Masjid di NTB Serentak Serukan Pencegahan Stunting 

Khutbah Jum’at di seluruh masjid di NTB serentak menyerukan pencegahan stunting untuk meningkatkan kualitas SDM warga NTB

MATARAM.lombokjournal.com ~ Tumbuh kembang anak normal menjadi tujuan dan harapan bersama. Sebab anak yang sehat dan kuat serta berakhlak mulia menjadi impian pula sebagai penerus generasi bangsa Indonesia. 

Namun, anak yang lemah secara medis adalah anak yang kurang gizi dan sering sakit. 

Anak yang kekurangan gizi, bertubuh pendek, kecerdasannya juga “pendek” dikenal dengan nama stunting. 

BACA JUGA: Desiminasi Audit Kasus Stunting di KLU, Ini Pesan Wabup

Khutnah di masjid serentak menyerukan pentingnya mencegah stunting

Uraian itu disampaikan Dr. Subhan Abdullah Acim, MA  dalam Khutbah Jum’at bertempat di Masjid Raya Hubbul Wathon Islamic Center, Mataram (16/09/22).

“Anak stunting saat ini jumlahnya sangat banyak. Angka anak yang mengalami stunting di Indonesia, masih cukup tinggi. Angkanya mencapai 37 persen,” katanya.

Menurutnya, angka ini memperlihatkan, tiga atau empat dari 10 anak Indonesia dalam kondisi stunting.

Karena itu, tugas pencegahan stunting ini sangat penting bagi umat Muslim. Sehingga menjadi tema Khutbah yang disampaikan di ribuan masjid se-NTB.

“Penanganan anak stunting ini akan menjadi amal dan ibadah yang baik bagi semuanya, sesuai dengan peran kita di masyarakat, sebagai kepala keluarga, pendidik, pelajar, pekerja, dan peran penting lainnya menjadi tanggung jawab bersama,” ujar Subhan Abdullah.

Diuraikan khatib, angka anak yang mengalami stunting di Indonesia, masih cukup tinggi, angkanya mencapai 37 persen. 

Angka ini memperlihatkan, tiga atau empat dari 10 anak Indonesia dalam kondisi stunting. 

“Di NTB yang kita cintai ini, kasus anak stunting ditargetkan turun sebesar 14 persen pada tahun 2024, sejalan dengan target Nasional. Dari 19 persen pada tahun 2022 menjadi sebesar 14 persen pada tahun 2024. Data ini menggambarkan bahwa warga NTB masih perlu bekerja keras menurunkan angka stunting ini. Semua pihak baik Pemerintah dan masyarakat perlu bergotong royong untuk mensukseskan penurunan stunting target 14 persen pada tahun 2024,” urainya. 

Islam mengajarkan keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat, sehingga umat 

Islam harus tangguh dalam berbagai bidang. 

Tak hanya dalam urusan akhirat saja, namun segala lini kehidupan, baik sosial, budaya, kesehatan, gizi maupun ilmu pengetahuan, sehingga mampu berdiri sendiri, tak bergantung pada orang lain. 

“Dunia memang sangat berarti bagi manusia, karena merupakan ladang menuju Akhirat, yaitu tempat menanam, serta tempat investasi,” katanya. 

BACA JUGA: Kunjungan UNICEF Indonesia Bahas Penurunan Sanitasi SDG’s

Tak lupa, Khatib mengajak dengan bersama-sama bergerak dan mulai melakukan aksi nyata untuk mendukung upaya penanggulangan stunting di Provinsi NTB. Kerja keras, kerja sama, dan saling tolong menolong antar sesama untuk mendukung keberhasilan penanganan kasus anak stunting. 

“Mari kita bersama-sama membangun dan mengedukasi masyarakat bahwa stunting bukanlah aib. Menjadi tugas mulia kita bersama untuk menjaga kesehatan anak-anak kita, terhindar dari berbagai penyakit, hidup sehat, makan makanan bergizi, mendapat ASI yang cukup, selalu berdoa agar kita selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT,” ujarnya.***

 




Harganas 2022, BKKBN NTB Diingatkan Jaga Sinergitas dan Kolaborasi 

Saat Peringatan Harganas 2022, Wagub NTB ingatkan BKKBN menjaga sinergitas dan kolaborasi bersama para stakeholders untuk menangani Stunting

MATARAM.lombokjournal.com ~ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan NTB diingatkan, agar menjaga sinergitas dan kolaborasi bersama para stakeholders untuk menangani Stunting.

Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengingatkan itu saat menghadiri acara Puncak Peringatan  Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tingkat Provinsi NTB, di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Rabu (29/06/22). 

BACA JUGA: Wagub NTB Yakin, MTQ di Lombok Timur akan Sukses

Wagub menyampaikan penghargaan saat peringatan Harganas 2022

“Di peringatan Hari Keluarga Nasional ini, kita harus bersama-sama bersinergi untuk menyelesaikan masalah stunting. InsyaAllah kalau kita duduk bersama apalagi Satgas stuntingnya berfungsi dan berdaya, maka angka stunting akan bisa kita monitor tiap bulan,” kata Wagub dalam sambutannya.

Sementara itu, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Drs. Samaan M.Si, menyatakan bahwa dalam rangka menyambut hari puncak peringatan Harganas 2022, BKKBN telah melakukan berbagai pelayanan untuk masyarakat.

“Harganas ini dirangkaikan dengan berbagai macam kegiatan, seperti Sosialisasi tentang pentingnya 1001 Hari Pertama Kehidupan, Pelayanan KB di seluruh Kabupaten/Kota se-NTB dan pelayanan lainnya. Mudah-mudahan dengan pelayanan ini akan berdampak pada penurunan angka stunting di NTB,” jelas Drs. Samaan M.Si.

Sebagai informasi, Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tahun 2022 mengangkat tema utama yaitu “Ayo Cegah Stunting, Agar Keluarga Bebas Stunting”.

BACA JUGA: NTB Segera Bentuk Komite Ekonomi dan Keuangan Syariah

Turut hadir dalam acara tersebut, yaitu Asisten I Setda Provinsi NTB, Kepala Bappeda Provinsi NTB, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Kepala Dinas DPMPD Provinsi NTB, Kepala Dinas DP3AP2KB Provinsi NTB, Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, dan para stakeholders lainnya.***

 

 




Multipihak Diminta Bersinergi Atasi Stunting di KLU

Usai mengikuti Apel TPK, Wabup Danny minta, multipihak mulai tingkatan paling bawah hingga paling atas guyub menurunkan stunting

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto, ST M.Eng mengikuti Apel Siaga Tim Penggerak Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak yang dilakukan secara virtual, di aula kantor bupati setempat (12/05/22). 

Apel Tim TPK Nusantara Bergerak dipusatkan di Alun-alun Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat, diikuti oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia. Kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat para pendamping keluarga melakukan pendampingan secara masif kepada para calon pengantin, calon keluarga dan keluarga sebagai ikhtiar mencegah stunting di Indonesia.

Apel ini juga momentum dimulainya kick off kegiatan verifikasi dan validasi data keluarga yang berisiko stunting dari data keluarga tahun 2021.

Mengharapkan peran multipihak atasi stunting

Usai mengikuti apel, di hadapan para Pemuda Genre, Wabup Danny menegaskan apel Nusantara Bergerak bertujuan mengatasi permasalahan stunting di masing-masing daerah.

Langkah yang dilakukan pemerintah sebagai kick off validasi dan verifikasi data terkait stunting.

BACA JUGA: Beasiswa NTB, Gubernur NTB Minta Anak NTB Bermimpi Besar

Proses penurunan stunting perlu menyiapkan tim yang solid sehingga dapat mengambil kebijakan yang inovatif ke depan .

“Dengan dimulainya kegiatan ini tentu semua elemen harus bergerak dan bersinergi bersama, tidak hanya di KLU melainkan seluruh Indonesia,” ungkap Wabup Danny

Menurutnya, permasalahan stunting mesti dipahami tidak hanya pada satu sektor saja melainkan semua sektor. 

Tentu menjadi pekerjaan kolektif agar nanti bisa membuat perencanaan yang matang dan kebijakan yang benar dengan output yang dihasilkan juga bermanfaat nyata bagi publik.

“Kita diberikan amanah, maka tentu kita memiliki tanggungjawab besar untuk memastikan generasi masa depan khususnya generasi KLU berdaya saing dengan daerah lain,” ujarnya.

Wabup Danny menuturkan, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara tidak bisa bekerja sendiri, melainkan membutuhkan peran semua pihak, mulai dari tingkatan paling bawah hingga paling atas guyub menurunkan stunting.

BACA JUGA: Halal Bihalal Tingkatkan Sinergi Eksekutif-Legislatif di KLU

“Harapan kita ke depannya dengan komitmen semua pihak angka stunting di daerah kita dapat diturunkan secara gradual,” kata wabup. 

Ikut hadir dalam kegiatan itu, Pj. Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi, S.STP, MM, Perwakilan BKKBN NTB, Pabung Dandim Mataram Letkol Ibnu Haban, para Kepala PD, Camat Se-KLU,Kepala KUA, Para Organisasi Perempuan yang ada di KLU.***