Pengolahan Sampah RDF/SRF di Kebon Kongok, Beroperasi

Pabrik pengolahan sampah RDF/SRF di Kebon Kongok merupakan wujud nyata industrialisasi persampahan

LOBAR.LombokJournal.com ~ Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) RDF/SRF dengan kapasitas 120 ton/hari di TPAR Kebon Kongok, Lombok Barat mulai beroperasi, Senin (07/08/23).

BACA JUGA: Rakornas Komisi Informasi Berlangsung di NTB

Wagub NTB usai meresmikan beroperasinya tempat pengolahan sampah di Kebon Kongok
Peresmian pengolahan sampah di Kebon Kongok

Beroperasinya pengolahan sampah itu diresmikan Wakil Gubernur NTB (Wagub), Hj. Siti Rohmi Djalilah. 

Ummi Rohmi sapaan Wagub mengungkapkan bangga, karena beroperasinya pengolahan sampah RDF/SRF ini wujud nyata industrialisasi persampahan di NTB.

“Akhirnya kita bisa mengoperasikan TPST RDF/SRF ini, dan ini baru langkah pertama dalam pengolaHan sampah yang terpadu,” ujar Wagub.

Menurutnya, keberadaan pengolahan sampah terpadu ini, maka sampah menggunung dapat diminimalisir. Dengan pengolahan sampah ini, sampah yang akan dibawa ke landflill tinggal residunya saja. Termasuk pemilahan sampah dari Kota Mataram dan Lombok Barat.

BACA JUGA: Hari Anak Nasional di NTB, Dimeriahkan 800 Peserta

“Alhamdulillah sampah dari Kota Mataram yang selama ini hingga 300 ton sehari mulai berkurang dan saya mengapresiasi Kota Mataram dengan adanya MMC.(Mataram Maggot Centre), atau TPST Sandubaya bisa mengurangi sampah ke TPAR Kebon Kongok,” tambahmya.

Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB, Julmansyah, S.Hut., M.A.P, mengatakan ada 3 metode yang digunakan dalam mengoperasikan TPST ini, yakni pertama pengolahan RDF/SRF ini akan menghasilkan pelet sampah yang akan menjadi co-firing untuk PLTU Jeranjang. 

Pada kesempatan tersebut juga ditanda tangani Perjanjian Kerjasama utk co-firing antara TPAR Kebon Kongok dengan anak perusahaan PLN agar pelet sampah sebanyak 1.000 ton uuntuk 6 bulan. 

Kedua, sampah organik dari pengolahan sampah RDF/SRF ini dalam bentuk kompos dengan metode Takakura. Ketiga, plastik daur ulang yang terpilah dari proses TPST ini akan dikerjasamakan dengan BUMDes yang siap.

Pabrik RDF/SRF ini dibangun oleh BPPW (Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah) NTB Kemen PUPR, yang dilengkapi dengan sarana prasarananya. 

Pihak TPAR Kebon Kongok sebagai operator dari pabrik ini. Dalam pengoperasian ini semua menggunakan EV (electrival vehical) atau kendaraan listrik. 

BACA JUGA: PT AMGM Pinjam 110 miliar Tanpa Persetujuan DPRD

Menurut Julmansyah ini wujud pemprov NTB mulai menerapkan pembangunan rendah karbon, karena dengan EV maka rendah emisi.

Selama 64 tahun NTB, baru sekarang memiliki atau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang operasional dan layak. Wagub menekankan, “jangan sampai setelah peresmian tapi tidak berkelanjutan operasinya,” lanjutnya.

Pengoperasian TPST ini sebanyak 137 orang tenaga kerja yang berasal dari desa lingkar TPA. ***

 

 




Wagub NTB Ingatkan Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan

Dalam Rakor Ekoregion Bali-Nusra, Wagub NTB ingatkan pembangunan lingkungan berkelanjutan merupakan kebutuhan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pembangunan lingkungan yang berkelanjutan merupakan kebutuhan, karena potensi sumber daya alam kita besar.

BACA JUGA: Bunda Niken Disambut Antusias Anak-anak di Dompu

Wagub NTB ingatkan pentingnya pembangunan lingkungan berkelanjutan
Wagub Sitti Rohmi Djalilah

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj Sitti Rohmi Djalilah mengingatkan itu saat membuka rapat kerja Ekoregion Bali Nusra di Hotel Merumatta, Senggigi, Lombok Barat, Senin (24/07/23). 

 “Potensi sumberdaya alam kita sangat besar sehingga pembangunan lingkungan menjadi kebutuhan agar NTB yang indah ini tetap dapat dinikmati,” kata Ummi Rohmi sapaan Wagub NTB 

Untuk itu ia berharap Raker dapat menghasilkan komitmen bersama dan langkah strategis dalam isu pembangunan lingkungan berkelanjutan

Selain itu juga Wagub mengatakan, Pemerintah Provinsi dengan program unggulan NTB Zero Waste dan NTB Hijau menunjukkan progress baik dalam pengelolaan lingkungan. Terlebih, NTB berkomitmen dengan Zero Emission 2050.

BACA JUGA: Ballona Kertasari Festival, Majukan Pariwisata KSB

Sementara itu, Sekjen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono mengatakan, kualitas ekoregion dan kualitas hidup manusia harus dibangun harmonis. 

“NTB dengan karakteristik daerah kepulauan berpotensi akan dampak perubahan iklim, pencemaran lingkungan dan isu lainnya baik landscape maupun seaside,” ujarnya. 

Ia menambahkan, pembangunan lingkungan terus menbutuhkan terobosan baru dan leadership lingkungan agar harmonisasi dan keberlanjutan pembangunan lingkungan terjaga. 

BACA JUGA: Bantuan CSR ke UMKM Madu Trigona Bengkaung

Hadir pula Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali Nusra, Kadis LHK NTB, Kadis LHK se kabupaten/ kota Bali Nusra, kepala UPT dan stakeholder lingkungan se Bali Nusra. ***

 

 




Pabrik Bata Plastik Mulai Beroperasi di NTB

Pabrik Block Solution Lombok (BSL) yang mendaur ulang sampah plastik menjadi bata plastik, merupakan daur ulang plastik yang spektakuler 

LOBAR.LombokJournal.com ~ Pabrik Block Solution Lombok (BSL) yang akan mendaur ulang sampah plastik menjadi bata plastik resmi beroperasi di Provinsi NTB. 

Hadirnya pabrik daur ulang plastik menjadi bata plastik, di NTB itu merupakan pertama di dunia menggunakan inovasi teknologi terbarukan.

BACA JUGA: Ini Cara Pemprov NTB Tangani Sampah MXGP Samota

Gibernur NTB mengatakan, pabrik daur ulang yang memproduksi bata plastik merupakan salah satu capaian program industrialisasi

Dan pabrik bata plastik itu salah satu contoh, Provinsi NTB telah mencapai banyak hal dalam mendukung program industrialisasi

Beroperasinya pabrik daur ulang plastik yang memproduksi bata plastik itu merupakan kerja sama Pemerintah Provinsi NTB dengan PT Block Solutions. Pabrik bata plastik itu menjadikan NTB sebagai percontohan bagi daerah lain bahkan dunia.

“Kita berhasil mencapai banyak hal di NTB. Selain menjadi tuan rumah event-event internasional. Sekarang kita memiliki Pabrik daur ulang plastik yg spektakuler,” ungkap Bang Zul sapaan Gubernur NTB. 

Ia mengatakan itu saat meresmikan Pabrik BSL di kawasan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi NTB di Banyumulek, Lombok Barat, Senin (26/06/23).

BACA JUGA: NTB Ingin Jadi Pusat Busana Muslim Dunia

Limbah Plastik

Bang Zul menjelaskan, adanya pabrik bata plastik itu banyak memberi manfaat bagi NTB. Di antaranya, pabrik ini akan mengurangi limbah plastik

Selain menghasilkan peningkatan ekonomi, ke depan kawasan BRIDA akan menjadi kawasan ECO wisata industri di Indonesia. 

Penjelasan Direktur Block Solutions Indonesia Jimmy Hutasoit, pembukaan pabrik Block Solutions di Provinsi NTB menjadi yang pertama menggunakan inovasi teknologi yang terbarukan. 

Pabrik ini nantinya akan memproduksi 8-9 ton bata plastik per hari. Untuk membangun satu rumah dengan luas 6×6 persegi hanya membutuhkan 2 ton bata plastik.

“Terima kasih kepada pemerintah Provinsi NTB yang telah mendukung dan mensupport PT Block Solutions dalam membangun pabrik di Lombok,” jelasnya. 

BACA JUGA: Ekspor Vanili Organik ke AS Tahun 2023 Meningkat

Peresmian pabrik BSL tersebut turut dihadiri oleh Dubes Finlandi, Mr. Kaihilahti, Jukka-Pekka, Block Solutions Finlad Founder, Markus Silfverberg, Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi) Christine Halim, Deputi Kemenko Marves, Rofi Alhanif dan beberapa Forkompinda Pemerintah Provinsi NTB. ***

 

 




Ini Cara Pemprov NTB Tangani Sampah MXGP Samota

Mengatakan masalah sampah di even MXGP 2023, Dinas LHK NTB bekerja sama dengan dinas Lingkungan Hidup Sumbawa merekrut relawan sampah

SUMBAWA.LombokJournal.com ~ Tiap perhelatan yang melibatkan jumlah penonton besar, termasuk event MXGP Samota, akan muncul masalah sampah.

Pelaksanaan Motocross Grand Prix atau MXGP Samota di Sirkuit Samota Sumbawa, digelar 23-25 Juni 2023, masalah sampah perlu perhatian serius berbagai pihak. 

BACA JUGA: Romain Febvre Tercepat di Sirkuit Samota

Permprob NTB sudah siapkah cara tangani sampah MXGP Samota

Masalah sampah dari ratusan ribu pengunjung harus mendapatkan penanganan serius. Jika tidak, masalah sampah ini akan menjadi sorotan dibandingkan event balapannya. 

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB telah mempersiapkan cara jitu menangani masalah sampah tersebut. Salah satunya merekrut relawan sampah.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup (LHK) NTB Firmansyah mengatakan, telah melakukan koordinasi dengan dinas Lingkungan Hidup Sumbawa. 

Penanganan masalah sampah melibatkan Duta Lingkungan Hidup, anggota pramuka dari SMA/SMK di sekitar Sumbawa untuk menjadi relawan pada even MXGP Samota.

BACA JUGA: Penonton MXGP Samota Dihibur Band Kotak dan D’Massive

“Sampai saat ini, kami memastikan, relawan yang akan mengrus sampah di MXGP Samota sudah siap. Dan ada sekitar 250 orang relawan serta 1000 unit karung sampah sudah kita distribusikan,” tandas Firmansyah. 

Sementara itu, Kepala UPT pengelola Sampah Sirkuit Samota MXGP Zulhaidar menyebutkan, pihaknya sudah mengantisipasi masalah persampahan selama gelaran event MXGP Samota. 

Disebutkannya, ia telah menyediakan armada persampahan sebanyak 11 unit. 

“Sudah kita siapkan tiga unit truck, lima unit mobil pick up dan tiga unit kendaraan roda tiga,” kata Zulhaidar, Minggu (25/06/23).

Dalam penanganan sampah yang volumenya rata-rata 8 ton per hari, ia bersama tim melakukan pemilihan sampah organik/anorganik yang berlangsung di posko.Tujuannya agar sampah yang dihasilkan mudah dikelola lebih lanjut.

BACA JUGA: Sebelum Balapan Pembalap MXGP Samota Diarak Naik Dokar

“Tidak semua sampah kami manfaatkan. Terutama sampah plastik kami kumpulkan kemudia kami jual ke pengepul,” jelas Zulhaidar.***

 




NTB Segera Bangun Perusahaan Energi Terbarukan

Dibangunnya perusahaan energi itu merupakan buah manis dari harapan NTB melalui program Net Zero Emission di tahun 2050

MATARAM.LombokJournal.com ~ Perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, akan dibangun Provinsi Nusa Tenggara Barat bulan  Agustus mendatang.

Tepatnya pada 17 Agustus 2023 mendatang, di hari kemerdekaan Indonesia, peletakan batu pertama akan dilakukan oleh PT. Kaltimex Energy bersama dengan PT. Mitsui Indonesia selaku investor.

BACA JUGA: Bang Zul Buka Turnamen Sepakbola Narmada Cup 1 2023

Gubernur NTB memastikan, pertengahan Agustus di NTB akan dibangun perusahaan energi terbarukan,

Dibangunnya perusahaan ini merupakan buah manis perjuangan Pemrov NTB, yang memiliki cita-cita Net Zero Emission di tahun 2050. 

Karena kesungguhan itu, perusahaan energi terbarukan NTB akan menjadi yang pertama di Indonesia. 

“Perjuangan bertahun-tahun akhirnya  berbuah manis. Insya Allah pertengahan Agustus ini Mitsui dari Jepang dan mitranya, akan melakukan peletakan batu pertama untuk pengembangan energi terbarukan di NTB,”  jelas Bang Zul, sapaan Gubernur, NTB di ruang kerja Pendopo, Senin (29/05/23).

Hal tersebut disampaikannya usai menerima kunjungan PT. Kaltimex Energy bersama dengan PT. Mitsui Indonesia terkait diskusi lebih lanjut tata-waktu proyek (projeck time line) 

Project Eco -System dari perkembangan tahapan Proyek Pembangunan Pabrik Compressed Biogas (BioCNG) di Lombok.

BACA JUGA: Pemprov NTB Optimis Mampu Tuntaskan Kewajibannya

Kerjasama dengan PT GNE 

Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti  menjelaskan, nantinya perusahaan investor akan bekerjasama dengan PT Gerbang NTB Emas (GNE) yang merupakan perusahaan daerah  Provinsi NTB. 

Perusahaan energi terbarukan yang dibangun akan memproduksi gas dan briket dari olahan sampah pertanian dan perhutanan yang ada di NTB. 

Lokasi pembangunannya sendiri akan dilakukan di TPA Kebon Kongok, Lombok Barat. 

“Zerowaste adalah ikhtiar kita menyiapkan bahan baku berkesinambungan,” jelasnya. 

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur NTB didampingi oleh Kadis ESDM, Kadis Pertanian, Kadis Perdagangan,  Kadis LHK, Kadis Perinduatrian dan Kepala UPT TPA Kebon kongok.

Sementerara PT. Kaltimex Energy diwakili K. K. Ralhan (Komissaris merangkap Kaltimex Energy Group Chairman), Widi Pancono (Senior Advisor) dan Mustika Mustari (Bussiness Development Executive Rrenewable Energy Division). 

BACA JUGA: Jambore Kader PKK tingkat NTB Tahun 2023

Mitsui Indonesia diwakili : Bapak Ihsanul A Yunaz (Director Energy) dan Bapak Wisnu Joharza (Division Energy). ***

 

 




NTB Bangun Pengolahan Sampah Berbasis Sirkular Ekonomi

Ini pertama di Indonesia, pengolahan sampah berbasis sirkular ekonomi di NTB, yang hasilnya bisa dimanfaatkan lagi 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pembangunan pengolahan sampah berbasis sirkular ekonomi di NTB akan dilakukan ground breaking September mendatang.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menyambut baik rencana tersebut, yang dinilainya membantu menyelesaikan permasalahan sampah di NTB.

BACA JUGA: Wagub NTB Melarang Ada Bullying di Sekolah

Gubernur mengatakan, pengolahan sampah akan menyelesaikan permasalahan sampah di NTB
Gubernur NTB, Ziulkieflimansyah

“Kita sangat welcome, dan senang sekali bisa dibantu dalam membantu menyelesaikan permasalahan sampah di NTB,” ucap Bang Zul sapaan Gubernur NTB yang didampingi Wagub. Hj. Sitti Rohmi Djalilah.

Bang Zul menyampaikan itu pada pertemuan dengan Pancanaka yang bekerjasama dengan Mars Envotec, bertempat di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Mataram, Rabu (03/04/23).

Sementara itu, perwakilan PT Pancanaka Taridi menjelaskan, Pancanaka adalah perusahaan nasional yang bekerjasama dengan Mars-Envotec dalam bentuk investasi pengolahan sampah yang sudah melakukan MOU bulan lalu.

BACA JUGA: MXGP Samota 2023 Dimeriahkan “Trabas Dompu Great Adventure”

“Ini adalah kunjungan yang kedua, dalam kunjungan pertama sudah melakukan pertemuan dengan Dinas ESDM, kemudian mengunjungi TPA Kebon Kongok bahkan sudah datang ke Brida, selanjutnya waktu itu melakukan MOU di Germany,” tuturnya.

Dijelaskan, investasi ini adalah upaya membantu pemerintah NTB mewujudkan visi misi zero waste 2030 dan produksi green energy.

“Jadi investasinya 100 persen dari kami dan teknologi sudah disiapkan sehingga membutuhkan lahan 2-3 hektar sebagai tempat pengolahan sampah dengan basis sirkular ekonomi, sehingga hasil pengolahan sampah bisa digunakan lagi,” jelasnya.

BACA JUGA: Kontraktor Geram Mau Segel Mobil Dinas Gubernur NTB

Turut hadir, Gubernur didampingi Asisten 2, Kadis ESDM, Perwakilan LHK, Karo Hukum dan KA BPKAD NTB. ***

 




Gubernur NTB Kunjungi Dusun yang Kekurangan Air Bersih

Setelah Gubernur NTB berada di lokasi Dusun Duduk Atas, diketahui masalahnya terkait kedalaman sumur bor

LOBAR.LombokJournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengunjungi Dusun Duduk Atas Kecamatan Batu Layar Lombok Barat, Minggu (30/04/23).

BACA JUGA: WNI Eksodan yang Terdampak Perang Saudara di Sudan

Guibernur NTB turun tangan atasi kekurangan air bersih di Dusun Duduk Atas, Lombok Barat

Kunjungan tersebut dilakukan setelah mendengar kabar, dusun tersebut kekurangan air bersih. 

Bang Zul, sapaan Gubernur, bersama Kepala Dusun dan tokoh masyarakat setempat berembuk dan mencari masalah utama kurangnya air bersih.

BACA JUGA: Bang Zul dan Tim Angkasa Pura Tinjau Lokasi MXGP Lombok 

“Setelah ke Lokasi pantas saja kurang kedalaman sumur bornya karena memang dusun kita ini terletak di atas bukit,” jelas Bang Zul. 

BACA JUGA: Bang Zul Bangun Sinergi dengan Kementerian BUMN 

Setelah masalah utama terpecahkan, Pemprov NTB akan segera berkoordinasi dengan Pemda Lombok Barat untuk menyelesaikan masalah tersebut. 

“Alhamdulillah seteleh bertemu kepala dusun dan tokoh masyarakat ketemu sudah masalah utamanya. Insya Allah kami akan segera berkordinasi dengan Pemda Lobar untuk menyelesaikan masalahnya,” tutur Bang Zul. ***

BACA JUGA: Gubernur NTB Hadiri Hannover Messe di Jerman

 

 




Bang Zul Ajak Warga Dompu Jangan Rusak Hutan

Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul, akan menidak tegas para oknum yang sengaja merusak hutan

DOMPU.LombokJourna.com ~  Masyarakat didorong bersama-sama menjaga kelestarian hutan di sekitar wilayah masing-masing.

Mengigat Intensitas pembalakan liar atau illegal logging di NTB masih tinggi.

BACA JUGA: Gubernur NTB, Zulkieflimansyah Sapa Warga Desa di Kabupaten Bima

Bang Zul ingatkan jangan merusak hutan

Hal itu disampaikan Gubernur NTB, Zukieflimansyah saat Safari Ramadhan di Desa Tanju Kabupaten Dompu, Senin (0/04/23).

“Saya minta tolong kepada masyarakat, jaga hutan kita, agar tetap hijau,” kata Bang Zul panggilan akrab Gubernur.  

Bang Zul mengatakan, ia  tidak segan-segan menindak tegas para oknum yang dengan sengaja merusak hutan. Terlebih kalau yang bersangkutan dari kalangan aparatur Pemerintah Provinsi.

“Yang bermain-main dengan illegal logging ini, langsung dipecat. Kasih tau kita, kalau dari ASN Provinsi, kasih tau namanya siapa, kita langsung pecat,” tegasnya.

BACA JUGA: NTB Masuk Dua Kategori 10 Besar Anugerah Tinarbuka

Bang Zul juga menyinggug, Safari Ramadhan dilaksanakan karena kebijakan Pemerintah Pusat melarang buka bersama, yang sering terkesan bermewah-mewahan. Terlebih mewaspadai terulangnya pandemi Covid-19.

“Kami ganti kegiatan tersebut dengan mengadakan Bazar Ramadhan, hal ini untuk meringankan beban masyarakat selama bulan Ramadhan ini,” ungkapnya.

BACA JUGA: Sekda NTB Buka Pesona Khazanah Ramadhan

Acara bazar serupai dapat dilaksanakan di waktu-waktu lain, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh masyarakat. ***.

 

 




Waspada, NTB akan Alami Musim Kemarau Lebih Awal

Kepala BMKG mengingatkan, Pemerintah Daerah yang wilayahnya mengalami musim kemarau lebih cepat agar waspada, lebih siap dan antisipatif

LombokJournal.com ~  Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu awal wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih awal pada April mendatang.

Wilayah lain yang juga mengalami musim kemarau lebih awal pada April meliputi Bali dan NTT, serta sebagian besar Jawa Timur.  

BACA JUGA: Provinsi NTB Siap-siap Hadapi Musim Kemarau

Sedangkan wilayah yang normal, yang memasuki musim kemarau bulan Mei 2023, meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, dan Papua bagian selatan.

Pemerintah Daerah yang wilayahnya mengalami musim kemarau lebih cepat diminta waspada
Dwikorita Karnawati

Hal itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu,  Selasa (7/3/2023).

Dikatakan, prediksi BMKG musim kemarau 2023 akan tiba lebih awal dari sebelumnya. Selain itu, curah hujan yang turun selama musim kemarau diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya.

Puncak musim kemarau 2023 diprediksikan terjadi di Agustus 2023. 

Dwikorita menjelaskan, wilayah yang baru memasuki musim kemarau bulan Juni 2023 meliputi Jakarta, sebagian kecil Pulau Jawa, sebagian besar Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian Pulau Kalimantan bagian selatan, dan sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara.

“Awal Musim Kemarau 2023 umumnya diprediksi pada April 2023 (119 ZOM, 17 persen), Mei 2023 (156 ZOM, 22 persen), Juni 2023 (155 ZOM, 22 persen). Adapun sifat hujan, pada periode musim kemarau 2023 diprakirakan, bawah normal 327 ZOM (47 persen), normal 327 ZOM (47 persen), dan atas normal sebanyak 45 ZOM (6,4 persen),” jelas Dwikorita.

BACA JUGA: Bank Sampah Harus Dioptimalkan untuk Pengumpulan Sampah

Terkait prakiraan dinamika atmosfer-laut Dwikorita menyebutkan, hingga akhir Februari 2023 kondisi ENSO berada pada fase La Nina lemah. La Nina diprediksi akan segera beralih ke fase netral pada periode Maret 2023 dan bertahan hingga semester pertama 2023.

Sedangkan, pada semester kedua, terdapat peluang sebesar 50-60 persen, kondisi Netral akan beralih menuju Fase El Nino.Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini berada pada kondisi netral. Dan diprediksi akan bertahan hingga akhir 2023.

Menyikapi situasi tersebut, BMKG menghimbau Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif.

Yakni kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).

“Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan air bersih. Perlu aksi mitigasi secara komprehensif untuk mengantisipasi dampak musim kemarau yang diperkirakan akan jauh lebih kering dari tiga tahun terakhir,” jelasnya.

BACA JUGA: NTB Tingkat Inlasinya di Atas Rata-rata Nasional

Pemerintah Daerah dan masyarakat, diharapkan lebih optimal melakukan penyimpanan air pada akhir musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat, melalui gerakan memanen air hujan. ***

Sumber: BMKG

 




Bank Sampah Harus Dioptimalkan untuk Pengumpulan Sampah

Wagub NTB berharap, Pemprov NTB merajut agar semua bank sampah dioptimalkan dalam pengumpulan sampah

MATARAM.LombokJoirnal.com ~ Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah berharap, semua sampah terakumulasi dan terolah dengan baik. 

“Paling penting sekarang adalah teknisnya. Bagaimana semua sampah itu terakumulasi dan terolah, itu yang kita inginkan,” kata Wagub NTB.

BACA JUGA: Provinsi NTB Siap-siap Hadapi Musim Kemarau

Hal itu disampaikan saat rapat terkait pengolahan sampah dalam meyakinkan row material untuk pabrik sampah NTB, di ruang kerja Wagub, Senin (27/03/23).

Menurutnya, masih menjadi PR bersama, bagaimana mengumpulkan sampah, dan bagaimana fungsi Pemprov NTB merajut semua agar semua bank sampah dioptimalkan dalam pengumpulan sampah, kemudian dibawa ke pabrik.

“Sekarang bagaimana cara kita mengumpulkan sampah sebanyak banyaknya di NTB ini untuk bisa tetap tersedia,” ungkap Ummi Rohmi.

BACA JUGA: NTB Tingkat Inflasinya di Atas Rata-rata Nasional

Pihak Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) Herry juga mengatakan, dari data yang diperoleh, dari kebutuhan 9 ton per hari disini hanya bisa menyediakan 7 ton.

Masih kekurangan 2 ton per hari, sehingga perlu kerja keras lagi untuk menggerakkan masing-masing pengumpulan dan pemilahan supaya bisa mengisi.

BACA JUGA: Posyandu Terintegrasi dengan Bank Sampah di Desa Sesela

ADUPI juga diharapkan berkoordinasi dengan intens, menjadi partner dalam membantu permasalahan sampah dan semakin bisa mengumpulkan potensi sampah yang ada di Provinsi NTB. ***