TGB Ingatkan Semangat Optimisme, Seperti Tertuang Dalam Qur’an
Untuk menang berkompetisi di persaingan global, TGB ingatkan pentingnya membangun semangat optimisme
lombokjournal.com –
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menjawab pertanyaan tentang tips memenangkan kompetisi di persaingan global, saat menjadi pembicara pada diskusi panelis utama (main panel discussion), dalam konferensi ke-9 Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Sedunia (Indonesian Scholars International Convention 9th) di Kota Warwick, Inggris, Rabu (26/7).
Dikatakannya, untuk menang berkompetisi di persaingan global yang kian ketat, penting membangun semangat optimisme,” kata TGB.
“Ajaran Islam yang tertuang di dalam kitab suci Al-Qur’an, mengharuskan manusia bersikap optimis dan bukan pesimis,” tegas TGB.
Menanggapi beragam pertanyaan, TGB mengungkapkan fakta fakta pembangunan daerah khususnya di NTB. Banyak aspek perlu mendapatkan atensi penanganan, mulai yang tampak sederhana, tetapi berdampak besar bagi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Diungkapkannya, di NTB harus memberi atensi terkait kebiasaan pernikahan dini, kebiasaan pola asuh dan pola makan yang kurang baik. “Jika tidak ada pendekatan penanganan yang tepat, akan menimbulkan masalah sosial dan kesehatan,” paparnya.
Konferensi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Sedunia (Indonesian Scholars International Convention 9th) rutin dilaksanakan tiap tahun secara bergilir di semua negara di dunia. Pertemuan diisi dengan diskusi terkait berbagai isu yang berkembang baik di dunia maupun Indonesia.
Konferensi di Gedung Warwick Centre Kota Warwick Inggris itu, merupakan event gabungan Konvensi Internasional Peneliti Indonesia (ISIC) dan Symposium Internasional ke-9 Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia.
Peserta konferensi mencapai 1.500 orang peneliti dan pemuda pelajar dunia, mengupas tema pokok Akselerasi Sumber Daya Potensial Indonesia Menyongsong 2030.
TGB membawakan materi, “Strategi Terbaik Menyiapkan Generasi Muda Indonesia Menyongsong Bonus Demografi 2030”. Ia memaparkan strategi menyiapkan generasi muda Indonesia memanfaatkan bonus demografi tahun 2030, , diperkirakan sebagian besar populasi di Indonesia didominasi penduduk usia produktif.
Acara di mulai pukul 10.30 waktu setempat, dibuka Duta Besar RI untuk Inggris, Dr. Rizal Sukma. Hadir juga saat itu, Duta Besar/Utusan Tetap Delegasi Republik Indonesia untuk UNESCO, Prof. Fauzi Soelaiman, Duta Perdagangan Perdana Menteri Inggris khusus untuk Indonesia, Richard Graham. Acara baru berakhir sekitar Pukul 13.00 waktu Inggris atau sekitar pukul 21.00 Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Selain TGB sebagai panelis utama, penyelenggara, Samuel Leonardo Putra bersama Ketua PPI di Inggris, Alanda Kaiza juga mengundang mantan Menteri ESDM, Sudirman Said sebagai Keynote Speaker sekaligus membuat kesimpulan pada acara diskusi panel tersebut.
Memperkuat Pendidikan
TGB menguraikan strategi transformasi pemuda menyongsong persaingan global di masa datang. Kunci utama bagi pemuda untuk melakukan transformasi diri adalah pendidikan.
“Suatu negara atau daerah ingin maju, kuat dan sejahtera, maka yang perlu diperkuat adalah pendidikan,” tegasnya.
Dikatakannya, pemprov NTB konsisten mengalokasikan 20% anggaran untuk pendidikan. Selain itu telah menyediakan banyak anggaran untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan pemuda melalui beasiswa, peningkatan kapasitas guru, peningkatan metode pengajaran, serta membangun sekolah di daerah-daerah terpencil.
Inovasi dan strategi yang dilakukannya mempersiapkan generasi yang dapat menikmati Bonus Demografi 2030 mendatang. Kebijakan populer yang sampaikan TGB, di antaranya melakukan reviltasliasi, fasilitasi dan penguatan peranan pemuda bagi pertumbuhan ekonomi, melalui pelatihan skill dan manajemen usaha.
Dikatakannya juga tentang penguatan peran dan keterlibatan mahasiswa untuk program pendampingan bagi ibu hamil dan bayi, yang dikenal program ASHAR (Aksi Seribu Hari Pertama Setelah Melahirkan), menciptkan 200.000 wirausahawan baru dan mendorong peningkatan kualitas UMKM.
Kebijakan lainnya, menumbuhkan semangat kepeloporan pemuda dalam menciptakan desa wisata berdasarkan ciri khas dan potensi setempat, sambil menjaga kelesatarian hutan dan lingkungan, serta menumbuhkan minat baca dan mengembangkan usaha kecil menengah dengan memanfaatkan bahan baku lokal.
Para peserta diskusi sangat antusias dengan gagasan dan pemikiran TGB. Mereka ingin mengetahui dan mendengar penjelasan tentang capaian kemajuan pembangunan NTB yang selama ini hanya diperoleh dari media dan informasi dari mulut ke mulut. TGB banyak mendapat pertanyaan terkait strategi mewujudkan keberhasilan pembangunan daerah.
Kebijakan kebijakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan pembangunan, serta pemikirannya mempersiapkan generasi muda untuk menatap masa depan, serta strategi dan kebijakan yang perlu dilakukan sebagai modal bagi generasi untuk menghadapi tantangan.
Usai acara, hingga di luar ruang pertemuan, TGB dikerubuti oleh pelajar dan mahasiswa untuk berbincang, ada di antaranya yang memanfaatkan untuk selfi bersama TGB.
AYA/HMS