Pemprov NTB berterima kasih pada media menyampaikan informasi kepada masyarakat sehingga antusiasme dan penyelenggaraan MotoGP sukses
MATARAM.lombokjournal.com ~ Media berperan mengantarkan kesuksesan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, yang berlangsung 19-20 Maret 2022 lalu
Media dengan memanfaatkan fasilitas Media Center Indonesia (MCI) di Sirkuit Mandalika, banyak berita baik MotoGP yang disebar oleh para awak media ke seluruh dunia.
Pemerintah Provinsi NTB melalui Sekretaris Daerah, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi dan dukungan para awak mediayang setia, mulai dari pra hingga pasca penyelenggaraan MotoGP di NTB.
Sekda mengapresiasi ratusan media telah berpartisipasi, mulai dari media cetak, elektronik, radio dan online baik nasional maupun media lokal. Serta Radio yang terus menyampaikan informasi di udara.
Lalu Gita Ariadi
“Merupakan peran besar jurnalis dan awak media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat sehingga antusiasme dan penyelenggaraan MotoGP sukses digelar,” tutur Miq Gite, sapaan Sekda, di Mataram, Kamis (24/03/22).
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Dinas Kominfotik NTB telah berikhtiar menghadirkan Media Center Indonesia (MCI) sejak Ajang World Superbike, dan Pre Season MotoGP lalu kemudian diresmikan jelang MotoGP Mandalika 2022, Kamis (17/03/22) lalu.
MCI yang memfasilitasi para awak media secara cuma-cuma ini untuk memfasilitasi dan memberikan kenyamanan, khususnya bagi media yang belum mendapatkan kesempatan untuk masuk ke paddock MotoGP karena keterbatasan ruangan.
Sementara banyak media Indonesia yang ingin meliput balapan dan sisi lain penyelenggaraan balapan di Sirkuit Mandalika.
Kominfo membuka MCI yang berlokasi dekat dengan paddock Sirkuit Mandalika. Sehingga dapat memudahkan para jurnalis untuk meliput dan mendapatkan akses informasi.
Berbagai fasilitas pendukung juga disediakan, seperti jaringan internet berkecepatan tinggi hingga 100 Mbps, mushola hingga makanan-minuman bagi rekan-rekan jurnalis.
Untuk membantu kinerja jurnalis, disediakan juga 20 unit laptop, mesin pencetak (printer), televisi, dan kursi refleksi. Selain itu, ruangan MCI juga dilengkapi enam mesin pendingin ruangan. ***
Penonton MotoGP Terlantar, Gubernur Zul Minta Maaf
Animo penonton MotoGP, dari Minggu sangat besar, sehingga menimbulkan kemacetan sehingga shuttle bus terlambat datang
MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Zulkieflimansyah menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh penonton MotoGPatas ketidaknyamanan, karena shuttle bus gratis yang disediakan Pemprov NTB bagi para penonton datang terlambat.
Banyak penonton kemudian merasa ditelantarkan usai acara, termasuk penonton dari luar daerah Lombok
Penonton MotoGP terlambat dijemput
Animo masyarakat menonton MotoGP, Minggu ( 20/03/22) sangat besar, sehingga menimbulkan kemacetan.
Tak sedikit pula masyarakat yang mengeluhkan kualitas bus yang sudah tua dan macet di tengah jalan sehingga ikut memperparah keadaan.
Gubernur menjelaskan, panitia sudah bekerja maksimal dalam mengatur alur bus untuk mengantar dan menjemput penonton.
Namun karena tumpah ruahnya penonton yang sangat antusias menghadiri hari balapan, maka kemacetan yang terjadi tak bisa dihindari.
“Kami meminta maaf, kalau tidak sepenuhnya sempurna sesuai yang kami rencanakan,” kata Zulkieflimansyah di Mataram, Senin (21/03/22).
Gubernur minta permakluman para penonton yang merasa kecewa, dan. meminta dukungan agar bisa lebih baik kedepannya.
“Saya sendiri pernah jadi saksi sejarah ketika di Sentul dan itu lebih parah dari kemarin. Bukan bermaksud apologi, tapi kita tidak menyangka kendaraan pribadi sebanyak itu. Jadi kalau ada antusiasme di hari ketiga, apalagi yang kita saksikan di TV sebanyak itu, sehingga wajar membludak seperti itu,” ucap Bang Zul.
Terkait aduan bus yang sudah tua, ditekankan Ban Zul akan menjadi catatan panitia.
“Bus yang melayani tidak boleh tua. Ini akan kami cek ke depannya. Kami juga tidak bisa mengomeli petugas yang sudah bekerja maksimal. Tetapi mudah-mudahan ini jadi feedback yang baik untuk ajang selanjutnya, seperti WSBK di November 2022 dan ini menjadi catatan cukup baik, apalagi kontrak ini 10 tahun pasti setiap tahun ada peningkatan,” tandasnya. ***
MotoGP Mandalika 2022, Catatan Transportasi yang Kacau (2)
Dalam perhelatan MotoGP Mandalika 2022, penonton dikecewakan layanan shuttle bus yang kacau, dan petugas pun pasrah. Ini laporan Naniek I Taufan dari Mandalika
MATARAM.lombokjournal.com ~ Kekacauan shuttle bus, dimulai sejak pemberangkatan menuju Mandalika, dan usai perhelatan MotoGP usai.
Bahkan saat penonton harus berjuang untuk pulang dengan berjalan kaki menuju tempat jemputan, dan harus berebutan naik bus, banyak di antaranya harus berpisah dengan rombongan.
Lulusnya Pertamina Mandalika International Street Circuit dalam uji hasil track inspection oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), Dorna Sports dan IRTA, dengan nilai tertinggi (grade A), merupakan bukti bahwa sirkuit Mandalika dibangun sesuai ketentuan.
Kabar ini diperoleh tanggal 17 Maret 2022 atau sehari sebelum event MotoGP digelar secara resmi.
Ini artinya layak sebagai tempat mengaspal bagi para riders dunia sekelas MotoGP. Dan setelah digelar tiga hari berturut-turut, 18-20 Maret 2022, event ini meraih kesuksesan.
Tapi sukses di sirkuit tentu tidak serta merta berarti semua aspek berjalan baik. Ada kekurangan di sana-sini tentu wajar, mengingat event ini baru pertama kali digelar.
Segala (management) fasilitas khususnya bagi penonton juga baru pertama kali digunakan atau dioperasikan.
Penonton juga rata-rata baru pertama kali datang menonton MotoGP ke Sirkuit Mandalika yang begitu luas, sehingga sangat wajar jika mengeluh soal jarak yang jauh dari satu pintu masuk ke pintu masuk lainnya.
Meski semua masih baru, terutama pihak penyelenggara MotoGP bagian transportasi bus yang disiapkan untuk penonton juga baru bekerja, bukan menjadi alasan pembenaran pada kekacauan yang terjadi di hari pamungkas MotoGP Mandalika.
Sebab, walau transportasi hanya satu dari banyak bagian lain yang sukses dalam event ini, soal amburadulnya transportasi bagi penonton ini adalah sesuatu yang fatal. Panitia rupanya tidak siap dengan managemen transportasi.
Tidak menghitung dengan baik keseimbangan antara penonton yang jumlahnya melebihi 60 ribu orang, yang pasti menimbulkan kerumunan yang luar biasa, dengan ketersediaan jumlah shuttle bus.
Tampaknya pula, keliru menghitung kemacetan yang ditimbulkan dari keramaian yang pasti terjadi yang jelas akan menunda perjalanan bus. Serta tidak menghitung jarak tempuh shuttle bus dari dan ke Mandalika.
Bisa dibayangkan penonton yang menginap di Lombok Utara, yang jarak tempuh rata-ratanya sekitar 2,5,-3,5 jam baru bisa tiba di Sirkuit Mandalika. Artinya shuttle bus yang bertugas menjemput penonton di Lombok Utara via Bangsal, membutuhkan waktu 5-7 jam untuk mengantar ke Mandalika dan kembali ke Bangsal untuk angkutan berikutnya.
Begitu pula dengan penonton dari Mataram yang membutuhkan waktu 1-1,5 jam untuk bisa tiba di Mandalika. Shuttle bus membutuhkan waktu 2-3 jam untuk PP Mataram Mandalika. Belum lagi di titik terjauh Lombok Timur.
Sementara itu puluhan ribu orang menanti bus tersebut dalam waktu nyaris bersamaan di hari yang sama. Semua ingin lekas tiba di Mandalika. Dan semua ingin segera meninggalkan Mandalika begitu MotoGP berakhir di sore hari.
Dan yang melayani transportasi ribuan orang itu hanya sebanyak 278 unit Shuttle bus yang disiapkan Dishub Provinsi NTB terdiri atas 27 bus ukuran besar, 70 bus ukuran medium, dan 181 minibus. Semuanya gratis untuk penonton.
Kemacetan saat pulang
Nanti juga ditunjang angkutan sewa khusus dan alat angkut konvensional, sesuai ketentuan.
Kekacauan soal transportasi ini sesungguhnya sudah dimulai sejak pagi, saat penonton mulai dijemput di titik-titik penjemputan yang sudah ditentukan. Dengan jumlah penonton yang sangat banyak, bahkan di titik penjemputan eks Bandara Selaparang Mataram, medsos sudah mulai riuh dengan keluhan. Shuttle bus yang menjemput sampai agak siang tak tiba-tiba, sementara mereka sudah menunggu sejak pagi.
Apa penyebabnya? Selain bus yang kurang juga akibat kemacetan parah yang terjadi mulai dari depan Bandara Internasional Lombok, lalu di jalur setelahnya dan semakin parah saat mendekati Parkir Barat dan Parkir Timur. Ini yang menyebabkan bus-bus terlambat menjemput penonton.
Akibat lain dari keterlambatan bus, membuat penonton yang sudah tumpah menanti bus, terpaksa harus berebut, dulu-duluan agar bisa segera naik bus. Kemacetan ini bahkan memakan waktu sampai 5 jam dari Mataram hingga ke Sirkuit Mandalika.
Sebab bukan hanya soal kemacetan dalam perjalanan dari Mataram menuju ke Parkir Timur (PT) dan Parkir Barat (PB) yang menyebabkan lamanya penonton tiba di Sirkuit Mandalika, melainkan juga harus berebut bus dari PB dan PT untuk menuju pintu-pintu masuk sesuai dengan zona tiket yang dibeli.
Banyaknya penonton yang memenuhi PB dan PT membuat petugas yang jumlahnya tidak banyak, benar-benar kewalahan. Sopir-sopir dan petugas bus lainnya tak mampu membendung situasi. Mereka terlihat seperti pasrah.
Bus-bus di PB dan PT yang seharusnya menjemput penonton menuju pintu-pintu masuk (gate 1,2 dan 3) sesuai dengan warna dan abjad tiket (merah gate 1, biru gate 2 dan hijau gate 3), sudah tidak lagi sesuai dengan aturannya.
Hal ini terutama saat hari semakin siang dan semua penonton merasa harus segera tiba di tribun untuk menonton sebab mereka juga membeli tiket dengan harga yang tidak murah. Itu baru saat penonton datang ke Mandalika hingga ke pintu masuk masing-masing.
Penonton yang begitu antusias menantikan momen menonton langsung MotoGP di negeri sendiri ini, sesungguhnya sangat menikmati kesempatan yang tidak semua orang bisa datang kembali di Sirkuit Mandalika. Khususnya bagi mereka dari luar Lombok yang harus rela menyiapkan budget bukan semata untuk membeli tiket, melainkan untuk biaya transportasi laut/darat/udara, ke dan dari Lombok.
Biaya menginap dan akomodasi lainnya serta biaya konsumsi selama di Lombok. Ditambah lagi biaya transportasi lokal selama berada Lombok.
Bagaimana tidak, mereka kelihatan asyik-asyik saja. Meski masuk kepanasan dan pulang kehujanan. Termasuk pula ketika angin kencang, hujan yang mengguyur sangat deras disertai petir, yang membuat basah kuyup (penonton di tribun terbuka).
Juga ketika balapan MotoGP ditunda hingga sekitar dua jam akibat hujan deras, semua itu tidak menyurutkan semangat para penonton.
Mereka tetap nikmati semua peristiwa itu, sebagai bagian dari keseruan menonton langsung event internasional sekelas MotoGP yang selama ini hanya bisa ditonton lewat layar kaca. Raungan mesin motor para riders yang dipacu dengan kecepatan tinggi rata-rata di atas 300km/jam, kecepatan riil di aspal lintasan yang bisa dilihat langsung di depan mata itu, tidak bisa dideskripsikan oleh kamera secanggih apa pun.
Kamera tidak bisa menjelaskan hal itu sebaik kenyataannya. Tidak bisa menggantikan emosi penonton saat ‘bertemu’ langsung aksi para riders yang mengaspal di Sirkuit Mandalika Lombok.
Para penonton di hari Minggu (20 Maret), yang tiba sejak pagi di Sirkuit Mandalika bisa menyaksikan seluruh sesi balapan. Mulai dari sesi pemanasan (Warm Up), Moto3 pukul 10:00 wita. Lalu Moto2 pada pukul 10:20 wita dan dilanjutkan kelas MotoGP pada 10:40 wita.
Setelah itu, pada pukul 12.00 wita para pebalap Moto3 akan mulai berlomba sepanjang 18 lap untuk menjadi yang terdepan. Dilanjutkan dengan Moto2 pada 13:20 wita yang melintasi 20 lap. Sementara itu para pebalap utama MotoGP mulai mengaspal sekitar jam 5 sore (seharusnya terjadwal 15.00 wita, ditunda karena hujan) untuk memperebutkan posisi terdepan dalam lomba yang berlangsung dalam 20 putaran.
Sesi utama MotoGP di Pertamina Mandalika International Circuit ini semestinya berlangsung 27 putaran (lap). Tapi karena kondisi lintasan balapan MotoGP dikurangi dari sebelumnya 27 menjadi 20, karena kondisi lintasan aspal terlalu panas karena terik matahari.
“Kami memutuskan mengurangi jarak tempuh balapan untuk menjaga kondisi trek karena masalah aspal,” begitu konfirmasi yang dikeluarkan Franco Uncini, selaku Grand Prix Safety Officer, dikutip dari situs resmi MotoGP.
Semua enjoy dan puas bisa menonton secara langsung. Aksi para riders benar-benar menghibur hati mereka yang dinilai sebanding dengan mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk bisa sampai di tribun Sirkuit MotoGP ‘milik sendiri’ ini.
Hal tersebut sebenarnya sempat membuat penonton melupakan kroditnya perjalanan mereka tadi untuk bisa tiba di tribun. Tapi kekacauan transportasi berikutnya, di saat pulang menonton, benar-benar membuat penonton rata-rata mengeluh dan kecewa.
Sekitar pukul 17.30 wita, usai sesi utama MotoGP yang menempatkan Miguel Oliveira, rider dari Red Bull KTM sebagai pemenang Pertamina Grand Prix of Indonesia, penonton sudah mulai berangsur-angsur meninggalkan tribun keluar dari pintu keluar masing-masing. Di sinilah kekacauan yang menyedihkan bagi penonton itu terjadi.
Puluhan ribu orang yang berkumpul secara bersamaan keluar menuju lokasi shuttle bus yang sedianya mengantar mereka ke PB dan PT. bersamaan dengan keluarnya penonton itu, mobil-mobil yang ada di areal parkir dalam sirkuit pun bersamaan ikut keluar.
Alhasil lalu lintas macet. Para penonton yang berjalan di bawah gerimis yang terus turun, awalnya tertib menanti bus di perhentian yang sudah ditentukan. Para petugas lapangan yang mengatur juga terus bekerja.
Tapi, menit demi menit selanjutnya, penonton yang berkumpul itu semakin banyak menjadi lautan manusia yang bergerak menuju titik yang sama. Di saat itu pula, shuttle bus yang diharapkan datang, tidak banyak yang tiba. Karena itu, setiap kali bus tiba, semua berebutan naik sembari saling dorong satu sama lain.
Areal halte yang becek penuh lumpur akibat hujan, tidak lagi dipedulikan oleh penonton. Yang mereka nanti hanyalah segera bisa mendapatkan bus yang akan mengantar mereka ke PB dan PT, tempat di mana mereka memarkir kendaraan atau akan melanjutkan perjalanan dengan shuttle bus juga, menuju tujuan masing-masing.
Rebutan dan saling berdesakan naik bus, membuat petugas lagi-lagi kewalahan. Mereka terlihat pasrah. Membiarkan para penumpang berduyun-duyun berjalan ke arah terjauh di mana mereka bisa menyetop bus lebih cepat. Dan itu jaraknya sangat jauh. Tapi para penonton rela berjalan jauh berkilo-kilo meter demi mendapatkan bus menuju PB dan PT.
Saat ditanya di mana penonton harus menunggu bus untuk menuju PT dan PB? Petugas hanya menjawab lemah.
“Seharusnya di sini, tapi karena semua penonton sudah mencegat bus di ujung jalan yang jauh di sana (sambil menunjuk arah beberapa kilometer), bus tak bisa sampai ke mari,” kata petugas di halte bus pintu 1, pasrah.
Kemacetan parah tak bisa dihindari. Jalan-jalan di depan Sirkuit Mandalika ramai. Mereka yang tidak mendapatkan bus terpaksa berjalan kaki berkilo-kilo meter, berharap bisa menemukan bus. Harapan itu sirna, sebab jumlah bus tidak sebanding dengan banyaknya penonton.
Salah satu peristiwa terjadi di area sekitar pintu 1 Sirkuit Mandalika, penonton akhirnya memaksa bus dengan stiker warna hijau, bertuliskan zona, H,I,J,K, untuk berhenti dan mengangkut mereka menuju PT.
Bus ini sejatinya harus menjemput penonton di pintu 3 zona hijau untuk dibawa ke PT. Tapi perjalanan mereka mustahil sampai ke pintu 3 mengingat ratusan penonton sudah mengerubungi bus yang terlihat dalam keadaan kosong itu. Supir dan petugas bus tak berdaya, sebab para penonton mulai memukul-mukul bus.
Pintu bus pun dibuka, penonton menyerbu naik. Tampak sekali kesedihan, kekecewaan sopir dan petugas bus yang terpaksa tidak bisa melaksanakan tugas menjemput penonton zona hijau di pintu 3.
“Kami ini hanya melaksanakan tugas, bapak-bapak, ibu-ibu seharusnya tolong mengerti bahwa bus ini sesuai warna stikernya harus menjemput penonton di pintu 3 zona hijau. Kalau kami sekarang harus kembali ke PT mengantar bapak-bapak, ibu-ibu ke sana, bagaimana dengan penonton di pintu 3 yang menjadi tanggung jawab kami untuk dijemput,” ujar sopir dan petugas bus, setengah memohon namun tak bisa berbuat apa-apa.
Akhirnya, dengan terpaksa bus ini berputar balik dari depan pintu 1 menuju PT. gagal melaksanakan tugas menjemput penonton di pintu 3 zona hijau.
Akibat peristiwa ini, penonton yang sudah mengantri lama menunggu bus di pintu 3, jelas semakin kekurangan bus penjemputan. Dan tidak mustahil peristiwa ini terjadi di jalan sekitar sirkuit dan di pintu-pintu sirkuit lainnya.
Masalah belum selesai sampai di sini. Hingga sekitar pukul enam sore, bus tidak bisa masuk terminal PT. tertahan dan stagnan jauh dari terminal PT. Selama sekitar 1 jam penonton yang ada di atas bus pun memilih turun dan berjalan kaki menuju PT yang masih sangat jauh. Tak ada pergerakan sedikit pun. Penonton yang turun terpaksa melanjutkan berjalan kaki menuju PT dan tempat-tempat parkir yang jaraknya bisa sampai 30 menit atau lebih jalan kaki.
Ini sungguh membIngungkan. Dan bukan lelucon yang perlu ditertawakan.
Bahkan ada penonton yang sejak dari jam 6 pagi meninggalkan penginapan via Bangsal Lombok Utara dan masih ‘terkurung’ di Mandalika hingga malam hari, tak jua mendapatkan bus untuk pulang. Mereka pun tertinggal oleh rombongan yang sudah terlebih dahulu harus meninggalkan lokasi Mandalika.
Hingga pukul 8 malam, belum juga ada pergerakan yang berarti lalu lintas sekitar PT. Yang membawa kendaraan sendiri, semua stand by di dalam mobil, menanti kapan kemacetan itu terurai. Pada sekitar setengah 9 malam, kendaraan mulai bergerak, namun hanya beberapa meter lalu stagnan. Begitu seterusnya hingga lebih dari pukul 9 malam.
Beberapa saat kemudian, barulah kendaraan yang terkunci di sekitar PT mulai bisa bergerak. Keramaian terlihat masih sangat banyak. Penonton kebingungan menanti bus. 7 orang yang kehilangan jejak rombongannya, terpaksa memohon untuk menumpang di mobil penonton lainnya. beruntung mereka bisa masuk dan ikut hingga ke Mataram.
Mereka berasal dari Pontianak Kalimantan Barat dan Bandung Jawa Barat. Bersama 60 orang lainnya, mereka satu rombongan dan menginap di Lombok Utara. Mengingat jarak tempuh Lombok Utara ke Mandalika yang cukup jauh, mereka berangkat dari hotel tempat menginap menggunakan kendaraan carter rombongan sejak pukul 6 pagi hingga sekitar pukul 9 baru bisa keluar dari Mandalika.
Beruntung rombongan menunggu mereka di Mataram. Kemacetan di perjalanan menuju Mataram juga membuat ke 7 orang ini tiba di Mataram sekitar pukul 11 malam untuk bergabung makan malam dengan rombongan. Lalu jam berapa mereka akan tiba di Lombok Utara? Jika jam 12 malam mereka menuju Lombok Utara, maka bisa dipastikan paling cepat mereka tiba jam 1 dini hari. Sementara esok pagi-pagi mereka harus berangkat pulang via Bali.
Begitulah perjuangan para penonton MotoGP di momen perdana ini. Berjalan kaki, berebutan bus hingga kehilangan rombongan dan tentu saja banyak cerita lainnya yang lebih menyedihkan dari itu akibat tidak siapnya transportasi untuk penonton ini.
Apakah ini akan terulang di MotoGP berikutnya? Jelas puluhan ribu penonton itu tidak menginginkan hal ini terjadi. Perbaikan management transportasi tersebut, wajib dibenahi. Para birokrat tidak perlu banyak bicara dalam jumpa pers-jumpa pers dengan percaya diri mengungkap kesiapan yang semu yang jauh dari kenyataannya. Bekerja dalam diam, itu lebih baik dari banyak bicara tapi tak paham apa yang harus dilakukan dengan tepat.
Kekacauan yang terjadi pada sektor transportasi ini, jelas memperlihatkan sejauh mana kualitas kerja birokrasi khususnya di daerah yang diserahi tugas dan tanggung jawab ini.
Ajang internasional sekelas MotoGP ini semestinya menjadi tantangan bagi birokrasi dalam mengelola kapasitas dan kapabilitasnya dalam mengawal kebijakan-kebijakan yang inovatif.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi NTB, Adhar Hakim yang mantan wartawan televisi nasional mengungkapkan, bahwa ajang-ajang internasional seperti MotoGP ini sebenarnya adalah sebuah momentum untuk mengklarifikasi berkali-kali, apakah birokrasi di daerah siap bergerak cepat, berinovasi dan dapat bergerak sebagai entrepreneurship birokrasi yang mampu menggalang publik untuk ikut berpartisipasi baik secara ekonomi maupun sosial dunia.
“NTB masih terus harus belajar lebih banyak. Pengembangan konsep kerja birokrasi yang kreatif, inovatif dan memiliki basis wawasan yang kuat soal membaca kebutuhan entrepreneurship sektor wisata amat sangat dibutuhkan. Wisata tidak boleh lagi dibaca hanya dengan skala statistik, soal berapa angka pertumbuhan kamar dan kunjungan wisata, tapi sudah harus melebar pada sektor sosial ekonomi lainnya, seperti potensi UMKM, skill terampil, dan jaringan pengembangan,” begitu kritiknya.***
MotoGP Mandalika 2022, Catatan Event Internasional di Lombok (1)
Perhelatan event MotoGP Mandalika 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit berjalan mulus, tapi di balik cerita sukses masih ada yang perlu perbaikan
MATARAM.lombokjournal.com ~ Perhelatan MotoGP Mandalika 2022 baru saja usai. Hiruk pikuk dan gegap gempitanya sudah dimulai jauh sebelum event ini digelar.
Ungkapan kebanggaan datang dari rakyat Indonesia, khusus Nusa Tenggara Barat yang akhirnya memiliki sirkuit yang diberi nama Mandalika. Disebut sebagai sirkuit yang indah, Pertamina Mandalika International Street Circuit begitu prestisius.
Begitu pula saat mendekati hari H MotoGP, bahkan saat digelarnya World Superbike (WSBK) bulan November 2021, terutama pada Pramusim MotoGP 2022 di bulan Februari 2022, media sosial Indonesia (khususnya) sudah riuh dengan dengan aksi para riders yang memposting segala aktivitas dan keindahan Lombok.
Semua berlomba untuk bisa menyaksikan secara langsung aksi para riders yang memacu motor dengan kecepatan maksimal di atas 300 km/jam. Banyak yang tidak kebagian tiket, mengaku kecewa sebab tak bisa menonton langsung aksi para riders dunia ini.
Aksi yang sebelumnya hanya bisa disaksikan di sirkuit-sirkuit MotoGP di negara-negara maju di dunia, di antaranya Sirkuit Silverstone di Inggris, Sirkuit Internasional di Sepang Malaysia, Sirkuit of the Americas yang terletak di negara bagian Texas, Amerika Serikat, tepatnya di kota Austin, Sirkuit Internasional Losail merupakan sebuah sirkuit balap yang terletak di luar Lusail di utara Doha, Qatar, Autodromo Internazionale del Mugello, di italia, Termas de Rio Hondo di Argentina, Twin Ring Motegi di Jepang.
Lalu ada Circuit de Barcelona-Catalunya di Spanyol, Kymi Ring di Finlandia juga MotorLand Aragon di negeri matador Spanyol.
Tapi kini, sudah bisa menyaksikan para riders yang memacu motor tanpa rasa takut seolah memiliki 9 nyawa, langsung di negeri sendiri.
Dan pada hari H MotoGP digelar, puluhan ribu orang berduyun-duyun datang ke Lombok, memperlihatkan antusiasmenya yang hebat dengan membawa kebangaan dan kebahagiaan saat bisa duduk di tribun untuk melihat dan mendengar langsung raungan mesin motor para riders di depan mata.
Para penonton ini rela membayar mahal sebuah tiket untuk itu. Membayar hotel dan akomodasi untuk menginap, menyiapkan sejumlah uang untuk kulineran selama di Lombok serta membayar transportasi dari dan menuju ke Lombok. Bukan main.
Dari perjalanan pembangunan sirkuit Mandalika hingga seluruh proses menuju MotoGP Indonesia 2022, sudah dilakukan. Lalu bagaimana menilai event sebagai hasil dari kerja keras dan kesuksesan penyelenggaraannya dengan segala kelebihan dan kekurangannya?
Tentu saja ada dua sudut pandang yang harus dilihat dari kacamata yang fair, yakni urusan dalam sirkuit dengan urusan yang berada di luar sirkuit.
Dibangunnya Sirkuit MotoGP berkelas internasional di Indonesia, apalagi lokasi yang dipilih adalah Lombok yang notabene bukan kota besar yang terbiasa dengan hiruk pikuk keramaian yang menghadirkan puluhan ribu orang, jelas menjadi hal yang luar biasa.
Selain itu, penyelenggaraan event MotoGP memiliki kelas tersendiri di mata masyarakat dunia.
Bukan hanya bagi mereka pecinta olahraga otomotif melainkan digandrungi pula oleh masyarakat umumnya. Sebabnya, gelaran MotoGP (Mandalika) yang disaksikan (400 juta pasang mata di seluruh dunia) tidak semata soal olahraga otomotif melainkan sport tourism yang kemasannya lengkap dengan entertainmentnya.
Bagaimana masyarakat di dunia mengidolakan para riders MotoGP, lalu mengikuti media sosial mereka, bagaimana penonton berbondong-bondong datang untuk menonton secara langsung aksi para pembalap, hingga terciptanya kreativitas sebagai efek dari MotoGP.
Pertanyaannya, siap dan sanggupkah Indonesia khususnya Lombok menjadi tuan rumah yang baik dalam penyelenggaraan gelaran MotoGP ini?
Perhelatan MotoGP Mandalika 2022, 18-20 Maret, telah membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah event internasional bergengsi ini. Rangkaian persiapan hingga gelaran berakhir, semua pihak bekerja sama, bahu membahu dan bekerja keras untuk mensukseskannya.
Mulai dari Presiden RI Joko Widodo, sang eksekutor Mandalika yang memerintahkan ITDC dan MGPA (pemilik sirkuit dan penyelenggara lokal MotoGP), seluruh jajaran kementerian terkait, Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Lombok Tengah hingga pihak terkait lainnya untuk mengawal segala proses persiapan sejak hingga hingga hari H. Memastikan semua berjalan sebagaimana yang direncanakan.
Berkali-kali Presiden RI ini datang untuk memastikan sendiri bahwa pembangunan Sirkuit Mandalika sampai dengan persiapannya berjalan lancar. Ia bahkan hadir menjadi penonton MotoGP Mandalika 2022, di Sirkuit Mandalika Lombok pada tanggal 20 Maret 2022.
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), yang merupakan BUMN Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK Mandalika) telah merintis pembangunan sirkuit ini sejak kurang lebih lima tahun.
Dan akhirnya terwujud berkat kolaborasi dukungan seluruh stakeholders, mulai pemerintah pusat dan daerah, BUMN, pihak swasta, bahkan seluruh masyarakat. Ini menunjukkan bahwa event MotoGP bukan hanya milik ITDC dan MGPA saja, tapi milik seluruh rakyat Indonesia.
Pemerintah Pusat menggelontorkan dana yang tidak sedikit mewujudkan sirkuit prestisius ini. Dalam siaran pers ITDC menulis, Kementerian PUPR memiliki peran penting dalam mendukung penyelenggaraan event MotoGP dengan membangun infrastruktur pendukung dan menata kawasan The Mandalika seperti bypass Bandara Internasional Lombok (BIL) ke Kawasan The Mandalika, sepanjang 17,3 km.
Membangun sarana hunian pariwisata (sarhunta) yang menjadi dukungan alternatif penginapan bagi penonton yang menuju The Mandalika selama event MotoGP berlangsung.
Selain berkolaborasi dengan PT Wijaya Karya (Persero) dan PT PP (Persero) dalam pembangunan Sirkuit, ITDC Group juga berkolaborasi dengan sejumlah BUMN dan perusahaan di Indonesia untuk penyelenggaraan MotoGP 2022 melalui sponsorship Mandalika GP Series.
BUMN dan perusahaan tersebut adalah PT Pertamina (Persero) untuk track naming right serta PT Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., PT PGN Tbk. sebagai venue partner, PT GoTo Gojek Tokopedia, dan PT PP (Persero) sebagai main sponsor, serta Aprillia Indonesia, Astra Honda Motor, J&T Express, PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk., TDR High Performance Technology, RCB (Racing Boy) dan KYT Helmet sebagai supporting sponsor.
Jadi tidak main-main. Meski tidak mudah bagi Pemerintah RI untuk mewujudkan sirkuit sekelas Pertamina Mandalika International Street Circuit, lalu menuju persiapan hingga hari H event MotoGP Indonesia, dilakukan dengan kesungguhan yang luar biasa.
Sirkuit ini kemudian berhasil dibangun dengan segala infrastruktur pendukungnya. Sampai akhirnya sirkuit dengan detilisasi berstandar internasional tersebut diakui oleh FIM dan Dorna Sport serta International Road racing Team Association (IRTA)/ Asosiasi Tim Balap Internasional dan telah meraih grade tertinggi (Grade A).
“Berdasarkan hasil track inspection oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), Dorna Sports dan IRTA pada hari Kamis (17/03/22), Pertamina Mandalika Circuit berhasil lolos homologasi grade A, grade tertinggi yang dimiliki FIM dan juga berarti, sirkuit kami (Mandalika) sangat layak untuk menggelar event MotoGP,” ungkap Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer.
Homologasi adalah proses pengecekan resmi yang dilakukan oleh pihak FIM untuk memberikan lisensi layak atau tidaknya sirkuit untuk melangsungkan balapan.
Ini soal sirkuit dan infrastrukturnya. Disiapkan, dibangun diwujudkan. Sudah tidak ada masalah dan telah berstandar internasional dengan apresiasi tertinggi dari yang berwenang menentukan standar tersebut.
Apakah ini sudah cukup? Tentu saja cukup bagi performa sebuah sirkuit bergengsi, karena wujud dan material Sirkuit Mandalika sudah diakui dunia dengan spesifikasi tertinggi.
Bangga? Tentu saja.
Sejak dibangunnya Pertamina Mandalika International Street Circuit, Pemerintah RI juga telah memastikan bahwa multiplier effect harus dicapai dari agenda besar ini sehingga mampu membangkitkan ekonomi dalam berbagai sektor yang juga dapat dinikmati oleh masyarakat.
Pariwisata, bisnis transportasi (darat, laut dan udara), telekomunikasi, akomodasi, kuliner, merchandise hingga usaha oleh-oleh dan lainnya.
Sektor pariwisata memang yang paling kelihatan geliatnya. Sport tourism yang dihadirkan di Sirkuit Mandalika ini memiliki daya ungkit luar biasa bagi bangkitnya ekonomi, setelah dihantam pandemi Covid 19 selama dua tahun sebelum ini. Dan ini harus dipelihara agar event ini membawa berkah bagi bangsa ini.
Apalagi penyelenggaraan MotoGP-WSBK di Mandalika Lombok Indonesia ini sudah direncanakan selama 10 tahun ke depan.
Sebagaimana yang diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Jumat, (18/03/22) di Mandalika Lombok, perhelatan MotoGP Mandalika 2022 merupakan momentum bagi tatanan ekonomi baru pasca pandemi Covid 19.
Salah satu efeknya pada UMKM yang dilibatkan (selama event) berlangsung, memperoleh omset dengan nilai yang sama dengan omzet selama 2 tahun berada dalam keadaan sulit di masa pandemi.
Berkah lain dari MotoGP Mandalika adalah peningkatan jaringan telekomunikasi di Lombok menjadi lebih baik. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI melakukan peningkatan kualitas jaringan atau optimasi sebanyak 16 titik lemah sinyal di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Serangkaian pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi yang dimulai pada 2019 ini, telah menghilangkan area blank spot sinyal sehingga jaringan komunikasi semakin kuat. Sehingga kita bisa mengucapkab selamat tinggal blank spot di Lombok
Menkominfo RI Johnny G. Plate mengungkapkan bahwa cakupan jaringan telekomunikasi 4G dan 5G di sekitar Sirkuit MotoGP Pertamina Mandalika memiliki kecepatan upload sampai dengan 100 Mbps dan download antara 25 sampai 35 Mbps untuk jaringan 4G, yang didukung tiga operator yang bekerja saling berkolaborasi yaitu Telkom group, XL Axiata dan indosat.
Selain itu MotoGP didukung dengan coverage 4G dan 5G.
Upaya maksimal juga dilakukan pemerintah di sektor transportasi, terutama jalur udara demi suksesnya gelaran MotoGP Mandalika 2022.
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi mengungkapkan adanya tambahan 168 penerbangan dengan kapasitas 29.300 kursi untuk mendukung Pertamina Grand Prix Of Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat pada 18-20 Maret 2022.
Ada 135 ekstra flight dengan kapasitas 25 ribu penumpang, yang terdiri rute Jakarta – Lombok 19 ribu orang, Denpasar – Lombok 2.718 orang dan Surabaya – Lombok 3.834 orang. Sementara itu pesawat carter sebanyak 22 flight yang kapasitas muatnya 3.500 orang yang berasal dari Jakarta 12 flight kapasitas 2.023 orang, dari Denpasar ada 8 flight berkapasitas 1.116 orang.
Dan masih banyak hal lain yang sudah dilakukan untuk MotoGP Indonesia ini. Sebelum MotoGP Mandalika 2022 resmi digelar, segala kesiapan sudah dicek secara mendetail. Masing-masing mengurus dan menjalankan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Meski begitu, tentu saja tidak ada gading yang tak retak.
Di saat urusan dalam sirkuit sudah sampai mencapai pujian tertinggi (Grade A), sampai-sampai CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta meyakini gelaran MotoGP Mandalika akan berumur panjang, namun di sisi lain masih ada urusan di luar sirkuit yang benar-benar harus di benahi. Peristiwa keluhan dan kekecewaan penonton MotoGP Mandalika 2022 soal transportasi di hari H penyelenggaraannya, adalah catatan penting untuk 10 tahun ke depan.
Jika ini tidak dibenahi, maka sulit berharap Sirkuit Mandalika bisa berumur panjang. Para penonton yang terlantar akibat ketidaksiapan transportasi dalam event ini, menyebar melalui media sosial masing-masing.
Meski tidak semua dari 63 ribu penonton itu meluapkan keluhan dan kekecewaannya, namun sebagian besar mengungkap kritik dengan nada yang sama.
D hari pertama dan kedua penyelenggaraan, tanggal 18-19 Maret 2022, semua berjalan baik dan lancar. Alur transportasi yang mengangkut penonton dari titik-titik penjemputan sampai dengan transportasi dalam sirkuit, nyaris tidak ada keluhan berarti selain keluhan terkait jauhnya perjalanan yang harus ditempuh penonton dari pintu masuk ke terminal shuttle bus.
Namun di hari ke tiga, hari H balap MotoGP, penonton menumpahkan keluhan dan kecewa berat terkait hal ini. Keluhan dan kekecewaan ini sangat dimengerti. Sebab skema transportasi yang ‘konon’ managemannya sudah diatur sedemikian rupa, nyatanya di hari itu semrawut dan berantakan.
Keluhan di mulai dari sedikitnya titik penjemputan dari lima pintu masuk di Pulau Lombok, yakni, Pelabuhan Bangsal dengan menggunakan bus kecil, Kota Mataram dengan bus medium, Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Gili Mas dengan bus kecil, Bandara Internasional Lombok dengan bus besar, dan Pelabuhan Kayangan menggunakan bus kecil.
Sebanyak 278 unit bus dipastikan akan melayani penjemputan dan pengantaran penonton MotoGP. Pengoperasiannya dimulai 17 Maret atau sehari sebelum rangkaian MotoGP dimulai di Pertamina Mandalika International Street Circuit 18‒20 Maret.
Bus dioperasikan H-1 sampai dengan sehari setelah balapan MotoGP. Shuttle bus yang disiapkan dishub terdiri atas 27 bus ukuran besar, 70 bus ukuran medium dan 181 minibus.
Nanti juga ditunjang angkutan sewa khusus dan alat angkut konvensional. Semuanya gratis. Begitu kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) NTB HL. Mohammad Faozal dengan nada penuh percaya diri, saat Media Briefing MotoGP Mandalika 2022 di Mataram, tanggal 16 Maret 2022. ***
Baca selanjutnya (2): Managemen shuttle bus
Indonesia Raya Berkumandang di Sirkuit Mandalika
Baru kali ini lagu Indonesia Raya berkumandang di ajang MotoGP
MANDALIKA.lombokjournal.com~ Saat ini hujan mulai reda dan para pebalap sudah mulai bersiap2 untuk melanjutkan balap MotoGP.
Penonton ikut menggemakan Indonesia Rata
Pukul 15.50 wita, baru lagu Indonesia Raya berkumandang di Pertamina Pertamina Mandalika International Street Circuit, Minggu (20/03/22).
Sebelumnya lagu maju tak gentar juga dinyanyikan dalam iringan Marching Band. Kedua lagu tersebut dinyanyikan dengan begitu mengharukan.
Nasionalisme para penonton yang ikut menyanyikan lagu kebangsaan itu benar-benar menjadikan Sirkuit Mandalika demikian membanggakan.
Seremonial tersebut digelar saat Presiden RI Joko Widodo hadir untuk menonton langsung MotoGP seri II.
Presiden Joko Widodo yang didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani dan Bos Dorna Sport, hikmat selama lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan.
Sirkuit MotoGP Mandalika benar-benar menampilkan wajah Indonesia yang kaya dengan kebudayaannya. Tampil saat kumandang Indonesia Raya mereka yang menggunakan pakaian adat Sasak Lombok yang mencirikan kekayaan budaya daerah ini.***
Sirkuit Diguyur Hujan Petir, Pawang Hujan pun Beraksi
Menjelang race MotoGP, Pertamina Mandalika International Street Circuit diguyur hujan, pawang hujan pun turun ke sirkuit
MANDALIKA.lombokjournal.com ~ Di tengah meriahnya susana Sirkuit Mandalika dengan datangnya Presiden Jokowi, Minggu (20/03/22) siang, penonton di tribun berlarian karena tiba-tiba hujan lebat turun yang disertai petir
Minggu siang ini merupakan waktu yg dinanti-nantikan oleh penonton MotoGP Mandalika 2022.
Presiden Jokowi pada hari Minggu juga hadir
Namun menjelang race MotoGP, Pertamina Mandalika International Street Circuit diguyur hujan. Gerimis mulai turun sejak pukul 14.00 Wita atau setelah berakhirnya balapan Moto3.
Tak lama setelah itu, hujan turun dengan derasnya sehingga para penonton khususnya yg ada di tribun tak beratap memilih berteduh.
Ada pula yang asyik-asyik saja menggunakan jas hujan di bawah guyuran hujan deras disertai sesekali terdengar petir.
Hingga berita ini diturunkan hujan disertai petir masih turun dengan mengguyur sirkuit Mandalika.
Di tengah guyuran hujan, pawang hujan yang akhir-akhir ini fenomenal dan viral bernama Rara turun langsung ke sirkuit Mandalika.
Ia memainkan “mantra” penghalau hujan. Kehadirannya mendapat sambutan riuh penonton, bahkan Para riders dan timnya tersenyum-senyum menyaksikan aksi pawang hujan perempuan ini.
Di Media Center Indonesia Mandalika, para wartawan yang setia meliput sepanjang gelaran MotoGp ini, turut memberi tepukan bagi Sang Pawang dan juga aksi ketawa serta tersenyumnya para riders dan timnya melihat aksi pawang hujan ini.
Sampai saat ini pawang hujan masih “bekerja”. Inilah salah satu keunikan Sirkuit Mandalika Lombok, yang jelas tidak dimiliki sirkuit lain di dunia.
Aksi pawang hujan ini begitu mengundang perhatian dan mendapat sambutan meriah. Harapannya, MotoGP bisa berjalan dengan sangat indah usai hujan berlalu.***
MotoGP, Hari Minggu Sirkuit Mandalika Dihadiri Penonton Istimewa
Di ajang MotoGP Mandalika, hari Minggu Presiden Jokowi akan hadir di Sirkuit menyaksikan race MotoGP
MANDALIKA.lombokjournal.com ~ Hari kedua pelaksanaan Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP) 2022 di Pertamina Mandalika Circuit, The Mandalika, Lombok, NTB, Sabtu (19/03/22) berlangsung dengan lancar.
Kondisi cuaca juga sangat mendukung walaupun di pagi hari Kawasan The Mandalika sempat diguyur hujan deras disertai angin.
Sebanyak 33 ribu penonton hadir menyaksikan pembalap beraksi di atas aspal Pertamina Mandalika Circuit, dengan rangkaian sesi free practice, kualifikasi, dan race hingga sore hari.
Agenda balapan yang sudah terlaksana di hari kedua ini, adalah final free practice balap Moto3, Moto2, dan MotoGP serta kualifikasi Idemitsu Asia Talent Cup (IATC), Moto3, Moto2 dan MotoGP. Sesi kualifikasi ini kemudian dilanjutkan dengan Race 1 IATC yang diisi dengan 16 putaran (lap).
Kecepatan tertinggi di Pertamina Mandalika Circuit hari ini diraih oleh Marco Bezzecchi dari Mooney VR46 Racing Team yaitu 315,7 km/jam pada saat menjalani kualifikasi.
Sedangkan hasil kualifikasi MotoGP dengan waktu tercepat dicapai oleh Fabio Quartararo, Jorge Martin dan Johann Zarco.
Tuan rumah Indonesia sendiri mencatat prestasi melalui Mario Aji yang berhasil meraih start pada posisi ketiga dan masuk pada barisan 5 pembalap tercepat, pada sesi kualifikasi ajang Moto3 yang berlangsung pagi hari.
Serta Reykat Yusuf Fadillah yang berada pada posisi ketiga pada race 1 IATC.
“Penyelenggaraan event balap internasional pada hari ini berjalan dengan baik dan lancar. Para pembalap menyampaikan, mereka senang dapat berlaga kembali di Pertamina Mandalika Circuit, setelah sebelumnya sempat mencoba Sirkuit ini pada Tes Pramusim pada Februari lalu. Hari ini, banyak pembalap yang meningkatkan performanya dengan mencapai kecepatan lebih tinggi dari kemarin,” ujar Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer.
Aerobatic Show TNI AU
Event hari ke 2 ini juga dimeriahkan oleh penampilan Aerobatic Show yang melibatkan 6 pesawat dari TNI Angkatan Udara (TNI AU) melintas di langit Mandalika.
Penonton juga dihibur oleh penampilan Feel Koplo, RAN, Maliq & D’Essentials dan Padi Reborn di panggung BNI Mandalika Music Vibes yang digelar di area inner circuit, setelah balapan selesai.
Agenda balapan hari terakhir besok (Minggu, 20 Maret) akan dimulai dengan sesi pemanasan untuk kelas Moto3, Moto2, dan MotoGP di pagi hari, sebelum digelarnya race Moto3 sebanyak 23 laps, Moto2 sebanyak 25 laps, dan MotoGP sebanyak 27 laps siang hari.
Dan di puncak perhelatan MotoGP Mandalika 2022, Sirkuit yang disebut sebagai yang tercantik di dunia ini rencananya akan dihadiri penonton istimewa, eksekutor Mandalika, Presiden RI Joko Widodo yang akan menyaksikan langsung race MotoGP.
“Presiden Joko Widodo direncanakan hadir di Sirkuit untuk menyaksikan race MotoGP,” tambah Abdulbar.
Agenda lain usai gelar MotoGP berakhir yang akan berlangsung besok adalah panggung hiburan dengan penampilan DJ Ninda Felina, Pamungkas, Band Samsons dan Band Slank di panggung BNI Mandalika Music Vibes.
Selain balapan dan berbagai side event di inner circuit, penonton juga dapat menikmati sejumlah event lain yang digelar di dalam kawasan The Mandalika, diantaranya Mandalika Tropical Festival pada tanggal 19-20 Maret 2022 di Tanjung Aan, Festival Jajajan Bango tanggal 18-20 Maret 2022 di Kuta Beach Park, Konser Mandalika Weekender pada tanggal 20 Maret 2022 di Pantai Kuta, Food Truck Festival pada tanggal 18-20 Maret 2022 serta, tidak ketinggalan Pameran UMKM Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah di Parkir Timur 1 Mandalika.
“Dengan berbagai event pendukung baik di dalam Sirkuit maupun di sejumlah titik dalam kawasan The Mandalika, kami harapkan dapat memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi penonton yang hadir secara langsung di Mandalika untuk menonton balapan MotoGP 2022,” kata Abdulbar, ***
Sirkuit Mandalika, Lolos Homologasi FIM Dengan Grade A
Keberhasilan Sirkuit Mandalika olos homologasi Grade A, karena adanya peningkatan fasilitas sirkuit.
MANDALIKA.lombokjournal.com ~ Pelaksanaan event Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP) 2022 hari pertama, Jumat (18/03/22) di Pertamina Mandalika Circuit, Lombok, NTB telah berjalan baik dan tanpa kendala.
Dalam siaran pers yang disampaikan Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK Mandalika)/The Mandalika bersama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku bagian dari ITDC Group menulis, agenda balapan yang sudah terlaksana kemarin adalah free practice Moto 3, Moto 2, MotoGP, dan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC).
Walaupun di pagi hari sempat hujan deras, namun kemudian hujan sudah berhenti dan cuaca semakin cerah sehingga sesi free practice ini berjalan lancar.
Kondisi lintasan sirkuit juga dalam kondisi yang baik sehingga mendukung pembalap dalam melakoni sesi free practice tersebut.
Jadwal MotpGP hari Sabtu (19/03/22)
Tercatat kecepatan tertinggi mencapai 311,2/km. Suasana penonton juga terpantau tertib dan kondusif serta mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan, baik di area penonton non seating area, grandstand, VIP hingga di area penukaran tiket.
Pengaturan parkir kendaraan juga berjalan dengan baik sehingga tidak terjadi penumpukan penonton saat memasuki area Sirkuit.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengungkapkan, berdasarkan hasil track inspection oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), Dorna Sports dan IRTA pada hari Kamis (17/03/22), Pertamina Mandalika Circuit berhasil lolos homologasi grade A. “Grade A merupakan grade tertinggi yang dimiliki FIM dan juga berarti, sirkuit kami sangat layak untuk menggelar event MotoGP, ” ungkap Abdulbar M. Mansoer.
Homologasi adalah proses pengecekan resmi yang dilakukan oleh pihak FIM untuk memberikan lisensi layak atau tidaknya sirkuit untuk melangsungkan balapan.
Setelah dilaksanakan sesi free practice, hari Jumat (18/03/22), dan balapan hari pertama ini berjalan dengan lancar, tanpa kendala.
Masih ada 2 hari penyelenggaraan, optimistis event ini akan berjalan sukses.
Ia juga mengatakan, keberhasilan lolos homologasi Grade A ini tidak lepas dari sejumlah peningkatan fasilitas sirkuit yang dilakukan oleh ITDC bersama MGPA guna memenuhi prasyarat penilaian homologasi sesuai panduan FIM.
Sebelumnya, Pertamina Mandalika Circuit mendapatkan grade B pada saat penyelenggaran FIM Motul World Superbike (WSBK) tahun lalu.
Peningkatan yang telah dilakukan adalah additional protective devices, track marking, verges and run-off areas, gravel beds, tyre barriers, turn signs, start lights, all along the track, both sides, pit lane axit, starting grid, flag marshal posts, light panel and equipments, track marshal post and equipment, track maintenance, drainage system dan long lap penalty zone.
“Kami membawa event balap ini kembali ke Indonesia setelah penantian yang panjang. Event MotoGP ini bukan hanya milik ITDC-MGPA saja, sehingga kami didukung oleh berbagai kementerian dan lembaga. Kami mengucapkan terima kasih kepada FIM, Dorna Sports, IMI serta seluruh pihak yang telah mendukung kami dalam penyelenggaraan event ini,” katanya.
Direktur Utama MGPA Priandhi Satria mengatakan, pelaksanaan event hari pertama kemarin berjalan lancar, sehingga optimistis event bersejarah MotoGP yang sudah ditunggu selama 25 tahun (sejak terakhir 1997 di Sentul) ini dapat berjalan dengan sukses hingga hari terakhir.
Harapannya kesuksesan event ini akan memberikan momen yang tidak terlupakan bagi pecinta balap tanah air.
“Lintasan sirkuit yang telah kami resurfacing dapat berfungsi dengan baik. Kami juga melihat semua elemen pendukung balapan, khususnya Marshall, telah bekerja sesuai yang diharapkan,” katanya.
Sebanyak 300 Marshall yang bertugas dalam event ini merupakan putra daerah yang telah melalui pelatihan dan kami sangat berbangga, mereka semua telah menunjukkan kemampuan dan kualitas kerja yang sangat baik.
“Bisa dilihat saat Marc Márquez terjatuh tadi, marshall kami terlihat siap dan sigap mengatasi hal tersebut,” ujar Priandhi.
Dan pada hari ini balap hari kedua Sabtu (19/03) akan dimulai dengan qualifying untuk IATC, yang dilanjutkan dengan free practice untuk Moto 3, Moto 2, dan MotoGP. Siang harinya akan diisi dengan qualifying untuk Moto 3 dan Moto 2 masing-masing sebanyak dua sesi serta free practice 4 dan qualifying 1 & 2 untuk MotoGP.
Sementara itu, guna memenuhi kebutuhan penonton, ITDC Group telah menyediakan sejumlah fasilitas di area inner Sirkuit seperti toilet, mushola, mobile ATM, hingga mini clinic. ITDC juga membuka Commercial Booth, antara lain penjualan official merchandise hingga food and beverage, dan food truck di sejumlah titik.
Di samping commercial booth, juga terdapat booth yang menjual cinderamata khas Lombok yang berlokasi di dekat tikungan satu Sirkuit.
“Kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Pemerintah Provinsi NTB dan Pemda Lombok Tengah serta Bank Indonesia dalam penyediaan lahan dan tenda bagi para pelaku UMKM. Hal ini kami lakukan guna mendorong usaha ekonomi kreatif lokal yang ada di Pulau Lombok,” katanya.
Selain event utama berupa balapan, penyelenggara juga telah menyiapkan side event untuk menghibur penonton di sela balapan.
Salah satu event yang disiapkan adalah festival musik BNI Mandalika Music Vibes yang digelar atas kerjasama ITDC dan BNI.
Event yang berlangsung selama dua hari (19-20 Maret) ini, akan menampilkan sejumlah musisi top tanah air, diantaranya Slank, Padi Reborn, Maliq & D’Essentials, RAN, Pamungkas, Samsons, Feel Koplo, dan Ninda Felina. Event ini akan digelar di pang- gung utama yang terletak di area inner circuit.
Sembari menyaksikan hiburan musik, penonton dapat menikmati berbagai kuliner di stand UMKM atau membeli merchandise di booth-booth yang berada di area tersebut.
Selain itu, guna menambah semakin maraknya penyelenggaraan MotoGP, juga digelar sejumlah event lainnya di dalam kawasan The Mandalika.
Event tersebut diantaranya Mandalika Tropical Festival pada tanggal 19-20 Maret 2022 di Tanjung Aan.
Juga, Festival Jajanan Bango tanggal 18-20 Maret 2022 di Kuta Beach Park, Konser Mandalika Weekender pada tanggal 20 Maret 2022 di Pantai Kuta.
Dan Food Truck Festival pada tanggal 18-20 Maret 2022 serta, tidak ketinggalan Pameran UMKM Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah di Parkir Timur 1 Mandalika.***
Nonton MotoGP, Begini Alur Masuk Menuju Lokasi Sirkuit
Alur masuk menuju sirkuit untuk nonton MotoGP diatur sesuai dengan tiket MotoGP, tujuan pengaturan itu untuk meminimalisir kerumunan
MANDALIKA.lombokjournal.com ~ Pengaturan alur masuk penonton menuju lokasi Sirkuit Mandalika Lombok hingga ke lokasi menonton sesuai dengan jenis tiket, sudah diatur pihak penyelenggara.
Pengaturan ini untuk memperlancar alur masuk dan mencegah terjadinya penumpukan penonton.
Selain itu, karena Sirkuit Mandalika merupakan sirkuit baru dan perdana menggelar balapan MotoGP.
Denah penonton
Dan karena sebagian besar dari penonton (yang tidak sempat menonton gelaran World Superbike) di sirkuit ini November 2021 lalu, adalah penonton yang baru pertama kali ke Mandalika.
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK Mandalika)/The Mandalika bersama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku bagian dari ITDC Group, dalam siaran persnya menetapkan alur masuk penonton/spectators ke Pertamina Mandalika Circuit untuk menyaksikan Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP) 2022 pada 18-20 Maret 2022.
Alur masuk penonton ini diatur sesuai dengan tiket MotoGP yang sudah dibeli.
Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kerumunan kendaraan maupun orang yang keluar masuk ke area Sirkuit.
Penonton yang ingin menyaksikan MotoGP 2022 wajib memahami jenis tiket dan lokasi menonton yang sesuai dengan tiket yang dibeli. Tiket yang dibeli secara online maupun offline merupakan e-tiket yang harus ditukarkan menjadi tiket fisik berupa wristband.
Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro mengungkapkan, pemberlakuan flow penonton ini sudah kami diskusikan dengan Dinas Perhubungan NTB dan Polda NTB agar lebih terintegrasi.
Selain untuk meminimalisir jumlah penonton yang terlalu banyak dalam suatu titik, juga untuk mengantarkan penonton sedekat mungkin dengan lokasi Grandstand sesuai tiket yang mereka beli.
Alur masuk dan keluar penonton MotoGP 2022 ke The Mandalika
Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Kepolisian Daerah (Polda) NTB telah menyediakan feeder bus untuk masuk/keluar The Mandalika, dengan enam rute yaitu: Rute Selaparang – The Mandalika, Rute Pelabuhan Kayangan – The Mandalika, Rute Embarkasi Haji – The Mandalika, Rute Zainuddin Abdul Madjid – The Mandalika, Rute Pelabuhan Bangsal – The Mandalika, Rute Pelabuhan Lembar – The Man- dalika, dan Rute Pelabuhan Gili Mas – The Mandalika, serta dan sebaliknya.
ilustrasi – Sirkuit Mandalika / Foto: Ist
Setiap rute akan menyediakan 3 jenis bus dengan stiker berwarna merah, biru dan hijau, yang akan membawa penonton langsung sampai ke Parkir Timur dan Parkir Barat di dalam kawasan The Mandalika.
Penonton diminta untuk memperhatikan dengan seksama tiket yang dimiliki sehingga bisa memilih feeder bus yang tepat.
Feeder Bus Menuju Stiker Merah Parkir Timur – untuk penonton dengan tiket Grandstand zona A, B, C, H.
Sedangkan Stiker Biru Parkir Timur – untuk penonton dengan tiket Grandstand zona D, E, F, G dan General Admission. Stiker Hijau Parkir Barat – untuk penonton dengan tiket Grandstand zona I, J, dan K.
Sementara itu alur penonton yang membawa kendaraan pribadi di samping menyiapkan flow untuk penonton MotoGP yang akan menggunakan kendaraan feeder dari lima rute tersebut, ITDC-MGPA juga mematangkan flow untuk penonton yang ingin membawa kendaraan pribadi.
Para penonton MotoGP 2022 jenis Grandstand dan General Admission akan mendapatkan stiker ken- daraan berwarna merah, biru, hijau yang disiapkan oleh penyelenggara. Sementara untuk penonton MotoGP 2022 tiket VIP Hospitality Suites Premiere Class dan Deluxe Class akan mendapatkan stiker kendaraan berwarna hitam dan abu-abu. Stiker kendaraan ini dapat diambil pada 18-20 Maret 2022 yang berlokasi di Ex-Embarkasi Haji (depan Hotel D’Max, Praya, Lombok Tengah).
Setelah mendapatkan stiker kendaraan tersebut, penonton akan diarahkan untuk menuju salah satu kantong parkir Parkir Barat, Parkir Timur, dan Parkir di area Sirkuit yang tersebar di 16 titik tergantung ketentuan tiket masing-masing penonton.
Kantong-kantong parkir ini dapat menampung sebanyak 8.900 kendaraan roda empat dan 3.000 kendaraan roda dua.
Adapun alur masuk penonton tiket Grandstand dan General Admission. Untuk semua tiket jenis Grandstand dan General Admission, penukaran e-tiket bisa dilakukan sejak 16 dan 17 Maret di Ex Bandara Selaparang, Mataram.
Penukaran lebih dulu ini sangat dianjurkan untuk menghindari antrian panjang, yang tentunya akan meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung.
Pada hari balapan tanggal 18-20 Maret 2022, penonton juga dapat menukarkan tiket di loket tiket yang dibuka di Parkir Barat (area Bazaar Mandalika) dan Parkir Timur (area Tanjung Aan).
Setelah mendapatkan wristband, penonton diwajibkan untuk menaiki shuttle bus yang merupakan transportasi dalam kawasan untuk mengantar ke pintu masuk Sirkuit, sesuai dengan lokasi Grandstand. Bagi penonton yang membeli tiket Grandstand zona A, B, C, dan H bisa menaiki shuttle bus dengan stiker merah dari Parkir Timur. Pembeli tiket pada zona ini akan diantarkan masuk hingga Pintu/Gate satu.
Bagi penonton Grandstand zona D, E, F, dan G dan General Admission bisa menaiki shuttle berstiker biru dan diantarkan hingga Gate dua. Sedangkan, penonton dengan tiket Grandstand I, J dan K dapat menggunakan shuttle bus berstiker hijau dan diantarkan untuk memasuki gate tiga.
Dari masing-masing gate ini, penonton tinggal berjalan kaki menuju area grandstand masing-masing.
Shuttle Bus Menuju;
Stiker Merah Gate Satu – untuk penonton dengan tiket Grandstand zona A, B, C, H.
Stiker Biru Gate Dua – untuk penonton dengan tiket Grandstand zona D, E, F, G dan General Admission
Stiker Hijau Gate Tiga – untuk penonton dengan tiket Grandstand zona I, J, dan K.
Rencana Penyekatan
Disamping upaya pengurangan kerumunan melalui filter pengunjung, Dishub bersama Polda NTB juga akan menyiapkan area posko penyekatan di 15 titik yang tersebar di dalam dan luar kawasan. Penyekatan ini akan dilakukan kepada pengunjung yang tidak berkepentingan di area The Mandalika, seperti bukan penonton MotoGP 2022, bukan pengunjung side dan site event di Kawasan The Mandalika, dan bukan masyarakat lokal yang tinggal di area Kawasan The Mandalika.
Apabila penonton yang menggunakan kendaraan pribadi dan tidak memiliki stiker kendaraan sesuai dengan ketentuan, akan disekat di titik-titik yang telah ditentukan oleh Dishub dan Polda NTB ***
85 Pebalap Dunia Siap Ukir Sejarah di MotoGP Mandalika
Balapan MotoGP Mandalika 2022 yang diikuti 85 pebalap beradu cepat di sirkuit yang disebut salah satu terindah di dunia
MANDALIKA.lombokjournal.com ~ Indonesia kembali menghadirkan sejarah baru di lintasan aspal Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (18/03/22).
Perhelatan MotoGP di Indonesia pernah berlangsung 25 tahun silam, di Sirkuit Internasional Sentul Jawa Barat tahun 1997.
Balapan MotoGP Mandalika 2022 diikuti oleh 85 pebalap dari 42 tim, beradu kecepatan di sirkuit anyar sepanjang 4,31 kilometer dengan 17 tikungan.
Pebalap MotoGP di Istana Kepresidenan
85 pebalap dunia ini siap mengukir sejarah baru mengaspal di Sirkuit yang disebut sebagai salah satu yang terindah di dunia.
Mereka terdiri dari 24 pebalap dan 12 tim di kelas MotoGP, 30 penunggang motor bersama 15 tim untuk Moto2, dan 31 joki kuda besi membela 15 tim Moto3.
Selain itu, akan hadir juga pebalap-pebalap masa depan di ajang Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) yang merupakan karpet merah menuju kelas Moto3 di ajang balap MotoGP.
Ada sekitar 2.500 orang kru dari seluruh tim yang terdiri dari teknisi dan ofisial dari lima benua yang turut meramaikan ajang ini.
Tak ketinggalan pula para petinggi Dorna Sports selaku promotor MotoGP dan IATC seperti Chief Executive Officer Carmelo Ezpeleta dan Managing Director Carlos Ezpeleta. Kegiatan ini juga akan dipantau langsung oleh regulator balap motor dunia, Federasi Motor Internasional (FIM).
Dalam jadwal yang disiarkan pihak MotoGP, kegiatan Jumat diawali oleh dua sesi latihan resmi, pagi dan siang diikuti oleh seluruh pebalap.
Sesi latihan resmi pagi dimulai dari kelas Moto3 yang berlangsung pada pukul 09.00-09.40 Wita. Kemudian dilanjutkan dengan pemanasan di kelas Moto2 pada pukul 9.55-10.35 Wita dan MotoGP (10.50-11.35 Wita) serta IATC (11.50-12.20 Wita).
Sesi latihan resmi siang diawali pukul 13.15-13.55 Wita (Moto3) diteruskan pukul 14.10-14.50 Wita (Moto2) dan MotoGP pada pukul 15.05-15.50 Wita. Latihan resmi Jumat ditutup oleh para pebalap muda IATC pukul 16.45-17.10 Wita.
Menariknya, dalam gelaran MotoGP kali ini, Indonesia terwakili di seluruh balapan. Mereka siap memberikan kejutan di depan publik sendiri.
Di Moto3 ada Mario Suryo Aji, anak muda asal Madiun, Jawa Timur yang membela Honda Asia Team. Mario baru musim 2022 ini mengaspal di ajang Moto3.
Ada pula tim milik Indonesia, dengan label Pertamina Mandalika SAG Team yang bertarung di kelas Moto2 yang diwakili rider mereka, Bo Bendsneyder asal Belanda dan Gabriel Rodrigo dari Argentina. Tim ini telah berlaga di Moto2 sejak 2021 lalu dengan hasil Bendsneyder yang menempati urutan ke lima klasemen umum akhir musim.
Bendsneyder sendiri adalah pebalap Belanda keturunan Indonesia dan diberi sapaan unik oleh para penggemarnya di tanah air, yaitu Mas Bo.
Di kelas MotoGP, ada sejumlah produk buatan Indonesia menempel sebagai sponsor resmi pada satu tim satelit, Gresini Racing. Tim yang berpusat di Italia ini bermaterikan duo tangguh asal Italia yakni Enea Bastianini dan Fabio Di Giannantonio.
Mereka merupakan kuda hitam di MotoGP. Buktinya, Bastianini sudah merebut podium juara pada seri pembuka MotoGP 2022 di Sirkuit Internasional Losail, Qatar, 4-6 Maret 2022 lalu.
Sementara itu, di ajang IATC, Merah Putih diwakili oleh empat pebalap muda Indonesia seperti Veda Ega Pratama, Aan Riswanto, Rekyat Yusuf Fadillah, dan Diandra Trihardika.
Bahkan Veda membuat kejutan dengan naik podium di Losail, 6 Maret 2022. Ia tampil sebagai juara kedua seri pembuka IATC yang khusus digelar di benua Asia.
Marc Marquez dan kawan-kawannya dalam jumpa pers Kamis (17/3/2022) seperti dikutip dari situs MotoGP, menyatakan siap memberi kejutan bagi jutaan penggemar mereka di Indonesia dengan torehan prestasi terbaik dan aksi-aksi memikat di lintasan.
Presiden Joko Widodo, sang eksekutor Sirkuit Mandalika Lombok, dijadwalkan hadir menonton langsung lomba balapan ini pada hari Minggu (20/3/2022), setelah sebelumnya pada hari Rabu (16/3/2022), ia melepas parade 20 pebalap di jalan protokol ibu kota yang juga diikuti dua wakil Indonesia, Mario Aji dan Vega Pratama.***.