Kuliah Umum Masa Depan Seni Pertunjukan

Dalam kuliah umum ini terungkap rencana Fakultas Seni dan Desan merencanakan gedung pertunjukan yang representatif di NTB

MATARAM.LombokJournal.com ~  Kuliah umum ‘Masa Depan Seni dan Industri Kreatif NTB di Era Global’ diselenggarakan Program Studi Seni Pertunjukan Universitas Bumigora (UBG) berlangsung, Kamis (12/09/24) di Kampus Universitas Bumi Gora di Mataram.

BACA JUGA : Leader dan Manajemen di Tengah Turbulensi Bisnis

Kuliah Umum ini juga merupakan salah satu keseriusan kampus untuk terus berkontribusi dalam pengembangan seni budaya yang ada di NTB melalui Fakultas Seni dan Desain

Kegiatan kuliah umum itu menghadirkan Dr. Salman Alfarisi yang saat ini bertugas sebagai dosen di Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia mewakili pembacaan dari ruang akademis. Dan Majas Pribadi salah seorang praktisi seni di Mataram.  

Rektor Universitas Bumigora  Dr. Ir. Anthony Anggrawan,MT.,Ph.D. yang membuka kuliah umum itu menyambut baik kegiatan itu, sebagai proses pengembangan diri bagi civitas akademik Universitas Bumigora khususnya. 

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Dr. Salman, yang sudah jauh-jauh dari Malaysia hadir di sini. Dan juga pak Majas yang mau untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya dengan kami yang ada di sini. Saya berharap bapak ibu dan seluruh civitas akademik Universitas Bumigora memanfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya,” ungkap Anthony Anggrawan saat membuka kuliah umum.

Kegiatan kuliah umum ini juga merupakan salah satu keseriusan kampus untuk terus berkontribusi dalam pengembangan seni budaya yang ada di NTB melalui Fakultas Seni dan Desain. Selain melalui diskusi itu, keseriusan itu juga disampaikan melalui rencana Pembangunan Gedung pertunjukan di Mataram. 

“Kami serius dengan apa yang sudah kami rencanakan. Untuk seni pertunjukan nanti, dalam waktu dekat kami akan membangun sebuah Gedung pertunjukan yang baik dan berkelas di Mataram. Gedung itu nantinya tidak hanya menjadi tempat untuk mahasiswa berlatih, tetapi juga melaksanakan pertunjukan. Pertunjukan yang dapat dinikmati banyak orang, jadi wisatawan yang datang ke Lombok ini dapat menjadikan Gedung itu sebagai salah satu tujuan wisatanya.” jelasnya

BACA JUGA : Apresiasi Tokoh Indonesia 3035 untuk Pj Gubernur NTB

Upaya dan keseriusan Universitas Bumigora itu ditangkap dengan baik oleh kedua pemateri, Dengan prodi seni pertunjukan, Universitas Bumi Gora memiliki tantangan tersendiri. Dengan tantangan yang ada Universitas Bumigora harus mampu menunjukkan posisinya di antara kampus-kampus dengan jurusan seni lainnya. 

“Dengan membuka prodi Seni Pertunjukan murni, tentu ini memiliki tantangan tersendiri terlebih di NTB ini. Dengan apa yang disampaikan pak rektor tadi, paling tidak orang tidak akan berpikir atau kebingungan lagi kalau mereka kuliah di jurusan seni ini nanti mau jadi apa,” ungkap Majas Pribadi. 

Seni dan industri kreatif di Lombok atau di NTB ini memiliki tantangan yang cukup besar saat ini. Pengembangan pariwisata memang belum terlihat memberikan dampak signifikan. Persoalan ini harus menjadi tantangan yang harus diselesaikan melalui ruang akademis.

“Seni dan industri kreatif ini sudah ada dan berjalan di NTB. Tapi kembali lagi hasilnya masih belum memperlihatkan dampak signifikan. Kalau ngomongin industry kreatif in ikan ukurannya kesejahteraan masyarakat meningkat. Nah ini PR untuk Universitas Bumigora ke depan untuk dapat menyelesaikannya melalui ruang akademis ini,” jelas Majas. 

Salman dalam konteks seni dan industri kreatif berpandangan bahwa seorang seniman agar tidak terpaku dengan keberadaan tradisi. Masyarakat akademis di Universitas Bumigora ini harus bisa membedakan antara tradisi dan kreasi. 

Jika sudah bermain di wilayah industri kreatif, maka seorang seniman tidak seharusnya terikat dengan aturan-aturan tradisi. Meski mereka harus mempelajari tradisi agar memiliki pengetahuan cukup dalam menciptakan kreasi. 

“Kalau masuk ke industri kreatif jangan lagi terbelenggu oleh tradisi,: kara Salman. 

Menurutnya, yang perlu kita pikirkan adalah kebutuhan, apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Karena kreasi dan tradisi itu jelas dua hal yang berbeda. Kalau ngomongin tradisi ya cukup di masyarakat kita saja. Tapi kalau ngomongin industri kreatif, jangan ditarik lagi ke tradisi. Meskipun kita wajib untuk mempelajari tradisi sebagai modal untuk kita berkreasi,” ungkap Salman.

Salman memberikan catatan untuk membedakan proses dari kedua ruang yaitu tradisi dan industri. Di mana keduanya tidak perlu untuk saling dibenturkan atau dicampur-adukkan. Karena keduanya memiliki peran dan fungsi yang berbeda. 

BACA JUGA : Pemerintah Pusat Diminta Tanggung Hosting Fee MotoGP 2024

“Tidak bisa dicampur-adukkan atau dibenturkan, tradisi dan Industri itu dua hal yang berbeda. Kalau kita berbicara seni yang digunakan untuk pariwisata misalnya, jangan lagi berfikir apa yang disukai masyarakat kita saat ini. Tapi apa yang dibutuhkan dan disukai oleh wisatawan yang datang kesini,” jelas Salman.

Prodi Seni Pertunjukan Universitas Bumigora merupakan prodi baru dan satu-satunya di NTB. Dalam perjalanannya prodi ini dituntut untuk dapat memberikan gambaran masa depan yang baik bagi mahasiswanya. Membangun optimisme dan peluang bagi lulusannya di bidang yang relevan.***

 

 




Kuliah Umum Ketua DPRD KLU di FISIP UMMAT

Ketua DPRD KLU menyampaikan kuliah umum terkait peran dan fungsi wakil rakyat dalam formulasi kebijakan publik

MATARAM.lombokjournal.com ~ Lembaga legislatif merupakan instrumen sendi-sendi demokrasi, sebagai legitimasi landasan filosofi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. 

Hal itu disampaikan Ketua DPRD KLU Artadi S.Sos saat memberikan kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram (FISIP UMMAT) di Pagesangan Matatam, Senin (26/09/22).  

Kuliah Umum Ketua DPRD KLU terkait peran dan fungsi wakil rakyat dalam formulasi kebijakan publik
Artadi, S.Sos menyampaikan kuliah umum

Kegiatan bertajuk “Peran dan Fungsi DPRD dalam Formulasi Kebijakan Publik” tersebut diikuti para mahasiswa baru tahun 2022 dan jajaran civitas akademika FISIP UMMAT. 

BACA JUGA: Dugaan Catcalling di Trawangan, Pemprov NTB Respon Cepat

Lebih jauh, Artadi mengatakan, peran DPRD selain menampung aspirasi masyarakat dan multipihak, DPRD dapat menyambungkan kehendak partai politik. Melalui fraksi di parlemen serta tentu saja menyuarakan kepentingan publik. 

Ketua DPRD KLU yang baru sekitar sebulan dilantik itu, menguraikan pula fungsi DPRD secara konstitusional.

“Fungsi pokok DPRD menurut Undang-undang Pemerintahan Daerah nomor 23 tahun 2014, khususnya pasal 96, terpola pada tiga hal. Yaitu Fungsi Legislasi yang membentuk Peraturan Daerah (Perda), Fungsi Budgeting menyusun anggaran, serta Fungsi Pengawasan,” tuturnya.

Lanjutnya, menuju perumusan formulasi kebijakan publik dilakukan setidaknya lima langkah. Di antaranya, perumusan naskah akademis yang  bekerja sama dengan kaum akademisi.

Kemudian menjaring aspirasi dari elemen masyarakat, dalam bentuk kegiatan konsultasi publik. 

Rumusan pikiran para ahli mengenai Perda yang dikaji intensif, dalam bentuk diskusi terfokus. Selanjutnya dirampungkan menjadi rancangan naskah legal drafting Raperda oleh Tim Perumus Kesekretariatan. 

Muaranya dibahas oleh Panitia Kerja/Panitia Khusus yang dibentuk DPRD KLU. Melalui mekanisme mendengar saksama penjelasan serta jawaban Kepala Daerah yang kegiatannya paralel dengan pandangan umum serta pendapat akhir fraksi. 

Dikatakannya, pada langkah inilah formulasi kebijakan publik diterbitkan, produk dari DPRD dan Pemda. 

Lebih lanjut diuraikannya, Program Pembentukan Perda di DPRD KLU tahun 2022, menurut Keputusan DPRD KLU nomor 17/Kep/DPRD-KLU/2021 terdapat 14 usulan Raperda.

“Dari 14 Raperda yang diprogramkan, terdapat 12 Raperda usulan berasal dari Pemda KLU, sedangkan 2 Raperda merupakan usul inisiatif DPRD KLU. Raperda tersebut adalah Raperda Perlindungan Buruh Migran Indonesia Asal Daerah Lombok Utara dan Raperda Pencegahan Perkawinan Usia Anak di KLU,” imbuhnya.

Pada masa mendatang, jelasnya, produk legislatif di KLU diharapkan lebih produktif lagi. Dirinya memohon do’a dan support agar DPRD KLU bisa lebih baik lagi. 

Menurutnya, DPRD KLU terus berupaya menjadi corong aspirasi kerakyatan. 

“Bersinergi dengan multipihak, bekerja sama dengan mitra kelembagaan, serta partisipatif dalam proses perumusan formulasi kebijakan publik dengan Pemda,” ujarnya. 

Pengalaman empirik

Dekan FISIP UMMAT, Dr. H. Muhammad Ali M.Si dalam pengantarnya mengatakan, menyambut baik kuliah umum berkaitan dengan peran dan fungsi DPRD dalam formulasi kebijakan publik.

Penyampaian kuliah umum itu merupakan pengalaman empirik legislator. 

Ali mengaku mendengar aktifnya pimpinan DPRD KLU untuk menjalankan tupoksinya. Lanjutnya, government yang responsible adalah legislatif yang dapat menyerap aspirasi publik sesuai peraturan yang berlaku.

“Salut kepada ketua dewan yang responsif terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Baru terpilih, kemudian sidak kebakaran sekaligus menyerap masalah kelangkaan air di Gili Indah, sidak dini hari di pasar dan sebagainya. Itu menunjukkan keaktifan yang responsible,” jelas Ali.

Dekan yang kerap menganalisa kebijakan publik itu mengungkapkan, perlunya program aspirasi dewan yang bisa menerapkan solusi dari persoalan atau hambatan yg ada di masyarakat, bukan hanya normatif saja.

BACA JUGA: Sail to Indonesia-Lombok, Berakhir di Medana by Marina KLU

“FISIP UMMAT bersedia kolaborasi program yang bermanfaat bagi publik sesuai tupoksi dewan melalui Pusat Studi Politik Hukum dan Kebijakan Publik yang ada di kampus, sebagai pelaksanaan good governance,” kata Ali.

Acara yang diselenggarakan sebagai tradisi awal memulai perkuliahan di Aula FISIP UMMAT berlangsung lancar dan khidmat. Diselingi semangat memperoleh uraian pengetahuan dari legislator dan civitas akademikanya. ***

 

 




Mahasiswa Diajak Siapkan Diri Jadi Pemimpin Masa Depan

Kuliah Umum “Pemikiran Geopolitik Soekarno” di Universitas Mataram, Hasto Kristiyanto ingin mahasiswa jadi pemimpin Negarawan yang punya tradisi membaca

MATARAM.lombokjournal.com ~ Doktor Ilmu Pertahanan, Hasto Kristiyanto menyampaikan Kuliah Umum di Universitas Mataram dalam kunjungannya di Pulau Lombok, Kamis(15/09/22). 

Tenaga pengajar Universitas Pertahanan (Unhan) RI yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut, mengajak mahasiswa terlibat aktif berjuang membangun kepemimpinan di segala aspek.

Kuliah Umum dengan tema “Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya Terhadap Pertahanan Negeri” tersebut merupakan kuliah umum ke-14 yang disampaikan Hasto. Sebelumnya, sejumlah perguruan tinggi ternama di tanah air telah lebih dahulu menggelar Kuliah Umum dengan tema yang sama.

BACA JUGA: Strategi Cegah Penyalahgunaan Narkotika, Ini Kata Kepala BNN

Hasto mengajak mahasiswa menyiapkan diri menjadi pemimpin masa depan
Hasto Kristiyanto )tengah)

 “Inti utama Geopolitik Soekarno yang harus terus diperkuat adalah bagaimana rakyat Indonesia, termasuk generasi muda, harus selalu berjuang membangun kepemimpinan di segala aspek kehidupan,” kata tokoh kelahiran Jogjakarta tersebut.

Alumnus Universitas Gadjah Mada ini menekankan, dirinya hadir di Unram bukan untuk kepentingan politik praktis.

 “Pemilu masih jauh,” imbuhnya dan disambut tepuk tangan hadirin yang hadir.

Hasto tiba di Unram didampingi Anggota DPR RI yang juga Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat, Pandam IX Udayana Mayjen Sonny Aprianto, dan Danrem 162/WB Brigjen Sudarwo Aris Nurcahyo. 

Tak lama kemudian, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah juga tiba di lokasi Kuliah Umum yang digelar di gedung Rektorat Unram dengan dihadiri mahasiswa, para dosen, dan staf akademika perguruan tinggi terbesar di NTB ini.

Sementara dari Jakarta, Hasto didampingi Sekretaris Umum DPP Bamusi sekaligus Anggota Komisi VII DPR RI, Nasyirul Falah Amru atau karib disapa Gus Falah.

Sebelum Kuliah Umum dimulai, Rektor Universitas Mataram Prof Bambang Hari Kusumo menyampaikan sambutan selamat datang. Disusul dengan sambutan Gubernur Zulkieflimansyah.

Prof Bambang dmemyampaikan ucapan terima kasihnya atas nama seluruh civitas akademika Unram atas keluangan waktu Hasto untuk menghadiri agenda Kuliah Umum di Unram. 

Hasto kata Prof Bambang, hadir menyampaikan Kuliah Umum sebagai Dosen Unhan RI.

Dalam kesempatan tersebut, Guru Besar Fakultas Pertanian tersebut menekankan pentingnya pentingnya mahasiswa tidak melupakan sejarah. 

Sebab, sejarah banyak berulang dan banyak negara yang hancur justru karena melupakan sejarah. 

Itu sebabnya, pemikiran Bung Karno selalu relevan dengan kondisi saat ini.

Gubernur Zulkieflimansyah mengemukakan, para mahasiswa dan seluruh civitas akademika Unram begitu beruntung dengan hadirnya Hasto dalam Kuliah Umum tersebut. 

Orang nomor satu di NTB ini memang bersahabat dengan Hasto. Pertemanan keduanya begitu terentang lama. Dimulai saat keduanya sama-sama duduk di Komisi VI DPR RI di awal karir. 

Saat itu, Anggota Komisi VI DPR RI memang banyak diisi oleh politisi muda dan berlatar belakang aktivis mahasiswa. 

Hasto sendiri sebelumnya memang tercatat sebagai Ketua Senat Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Sementara Gubernur Zul tercatat sebagai Ketua Senat Universitas Indonesia.

“Mas Hasto adalah bintang. Adik-adik mahasiswa harus banyak belajar. Beliau ditawari menjadi menteri tapi beliau tidak bersedia. Mudah-mudahan, ini bukan kedatangan Mas Hasto yang terakhir ke NTB,” kata Gubernur Zulkieflimansyah, yang meminta big applause untuk Hasto dari seluruh hadirin yang hadir.

Dalam Kuliah Umum ini, Hasto memaparkan hasil temuan risetnya yang menjadi disertasi doktoralnya di Unhan RI mengenai teori geopolitik Soekarno. 

Termasuk bagaimana perbedaan geopolitik Soekarno yang menjadi antitesa dari geopolitik ala Barat. 

Geopolitik Soekarno berorientasi membebaskan bangsa di dunia dari penjajahan dan menuju perdamaian abadi, sementara geopolitik ala Barat orientasinya ekspansi dan cenderung menjajah.

Ditegaskannya, pemikiran Geopolitik Soekarno didasarkan pada ideologi Pancasila. Tujuannya adalah untuk membangun tata dunia baru berdasarkan prinsip bahwa dunia akan damai apabila bebas dari imprerialisme dan kolonialisme. 

Geopolitik Soekarno juga menekankan betapa pentingnya solidaritas bangsa berdasarkan koeksistensi damai (peaceful co existence) dan berorientasi pada struktur dunia yang demokratis, sederajat, dan berkeadilan.

“Kekuatan pertahanan negara dibangun untuk menjaga perdamaian dan sebagai benteng bagi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa,” kata Hasto menekankan.

Dengan segala keterbatasan pada masa memimpin Indonesia, Geopolitik Politik Soekarno telah mampu menghadirkan kepemimpinan Indonesia di tengah dunia. 

Indonesia di bawah kepemimpinan Soekarno telah melampaui cara pandang geopolitik. Misalnya, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 yang melahirkan Dasa Sila Bandung yang luar biasa.

“Bung Karno mengalahkan konspirasi kolonialisme Belanda dalam pembebasan Irian Barat. Modalnya hanya merancang Konferensi Asia Afrika,” katanya.

Untuk melakukan hal tersebut, Indonesia tak menunggu menjadi negara yang memiliki sumberdaya melimpah. Modal Bung Karno untuk menggelar Konfrensi Asia Afrika hanya ide, imajinasi geopolitik, semangat juang, dan hospitality. 

Memadukan intelektualitas dengan berbagai faktor sumber daya yang ada seperti demografi, teritori, politik, dan lainnya sehingga menjadikan seluruh variabel geopolitik sebagai instrument of national power.

“Hotel disediakan, makanannya disediakan khas kuliner nusantara. Kesemuanya ditampilkan penuh kebanggaan. Namun hasilnya adalah deklarasi Dasa Sila Bandung yang luar biasa,” urai Hasto.

Ia kemudian menjelaskan, bagaimana para mahasiswa dan mahasiswa terlibat sangat aktif selama berlangsungnya konfrensi yang dihadiri delegasi negara-negara Asia Afrika tersebut.

BACA JUGA: Wagub NTB: Instrumen Fiskal Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Hasto pun menampilkan secara khusus, foto-foto bersejarah yang memperlihatkan keterlibatan para mahasiswa Indonesia kala konferensi tersebut.

Aktualisasi di NTB

Bagaimana aktualisasi Geopolitik Soekarno untuk NTB di masa kini? 

Hasto menekankan bagaimana NTB merupakan provinsi yang memiliki sumber daya yang besar. 

Hasto menyebut potensi perkebunan jagung di NTB yang mencapai 270 ribu hektare. NTB juga merupakan daerah yang memiliki potensi sektor peternakan yang besar.

Di bidang kelautan dan perikanan, potensi rumput laut NTB mencapai 25 ribu hektare. 

Juga potensi mutiara terbaik di dunia, dan bibit lobster di mana Lombok Timur diakui sebagai sentra benih lobster di Indonesia yang diakui sebagai yang terbaik di dunia. 

NTB juga punya produksi tembakau virginia dengan kualitas nomor wahid.

Seluruh potensi yang dimiliki NTB tersebut harus dibangun dengan berdasar pemahaman geopolitik. Misalnya NTB, tidak perlu lagi mengirim benih lobster ke Vietnam. 

Tetapi dengan mempekerjakan orang-orang Vietnam untuk mengembangkan lobster di NTB sehingga menjadikan NTB sebagai pemain utama pasokan lobster di dunia.

“Dalam hal ini, perguruan tinggi juga bisa mengambil peran besar. Perguruan tinggi tidak boleh menjadi Menara gading. Tapi perguruan tinggi harus membumi dengan memberi kemanfaatan yang besar untuk masyarakat. Termasuk dalam hal pengolahan sumber daya yang ada di depan mata,” tandas Hasto.

Di sinilah, para mahasiswa dan sleuruh civitas akademika Unram bisa terlibat aktif. Kuncinya tentu saja dengan memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperbanyak riset dan inovasi.

Selain itu, kampus juga harus bisa melakukan kaderisasi kepemimpinan mahasiswa. Perguruan tunggi harus mempersiapkan seluruh aspek kepemimpinan nasional dengan membangun kesadaran cara pandang geopolitik dalam mendayagunakan seluruh potensi instrument of national power bagi ketahanan nasional, kemajuan pembangunan, dan pertahanan negara Indonesia.

Hasto menekankan, pendidikan menjadi faktor terpenting kedua setelah variabel kepentingan nasional, jika Indonesia mau maju. 

Dalam hal ini, perguruan tinggi harus menjadi salah satu motor penggerak kemajuan tersebut. Perguruan tinggi menjadi pelopor tindakan yang bersifat progresif revolusioner dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sains dan teknologi melalui riset dan inovasi yang berpihak pada kemajuan daerah dan bangsa.

“Kampus bisa menjadi pusat pemikiran yang kritis dan menjadi ujung tombak pembangunan serta kemajuan bangsa Indonesia, dengan perkembangan zaman yang semakin modern,” tandasnya.

Kepada para mahasiswa yang hadir, Hasto meminta mereka menyiapkan diri menjadi generasi muda dengan berorientasi prestasi. 

Menyiapkan diri menjadi pemimpin masa depan. Dan menggembleng diri dari sekarang.

“Jadilah pemimpin negarawan yang punya tradisi membaca. Tiada hari tanpa membaca buku dan berdiskusi,” katanya.

Disambut Kader

Sementara itu, Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat mengungkapkan, Hasto menggelar kunjungan dua hari di NTB. 

Hasto disambut puluhan kader PDIP  semenjak tiba di Bandara Internasional Lombok, dengan penyambutan musik tradisi gendang beleq.

Hasto dan Gus Falah kemudian mendapat pengalungan kain tenun khas Suku Sasak, populasi utama yang mendiami Pulau Lombok. 

BACA JUGA: NTB Raih Penghargaan Provinsi Terbaik Pengendalian Inflasi 

Selain memberikan Kuliah Umum di Unram, Hasto kata Rachmat melanjutkan kegiatan dengan membuka Rapat Kerja Daerah PDIP NTB di Kantor DPD PDIP NTB di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram.

Sementara pada pagi ini, Hasto akan mengikuti senam Sicita di Kantor DPD NTB dan kemudian meresmikan musala yang akan menjadi tempat ibadah bagi masyarakat. 

Sebelum betolak ke Jakarta, Hasto menutup kegiatan dengan mengunjungi Desa Sade, salah satu desa adat di Lombok Tengah. (*)

 

 




Kuliah Umum Gubernur NTB di MAN IC Lombok Timur

Tragedi kemanusiaan terbesar itu adalah ketika kita takut untuk bermimpi, itu dikatakan Gubernur NTB saat beri kuliah umum di MAN IC Lotim 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menyatakan, MAN IC Lotim dapat menjadi sekolah percontohan bagi SMA maupun SMK yang ada di NTB. 

“MAN Insan Cendekia ini adalah salah satu sekolah unggulan kita di NTB. Bisa jadi model bagi SMA dan SMK kita untuk saling melengkapi. Ini sekolah hebat yang diisi oleh murid-murid hebat juga,” ujar Gubernur saat memberikan Kuliah Umum di Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu MAN IC Lotim, Kamis (21/07/22).

BACA JUGA: Ikatan Alumni Universitas Mataram Silaturrahmi ke Gubernur

Kuliah umum Gubernur memotivasi siswa MAN IC Lotim
Bersama para guru dan siswa MAN IC Lotim

Gubernur Zul mengisi Kuliah Umum di MAN Insan Cendekia (MAN-IC) Kabupaten Lombok Timur, untuk mengawali Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan Matrikulasi Tahun Ajaran 2022/2023.

Bang Zul sapaan akrab gubernur berpesan kepada para peserta Kuliah Umum agar tidak takut untuk bermimpi sehingga mereka dapat menulis sejarahnya masing-masing.

“Tragedi kemanusiaan terbesar itu adalah ketika kita takut untuk bermimpi. Oleh sebab itu, kita harus bisa menulis serta menyimpulkan sejarah dan cerita kita sendiri, agar orang lain tidak menulisnya berbeda,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MAN IC Lotim, H. Aozar Zawad, M.Ed menyatakan, sejak didirikan pada tahun 2013 lalu, MAN IC Lotim telah meraih berbagai macam prestasi, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.

“Ada 111 prestasi yang kita raih selama ini baik di tingkat provinsi, nasional maupun internasional. Dan untuk rilis UTBK tahun 2021, kita menjadi peringkat pertama untuk kategori SMA dan MA tingkat Provinsi NTB,” tutur H. Aozar.

Sebagai informasi, sederhananya  Stadium General merupakan suatu kegiatan akademik perkuliahan (umum) semacam ceramah atau seminar yang memberikan motivasi dan pengetahuan baru bagi para siswa. 

BACA JUGA: PIRN XX, Jangan Hanya Berkompetisi, Carilah Sahabat

Turut mendampingi Gubernur pada kegiatan tersebut, yaitu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqan. ***

 




 Gubernur NTB Beri Kuliah Umum di Stikes Yahya Bima

Mimpi dan harapan besar ke depan harus dimiliki lembaga pendidikan, pesan Gubernur Zul di Stikes Yahya Bima

BIMA.lombokjournal.com ~ Lembaga pendidikan memiliki rencana masa depan yang baik dan terstruktur untuk pendidikan di Bima, agar memiliki mimpi dan harapan yang besar untuk kedepan

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menyampaikan pesan itu saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Stiekes Yahya Bima, Jum’at (15/04/22) di halaman kampus setempat.

Menyimak kuliah umum Gubernur Zul

“Kampus kita boleh sederhana dan kecil, namun kita memiliki mimpi dan harapan yang besar ke depan,” kata Gubernur Doktor Zul.

Kampus Stikes Yahya Bima didorong terus maju dan berkembang serta  bisa mandiri. Dosen dan mahasiswanya juga harus mampu terus mengembangkan diri dengan cita-citanya.

“Termasuk mampu memiliki peta jalan untuk masa depan, karena tanpa peta jalan atau rencana maka anda akan tersesat,” tambah Bang Zul didampingi Wakil Bupati Bima dan Ketua Yayasan Stikes Yahya Bima.

BACA JUGA: Kunjungan AHY ke Bima Disambut Gubernur NTB

Program beasiswa untuk mengirim 1.000 anak-anak NTB keluar negeri, merupakan ikhtiar untuk membangun SDM dan membuka cakrawala anak muda NTB.

“Selama ini kita hanya berputar dan melihat keindahan Bima atau NTB, namun dengan mengirim mereka ke berbagai belahan dunia, maka akan tau tentang betapa indah dan luasnya dunia ini,” ujar Bang Zul. 

Ia juga memotivasi mahasiswa agar  dapat menyelesaikan studi untuk membanggakan orang tuanya.

“Sehingga kita dapat termotifasi dengan mengingat orang tua kita,” tutup Bang Zul.

Turut mendampingi Gubernur NTB, Kadislutkan, Kadisnakeswan, Karo Kesra, Biro Adpim dan Biro Umum Setda Provinsi NTB. ***

BACA JUGA: Hafiz Wakil Indonesia di MTQ di Amerika Bertemu Gubernur NTB