Indeks

Bekali Santri Masa Kini Dengan Ilmu Masa Depan

Menko PMK) Muhadjir Effendy didampingi pimpinan Ponpes Nurul Hakim TGH. Muharrar Mahfudz menyapa para santri saat bersilaturahmi ke Ponpes Nurul Hakim, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (04/12/21) / Foto diskominfotik
Simpan Sebagai PDFPrint

Menko PMK Muhadjir Effendy saat bersilaturahmi ke Ponpes Nurul Hakim, Lombok Barat, minta agar santri tak hanya diajarkan imu agama, tapi juga immu bekal masa depan

LOBAR.lombokjournal.com ~ Pondok Pesantren tidak boleh eksklusif hanya mengajarkan materi agama kepada para santri.

Pondok Pesantren diminta mengikuti perkembangan zaman dan mengajarkan ilmu-ilmu terapan termasuk teknologi informasi.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Nurul Hakim, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (04/12/21).

BACA JUGA: ASDEKSI Adakan Workshop Nasional Peran Sekretariat DPRD

Dalam silaturahminya itu Menko PMK disambut pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hakim TGH. Muharrar Mahfudz, serta menyampaikan tausyiah di hadapan Santri dan Asatidz Pondok Pesantren Nurul Hakim.

“Bekalilah santri ini bukan hanya ilmu agama, tetapi bekal ilmu umum terutama ilmu masa depan dan teknologi informasi agar mereka betul-betul siap berkompetisi dengan lulusan lain untuk memajukan Indonesia,” ujarnya.

Menko Muhadjir menyampaikan, tantangan santri masa kini harus mampu menyeimbangkan penguasaan ilmu agama dengan penguasaan ilmu umum dan teknologi informasi.

“Berarti jadi santri sekarang lebih berat daripada santri jaman dulu. Kemampuan santri harus lebih unggul, memadai, dan menguasai teknologi informasi,” ujarnya.

“Para santri harus bekerja ekstra. Untuk mereka yang sekolah tidak berbasis agama bisa fokus ke penguasaan ilmu umum. Sementara santri harus menguasai dua hal itu,” imbuhnya.

Pondok Pesantren Nurul Hakim Lombok Barat, kata Muhadjir, adalah contoh teladan pondok pesantren yang mampu bertransformasi menjadi inklusif dan menyeimbangkan materi ilmu akhirat dan ilmu dunia.

Penyeimbangan ilmu akhirat dan ilmu dunia, menurut Muhadjir, adalah wujud keyakinan terhadap Islam Rahmatan lil’alamin yang cinta damai dan ikut menjadikan Indonesia Maju.

BACA JUGA: Ramainya Even Internasional, NTB Harus Siapkan Infrastruktur

“Jika umat islam atau santri mampu melakukannya, maka kalian akan menjadi investasi dunia. Dan keberhasilan dunia akan menentukan keberhasilan di akhirat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Pondok Pesantren Nurul Hakim dibangun pada tahun 1948 pimpinan Tuan Guru Muharrar Mahfudz. Selain melayani pendidikan agama, di pesantren yang berdiri diatas lahan 9.2 hektar itu juga melaksanakan pendidikan reguler mulai TK sampai Perguruan Tinggi. (*)

Nn

Exit mobile version