar sehingga melahirkan anak didik yang lebih kreatif, lebih mandiri, dan mampu bertarung dalam pertarungan dunia global,” ungkap Seskab Pramono Anung, seperti diunggah dalam kanal Youtube, Jum’at (25/11/22).

Posisi dan peranan guru tidak hanya menyukseskan kebijakan dan program yang sedang berjalan. 

“Partisipasi dan konstribusi guru dalam pelaksanaan kebijakan dan program pendidikan tersebut akan membawa dampak yang sangat signifikan dan menentukan di masa yang akan datang,” ungkap Seskab.

“Peran sentral guru untuk menyiapkan anak didik menjadi sangat penting karena akan mengisi ruang-ruang ketika Indonesia pada puncak kejayaannya yang diperkirakan akan dimulai pada tahun 2030,” ujarnya.

Untuk mewujudkan masa depan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang gemilang dan jaya tersebut, Pramono Anung menyampaikan ucapan dan mengajak semua guru di seluruh pelosok Tanah Air untuk terus bekerja dan berkarya menyukseskan pembangunan di bidang pendidikan.

BACA JUGA: Membangun Optimisme Masyarakat Merlalui Kesederhanaan

“Selamat Hari Guru Nasional kepada saudara-saudara guruku seluruh Indonesia! Teruslah bekerja, teruslah bekerja, teruslah berdarmabakti untuk bangsa dan negara,” tutup Seskab.***

 




Wisuda STIT Palapa Nusantara Lombok ke X

Hadiri wisuda ke X Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, Rachmat Hidayat inginkan wisudawan STIT Palapa Nusantara bekali diri dengan visi menjangkau masa depan

LOTIM.lombokjournal.com ~ Politisi senior PDIP NTB. H. Rachmat Hidayat menyatakan, kebangkitan kepemimpinan Indonesia bagi dunia, memerlukan penggalian spirit kepemimpinan Indonesia seperti sudah ditunjukkan oleh para pendiri bangsa.

Hal itu disampaikan anggota DPR RI fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dapil Pulau Lombok, H Rachmat Hidayat, saat menghadiri wisuda ke X Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Palapa Nusantara Lombok – NTB, Kamis (24/11/22).

BACA JUGA: Membangun Optimisme Masyarakat Melalui Kesederhanaan

Rachmat Hidayat mengajak mereka yang ikut wisuda untuk menggali spirit kepemimpinan
Rachmat Hidayat (ketiga dari kiri)

Civitas akademika STIT Palapa Nusantara dan ratusan wisudawan/wisudawati menyambut antusias kehadiran anggota Komisi VIII DPR RI yang didampingi Ketua DPC PDIP Lombok Timur Ahmad Sukro, Wakil Ketua II DPC PDIP Lombok Timur, Ahmad Amrullah.

Dalam sambutannya, Rachmat Hidayat mengatakan, syarat pertama adalah menggali kembali keseluruhan spirit tentang kepemimpinan Indonesia yang telah ditunjukkan oleh para pendiri bangsa. 

“Belajar dari kepemimpinan Bung Karno dan Bung Hatta, ada korelasi antara ide/gagasan/imajinasi, spirit, tekad, dan tindakan strategis di dalam mencapai visi kepemimpinan Indonesia,” kata Ketua DPD PDIP NTB itu.

Di hadapan para wisudawan, Rachmat memaparkan panjang mengenai kepemimpinan Proklamator Ir Soekarno membangun Indonesia dan bagi dunia. 

Soekarno membuktikan sebuah kepemimpinan stratejik yang visioner namun membumi. Dan itu lahir melalui kepemimpinan intelektual, yang menciptakan daya imajinasi tentang masa depan. 

“Bung Karno memperkirakan pada tahun 1945, suatu saat Eropa dan Amerika Serikat akan mengalami krisis ekonomi bersamaan akibat bekerjanya kapitalisme. Kapitalisme menciptakan krisis, belum selesai krisis yang satu, muncul krisis lainnya, dengan dampak yang semakin berat dan kompleks. Pandangan ini terbukti pada tahun 2008,” urai Rachmat.

Tokoh yang dijuluki ‘Datu Lombok” lalu menjelaskan syarat kedua kebangkitan kepemimpinan Indonesia bagi dunia. Yakni ideologi Pancasila dan UUD 1945 harus dipahami semangat dan konsepsinya di dalam membangun kepemimpinan Indonesia.

Syarat ketiga, adanya kepemimpinan strategis yang memadukan antara kepemimpinan ideologis yang memberikan arah, dengan kepemimpinan teknokratis yang menghadirkan kepemimpinan intelektual dalam agenda strategis guna membangun rasa percaya diri bangsa untuk percaya pada kekuatan sendiri.

Keempat, tersedia konsepsi pola pembangunan dalam perspektif jangka pendek, menengah, dan panjang. Konsep ini menjadi guideline policy dari seluruh penyelenggaran negara di dalam mewujudkan cita-cita nasionalnya.

Kelima, pendidikan dan kebudayaan ditempatkan sebagai lambang supremasi kemajuan. Di sini perguruan tinggi harus menjadi motor kemajuan.

Keenam, kata Rachmat adalah penguasaan ilmu-ilmu dasar seperti matematika, kimia, fisika, dan biologi dengan berbagai variannya. 

“Ini bersifat wajib dan harus dipacu pengembangannya secara progresif,” katanya.

Ketujuh, adanya sinergi koneksitas antara pemerintah, perguruan tinggi, BUMN, dan Badan usaha miliki swasta. 

Yakni dengan mendorong budaya berprestasi, merit system di dalam mempercepat kemajuan menjadi bangsa yang berdikari.

Namun di atas segalanya, Rachmat mengatakan ada syarat ke delapan. Bangsa Indonesia harus berani meletakkan nasib bangsa dan nasib tanah air di tangan bangsa sendiri. 

Sebab hanya bangsa yang berani meletakkan nasib di tangan sendirilah yang dapat berdiri dengan kuatnya. 

“Karena itulah, marila, dari STIT Palapa Nusantara ini kita gelorakan kemajuan Indonesia raya dari kampus, dengan menggalakkan riset dan inovasi yang membumi, yang mempercepat jalan Indonesia berdikari,” tegasnya.

BACA JUGA: Pemprov NTB Paparkan Beberapa Ihtiar Ramah Disabilitas

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy, Ketua STIT Palapa Nusantara Dr. H. L. Moh. Fahri., M.H.,  Pembina STIT Palapa Nusantara, Prof.Dr Sayyid Agil Ali Idrus, M.Si, Koordinator Kopertis Wilayah 14  Mataram, Dr. H Nazar Naamy, M.Si serta sejumlah pejabat lingkup Pemda Lombok Timur dan sejumlah anggota DPRD Lombok Timur. 

Sanjungan Bupati Lombok Timur

Di tempat yang sama, Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy dalam sambutannya secara eksplisit mengacungi jempol kiprah dan kepedulian Rachmat Hidayat terhadap pengembangan sumber daya manusia di NTB. 

Sukiman melihat, dalam kacamatanya H Rachmat Hidayat merupakan figur yang amat memberikan atensi terhadap tokoh-tokoh NTB yang telah bergerak membangun masyarakat.

Sukiman pun mengungkapkan, salah satu bentuk sumbangsih nyata Rachmat Hidayat adalah dirinya merupakan inisiator awal pemberian gelar pahlawan nasional kepada TGKH Zainuddin Abdul Madjid.

“Saya ingat Almagfurllah TGKH Zainuddin Abdul Madjid pahlawan nasional kita, yang dulu diinisiasi pengusulan pahlawan nasionalnya adalah oleh Kanda H Rachmat Hidayat,” kata Sukiman yang sontak disambut tepuk tangan meriah dari hadirin yang hadir.

“Jadi sampai dengan bergelar pahlawan nasional, banyak usaha, ikhtiar banyak pihak yang terlibat, untuk menjadikan beliau pahlawan nasional. Dan saya masih ingat inisitaif pertama datang dari beliau (Rachmat Hidayat, red) baru disusul yang lain. Bukan untuk memuji di hadapan beliau tetapi itu faktanya, mungkin beliau bisa bercerita lebih panjang nanti,” jelas Bupati Lotim dua periode itu.

Lebih jauh, Sukiman mengaku siap bersinergi dengan Rachmat Hidayat dalam mengembangkan kualitas pendidikan. Salah satunya di STIT Palapa Nusantara Lombok.

“InsyaAllah pemda akan siap bersinergi, bersama Palapa Nusantara memajukan perguruan tinggi agar mendapat tempat di hati masyarakat.  Di akhir masa jabatan saya nanti di 2023 saya bercita-cita untuk memberikan sumbangsih kepada Palapa Nusantara berupa perluasan lahan di sisi kanan, nanti kita lihat berapa kemampuan pemda. Dan di situlah Kanda Rachmat Hidayat membangun gedung yang megah. Ssbagai bentuk kolaborasi antara pemda dengan DPR RI,” beber Sukiman.

Sukiman pun mengajak agar mendidik mahasiswa atau siswa dengan jangkauan yang jauh ke depan. Bukan dengan alam kekerasan, tetapi dengan kebijaksanaan. Dengan penuh kedewasaan dan ilmu pengetahuan.

Sementara itu, Rektor STIT Palapa Nusantara Dr. H. L. Moh. Fahri., M.H., dalam sambutannya berharap agar para wisudawan dan wisudawatu enantiasa diberikan taufik dan hidayah sehingga  dapat kembangkan potensi dan kemampuan yang ada pada setiap diri mereka. 

Sebab masih panjang perjuangan yang harus ditempuh sebagai sarjana. Sehingga akan dapat melaksanakan kiprahnya di tengah masyarakat dengan sebaik-baiknya. 

“Pesan kepada wisudawan dan wisudawati yang saat ini telah meraih satu langkah final di mana wisuda merupakan satu momentum dan pertanda telah menyelesaikan program strata 1. Proses ini tidak segampang membalikkan telapak tangan. Apabila maksimal apa yang digariskan dan apa yang tersirat akan mampu mengarungi bahtera kehidupan di manapun berkedudukan,” kelasnya.

Dirinya kemudian menukil empat jenis kecerdasan yang telah disampaikan Guru Besar UIN Mataram yang juga Sekjen PBNW Prof. Dr. TGH Fahrurrozi Dahlan, QH, MA.

Empat kecerdasan yang apabila maksimal dalam melaksanakan kecerdasan itu maka  tidak akan pernah mendapatkan kerugian. 

Pertama kecerdasan spiritual, yang merupakan pedoman dan langkah awal melakukan aktivitas apalagi berkaitan dengan pengkajian ilmu dan science. 

Kedua kecerdasan sosial, manusia merupakan makhluk sosial, tanpa adanya manusia yang kain tidak ada artinya tanpa ada kolaborasi dan relasi 

Kecerdasan ketiga yakni kecerdasan sosial – intelligence bahwa kehidupan manusia dalam tingkatan paripurna berempati sosial, melakukan komunikasi tidak hanya secara persoalan individual, tetapi diperlukan tingkat kebersamaan dengan individu dan manusia lainnya. 

Keempat, kecerdasan emosional. Kecerdasan ini menghendaki manusia tanpa satu proses yang dipertajam melalui akan pikiran, perasaan, maka kegiatan itu tidak akan bisa menghasilkan sesuatu yang optimal. 

BACA JUGA: Pengurus PGI NTB Diminta Masifkan Penjaringan Atlet Golf Muda 

“Oleh karena itu, kepada para wisudawan 4 hal pokok ini saya sampaikan agar terus mengambangkan dan menggali keilmuan, dengan teknologi yang begitu canggih, mencari dikuasai tentang permasalahan apapun yang anda hadapi. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing saudara,” bebernya.***

 

 




Membangun Optimisme Masyarakat melalui Kesederhanaan

Gubernur NTB menghadiri peletakan batu pertama membangun Ponpes Darunnadwa Al-Majidiyah NWDI di Lombok Timur

LOTIM.lombokjournal.com ~ Meski dengan berbagai keterbatasan dan kesederhanaan, jika memiliki rasa optimisme yang tinggi maka segala sesuatu pasti akan tercapai.

Itu disampaikan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat menghadiri acara pengajian umum sekaligus peletakan batu pertama Pondok Pesantren Darunnadwa Al-Majidiyah NWDI di Aikmel Utara, Kabupaten Lombok Timur, Rabu (23/11/22).

BACA JUGA: Eksternalitas dalam Penyelenggaraan Event Internasional 

“Saya selalu membangun optimisme, cahaya di ujung terowongan itu selalu ada. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini sebagai bentuk optimisme kita, walaupun dengan berbagai keterbatasan dan kesederhanaan, Allah Swt.akan tuntaskan perjuangan kita dengan menghadirkan banyak kebaikan di kemudian hari,” katanya. 

Gubernur juga mengingatkan masyarakat, sebuah perjalanan panjang memang harus selalu dimulai dengan keberanian untuk mengayunkan langkah pertama.

“Perjalanan panjang selalu harus dimulai dengan keberanian mengayunkan langkah pertama. Jalan tidak akan selesai kalau tidak ada yang punya keberanian mengayunkan langkah pertama. Hari ini kita jadi saksi sejarah, pondok kita mulai meletakkan batu pertama. Mudah-mudahan dengan doa dan kerja keras bersama, insyaAllah akan selesai sesuai harapan,” tutur Bang Zul, sapaan Gubernur NTB. 

BACA JUGA: Inovasi Unggulan Daerah NTB Dipaparkan di Kemendagri

Hadir pula pada acara tersebut, Ketua Umum PB-NWDI, Kepala Dinas Dikbud Prov. NTB, Kepala Dinas Sosial Prov. NTB, Pimpinan Baznas, Pimpinan NWDI, Kepala Biro Kesra Setda Prov. NTB, Kepala Biro Organisasi Setda Prov. NTB dan lainnya. ***

 




Jangan Ada Kekerasan Fisik atau Verbal kepada Anak 

Kepada guru dan orang tua murid, Numda Niken mengingatkan jangan ada kekerasan fisik maupun verbal kepada anak-anak 

LOTENG.lombokjournal;.com ~ Bunda PAUD Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengingatkan untuk menyetop kekerasan dalam pengasuhan anak. 

Ini penting dilakukan agar jangan sampai ada kekerasan fisik maupun verbal kepada anak-anak karena mereka sangat peka dan akan berdampak tidak baik kedepannya. 

BACA JUGA: Road Show Bunda PAUD NTB di Lombok Tengah

Bunda Niken menyampaikan pesan, jangan ada kekerasan dalam pengasuhan anak
Bunda Niken

Hal tersebut diingatkannya  saat pertemuannya dengan  dengan seluruh Bunda PAUD, Guru serta Orang Tua murid PAUD/TK se Kecamatan Kopang di PAUD Habibu At-Tholabah Desa Montong Gamang, Kecamataqn Kopang, Lombok Tengah Senin (21/11/22).

Ini pesan penting Bunda Niken, agar guru maupun orang tua, jangan ada kekerasan fisik maupun verbal kepada anak-anak yang akan berdampak tidak baik ke depan, . 

“Kita harus hati-hati terhadap kekerasan pada anak karena kalau dari kecil sudah diberikan kekerasan maka ketika dewasa dia akan menjadi orang yang jiwa dan hatinya keras,” ungkap Bunda Niken, sapaan akrabnya di hadapan Kepala Dikbud NTB, Muspika Kecamatan Kopang, Kepala Desa dan Perangkat Desa Montong Gamang. 

Bunda Niken juga menekankan, sebagai orang tua juga tidak hanya menyerahkan anak kepada sekolah, melainkan di rumah orang tua juga harus belajar dalam mengasuh anak yang dapat dilakukan melalui Program Bina Keluarga Balita (BKB). 

BACA JUGA: Masyarakat NTB Diimbau untuk Gemar Konsumsi Ikan

“Luar biasa disini warga desanya pintar-pintar semua jadi anak-anak PAUD disini mendapatkan pendidikan dan pola asuh yang baik terutama dari guru-guru PAUD nya yang sudah mendapatkan pelatihan dari PKK Provinsi,” tuturnya. ***

 

 




Road Show Bunda PAUD NTB di Lombok Tengah

Dalam road show di Loteng, Bunda Niken berharap PAUD di tiap desa memenuhi P3K2

LOTENG.lombokjournal.com ~.Tugas guru, orang tua, Bunda PAUD setiap desa untuk menyiapkan pendidikan anak-anak sejak usia dini, agar ke depan mampu bersaing dengan daerah bahkan negara lain. 

Bukan hanya jadi penonton dan tidak mengerti apa-apa. 

Bunda PAUD Provinsi NTB, Hj.Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyampaikan itu  dalam acara Road Show Bunda PAUD di PAUD Habibu At-Tholabah, Desa Montong Gamang, Kopang Senin (21/11/22).

BACA JUGA: Masyarakat NTB Diimbau untuk Gemar Makan Ikan

Menurutnya, PAUD Holistik Integratif (HI) merupakan landasan awal mewujudkan pendidikan anak usia dini (0-5 tahun), yang meliputi yakni Pendidikan, Pengasuhan, Perlindungan, Kesehatan dan Kesejahteraan (P3K2)

“Kita ingin seluruh PAUD yang ada di NTB khususnya Desa Monting Gamang dan Kecamaran Kopang umumnya untuk bisa memenuhi ke lima hal tadi yaitu P3K2 agar dapat memenuhi kriteria sebagai PAUD HI,” tuturnya. 

Bunda Niken menambakan, untuk tahun ini akan diadakan Gebyar PAUD dengan lomba-lomba yang hanya bisa diikuti oleh PAUD yang sudah HI untuk memberikan penghargaan kepada PAUD HI yang berkualitas. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Dr. H. Aidy Furqan, S.Pd., M.Pd., menjelaskan, ini adalah kesempatan untuk memberikan anak-anak pendidikan dengan memperhatikan 3 hal penting terhadap perkembangan anak usia 0-5 tahun. 

BACA JUGA: Pesan Optimis Gubernur NTB saat HUT KSB ke 19 

“Ada tiga perkembangan yang perlu kita dampingi, pertama emosinya, kedua mentalnya dengan memahami apa yang diinginkan anak, kemudian ketiga fisiknya, denfan tetapb melihat perkembangan anak baik tinggi maupun berat badannya,” katanya.***

 

 




 Pengurus Ikatan Alumni SMA Pringgabaya, Dilantik Bang Zul

Gubernur NTB menghadiri pelantikan Pengurus Pusat Ikatan Alumni  SMA Negeri 1 Pringgabaya (IKA SMANSABAYA) Periode 2022-2026

LOTIM.lombokjournal.com ~ Baru pertama terjadi, pelantikan Pengurus Ikatan Alumni SMA yang dihadiri Gubernur NTB.

Itu terjadi saat acara pengukuhan Pengurus Pusat Ikatan Alumni  SMA Negeri 1 Pringgabaya (IKA SMANSABAYA) Periode 2022-2026, yang dihadiri Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Sabtu (19/11/22).

BACA JUGA: Wisuda Poltekpar Berlangsung di Sirkuit Mandalika

Lebih dari itu, Gubernur NTB sekaligus menjadi narasumber acara ‘Talk Show Inspiratif Satu Jam bersama Gubernur NTB’ dengan tema  “Student To Day, Leader Tomorrow”., 

Saaat itu Gubernur NTB mengatakan, kehadiran para alumni bukan sekadar reunian. 

Para alumni dapat menjadi refleksi untuk menyemangati, dan menginspirasi siswa-siswi agar dapat belajar banyak hal tentang kesuksesan dan lain-lain. 

“Ini akan menjadi preseden, akan ada Alumni SMA seluruh NTB akan dilantik Gubernur NTB, dan itu dimulai dari SMA Negeri 1 Pringgabaya,” kata Gubernur Zul. 

Lebih lanjut dikatakan, kehadiran Alumni IKA SMA harus menjadi bahan refleksi menyemangati siswa siswi di sekolah tersebut. 

Apalagi banyak alumni yang sukses menceritakan, dari sekolah ini muncul orang terkenal, orang-orang besar yang akan merubah wajah Lombok Timur ini, Nusa Tenggara Barat bahkan wajah dunia di masa yang akan datang, ungkap Gubernur NTB..

Saat itu sempat disosialisasikan Program Beasiswa NTB yang sudah sampai hari ini lebih dari seribu-an mahasiswa beasiswa luar negeri dan BSU dalam negeri-pun tidak kalah banyaknya.

“Saya terkejut banyak orang-orang penting yang datang ke Lombok Utara, bukan undangan Gubernur, Presiden, Menteri, tapi undangan alumni beasiswa NTB dari Polandia, Alhamdulillah, anak-anak yang kita kirim ke Polandia banyak kesan yang dalam,” cerita Bang Zul panggilan akrab gubernur. 

Menurut orang Plandia, anak-anak NTB itu baik hati, pintar-pintar, dan bisa bersosialisasi. “Coba bayangkan anak-anak yang kita kirim ke luar negeri bukan sekedar mendapatkan gelar baru di belakang namanya, tapi memberikan kesan yang sangat baik bagi dunia, mereka mampu hadirkan menteri dari negara lain, walikota dari negara lain,” cerita Gubernur NTB.

Dalam talk show 1 Jam tersebut, Doktor Ekonomi UI itu menjelaskan, alumni-alumni beasiswa NTB akan mampu merubah wajah negeri ini. Bahkan wajah dunia ke depan, kalau kita kirimkan anak-anak NTB untuk sekolah keluar negeri.  

Bayangkan kalau ada 1000 orang bahkan 10 ribu orang NTB yang punya pengaruh dalam menentukan kebijakan, bukan hanya dalam negeri tapi wajah  dunia akan berubah. 

Ini betapa hebatnya Provinsi yang kita cintai ini,” ujar Bang Zul menyemangati siswa-siswi SMA N 1 Pranggabaya. 

Memang tidak mudah memulai sesuatu, sering di sampaikan memulai sesuatu harus dimulai dengan langkah pertama.

“Kenapa kita mengirim siswa kita ke luar negeri, kayak tidak ada kampus dalam negeri, dengan kondisi petani kita yang masih miskin, dan nelayan banyak yang miskin, di anggap terlampau mendramatisasi sesuatu. Padahal sebenarnya anak-anak NTB yang kita kirimkan keluar negeri belum tentu biaya mahal. Namun supaya mereka bisa melihat kesusksesan di negeri orang, kesuksesan itu akan merendahkan hatinya untuk banyak bersyukur,” katanya.

BACA JUGA: Porwanas XIII jadi Ajang Pormosi PON XXII NTB 2028

Terakhir Gubernur NTB berpesan pada guru-guru SMA Negeri 1 Pringgabaya, agar memperlakukan siswanya sebagaimana anak mereka sendiri, Para guru diminta memperlakukan siswa-siswi seperti anak sendiri. 

Ucapan terima kasih disampaikam oleh ketua IKA SMA Negeri 1 Pranggabaya Sukri Aruman atas kehadiran Gubenur NTB, di tengah padatnya kegiatan dan menghadiri berbagai undangan masyarakat. 

“Terimakasih Pak Gubenur NTB, di tengah banyaknya agenda menghadiri berbagai undangan masyarakat,” katanya. ***

 




Hultah Yayasan Raudlatul Mujahidin NWDI Dasan Agung

Wagub NTB hadiri Hultah Yayasan Perguruan Raudlatul Mujahidin NWDI Dasan Agung,  Mataram sekaligus haul Al-Magfurlahu TGH. Jamiludin Azhar

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wagub NTB,  Dr.  Hj. Siti Rohmi Djalilah,  M. Pd berharap Yayasan Perguruan Raudlatul Mujahidin NWDI dapat menjadi institusi pendidikan yang dibutuhkan para orangtua. 

Madrasah tersebut dapat menjadi tempat belajar anak-anak, untuk menumbuhkan pondasi agama yang kuat di era modernisasi sekarang.

BACA JUGA: Wagub NTB Dukung Gerakan Event Nol Sampah di NTB 

Pernyataan tersebut diungkapkan Wagub NTB saat menghadiri Hultah Yayasan Perguruan Raudlatul Mujahidin NWDI Dasan Agung,  Kota Mataram  yang Ke-59 sekaligus Haul ke-2 Al-Magfurlahu TGH. Jamiludin Azhar, di Aula MI NWDI Dasan Agung, Sabtu (19/11/22) malam. 

“Mudah-mudahan Raudlatul Mujahidin NWDI Dasan Agung bisa mengambil peran disitu,” harap Ummi Rohmi, sapaan Wagub NTB ini. 

Pada kesempatan yang sama, Wagub NTB berharap kepada para peserta agar dapat mencotoh Al-Magfurlahu TGH. Jamiludin Azhar. 

Mengingat semasa hidup beliau gemar bersilaturahmi dan menghadiri berbagai acara.

Selain itu, Ummi Rohmi juga mengajak para hadirin untuk melakukan berbagai hal dengan meniatkan diri untuk beribadah. 

BACA JUGA: Wagub NTB: Peningkatan IPM Ditentukan Para Ibu

Insya Allah apapun yang diniatkan untuk beribadah, akan mendapatkan berkah dan pahala di sisi Allah SWT, pesan Wagub NTB. ***

 

 




Wagub NTB: Peningkatan IPM Ditentukan para Ibu

Hadiri Seminar Pengasuhan Balita Anak dan Remaja, Wagub NTB mengingatkan bagaimana membangun IPM kalau para ibu tak punya kemampuan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wagub NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan,Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ditentukan oleh 3 faktor yakni pendidikan meliputi angka rata-rata lama sekolah, kesehatan meliputi angka harapan hidup dan ekonomi.

Wagub NTB mengatakan, peningkatan IPM ditentukan para ibu

Hal tersebut disampaikan Ummi Rohmi, sapaannya, ketika menghadiri sekaligus membuka kegiatan Seminar Pengasuhan Balita, Anak, dan Remaja yang diselenggarakan oleh Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) di Hotel Lombok Plaza pada Rabu (16/11/22).

BACA JUGA: Wagub NTB Launching Desa Berdaya

“Ini sangat ditentukan oleh ibu-ibunya, karena bagaimana mungkin kita bisa membangun IPM yang baik, anak-anak memiliki tingkat pendidikan dan kesehatan yang tinggi, kalau ibu-ibunya tidak memiliki kemampuan untuk itu,” tuturnya.

Sebagai Ketua Umum BKOW, Ia juga menjelaskan, NTB masih perlu kerja keras yang dilakukan secara konsisten, karena pendidikan dan harapan hidup tidak bisa dibangun dengan spontan.

“Kita berusaha bagaimana caranya masyarakat NTB ini awet umurnya, ini tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk menyadarkan masyarakat kita akan pentingnya kesehatan,” tambahnya.

Perlu diketahui juga, NTB mendapatkan penghargaan sebagai salah satu provinsi terbaik yang memanfaatkan energi terbarukan di Indonesia dan diundang ke Denmark.

Negara maju tersebut sudah memulai renewable energy sejak 50 tahun yang lalu melalui sosialisasi dari tingkat TK, SD, dan SMP. 

Dapat dilihat bahwa pendidikan, kesehatan, dan ekonomi menjadi pondasi suatu pembangunan.

“Disini alhamdulillah BKOW selalu berusaha meningkatkan hal tersebut, contohnya mulai dari pemberian telur kepada anak-anak stunting, seminar dan sosialisasi terkait posyandu keluarga,” pungkas Ummi Rohmi.

BACA JUGA: NTB Salah Satu Terdepan Dalam Pembangunan Kesehatan

Saat ini angka stunting di NTB sudah berada di bawah 17 persen yang biasanya NTB selalu berada di posisi 5 terendah di atas 30-70 persen. 

Dengan aktifnya Posyandu Keluarga dan adanya data by name by address yang tidak bisa dibantah, memudahkan intervensi langsung kepada anak-anak stunting di setiap dusun. ***