Konsolidasi Bacapres Ganjar Pranowo berlangsung di Lapangan Nasional Selong dibanjiri puluhan ribu kader, simpatisan dan relawan, termasuk para santri NWDI
MATARAM.LombokJournal.com ~Puluhan ribu kader dan simpatisan serta relawan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) se-NTB penuh sesak di Lapangan Nasional Selong Lombok Timur, Minggu (18/06/23).
Inilahkonsolidasi akbar yang pertama bakal calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo yang berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ganjar pernah datang ke Lombok bertemu dengan para petani tembakau, juga dengan para korban gempa pada tahun 2018 di Lombok Utara. Saat itu ia membantu membangun sekolah untuk warga korban gempa di Lombok Utara.
“Silaturahmi itu jangan terputus, baik itu antara masyarakat NTB dengan Jawa Tengah, termasuk antara pemerintah,” katanya.
Ia mengatakan, Presiden Jokowi membangun Sirkuit Mandalika di wilayah Nusa Tenggara Barat meskipun Jokowi orang Jawa Tengah.
“Jawa Tengah tidak dibuatkan sirkuit. Semua orang tahu di mana Sirkuit Mandalika dan banyak yang datang ke NTB,” katanya.
Di hadapan relawan Ganjar mengatakan, PDI Perjuangan memilihnya jadi bakal calon presiden, dan ia melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Ganjar Pranowo berpesan, relawan atau warga NTB jangan membuat berita hoaks di media sosial yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
“Gunakan media sosial itu untuk menyebarkan informasi yang positif,” kata Ganjar.
Warga NTB yang religius diminta menggunakan media sosial baik Instagram, Tiktok, Facebook dan YouTube atau media sosial lainnya, menggunakan kalimat yang santun.
“Jangan sampai menyakiti orang lain dalam menggunakan media sosial,” katanya.
Di media sosial saat ini sudah ramai, ada yang membuli, ada yang membuat berita hoaks. Namun, Ganjar menitipkan pesan kepada masyarakat yang berkumpul di lapangan Nasional untuk tetap bijak dalam menggunakan media sosial.
“Saya titip jangan membuli dan jangan buat berita hoaks,” katanya.
Menjemput Takdir
Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat mengajak masyarakat NTB memenangkan Ganjar.
Rachmat menuturkan, langkah Ketua Umum DPP PDIP menunjuk Ganjar sebagai Bacapres dengan penerawangan dan pertimbangan.
Ditegaskannya, Ganjar Pranowo akan menjemput takdirnya sebagai Presiden Rwpublik Indonesia. Dan jika Allah berkehendak, maka siapa pun di muka bumi tak bisa mengubahnya.
“Tinggal sekarang ikhtiar kita. Sanggup tidak kita semua yang ada di NTB memenangkan Pak Ganjar. Sanggup nggak,” kata Rachmat yang disambuk pekik kesanggupan seluruh kader dan simpatisan.
Sepanjang jalan dari Kota Mataram ke Lombok Timur, sisi ruas jalan dipenuhi bendera PDIP. Pada titik-titik strategis baliho-baliho besar Ganjar bergandengan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dengan Presiden Joko Widodo terpampang.***
Ganjar Pranowo menyapa masyarakat Pulau Seribu Masjid, PDIP NTB konsolidasi Tim Pemenangan Pilpres 2024
MATARAM.LombokJournal.com ~ Ganjar Pranowo tiba menyapa masyarakat Pulau Lombok, Minggu (18/06/23).
Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PFI Perjuangan itu terlebih dahulu menghadiri Konsolidasi PDI Perjuangan NTB untuk Pemenangan Pilpres 2024, di Kantor DPD PDIP NTB di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram.
Gubernur Jawa Tengah itu tiba tiba pukul 08.30 Wita didampingi Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat, Ketua DPP PDIP Sri Rahayu, dan fungsionaris DPP PDIP I Made Urip.
Kedatangan Ganjar disambut kader, simpatisan, relawan, dan pengurus PDIP NTB seluruh tingkatan.
Pekik “Merdeka”, “Ganjar Pranowo Untuk Indonesia” dan “Ganjar Pranowo Presidenku” menggema menyambut kedatangan Bacapres yang merupakan kader PDI Perjuangan tersebut.
Antusiasme para kader dan hadirin yang menyambut Ganjar membuat kantor PDIP NTB penuh sesak oleh massa.
Ganjar menyapa dan menyalami para kaderyang di antaranya ada pula yang diketahui datang secara khusus dari daerah-daerah di Pulau Sumbawa.
Setelah menyapa, menyalami, dan memenuhi permintaan foto bersama, Ganjar kemudian meuju lantai dua Gedung DPD PDIP NTB tempat konsolidasi berlangsung.
Diawali dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Hymne dan Mars Partai, serta penayangan video Instruksi Ketua Umum DPP PDIP Prof (HC). Hj Megawati Soekarnoputri, konsolidasitersebut dibuka dengan penyampaian sambutan Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat.
Anggota DPR RI tersebut mengemukakan, masyarakat Pulau Lombok, lebih-lebih kader dan simpatisan PDIP mendapat berkah luar biasa dengan kehadiran Bacapres Ganjar Pranowo.
Salah seorang sesepuh PDIP dari Pulau Sunbawa, Sukarno ke hadapan Ganjar dan para pejabat dari PDIP di pulau terbesar di NTB tersebut.
Ada Ketua DPRD Sumbawa dan Sumbawa Barat, serta Bupati Sumbawa Barat.
Mereka kemudian dimintai komitmen memenangkan Ganjar di Pulau Sumbawa yang disanggupi gegap gempita
Rachmat menyampaikan, PDIP memasang target 51 persen untuk kemenangan Ganjar di NTB. Meski Rachmat menyadari, kemenangan 51 persen bukan perkara mudah dicapai.
Apalagi jika merujuk pada perhelatan Pilpres sebelumnya, Jokowi dalam dua kali Pilpres kalah di NTB, meski di pilpres 2019 suaranya meningkat signifikan.
Namun begitu, Rachmat menegaskan, komitmen Jokowi untuk NTB tak pernah pudar. Terbukti dengan pembangunan NTB yang disuport penuh antara lain dengan terbangunnya Mandalika.
“Ganjar Pranowo akan melanjutkan lebih-lebih apa yang telah dilakukan Pak Jokowi untuk NTB. Karena itu, masyarakat NTB akan dicap tidak tahu diri dan tidak tahu terima kasih, jika tidak memenangkan Ganjar 51 persen dalam Pilpres tahun 2024,” ucap Rachmat.
Memenangkan Ganjar adalah cara terbaik bagi masyarakat NTB untuk berterima kasih, sambung pokitisi berambut perak ini.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Sri Rahayu, Ketua DPP PDIP dalam sambutannya menyebutkan, konsolidasi kemarin merupakan konsolidasi pertama di NTB.
Sejak Ganjar ditetapkan sebagai Bacapres oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnooutri.
Sri Rahayu membeberkan instruksi Ibu Mega kepada seluruh tiga pilar PDI Perjuangan yang terkait dengan upaya pemenangan Ganjar dan kemenangan partai di Pileg 2024. Kader dan pengurus partai harus turun ke bawah bersama masyarakat.
Membangun posko gotong royong. Dan atas instruksi ini, wajib hukumnya bagi kader dan pengurus partai untuk tegak lurus terhadap instruksi Ketua Umum.
“Kader itu ototnya partai. Menjadi mata-matanya partai, menjadi otaknya partai,” imbuh Sri Rahayu.
Sebagai otot partai, kader dutuntut punya kekuatan untuk membangun gerakan bersama memenangkan pilpres. Sebagai mata-matanya partai, kader kata Sri Rahayu, harus tahu persis peta di wilayah masing-masing.
Harus tahu tokoh yang harus dirangkul dan harus diajak bersama dan didekati. Dan sebagai otak partai kader harus punya srategi dan cara berjuang untuk pemenangan Pemilu.
“Tugas kita memang tidak ringan. Tapi kalau kita gotong royong apa pun yang berat jadi ringan untuk kita capai cita-cita bersama,” kata Sri Rahayu.
Dikatakan, Ganjar Pranowo sudah ditugaskan meneruskan apa yang sudah dilakukan Jokowi selama dua periode.
“Kita inginkan, apa yang sudah dicapai Pak Jokowi tidak berhenti, tetapi berkelanjutan. Dan yang bisa melanjutkan adalah Pak Ganjar sesuai dengan instruksi Ketua Umum,” sambungnya.
Karena itu, selepas konsolidasi tersebut seluruh kader PDIP tidak lagi ada yang bertanya tentang apa yang harus dilakukan. Apa yang telah diinstruksikan oleh Ketua Umum kini tinggal harus dijalankan.
Hasil Rakernas yang baru digelar PDIP juga sudah merinci secara jelas tentang apa yang harus dilajukan kader.
“Tinggal sekarang kita introspeksi, apa sudah melakukannya atau tidak,” katanya.
Gunung Rinjani dan Petani Tembakau
Selepas Rahayu, Ganjar Pranowo pun didaulat ke atas panggung dan memberi arahan terkait pemenangan partai dan Pilpres di NTB.
Ganjar tak menampik, NTB memang bukanlah basis PDIP.
Namun, Gubernur Jawa Tengah ini haqqulyakin, dengan dukungan masyarakat, dukungan para tokoh, dan dukungan dari para alim ulama, para Tuan Guru, kemenangan tersebut akan bisa diraih di NTB.
Ganjar turut mengurai target kemenangan 51 persen yang sudah dicanangkan. Ganjar pun merinci, target kemenangan itu harus didetilkan berbasis TPS.
“Jika di NTB ada 16.000 TPS, lalu pemilih di tiap TPS ada 300 orang, berarti ada lebih dari 150 orAng pemilih yang harus didekati. Mereka inilah yang harus ditemui setiap hari. Jika oleh satu orang, butuh waktu berapa lama. Jika dua orang butuh waktu berapa. Inilah yang harus didetilkan. Syukur-syukur tiap TPS dapat 200 suara,” katanya.
Ganjar pun menyampaikan, ketika berkunjung ke NTB, dirinya selalu menemukan hal yang menarik. Ia mengungkapkan, punya impian yang belum bisa mewujud.
Impian itu adalah mendaki Gunung Rinjani. Itu adalah impian Ganjar semenjak masih menjadi mahasiswa. Dia pun ingin impiannya tersebut bisa tercapai.
“Sampai hari ini pun masih kepengin saya,” imbuhnya.
Ganjar juga menceritakan bagaimana dirinya sebagai Gubernur Jawa Tengah, sering ditemui para petani tembakau asal NTB. Terutama petani tembakau Lombok Timur.
Ganjar pun sampai dijuluki Senopati Tembakau, lantaran perjuangannya untuk kesejahteraan para petani tembakau tersebut.
“Saat Pilgub di Jawa Tengah, petani tembakau adalah die hard yang menjadi ujung tombak pemenangan,” ungkap Ganjar.
Ia yakin, para petani tembakau di Pulau Lombok juga memiliki militansi dan komitmen yang sama untuk menjadi ujung tombak pemenangan dalam Pilpres 2024.***
Ganjar Pranowo Jumpa TGB HM Zainul Majdi di Lombok
Kedatangan Ganjar Pranowo yang melakukan sejumlah agenda di Lombok, menandakan mesin politik Pilpres 2024 mulai memanas
MATARAM.LombokJournal.com ~Kedatangan Ganjar Pranowo di Lombok, Minggu (18/06/23), akan didampingi TGB HM Zainul Majdi untuk menjalani sejumlah agenda.
Pertemuan Ganjar dengan Ketua Harian DPP Partai Perindo ini menjadi sinyal, mesin Pilpres 2024semakin dipanaskan.
“Informasi dari DPP Partai Perindo. Untuk sejumlah kegiatan Pak Ganjar akan didampingi TGB,” katanya.
Dijelaskan, TGB bakal menemani Gubernur Jawa Tengah itu sejak jadwal makan siang dengan para tokoh masyarakat di Kota Mataram.
Setelah itu Ganjar kunjungan ke Kantor DPW Perindo NTB di Jalan Pejanggik nomor 17.
“Nanti di kantor DPW Partai Perindo kami persiapkan acara,” ujarnya.
Agenda lain, Ganjar akan ditemani oleh mantan Gubernur NTB dua periode tersebut untuk berziarah ke makam pahlawan nasional TGKH Zainuddin Abdul Madjid atau Kakeknya di Pancor, Lombok Timur.
“Pak Ganjar akan silaturahmi bersama Tuan Guru dan jamaah lingkup Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pancor,” ucapnya.
Pertemuan kedua tokoh tersebut, kata mantan jurnalis ini, diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan untuk bersama-sama maju di Pilpres 2024.
“Tentu kami berharap dalam koalisi ini juga memilih salah satu kader terbaik Perindo untuk dipasangkan dengan Ganjar,” katanya.
Dia menilai TGB merupakan figur yang memiliki jam terbang dalam kancah politik yang luas. Terlebih lagi Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) ini bukan pertama kalinya masuk dalam bursa pencapresan.
TGB sejak Pilpres 2019 masuk dalam salah satu tokoh nasional yang layak menjadi pimpinan nasional.
“Kedua tokoh tersebut memiliki kecocokan jika bergandengan, ” ucapnya.
Ganjar dan TGB, katanya, komposisi Nasionalis-Religius. Dan keduanya dari rekam jejak dan jam terbang sudah tidak diragukan lagi.