Indeks

Bupati Djohan Terima Kunker Dirjen Kebudayaan Hilman Farid

Bupati Lomok Utara, H. Djhan Sjamsu bersama jajarannya dan tok0h adat serta budayawan saat berdialog Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, di Pendopo Bupati, Senin (19/10/21) / Foto: @ng
Simpan Sebagai PDFPrint

Bupati Djohan berharap, silaturahmi Dirjen dengan Pemda KLU dan masyarakat adat serta budayawan, ke depan akan berkelanjutan

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu SH menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Hilmar Farid PhD, di Pendopo Bupati Lombok Utara Gangga, Senin (18/10/21).

Dirjen Hilmar Farid
Bupati mengikatkan sapuq

Hadir dalam pertemuan itu, para Kepala OPD, Tokoh Adat, serta beberapa budayawan Lombok Utara.

Bupati Djohan menyambut baik kunker Dirjen Kebudayaan, Hilman Farid di KLU. Diharapkan silaturahmi Dirjen dengan Pemda KLU dan masyarakat adat serta budayawan, ke depan akan berkelanjutan.

Dengan banyak suku, adat dan budaya yang berkembang di Indonesia termasuk di daerah kita serta mendapatkan pengakuan oleh negara.

“Komitmen kami di daerah terhadap adat-istiadat serta budaya diperkuat dengan Perda no 6 Tahun 2020, hal ini menunjukkan keberadaan adat istiadat tidak bisa dipisahkan dari daerah,” tutur Bupati Djhan.

BACA JUGA: Wabup Danny dan Kadis DKPPP Serap Aspirasi Petani Tegalan

Lombok Utara atau lebih dikenal dengan masyarakat Dayan Gunung memiliki ciri khas budaya tersendiri sedikit berbeda dengan daerah lainnya, dan adat budaya di daerah kita menjadi khasanah kekayaan budaya.

“Kuatnya tradisi adat masyarakat di Lombok Utara yang dipelihara oleh masyarakat adat secara utuh dan turun menurun hingga kini,” ungkapnya.

Dirjen diikatkan sapuq

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mendapatkan kehormatan dengan diikatkan sapuq (ikat kepala) sebagai tanda diterima sebagai warga masyarakat Lombok Utara atau dayan gunung ini.

“Kegiatan ini menunjukkan komitmen bersama antara Pemerintah Daerah bersama masyarakat dalam upaya memajukan kebudayaan di daerah kita ini,” ungkap Hilmar.

Adat dan budaya memiliki peran penting di tengah masyarakat, terlebih di masa krisis yang kita hadapi saat ini, akibat gempa dan pandemi. Namun adat istiadat di masyarakat tetap utuh meskipun dengan banyak tantangan dari masa ke masa.

BACA JUGA: Workshop Kajian Resiko Bencana di Lombok Utara

“Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati dan budaya yang paling tinggi di dunia, jika keduanya digabungkan maka akan menghasilkan suatu matrik yang luar biasa yaitu bio curtural,”jelasnya.

Acara dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi multipihak, revitalisasi dan transformasi pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah, dan strategi implementasi kemajuan kebudayaan dayan gunung.

@ng

Exit mobile version