Gubernur NTB Minta Percepat Pembangunan SPAM di Lombok

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Lombok diminta Gubernur NTB dipercepat pembangunannya, karena banyak event internasional digelar di Lombok

MATARAM.lombokjournal.com ~ Banyaknya event internasional yang akan digelar di NTB, seperti MotoGP, WSBK, IATC, MXGP dan lain sebagainya, membutuhkan ketersediaan jaminan sarana prasarana dasar seperti air bersih.

Gubernur NTB minta percepatan pembangunan sistem penyediaan air bersih
Gubernur Zulkieflimansyah

“NTB diminta oleh pusat, minimal bagaimana Pulau Lombok memiliki ketersediaan air bersih atau air minum lebih standar, sesuai standar internasional,” kata Gubernur NTB, Zulkieflimansyah.

BACA JUGA:  Wagub NTB: Penyandang Disabilitas Harus Diperlakukan Sama

Ia menyampaikan itu saat rapat rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Selasa (26/07/22), di Ruang Rapat Anggrek Kantor Gubernur NTB

Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB minta agar perencanaan pembangunan SPAM dipercepat. Sehingga tidak ada masalah lagi dengan ketersediaan air bersih atau air minum saat semua event internasional tahun depan dimulai.

Samentara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Ir. H. Ridwan Syah, menjelaskan, konteks pertemuan adalah bagaimana percepatan sesuai permintaan Gubernur. 

“Kita tidak memiliki waktu yang banyak karena espektasi penyediaan dan pelayanan air bersih makin meningkat,” tegas Dae Iwan sapaan akrabnya.

Ia melanjutkan, penyusunan dokumen study kelayakan SPAM Regional Pulau Lombok dilakukan pada tahun 2018, sisa akhir masa jabatan Gubernur TGB. 

Sehingga ini masuk dalam RPJMD jangka menengah 2019-2023 yang harus diwujudkan.

Dalam implementasi RPJMD itu sudah melakukan pertemuan dengan kabupaten/kota dalam rakor yang dihadiri Gubernur bersama tim dan Dirjen Cipta Karya pada awal tahun 2020. 

BACA JUGA: Sepeda Unik dari Bahan Bekas, Gubernur NTB Pesan 20 Unit

“Dalam pertemuan itu, salah satunya NTB diminta mereview kembali terkait data-data yang sudah ada, baik data sekunder maupun yang primer terkait ketersediaan air baku,” ungkapnya.

Namun lanjut Dae Iwan, pekerjaan itu terhenti karena Covid-19. Kini Bang Zul  memerintahkan Pemprov dan jajaran untuk mencoba memulai lagi rencana pembangunan SPAM Regional Pulau Lombok

Sehingga diharapkan dapat menemukan kelayakan secara ekonomi dan teknis. ***