TGB Ingatkan, 80 Persen di Poltekpar Lombok Harus Diisi Orang NTB
Tiap pembangunan ada konsekuensinya, membangun sepetak kios pun ada konsekuensinya apalagi pembangunan fasilitas hotel dengan ribuan kamar
LOTENG.lombokjournal.com – Konsekuensi pembangunan harus diantisipasi dengan sebaik-baiknya dan mengedepankan kearifan. Hal itu disampaikan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, saat peletakan batu pertama sebagai simbolis dimulainya pembangunan Kampus Poltekpar Negeri Lombok, di Puyung Lombok Tengah, Senin, (2/10).
“Tidak hanya pembangunan berskala besar seperti pembangunan fasilitas hotel dengan ribuan kamar, dalam skala kecil pun perlu dilakukan perencanaan dan koordinasi sebaik-baiknya,” kata gubernur.
Gubernur yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) mengajak tokoh agama dan masyarakat di Lombok Tengah, bisa mengantisipasi dampak dari pembangunan itu, baik negatif maupun positif. Caranya, dengan menumbuhkan semangat membangun daerah yang tinggi.
Selain itu, perlu memperkuat dan memperkokoh nilai-nilai agama dan budaya kita.
“Jangankan pembangunan besar, pembangunan sepetak kios pun pasti ada konsekuensinya ,” ungkap TGB.
Lebih lanjut diingatkan, 90 persen bagian di Poltekpar Negeri Lombok, 80 persenya harus diisi oleh putra-putri NTB, yakni Lombok dan Sumbawa dengan perimbangan yang baik.
Dengan demikian, tumbuh minat bagi anak-anak muda NTB melihat peluang kerja tidak hanya menjadi PNS. Akan terbuka peluang untuk menjadi insan pariwisata di NTB.
“Hadirnya Poltekpar menjadi salah satu pintu yang menghadirkan kesejahteraan dan kebaikan untuk kita semua,” harapnya.
AYA
BACA JUGA : Kualitas Poltekpar Lombok Harus Berstandar Internasional