Bunda Niken bangga, NTB punya perempuan yang berkarir sebagai pilot wanita tentara atau TNI Wara Angkatan Udara
MATARAM.LombokJournal.com ~ Bunda Niken mengaku bahagia, ternyata wanita NTB juga mampu berkarir di lingkungan TNI.
BACA JUGA: Jabatan Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB Berakhir 19 September 2023
Bunda Niken sapaan akrab Ketua TP PKK NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati mengapresiasi kemajuan karir wanita tentara atau TNI WARA Angkatan Udara di NTB.
Kemajuan tersebut dungkapkan Bunda Niken, Provinsi NTB kini memiliki 10 pilot wanita tentara atau TNI WARA Angkatan Udara.
Hal tersebut disampaikan Bunda Niken saat menghadiri Upacara dan Syukuran Peringatan Ke-60 Hari Ulang Tahun Wanita Angkatan Udara Tahun 2023 di Lapangan Mako Lanud TGKH M. ZAM, Senin (14/08/23).
“Saya senang dan bahagia mendengar di Angkatan Udara NTB perempuannya sudah cukup banyak dan ada 10 pilot wanita. Ini luar biasa!” ungkap Bunda Niken.
BACA JUGA: Peristiwa Persekusi Kader PDI Perjuangan di Sekotong
Bunda Niken yang juga Bunda PAUD Nasional itu mengatakan, tidak mudah bagi wanita atau perempuan berkarir di bidang yang mayoritasnya diisi laki-laki.
Namun jika diberi kesempatan, perempua pasti bisa membuktikan kemampuannya.
“Saya selalu support untuk perempuan-perempuan tangguh yang rela mengabdikan diri untuk negara,” kata Bunda Niken.
Sementara itu, Komandan Lanud Zam Kolonel Penerbang Erwin Sugiandi M. Han menjelaskan, karir TNI WARA di Angkatan Udara NTB sudah sangat bagus.
Ada 10 pilot wanita tangguh yang tengah dalam masa pembinaan. Pembinaan yang dimaksud tidaklah mudah dan murah.
Prosesnya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun, para TNI WARA mampu membuktikan komitmennya.
“Menyekolahlan seorang pilot tidak murah mudah dan sebentar. prosesnya panjang,” ungkap Erwin Sugiandi.
Ia berpesan kepada para TNI WARA NTB, untuk tidak meningalkan kodratnya sebagai wanita, meski mengejar karier.
BACA JUGA: Mentan Kagumi Pngembangan Sorgum di NTB
“Mengejar pilot tidak seperti mengajar siswa satu kelas. Jika ada 40 pilot maka harus ada 40 guru. Diajarkan harus one by one. Bisa dibayangkan betapa effortnya mencetak pilot. Kejar dulu tuntutannya dengan tidak meninggalkan kodratnya sebagai perempuan,” pesannya.***