Produk Manufaktur Harus Miliki Sertifikat Kandungan Lokal

Wagub NTB dorong produk dalam negeri juga berpeluang diserap pasar, dengan menyertakan komponen lokal dalam produk manufaktur

MATARAM.lombokjournal.com ~ Mendorong pembelian dan penggunaan produk dalam negeri, produk manufaktur seperti peralatan elektronik dan mesin harus bersertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). 

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah, MPd mengatakan hal tersebut  selain sebagai gerakan nasional, produk dalam negeri juga berpeluang diserap pasar. 

BACA JUGA: Pemulihan Ekonomi Jadi Atensi Utama Pemerintah

Wagub NTB mendorong adanya sertifikasi kandungan lokal dalam dalam produk manufaktur

“Dari waktu ke waktu kalau kandungan dalam negeri sebuah produk makin baik maka pemerintah juga akan menjadi yang terdepan dalam mendukung kampanye penggunaan produk itu,” ujar Wagub saat menghadiri pengenalan produk My Icon Technology di Hotel Santika, Mataram, Rabu (24/08/22). 

Perusahaan ini menggandeng dua perusahaan dunia ternama manufaktur peralatan elektronik perkantoran dan telepon pintar. 

Ditambahkan Wagub, industrialisasi yang dilakukan pemerintah provinsi juga upaya mempercayakan penggunaan produk lokal dan memproduksi sendiri sampai dengan alih teknologi. 

Salah satu perusahaan tersebut yakni Epson mengenalkan produk baru pencetak data atau printer yang memiliki kandungan lokal duapuluh persen. 

Nantinya, perusahaan asal Jepang ini menargetkan 45 produk lainnya bersertifikat TKDN sebagai syarat masuk dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah e katalog. 

BACA JUGA: Wagub NTB Terima Kunjungan Dewan Jaminan Sosial Nasional

Adriano, perwakilan Epson Indonesia mengatakan berkomitmen mendukung penggunaan peralatan elektronik dalam barang dan jasa pemerintah, dengan menyediakan komponen lokal dalam produk mereka. ***

 

 




Gubernur NTB Ajak Kepala Daerah Prioritaskan Produk Lokal

Kata Gubernur NTB, produk lokal layak diberi ruang dan waktu untuk belajar kompetitif

MATARAM.lombokjournal.com ~  Kepala Daerah Kabupaten/Kota se – NTB diajak memprioritaskan produk-produk lokal hasil produksi IKM dan UMKM di NTB, agar pertumbukan ekonomi semakin meningkat dan masyarakat semakin sejahtera.

Ajakan itu disampaikan Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan, bertajuk “UMKM Tangguh, Ekonomi Bertumbuh” di Gedung Graha Bakti Praja Kantor Gubernur NTB, Kamis (12/05/22).

Gubernur NTB ajak prioritaskan produk lokal
Gubernur Zulkieflimansyah

Ia mengungkapkan pentingnya memprioritaskan produk lokal dalam Pengadaan barang dan jasa di NTB.

“Kita akan memilih berbagai produk lokal, kita menangkan, kita konsumsi, kita gunakan, meskipun dengan kualitas dibawah standar dan harga yang cukup mahal,” tuturnya. 

Meskipun produk-produk lokal memiliki kualitas yang sedikit lebih rendah dan harga yang cukup mahal, namun terdapat Cost of Learning yang diraih.

BACA JUGA: FGD Daerah Menyusun Keterbukaan Informasi Publik

Sehingga pihak BPKP, BPK dan aparat terkait dapat memahami dan memberikan ruang bagi para UMKM terus belajar.

“Senang sekali karena institusi seperti BPKP, BPK mulai bisa memahami bahwa produk lokal walaupun kualitasnya sedikit lebih rendah, harganya sedikit lebih mahal tetap layak diberi ruang dan waktu untuk belajar kompetitif,” ungkapnya.

Sementara itu, Deputi kepala BPKP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Salamat Simanulang mengatakan, sektor UMKM dan Koperasi mendapatkan perhatian serius dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Dalam hal ini, ditujukan juga arahan untuk merealisasikan barang jasa paling sedikit 40 persen dari anggaran belanja barang dan jasa menggunakan produk UMKM dan Koperasi. 

Salah satu sektor UMK dan koperasi di NTB yang memiliki potensi paling besar adalah pada sektor pariwisata dan industri kreatif.

BACA JUGA: Gubernur Ingin Anak NTB Bermimpi Besar

“Kita berharap pasca pandemi Covid 19 Dan kebijakan pemerintah untuk percepatan produk dalam negeri, maka UMK dan koperasi pada sektor pariwisata dan industri kreatif di provinsi dan Kab/Kota se – NTB akan segera menggeliat dan bangkit kembali,” jelasnya. ***