Wabup Danny Buka Kongres Anak KLU VIII Tahun 2022

Kongres Anak KLU VIII yang dibuka Wabup Danny merupakan momentum merumuskan suara anak 

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Kongres Anak Kabupaten Lombok Utara (KLU) VIII tahun 2022 merupakan salah satu program kerja Forum Anak,  juga untuk memilih pengurus yang baru periode 2022 – 2023.

Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Kongres Anak, Galang Adinulhaq, saat berlangsungnya kongres di Aula Kantor Bupati, Senin (28/04/22).

“Penyelenggaraan kongres ini merupakan momentum dalam penyusunan suara anak,” katanya.

Sejumlah 52 anak perwakilan dari masing masing Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara turut dihadirkan dalam Kongres Anak VIII dengan tema “Menjadi Pelopor dan Pelapor Dalam Upaya Pemenuhan Anak dan Perlindungan Anak“.

Wabup bergarap lahirnya tipe anak yang pinter dan peduli
Wabup Danny Karter

Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan, S.T., M.Eng, mengatakan, anak yang produktif tentu memiliki fisik yang prima dan  memiliki pemikiran yang matang.

Selain itu memiliki kondisi emosional yang siap untuk melakukan persaingan dalam kehidupan sosial. 

Menurutnya, menjadi keuntungan bagi bangsa Indonesia ketika bonus demografi ini dimanfaatkan dengan maksimal dan muncul generasi yang berdaya saing yang kompetitif.

BACA JUGA: ITDC Penyetor Pajak Terbesar di Loteng Tahun 2021

Dan mau dijejerkan dengan anak-anak muda di seluruh dunia, maka kita bisa lebih baik dan mampu lebih baik dan berdaya saing dengan mereka, ungkapnya.

“Saya harapkan bersama, anak-anak Lombok Utara mampu mensejajarkan dirinya bahkan menjadi lebih baik,” kata wabup.

Dikatakannya, ini yang harus sama-sama diperjuangkan untuk anak-anak muda Kabupaten Lombok dalam 10 bahkan 30 tahun yang akan datang.

Kita tidak butuh hanya anak bisa pintar, tetapi tidak kompetitif, lanjut Dany.

“Ilmu saja tidak cukup, yang penting punya karakter punya semangat punya daya saing dengan daerah lain,” tegasnya.

Lebih lanjut dijabarkan, tipe pemuda atau remaja saat ini sebenarnya ada 4 tipe. 

Salah satunya adalah tipe yang pintar tetapi tidak peduli pintar. Tipe seperti ini kerjanya belajar belajar sukses sendiri pintar sendiri, tidak mau bergaul dengan teman-temannya dan empati sosial masyarakat berkurang. 

Tidak butuh hanya pintar tapi tidak kompetitif, ilmu saja tidak cukup tanpa karakter dan punya semangat daya saing.

Wabup Danny usai buka kongres anak

Tipe kedua ada yang tidak pintar tapi peduli, ini akan menjadi masalah juga karena peduli itu saja tidak cukup.

“Karena dibutuhkan anak-anak yang pintar, supaya tidak dibohongi,” kata wabup saat  membuka acara Kongres Anak KLU VIII Th 2022. 

Kongres anak salah satu tujuannya adalah melatih kemampuan anak-anak Indonesia menyampaikan pendapatnya, baik ke orang tua hingga pemerintah. ***

BACA JUGA: Pelaku UMKM di NTB Bermental Tangguh, Ini Kata Bunda Niken