Bike to Care Loop 370Km di Lombok, Start di Mandalika 

Dengan penyelenggaraan Bike to Care Loop 370Km, diharapkan Lombok menjadi destinasi bersepeda andalan di Indonesia

MATARAM.Lombokjournal.com ~ Lembaga non pemerintah SOS Children’s Villages kembali akan menggelar ajang sepeda Bike to Care Lombok Loop, di Lombok, pada 4-5 Februari 2023 mendatang.

Rencana penyelenggaraan Bike To Care 2023 di Lombok itu itu didukung penuh Pemerintah Provinsi NTB 

Asisten ll Setda NTB, Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH menyampaikan dukungan itu saat Media Gathering di Mataram, Kamis (19/01/23). 

Dengan rute 370KM yang ditempuh dalam dua hari, tentu akan membawa para pesepeda untuk melihat keindahan Lombok. 

BACA JUGA: Wagub NTB Tandatangani RIP Kayangan – Poto Tano

Penyelenggaraan bike to care 2023diadakan secara offline sebagai perhelatan charity ultra-distance cycling yang digagas oleh SOS Children’s Villages

“Mereka memiliki harapan yang sama, agar Lombok bisa menjadi destinasi bersepeda andalan di Indonesia, yang mendatangkan banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” ungkapnya.

Event balap sepeda itu diharapkan bisa sukses dan lancar sesuai dengan rencana sehingga menjadi nyaman tidak ada yang cidera dari para peserta.

Sementara itu, Public Relations and Communications Manager SOS Children’s Villages, Astridinar V. Elderia mengatakan, perhelatan offline Bike To Care 2023, pada kategori Full Course (370KM), konsepnya amal dan dukungan penuh di akomodasi dan konsumsi bagi para pesepeda, di hari pertama, Sabtu tanggal 4 Februari 2023. 

“Seluruh pesepeda akan memulai perjalan mereka di start gate yang berlokasi di Mandalika Beach Park, Kuta. Para peserta akan mengayuh sejauh 150 km hingga menuju finish Gate di Holiday Resort, Senggigi,” tuturnya.

Keesokan harinya Minggu 5 Februari 2023, seluruh pesepeda akan kembali mengayuh sepeda mereka sejauh 220 km yang dimulai dari Holiday Resort, Senggigi menuju titik start awal di Mandalika Beach Park, Kuta. 

Siapa pun bisa menjadi #PejuangAnak, dengan menunjukkan dukungan melalui: biketocare.com/donasi

Selain itu donasi juga bisa dilakukan melalui platform Ayobantu di ayobantu.com/campaign/biketocare dan melalui platform Kitabisa di kitabisa.com/biketocare

“Sekecil apa pun bantuan yang diberikan, akan menjadi arti besar bagi pemenuhan kebutuhan masa depan mereka. Saatnya kita bergerak #BersamaUntukAnak untuk mewujudkan anak Indonesia yang tangguh,” katanya.

SOS Children’s Villages merupakan lembaga non pemerintah yang fokus memberikan pengasuhan alternatif berbasis keluarga, bagi anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua, tahun ini siap menggelar perhelatan Bike To Care 2023. 

Tahun 2023 merupakan kali ketiga Bike To Care diadakan secara offline sebagai perhelatan charity ultra-distance cycling yang digagas oleh SOS Children’s Villages di Indonesia. Setelah sebelumnya di tahun 2022, SOS Children’s Villages juga mengadakan Bike To Care #BaliLoop 500KM dan #TobaLoop 300KM. 

BACA JUGA: Bahas Berbagai Peluang Kerja Sama dengan Jepang

Tahun ini, acara sepeda amal Bike To Care mengambil jarak sejauh 370KM. 

Para pesepeda tak hanya mengayuh mengelilingi Lombok, tetapi juga berbagi kebaikan dengan melakukan penggalangan dana melalui halaman donasi atas nama masing-masing pesepeda.***

 

 




Keberadaan UPTD akan Maksimalkan Potensi Gili

Dengan keberadaan UPTD diharapkan bisa mengurai persoalan yang selama ini belum tertangani di Gili Tramena

MATARAM.lombokjournal.com ~ Alhamdulillah, kini kita punya UPT baru di bawah Dinas Pariwisata NTB untuk memfasilitasi dan memaksimalkan potensi diri yang selama ini kurang optimal pengelolaannya di bawah PT GTI,” tulis Bang Zul sapaan Gubernur NTB di laman Facebooknya, Sabtu (14/01/23).

Keberadaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di Kawasan Destinasi Wisata Gili Tramena, yakni Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air akan memaksimalkan potensi Gili. Sikap optimis itu diungkapkan  Bang Zul.

BACA JUGA: Munas BMMB, Bima Disarankan Jadi Rumah Investasi

UPTD Gili Tramena yang dipimpin Dr. Mawardi SH, MH, Doktor Hukum dan mantan Ketua BEM Universitas Mataram, diharapkan mengatasi berbagai persoalan di Gili Tramena. 

“Mudahan di bawah kepemimpinan figur baru, persoalan sengkarud di Gili terutama Gili Trawangan bisa diurai sedikit demi sedikit setelah bertahun-tahun tanpa kejelasan, seperti ada negara di dalam negara,” tulis Bang Zul. 

Atas masukan KPK dan DPRD, Pemprov NTB segera membentuk tim untuk mengurai berbagai permasalahan di Gili Tramena.

Beberapa langkah yang dilakukan, antara lain : 

  1. Coba melakukan adendum terhadap perjanjian dengan PT GTI untuk menghormati investor dalam hal ini PT GTI,
  2. Adendum nampaknya tidak populer dan masyarakat sudah putus asa dan merasa PT GTI sebaiknya diputus kontraknya dan tanah yang dikuasai GTI dikembalikan ke Pemda,
  3. Setelah mendengar masukan masyarakat, berdiskusi dengan berbagai pihak seperti Polri, Kejaksaan, TNI, BPN, Pemda KLU dan lain-lain sepakat kontrak  diputus dan dimintakan satgas investasi untuk memberikan penilaian dan memutuskan apa diputuskan kontrak dengan PT GTI.           
  4. Dengan proses yang sangat panjang dan hati-hati Pemerintah pusat akhirnya memutuskan kontrak PT GTI dan 65 hektar are tanah di Gili Trawangan sekarang berada dalam pengelolaan Pemda NTB.
  5. Ternyata masalah Gili belum selesai, masih ada protes bahwa tanah itu bukan tanah Pemda tapi tanah milik masyarakat yang diambil paksa oleh negara di zaman orde Baru, Karena itu mereka ingin itu menjadi milik masyarakat. Dan tentu ini jadi perhatian, juga disadari zaman dahulu karena kekuasaan negara sangat kuat dan cenderung represif, bisa saja ada masyarakat yang tak terlindungi haknya
  6. Tim yang dibentuk merupakan pelayan masyarakat dan selalu dan akan terus berpihak pada masyarakat. coba teliti lagi rupanya tidak semua yang ribut-ribut ini karena tulus membela masyarakat. Ini yang ribut-ribut ini karena kepentinganya terusik dan terganggu karena selama berpuluh-puluh tahun menikmati hasil di gili sangat besar

BACA JUGA:  Pemprov NTB Menata Ulang, Bukan Penggusuran di Gili Trawangan 

Nah, yang begini-gini ini diserahkan penyelesaiannya ke aparat penegak hukum dan KPK sudah memerintahkan APH untuk menindak tegas.***

 

 




Pemprov NTB Menata Ulang, Bukan Penggusuran di Trawangan

Di lahan ex kerjasama dengan PT. GTI, Pemprov NTB melakukan penataan dan pemasangan papan kepemilikan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) NTB tengah melakukan penataan dan penertiban lahan aset lahan milik Pemerintah Provinsi NTB seluas 75 hektar di Gili Trawangan. 

Lahan yang ditertibkan itu merupakan lahan ex kerjasama dengan PT. GTI yang telah putus kontrak dengan Pemprov NTB. 

BACA JUGA: Pembangunan Pelabuhan Teluk Santong, Selesai dalam 10 Bulan

Yusron Hadi mengatakan, yang dilakukan Pemprov NTB hanya pasang tanda kepemilikan aset
Yusron Hadi

Langkah penertiban ini untuk memberikan kepastian hukum dan peningkatan kualitas tata kelola aset, sebagaimana yang diamanatkan oleh KPK dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Kasat Pol PP, .Yusron Hadi menegaskan, kegiatan yang telah dilakukan di Gili Trawangan bukanlah penggusuran, melainkan penataan dan pemasangan Papan nama kepemilikan lahan tersebut. 

“Tidak ada maksud maupun upaya yang dilakukan dalam rangka menggusur tanah milik masyarakat. Hanya melakukan pemasangan papan nama kepemilikan,” jelas Yusron Hadi di Kantor Sat Pol PP NTB, Rabu (11/01/23).

Pemanfaatan dan pengelolaan lahan dapat dilakukan oleh individu atau pun kelompok usaha  dengan cara melakukan kerjasama dengan Pemprov NTB.

“Bila ada masyarakat yang berkeinginan memanfaatkan lahan tersebut, maupun kelompok usaha, silahkan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTB,” jelasnya. 

Ia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi para wisatawan yang mengunjungi ke Gili Trawangan.

BACA JUGA: Gubernur NTB Serius Benahi Destinasi Trawangan

“Mari bersama-sama kita ciptakan situasi yang kondusif bagi pengembangan pariwisata kita, sehingga kita dapat memberikan situasi yang aman dan kondusif bagi semua pihak,” ujar Yusron. ***

 

 

 




Gubernur NTB dan Menteri PPN/Bappenas Kunjungi Trawangan

Dalam kunjungan ke Gili Trawangan, Gubernur NTB memantau abrasi karena perairan yang memiliki gelombang dan arus yang besar

TRAWANGAN.lombokjournal ~ Abrasi atau penyusutan garis pantai di kawasan wisata tiga Gili Trawangan, Meno dan Air  membutuhkan kebijakan segera. 

“Sudah lama menjadi keluhan masyarakat karena datanya, abrasi terjadi empat meter setiap tahunnya. Kita sedang mengupayakan kebijakan penanganan”, jelas Gubernur di Gili Terawangan, Senin (09/01/23). 

BACA JUGA: Gubernur NTB Serius Benahi Destinasi Trawangan

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah ke Gili Terawangan mendampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan (PPN/ Bappenas) Republik Indonesia. Titik terdekat utara dermaga menjadi lokasi kunjungan. 

Fenomena abrasi di Tiga Gili utamanya karena kondisi perairan di sana yang memiliki karakteristik gelombang dan arus yang cukup besar. 

Gubernur NTB BERSAMA mENTERI ppb/Bappenas memantau abrasi di Trawangan

Ditambah lagi dengan ekosistem perairan bawah laut yang mulai tergerus, sehingga kecepatan arus yang menghantam pulau itu tidak lagi mampu difilter oleh ekosistem yang ada.

Opsi penanaman mangrove di Tiga Gili untuk menahan laju abrasi bisa saja dilakukan, namun hal itu tergantung dari area topografi. 

Di sana memang terlihat beberapa titik yang tidak bisa ditanami mangrove karena menjadi snorkling atau pemandian.

Staf Khusus Menteri Bappenas, Erfan Maksum mengatakan, yang terpenting adalah menata tata ruang pantai agar beradaptasi dengan dinamika gelombang laut. 

“Walau ada program korektif seperti pemecah gelombang atau penanaman mangrove tapi tata ruang seperti bangunan di bibir pantai yang terlalu menonjol juga menjadi penyebab dan harus ditata,” kata Erfan. 

Dari data Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, setiap tahunnya terjadi pengikisan bibir pantai akibat gelombang pasang di ketiga pulau. 

Abrasi cukup ekstrem terjadi di bagian Timur Gili Air, kemudian bagian Utara Gili Trawangan, serta di bagian selatan atau depan Pelabuhan Gili Meno.

BACA JUGA: Gubernur NTB Tandatangani Kerjasama di Gili Trawangan

“Kami juga pernah melakukan pengukuran dari bibir pantai ke daratan. Sejak 2002 itu sudah berkurang 60 meter,” tambahnya. 

Oleh karena itu pihaknya meminta pemerintah segera mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi ancaman abrasi di destinasi wisata  kelas dunia tersebut. ***

 

 




Gubernur NTB Serius Benahi Destinasi Trawangan

Dengan kunjungan wisatawan ke tiga gili 1500 orang per hari, menurut Gubernur NTB  pola one gate system ini sangat rasional

TRAWANGAN.lombokjournal ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah serius membenahi kawasan wisata tiga gili Tramena (Terawangan, Meno, Air), khususmya persoalan abrasi pantai dan pengelolaan sampah.

BACA JUGA: TVRI NTB Diminta Siarkan Program Pemprov ala Masa Kini

Gubernur NTB serius membenahi destinasi tiga giliGILI

“Kita sedang mematangkan rencana one gate system (sistem satu pintu) agar daerah sekitar tiga gili bisa mendapatkan manfaat dari datangnya wisatawan,” ujar Bang Zul sapaan Gubernur NTB di Gili Terawangan, Senin (09/01/23). 

Mwnurut Bang Zul, pola one gate system ini sangat rasional mengingat kedatangan wisatawan saat ini ke tiga gili mencapai 1500 orang per hari. 

Dukungan perbaikan infrastruktur di gili seperti jalan dan fasilitas umum lainnya akan terus disempurnakan selain mematangkan polanya dengan berkonsultasi ke Kementerian Pariwisata selain dukungan regulasi. 

Sementara itu, Bupati Lombok Utara, H Johan Samsu mengatakan, perbaikan infrastruktur dan fasilitas umum di gili termasuk pula merencanakan mengganti cidomo dengan kendaraan listrik. 

“Kami Pemkab Lombok Utara berharap dukungan  Kementerian PPN/ Bappenas RI soal pengelolaan sampah juga segera terealisasi,” ujarnya. 

Ia menambahkan, pola one gate system yang nanti akan diusulkan ke Kementerian Pariwisata diyakini akan ikut menggerakkan roda ekonomi di Tanjung, Pemenang dan sekitarnya.

Terkait pengelolaan sampah, Staf Khusus Menteri Bappenas RI, Erfan Maksum mengatakan, sebagai destinasi wisata kelas dunia, fasilitas pengelolaan sampah menjadi syarat utama.

“Terawangan menghasilkan 15 – 20 ton sampah sehari. Maka harus dikelola lebih baik lagi”,sebutnya.

BACA JUGA: Guru Bukan Sekedar Profesi, Jadikan Sebagai Passion

Dikatakannya, pengelolaan sampah TPA Trawangan sekarang akan diupgrade menjadi pengelolaan sampah berbasis RDF (refuse derived fuel) atau pendekatan pemilahan sampah agar lebih maksimal.***

 

 




NTB Sebagai “Land of Infinite Experiences” 

Dalam kegiatan Ekspo Produk UKM-IKM, Wagub NTB ikut menggaungkan  NTB Land of Infinite Experiences

MATARAM.lombokjournal.com ~ Tagline “NTB Land of Infinite Experiences” terus digaungkan pemerintah dalam berbagai kesempatan untuk mempromosikan potensi-potensi daerah wisata yang ada di NTB. 

Kali ini, Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah berbagi pengalaman mengenai program-program pembangunan berkelanjutan yang telah dilakukan Pemprov NTB untuk menjaga keindahan alam dan lingkungan di NTB, pada kegiatan Expo Produk UKM-IKM yang diselenggaraan BRIDA NTB di BRIDA NTB, Rabu (04/01/23).

Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai belahan negara di dunia, yang menempuh pendidikan Program Master in Public Administration (MPA) Lee Kuan Yew School Of Public Policy (LKYSPP) dari National Of Singapore (NUS).

BACA JUGA: Ekspo Produk UKM-IKM Dihadiri Mahasiswa Singapura

Wagub NTB bersama mahasiswa dari dari National Of Singapore (NUS)
Wagub NTB bersama mahasiswa dari National Of Singapore (NUS)

“Kami menyebut NTB sebagai “Land of Infinite Experiences”, terutama untuk pariwisata, karena kita memiliki pantai, air terjun, gunung dan lainnya. Sudah menjadi tugas kami untuk menjaga daerah ini. Oleh karenanya, kami punya beberapa program untuk itu, seperti Zero Waste, NTB Hijau, Energi Terbarukan, dan Pengembangan Wisata yang berkelanjutan,” jelas Wagub.

Ia menyatakan, seluruh program yang telah berjalan merupakan buah dari kerja sama Pemprov NTB dengan para stakeholders terkait. 

Menurutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, sehingga harus melakukan kolaborasi dengan seluruh pihak.

“2021 lalu kami juga diundang untuk mengikuti COP-26 di Inggris, pada kesempatan tersebut kami menyatakan bahwa NTB siap menuju Net Zero Emission pada tahun 2050. Kami tau, kami tidak bisa bekerja sendiri. Tentu kami akan sangat senang berkolaborasi dengan LKYSPP untuk inisiatif dan inovasi baru,” kata Ummi Rohmi, sapaannya.

Ia berharap para mahasiswa yang mengikuti kunjungan studi dapat belajar dan mendapat banyak informasi serta pengalaman yang menyenangkan sembari menikmati waktunya di NTB. 

Sementara itu, sambutan hangat juga datang dari perwakilan dosen dari Universitas Teknologi Sumbawa, Ery  Sofiatry, M.Sc. 

Ia mengatakan, kegiatan expo ini akan memberikan banyak pemahaman mengenai Sustainable Development di NTB.

“Expo kali ini akan memberikan pemahaman mengenai Sustainable Development di NTB. Selamat datang, semoga memiliki banyak waktu yang menyenangkan,” tutur Ery.

Kegiatan Expo tersebut menghadirkan 15 Prakarsa/peserta yang berfokus pada pengembangan energy terbarukan. 

BACA JUGA: NTB Punya Gunung, Pantai dan Semua Wisata yang Dibutuhkan

Para mahasiswa yang hadir pun berkesempatan untuk menggali informasi mengenai produk-produk lokal NTB yang ditawarkan oleh para UKM-IKM.

Hadir mendampingi Wagub, yaitu Asisten II Setda Provinsi NTB, Kepala BRIDA NTB, Kepala Dinas Kominfotik NTB, dan beberapa stakeholders terkait. ***

 

 




NTB Punya Gunung, Pantai, dan Semua Wisata yang Dibutuhkan 

Semua orang harus memahami ‘The Land Of Infinite Experience’ di NTB, dan ini harus disampaikan

SENGGIGI.lombokjournal.com Gubernur NTB Zulkieflimansyah menginstruksikan,  agar seluruh pihak dapat bersama-sama pemerintah menggaungkan promosi NTB the Land Of Infinite Experience. 

“Kalau orang ingin memaknai hidup, NTB adalah Land of Infinite experience yang artinya semuanya ada. Ada gunung, pantai, semua wisata ada dsni. Ada kuliner, Desa wisata, atraksi tradisional, ini yang perlu disampaikan. Tagline harus jelas.. Hingga semua orang paham dan memaknai agar pesannya sama..” pesan Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi terkait promosi pariwisata di Exotic Lounge & Resto Senggigi Lombok Barat, Selasa (03/01/23)

BACA JUGA: Pelaku Pariwisata Diminta Buka Diri dan Terus Belajar

Bang Zul menganalogikan tagline Wonderfull Indonesia yang mampu mendeskripsikan Indonesia di mata dunia. 

“Daerah wisata di NTB sesungguhnya sangat lengkap dan menawarkan berbagai jenis dan konsep wisata yang. Semua kalangan harus tahu ‘NTB the Land Of Infinite Experience’,” bahkan kusir cidomo pun harus memahami. Ini perlu diramu khusus dan serius dari atas sampai bawah kita menghadirkan cita rasa yang sama,” tegas Bang Zul. 

Gubernur alumnus University of Strathclyde Glasgow tersebut berpesan, agar jabaran dan promosi keluar NTB harus mampu meyakinkan bahwa “Land Of Infinite Experience” tidak hanya ada Sport tourism seperti MXGP, MotoGP, dan WSBK. 

Di NTB juga terdapat berbagai destinasi unggulan lainnya di Lombok, Sumbawa, Dompu dan Bima yang menarik dan mampu memberikan pengalaman tidak terlupakan sehingga wisatawan berbondong – bondong datang ke NTB. 

Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTB juga berpesan kepada perwakilan MGPA yang hadir agar dalam menyambut Event internasional World Superbike 2023 ini segala sesuatunya dapat disiapkan dengan baik dengan bersinergi dengan seluruh pihak.  

BACA JUGA: Awardee Beasiswa NTB Diminta Jadi Duta Investasi, Budaya dan Pariwisata

“MGPA harus bergerak bersama, semua struktur berjalan dan kita merasa memiliki,” katanya.

Kegiatan diskusi yang diinisasi oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPBD) Provinsi NTB tersebut, dihadiri Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Kominfotik NTB, perwakilan MGPA serta awak media dan para pelaku pariwisata. *** 

 

 




Pelaku Pariwisata Diminta Buka Diri dan Tak Henti Belajar

Para pelaku pariwisata harus bisa bertahan, tetap tumbuh dan mengembangkan diri, bila perlu belajar dari Bali

MATARAM.lombokjournal.com ~  Pelaku pariwisata diminta terus membuka diri untuk belajar dalam memajukan pariwisata NTB.

“Pariwisata kita juga memiliki keunikan, menjaga keramahan, kenyamanan, keselamatan dan keamanan. Kita harus selalu membuka diri untuk terus belajar, kita juga bisa belajar dari Bali,” jelas Ummi Rohmi sapaan akrab Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah. 

BACA JUGA: Pemprov NTB Bertekad Wujudkan Net Zero Emission 2050

Ummi Rohmi menekankan perlunya pelaku pariwisata terus belajar

Ummi Rohmi menyampaikan itu saat menerima audiensi GM Lombok Astoria Hotel terkait trendsetter di Aula Pendopo Wagub, Rabu (28/12/22).

Menurutnya, dengan kondisi cuaca, alam dan perekonomian yang tidak menentu seperti sekarang, pariwisata harus bertahan untuk tetap tumbuh dan mengembangkan diri.

Keramahan dan kenyamanan pun harus tetap terjaga dengan para wisatawan untuk mencegah kemungkinan masalah-masalah yang timbul, sekecil apa pun, agar tidak di besar-besarkan. 

Sebab di era digital saat ini sangat cepat dalam menyebar luaskan informasi baik itu berita bagus atau sebaliknya.

“Dan bagi daerah kepentingannya adalah ekonomi tumbuh, masyarakat sejahtera, dan banyak memperkerjakan tenaga lokal,” harap Ummi Rohmi.

Sementara itu, Hendro Nyoman dari Hotel Lombok Astoria selaku Direktur PT Mataram Andalas Semesta berharap, dengan kerjasama dari Pemerintah Daerah bisa maju bersama.

BACA JUGA: Bangga Gunakan Produk Lokal, Ini Kata Gubernur NTB

“Kita mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah supaya pariwisata ini bisa berkembang dan maju bersama-sama. Dengan dukungan dari Pemda diharapkan wisatawan makin banyak sehingga itu bisa membangkitkan motivasi untuk hotel, juga UMKM,” tutup Hendro ***

 

 




Balap Kuda Gubernur NTB Cup 2022 Sukses Digelar

Gubernur Zulkieflimansyah selain menonton jalannya balap kuda, juga sempat mengecek kesiapan lintas pacu

LOTENG.lombokjournal.com ~ Hujan angin tak menyurutkan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah untuk menghadiri acara penutupan Gubernur Cup 2022 “Pacuan Kuda” Atraksi Budaya Lapangan Pacuan Kuda Sasake, Desa Batujai, Kab. Lombok Tengah, Minggu (25/12/12).

Bang Zul sapaan Gubernur, tak hanya menonton jalannya lomba, tetapi juga datang dan berkeliling di lapangan, mengecek kesiapan lintasan pacu. 

BACA JUGA: Lombok akan Jadi Kiblat Pacuan Kuda Nasional

Di tengah hujan Gubernur NTB menghadiri penutupan Balap Kuda
Gubernur Zulkieflimansyah

“Walau hujan nggak berhenti-henti, tetap saja meriah!” ungkap Gubernur. 

Selain mendapatkan piala pada Lomba Pacuan Kuda Gubernur Cup 2022, para pemenang juga menerima hadiah uang cash. 

Untuk juara 1 sebesar 15 juta, Juara 2 sebesar 10 juta, dan juara tiga sebesar 7,5. Pembagian hadiah diwakilkan Kadispora Tribudi Prayitno.

Para penonton yang terdiri dari masyarakat setempat, baik yang datang dari Lombok, Sumbawa, Bima, hingga Dompu terlihat antusias menyaksikan jalannya pertandingan. 

Para penonton berharap kegiatan serupa lebih sering digelar di tahun-tahun mendatang. 

“Acara ini bagus. Bisa jadi konten dan hiburan masyarakat lokal!” tutur Teguh Ciptaning, salah seorang penonton. 

Selain itu, akun Jalaluddin menulis dalam unggahannya menyebutkan bahwa penonton semakin ramai berdatangan dalam menyaksikan lomba pacuan kuda Gubernur Cup ini. 

BACA JUGA: Belajar ke Luar Negeri Membangun Kampung Halaman 

“Luar biasa arena pacuan kuda Sasake Lombok Tengah penontonnya semakin ramai sekali pada hari ini. NTB Gemilang,” tutunya. ***

 

 




Gubernur NTB Minta Dispar dan BPPD Pandai Baca Peluang

Terkait promosi pariwisata, Gubernur NTB mengingatkan sudah banyak bantuan Pusat untuk mendukung vent internasional, untuk promosi sebaiknya dengan anggaran sendiri

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menerima audiensi terkait promosi pariwisata di NTB, guna mendukung event-event internasional yang akan diselenggarakan di Provinsi NTB pada Tahun 2023, di Ruang Kerja Pendopo Gubernur pada Selasa (13/12/22).

BACA JUGA: Bela Beli Produk Lokal, Ihtiar Retas Kemiskinan di NTB

Gubernur NTB mengingatkan agar dana promosi dari anggaran sendiri

Kegiatan tersebut menghadirkan pertemuan bersama Kadis Pariwisata dan Ketua BPPD NTB dengan mengikutsertakan Ketua PHRI NTB, Ketua ASITA NTB, Ketua ASTINDO NTB, Ketua GIPI NTB, Ketua DPD ASPPI NTB, Ketua SHA, Ketua GHA, serta Ketua MHA.

“Jadi pariwisata kita akan seperti apa nantinya, merupakan tugas Kadispar dan Ketua BPPD sebagai orang-orang yang sudah punya pengalaman, jangan melihat event itu untuk kepentingan orang lain, kita tidak tahu lima enam tahun kedepan akan terbuka peluang seperti apa untuk NTB,” tutur Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB.

Menurut Bang Zul, NTB sudah banyak diberikan bantuan dana oleh pihak kementerian dalam mendukung perhelatan besar di NTB, sehingga mengharapkan dana negara lagi untuk anggaran promosi pariwisata kepada NTB seperti terlihat ‘tidak tahu diri’, kasarnya.

“Kalau pakai dana negara ketika rugi buntutnya panjang, kalau bisa pakai anggaran sendiri saja, dunia sosial media sekarang sangat bisa dimanfaatkan,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi menyampaikan, strategi promosi 2023 terutama event MXGP, WSBK dan MotoGP sangat bisa dimanfaatkan untuk membuka forum bisnis dengan pihak travel dan perhotelan, sebagai bentuk sinergitas pemerintah dengan industri pariwisata.

Ketua BPPD NTB, Baiq Ika Wahyu Wardani turut menambahkan, dari hasil rapat bersama ketua-ketua asosiasi dengan berkomitmen untuk mempromosikan seluruh event yang ada di tahun depan tetapi masih terkendala dengan minimnya anggaran.

BACA JUGA: Bunda Niken Semangati Anak Didik LPKA Loteng

“Walaupun anggaran kita sangat minim tapi saya mengajak bahwa tidak mesti pakai anggaran pemerintah kalau kita bisa kolaborasi saling bantu,” ucapnya.***