Puteri Indonesia NTB 2023: Diajeng Aulya Sekartaji

Wagub NTB agar Puteri Indonesia menyampaikan pesan, betapa indahnya NTB

MATARAM.lombokjournal.com ~ Mewakili Kota Mataram, Diajeng Aulya Sekartaji terpilih sebagai Puteri Indonesia Nusa Tenggara Barat 2023 yang berlangsung di Hotel Prime Park, Jumat (18/11/22).

Wagub NTB berpesan agar Puteri Indonesia mengenalkan keindahan NTB
Wagub NTB

Setelah memberikan ucapan selamat kepada seluruh finalis Puteri Indonesia NTB, Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan pesan, agar seluruh finalis menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa NTB sebagai daerah yang sangat indah. 

BACA JUGA: Silaturahmi dengan Finalis Puteri Indonesia 2023

“Kepada seluruh Puteri Indonesia sampaikanlah kepada elemen masyarakat di Indonesia maupun seluruh dunia, betapa indahnya NTB yang merupakan daerah yang tangguh, tidak surut dengan berbagai permasalahan seperti Pandemi Covid – 19. Pertumbuhan ekonomi tetap baik,” tutur Ummi Rohmi. 

Sementara itu, Puteri Indonesia Laksmi Shari De-Neefe Suardana, begitu terkesima dengan Lombok, baik itu masyarakat, kuliner, bahkan tradisi yang ada di Lombok.

“Saya merasa seperti di rumah ketika di Lombok, saya begitu kagum dengan masyarakat yang ada di Lombok, sangat mengapresiasi tradisi tetapi juga menginginkan anak muda untuk mendukung kreativitas,” ujarnya. 

Shari mengatakan, NTB terkenal akan mutiara nya, sehingga bukan suatu hal yang tidak mungkin, kompetisi Miss Universe menjadi kesempatannya untuk memperkenalkan mutiara Lombok yang begitu indah 

terpilih sebagai Puteri Indonesia 2023sia 20
Diajeng Aulya Sekartaji
(tengah)

“Saya berharap agar ketika di Miss universe dapat membawa mutiara Lombok, berbicara tentang Lombok dan memperlihatkan keindahan Lombok kepada seluruh dunia,” tutupnya.***

BACA JUGA: NTB Mampu Bangkit Hadapi Tantangan

 




Silaturahmi dengan Finalis Puteri Indonesia NTB 2023

Saat silaturahmi dengan para finalis Puteri Indonesia NTB, Wagub NTB mengungkapkan pertumbuhan ekonomi NTB yang tinggi 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah silaturahmi dan ramah-tamah dengan para Finalis Puteri Indonesia NTB tahun 2023 di Pendopo Tengah Gubernur, Kamis malam (17/11/22).

Kepada para Finalis Puteri Indonesia NTB Wagub memaparkan progres program-program unggulan Pemprov, seperti masalah lingkungan, pendidikan, kesehatan dan sosial. 

BACA JUGA: Wagub NTB Launching Desa Berdaya

Wagub NTB silaturahmi dan ramah-tamah dengan para Finalis Puteri Indonesia NTB tahun 2023
Wagub NTB

Pemaparan itu dilakukan agar para finaslis dapat memahami kondisi terkini di NTB. 

Ia juga menjelaskan, kondisi perekonomian di NTB saat ini mengalami peningkatan cukup baik. 

Terutama dengan diselenggarakannya berbagai event internasional di Sirkuit Mandalika serta adanya dukungan dari masyarakat.

“Kalian juga pasti tahu Sirkuit MotoGP Mandalika, adanya sirkuit itu kita bisa menyelenggarakan banyak event, sehingga pertumbuhan ekonomi NTB termasuk yang tertinggi di Indonesia. Itu semua juga berkat masyarakat NTB yang luar biasa kompak dan support dari pusat,” katanya. 

Wagub pun menyemangati para finalis Puteri Indonesia yang akan berlomba memperebutkan mahkota Puteri Indonesia NTB 2023 pada 18 November mendatang di Hotel Prime Park Kota Mataram. 

“Kita sangat optimis melihat Puteri-puteri NTB yang pintar, wawasan luas serta peduli terhadap hal-hal yang memang sangat dibutuhkan untuk peningkatan SDM. Luar biasa kalian semua, selamat berkompetisi, lakukan yang terbaik untuk wakili NTB di ajang Puteri Indonesia 2023. Sukses semuanya,” tutup Ummi Rohmi, sapaannya. 

Senada dengan Ummi Rohmi, Puteri Indonesia 2022 Laksmi De-Neefe Suardana pun turut menyemangati para Puteri agar tetap santai dalam berkompetisi.

“Menang atau kalah ini adalah sebuah start untuk hidup kalian yang lebih baik. Kalian adalah wanita hebat. Kalian ada disini untuk belajar. Just enjoy, relax, dan lakukan yang terbaik,” pesan Laksmi.

Di hadapan Wagub, para Puteri memperkenalkan diri satu per satu dengan dipandu oleh Ketua Yayasan Puteri Indonesia NTB, drg Farida Istiarini, Sp.Ort.

BACA JUGA: Bunda Niken Kunjungi PKW di Desa Batujai

Turut hadir pada acara ramah-tamah tersebut yaitu Ketua Dekranasda Provini NTB, Ketua Pemilihan Puteri Indonesia Daerah, Puteri Indonesia NTB 2022, Kepala Dinas Kominfotik NTB dan para stakeholders terkait. ***

 




 Inovasi Kearifan Lokal, Dua Wakil NTB Hadiri PKPI

Baiq Atiqah dan Hairul siap membawa inovasi kearifan lokal NTB di bidang fashion dan kriya ke Pekan Kreativitas Pemuda Indonesia (PKPI) 2022

MATARAM.lombokjournal.com ~ Baiq Atikah Badzlina dan Hairul Maulana Sofyan siap mewakili Nusa Tenggara Barat pada kegiatan Pekan Kreativitas Pemuda Indonesia (PKPI) tahun 2022 di Provinsi Gorontalo tanggal 6 – 10 Oktober 2022 mendatang. 

Keduanya telah melewati seleksi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora) Provinsi NTB telah melakukan seleksi wakil NTB tanggal 24 September yang lalu.

Baiq Atikah maupun Hairul, dua wakil NTB itu akan membawa inovasi kearifan lokal NTB di bidang fashion dan kriya. 

BACA JUGA: Juju Pelajari Limbah Jadi Bahan Bakar di Amerika

Baiq Atikah akan membawakan inovasinya kombinasi antara tenun asli NTB dengan mutiara yang keduanya merupakan ikon daerah di level Nasional. 

Sedangkan Hairul membawa rumah adat NTB yaitu Dalam Loka dan Bale Lumbung, dengan bahan dasar kombinasi antara limbah alam dan limbah plastik, sesuai dengan misi NTB Asri dan Lestari.

“Misi saya di Gorontalo adalah menang, dan memperkenalkan rumah adat NTB yaitu Dalam Loka dan Bale Lumbung dengan bahan dasar Kombinasi antara Limbah alam dan limbah plastik. Menurut saya, dua rumah adat itu sudah cukup untuk menginterpretasikan Indahnya NTB,” tutur Hairul saat diwawancara di Mataram, tanggal  pada 27 September 2022.

Ia menjelaskan bahan yang akan digunakan dalam membuat miniature rumah adat NTB tersebut Eceng Gondok, ultramilk, kresek/kantong plastik bekas, stick eskrim, bambu, dan kayu. 

Diharapkan dengan mengikuti PKPI tahun 2022 Putera Puteri Daerah lebih melek terhadap potensi dan kekayaan yang dimiliki oleh NTB. Pria kelahiran Jorong, 09 April 1999 berharap dengan tangan-tangan kreatif dan luasnya jangkauan media sosial, bisa menjadi salah satu lumbung penghasilan masyarakat di tengah gempuran ekonomi yang kian merosot.

“Saya rasa dengan mencurahkan rasa kedalam karya yang dimiliki akan membuat value yang tak ternilai,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Baiq Atikah menjelaskan inovasi yang akan dibawanya. memperkenalkan bahwa NTB memiliki beragam jenis kain tenun

Karena menurut Atikah, tenun NTB memiliki motif yang unik dan menarik seperti Tenun Pringgasela Kabupaten Lombok Timur memiliki warna yang soft dan lembut, sementara tenun Bima memiliki warna yang kuat dan mencolok.

 “Saya memiliki inovasi yang akan dikembangkan, seperti kombinasi tenun dengan mutiara, sehingga tercipta harmonisasi tenun dan mutiara yang menjadi ikon NTB di level Nasional,” tutur gadis kelahiran Mataram, 19 Oktober 1999 tersebut.

BACA JUGA: Strategi Gerakan Orang Tua Asuk Cegah Stunting

Baiq Atikah berharap sebagai wakil NTB, bisa menginspirasi kaum milenial di era pasca pandemi dan mampu  membuktikan, kita bisa bangkit dari keterpurukan selama 2 tahun kemarin. 

Selain itu  sebagai kaum milenial, ia berharap bisa mengoptimalkan budaya dan kearifan lokal yang ada, seperti misalnya NTB memiliki beragam jenis kain tenun.

“Selain kita elok dan cantik dibuatnya, kita juga secara tidak langsung membantu perekonomian bagi para penenun – penenun dan mengurangi angka pengangguran yang ada di NTB,” tandasnya.***

 




Bunda Niken Lepas Fun Bike dan Ikut Masak Ayam Rarang 

Ketua TP PKK NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati yang akrab disapa Bunda Niken ikut meriahkan rangkaian Lombok Food Festival Vol.2

MATARAM.lombokjournal.com ~ Lombok Food Festival Vol.2 makin semarak dengan hadirnya Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, yang ikut memeriahkan Fun Walk dan Masak Besar 2500 porsi Ayam Rarang, Minggu (26/09/22).

BACA JUGA: Festival Balap Sampan Tradisional Ditutup Gubernur NTB

Bunda Niken mengatakan, dalam tubuh sehat terdapat jiwa yang kuat
Fun Walk

Bunda Niken panggilan akrabnya, melepas para peserta Fun Walk. 

Dalam rangkaian acara ini ia mengajak peserta benar-benar memanfaatkan momentum ini sebaik mungkin.

“Olahraga bersama ini sangat baik untuk dimanfaatkan. Mari kita menjaga kesehatan dan kebugaran bersama-sama. Insyaallah dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat,” ucapnya.

Setelah menyelesaikan Fun Walk terdapat salah satu rangakaian yang tak kalah menarik, yaitu Masak Besar 2500 porsi Ayam Rarang.

Bunda Niken bersama dengan Ibu-Ibu Forkopimda NTB mempraktekkan secara langsung dengan memasak makanan lokal asli Pulau Lombok tersebut.

Ketua Ketua Indonesian Chef Association (ICA) BPD NTB, Anton selaku koordinator dalam kegiatan ini mengaku turut senang Ketua TP PKK hadir dan sekaligus mempraktekkan kepada masayarakat cara memasak Ayam Rarang.

“Sesuatu yang luar biasa kegitan masak 2500 porsi Ayam Rarang bisa diikuti oleh Ibu Gubernur NTB, kami turut senang,” ujarnya.

Kegiatan Lombok Food Festival Vol.2 kali ini merupakan festival makanan terbesar yang diselenggarakan di pulau Lombok pada tahun ini. 

BACA JUGA: Keagungan Adat Sasak di Pernikahan Putri Sekda NTB

Bunda Niken berharap Lombok Food Festival dapat menjadi wadah mengenalkan pariwisata NTB dari segi kuliner dan mampu membawa manfaat bagi UKM Lokal di NTB. ***

 

 




Dewan Pengurus Daerah ILDI NTB Resmi Dilantik

Setelah pelantikan Dewan Pengurus Daerah ILDI NTB, Pemprov NTB berharap organisasi ini mrmpomosikan destinasi pariwisata NTB

MATARAM.lombokjournal.com ~ Dewan Pengurus Daerah Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI) NTB periode 2022-2026 telah resmi dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua Umum DPP ILDI di Hotel Lombok Plaza, Mataram, Sabtu (03/09/22).

Staff Ahli Gubernur Bidang Sosial Kemasyarakatan, Jamaluddin, S.Sos, MT mewakili Gubernur NTB menucapkan selamat sekaligus menyampaikan harapan agar organisasi program-program ILDI NTB dapat sejalan dengan pemerintah Provinsi NTB.

BACA JUGA: Kiprah IWAPI Diharapkan Membuat UMKM Naik Kelas

Dewan Pengurus Daerah ILDI NTB diminta mempromosikan destinasi pariwisata NTB

“Selamat saya ucapkan dan tentu kami berharap organisasi baru ini bisa menjalankan roda organisasi dengan baik dan sejalan dengan visi NTB yaitu NTB Gemilang,” ucapnya.

Tak lupa juga, ia mengajak kepada pengurus ILDI NTB untuk tak henti-hentinya mempromosikan Provinsi NTB kepada DPD ILDi di seluruh Indonesia bahwa NTB kaya akan destinasi pariwisata dan event nasional bahkan Internasional.

Ketua Umum ILDI, Dra. Ambar Susilastuti, mengungkapkan bangga terhadap Provinsi NTB yang terbilang cepat dalam mengukuhkan Dewan Pengurus Daerah.

“Saya ucapkan selamat tentunya dan NTB ini hebat dan terbilang cepat dalam mengukuhkan DPDnya. Saya berharap organisasi ini dapat menyehatkan dan membugarkan masyarakat NTB,” ujarnya.

Ketua terpilih DPD ILDI NTB, Annie Yunita mengucapkan terimakasih terhadap Pemprov NTB yang telah banyak membantu sehingga pelantikan DPD ILDI dapat dilaksanakan dengan baik pada hari ini.

“Terimaksih atas selruh bantuan yang diberikan kepada Pemrov NTB sehingga pada hari ini organisasi kami resmi berdiri,” ungkapnya.

ILDI sendiri sudah memiliki 24 cabang yang tersebar di seluruh provinsi dan 80 DPW Kabupaten/Kota. 

BACA JUGA: Menteri Pendidikan Singapura Jajaki Kerjasama Dengan NTB

Langkah Dansa termasuk kategori kegiatan olahraga masyarakat, di bawah naungan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) serta dilombakan dalam Festival Olahraga Rekreasi Nasional Indonesia (Fornas).***

 

 




Gubernur Zukieflimansyah Apresiasi GeKrafs Kota Mataram  

Melihat keindahan karya-karya desainer lokal, Gubernur Zulkieflimansyah mengaku terpukau 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB  Zulkieflimansyah memberikan apresiasi kepada GeKrafs Kota Mataram yang memiliki visi untuk menuju Mataram sebagai City of Young Entrepreneur.

Ia menyampaikan itu saat menghadiri acara Fashion on The Park yang diadakan oleh kolaborasi desainer kondang NTB bersama dengan  Gerakan Ekonomi Kreatif (GeKrafs) Kota Mataram dan  Prime Park Hotel, Sabtu (27/08/22).

BACA JUGA: Gubernur NTB: Pastikan NTB Daerah Aman untuk Usaha

Gubernur NTB terpukau karya desainer NTB
Gubernur Zulkieflimansyah

“Terima kasih atas acara yang luar biasa ini, mudah-mudahan ini menambah semangat temen-temen muda untuk mewujudkan City Of Young enterpreneur,” ucap Bang Zul. 

Ia menambahkan, hadirnya industrialisasi sebagai sebuah kesadaran dalam menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi. 

“Jadi industrialisasi itu adalah kesadaran menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi untuk menghasilkan komoditas, bila perlu beli bahan baku dari Indonesia timur didesain oleh desain preneur NTB, dan di jual di seluruh Indonesia bahkan luar negeri dengan harga yang lebih mahal,” ungkapnya. 

Bang Zul terpukau melihat keindahan karya-karya desainer lokal NTB yang tidak kalah saing dengan desainer nasional.

“Luar biasa karya-karya designer lokal NTB, tidak kalah dengan desainer Nasional,” ujarnya. 

Sementara itu, Ketua GeKrafs Kota Mataram, Ibu Viviana menjelaskan, event Fashion on The Park, bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, kualitas dan challenge para pelaku UMKM.

BACA JUGA: Komitmen NTB Nol Emisi Karbon tahun 2050

“Seluruh desainpreneur maupun rekan rekan enterpreneur lainnya pada bidang kuliner, kriya dan lain sebagainya untuk dapat terus meningkatkan kreativitas, kualitas dan challenge,” ungkapnya. ***

 

 




Pakar Menjawab: Mengapa Orang Tua Zaman Sekarang Cenderung Memberi Nama ‘ribet’ untuk Anak?

Para pakar  menilai, faktor sosial, budaya, dan wawasan orang tua telah menggeser tren pemberian nama, para orang tua meninggalkan kesan tradisional dalam kosakata bahasa daerah dan cenderung memilih kosakata bahasa asing

Par tentang pemberian nama
Nurul Fitri Ramadani: Editor Politik + Masyarakat, The Conversation Indonesia

lombokjournal.com ~ Sepertinya sudah hampir tidak ada orang tua zaman sekarang – angkatan generasi milenial – yang memberi nama anak mereka Budi, Joko, Adi, Sari, Mawar, dan nama-nama umum lainnya yang cara bacanya cenderung sederhana.

Yang lebih sering terdengar sekarang adalah nama-nama seperti Rafathar, Azzalea, Shaquille, dan lain sebagainya yang dapat dibilang lebih rumit untuk dibaca dan seringkali dianggap memiliki nuansa ‘kebarat-baratan’.

Dalam memberikan nama pada anak, setiap orang tua pastinya punya pedoman, standar, dan pertimbangan masing-masing. Sebagian besar pertimbangannya biasanya adalah terkait makna.

Namun, dari masa ke masa, tren pemberian nama anak semakin beragam. Para pakar budaya dan bahasa menilai bahwa faktor sosial, budaya, dan wawasan orang tua telah menggeser tren pemberian nama. Mereka mulai meninggalkan kesan tradisional dalam kosakata bahasa daerah dan cenderung memilih kosakata bahasa asing.

BACA JUGA: Pelakor: Kenapa Hanya Perempuan yang Disalahkan?

Di Jawa, kosakata bahasa Inggris dan Arab makin diminati

Riset yang dilakukan oleh Teguh Setiawan, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari Universitas Negeri Yogyakarta, terhadap nama anak-anak yang lahir dalam kurun waktu tahun 2000 hingga 2020 di Jawa Tengah menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun, semakin banyak masyarakat Jawa yang lebih banyak menggunakan pemilihan nama dari kosakata bahasa Inggris dan bahasa Arab. Data dalam riset ini dikumpulkan dari Kartu Keluarga (KK).

Sudah hampir tidak pernah lagi ditemui nama anak di Jawa yang berasal dari kosakata bahasa Jawa, seperti Tukiman, Sutinah, Paini, Endang, dan Bambang. Yang lebih sering ditemukan adalah nama-nama bahasa Inggris, seperti Amanda, Farel, Felisha, Valery, dan Quincy, serta bahasa Arab, seperti Athar, Shezan, Syaqilla, Qiandra, dan Zabdan.

Pakar menilai, memberi nama mewariskan budaya

Teguh menyatakan bahwa penamaan anak dengan bahasa asing didominasi oleh keluarga muda – periode kelahiran orang tua tahun 1970-1990. Mereka memilih kosakata yang cenderung rumit dan jarang digunakan oleh orang lain agar nama anak mereka terlihat unik dan modern. Pemilihan tersebut juga dipengaruhi oleh wawasan dan pengetahuan para orang tua itu.

Jumlah kata dalam setiap nama pun, menurut Teguh, mengalami perubahan tren. Banyak anak yang lahir pada era 1960-an hingga 1980-an yang namanya hanya terdiri dari satu kata, seperti Poniyem, Rusdi, dan Parlan. Sementara itu, anak yang lahir tahun 2000-an rata-rata namanya terdiri dari tiga kata atau lebih, contohnya Zalfaa Salsabil Nayya dan Stanislaus Arva Urian Dante.

“Tren penggunaan bahasa asing untuk nama diri akan semakin meningkat dan akan menjadi tradisi baru yang akan mengubah sistem penamaan masyarakat di Jawa,” ujar Teguh.

BACA JUGA: Merubah Gaya Hidup yang Lebih Positif dan Langgeng

Nama modern dapat meningkatkan kelas sosial

Dosen Ilmu Linguistik dari Universitas Diponegoro, Nurhayati, menyebutkan adanya fenomena negosiasi identitas dalam tren pemberian nama masa kini. Tujuannya adalah untuk menyembunyikan identitas kedaerahan dan menonjolkan identitas baru.

Menurutnya, bagi sebagian masyarakat, pemberian nama yang bercorak ‘global’ akan menunjukkan identitas yang berbeda – yaitu bukan lagi bagian dari masyarakat lokal pada umumnya. Ini bisa menjadi sarana bagi mereka untuk menaikkan status sosial.

Mereka sadar bahwa ke depannya, anak-anak mereka adalah bagian dari masyarakat dunia. Oleh karena itu, anak-anak tersebut harus dipersiapkan sedini mungkin dan dinaikkan status sosialnya melalui pemberian nama yang bercorak global. Dengan menggunakan nama-nama yang diambil dari kosakata bahasa asing, anak-anak mereka diharapkan memiliki identitas sebagai bagian dari kelas sosial yang lebih tinggi.

Responden dari penelitian yang pernah dilakukan Nurhayati pada tahun 2013 memaparkan bahwa nama merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menaikkan status sosial, selain pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Alasan-alasan inilah yang banyak diyakini oleh masyarakat yang hidup di era perubahan. Perkembangan dari masyarakat yang masih mengakui adanya strata sosial menuju masyarakat yang egaliter berpengaruh terhadap perubahan cara pandang mereka.

Nurhayati mengatakan bahwa mereka yang berasal dari kalangan menengah ke bawah tidak mau lagi terkungkung oleh nama-nama lokal, tetapi ingin keluar dari kelas sosial mereka dan menyetarakan status sosial anak-anak mereka melalui pemberian nama.

BACA JUGA: Teater Hitam Putih dan Artaud: Pertunjukan ‘Doa Chairi’ SFNLab

Tidak hanya di Indonesia

Tren pergeseran pemberian nama sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia.

Jane Pilcher, Associate Professor bidang Sosiologi dari Nottingham Trent University, Inggris, menjelaskan betapa masyarakat zaman sekarang hidup dalam komunitas yang sangat beragam. Inilah yang membuat banyak orang tua memberikan nama yang ‘lintas budaya’. Kebanyakan pemberian nama merupakan preferensi pribadi orang tua, sama halnya dengan preferensi dan selera dalam musik dan gaya rambut.

Di Eropa, menurut Jane, orang tua seringkali terinspirasi oleh budaya populer ketika menamai anak-anak mereka. Di Denmark, misalnya, nama Liam mulai populer sejak tahun 2000-an, tepatnya karena dipengaruhi oleh ketenaran Liam O’Connor, pembawa acara TV dan rapper terkenal asal Denmark.

Pada tahun 1991, tercatat ada 14.087 anak baru lahir yang dinamakan Kevin di Perancis, setelah meledaknya popularitas film Home Alone yang pemeran utamanya bernama Kevin McCallister.

Pada akhirnya, menurut Jane, perihal pemberian nama adalah tentang selera pribadi masing-masing individu. Dalam memberikan nama, setiap orang tua pastinya punya tujuan tertentu, entah karena makna nama itu atau tujuan lain. Sadar atau tidak, melalui pemberian nama, orang tua sebenarnya sedang mewariskan budaya kepada anak-anaknya. ***

BACA JUGA: Liga 3 NTB Belum Saatnya Menjual Tiket, Ini Kritik HBK

Artikel ini pertama terbit dalam Bahasa Inggris

Sumber: The Conversation




Baby Ivania Wakil NTB di Ajang Puteri Anak Indonesia

Wagub berharap Daphne Baby Ivania bisa promosikan kekayaan budaya dan pariwisata  NTB di kancah nasional

MATARAM.lombokjournal.com ~ Daphne Baby Ivania, siswi Kelas 8 SMPK Tunas Daud Mataram, mewakili NTB dalam ajang pemilihan Puteri Anak Indonesia 2022. 

Baby, sapaan akrab gadis manis tersebut, didampingi oleh guru, orangtua, serta Kamala Feodora Tirta Putri Batik Remaja Indonesia 2021 asal NTB, bersilaturahmi ke Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah di ruang Pendopo Wagub, Kamis (21/07/22).

BACA JUGA: Kuliah Umum Gubernur NTB di MAN IC Lotim

Baby diminta promosikan kekayaan budaya NTB

Wagub Sitti Rohmi mendukung penuh Baby untuk maju di ajang pemilihan Puteri Anak Indonesia. Dan diharapkan bisa mempromosikan kekayaan NTB, baik budayanya maupun parisawata di kancah Nasional.

Sementara itu, Baby akan berusaha memberikan yang terbaik pada pemilihan berskala nasional tersebut.

Ia yang merupakan Runner up 1 Puteri Anak Indonesia NTB Pariwisata 2022 mengaku ingin mengharumkan nama NTB di kancah nasional.

“Selain membanggakan orangtua, saya juga ingin mengharumkan nama daerah,” tutur gadis remaja asal Cakranegara tersebut.

Dalam rangka menyambut hari anak yang jatuh pada tanggal 22 Juli besok, Baby juga mengungkapkan harapannya kepada anak-anak di Nusa Tenggara Barat untuk lebih bijak dalam menggunakan gawai. 

Anak-anak lainnya diajak untuk kembali memainkan permainan tradisional

“Ada banyak permainan tradisional yang gak kalah asik untuk dimainkan,” pesannya. 

BACA JUGA: Wagub: Penanganan PMK di NTB Berjalan Baik

Baby sebelumnya telah banyak berlatih di sekolah untuk mengasah berbagai keterampilannya sebagai bekal untuk mengikuti ajang Puteri Anak pada Oktober mendatang tersebut. ***

 




Meriah! Perayaan Ultah Club Vespa Sidoarjo di KLU

Perayaan hari jadi atau terbentuknya Club Vespa Sidoarjo berlangsung meriah di Pantai Sita Indah, Tanjung

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Club Vespa Sidoarjo, Jawa Timur rayakan hari jadi atau terbentuknya klub yang ke 25, Sabtu (18/06/22) di Pantai Sita Indah Tanjung.

Acara perayaan hari jadi Club Vespa Sidoarjo sangat meriah, karena dihadiri klub Vespa dari berbaga perwakilan daerah.

BACA JUGA: Pemda KLU Mendata Rumah yang Terdampak Pelebaran Jalan

Klub Vespa membuat Ultah Club Vespa Sidoarjo jadi meriah
Wakil klub Vespa dari berbagai daerah

Selain diramaikan puluhan klub Vespa yang hadir dari dari perwakilan daerah, MBuga diramaikan oleh club’ Live Band yang pentas meramaikan acara. 

“Club Vespa Sidoarjo ini berhalangan merayakan hari jadinya, sehingga diberikan mandat kepada saya.” kata Mas Blur, salah satu acara perayaan ini.. 

Yang menarik, Rolling Thunder diikuti oleh Wakil Bupati Lombok Utara, Dany Karter Febrianto, dimulai start dari Teluk Nare, Pemenang,  dan finish di Pantai Sira Indah Tanjung.

Acara ini merupakan acara akbar bagi para pecinta Vespa yang menjadi tempat bertemu dan berkumpulnya para komunitas Vespa dari perwakilan daerah. 

Dan lebih meriah, acara di Tanjung juga dihadiri Bupati Lombok Utara, H Djohan Syamsu,SH, yang membuka acaranya.

H Djohan Syamsu menyampaikan selamat datang kepada Club’ Vespa Sidoarjo. Tentu saja Bupati Djohan mempromosikan destinasi wisata yang layak dikunjungi di Kabupaten Lombok Uatara.

Di antaranya adalah Tiga Gili (Gili Terawangan, Gili Meno dan Gili Air), Rumah Adat di Kecamatan Bayan, Air terjun, termasuk budaya masyarakat adat Bayan yang masih kental dan lain sebagainya.

 Pada kesempatan itu, Bupati Djohan bernostalgia menggunakan Vespa pertama kali di Kabupaten Lombok Utara. 

“Saya menggunakan Vespa selama 20 tahun,” kata Bupati Djohan.

Sekarang Vespa digunakan sarana  dan bentuk penghormatan dan inovasi baru untuk para pecintanya.

BACA JUGA: Pemprov NTB Usut Tenggelamnya Kapal TKI

Uniknya, banyak pengendara Vespa yang datang dengan mengendarai Vespa menjelajah berbagai daerah di Indonesia dan bahkan di berbagai negara, kata bupati.. 

Saat ini, Vespa tidak hanya memiliki fungsi easy-to-ride yang membuat berkendara harian menjadi lebih nyaman. Lebih dari itu, Vespa juga menjadi ikon global yang melambangkan gaya hidup elegan khas suatu daerah. 

Vespa terus tumbuh bersama rasa cinta dari para penggemarnya sejak 1946 dan telah membentuk banyak asosiasi dan komunitas. 

Bupati Djohan menyarankan, segenap anggota club Vespa untuk menginap dan berkunjung ke tempat tempat wisata di Kabupaten Lombok Utara, baik bersama anggota maupun keluarga masing masing. 

“Setelah itu, saya disarankan untuk bercerita antar sesama club  maupun kepada kerabat sahabat di daerah masing masing,” saran Bupati Djohan. 

Tampak hadir mendampingi Bupati Djohan, antara lain Kadis Pariwisata, Ainal Yakin, Kabid Destinasi Dinas Priwisata, I Wayan Subada Iwandana, dan Kabid Promosi dan Pemasaran Raden Santio Wibowo. ***

 

 




Jelang MXGP Samota, NTB dan Bali Sepakat Wisata Terpadu 

Momentum jelang MXGP, BPPD NTB mengundang para pelaku wisata di Bali  mengenal NTB secara keseluruhan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pemerintah Provinsi NTB melalui Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB melakukan penjajakan kerjasama pariwisata, baik dalam promosi maupun integrasi destinasi, di kantor Wakil Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (14/06/22). 

Momentumnya tepat, jelang event MXGP Samota, Provinsi NTB dan Bali sepakat membangun konsep wisata terpadu. 

BACA JUGA: Wagub NTB Tinjau Eco Office, Setda NTB Jadi Barometer OPD

Sepakat wisata terpadu jelang MXGP

Ketua BPPD NTB Ari Garmono mengatakan, momentum perhelatan MXGP tepat bagi para pelaku wisata di Bali lebih mengenal NTB secara keseluruhan.

“Untuk itu melalui BPPD Bali, kami mengundang para pelaku wisata di Bali untuk hadir pada gelaran event MXGP Samota,” jelas Ari. 

Selain itu, Ari menambahkan, akan ada potensi overland hingga ke Sumbawa. Mengingat diversifikasi destinasi masing-masing pulau sangat berbeda.

Sementara itu Wakil Gubernur Bali yang juga menjabat sebagai Ketua BPPD Bali, Prof Dr Ir Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati MSi, yang kerap disapa Cok Ace mengungkapkan, Bali memerlukan destinasi penunjang untuk memperpanjang masa kunjungan bukan hanya di Bali, tapi di Indonesia.

“Jadi yang diuntungkan bukan hanya Bali, tetapi juga Indonesia secara keseluruhan,” tuturnya. 

Keduanya bersepakat, pemerintah perlu mendorong beberapa hal. Di antaranya membuka jalur penerbangan lebih banyak lagi, dan membuat konsep kunjungan terpadu, tidak hanya fokus pada satu destinasi saja. 

Untuk menuju ke sana dibutuhkan riset dan promosi yang strategis dengan melibatkan peran pemerintah.

Di akhir pertemuan, kedua belah pihak menyepakati tindak lanjut kerja sama dalam sebuah nota kesepahaman yang lebih detail.

BACA JUGA: Dinas Pariwisata KLU Siapkan Program Penataan Pariwisata

Penting bagi kedua daerah membagi peran sesuai dengan kekuatan pariwisata di daerah masing-masing yang berbeda. 

Diharapkan ke depan, pariwisata menjadi katalisator kesejahteraan masyarakat. ***