Indeks
Hukum  

Banyaknya Tahanan  Narkoba di Lapas, Jadi Atensi Gubernur

Gubernur Zul, memerima kunjungan Kakanwil Kemenkumham NTB, Andi Dahrif Rafied, di ruang kerjanya, Jum'at (19/06/20) (Foto; HmsNTB)
Simpan Sebagai PDFPrint

Dari 2.700 penghuni lapas, sebanyak 1.250 adalah pengguna Narkoba, ungkap Gubernur Zul

MATARAM.lombokjournal.com – Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, M. Sc menyatakan prihatin atas banyaknya generasi muda yang terlibat kasus penyalagunaan Narkotika dan obat-obatanan berbahaya.

Termasuk warga binaan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) tidak luput dari penggunaan dan peredaran gelap perdagangan Narkoba.

“Banyaknya generasi muda yang menjadi korban Narkoba harus menjadi atensi kita bersama. Sangat memprihatinkan sekali jika yang masih muda-muda ini terlibat Narkoba,” kata Gubernur  Zul.

Hal itu dikatakan DR Zul saat menerima kunjungan silaturahmi  Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) NTB Kemenkumham Andi Dahrif Rafied, di Ruang Kerja Gubernur, Jum’at (19/06/20)

Diharapkan, persoalan penggunaan Narkoba di dalam Lapas harus menjadi perhatian serius untuk diberi pembinaan dan mulai dipikirkan juga tempat rehabilitasi pengguna Narkoba di NTB.

Berdasarkan laporan dan data dari Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi, tidak sedikit dari tahanan Narkoba saat keluar dari lapas justru mengulangi perbuatannnya, dan malah tetap menjadi pemakai dan pecandu Narkoba.

Apalagi hampir 60 persen di NTB lapas dipenuhi pengguna Narkoba. Dari 2.700 penghuni lapas, sebanyak 1.250 adalah pengguna Narkoba, ungkap Gubernur Zul.

“Tentu ini harus dicegah dan menjadi tugas kita semua untuk menyelamatkan generasi muda sebagai penerus bangsa,” tegasnya.

Dr. Zul mengajak semua pihak terus membangun komunikasi dan  sinergi membangun daerah.

Menurutnya, Forkompimda NTB terus membangun komunikasi dan kebersamaan di setiap kegiatan.

“Kebersamaan itu meruntuhkan sekat. Sehingga setiap program pembangunan dan permasalahan dapat diselesaikan dengan kekompakan dan kebersaman,” ungkapnya .

Diingatkan, agar warga binaan dilapas bersama pegawai lapas untuk tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.

“Di lapas juga tetap sosialisasikan memasuki New Normal, agar mematuhi Protokol Kesehatan memutus matarantai penyebaran Corona virus,”  tandasnya.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) NTB Kemenkumham, Andi Dahrif Rafied, berjanji akan terus membangun sinergi dan kebersamaan untuk mensukseskan pembangunan daerah.

Banyak yang telah disinergikan bersama Pemprov. NTB. Termasuk ada 60 orang warga binaan yang mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Nakertrans NTB,

Pemerintah Provinsi NTB membantu memberikan paket Sembako dari JPS Gemilang kepada 880 warga binaan yang memperoleh asimilasi karena wabah Covid-19 melanda Indonesia.

“Jadi perhatian pemerintah NTB yang dikomandai Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wagub Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, sudah baik sekali,” kata Andi.

Ia juga menyampaikan rasa syukurnya, dari sebanyak 2.706 warga binaan yang ada di 13 lapas dan rutan se-NTB, hingga saat ini belum ada yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Karena di lapas dan rutan juga diterapkan protokol yang ketat, termasuk larangan keluarga yang yang ingin berkunjung.  Kunjungan hanya berlangsung secara virtual.

Dalam kunjungan ini, Kakanwil Kemenkuham  didampingi Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan, Administrasi, Imigrasi, Kalapas Mataram, Kalapas Perempuan dan Kabapas Mataram.

AYA/Kominfo

Exit mobile version