Revitalisasi Pelabuhan Lembar, Pedagang Jangan Dilupakan

Rencana revitalisasi pelabuhan penyeberangan pelabuhan Lembar harus tetap memberi kesempatan pedagang kecil bisa memperoleh penghasilan di sekitar pelabuhan

LOBAR.LombokJournal.com ~ Pedagang kecil di Pelabuhan Lembar harus tetap diperhatikan, memberi kesempatan mereka bekerja dan memperoleh pendapatan di sekitar pelabuhan.

Hal tersebut disampaikan Asisten II Setda Pemerintah Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi mewakili Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dalam acara  Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dengan PT. ASDP Indonesia (Persero) tentang Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Lembar, di Aula Becingah Lombok Barat, Jumat (24/02/23).

BACA JUGA: Pelabuhan Penyeberangan Lembar akan Dikembangkan

Bupati Lobar dan Dirut PT ASDP telah menandatangani MoU tentang revitalisasi pelabuhan Lembar

“Terkait penempatan ini bagaimana yang terbaik agar semua pihak menjadi lebih baik. Kapal-kapal kita menjadi bersih, penumpang tidak terganggu, dan masyarakat tetap bisa mendapatkan pekerjaan dan pendapatan di sekitar pelabuhan,” tutur dr. Eka.

Revitalisasi yang akan dilakukan, diharapkan dr. Eka juga meningkatkan kontribusi terhadap daerah. Karena Pelabuhan Lembar adalah pintu masuk utama NTB dari laut.

Karena itu, atas nama Pemerintah Provinsi NTB, dr. Ela mengucapkan terimakasih kepala Pemkab Lobar yang telah merelakan sebagian asetnya demi perbaikan pelabuhan lembar. 

“Kita harapkan pelayanannya kapal-kapal yang lebih nyaman dipakai sehingga pelayanan perhubungan laut bisa lebih baik,” tandasnya.

BACA JUGA: Ekspedisi Rupiah, Distribusikan Rupiah ke Wilayah Terpencil

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dishub NTB H Lalu Mohammad Faozal, serta Sekretaris Daerah Kab Lombok Barat, H. Ilham, S.Pd, M.Pd.***

 

 




Pelabuhan Penyeberangan Lembar Akan Dikembangkan

Penandatanganan MoU pengembangan pelabuhan Lembar dilakukan, karena semua pihak bertanggung jawab atas program strategis Nasional untuk NTB

MATARAM.LombokJournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah apresiasi atas Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), antara Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dengan PT. ASDP Indonesia (Persero) tentang Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Lembar.

Hal itu disampaikannya saat menerima Silaturrahmi Direktur PT. ASDP Indonesia (Persero) bertempat di Aula Pendopo Wagub, Jumat (24/02/23).

BACA JUGA: Revitalisasi Pelabuhan Lembar, Pedagang Jangan Dilupakan

Wagub Ummi Rohmi mengapresiasi MoU tentang pengembangan pelabuhan Lembar

“Tentunya kita akan tanggung jawab atas program strategis Nasional untuk NTB karena semuanya itu untuk masyarakat,” puji Umi Rohmi sapaan akrab Wagub.

Menurutnya, berkat kebersamaan, gotong royong semua pihak dan perhatian dari Pemerintah Pusat upaya menciptakan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat berlangsung terus menerus.

Sementara itu Direktur Utama PT. ASDP Indonesia, Ira Puspadewi menyampaikan pihaknya telah melakukan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. 

Dan bagaimana revitalisasi pelabuhan yang memanfaatkan aset-aset yang insyaallah Allah akan dihibahkan ke pihak ASDP.

“Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi juga baik kabupaten dan provinsi, semangatnya sama untuk menciptakan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” katanya.

Dengan akses yang lebih baik maka pelayanan lebih unggul dan ekonomi menjadi berkembang. Ke depan akan ada beberapa area dikembangkan untuk UMKM.

BACA JUGA: Pemprov NTB Berupaya Gempur Peredaran Rokok Ilegal

Turut hadir mendampingi Wagub, Asisten ll Setda NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi dan Kepala Dinas Perhubungan NTB, H. Lalu Mohammad Faozal. ***

 

 




Ekspedisi Rupiah, Distribusikan Rupiah ke Wilayah Terpencil

Dengan ekspedisi ini uang rupiah akan didistribusikan ke daerah terdepan, terpencil dan tertinggal di wilayah NTB

LOBAR.LombokJournal.com ~ Wakil Gubernur,  Hj Sitti Rohmi Djalillah bersama dengan perwakilan Bank Indonesia, Pangkalan Angkatan Laut, Korem, Polda dan stakeholder lain melepas tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat menggunakan KRI Singa, di pelabuhan Gili Mas, Lembar, Lombok Barat, Jumat (24/02/23).

Ekspedisi itu akan singgah ke pulau Moyo, Pulau Bajo Pulau, Desa Pusu, Pulau Medang dan Pulau Maringkik untuk mendistribusikan uang rupiah ke daerah terdepan, terpencil dan tertinggal di wilayah NTB.

BACA JUGA: Pemprov NTB Berupaya Gempur Peredaran Rokok Ilegal

Wagub NTB melepas ekspedisi rupiah pelabuhan Gili Mas, Lembar, Lombok Barat

Distribusi uang rupiah hingga ke pelosok memperkuat ekonomi Nusa Tenggara Barat. 

Terlebih dengan pertumbuhan ekonomi NTB yang baik sebesar 7 persen di akhir tahun 2022 lalu. 

“Mudah mudahan dapat dipertahankan dengan kekompakan semua pihak, apalagi dengan program yang memastikan uang yang beredar berkualitas agar pemerataan sampai ke pelosok NTB,” ujar Wakil Gubernur NTB.  

Ketua Tim Ekspedisi, Marlison Hakim, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI mengatakan, mengingat pertumbuhan ekonomi NTB yang makin meningkat karena peredaran uang dan transaksi yang tinggi, ekspedisi menyasar pulau pulau terluar NTB dari target 17 propinsi dan 85 pulau. 

“Ini ekspedisi ketiga setelah Maluku dan Kalimantan Barat tahun ini. Rencananya, setiap tahun akan rutin melakukan ekspedisi ke NTB,” jelas Marlison. 

Sementara itu, Dadi Hartanto, Kepala Operasi Laut TNI AL mengatakan,  sinergi ini merupakan bentuk menjaga kedaulatan NKRI dengan bekerjasama melalui operasi rutin dan uang rupiah sebagai simbol kedaulatan dan identitas bangsa dan negara. 

“Karena TNI memiliki sarana memadai untuk menjangkau seluruh wilayah NKRI dalam pemenuhan kebutuhan rupiah,” ucapnya. 

BACA JUGA: Rakor Perhubungan “Membangun Konektivitas Maritim”

Hadir pula dalam pelepasan ekspedisi Rupiah Berdaulat, Forkopimda NTB, Lanud, Polairud, Pelindo, para pimpinan bank, Asisten I, Karo Keuangan dan Kadis Kominfo NTB. *** 

 

 




Pemprov NTB Berupaya Gempur Peredaran Rokok Ilegal

Karo Perekonomian Pemprov NTB berharap, masyarakat melapor kalau ada yang menjual rokok yang ilegal

MATARAM.LombokJournal.com ~ Upaya memberangus peredaran peredaran rokok ilegal makin digencarkan.. 

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama Bea Cukai Mataram gencar mensosialisasikan peredaran rokok ilegal kepada masyarakat luas termasuk Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI).

Kepala Biro Perekonomian Setda NTB Drs.H. Wirajaya Kusuma, MH  menghimbau, masyarakat harus mengerti dan mampu membedakan antara rokok legal dan Ilegal, yang sudah banyak beredar dan diperjualbelikan di masyarat luas.

BACA JUGA: Wagub NTB, Ummi Rohmi Ajak Berantas Rokok Ilegal

Pemprov NTB dan Bea Cukai Mataram sosialisasikan rokok ilegal

“Harapan kami masyarakat bisa membedakan, kemudian melaporkan ketika ada oknum-oknum yang ingin menjual rokok yang ilegal,” ungkap Wirajaya.

Ia mengatakan itu  saat mensosialisasikan gempur rokok ilegal, yang di rangkai senam bersama di lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB,  Jum’at (24/02/23).

Menurut Wirajaya, peredaran rokok ilegal tersebut berdampak pada pendapatan daerah serta  merugikan negara. 

Setelah kegiatan sosialisasi diharapkan ada penambahan pendapatan daerah melalui dana bagi hasil (DBCHT).

“Tahun lalu kita dapatkan sekitar tiga ratus dua puluh sembilan miliar,” katanya

Dari pihak Bea Cukai, Adi Harianto memaparkan, pabrik rokok yang legal harus memiliki Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC). 

Setelah menjelaskan ciri hingga cara mengenali rokok ilegal, ia mengajak semua yang hadir untuk bisa membedakan secara langsung dengan memeriksa contoh dari rokok-rokok yang disediakan.

“Tips pengenalan secara singkat ini harapannya nanti ketika ada yang coba menawarkan maka bisa menjawab dengan alasan yang tepat melalui ciri-cirinya,” ungkap Adi

Selain itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat akan menindak tegas apabila ada oknum yang kedapatan memperjualbelikan rokok yang ilegal.

” Resikonya ada di kalian sendiri, apabila Polpp atau beacukai datang dan ditemukan di kios maka barang kalian akan ditarik, jadi hati-hati jangan tergiur harga murah,” jelas Adi

Selanjutnya untuk meminimalisir peredaran rokok ilegal, pihak Bea Cukai Mataram menyediakan nomor kontak yang bisa dihubungi masyarakat apabila menemukan atau mengetahui barang ilegal tersebut. 

BACA JUGA: Jelang WSBK 2023, Pemprov NTB Gelar Operasi Katarak Gratis

“Kita sudah siapkan nomor kontak untuk masyarakat yang ingin melapor, silahkan dihubungi di nomor 081807945000,”.kata Adi

Dalam Kegiatan turut hadir Asisten II setda NTB dan beberapa kepala organisasi perangkat daerah. ***

 

 




Perempuan Punya Kompetensi Soft dan Hard Skill 

Kaum perempuan Kota Bima yang beekerja di perusahaan memiliki potensi yang tak kalah dengan para pekerja laki-laki, karena itu harus diberdayakan

MATARAM,LombokJournal.com ~ Pengusaha muda sukses Kota Bima, Iman Suryo Wibowo, membuka jalan bagi perempuan-perempuan Kota Bima kian berdaya. 

Iman memberi kesempatan berkarir dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk mereka. 

Banyak di antara para pekerja perempuan itu, kini menjadi penopang ekonomi keluarga.

BACA JUGA: Banyak Perusahaan dan Mapan di Usia Muda, Ini Profilnya

Iman bersama karyawan perempuan yang diberi posisi kunci di perusahaannya

Di bawah bendera Ulet Jaya, sebuah holding company yang menggawangi lebih dari 20 unit bisnis di Kota Bima, Iman kini memiliki sedikitnya 300 karyawan. 

Sejumlah pekerja perempuan saat ini memegang posisi kunci dalam beberapa lini bisnis yang dimiliki Iman.

“Seluruh pencapaian PT Ulet Jaya hingga saat ini, adalah juga karena dedikasi dan kontribusi besar yang diberikan karyawan-karyawan kami yang perempuan,” kata Iman, dalam keterangan tertulis hari ini, Rabu (22/02/23).

Pengusaha muda kelahiran 1986 ini mengemukakan, kaum perempuan Kota Bima juga memiliki potensi yang tak kalah dengan para pekerja laki-laki. Baik dari sisi pendidikan, maupun dari sisi keterampilan. Hanya lantaran akses yang masih terbataslah menyebabkan tidak banyak pekerja perempuan yang akhirnya terlihat menonjol.

Karena itu, Iman membuka seluas-luasnya akses dan kesempatan bagi para kaum perempuan Kota Bima untuk bisa berkarir pada unit-unit bisnis yang dimilikinya. 

Bahkan, sejumlah posisi-posisi tertentu, secara khusus disiapkan Iman untuk ditempati oleh kaum perempuan.

“Sejauh ini, kompetensi soft dan hard skill yang dimiliki karyawan kami yang perempuan tidak kalah dengan karyawan kami yang laki-laki,” imbuh Iman.

Dia menegaskan, PT Ulet Jaya, didirikan memang untuk memberi kemanfaatan yang besar bagi masyarakat di Kota Bima. 

Karena itu, dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, Iman membangun kultur di perusahaan dengan tidak membeda-bedakan karyawan laki-laki dan perempuan. 

Memang kata dia, dalam aplikasinya, ada sejumlah pekerjaan yang lebih cocok ditangani laki-laki. Namun, tidak kalah banyak pula posisi dan karir yang juga lebih cocok bagi karyawan perempuan.

BACA JUGA: Angkat Marwah Kota Bima Melalui Olahraga

Sebagai pengusaha yang terlahir dari keluarga yang tidak mampu, Iman tahu persis bagaimana kebanggaan dan kebahagiaan hadir pada sebuah keluarga manakala ada di antara anggota keluarga tersebut memiliki pekerjaan yang mapan sehingga bisa berkontribusi menopang ekonomi keluarga. 

Itu sebabnya, di Ulet Jaya dan seluruh unit bisnis di bawahnya, Iman memberlakukan karyawannya tak ubahnya sebagai keluarga pula.

Iman mengatakan, hal tersebut tak lepas dari didikan orang tuanya. Imam mengaku, sedari kecil, ayahnya telah menanamkan kultur dan mindset entrepreneurship. 

Kultur tersebut, antara lain kerja keras, ulet, kerja cerdas dan tuntas, berani mengambil risiko dengan tiada henti menekankan, bahwa di balik risiko ada kesuksesan yang menunggu.

Pun begitu tentang mindset. Iman diajarkan tentang tanggung jawab. Pantang pulang sebelum masalah diselesaikan. 

Diajarkan cekatan, diajarkan tentang pentingnya etos kerja. Tidak lupa salat dan ibadah dan terus berikhtiar dan mensyukuri apa yang didapat hari ini, dan besok berusaha lebih giat lagi.

Iman bahkan menuturkan, saat ayahnya masih hidup dan dirinya menjadi manajer di Ulet Jaya, ayah tiga putra ini tak ubahnya seperti karyawan pada umumnya. 

Bukan petantang petenteng. Iman bekerja dan mendapat gaji seperti karyawan pada umumnya. 

Selain itu, Iman setiap satu kali dalam sepekan, diharuskan untuk menginap di mess para pekerja. Hidup membaur bersama mereka. Mengetahui problem harian yang mereka hadapi. 

Menjadi orang pertama yang mengetahui dan membantu para pekerja ketika mereka sedang sakit.

Semua itu kata Iman, dilakukan ayahnya, agar jika memimpin perusahaan, Iman sudah tahu apa yang akan dilakukan pada saat hendak mengambil keputusan.

Tahu cara terbaik ketika hendak memberi perintah kepada karyawan.

Seluruh hal tersebut pun, hingga kini masih dipraktikkan Iman. Tentu ada modifikasi sejumlah hal. 

Mengingat perkembangan zaman yang sedemikian pesat, mengharuskan sejumlah hal diupdate dan dilakukan dengan cara yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama.

Itulah sebabnya, menjadi prioritas bagi Iman kini untuk selalu memastikan seluruh pekerjanya benar-benar bisa bekerja dengan suasana yang nyaman. Sehingga menjadikan mereka tetap produktif. 

Bahkan kini, dua orang karyawannya, masih merupakan generasi pertama Ulet Jaya, yang bahu membahu bersama ayahandanya membangun usaha.

Buat Iman, jika mereka kini masih nyaman bekerja di Ulet Jaya, bukan semata karena mereka karyawan yang loyal belaka. 

Namun, karena kultur kerja yang nyaman. Dan mereka tahu, bahwa Ulet Jaya dipimpin oleh orang yang tepat, dan mampu menjadikan Ulet Jaya kian berkembang pesat.

Selain bekerja secara formal sebagai karyawan, Iman juga memberdayakan perempuan-perempuan ibu rumah tangga di Kota Bima. Iman kebetulan saat ini memiliki usaha kacang mete yang berorientasi ekspor. 

BACA JUGA: Optimis Sektor Industri Bisa Semakin Baik

Kacang mete tersebut dibeli dari para petani di Kota Bima. Sebelum dikirim untuk ekspor, kacang mete tersebut terlebih dahulu diolah dengan langkah pertama dijemur dan dikupas. Untuk proses pengupasannya tersebut, Iman memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di Kota Bima.

“Kami tentu senang jika dengan cara ini, cukup dari rumah masing-masing, ibu-ibu rumah tangga masih bisa produktif dan mendapatkan penghasilan sehingga memberi nilai tambah untuk ekonomi keluarganya,” kata Iman.

Dia mengucapkan rasa syukur kepada Sang Pencipta, jika Ulet Jaya dan seluruh unit usahanya, masih bisa terus berkontribusi menyejahterakan ekonomi bagi banyak keluarga.***

 

 

 




Optimis Sektor Industri Bisa Semakin Baik 

Selama ini pelaku usaha sudah banyak bergerak di industri, Gubernur NTB optimis sektor industri makin baik 

LOBAR.LombokJournal.com ~ Pelaku industri kecil dan menengah diajak untuk mengolah bahan lokal menjadi produk yang memiliki nilai lebih tinggi.

Hal itu disampaikan Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat membuka acara pelatihan untuk Penguatan Daya Saing Industri Kecil dan Menengah Provinsi NTB di Sektor Pertanian dan Perkebunan, bekerjasama dengan Bank Indonesia di Narmada, Selasa (21/02/23).

BACA JUGA: Industrialisasi UKM, Contoh Keberhasilan NTB Gemilang

Gubernur NTB optimis sektor industri makin baik

“Sering sekali terjadi, kita jual ikan ke daerah lain, tapi kita membeli abon ikan dengan harga yang jauh lebih tinggi,. Padahal bahan mentahnya dari kita sendiri,” ungkap Bang Zul.

Menurutnya, pelaku usaha sulit berkembang jika hanya bisa menjual produk mentah. 

Bang Zul mencontohkan, pelaku usaha yang bergerak di bidang perikanan agar mengolah ikan menjadi abon hingga olahan lainnya.

Dan Gubernur bersyukur, selama 4 tahun ini, pelaku usaha sudah banyak bergerak di bidang industri. 

Dengan begitu Bang Zul optimis, sektor industri semakin baik, perekonomian masyarakat semakin meningkat. 

BACA JUGA: Peluncuran Cash Management System Bank NTB Syariah

Ia mencotohkan, jika seluruh jamaah haji dari NTB membawa produk lokal, maka secara otomatis, perekonomian pelaku usaha terus meningkat. ***

 




Sanding Data Lahan Mandalika Alami Hambatan

Masalah sanding data tersendat, karena ITDC hanya menyerahkan data 98 warga yang telah menerima dana kerohiman 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Tim Fasilitasi Penyandingan Data Klaim Kepemilikan Tanah di Kawasan Mandalika menyampaikan hasil pengecekan, sebagai tindak lanjut penyerahan data ITDC ke Pemprov NTB tanggal 14 Februari yang lalu, di Ruang Anggrek Kantor Gubernur NTB, Senin (20/02/23).

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Biro Hukum selaku Sekretaris Tim menyampaikan, data yang diserahkan oleh ITDC adalah data 98 warga yang telah menerima dana kerohiman.

Sementara data yang diminta kepada ITDC adalah data tanah yang diklaim oleh 144 warga. 

BACA JUGA: Menparekraf RI Apresiasi Sanding Data Lahan Mandalika

Oleh Tim, permohonan data 144 orang tersebut telah disampaikan kepada ITDC dalam dua tahap, yakni tahap pertama sebesar 79 data dan tahap kedua 65 data.

Dari 144 data tersebut, setelah dilakukan pengecekan hanya tersedia enam data yang sesuai dengan permintaan, sehingga bisa disandingkan.

Atas kondisi tersebut, peserta rapat yang terdiri dari penasehat hukum warga menyampaikan protes keras, dan meminta ITDC untuk transparan membuka data yang diklaim warga.

Menanggapi permasalahan ini, Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi NTB H. Wirawan Ahmad selaku Ketua Tim menyatakan, tentu tim akan terus melakukan mediasi sehingga kegiatan sanding data yang menjadi tugas tim dapat dilaksanakan.

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan tim adalah kembali berkoordinasi dengan ITDC agar dapat memberikan data sesuai dengan permohonan agar kegiatan sanding data dapat dilakukan.

Kondisi yang dihadapi Tim segera dilaporkan ke Pak Gubernur. Selain itu, Tim Fasilitasi ini juga akan terus berkoordinasi Kementerian BUMN dan BPN guna mendapat dukungan sehingga sanding data dapat segera dilakukan kembali.

BACA JUGA: Pemprov NTB Respon Warga tentang Data Tanah Mandalika

Terhadap 6 data yang menjadi bagian dari 98 data yang telah diserahkan ITDC, hari ini Tim dan penasehat hukum warga akan melakukan penyandingan data.***

 

 




Kunjungan Komisi lV DPR RI di Desa Korporasi Sapi 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB mendampingi kunjungan reses Komisi IV DPR RI tinjau Desa Korporasi Sapi

LOTENG.LombokJournal.com ~ Anggota Komisi lV DPR RI didampingi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Khairil Akbar, melakukan kunjungan reses di lokasi pengembangan Desa Korporasi Sapi, di Dusun Tempit Desa Pengengat, Lombok Tengah, (17/02/23).

BACA JUGA: Porprov XI NTB Dimulai! Kedepankan Persaudaraan dan Persahabatan

Kadiswan ntb, Khairil Anwar mendampingi kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI

Di tengan kunjungan itu, Khairil Akbar menyampaikan apresiasi program 1000 Desa Sapi yang dimulai tahun 2020 kini menjadi 1000 Desa Korporasi Sapi.

“Mengapa 1000 desa karena 1000 ekor diperuntukkan dalam satu kawasan,” jelasnya.

Ditambahkan Khairil Akbar, dalam pengembangannya dibagi 5 kelompok, masing-masing kelompok mendapatkan bantuan 200 ekor sapi.

“Ini menjadi sangat penting karena NTB menjadi penopang ketersediaan daging sapi,” pungkasnya. ***

BACA JUGA: Pemuda Diharapkan Bersatu Membangun Daerah

 




Peluncuran Cash Management System Bank Syariah NTB 

Peluncuran Cash Management System (CMS) Bank Syariah NTB, dilanjutkan penandatanganan kerjasama penggunaan aplikasi bersama seluruh kabupaten/kota se NTB

MATARAM.LombokJournal.com ~ Migrasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) diharapkan makin efisien dengan aplikasi Cash Management System (CMS) yang diluncurkan  Bank NTB Syariah. 

BACA JUGA: Menparekraf RI Apresiasi Sanding Data Lahan Mandalika

Saat peluncuran CMS, dilanjutkan penandatangaan penggunaan aplikaso

“Digitalisasi pemerintahan sebenarnya sudah mapan dan dilakukan bertahun tahun. Dengan aplikasi CMS ini makin meningkatkan efisiensi terutama akuntabilitas pengelolaan kas keuangan daerah makin efisien dan aman,” ujar Asisten III Setprov NTB, Ahmad Wirawan di Hotel Santika, Jumat (17/02/23). 

Dalam peluncuran CMS  dan penandatanganan kerjasama penggunaan aplikasi bersama seluruh kabupaten/ kota se NTB, Wirawan mewakili Gubernur NTB menambahkan, selain efisiensi waktu, aplikasi ini juga menghindari human error

Kelebihan lainnya, dengan CMS dapat secara realtime mengetahui kas dan mengoptimalkan penggunaan kas oleh Pemerintah Daerah. 

Sementara itu, perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan NTB, Sidi Purnomo mengatakan, sistem informasi keuangan Pemerintah Daerah yang terkoneksi dengan bank daerah melalui sistem ini akan memperbaiki kinerja dan akuntabilitas

“Saat ini sudah ada 268 pemerintah daerah dan 28 bank yang menggunakan sistem ini untuk pengelolaan dokumen SP2D mereka,” jelas Purnomo. 

BACA JUGA: Gerak Cepat Pemprov NTB Salurkan Bantuan Banjir Taliwang

Hadir dalam peluncuran dan penandatanganan CMS tersebut seluruh Bupati/ Walikota se NTB,  BPKP, pimpinan Bank NTB Syariah dan para Kepala BPKAD. ***

 




Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Berbasis Aplikasi di NTB

Dengan adanya inovasi pembayaran pajak kendaraan bermotor berbasis aplikasi, pendapatan daerah meningkat karena obyek pajak akan optimal

MATARAM.LombokJournal.com ~ Aplikasi e-Samsat Delivery untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor berbasis aplikasi, diresmikan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) NTB di Epicentrum Mal, Mataram, Sabtu (11/02/23).

Inovasi e-Samsat dan Samsat Delivery akan menaikkan pendapatan, sehingga menaikkan pertumbuhan ekonomi. 

Hal itu dikatakan Asisten III, H Wirawan Ahmad, dalam peluncuran inovasi pembayaran pajak kendaraan bermotor itu. 

BACA JUGA: Pemprov NTB Bisa Wujudkan The Gateway to Global Market

Wirawan Ahmad mengatakan, pembayaran pajak kendaraan bermotor berbasis aplikasi menaikkan pendapatan daerah
H Wirawan Ahmad

“Wujud inovasi adalah perbaikan proses untuk peningkatan kualitas. Pendapatan meningkat karena objek pajak makin optimal. Sehingga belanja pemerintah optimal, pertumbuhan ekonomi meningkat,” ujar Wirawan mewakili Gubernur NTB. 

Inovasi yang dilakukan oleh Bappenda NTB ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan.

Kepala Bappenda NTB, Eva Dewiyani mengatakan, aplikasi pembayaran pajak itu yang diresmikan itu merupakan yang pertama se Indonesia

“Aplikasi pertama oleh Bappenda NTB se-Indonesia,” ucap 

Dengan skema pembayaran yang dilakukan secara nontunai menggunakan aplikasi Qris Bank Indonesia. Masyarakat dijamin membayar pajak kendaraan sesuai dengan tagihan yang diberikan.

Selain itu, di aplikasi e-Samsat, masyarakat yang ingin membayar pajak kendaraan tidak perlu repot datang ke lokasi Samsat. Karena petugas akan datang secara langsung ke lokasi pembayar pajak, untuk mengantarkan STNK yang telah dibayarkan pajaknya. 

Sebanyak 20 orang petugas telah disiapkan Bappenda yang tersebar di sepuluh kota /kabupaten se NTB.

“Bisa membayar kapan pun dan di mana pun tanpa harus datang ke Samsat. Menghemat waktu, tenaga dan biaya,” tandas Eva.

Namun aplikasi e-Samsat masih mengurus pajak tahunan STNK saja. 

BACA JUGA: Event Budaya Bau Nyale Menjadi Daya Tarik Wisatawan

Sedangkan untuk pajak 5 tahunan BPKB, harus mengurus secara manual di Samsat masing-masing kabupaten/kota Provinsi NTB. ***