LIMOFF 2023 ,Wujudkan NTB Pusat Fashion Muslimah 

Perhelatan Lombok International Modest Fashion Festival  atau LIMOFF 2023 dihadiri desainer nasional dan internasional

LOBAR.LombokJournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat membuka perhelatan Lombok International Modest Fashion Festival  atau LIMOFF 2023 yang berlangsung di Hotel Merumata, Senggigi, Kamis (06/07/23).

BACA JUGA: Pameran Ragam Kain Tenun Masyarakat NTB

Pertunjukan seni tradisi NTB dalam pembukaan Limoff 2023

Terselenggaranya event LIMOFF merupakan langkah nyata Pemerintah Provinsi NTB dalam mewujudkan NTB sebagai Pusat Busana Muslim dan Muslimah Nasional.

“Acara LIMOFF merupakan upaya nyata dan serius menjadikan NTB sebagai Pusat Busana Muslim dan Muslimah Nasional,” tutur Bang Zul.

BACA JUGA: Limoff Diramaikan 150 Brand, Targetkan 12 Ribu Pengunjung

Bang Zul mengucapkan selamat datang kepada para desainer Nasional maupun Internasional yang telah hadir dalam event LIMOFF.

“Malam ini bersama para Disainer Nasional dan Juga dari negara-negara lain menghadiri Lombok LIMOFF,” ungkapnya. 

Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi NTB,  Bunda Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan, Indonesia bercita-cita menjadi pusat busana muslim dunia. 

BACA JUGA: Kreativitas Peserta Shell Eco-Marathon 2023 Berkembang

“Kami ingin berpartisipasi pada upaya pemerintah Indonesia untuk menjadi pusat busana muslim dunia. Kita mulai untuk bergerak memajukan Wastra yang ada didaerah kami sebagai bagian dari kebangkitan muslim fashion Indonesia dan dunia,” ungkap Bunda Niken.***

 




Pameran Ragam Corak Kain Tenun Masyarakat NTB

Bunda Niken mengatakan, pameran ragam kain tenun agar masyarakat NTB bangga dengan warisan budayanya

MATARAM.LombokJournal.com ~ Wastra atau yang biasa disebut kain tenun sejak dulu menjadi bagian dari kehidupan warga masyarakat NTB. 

Melalui pameran Ragam Motif Wastra atau kain tenun NTB, menjadi upaya menampilkan koleksi ragam corak dan warna busana dari berbagai daerah di NTB.

BACA JUGA: Peran Masyarakat Dalam Pembangunan, NTB Jadi Contoh

Bunda Niken bersama 6 orang pencinta kain tenun di NTB

Bunda Niken sapaan Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati mengatakan itu saat membuka pameran bersama kain tenun bertajuk “Ragam Motif Wastra NTB” bertempat di Aula Samalas Museum Negeri NTB, Rabu (05/07/2023).

“Ini menjadi referensi yang berharga sebagai pemilik dari budaya. Sebagai warisan Wastra atau kain tenun ini bisa lebih memahami dan lebih bangga apa yang kita miliki,” ungkap Bunda Niken.

BACA JUGA: Kasus Pekerja Migran NTB yang Dosoksa di Libya

Ia mengajak kepada tamu undangan untuk hadir dalam kegiatan Lombok Internasional Modest Fashion Festival (LIMOFF).

LIMOFF akan berlangsung  tanggal 6-9 Juli 2023. Sebagai tuan rumah diajak mensukseskan dan menyambutnya dengan penuh kebanggaan.

Sementara itu, laporan Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, SH., MH., mengatakan,  pameran bersama kain tenun dilakukan museum ini dengan 6 orang pencinta, pelestari dari kain tenun yang ada di NTB.

“Dari 6 orang pencinta kain tenun di NTB itu di antaranya Hj. Lale Prayitne, Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih, Ir. Baiq Rahmayati, Hj. Maskahyangan, Dra. Nuraida dan Noning Ismawati. Ini adalah perwakilan dari kelompok masyarakat di NTB,” tuturnya.

BACA JUGA: Bunda Niken Launching Dapur Stunting di Loteng

Disebutkan juga kegiatan ini adalah rangkaian dari event LIMOFF yang akan dimulai dari tanggal 6-9 Juli 2023. Diharapkan ini menjadi konektivitas dari kegiatan strategis yang dilakukan oleh Pemprov NTB.

“Ini adalah partisipasi museum NTB dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki,” pungkasnya.***

 

 




Cerita Wastra NTB Siap Bertarung di Nasional

Lomba ini dapat meningkatkan kebanggaan pemakaian kain tradisional NTB 

MATARAM.lombokjournal.com

Provinsi Nusa Tenggara Barat sukses menggelar acara Lomba Cerita Wastra 2021.

Para juara terpilih selanjutnya akan melenggang ke tingkat Nasional dan diharapkan mampu memperkenalkan kecantikan dan keeksotisan wastra atau kain tradisonal khas NTB pada seluruh masyarakat Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, saat menggelar acara sesi foto bersama pemenang di Ruang Kerja Gubernur pada Rabu, 14 April 2020.

Sesi foto bersama tersebut juga dihadiri oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah.

“Alhamdulillah dengan diselenggarakannya lomba ini dapat meningkatkan kebanggaan pemakaian kain tradisional NTB dan memasyarakatkan kembali wastra daerah kita,” jelas Bunda Niken sapaan akrabnya.

BACA JUGA:

Ketua Dekranasda NTB yang juga sebagai Bunda PAUD Nasional tersebut memaparkan terkait Lomba Cerita Wastra 2021.

Lomba ini digelar oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda). Lomba ini digelar di Tingkat Provinsi kemudian pemenangnya akan kembali bertarung di tingkat Nasional.

Kegiatan yang digelar secara daring ini bertujuan untuk memperkenalkan wastra (kain tradisional) dalam bentuk kompetisi foto daring kebaya dan kain tradisional yang kemudian dirangkaikan dengan narasi “aku dan kain”.

Para peserta harus menceritakan relasi pribadinya dengan kain tersebut, sejarah hingga proses pembuatannya agar masyarakat dapat mengenal lebih dekat.

Provinsi NTB sendiri menyelenggarakan Lomba ini selama dua minggu dan diikuti oleh 50 peserta dari Pulau Lombok dan Sumbawa.

Baiq Dewi Septemi (tengah), juara 1 lomba cerita Wastra NTB

“Saya berbangga karena antusias masyarakat NTB cukup besar dalam mengikuti lomba ini. Dekranasda Kabupaten dan Kota ikut berpartisipasi bahkan diikuti selebgram lokal. Semoga ini bisa meningkatkan awarness masyarakat NTB,” turur Bunda Niken.

Pemenang Lomba Cerita Wastra Provinsi NTB ini di antaranya, juara 1 dimenangkan oleh Baiq Dewi Septemi. Perempuan yang menetap di Kediri Lombok Barat tersebut mengkreasikan Tenun khas Lombok Barat, dengan atasan lambung yang dikombinasikan dengan kain Tenun Mareje ditambahkan kain tile agar lebih milenial dan bawahan kain Tenun Gumise motif gerimis.

BACA JUGA:

“Busana ini bisa dipakai pada kegiatan sehari-hari. Kita ingin menasionalkan ini agar kain tenun bisa dipakai tidak hanya saat acara resmi saja tapi dapat juga digunakan untuk daily look atau busana sehari-hari,” jelas Temi sapaan akrabnya.

Perempuan yang berprofesi sebagai perawat tersebut juga menjelaskan, jika tenun tidak hanya digunakan pada acara resmi saja maka akan meningkatkan daya beli masyarakat. Sehingga UMKM yang memproduksi tenun bisa diberdayakan secara ekonomi.

“Kalau saya pengen tetap terus mempromosikan kain tradisional NTB. Lewat lomba ini, kita menceritakan apa sejarah dan proses dibalik kain ini. Yang mana peran UMKM juga dibaliknya, sehingga bisa memberdayakan ekonomi mereka,” harapnya.

Sementara itu, Juara 2 diraih oleh Silva Iza Azizah dengan menggandeng model Syarifah Aisyah. Duo asal Dompu ini membawakan Tenun Tembe Nggoli dan Munapa’a khas Dompu.

BACA JUGA:

Sedangkan juara 3 diraih oleh Sri Mila Hardiana. Melaui UKM Ana Tenun Sukarara, ia membawakan kain Motif songket lolo jagung khas Sukarara.

Serta juara Favorit Ina Pariska yang membawakan Kain Songket Kiping Jempiring khas Desa Sukarare Lombok Tengah.

novita, diskominfotikntb