Festival Balap Sampan Jerowaru Jadi Event Rutin Pariwisata
Menurut Gubernur NTB, Festival Balap Sampan di Jerowaro layak masuk kalender event pariwisata
LOTIM.lombokjournal.com ~Festival Balap Sampan Tradisonal se-Pulau Lombok di Desa Pare Mas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur harus masuk dalam kalender event pariwisata di Pulau Lombok.
Kepastian itu disampaikan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, saat membuka Festival Balap Sampan Tradisonal ini, Minggu (03/07/22).
Ia menilai, event ini pantas dijadikan event rutin untuk pariwisata di Pulau Lombok.
“Saya akan pastikan event ini akan tetap berlanjut di tahun depan. Tidak hanya Kades Cup namun Gubernur Cup,” ungkapnya.
Bang Zul juga mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Kepala Desa Pare Mas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur dalam menyelenggarakan event Balap Sampan Tradisona se-Pulau Lombok.
Menurutnya, ini merupakan hal yang tak mudah untuk mengadakan event ditengah kondisi dan segala keterbatasan yang ada.
“Saya apresiasi kepada Pak Kades beserta jajarannya telah mengadakan event ini. Tentu ini bermanfaat dan menyenangkan bagi masyarakat sekitar” ucapnya.
Kepala Desa Pare Mas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Sahman mengungkapkan terimakasih karena kesediaan gubernur membuka secara langsung event balap sampan tradisional ini.
“Terimakasih Pak Gubernur telah membuka kegiatan ini, saya mewakili jajaran merasa terhomat pak Gub membuka secara langsung event balap sampan ini,”katanya.
Sebagai informasi, Terdapat 60 peserta yang tersebar dari seluruh pulau lombok mengikuti balap sampan tradisional ini.
Event ini dimulai pada hari ini hingga puncaknya Minggu 10 Juli 2022. ***
Survei Dispar KLU di Tiga Gili, Ada Tumpukan Sampah di Trotoar
Dinas Pariwisata KLU sudah melakukan survei di tiga Gili, selain menemukan kerusakan akibat gempa dan tumpukan sampah di trotoar
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Setelah melakukan survei selama tiga hari di di tiga Gili yaitu Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, pihak Dinas Pariwisata Lombok Utara memastikan titik koordinat bkerusakan akibat gempa bumi tahun 2018 lalu.
Survei yang dilakukan Dinas Pariwisata merupakan upaya untuk penataan yang akan dilakukan untuk membangkitkan sektor pariwisata sebagai unggulan di Lombok Utara.
Selain ditemukan kerusakan di beberapa tempat di tiga, persoalan sampah belum tertangani dengan baik di tiga Gili juga menjadi perhatian.
Kadis Lingkungan Hidup, Rusdianto (kiri) bersama Kabid Persampahan
Kepala Bidang Destinasi Wisata, Wayan Subada mengatakan, wisatawan yang berkunjung ke tiga Gili mengeluhkan sampah Hotel dan sampah rumahan yang menumpuk di sepanjang terotoar.
“Dan (tumpukan sampah) itu banyak ditemui di Gili Terawangan yang merupakan pusat destinasi wisata yang dikenal dunia,” kata Subada, Rabu (15/06/22)
Terkait adanya penumpukan sampah yang di keluhkan wisatawan itu, Dinas Pariwisata akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup KLU terkait lahan untuk membangun pengolahan sampah atau TPS3R.
Subada juga membicarakan masalah itu dengan Sekretaris Desa Gili Indah.
Sudah ada TPA
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup KLu, Rusdianto, saat ditemui wartawan mengatakan, di Gili Trawangan sudah ada satu tempat pembuangan akhir (TPA) seluas 60 are dan sudah difungsikan.
Namun di Gili Meno dan Gili Air hanya tersedia lahan masing masing luasnya, 25 are di Gili Meno dan 21 are di Gili Air.
Kedua Gili ini rencananya akan di bangun TPS3R, sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efesien.
“Hasil pengolahan sampah organik berupa kompos bisa digunakan untuk pupuk tanaman hias dan herbal yang di tanam dilahan sekitar TPS untuk dijual,” tutur Risdianto di ruang kerjanya, Kamis (16/06/22).
Namun diakuinya belum ada anggaran yang tersedia saat ini. Ia belum memastikan tahun depan apakah ada pihak yang siap membangun.
Pihak Lingkungan Hidup sudah siapkan lahan secukupnya dalam penanganan sampah di tiga Gili.
“Mudah mudahan persoalan sampah ini cepat tertangani, sehingga wisatawan merasa nyaman,” kata Rusdianto ***
Jelang MXGP Samota, NTB dan Bali Sepakat Wisata Terpadu
Momentum jelang MXGP, BPPD NTB mengundang para pelaku wisata di Bali mengenal NTB secara keseluruhan
MATARAM.lombokjournal.com ~ Pemerintah Provinsi NTB melalui Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB melakukan penjajakan kerjasama pariwisata, baik dalam promosi maupun integrasi destinasi, di kantor Wakil Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (14/06/22).
Momentumnya tepat, jelang event MXGP Samota, Provinsi NTB dan Bali sepakat membangun konsep wisata terpadu.
Ketua BPPD NTB Ari Garmono mengatakan, momentum perhelatan MXGP tepat bagi para pelaku wisata di Bali lebih mengenal NTB secara keseluruhan.
“Untuk itu melalui BPPD Bali, kami mengundang para pelaku wisata di Bali untuk hadir pada gelaran event MXGP Samota,” jelas Ari.
Selain itu, Ari menambahkan, akan ada potensi overland hingga ke Sumbawa. Mengingat diversifikasi destinasi masing-masing pulau sangat berbeda.
Sementara itu Wakil Gubernur Bali yang juga menjabat sebagai Ketua BPPD Bali, Prof Dr Ir Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati MSi, yang kerap disapa Cok Ace mengungkapkan, Bali memerlukan destinasi penunjang untuk memperpanjang masa kunjungan bukan hanya di Bali, tapi di Indonesia.
“Jadi yang diuntungkan bukan hanya Bali, tetapi juga Indonesia secara keseluruhan,” tuturnya.
Keduanya bersepakat, pemerintah perlu mendorong beberapa hal. Di antaranya membuka jalur penerbangan lebih banyak lagi, dan membuat konsep kunjungan terpadu, tidak hanya fokus pada satu destinasi saja.
Untuk menuju ke sana dibutuhkan riset dan promosi yang strategis dengan melibatkan peran pemerintah.
Di akhir pertemuan, kedua belah pihak menyepakati tindak lanjut kerja sama dalam sebuah nota kesepahaman yang lebih detail.
Penting bagi kedua daerah membagi peran sesuai dengan kekuatan pariwisata di daerah masing-masing yang berbeda.
Diharapkan ke depan, pariwisata menjadi katalisator kesejahteraan masyarakat. ***
Dinas Pariwisata KLU Siapkan Program Penataan Pariwisata
Dinas Pariwisata Lombok Utara lakukan survei ke sejumlah destinasi, untuk menyusun program penataan sektor pariwisata
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Utara mulai membenahi, menata dan menyusun program strategis bangkitkan sektor pariwisata.
Tim dari Dinas Pariwisata KLU, terdiri dari Kepala Bidang Destinasi Wisata dan Kepala Bidang Pemasaran, masing-masing Raden Santio Wibowo, Wayan Subada dan Hepi Yuliati, melakukan survei ke sejumlah destinasi wisata di Desa Gili Indah, Gili Terawangan dan Gili Meno, Selasa (14/06/22).
“Tim Dinas Pariwisata melakukan survei selama tiga hari, untuk menata kembali daerah abrasi yang makin meluas di sepanjang pantai di Tiga Gili,” kata Kepala Dinas Parawisata Kabupaten Lombok Utara, Drs. Ainal Yakin, saat ditemui di sela-sela kesibukan di kantornya.
Survei di tiga Gili (Gili Indah, Gili Terawangan dan Gili Meno) untuk melakukan penataan, mengingat Tiga Gili merupakan destinasi wisata unggulan Lombok Utara.
“Insya Allah, program yang kita wacanakan semoga terealisasikan pada tahun 2023,” kata Ainal Yakin.
Diungkapkan, beberapa program yang sudah tersusun untuk penataan pariwisata, di antaranya penanganan abrasi di tiga Gili, pembangunan jalan Lingkar, Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dan bangunan lapak dan beberapa program strategis lainnya.
Hal sama juga disampaikan Kabid Destinasi Wisata, Drs. I Wayan Subada Iwandana,
Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata, Kabid Promosi dan Pemasaran Pariwisata, Raden Santyo Wibowo, Adyatama, Hepy Yuliati dan Fadli.
Wayan Subada Iwandana, saat melaksanakan survei ke Gili Indah (Gili Air) mengatakan,
terus berupaya agar seluruh objek wisata di Lombok Utara bisa berkembang nantinya.
“Kita berharap, ke depan sektor wisata ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menambah PAD (pendapatan asli daerah) yang sempat turun drastis akibat gempa 2018 dan Covid 19,” harapnya.
Dinas Pariwisata sedang intens melakukan riset dan survei demi terbentuknya Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan, ungkap tim ini saat di temui di lapangan.
Dengan survei ini juga akan memperkaya konsep penataan pariwisata lebih baik, dan dalam pelaksanaan nanti tidak mengalami kendala.
Ini Program Nasional yang anggarannya dan bersumber dari DAK dan Unesco, tutur Subada.
Ke depann, sektor pariwisata di KLU terus dibenahi dan ditata agar mampu menarik pengunjung dan para investor yang ingin bekerja sama dengan pemerintah setempat. Subada dan anggota timnya mengungkapkan, pihaknya sangat butuh dukungan semua stakeholder agar program menjadikan KLU sebagai kawasan tujuan wisata bisa terealisasi.
“Jika pembenahan semua sektor pariwisata bisa terealisasi, diharapkan masyarakat yang berada di sekitar dan dekat dengan lokasi objek wisata sama-sama menjaga aset dan potensi yang bisa mendongkrak sektor perekonomian warga setempat,” harapnya.
Disisi lain, Asisten 2, Rusdi, ST pimpin rapat koordinasi di Desa Gili Indah bersama OPD, Dinas Prindakop dan UKM KLU, Drs Abdul Hamid, OPD Perhubungan KLU, M Wahyu Darmawan, SMI.
Rapat ini dimaksudkan mensingkronkan sejumlah program pembenahan kawasan pariwisata di tiga Gili. ***
Pendampingan Desa Wisata di KLU, untuk Tingkatkan Sadar Wisata
Dinas Pariwisata KLU adakan bimbingan teknis pendampingan Desa Wisata, untuk peningkatan Sapta Pesona Plus CHSE di destinasi wisata
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Dinas Pariwisata KLU dalam upaya peningkatan SDM Sadar Wisata, mengadakan bimbingan teknis (bimtek) pendampingan Desa Wisata di Medana Bay Marina, Sabtu (11/06/22).
Kegiatan itu diikuti sekitar 71 orang peserta terdiri dari masyarakat dan pelaku pariwisata di Kabupaten Lombok Utara.
Bimtek tersebut meliputi sadar wisata, sapta pesona, Clean Healt Safety and Environment (CHSE), pelayanan prima, dan pengembangan potensi produk wisata, agar bisa diterapkan dalam pengelolaan Desa Wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Ainal Yakin mengatakan, penerapan Sapta Pesona Plus CHSE di destinasi wisata, sangat krusial dan penting untuk pelayanan wisatawan.
“Saat ini wisatawan akan cenderung memilih destinasi yang mengedepankan rasa aman, nyaman, bersih, sehat dan seiring keberlanjutan lingkungan,” kata Ainal Yakin.
Diharapkan, pelaku wisata harus membentuk karakter dan sikap yang baik. Ini merupakan modal dan memiliki komitmen membangun kepariwisataan melalui SDM.
Menurutnya, setelah diberikan kelonggaran PPKM, Kabupaten Lombok Utara dalam bulan Mei telah mengalami peningkatan kunjungan wisatawan yang signifikan, sekitar 34 persen.
Peningkatan ini yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Utara.
Diharapkan peserta bimtek sungguh sungguh mengikuti proses kegiatan, dan ini menjadi bekal dalam pengelolaan usaha pariwisata di Kabupaten Lombok Utara.
Sementara itu, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Arius Santun Hutahalean, MH, (Analis Kebijakan Ahli Madya) menyambut baik kegiatan ini.
“Untuk terwujudnya Kabupaten Lombok Utara sebagai kabupaten wisata yang berdaya saing dan berwawasan budaya,” kata Arius Santun saat membuka bimtek, Sabtu (11/06/22), saat membuka bimtek .
Turut hadir M. Syamsul Lutfi,SE, Komisi 10 DPR RI, CHSE dan Pelayanan Prima Wiweko Adi Nugroho, President Director Lead and Beyond bersama Raden Winata Darmajaya Konsultan UMKM Bidang SDM.
Ia mengharapkan para kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dapat memberikan dedikasi agar masyarakat memiliki jiwa kepariwisataan, murah senyum, ramah, memiliki sopan santun serta menjaga kebersihan lingkungan.***
Setelah MXGP, Ironman Kelas Dunia Segera Digelar
Setelah MXGP di Sumbawa, giliran Lombok akan menjadi ajang lomba triathlon kelas dunia, Ironman 70.3 d
MATARAM.lombokjournal.com ~ Sukses menyelenggarakan berbagai event kelas dunia, termasuk MotoGP sebagai balapan bergengsi, Provinsi NTB kini menjadi pusat perhatian dunia.
NTB kini makin dilirik sebagai penyelenggara event sport tourism lainnya.
Yusron Hadi
Usai penyelenggaran event MXGP di Sirkuit Rocket Internasional Samota Sumbawa selesai digelar bulan Juni ini, akan menyusul perhelatan event besar kelas dunia lainnya.
Terbaru, penyelenggara Ironman 70.3 Lombok Series akan digelar bulan Oktober mendatang.
“Insya Allah dari hasil pertemuan kemarin sore dengan penyelenggara Ironman 70.3 Lombok Series akan digelar pada 8 Oktober mendatang,” jelas Kadispar NTB, H. Yusron Hadi.
Ia mengatakan itu saat mengikuti rapat bersama Tim Ironman, di Ruang Rapat Kantor Dinas Pariwisata, Mataram (10/06/22).
Yusron Hadi menyambut baik kedatangan ISM di Kantor Dinas Pariwisata NTB dan berharap event ini akan terselenggara dengan aman dan sukses.
Diharapkan melalui event ini akan memberikan dampak meningkatnya pariwisata di NTB. “Besar harapan kami setelah event ini berlangsung para peserta akan memperpanjang waktu untuk menetap berlibur dan menikmati panorama keindahan Pulau Lombok,” kata Yusron.
Ironman 70.3 Lombok Series dipusatkan di Holiday Resort, Lombok Barat
Selain itu, dengan adanya event sport tourism ke depan mampu menghadirkan pengunjung wisatawan dalam jumlah besar.
Serta tetap menjadi etalase pengembangan ekraf dan geliat ekonomi masyarakat sehingga giat pariwisata berdampak ke berbagai sektor lainnya.
Sementara itu, Perwakilan dari Indonesia Sports & Events Management.co (ISM) selaku penyelenggara mengatakan, tahun ini lomba triathlon kelas dunia Ironman 70.3 dipastikan akan digelar di Lombok, Nusa Tenggara barat, pada 8 Oktober 2022.
“Ajang internasional ini akan terselenggara dengan target peserta 1300 orang atlet yang berasal dari 30 negara di seluruh dunia,” jelasnya saat mengunjungi Kantor Dinas Pariwisata NTB kemarin.
Untuk rutenya sendiri akan dipusatkan di Holiday Resort yang berlokasi di Lombok Barat. Peserta akan berenang sejauh 1.9 Km dari pantai di depan Holiday Resort satu putaran, selanjutnya akan bersepeda sepanjang 90.1 Km melalui jalur Senggigi menuju ke Kota Mataram hingga jalan bypass menuju BIZAM.
Kemudian kembali ke Holiday Resort, terakhir peserta akan berlari sepanjang 21.1 Km di sepanjang Jalan Senggigi. ***
Kawasan Tambora Bisa Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia
Hadiri Puncak Festival Tambora 2022, Wagub NTB mengagumi kawasan Tambora yang mempunyai beragam potensi alam dan budaya
DOMPU.lombokjournal.com ~ Kawasan Tambora diharapkan menjadi destinasi wisata kelas dunia, karena semua potensi adai, seperti laut, pantai yang indah, hutan, savana yang luas dan beragam potensi alam dan budaya lainnya.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, saat menghadiri acara puncak rangkian Festival Tambora, Minggu (5/6/2022) di Santuari Rusa, Doro Ncanga Kabupaten Dompu.
Acara itu dihadiri Bupati Dompu Kader Jaelani, Direktur Pemanfaatan Jasa Kawasan Konservasi Dirjen Kementerian Sumber Daya Alam dan Ekonomi Kementerian LHK Dr. Nanang Prihadi, Direktur Even Daerah Direktur Produk Wisata Kemenpar ekraf RI Reza Pahlevi.
Wagun Sitti Rohmi
Kata wagub, Tambora memang dahsyat dan luar biasa indah.
“Saat kita jalan lihat sisi kanan kiri rasanya seperti di Eropa,” kata Ummi Rohmi, sapaan Wagub.
Menurutnya, yang membedakan, di Eropa padang savana dihuni oleh domba, sedangkan di tambora ada sapi dan kuda.
“Tapi Tambora lebih indah, karena dikelilingi oleh laut,” pujinya.
Gunung Tambora 207 tahun yang lalu pernah meletus sangat dahsyat dan mengguncangkan dunia.
Namun saat ini gunung Tambora menyimpan sejuta pesona, kekayaan alam dan beragam potensi yang ada dari puncak hingga di dasar laut.
Semua elemen masyarakat dan steakholder di NTB diminta bekerjasama dan bersinergi mewujudkan tagline Tambora jadi destinasi wisata kelas dunia.
Banyak hal yang harus dilakukan dan akan dilakukan berkolaborasi semua pihak, baik antara Pemerintah Daerah maupun kementerian.
Tidak hanya itu, banyak hal juga yang perlu dibenahi, seperti manajemen, ticketing, sistem pendakian yang safety, dan fasilitas lainnya.
“Karena orang mendaki juga butuh kenyaman, sehingga pengunjung atau pendaki semakin betah dengan eksotisnya Tambora,” ujarnya.
Apalagi didukung dengan adanya teluk Saleh, pulau Moyo yang biasa dikenal dunia Samota.
Paling penting adalah bagaimana memelihara dan merawat alam yang dititipkan ini semakin baik kedepan.
Sementara itu, Bupati Dompu Kader Jaelani menyampaikan, momentum Festival Tambora merupakan bagian dari peringatan meletusnya Gunung Tamboradan HUT Dompu.
“Ikhtiar kami ingin mewujudkan Tambora sebagai destinasi wisata pegunungan kelas dunia,” kata Bupati.
Dengan ditetapkan Tambora sebagai Geopark Nasional, bukan hanya potensi alam yang dibanggakan. Tapi ragam budaya dan kearifan lokal lainnya menjadi nilai tersendiri untuk menuju destinasi wisata pegunungan kelas dunia.
Puncak Festival Tambora yang berlangsung selama 2 hari dari tanggal 4-5 Juni diikuti ribuan masyarakat.
Kawasan Tambora
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Kementerian LHK, Kemenpar Ekraf, Bappenas, Pemprov. NTB melalui Dispar, Geopark Tambora, Balai Taman Nasiomsl Tambora, Pemkab Dompu dan steakholder lainnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, sejumlah Kementerian dan Lembaga Pusat, Kadis Priwisata, dan sejumlah OPD lingkup Pemprov. NTB, Forkopimda Dompu, Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, majelis adat Dompu, OPD lingkup Pemkab. Dompu, TP. PKK Dompu, kesultanan Sanggar, tokoh agama dan masyarakat. ***
Wisata Ke Lombok? Wajib Datang ke Lombok Utara
Lombok Utara ibarat serpihan surga, melakukan wisata Lombok Utara akan menyimpan kenangan tak terlupakan
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Pulau Lombok dikenal keindahan alamnya, tapi lebih dari itu pulau ini memikat karena alamnya masih terjaga dan lestari.
Salah satu bagian yang menawan kalau Anda mengunjungi Lombok Utara. Wisatawan yang sempat mengunjungi Lombok Utara menyebutnya sebagai serpihan surga di bumi.
Wisatawan dari Bangsal ke Gili Trawangan
Di pulau serpihan surga ini berbagai destinasi wisata tersedia, mulai gunung hingga pantai, akan meninggalkan jejak kenangan luar biasa. Wisatawan yang datang sukar untuk meninggalkan pulau ini.
Pasir-pasir di Pantai Lombok Utara yang masih sangat terjaga keasliannya, bahkan beberapa pantai masih perawan.
Biru air laut dengan ombak yang tenang membuat betah berlama-lama, meski hanya duduk memandang lautan yang luas. Daya tarik pantai-pantai di Lombok Utara tersohor hingga mancanegara.
Bangunan-bangunan villa di pinggir pantai yang indah dengan view pemandangan pantai dan laut lepas, bisa ditemui di Gili Trawangan. Sebuah gili atau pulau kecil dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, luasnya sekitar 2.954 m. Gili Trawangan masuk dalam Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air juga disebut sebagai ikon pulau surga di Lombok Utara. Wisatawan yang datang ke Lombok dan belum mengunjungi tiga Gili, pasti perjalanan liburan itu kurang sempurna.
Gili Trawangan ini merupakan gili terbesar dari tiga gili yang ada. Yakni Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan yang paling ramai dikunjungi wisatawan.
Pesona bahari di Gili memang luar biasa, wisatawan bisa berenang di bibir pantai, bermain pasir atau sekedar bersantai sambil menunggu matahari terbenam.
Resort-resort itu dibangun dan didesain sedemikian rupa untuk membuat para wisatawan/turis nyaman dan menikmati liburan mereka.
Bersepeda di Gili Trawangan
Di tiga gili ini anda tidak akan menemukan kendaraan bermotor, jadi dapat dipastikan pulau ini bebas dari asap kendaraan. Alat transportasi di gili antara lain sepeda dan juga delman. Suasana yang tenang dipadukan dengan alam yang indah, serta terdapat burung burung liar yang di jaga dan melarang siapapun untuk menangkapnya.
Di samping tiga Gili sebagai Ikon keindahan bahari Lombok Utara, ada keindahan lain yang bisa ditemui di Desa Senaru, Desa Bayan, Desa Kr. Banjir, bahkan hampir semua desa desa di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara memiliki panorama alam. Adat istiadat masyarakat serempat dan sejumlah peninggalan budaya yang menarik untuk dikunjungi.
Mengunjungi Lombok Utara tida sulit. Dari pusat Kota Mataram, bisa berkendaraan (bisa juga dengan public transport) menuju ke pelabuhan Bangsal. Perjalanan ke Bangsal bisa melewati Senggigi, atau melewati jalur hutan lindung Pusuk.
Sampai di Bangsal, tersedia alat transportasi menyeberang ke tiga gili. Atau bisa menyewa fast boat, tapi untuk berhemat bisa menggunakan public transport atau penyeberangan umum.
Harga untuk public transport lebih terjangkau hanya sekitar Rp. 15.000 – 20.000.
Bagi wisatawan ke Gili Trawagan, disana bisa menyewa sepeda untuk mengelilingi Gili Trawangan, bersua foto di beberapa spot seperti ayunan ombak sunset, dan beberapa tempat indah lainnya.
Sungguh indah kalau wisatawan bisa menginap dan menikmati suasana malam di Gili.
Bagi yang memilih panorama alam pedesaan bisa menuju Desa Senaru Bayan dan sekitarnya, yang dikenal dengan wisata alamnya.
Melalui Bayan bisa diteruskan ke Desa Senaru, yang merupakan pintu masuk ke Gunung Rinjani Budaya dan religi di desa ini memang dikenal masih sangat kental.
Adat masyarakat
Salah satu buktinya adalah adanya Bayan Baleq, sebuah masjid tua yang dibangun sekitar abad ke-17. Di sekitar masjid ini juga terdapat beberapa makam keramat. Masjid ini masih sering dijadikan tempat beribadah bagi warga sekitar meskipun usia nya sudah 300 tahun.
Selain Bayan Beleq ini ada juga kaang Bajo, Semacam rumah adat gubug. Rumah ini biasanya ditempati oleh para pemangku adat setempat maupun para tetua masyaratakat yang biasa disebut dengan Toak Lokak.
Karena Jarak desa ini nya lumayan jauh dari Kota Mataram, yaitu sekitar 2-3 jam, disana juga ada beberapa homestay yang bisa kita pakai untuk beristirahat. Ibarat Peribahasa “Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui”, di Desa Senaru ini sekali berkunjung kita bisa mengunjungi tiga tempat wisata sekaligus.
Pastinya menginap di desa ini akan menjadi pengalaman unik, apalagi kalau berinteraksi dengan kehidupan penduduk setempat, mulai dari kegiatan bertani, bermain, memasak, kegiatan budaya. Dan pasti akan jadi pengalaman tak terlupakan.
Desa Senaru terletak di kaki Gunung Rinjani, dikenal sebagai destinasi wisata favorit para pendaki. Desa Senaru ini menjadi salah satu titik lintasan atau jalur pendakian ke Gunung Rinjani.
Saat berkunjung ke Desa Senaru, Anda dapat menikmati kesejukan Air Terjun Kelep dan Sendang Gile yang mengalir langsung dari mata airnya.
Menariknya, jalur untuk menuju air terjun tersebut tidak terjal sehingga ramah bagi pemula. Pemandangan yang akan Anda rasakan sangat sejuk, berjalan di tengah hutan Gunung Rinjani.
Air Terjun Sendang Gile terdiri dari dua tingkatan air yang mengalir, yang pertama mempunyai ketinggian sekitar 600 meter. Air terjun tingkatan kedua mempunyai ketinggian sekitar 31 meter. ***
Pariwisata Lombok Utara di Tiga Gili di Mulai Pulih
Paska Gempa Bumi Lombok Utara dan Covid-19 mulai ramai dikunjungi wisatawan, inidikasi bangkitnya pariwisata Lombok Utara
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Sektor pariwisata tiga Gili, (Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan) di Kabupaten Lombok Utara mulai kembali semarak.
Hal ini terlihat dari aktivitas kunjungan wisatawan baik manca negara maupun domestik yang memadati tiga Gili, khususnya Gili Trawangan, Minggu (29/05/22).
Pantauan wartawan media sejak di pelabuhan penyeberangan Bangsal maupun yang mengunjungi Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. Kunjungan wisatawan yang mulai ramai itu berlangsung seiring semakin membaiknya penanganan pandemi COVID-19.
Salah satu pelaku wisata, Herman menyebutkan, relaksasi regulasi atas dibukanya akses perjalanan dari luar ke dalam negeri, juga turut membantu sektor pariwisata untuk kembali gemilang setelah Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Herman menyebutkan, pada hari hari libur seperti Hari Minggu dan momen libur sekolah ini. di tiga Gili tampak sangat ramai dengan pengunjung. Ratusan sepeda pancal yang tersedia di Gili Terawangan laku disewa pengunjung.
“Persediaan yang ada bahkan tidak mencukupi,” kata Herman.
Belum lagi lalu lalang Cidomo yang jumlahnya tidak sedikit, katanya.
Ia pun optimistis dengan potensi berkembangnya pariwisata Tanah Air, terutama yang masuk ke tiga Gili ini, menjadi indikasi membaiknya ekonomi.
Selain itu, akan cukup banyak turis mancanegara yang akan berkunjung saat digelarnya berbagai event yang disiapkan oleh Pemda Kabupaten Lombok Utara dalam bulan mendatang.
“Prediksi saya nantinya dari turis internasional akan semakin banyak yang ke Indonesia beriringan dengan relaksasi regulasi wisata internasional, artinya akan ada peningkatan turis internasional yang masuk ke Indonesia,” katanya.
Ini menjadi sejarah bagi pariwisata Indonesia, khususnya di Kabupaten Lombok Utara. Setelah hampir tiga tahun terakhir mengalami kesulitan akibat pembatasan kegiatan akibat pandemi COVID-19, akhirnya pariwisata Indonesia perlahan mulai bangkit. ***
Ikon Pariwisata Indonesia yang Populer di Dunia
Kemenparekraf RI punya misi utama untuk membereskan pengembangan 5 ikon pariwisata sebagai destinasi super prioritas
lombokjournal.com ~ Para pelaku pariwisata didorong untuk mengenalkan popularitas destinasi pariwisata tidak hanya ke luar negeri tapi juga ke dalam negeri.
Hal ini perlu dilakukan sehingga dapat menginspirasi wisatawan domestik atau warga lokal agar mau merencanakan perjalanan ataupun liburan mereka ke dalam negeri.
Hal itu pernah diungkapkan Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, untuk mendorong pemulihan industri pariwisata Indonesia. Sebab potensi wisatawan domestik sangat besar.
Selain mendukung pemulihan industri pariwisata dengan mengunjungi destinasi dalam negeri, wisatawan domestik perlu makin didekatkan dengan keindahan alam negerinya. Sehingga makin kuat kecintaan pada negerinya sendiri.
Indonesia memiliki 5 destinasi super prioritas yang saat ini menjadi ikon pariwisata yang sangat populer di dunia. Kemenparekraf saat ini mempunyai misi membereskan pengembangan 5 destinasi super prioritas.
Berikut adalah 5 destinasi super prioritas yang dipilih untuk menjadi ikon pariwisata Indonesia di panggung dunia:
MANDALIKA, NUSA TENGGARA BARAT
Mandalika
Hilangkan penat dan lelah dengan mengunjungi Permata Tersembunyi NTB. Tidak hanya menyuguhkan keindahan pantai alami dengan berselancar seperti Pantai Gerupuk, Pantai Kuta, Pantai Seger, atau Tanjung Aan, tetapi juga menawarkan wisata budaya bernilai untuk dipelajari. Yang paling terkenal adalah Festival Bau Nyale (sebuah acara lokal di Mandalika dimana masyarakat berkumpul untuk berburu cacing tanah).
Sebagai salah satu destinasi super prioritas Indonesia, Kemenparekraf hendak mengembangkan reputasi dan infrastruktur Mandalika agar siap menjadi tuan rumah wisata olah raga (sports tourism). Kedepannya, Mandalika akan memiliki sirkuit MotoGP dengan dibangunnya Mandalika Street Race Circuit Cluster seluas 120 hektar yang terdiri dari Sirkuit Balap Skala Internasional, Convention Center, dan 7 hotel mewah seiring dengan rancangan pengelolaan dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika – sebuah kawasan berbasis pariwisata dari pemerintah Indonesi
LABUAN BAJO, NUSA TENGGARA TIMUR
Labuhan Bajo
Walaupun sungguh terkenal dengan keunikan wisata komodo di Taman Nasional Komodo serta Pink Beach, rekomendasi unik dari Sandiaga S. Uno adalah menyaksikan matahari terbenam di Bukit Sylvia karena daerah ini terkenal dengan istilah seribu sunset, trekking Pulau Padar dan Kanawa, kemudian merasakan pengalaman bawah laut penuh pesona di beberapa titik selam seperti; Batu Bolong, Castle Rock dan Manta Point.
Selain keindahan alam, Kemenparekraf hendak menajamkan fokus untuk mempopulerkan potensi ekonomi kreatif seperti tenun, kopi, dan masih banyak lagi. Sehingga turis yang berkunjung ke Labuan Bajo tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga mendapatkan nilai lebih dengan berbelanja hasil produk kreatif warga lokal.
Kemenparekraf menunjuk Danau Toba sebagai ikon baru pariwisata Indonesia berbasis keindahan alam. Sebagai keajaiban dunia yang menakjubkan, danau kawah ini ini begitu besar dan di tengah danau ini ada sebuah pulau yang ukurannya hampir sebesar Singapura. Dengan luas lebih dari 1.145 kilometer persegi, dan kedalaman 450 meter, Danau Toba sebenarnya lebih mirip lautan. Ini adalah danau terbesar di Asia Tenggara dan salah satu danau terdalam di dunia.
Nikmati pengalaman berkayak di Danau Toba dengan memilih tiga jenis rute jelajah danau (Tongging-Silalahi, Tongging-Samosir, atau Lingkaran Utara). Kemudian, segarkan pikiran dengan menikmati suasana danau sejuk dengan glamping (kemah mewah) di The Kaldera Toba Nomadic Escape yang terletak di Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir. Sobat Tiket dapat menikmati keindahan alam dengan ragam fasilitas mewah seperti tenda ala Bohemian, tenda gelembung transparan, ecopod atau pod kemah ramah lingkungan, dan juga ruang teater terbuka berkapasitas 300 orang.
Bagi turis yang mencari oleh-oleh, kain tenun Ulos adalah suvenir bernilai yang tidak hanya berfungsi sebagai pakaian saja, tetapi juga sebagai simbol status sosial, barang warisan berharga, serta hadiah perayaan penting dalam kehidupan. Selain itu, biji kopi arabika nikmat bernama Sumatra Mandheling.
Likupang merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Nama daerah ini menjadi perbincangan hangat di tahun 2020 karena pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai salah satu destinasi super prioritas. Artinya pemerintah akan memaksimalkan pembangunan pariwisata dari berbagai aspek. Daerah ini juga sedang dipersiapkan untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
Dengan jarak tempuh dua jam perjalanan mobil dari Manado, terdapat banyak pantai eksotis yang dapat menjadi pilihan, yaitu Pantai dan Bukit Pulisan, Pantai Paal, Pantai Lihaga, hingga Pulau Gangga.
Bagi turis yang berkelana ke Likupang Barat, terdapat Desa Bahoi yang merupakan desa nelayan yang memiliki ekowisata mandiri untuk menjaga ekosistem laut. Ekowisata Desa Bahoi ini terdiri dari hutan bakau yang berada di tepi laut.
BOROBUDUR, JAWA TENGAH
Borobudur
Salah satu warisan budaya dunia UNESCO, Candi Borobudur ini sering dianggap berada di kota Yogyakarta padahal sebenarnya berada kota Magelang, tepatnya di jalan Badrawati dengan akses mudah karena terletak di pinggir jalan.
Bagi masyarakat yang menjadikan kunjungan ke Candi Borobudur sebagai salah satu impian teratas, maka harus juga memasukkan beberapa lokasi wisata sekitar Candi Borobudur ke dalam rencana perjalanan; Punthuk Setumbu, Bukit Rhema Gereja Ayam, Pemandian Candi Umbul, Pinus Kragilan, Candi Ratu Boko, hingga Tebing Breksi.
Jawa Tengah masih sangat kental dengan budaya dan adat Jawa, maka tidak heran jika banyak destinasi wisata yang merupakan peninggalan sejarah. Saat ini, candi-candi tersebut telah dipugar dan dibuka untuk umum.
Itulah 5 destinasi wisata yang menjadi misi pemerintah saat ini untuk dikembangkan sebagai destinasi super prioritas. Kelima destinasi wisata itu sebenarnya sudah menjadi ikon wisata Indonesia yang sudah sangat populer di mancabegara.
Namun kelima destinasi sekaligus menjadi prioritas untuk dikembangkan dalam penataannya agar lebih marketable.***