Wagub NTB dan Tim Kedubes Australia bahas Program SKALA 

Kedubes Australia  bertemu Wagub NTB untuk mengenalkan program Sinergitas dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar (SKALA)

MATARAM.LombokJournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyambut baik rencana penerapan program SKALA di NTB. 

SKALA merupakan sebuah program kerja sama dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, tujuannya mendukung Indonesia mengurangi tingkat kemiskinan serta kesenjangan antar daerah, melalui penguatan efisiensi dan efektivitas kebijakan tata kelola desentralisasi. 

BACA JUGA: Gubernur NTB Bertemu CEO Capita A, Bahas Direct FlightWagub NTB menyambut baik rencana penerapan program SKALA di NTB

“Kami merasa peran dari NGO dan satkeholders lainnya itu luar biasa membantu kami menjalankan semua program-program di NTB. Jadi kita melihat mereka sebagai partner positif yang sangat mensupport. Intinya kami sangat welcome, sangat senang. Silahkan saja,” kata Wagub. 

Ia mengatakan itu saat menerima tim dari Kedutaan Besar Australia-Jakarta di Aula Pendopo Wagub, Kamis (26/01/23).

Ummi Rohmi sapaan wagub memaparkan berbagai program untuk pembangunan daerah di NTB, yang dimulai dari hal-hal kecil. Seperti NTB Care sebagai platform komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat dan Revitalisasi Posyandu sebagai pusat edukasi masyarakat.

“Disini kita ada NTB Care, sebuah sistem komunikasi online dengan masyarakat. Setiap permasalah bisa langsung disampaikan dan harus direspon cepat. Kemudian ada Revitalisasi Posyandu sebagai pusat edukasi untuk masyarakat. Semua anggota keluarga bisa datang ke posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan berbagai literasi,” tambahnya. 

Pertemuan dengan pihak Kedutaan Australia merupakan pertemuan pertama membahas program SKALA. Hal tersebut disampaikan oleh Astrid Kartika selaku Decentralised Governance Leader-Kedubes Australia.

“Tujuan kami datang sebenarnya untuk mengetok pintu dahulu, mengenalkan program terbaru Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) yaitu SKALA. Program kerja sama birateral Australia-Indonesia. Belum banyak rencana kerja karena kami baru mobilisasi. Tapi kami harap akan dapat sambutan yang positif di NTB. Terima kasih atas sambutannya,” kata Astrid Kartika.

Sebelumnya sebuah program kemitraan pembangunan antara Australia dan Indonesia juga telah sukses dijalankan di NTB. Program tersebut merupakan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan yang kemudian disingkat menjadi “KOMPAK”. 

BACA JUGA: Pemberian Protein Hewani Guna Tekan Stunting

Dengan tujuan yang sama dengan KOMPAK, SKALA juga hadir untuk mendukung Indonesia mengurangi tingkat kemiskinan serta kesenjangan.

Hadir mendampingi Wagub pada audiensi tersebut yaitu, Kepala BAPPEDA NTB, Kepala Dinas Sosial NTB, serta Kepala Dinas PMPD Dukcapil NTB. ***

 

 




Anugerah Media Humas 2023 akan Berlangsung di NTB

Kemenkominfo RI punya agenda nasional Anugerah Media Humas (AMH) tahunan, untuk tahun 2023 dipusatkan di NTB

JAKARTA.LombokJournal.com ~ Koordinasi dengan  Kementerian Kominfo Republik Indonesia dilakukan untuk memperkuat kolaborasi persiapan event Anugerah Media Humas (AMH), Kamis (26/01/23).

Kegiatan Anugerah Media Humas (AMH) 2023 akan berlangsung di NTB, sebelumnya tahun 2022 berlangsung di Daerah Istimewa Jogjakarta. 

BACA JUGA: Kawasan Gili Tramena, NTB Bebas ‘Ciugatera Fish Poisoning’ 

Kadis Kominfotik NTB di Kominfotik RI melakukan korrdinasi pelaksanaan Anugerah Media Humas di NTB
Najamuddin Amy

Hal ini tentu saja harus dipersiapkan sebaik mungkin sehingga butuhnya kolaborasi bersama dengan pusat. 

“Kita terus akan melakukan koordinasi dan kolaborasi sehingga event AMH dapat berjalan sukses,” kata Najamuddin. 

AMH adalah agenda nasional yang diselenggarakan oleh Kemkominfo yang akan direncanakan pada tahun 2023 berpusat di NTB. 

Sekitar seribu orang praktisi kehumasan pusat dan daerah akan berkumpul.

Helmi, Ditjen IKP Kemkominfo RI menyambut kehadiran Kadis Kominfotik NTB dan terus mendukung persiapan AMH 2023. 

“Kegiatan ini tentu memerlukan persiapan yang matang, mulai dari akomodasi, transportasi bahkan talent yang akan tampil harus diperhatikan,” jelasnya. 

Adanya AMH diharapkan agar kinerja humas pemerintah dapat bersikap adaptif, dan responsif terhadap perkembangan dan isu isu informasi di masyarakat. 

BACA JUGA: Manajemen Roisiko Bencana Bagi Daerah Rawan Bencana 

Komunikasi publik yang dibangun harus lebih mengarah pada kepekaan isu, seperti sukses program vaksinasi, pengurangan angka Covid, pembangkitan ekonomi, serta humas harus mampu memberikan edukasi yang baik di tengah aneka ragam gelombang informasi. ***

 

 

 




Rakernas Forsesdasi, Wujudkan Peran Strategis Sekda

Sekda NTB Lalu Gita Ariadi, Ketua Umum Forsesdasi mengatakan, Rakernas Forsesdasi bertujuan hadirkan Sekda yang efektif dan mengakselerasikan pembangunan di daerah

SUMBAR.lombokjournal.com ~ Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, H. Lalu Gita Ariadi, selaku Ketua Umum Forsesdasi mengatakan, sesuai peran dan keberadaannya, FORSESDASI berikhtiar menghadirkan sosok Sekda yang efektif dan mengakselerasikan pembangunan di daerah.

Hal tersebut disampaikan Miq Gita, sapaan akrabnya, Rapat Kerja Nasional Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Rakernas Forsesdasi) di Hotel Santika Premiere, Padang, Sumatra Barat, Selasa (20/12/22).

BACA JUGA: “Gowes Harmony”,  Jendela Hati dan Kerukunan Beragama

Rakernas Forsesdasi, Sekda NTB mengatakan, sosok Sekda yang efektif dan mengakselerasikan pembangunan di daerah
Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi (kedua dari kanan)

Rapat Kerja Nasional Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Rakernas Forsesdasi) bertujuan untuk mengatasi berbagai isu.

Seperti kebijakan pengelolaan Zakat di daerah, arah kebijakan P3K di daerah dan internalisasi Budaya Kerja BerAKHLAK dalam mewujudkan peran strategis Sekda kepada daerahnya.

“Sekda dalam kapasitas sebagai stabilisator, eksekutor, komunikator, dinamisator dan adminstrator daerah, berada pada posisi penting mendukung pimpinan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di daerah,” tuturnya.

Membuka kegiatan ini, Sekjen Kemendagri, Dr. H. Suhajar Diantoro menjelaskan, berdasarkan data Tahun 2021, tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia masih tinggi dan perlu mendapat perhatian khusus pemerintah.

BACA JUGA: Sekda NTB Kukuhkan Dewan Pengurus KORPRI Kaltim

Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah turut menyampaikan, kemiskinan masih menjadi problem serius yang dihadapi oleh berbagai daerah termasuk berbagai negara di belahan dunia.

Selanjutnya, acara yang berlangsung mulai tanggal 19-21 Desember 2022 ini juga membahas mengenai optimalisasi pengumpulan dan pengelolaan zakat PNS, arah kebijakan pelaksanaan tugas dan fungsi Jabatan Fungsional pasca penyetaraan.

BACA JUGA: Lombok Akan Jadi Kiblat Pacuan Kuda Nasional

Turut hadir bersama dalam kegiatan tersebut yaitu Sekjen Kemendagri, Gubernur Sumatra Barat, Ketua BAZNAZ RI, Sekda, Karo Organisasi Provinsi/Kab/Kota seluruh Indonesia secara hybrid. ***

 

 




Pengelolaan Sumber Daya Air, NTB Sabet 5 Penghargaan

NTB Sabet 5 penghargaan Nasional kinerja pengelolaan sumber daya air, juga pemenang kategori Petugas Pemantau Bendungan  

JAKARTA.lombokjournal.com ~ Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB, H. Ridwan Syah menerima 5 penghargaan nasional sekaligus terkait Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air.

Penyerahan hadiah atas prestasi membanggakan yang diraih Provinsi NTB dalam lomba pengelolaan sumber daya air.itu, berlangsung di Kementerian PUPR RI pada hari Sabtu (03/12/22) 

BACA JUGA: Produk Lokal NTB untuk Gempa Cianjur

5 penghargaan nasional sekaligus diraih NTB terkait Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air
Kadis PUPR NTB. H Ridwan Syah (kanan)

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri PUPR RI,M. Basuki Hadimuljono dan sejumlah Pemerintah Daerah Provinsi di lingkungan PUPR. 

Adapun 5 penghargaan yang diraih oleh Pemprov NTB, yaitu:

  1. Lomba Kinerja Pengelolaan SDA Wilayah Sungai. River Basin Organization Performance Benchmarking (RBO-PB).  Berdasarkan evaluasi kinerja Pengelola SDA (River Basin Organization Performance Benchmarking) Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I keluar sebagai peringkat pertama untuk kategori BWS.
  2. Lomba Kinerja Tim Koordinasi Pengelolaan SDA Wilayah Sungai (TKPSDA WS).                                                                                                          Pada Evaluasi Kinerja TKPSDA WS Kewenangan Pusat, TKPSDA WS Lombok keluar sebagai pemenang ketiga Tingkat Nasional
  3. Lomba Penguatan Kelembagaan Komunitas Peduli Sungai (KMPS).                                                                                                                                               KPS Batu Dendeng Dasan Geres, Kabupaten Lombok Barat merupakan Komunitas Peduli Sungai dinobatkan sebagai pemenang kedua Tingkat Nasional.
  4. Lomba Kinerja Petugas OP Irigasi Teladan
  5. Penilaian kinerja Petugas OP Kategori Pengamat Irigasi Permukaan.                                                                                                                                         Provinsi NTB mendapatkan penghargaan sebagai pemenang ketiga untuk Wilayah II, yang diwakili oleh M. Muliamin, Pengamat Pengairan Katon Kompleks Kabupaten Lombok Tengah.
  6. Lomba Kinerja Unit Pengelola Bendungan (UPB) dan Petugas OP Bendungan. Sebaran bendungan yang banyak di Provinsi NTB membutuhkan Unit Pengelola Bendungan yang didukung SDM dan teknologi pendukung yang memadai. Pada tahun 2022 ini, UPB BWS Nusa Tenggara I keluar sebagai pemenang kedua pada Kategori Unit Pengelola Bendungan. 

BACA JUGA: Gowes Cukai Gemilang, Ini Pesan Gubernur NTB

Selain itu, NTB juga memperoleh penghargaan pemenang ketiga kategori Petugas Pemantau Bendungan yang diwakili Bapak Yusri dari Bendungan Pandanduri, Kabupaten Lombok Timur sebagai petugas pelaksana di lapangan untuk kegiatan operasi, pemeliharaan dan pemantauan.***

 




Tragedi Sepakbola, Harus Ada yang Bertanggung Jawab

Presiden Joko Widodo minta dilakukan investigasi dan ada yang bertanggung jawab atas tragedi sepakbola di stadion Kanjuruhan, Malang

JAKARTA.lombokjournal.com ~ Korban tewas tragedi sepakbola usai pertandingan Arema lawan Persebaya, meningkat jadi 187 orang. 

Korban yang meninggal atas tragedi di stadion Kanjuruhan Malang usai tuan rumah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya di pekan ke-11 liga 1 2022/2023, Sabtu (01/10) lalu, terus bertambah.

Seperti diketahui, korban meninggal dunia tersebut di antaranya dari pendukung Arema, pendukung Persebaya, balita, dan polisi.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta mengumumkan, dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri, ungkapnya dalam konferensi pers di Malang, Minggu (02/10).

BACA JUGA: Beasiswa NTB Cara Buka Jendela Dunia, Ini Pesan Bang Zul

Kerusuhan di Kanjuruhan yang hingga kini dilaporkan menimbulkan 130 korban jiwa disebut sebagai tragedi dengan jumlah korban jiwa terbesar kedua, dalam sejarah kerusuhan di stadion sepak bola seluruh dunia.

Tragedi pertama, dengan jumlah korban jiwa terbesar terjadi di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat laga antara Timnas Peru melawan Argentina pada 1964. Pada tragedi ini, total 326 penonton tewas dalam kerusuhan yang berusaha dihalau polisi

Karena itu, kasus ini harus diusut tuntas, entah dari pihak suporter ataupun pihak kepolisian yang menggunakan regulasi keamanan yang tidak berstandar FIFA.

Presiden Jokowi minta ada investigasi atas tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan
Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dilakukan investigasi mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim yang menewaskan banyak korban itu.

Menteri Pemdua dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengatakan Presiden Jokowi minta dilakukan investigasi total atas peristiwa ini.

“Bapak Presiden memberi perhatian serius atas insiden ini,” kata Menpora Zainudin Amali, Minggu (02/10/22).

Menpora juga menegaskan, Presiden Jokowi meminta harus ada yang mempertanggungjawabkannya secara hukum.

Seperti diketahui, usai wasit mengakhiri laga dengan skor kemenangan 3-2 bagi Persebaya, para suporter Arema (Aremania) tidak terima dengan kekalahan tersebut. 

Para suporter Arema langsung turun ke lapangan dan membakar mobil polisi serta merusak benda-benda yang ada di stadion. 

Sebagai bentuk pencegahan, aparat yang terdiri dari gabungan Polisi dan TNI pun turun tangan untuk mengamankan suporter. Semakin lama kemarahan para suporter tak terkendali, dan penonton mulai melemparkan benda-benda ke lapangan. 

Gas air mata

Untuk meredakan kemarahan pendukung Arema FC (Aremania), polisi melepaskan tembakan gas air mata. 

Karena tembakan tersebut, suporter mencoba menghindar dan terjadi kepanikan hingga situasi semakin tak terkendali. Banyak dari penonton yang sesak napas akibat menghirup gas air mata. 

Selain itu, banyak pula yang terinjak-injak penonton lain yang berusaha menyelamatkan diri. Tragedi Kanjuruhan ini pun mengakibatkan dua kendaraan polisi rusak, salah satunya dibakar. 

Fasilitas lain di stadion dilaporkan juga turut dibakar. Bukan hanya di dalam, kerusuhan juga merembet hingga luar stadion. Total delapan kendaraan kepolisian dirusak. 

Sementara itu, dalam siaran pernya, Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencabut ijin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi liga yang dilakukan PSSI sebagai bahan evaluasi harkamtibmas. 

“Dan di samping itu, menganalisa sistem pengamanan yang dilaksanakan oleh aparat kepolisian dalam mengendalikan kericuhan di sepak bola,” bunyi siaran pers IPW. 

Kericuhan dalam tragedi tragis itu berawal dari kekecewaan suporter tim tuan rumah yang turun ke lapangan tanpa dapat dikendalikan oleh pihak keamanan. 

Jumlah aparat kepolisian yang tidak sebanding dengan jumlah penonton, secara membabi buta menembakkan gas air mata, sehingga menimbulkan kepanikan terhadap penonton yang jumlahnya ribuan. 

Akibatnya, banyak penonton yang sulit bernapas dan pingsan. Sehingga, banyak jatuh korban yang terinjak-injak di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang. 

Penggunaan gas air mata di stadion sepak bola dilarang sesuai aturan FIFA dilarang. 

Hal itu tercantum dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada pasal 19 huruf b disebutkan, sama sekali tidak diperbolehkan mempergunakan senjata api atau gas pengendali massa.

BACA JUGA: Bencana Sepakbola, 130 Tewas di Stadion Kanjuruhan

“Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan antara tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya. Kemudian, memerintahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk mempidanakan Panitia Penyelenggara pertandingan antara Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (01/10).” kata Sugeng Teguh Santoso, Ketua Indonesia Police Watch dalam siaran persnya.

Polisi diminta usut tuntas terjadinya tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan

Jatuhnya korban tewas di sepakbola nasional ini, harus diusut tuntas pihak kepolisian. Jangan sampai pidana dari jatuhnya suporter di Indonesia menguap begitu saja seperti hilangnya nyawa dua bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada bulan Juni lalu. ***

 




Dewan Kolonel Dibentuk Para Loyalis Puan Maharani 

Para loyalis Puan Maharani membentuk Dewan Kolonel untuk meningkatkan citra serta elektabilitas Puan dalam kontestasi Pilpres 2024

JAKARTA.lombokjournal.com ~ Nama Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa tengah, dalam kontestasi calon presiden 2024 selalu menempati elektabilitas teratas.

Beberapa lembaga survei nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan masih menjadi tiga tokoh yang difavoritkan masyarakat sebagai calon presiden.

Loyalis Puan Maharani membentuk Dewan Kolonel
Puan Maharani

Ada survei yang membuat korelasi antara pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan Presiden. Dan nama Ganjar Pranowo menjadi kartu As untuk menguatkan peluang kemenangan PDIP. Dalam survei nasional Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Agustus 2022.  PDIP berpeluang besar menang dalam Pilpres 2024 jika mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. 

BACA JUGA: Wagub NTB Resmikan Gedung Baru UT Mataram

Namun di internal PDIP sendiri terjadi persaingan, antara Ganjar Pranowo melawan Puan Maharani. Dari kubu putri Megawati ini, mulai muncul upaya menggeser Ganjar. 

Pendukung atau loyalis Puan, yakni beberapa politisi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPR RI membentuk tim Dewan Kolonel pendukung Puan Maharani dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ide pembentukan tim itu dicetuskan mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi. 

Trimedya Panjaitan, anggota DPR RI Fraksi PDIP yang selama terang-terangan menolak Ganjar,    menjadi koordinator tim Dewan Kolonel. Dia menceritakan usulan ini datang dari Johan Budi setelah rapat pengarahan dengan Puan.

“Johan Budi bilang kami loyalis mbak Puan harus buat sesuatu, Dewan Kolonel. Kami tunjukkan bahwa kami loyalis mba Puan,” kata Trimedya kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, seperti dilansir dari Dkatadata.co.id, Rabu (21/09/22). 

Dewan Kolonel dibentuk, menurut Trimedya, untuk meningkatkan citra serta elektabilitas Puan dalam kontestasi Pemilu 2024. Sembari menunggu keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam menentukan calon presiden dan calon wakil presiden. 

Dewan Kolonel ini tidak memiliki struktur resmi, anggotanya tersebar dari setiap Komisi di DPR. “Mungkin lima bulan (sudah terbentuk) ada. Kami merasa kalau bukan trah Sukarno gampang dikendalikan partai ini. Kami juga tidak ikhlas kalau sampai jadi seperti keluarga Suharto di Golkar,” ucap Trimedya. 

BACA JUGA: Wabup Danny Tegaskan Pentingnya Kebangkitan Pariwisata NTB

Berikut daftar anggota ‘Dewan Kolonel’yang diisi para loyalis Puan tersebut. 

Pencetus ‘Dewan Kolonel’: Johan Budi S Prabowo Koordinator ‘Dewan Kolonel’: Trimedya Panjaitan 

Komisi I: Dede Indra Permana, Sturman Panjaitan 

Komisi II: Junimart Girsang 

Komisi III: Trimedya Panjaitan 

Komisi IV: Riezky Aprilia 

Komisi V: Lasarus 

Komisi VI: Adi Satriyo Sulistyo 

Komisi VII: Dony Maryadi Oekon

Johan Budi mengatakan pembentukan Dewan Kolonel tak terkait dengan struktur di DPP PDIP.   “Sekali lagi enggak ada hubungannya dengan DPP, inisiatif orang per orang, bukan fraksi,” kata Johan. 

Dewan Kolonel ini, tambah Johan, merupakan satu langkah persiapan bilamana nantinya Megawati menunjuk Puan sebagai calon presiden yang diusung PDIP untuk 2024 mendatang. ***

 

 

 




Rektor Unram: Mimbar Akademik Terbuka untuk Tokoh Mana pun

Kultur Unram menjaga kebebasan mimbar akademik, namun Rektor Unram Prof Bambang menolak menjadi ajang caci maki dan mem-bully pihak lain

MATARAM.lombokjournal.com ~ -Universitas Mataram sedang menyiapkan diri menjadi perguruan tinggi berbasis riset dan berdaya saing internasional pada tahun 2025. 

Perguruan tinggi negeri terbesar di NTB ini pun memastikan, mimbar akademik terbuka untuk tokoh manapun.

Rektor Unram mengatakan, Mimbar akademik adalah mimbar didasarkan kajian-kajian yang ilmiah
Rektor Unram Prof. H. Bambang Hari Kusomo

“Unram tidak pernah menolak tokoh. Siapa saja. Menjadi kultur Unram untuk selalu menjaga kebebasan mimbar akademik,” kata Rektor Universitas Mataram Prof H Bambang Hari Kusomo, melalui Siaran Pers kepada Media,  Senin (05/09/22)

BACA JUGA: Sirkuit 459 Lantan Jadi Alternatif Penyelenggaraan MXGP

Alih-alih melarang-larang, Unram justru kata Prof Bambang, memberikan ruang besar bagi berkembangnya gagasan, kajian, dan pemikiran. Bahkan, Unram menyiapkan karpet merah untuk hal tersebut.

Namun begitu, Guru Besar Fakultas Pertanian ini mengingatkan, mimbar akademik bukanlah kebebasan tanpa tanggung jawab. 

Mimbar akademik Unram memiliki wibawa ilmiah dimana menjadi tempat menyampaikan pikiran dan pendapat secara terbuka yang didasarkan pada data-data dan fakta-fakta yang telah teruji secara ilmiah.

Karena itu, Unram tidaklah mungkin menyiapkan mimbar akademik untuk menjadi ajang caci maki. Tempat mem-bully pihak lain hanya lantaran pihak tersebut berseberangan pemikiran atau cara pandang dengan tokoh yang sedang berbicara di mimbar.

“Jangan ada hidden agenda. Kebebasan mimbar akademik bukan tempat untuk mencemooh figur dan tokoh tertentu. Bukan tempat untuk menjatuhkan pemerintah. Bukan pula tempat untuk mendungu-dungukan pihak lain lalu menempatkan diri sendiri sebagai satu-satunya pemilik kebenaran,” tandasnya.

Kultur kekebasan mimbar akademik yang seperti itu kata Prof Bambang berlaku universal. Bukan hanya di Unram saja. 

Alumnus Massey University, Selandia Baru ini lalu menuturkan, bagaimana negara liberal seperti Australia maupun Selandia Baru, juga menerapkan kultur serupa.

 Sehingga betapa pun liberalnya ruang untuk menyampaikan gagasan dan pandangan di sana, mimbar akademi tidak menjadi ruang menyampaikan caci maki atau memojok-mojokkan figur yang tidak disukai.

Sebagai akademisi yang memiliki rekam jejak panjang di dua negara di selatan bumi tersebut, Prof Bambang tahu persis akan kultur itu. Guru Besar kelahiran Lombok Timur tahun 1965 ini menamatkan pendidikan doktoralnya di Massey University setelah sebelumnya menamatkan pendidikan di Australia. 

Semenjak 2017 hingga saat ini, Prof Bambang pun menjadi Adjunct Lecturer di Massey University. Sebagai Profesor Tamu, salah satu tugasnya adalah sebagai penguji disertasi mahasiswa S3 di perguruan tinggi yang masuk rangking 250 besar dunia tersebut.

“Mimbar akademik adalah mimbar yang bermartabat. Didasarkan pada kajian-kajian yang ilmiah. Bukan atas dasar asumsi-asumsi,” tandasnya.

Bahkan di dalam agama Islam pun kata Prof Bambang, jika ada pemimpin yang keliru, agama tidak menganjurkan umatnya mengkritik pemimpinnya secara vulgar di depan orang banyak. 

Sebab, hal tersebut sama saja memang hendak mempermalukan pemimpin.

“Kalau menutur saya, apa yang diajarkan agama itu adalah nilai yang paling tinggi. Karena datang dari Yang Mahakuasa,” imbuhnya.

Pun begitu, kampus juga bukanlah tempat untuk berpolitik praktis. Kampus hanya tempat untuk belajar politik bagi para civitas akademikanya. Dan oleh karenanya, kampus harus terbebas dari kegiatan politik praktis tersebut.

Karena itu, Prof Bambang menampik dengan tegas pandangan sejumlah pihak yang kini berusaha menggiring opini publik, seolah-olah Unram menolak figur-figur tertentu untuk menghadiri kegiatan yang terkait dengan mimbar akademik.

Tak ada yang keliru manakala mahasiswa mengundang tokoh idola mereka untuk memberikan pencerahan dalam forum ilmiah. 

Begitu halnya, tak ada yang keliru pula manakala pihak kampus menyampaikan pandangannya terhadap rambu-rambu dan kaidah mimbar akademik yang harus sama-sama dijunjung, mengingat otoritas kampus juga berkaca pada pengalaman serupa yang pernah terjadi di masa-masa sebelumnya.

Visi Unram 2025

Sementara itu, terkait dengan Visi Unram 2025, Prof Bambang yang genap enam bulan memimpin Unram ini menegaskan, Unram kini sedang bersiap menjadi Perguruan Tinggi Berbasis Riset dan Berdaya Saing Internasional. 

Saat ini, Unram sedang melompat jauh dengan menggalng banyak kerja sama internasional.

BACA JUGA: Menteri Pendidikan Unram Jajaki Kerjasama dengan NTB

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah Duta Besar negara-negara Eropa telah datang berkunjung secara langsung ke Unram. 

Mulai dari Duta Besar Uni Eropa hingga Duta Besar Swedia di Indonesia. Kerja sama dengan perguruan tinggi ternama di luar negeri pun telah dilakukan. Antara lain dengan perguruan tinggi di Korea Selatan. Juga dengan sejumlah perguruan tinggi di Australia.

“Dalam waktu dekat pula, sejumlah perguruan tinggi dari Jepang juga akan datang untuk kerja sama ini,” kata Prof Bambang.

Unram juga sebelumnya telah mengirimkan delegasi ke Prancis dan Italia, untuk kerja sama serupa. Demikian halnya dengan negara-negara di Asean. Seluruh kerja sama tersebut terkait dengan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Semenjak memangku jabatan sebagai Rektor Unram, jumlah mahasiswa internasional yang menimba ilmu di Unram pun kini jumlahnya terus bertambah. Jika tahun-tahun sebelumnya, jumlah mahasiswa internasional di Unram paling banter 35 orang, saat ini jumlahnya sudah 191 orang.

“Mereka berasal dari delapan negara,” katanya.

Unram juga menggalang kalangan perbankkan untuk menyiapkan beasiswa bagi mahasiswa dari luar negeri yang ingin menempuh pendidikan di Unram.

Terkait Merdeka Belajar, yang berkaitan erat dengan salah satu indikator kinerja utama, Unram pun telah membentuk unit kerja yang secara khusus terkait hal tersebut. 

Unram juga kini sedang menyiapkan program percepatan kelulusan yang memberi ruang bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan S1 ke program Magister hanya dalam rentang waktu lima tahun.

Praktiknya, mahasiswa S-1 di tingkat akhir yang sedang menyusun tugas akhir di semester tujuh dan delapan dan sudah tak memiliki lagi beban kuliah, secara paralel bisa menempuh pembelajaran untuk mata kuliah semester satu dan semester dua program magister. Sehingga setelah mereka wisuda, sudah langsung bisa melanjutkan kuliah semester ketiga dan keempat di program magister. ***

 

 




Puan Maharani Ajak Kolaborasi Bangun Dunia yang Lebih Baik

Dalam pembukaan SAI20 di Bali, Puan Maharani ajak gotong royong membangun dunia yang lebih baik untuk semua

BALI.lombokjournal.com ~ Ketua DPR RI Puan Maharani selaku Chair of Parliament 20 (P20) menghadiri Supreme Audit Institutions 20 (SAI20) yang merupakan Engagement Group terbaru di G20. 

Dalam forum yang diprakarsai oleh Indonesia dalam Presidensi G20 2022 ini, Puan mengajak negara-negara G20 berkolaborasi dalam berbagai isu global.

Kehadiran Puan di pembukaan SAI20 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Selasa (30/08/22), disambut oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Isma Yatun sebagai Ketua SAI20. 

Puan didampingi oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris dan Anggota BKSAP DPR RI Irine Yusiana Roba Putri.

BACA JUGA: Puan Maharani dan Kader PDI Perjuangan Siap Menangkan Pemilu 2024

Puan Maharani mengajak gotong royong membangun dunia yang lebih baik
Puan Maharani

“Kita hidup di bumi yang sama, oleh karena itu kita perlu mengedepankan kerja bersama, kolaborasi, gotong royong membangun dunia yang lebih baik untuk semua,” kata Puan.

Forum ini ditujukan bagi Lembaga Tinggi Audit (SAI) negara-negara anggota G20 untuk mendorong kerja sama dalam memperkuat transparansi dan akuntabilitas di antara negara-negara G20. 

SAI20 pun berfokus pada good and accountable governance melalui peningkatan peran SAIs dalam kerangka G20.

Tujuan dari SAI20 Summit sendiri adalah untuk mendiskusikan kontribusi nyata lembaga pemeriksa keuangan negara anggota G20 dalam situasi dan pasca pandemi Covid-19. Selain itu untuk percepatan pemulihan ekonomi dan dukungan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

“Hal ini tentu sangat strategis, karena dunia baru saja dihadapkan pada situasi Pandemi Covid-19 yang membutuhkan upaya dan langkah-langkah pengelolaan keuangan negara yang tidak biasa,” jelas Puan.

“Sehingga peran lembaga pemeriksa keuangan negara, Supreme Audit Institutions, sangat penting untuk dapat merespons kebutuhan mendesak akan tata kelola, transparansi dan akuntabilitas, terutama dalam situasi dan pasca pandemi,” lanjut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan menambahkan, pandemi Covid-19 telah memberikan tekanan ekonomi, fiskal, dan sosial ke semua Negara di dunia. Semua negara pun mengambil langkah-langkah antisipasi dan mengatasi ancaman krisis.

“Sejumlah besar dana yang berasal dari rakyat, digunakan oleh pemerintah masing-masing negara untuk menangani bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan pemulihan ekonomi,” sebut Puan.

Akibat pandemi Covid-19, sejumlah agenda pembangunan mengalami perlambatan, termasuk langkah-langkah dalam mencapai SDGs karena sumber daya negara diarahkan untuk menyelamatkan rakyat dari ancaman pandemi dan dampaknya. 

Puan berharap hasil KTT G20 mendatang mampu mengatasi tantangan global yang paling mendesak saat ini sesuai tema Presidensi G20 Indonesia ‘Recover Together, Recover Stronger’.

“Dan dapat menyatukan upaya bersama demi recovery yang lebih baik dari krisis Covid-19 untuk kemudian mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif di negara-negara di seluruh dunia,” ungkap mantan Menko PMK itu.

BACA JUGA: 204 PMI Asal NTB Prosedural, Berangkat Tanpa Biaya

Komitmen tersebut, kata Puan, tentu menjadi semangat di Parlemen dan di Supreme Audit Institutions untuk berkontribusi dalam kewenangan konstitusionalnya dalam memperkuat pemulihan. 

Sebagai penyelenggara The G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20), DPR RI pun memberi apresiasi kepada BPK RI yang telah mengambil inisiasi pembentukan Supreme Audit Institutions 20 (SAI20) sebagai new engagement group G20. 

“Sehingga akan dapat ikut merespons kebutuhan tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas dalam mengelola sumber daya negara, di tengah dan pasca pandemi Covid-19,” tutur Puan.

Menurutnya, hal tersebut dapat memperkuat upaya Pemerintah Negara G20 dalam mencapai pemulihan ekonomi dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). 

Puan mengatakan DPR RI bersama dengan Parlemen dunia melalui Inter-Parliamentary Union (IPU) dan Pertemuan P20 juga memberikan perhatian dalam upaya bersama memperkuat peran parlemen dalam melegitimasi upaya terbaik pemerintah dalam menjalankan pemulihan sosial dan ekonomi dampak pandemi dan sejumlah agenda tantangan global ke depan.

“Parlemen, melalui The G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20), akan ikut mengambil peran strategis untuk memperkuat legitimasi pemerintah masing-masing negara G20 dalam menjalankan agenda bersama,” urainya.

“Melalui tugas konstitusionalnya, Parlemen akan berperan melalui fungsi anggaran, legislasi, dan pengawasan untuk dapat memperkuat implementasi agenda bersama negara G20, yang dapat memperkuat pemulihan sosial dan ekonomi di masing-masing negara,” imbuh Puan.

Pertemuan The G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) yang akan diselenggarakan bulan Oktober mendatang akan mengambil tema ‘Stronger Praliament For Sustainable Recovery’ disebut sejalan dengan tema Presidensi G20. 

P20 nantinya akan membahas 4 isu priorotas yaitu akselerasi Pembangunan Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau, Ketahanan Pangan dan Energi serta Tantangan Ekonomi, Parlemen yang Efektif dan Demokrasi Dinamis serta Inklusi Sosial, dan Kesetaraan Gender serta Pemberdayaan Perempuan.

“Ke-empat isu tersebut sangat relevan dalam rangka pemulihan global pasca pandemi dan berbagai permasalahan aktual global yang dihadapi saat ini,” tegas Puan.

Melalui kewenangan konstitusionalnya, Parlemen disebut akan ikut mengawal implementasi agenda global di bidang keuangan, moneter, dan pembangunan yang akan memperkuat kemajuan di negaranya masing-masing dalam mewujudkan kehidupan rakyatnya yang sejahtera. Puan berharap Supreme Audit Institutions masing-masing negara juga dapat ikut mengambil peran sebagai mitra G20.

“Peran dalam memastikan dan meningkatkan kinerja akuntabilitas dan efektivitas dari program dan kebijakan global yang dijalankan oleh masing-masing negara,” ucap cucu proklamator RI Bung Karno tersebut.

“Peran ini dapat dilaksanakan oleh SAI dengan menciptakan  pendekatan tata kelola yang dapat berfungsi sebagai platform yang dapat memandu pemerintah menuju capaian agenda global yang memperkuat kemajuan nasionalnya. Sehingga SAI ikut mengawal keberlanjutan agenda global yang telah disepakati bersama,” sambung Puan.

BACA JUGA: Puan Maharani Kunjungi Pasar Kebon Roek di Kota Mataram

Isu-isu prioritas yang dibahas dalam SAI20 diharapkan akan mempercepat pemulihan ekonomi dan membangun ketahanan negara, serta mempercepat target agenda SDGs di tahun 2030.

“Melalui kewenangan konstitusionalnya, Pemerintah, Parlemen, Supreme Audit Institutions membangun komitmen dalam menjalankan agenda bersama untuk membangun suatu dunia yang sehat, aman, damai dan sejahtera bagi semua,” tutup Puan.(*)

 




Keunggulan dan Potensi NTB Diungkap pada Peserta PKA

Visitasi peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) untuk belajar dari keunggulan dan prestasi yang dicapai NTB

MATARAM.lombokjournal.com ~ Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi memaparkan keunggulan, prestasi dan potensi yang dimiliki Provinsi NTB.

Hal itu disampaikan pada peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Kementerian Dalam Negeri, di Aula Wisma Tambora Kantor BPSDMD, Selasa (30/08/22).

BACA JUGA: Temu Mahasiswa NTT se Indonesia ‘Melihat NTT dari Luar NTT’ 

Sekda NTB menjelaskan keunggulan dan prestasi NTB diharapkan menginspirasi peserta PKA

Sekda NTB yang akrab disapa Miq Gita mengungkapkan keunggulan itu, karena visitasi ini dimaksudkan untuk melihat beberapa  keunggulan dan prestasi yang dicapai NTB.

Keunggulan NTB yang dimaksud antara lain setelah menjadi tuan rumah penyelenggaraan event nasional dan internasional, seperti WSBK, MotoGP, MXGP. 

Prestasi yang diraih NTB, di antaranya Inovation Government Award 2021 yang sebelumnya NTB berada di posisi bawah. 

Selain itu sebagai provinsi pertama adanya BRIDA, Peringkat 3 Nasional Provinsi Informatif kategori Keterbukaan Informasi tahun 2021, WTP sebelas kali berturut-turut dan lain-lain.

“Semoga ada kabar baik yang bisa dipetik dari NTB selama kunjungan in. Dan kabar baik tersebut bisa menginspirasi, memotivasi peserta PKA sehingga pasca pendidikan dapat diterapkan sebaik-baiknya di daerah masing-masing,” ucap Miq Gita.

Diskusi Capaian Provinsi NTB

Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Kepamongprajaan dan Menejemen Kepemimpinan Dr. Hj. Nahliani Budi Lestari M.Si mengatakan, kesempatan luar biasa dan membanggakan bagi para peserta PKA untuk berkunjung ke Provinsi NTB yang terkenal dengan alamnya. 

Yang menjadi fokus pada pelatihan ini adalah diskusi atas capaian dan prestasi yang telah dicapai oleh Pemerintah Provinsi NTB, karena dilihat sebagai provinsi yang menjadi pemenang IGA (Inovatif Govervent Award) tahun lalu. 

“Karena itu teman-teman begitu bersemangat ingin melihat berbagai inovasi yang ada di Pemerintah Provinsi NTB. Dan kami sangat yakin, setelah ini akan memberikan manfaat yang sangat penting bagi bapak ibu para peserta yang berasal dari seluruh Indonesia”, ungkap Bu Nahliani.

BACA JUGA: Membangun NTB Butuh Terobosan dan Ide Kompatibel Kekinian

Peserta juga berharap, kedatangannya bukan hal yang sia-sia tapi memperoleh manfaat. Karena sebentar lagi mereka akan menyusun rancangan aksi perubahan, dan biasanya lokasi dari stula ini sangat berpengaruh terhadap inovasi-inovasi yang akan dilaksanakan oleh peserta.

“Kami mendengar banyak sekali kisah sukses di Provinsi NTB ini dan kami menunggu inovasi-inovasi baru dari Provinsi NTB untuk pengembangan SDM kami, karena kita saling belajar dan kita saling menjadi narasumber inovasi untuk diterapkan di daerah yang lain”, lanjutnya.

Dari pelatihan ini diharapkan sinergitas akan terus terjaga dan meningkat di masa-masa mendatang, yang merupakan harmonisasi dan sinergitas bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. ***

 

 




Gubernur NTB Buka Munas Organisasi Umat Budha

Saat membuka Munas organisasi umat Budha mengatakan, Gubernur NTB mengungkapkan tantangan serius manusia sekarang adalah belajar menjadi ‘manusia’

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB Zulkieflimansyah membuka Musyawarah Nasional (Munas) dari 3 (tiga) organisasi ummat Budha di Indonesia, di Hotel Lombok Raya Mataram, Kamis (18/08/22). 

Munas yang dimaksud yakni Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Musyawarah Nasional (Munas) II Sekber Yabuddhi dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Wanita Buddhis Indonesia.

BACA JUGA: Kurma, Potensi Dikembangkan jadi Komoditas Baru NTB

Gubernur NTB mengatakan, di era modern butuh cara kerja berbeda

Bang Zul sapaan Gubernur mengatakan, NTB merupakan provinsi yang kecil namun berhasil menghelat berbagai event besar internasional, dan berhasil menggelar berbagai event tersebut.

NTB juga disebut berhasil memperbaiki dan mengakselari perubahan di berbagai sektor pembangunan

“Salah satunya Jalan Bypass Bandara ke Mandalika sepanjang 17 Km menjadi salah satu jalan raya terindah di indonesia,” tutur Gubernur Zul.

Bang Zul juga sempat menyinggung pentingnya belajar menjadi manusia, mengutip dari buku Adams Bram berjudul Opening your Heart

“Makanya ada kata-kata yang begitu menyentuh bahwa manusia sekarang sudah bisa terbang karena belajar dari guru, dan sudah bisa menyelam dan berenang karena belajar dari ikan, tantangan serius kita adalah belajar menjadi manusia,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Zul mengingatkan para peserna Munas, jangan lupa menikmati keindahan Nusa Tenggara Barat. 

Rapat disarankan dilakukan dengan cara seefisien mungkin, agar waktunya bisa lebih banyak digunakan untuk mengeksplorasi Pulau seribu masjid. 

BACA JUGA: Gubernur NTB Minta OPD ‘Bela Beli Produk Lokal’ di NTB Mall

“Karena ternyata dunia modern ini mewajibkan atau mengharuskan kita bekerja dengan cara yang berbeda,” pesannya ***