Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia di Provinsi NTB

Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia Provinsi NTB ditahap fase 3 ini memperkuat integrasi dan keberlanjutan.

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pertemuan Komite Pengarah di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Rabu (30/04/25), untuk membahas perkembangan, hasil dan dampak dari implementasi program melalui program inovasi fase 3.

BACA JUGA : Rotasi Dilakukan Sebagai Langkah Penyegaran

inovasi pembelajaran oleh guru penting dilakukan guna meningkatkan hasil belajar literasi dan numerasi siswa yang tergolong masih dibawah rata-rata nasional
Wagub NTB, Indah Dhamayanti Putri

Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) Indah Dhamayanti Putri menyampaikan itu saat membuka kegiatan pertemuan komite tersebut.

Inovasi merupakan program kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia yang berfokus menemukan cara-cara yang bisa meningkatkan hasil belajar literasi dan numerasi siswa. 

Maka inovasi pembelajaran oleh guru penting dilakukan guna meningkatkan hasil belajar literasi dan numerasi siswa yang tergolong masih dibawah rata-rata nasional.

“Inovasi selama 2 fase sebelumnya telah membawa berbagai praktek baik dalam upaya meningkatkan literasi, numerasi serta penguatan tata kelola berbasis bukti dan kebutuhan daerah,” ucap Umi Dinda.

BACA JUGA : Koperasi Merah Putih di Desa dan Kelurahan di Indonesia

Pendidikan adalah pondasi utama pembangunan dan untuk membangun pondasi itu kita harus bergerak bersama. 

Membangun tidak hanya dari sisi pembangunan infrastruktur, tapi membangun sumber daya manusia adalah salah satu prestasi yang akan melembagakan kita semua untuk sumber daya manusia NTB 10 sampai 20 tahun kedepan

Umi Dinda juga menyampaikan bahwa ditahap fase 3 ini tidak hanya melanjutkan tetapi juga memperkuat integrasi dan keberlanjutan.

“Pastikan rencana inovasi fase 3 ini, benar-benar selaras dengan RPJMD NTB dan dokumen perencanaan sektor pendidikan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau justru keluar dari prioritas daerah,” sambungnya.

Umi Dinda menegaskan, bahwa fokus inovasi fase 3 ini pada penguatan kapasitas guru dan tenaga kependidikan khususnya tentang literasi dan numerisasi semua sejalan dengan prioritas nasional dan juga lokal.

“Kita dorong model-model inovatif yang sudah terbukti efektif pada fase sebelumnya, untuk direplikasi dari sistem pendidikan daerah baik melalui Peraturan Daerah (Perda) Peraturan Gubernur (Pergub) maupun regulasi teknis lainnya dan perkuat keterlibatan pemerintah Kabupaten/Kota sebagai unjuk tombak pelayanan pendidikan dasar dan terus membangun komitmen dan dukungan lintas sektor,” tutup Ummi Dinda. 

Umi dinda berharap melalui forum ini, akan lahir kesepahaman, kesepakatan dan langkah nyata yang memperkuat arah kerja kita bersama. 

BACA JUGA : Gubernur Halal Bihalal Bersama Paguyuban Jawa Madura NTB

Karena program inovasi adalah salah satu langkah cerdas di dalam mendukung RPJMD untuk dari sisi pendidikan bagi penguatan kapasitas guru.. Edo/her

 

 




Inovasi Layanan untuk Jemaah (Calon) Haji 1444 H 

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah siapkan inovasi layanan, termasuk membantu jemaah lansia

MADINAH.LombokJournal.com ~ Petugas Daerah Kerja (Daker) Madinah telah bersiap menyambut jemaah calon haji Indonesia 1444 H yang mulai mendarat di Madinah pada 24 Mei 2023, marhaban dluyufurrahman.

Para jemaaah calon haji yang tiba di Madinah ditempatkan di 91 hotel yang tersebar di lima sektor sekitar Masjid Nabawi (Markaziyah). 

BACA JUGA: Petugas Haji 1444 H/2023 M Diberangkatkan Lebih Awal

Sektor hotel jemaah haji berada di wilayah Syamaliah (Timur Nabawi), Gharbiyah (Barat Nabawi), dan Junubiyah (Selatan Nabawi). Jarak terjauh dari Nabawi sekitar 600 meter.

Menurut Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Zaenal Muttaqin, Kementerian Agama tahun ini mengusung tema “Haji Ramah Lansia“. 

Kuota dasar Indonesia berjumlah 221.000, lalu ditambah 8.000. Sehingga totalnya menjadi 229.000 jemah. Dari jumlah itu, ada sekitar 67ribu jemaah lanjut usia (lansia).

Menurut Zaenal Muttaqin, petugas Daker Madinah telah menyiapkan sejumlah inovasi layanan, termasuk dalam membantu jemaah lansia. 

BACA JUGA: Gubernur NTB dan Walikota Mataram Sehati Sukseskan MXGP

Pertama, kursi roda dan fasilitas lainnya untuk lansia. Data yang masuk, diperkirakan ada 4.000 jemaah haji Indonesia yang berangkat tahun ini dan menggunakan kursi roda.

“Kami upayakan semaksimal mungkin layanan ini. Ini akan dikoordinasikan dengan pihak majmuah, agar minimal disiapkan kursi roda dengan proporsi berapa persen dari jumlah jemaah yang mendiami hotel tersebut,” ujar Zainal Muttaqin seperti dikutip dari laman kemenag ri.go.id.  

Ia mengatakan itu usai memimpin Rapat Koordinasi Petugas Daker Madinah, di Madinah, Senin (22/05/23) malam.

Jumlah jemaah setiap hotel sangat variatif. Ada yang dihuni 500-600 orang, bahkan ada juga yang mencapai 2000-3000 jemaah untuk satu hotel. Kedatangan mereka juga tidak bersamaan.

“Bisa jadi satu hotel dalam satu fase kedatangan hanya ditempati 1 kloter atau 2 kloter. Minimal hotel menyiapkan beberapa kursi roda untuk antisipasi jemaah haji lansia,” sebut Zaenal.

Inovasi kedua, layanan antar obat ke sektor. Inovasi ini dimaksudkan untuk semakin memudahkan jemaah dan juga petugas dalam mendapatkan akses obat-obatan.

“Kami minta kepada tim kesehatan untuk mensuplay obat, dengan empat hari sekali akan mengirimkan obat ke kantor sektor,” imbuhnya.

Terkait persiapan penyambutan jemaah, Zaenal memastikan, hampir 90 persen hotel sudah siap. Hal sama juga untuk layanan transportasi dan konsumsi. 

BACA JUGA: Sekda NTB Ajak Masyarakat Promosikan Event di NTB

Di Madinah, jemaah akan tinggal selama lebih kurang delapan sampai sembilan hari. Mereka akan mendapat layanan tiga kali makan sehari. Layanan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah juga sudah siap.

Tasreh Raudah

Pemerintah Arab Saudi tahun ini kembali menerapkan aturan tasreh (izin) untuk masuk Raudah. Aturan ini sudah diberlakukan sejak 2022.

“Kita sudah koordinasikan dengan Wakil Menteri Haji Arab Saudi, sejauh ini kebijakan Kementerian Haji Arab Saudi, jemaah haji yang memasuki Raudah harus menggunakan Tasreh. Sehingga Jemaah yang masuk harus mendapatkan surat izn terlebih dahulu,” sebutnya.

“Jika surat izin keluar baru bisa masuk Raudah. Ada jadwalnya, dan harus sesuai jadwal tersebut, kecuali jemaah yang sakit, jadwal bisa dicancel,” sambungnya.

BACA JUGA: Sekda NTB Tekankan ASN Tetap Junjung Netralitas

Akses izin masuk Raudah juga bisa diproses melalui aplikasi Nusuk. Namun, apakah nantinya terintegrasi antara surat tasreh yang terbit dengan akses melalui aplikasi Nusuk, ini masih dikoordinasikan. ***