Rachmat Hidayat Sosialiasikan Empat Pilar Kebangsaan

Rachmat Hidayat Dorong Empat Pilar Kebangsaan Diamalkan dalam Kehidupan Sehari-Hari Masyarakat Pulau Lombok

LOTENG.lombokjournal.com ~ Angggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan H Rachmat Hidayat menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di Lombok Tengah, Rabu (28/09/22). 

Sosialiasi tersebut bagian dari upaya nyata untuk terus membumikan nilai-nilai kebangsaan di Pulau Seribu Masjid.

“Sosialisasi empat pilar ini penting untuk terus menanamkan kesadaran kepada saudara-saudara kita tentang konsep berbangsa yang penuh toleransi, menghargai perbedaan, welas asih, gotong royong, dan patuh pada hukum,” kata Anggota Komisi VIII DPR RI tersebut.

BACA JUGA: Rachmat Hidayat Salurkan Banyuan UMKM di Lombok Timur

Rachmat Hidayat ingin empat pilar kebangsaan membumi di pulau Seribu Masjid

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan tersebut digelar di Kantor DPC PDI Perjuangan Lombok Tengah. 

Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah ulama dan tuan guru, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan sejumlah akademisi. 

Sementara Rachmat didampingi dua orang Anggota DPRD NTB dari PDIP, yakni H Ruslan Turmuzi dan H Lalu Budi Suryata. Sosialisasi berlangsung sejak pukul 14.00 Wita dan baru berakhir menjelang Magrib.

Rachmat menegaskan, dalam posisinya sebagai Anggota DPR RI yang sekaligus Anggota MPR RI, dirinya mengambil inisiatif untuk terus menggencarkan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. 

Pancasila adalah ideologi dan dasar negara. UUD 1945 adalah konstitusi negara. NKRI sebagai bentuk negara. Dan Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara.

Keempat pilar tersebut kata tokoh kharismatik Bumi Gora ini, merupakan tiang penyangga yang menjadi panutan dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Itu sebabnya, membumikan Empat Pilar Kebangsaan di Pulau Seribu Masjid sesungguhnya menjadi sebuah keniscayaan.

“Dengan empat pilar kebangsaan inilah kita bisa bersama-sama menjaga keutuhan dan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuhnya.

Politisi senior kelahiran Lombok Timur ini memberi contoh bagaimana Pancasila mampu merefleksikan nilai luhur bangsa Indonesia, seperti religiusitas, kemanusiaan, nasionalisme, gotong royong, dan keadilan.

“Bung Karno menggali nilai luhur bangsa sehingga lahirlah Pancasila lewat permenungan yang mendalam. Pancasila telah terbukti lintas zaman dan lintas generasi dalam menjawab segala tantangan,” tandasnya.

Rachmat yakin sepenuhnya, tatkala Empat Pilar Kebangsaan ini membumi di tengah-tengah masyarakat, maka akan didapati masyarakat yang memiliki nilai-nilai kebangsaan yang semakin meningkat. 

Masyarakat yang semakin toleran, masyarakat yang merayakan perbedaan, dan sekaligus tentu masyarakat yang mampu membendung dan melawan penyebaran radikalisme di tengah-tengah mereka.

BACA JUGA: Penanganan Stunting Tanpa Pemotongan TPP ASN NTB

“Empat Pilar Kebangsaan ini sama-sama kita ikhtiarkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari,” katanya.

Bersatu dan Kokoh

Ditegaskan Rachmat, untuk terus maju dan berkembang, daerah-daerah di Pulau Lombok mensyaratkan agar masyarakatnya tetap bersatu dan kokoh. Dan penguatan masyarakat sangat ditentukan oleh pilar-pilar kehidupan yang menopangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rachmat mengingatkan, bagaimana Lombok Tengah kini menjadi salah satu daerah yang akan terus memantik perhatian dunia. 

Lombok Tengah yang memiliki Mandalika dimana terdapat Sirkuit MotoGP, tempat berlangsungnya ajang balap motor paling akbar di dunia, adalah magnet utama wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara datang berkunjung ke Pulau Lombok.

Sebagai destinasi wisata kelas dunia, Mandalika kini menjadi daya tarik utama investasi di NTB. 

Triliunan investasi ada di sana yang akan menjadikan Mandalika sebagai pusat ekonomi dan pusat pertumbuhan baru di Lombok dan Bumi Gora, dan akan membuka banyak lapangan kerja.

Tentu saja, kata Rachmat, keberadaan Mandalika adalah jalan untuk menuju kesejahteraan yang telah lama diidamkan. 

Namun, hal tersebut baru bisa akan dicapai, manakala masyarakat Lombok Tengah dan masyarakat NTB secara umum, bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan. Bersama-sama menjaga daerah.

Rachmat menekankan, pentingnya keseimbangan ekonomi. Pentingnya dipastikan agar pertumbuhan ekonomi bisa inklusif dan bukan menghadirkan pertumbuhan yang eksklusif. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi tersebut dampaknya bisa dinikmati dan dirasakan oleh seluruh masyarakat, termasuk masyarakat kecil. 

Bukan oleh sebagian masyarakat belaka.

“Agar pembangunan ini bisa menghadirkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat, peningkatan kualitas SDM yang merata menjadi sebuah prasyarat,” kata Rachmat.

Pada kesempatan tersebut, Dia juga mengingatkan tentang proses Pesta Demokrasi yang tahapannya kini sudah dimulai dan puncaknya akan berlangsung pada tahun 2024. 

Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini ingin Pemilu menghadirkan kegembiraan di tengah-tengah masyarakat. Karena itu, Pemilu hendaknya dijauhkan dari ajang gontok-gontokan. Dijauhkan dari ajang fitnah memfitnah. Pemilu tidak boleh riuh dengan ujaran kebencian dan berita-berita kebohongan.

“Pemilu yang menghadirkan kegembiraan itulah yang dikehendaki oleh Pancasila yang menjadi falsafah dan dasar negara kita,” katanya.

Dia menekankan, sebagai miniatur Indonesia, masyarakat NTB sungguh diberkahi dengan keberagaman suku, agama, budaya, dan adat istiadat. Dan semuanya itu akan menjadi modal besar bagi pembangunan daerah tatkala dirangkai dalam untaian kebangsaan.

BACA JUGA: Pengurus Asprov NTB Jangan Rangkap Jabatan

Rencananya, jika tak ada aral melintang, setelah di Lombok Tengah, sosialiasi Empat Pilar Kebangsaan akan dilakukan Rachmat di daerah lain di Pulau Lombok. Seperti di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Lombok Utara.(*)

 




HBK Sosdapil di Lombok, Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan

Hadirkan Tokoh Masyarakat dan Akademisi, HBK sosdapil dengan mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan dengan mengahadirkan akademisi sebagai nara sumber

MATARAM.lombokjournal.com ~ Sosialisasi Daerah Pemilihan (Sosdapil) di Lombok Timur dan Lombok Tengah digelar Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P Lombok, H. Bambang Kristiono, SE (HBK), Sabtu (10/09/22). 

Politisi Partai Gerindra ini ingin memastikan, kehidupan berbangsa dan bernegara tetap berjalan secara harmonis dengan menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI, yakni PANCASILA, UUD 1945, NKRI, dan BHINEKA TUNGGAL IKA.

Di masing-masing tempat pelaksanaan sosialisasi, total hadir 200 orang peserta. Terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta para pengurus Partai Gerindra di tingkat Kecamatan. 

Hadir pula akademisi-akademisi yang menjadi nara sumber pada kegiatan tersebut.

HBK menjelaskan, selain untuk memastikan kehidupan berbangsa dan bernegara dapat terus berjalan secara harmonis, sosialiasi 4 Pilar ini dimaksudkan membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya mewaspadai terbukanya arus informasi sebagai dampak modernitas dan globalisasi.

BACA JUGA: Pencegahan Korupsi di BUMD, yang Rugi Tak Perlu Dipertahankan

Ini sangat mudah membawa ideologi dari luar yang berpotensi mengikis ideologi bangsa.

“Itu sebabnya, sangat perlu untuk terus mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan di tengah-tengah masyarakat agar semangat persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara tetap terjaga,” kata HBK.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menekankan, dengan terus disosialisasikannya 4 Pilar kebangsaan, Indonesia akan menjadi kuat dan tidak mudah terpecah-belah dengan isu-su yang menyesatkan. Baik yang datang dari dalam maupun dari luar Indonesia.

HBK melanjutkan, walaupun perang terbuka seperti yang terjadi di Rusia dan Ukraina diprediksi tidak akan terjadi dalam kurun waktu beberapa puluh tahun ke depan.

Tapi pada saat ini, Indonesia masih sangat rentan terhadap perang bentuk lain yang kita kenal sebagai perang proxy.

“Jadi, Indonesia harus tetap mewaspada dengan adanya Proxy War atau Perang Proksi ini,” kata tokoh yang mengawali karir sebagai peronel TNI ini.

Perang Proksi sendiri adalah suatu peperangan dimana lawan menggunakan kekuatan pihak ketiga sebagai pengganti berkelahi satu sama lain secara langsung.

HBK menjelaskan, akan menjadi masalah besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara kita ke depan, bila para elite kekuasaan, tokoh-tokoh sentral yang sangat didengar, atau lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) tidak memahami bahwa mereka telah digunakan sebagai aktor penting atau pelaku utama dari sebuah Perang Proksi. 

Seperti melakukan pengikisan, pelemahan, bahkan penghancuran terhadap nilai-nilai penting dan fundamental dari perjalanan kehidupan Indonesia sebagai bangsa.

Bahkan secara tidak disadari, kata HBK, ada segelintir elite-elite di Indonesia yang diistilahkan HBK telah sanggup berselingkuh dan bahkan menghianati warisan penting dan fundamental dari para pendiri bangsa Indonesia, yaitu 4 Pilar kebangsaan demi kepentingan pribadinya. 

Padahal, 4 Pilar kebangsaan telah terbukti mampu menjaga dan mempersatukan Indonesia sebagai sebuah bangsa.

“Menurut saya, isu dan stigmatisasi Caleg Impor adalah salah satu bentuk dari pada Perang Proxy yang telah hadir di tengah-tengah kita,” tandas HBK.

Air Bersih dan Telur Segar untuk Warga KLU

Rannya menyalurkan bantuan air bersih dari Yayasan HBK Peduli
Rannya Agustyra Kristiono salurkan bantuan air bersih di KLU

Sementara itu, di Kabupaten Lombok Utara (KLU), Sekretaris Yayasan HBK PEDULI, Rannya Agustyra Kristiono, mewakili HBK sebagai Ketua Yayasan HBK PEDULI, melakukan pendampingan kepada Tim HBK PEDULI KLU untuk menyalurkan bantuan air bersih dan bantuan telur ayam segar. 

Bantuan tersebut diserahkan kepada masyarakat di Dusun Kertaraharja dan Dusun Gitak Demung, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, KLU.

Rannya menjelaskan, pendampingan kegiatan ini juga dimaksudkan untuk melakukan evaluasi bagi perbaikan-perbaikan kegiatan HBK PEDULI ke depan, sehingga bisa berjalan secara efektif.

“Penyaluran bantuan telur ayam segar ini akan menjadi bagian penting dari upaya dan ikhtiar HBK Peduli dalam memerangi kasus stunting di Prov. NTB, khususnya di P. Lombok,” kata Rannya.

Dara yang banyak menginspirasi generasi millenial NTB ini mengaku, sangat miris dan prihatin manakala NTB masih berada di posisi kedua sebagai daerah dengan kasus stunting terburuk dari 34 Provinsi di Indonesia.

BACA JUGA: BUMD di Indonesia Dikelola Direksi Semau-maunya

“Kita semua harus bangun, tersadar, dan memulai kerja keras membantu Pemerintah Daerah memerangi kasus stunting di tengah-tengah masyarakat  kita,” imbuh Rannya.

Pada kegiatan penyaluran bantuan air bersih dan telur ayam segar tersebut, hadir Penasehat HBK PEDULI KLU Sudirsah Sujanto dan Ketua DPC Partai Gerindra KLU yang juga adalah Wakil Bupati KLU, Danny Carter Ridawan.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Danny mengemukakan, Pemda KLU sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kegiatan dan program-program HBK PEDULI yang terus hadir dan selalu berada di tengah-tengah masyarakat. (*)