Tak Rumit Jadi Peserta BPJS Kesehatan, Pelayanan Saat Berobat Juga Memuaskan
Siapa bilang mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan itu rumit. Bahkan Arifin, warga Nurul Yakin, Kelurahan Kebonsari, Ampenan, mengaku mendapat pelayanan yang memuaskan saat berobat.
MATARAM ,lombokjournal.com — Pengalaman Arifin, yang sehari-hari bekerja serabutan, warga asal Kebonsari, Ampenan itu menuturkan bahwa untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan tidaklah serumit yang diduganya sebelum ia pergi ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Mataram.
Pada awal Februari Arifin menuturkan bersama istrinya mengunjungi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Mataram di Jalan Bung karno Mataram, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya. Setelah sehari sebelumnya ia memperoleh informasi tentang persyaratan sebagai peserta, esoknya ia mendaftar sebagai peserta mandiri BPJS Kesehatan.
Arifin bersama istrinya pagi-pagi berboncengan sepeda motor membawa semua berkas yang diperlukan, seperti KTP, KK, dan pasfoto ukuran 3×4. “Saya diterima oleh petugas yang ramah memberi penjelasan,” tuturnya.
Dalamproses mendaftar sebagai peserta itu ia mengakutak memperoleh kesulitan yang berarti, karena ia sudah membawa kelengkapan berkas yang diperlukan. Menurutnya, antrinya tidak lama, langsung jadi.
“ Saya dan istri semula ragu-ragu, ternyata hanya sebentar langsung jadi, tidak ada yang sulit,” katanya.
Arifin dan istrinya buru-buru mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan karena ingin berobat lebih lanjut penyakit yang dideritanya. Karena selama berobat ke puskesman, ia selalu ditanya kepesertaannya dalam JKN. Apalagi ia mengidap penyakit kencing manis, meski belum parah, tetap membutuhkan pengobatan lanjutan.
Istri Arifin juga menuturkan, suaminya sangat membutuhkan pelayanan pengobatan lanjutan di rumah sakit. Selama mengantar suaminya ia mengaku, dengan berobat menggunakan kartu BPJS Kesehatan mendapat pelayanan yang baik. Suaminya dirujuk oleh Puskesmas pejeruk ke RS Kota Mataram karena terdapat indikasi medis yang memerlukan penanganan dokter spesialis.
“Memang belum terlalu parah, tapi kalau tanpa kartu BPJS tentu biaya obatnya mahal,” tutur istrinya.
Karena dengan kartu BPJS Kesehatan ia tak perlu mengeluarkan biaya pengobatan, karena itu ia menganjurkan saudaranya untuk ikut menjadi peserta. Sebab katanya, penyakit bisa datang sewaktu-waktu.
Re