Indeks

Ary Juliyant. Melawan “Aroes” Besar Musik Industri

Gerilyawan kesenian - Ary Juliyant - mencoba “berperang” dengan kemampuan terbatas, untuk melawan situasi yang dianggap perlu diperjuangkan

Ary Juliyant tak sreg lagi disebut musisi Indie
Bertemu Ary Juliyant (kanan) di Rumah Kucing Montong (eRKaeM) di kompleks perumahan Montong Kedaton, Batu Layar, Lombok Barat. Rumah ini dinamakan eRKaeM karena sang pemilik penggemar kucing! / Foto : ags
Simpan Sebagai PDFPrint

Ary Juliyant pernah dinobatkan sebagai Presiden Musik Indie Indonesia, namun kini tak sreg lagi karena musisi indie dipersempit sebagai warna musik, yang tak beda dengan industri.

Catatan Manajemen: Agus K Saputra

lombokJournal.com ~ Tidak sulit menemukan tempat tinggal Ary Juliyant. Ada label yang begitu sohor. Rumah Kucing Montong (eRKaeM). 

Berada di kompleks perumahan Montong Kedaton, Batu Layar, Lombok Barat. Dinamakan eRKaeM karena sang pemilik penggemar kucing!

Lantas “rumah kucing” ini bertransformasi menjadi tempat untuk aktivitas seni. Pada 14 September 2016, program diskusi dan pentas seni bertajuk Ngopi Sore, digagas Yuga Anggana dan kawan-kawan yang mentas setiap rabu sore, menjadi tanda resmi eRKaeM sebagai rumah pergerakan gerilyawan kesenian.

BACA JUGA : Event Organizer, Harus Pelihara Karakter dan Jaga Kepercayaan

Menurut Ary Darjanto – nama asli Ary Juliyant – gerilyawan kesenian adalah orang yang mencoba “berperang” (baca: berkesenian) dengan kemampuan terbatas. Hal ini sebagai bagian mensiasati atau melawan situasi yang dianggap perlu diperjuangkan. Ketika pihak lain tidak peduli dalam ranah kesenian.

“Jadi, kebebasan berkarya yang terus bergelisah di sela keterbatasan finansial dan sarana, sudah disikapi sebagai hal biasa,” ujar Ary. 

Dan ini menjadi sebagai upaya sadar dalam “melawan aroes” besar industri musik.

Ary Juliyant pernah dinobatkan sebagai Presiden Musik Indie Indonesia. Namun kini dia merasa tak sreg lagi disebut musisi indie (baca: independent). Alasannya, selain telah dipersempit sebagai suatu warna musik, juga identik dengan industri. 

“Padahal indie ini sebuah gerakan dan konsep pendekatan. Tapi lantaran industri yang sudah tidak punya lahan garapan, melihat indie yang sedang marak, lalu mengambil dan menjualnya,” ujarnya.

Ary bukan anti industrialisasi. Tapi, menurutnya,  manakala kalangan yang tadinya bagian dari gerakan indie yang telah terangkat secara komersial dalam jaringan industri, mestinya tidak lagi memakai embel-embel indie. 

“Sebab, sejarahnya indie itu, adalah mereka yang ditolak industri, lalu mencari jalan agar karya sampai ke audiens,” ucap Ary yang telah melakukan tour dan konser musik secara mandiri hingga ke Benua Eropa. Audiens yang dimaksud Ary Juliant tidak ditentukan seberapa banyak penonton. 

“Di Belanda saya pernah memperdengarkan kreasi saya. Penontonnya hanya satu orang. Tetapi itu tetap disebut sebuah konser,” kata musisi yang pernah berkolaborasi memainkan musik tradisional di Lombok dan Sumbawa ini (dalam beranda fb Buyung Sutan Muhlis).

Dalam suatu perbincangan, Gerilyawan eRKaem ini pernah “dikecewakan” oleh Calon Pemimpin Daerah. Yang mengatakan, “Musisi bukanlah profesi.”

 “Bukan saja mengecewakan. Tentu saja menyakitkan. Seorang Calon Pemimpin Daerah tidak paham seluk beluk musisi,” geram Ary.

Musisi adalah sebutan untuk orang yang menekuni musik sebagai profesi, baik itu sebagai pemain, pencipta, atau pemimpin musik.

Pekerjaan sebagai musisi, dulunya adalah pekerjaan yang kurang dilirik orang. Bahkan, terkesan musisi itu dikucilkan dari lingkungan sosial karena dianggap miring menurut sebagian orang. Memang, tak dapat dipungkiri, di Indonesia ini, profesi sebagai seniman khususnya musisi belum mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Padahal, di manca negara profesi ini begitu dihargai.

BACA JUGA : Netralitas ASN Jadi Indikator Kualitas Demokrasi

Melansir detikjatim 09-03-2023, berikut sederet profesi di dunia musik:

  • Produksi Musik

Produksi musik merupakan profesi yang merangkai produksi audio khususnya musik, untuk berbagai keperluan: pribadi maupun industri.

Tugasnya yakni mulai dari menulis, merekam, dan memanipulasi musik untuk didistribusikan. Lebih detailnya produksi musik juga membuat ketukan, sketsa lagu demo, menulis komposisi, mengelola musisi atau artis, membuat perubahan artistik, perencanaan kerja, dan berkoordinasi antara tim dan artis yang berbeda dan lain-lain.

  • Pendidik Musik

Profesi selanjutnya adalah tenaga profesional yang tak jauh dari dunia pembelajaran, yakni pendidik musik. Profesi ini bertugas merancang, melaksanakan proses pembelajaran, menilai, hingga membimbing dalam dunia musik. Tenaga pendidik musik biasanya di sekolah, acara, atau pengelolaan musik. 

  • Pemain Musik

Pemain musik adalah profesi yang sangat dikenal. Biasanya pemain musik berada di atas panggung untuk memainkan alat musik seperti gitar, piano, atau orang yang menyanyi. Ada juga pemain musik yang menulis musik atau pencipta lagu.

  • Perusahaan Rekaman

Perusahan rekaman atau label rekaman adalah perusahaan yang mengelola rekaman suara dan penjualannya. Termasuk promosi dan perlindungan hak cipta. Perusahaan tersebut memasarkan rekaman musik dan video, bisa juga terlibat dalam berbagai fungsi industri musik. Termasuk perekrutan dan pengembangan artis baru, penerbitan musik, hingga penegakan hak cipta. 

  • Manajemen Artis and Supporting Music Performance Crew

Profesi selanjutnya yakni perusahaan yang membantu talent mendapatkan pekerjaan dan mengurus berbagai hal berkaitan dengan bisnis. Seperti tawar-menawar, surat-menyurat, kontrak, invoice, schedule, sewa kru, road manager dan lain-lain. 

  • Musik dalam Media

Ada musik dalam media, yakni pengamat musik atau hal-hal yang berkaitan dengan musik untuk disebarluaskan di media.

Perlu diingat bahwa manajemen memainkan peran yang sangat penting dalam industri musik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa manajemen penting dalam musik:

  1. Pengelolaan Karir: Manajemen membantu mengelola karir seorang musisi atau grup musik. Mereka membantu merencanakan dan mengatur jadwal tur, penampilan, rekaman, dan promosi. Mereka juga membantu mengelola kontrak, negosiasi, dan hak cipta.
  2. Pengembangan Branding: Manajemen membantu membangun dan mengelola citra dan merek seorang musisi atau grup musik. Mereka membantu merancang strategi pemasaran, mengelola media sosial, dan memastikan konsistensi dalam penampilan dan gaya.
  3. Pengelolaan Keuangan: Manajemen membantu mengelola aspek keuangan dalam industri musik. Mereka membantu dalam perencanaan anggaran, pengelolaan pendapatan, pembayaran royalti, dan negosiasi kontrak keuangan.
  4. Jaringan dan Hubungan: Manajemen membantu membangun dan menjaga hubungan dengan pihak-pihak terkait dalam industri musik, seperti produser, agen, label rekaman, dan promotor konser. Mereka membantu dalam menjalin kemitraan dan kesempatan kolaborasi.
  5. Pengelolaan Proyek: Manajemen membantu mengelola proyek musik, seperti produksi album, pengaturan tur, dan peluncuran kampanye promosi. Mereka membantu dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan proyek agar berjalan dengan lancar.
  6. Fokus pada Kreativitas: Dengan memiliki manajemen yang baik, seorang musisi dapat fokus pada kreativitas dan penciptaan musik. 

Manajemen membantu mengurus tugas-tugas dministratif dan operasional sehingga musisi dapat lebih fokus pada proses kreatif.

Secara keseluruhan, manajemen memainkan peran penting dalam membantu musisi atau grup musik mengelola karir mereka, membangun merek, mengelola keuangan, menjalin hubungan, mengelola proyek, dan memungkinkan fokus pada kreativitas. 

Dengan adanya manajemen yang baik, musisi memiliki dukungan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam industri musik (dalam Brainly.co.id)

Di bagian akhir, Ary Julyant bercerita dengan penuh antusiasme tentang soundscape. Sebuah istilah yang dikembangkan oleh Scafer. Yaitu sebuah komposisi yang digarap dengan media konvensional dengan ide-ide musikal yang didasari pada pemandangan suara di suatu lingkungan tertentu, baik yang alami maupun urban.

“Di ruang pelayanan kantor, saya pernah “mengartikulasi” peristiwa dari tingkah laku customer yang sedang menunggu menjadi sebuah bunyi. Orang yang sedang memandang sesuatu, sedang bercakap-cakap atau geleng-geleng kepala,” ujar kang Ary memberi contoh.

BACA JUGA : Perusahaan di NTB Harus Utamakan Pekerja Lokal

Bahkan ekstremnya adalah ketika seorang pemusik yang sedang konser mempersilakan para hadirin untuk mendengar musiknya. Hening yang ada. 

Tapi justru di situlah “sumber bunyinya”!

Untuk ke tahap ini diperlukan “mata batin”. Tidak sembarang orang bisa masuk ke wilayah ini. Practice make perfect–banyak latihan membuat menjadi sempurna.***

#akuAIR – Perumnas Ampenan, 14-10-2024

Exit mobile version