Desa di Lotim Didorong Jadi Desa Wisata Berbasis Sampah

Wagub NTB PUJI Desa Dasan Lekong menjaga lingkungan dengan program lingkungan yang kreatif sejak empat tahun lalu 

LOTIM.lombokjournal.com ~ Komitmen Desa Dasan Lekong, Lotim sebagai satu satunya Desa Wisata berbasis sampah di Lombok Timur bahkan di NTB, membuat Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah mendorong semua desa naik ke level nasional. 

Menurutnya, komitmen Desa Dasan Lekong menjaga lingkungan dengan program lingkungan yang kreatif sejak empat tahun lalu sangat baik. 

BACA JUGA: Wagub NTB Ingatkan agar Balita Tiap Hari Konsumsi Telur 

Wagub NTB dorong desa wisata berbasis sampah

“Baik sekali kalau predikat itu bisa naik secara nasional karena tak banyak desa wisata kita yang berbasis sampah,” ujar Wagub.

Ia menyampaikan itu di Gedung Serbaguna Raden Patik Wadira, Desa Dasan Lekong, Kecamatan Sukamulia, Lombok Timur, Jumat (12/08/22). 

Wagub menambahkan,  kreatifitas dalam gerakan  menjaga lingkungan berdampak pada kesehatan dan pendidikan. Karena generasi yang pintar berasal dari generasi sehat. 

Itu sebabnya, masyarakat yang sudah kompak dan memiliki pemimpin yang memahami persoalan membuat kegiatan akan berkelanjutan. 

Mulai dari memilah sampah yang tidak menimbulkan penyakit, mendaur ulang sampah di bank sampah, dan menghidupkan aktifitas Posyandu Keluarga dengan memperhatikan gizi anak. 

Juga diingatkan, agar kasus stunting bisa dihilangkan. 

Wagub mengapresiasi pembangunan gedung serbaguna yang mampu menaikkan pendapatan desa. 

Namun diingatkan, tujuan pembangunan desa dalam Sustainable Development Goals atau SDGs, desa fokus pada layanan dasar pembangunan sumber daya manusia. 

“Asalkan pembangunan tidak selalu diprioritaskan untuk infrastruktur saja,” tambahnya. 

Pilah sampah dari rumah

Kepala Desa Dasan Lekong, Lalu Muhammad  Rajabul Akbar mengatakan, desa nya akan memulai program biogas dari sampah agar bisa swada bahan bakar gas. 

Dalam kegiatan program pilah sampah dari rumah, warga telah memulainya sejak pagi dengan clean up. 

BACA JUGA: Remaja NTB Tidak Boleh Ada yang Kurang Darah

Beberapa hasil daur ulang sampah desa ini diantaranya batu hias berbahan styrofoam dan kain yang tidak terurai yang dirangkai kegiatan berbagi makanan dengan 600 orang warga desa. 

“Kami akan berikhtiar dengan desa wisata berbasis sampah yang sudah ditetapkan oleh Pemkab Lotim agar menjadi desa wisata berbasis sampah nasional,” katanya. ***

 

 




Remaja NTB Tidak Boleh Ada yang Kurang Darah

Komitmen remaja NTB untuk bebas Anemia, Wagub NTB mengingatkan pentingnya asupan gizi

MATARAM.lombokjournal.com ~ Remaja Provinsi Nusa Tenggara Barat berkomitmen untuk bebas dari anemia. 

Qagub NTB menekankan remaja NTB tidak boleh ada yang kurang darah
Acara Aksi bergizi para siswa

Hal tersebut diserukan siswa siswi sekolah dalam acara Aksi Bergizi yang dirangkaikan dengan Peringatan HUT RI KE-77 di Kantor Gubernur,  Jumat (12/08/22).

BACA JUGA: Wagub NTB Ingatkan, Balita Tiap Harus Konsumsi Telur

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah berpesan, agar jangan lengah memperhatikan asupan gizi sehari-hari. 

Seringkali anemia atau kurang darah terjadi pada remaja bukan karena tidak ada makanan tetapi kurang memperhatikan asupan gizi

Karena itu, edukasi pentingnya asupan gizi perlu dilakukan. 

“Jangan lengah. Anemia terjadi bukan karena tidak ada makanan, tapi karena tidak ada asupan gizi. Kita setiap hari harus makan makanan bergizi,” pesan Ummi Rohmi.

Ummi Rohmi juga berpesan, selain menganjurkan sarapan pagi namun yang penting harus dilihat juga komposisi makannannya. 

Karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral haruslah lengkap. NTB sendiri memiliki program minum tambah darah sekali seminggu bagi remaja sekolah. 

“Di NTB tidak boleh ada remaja kita yang kurang darah. Kalian harus perhatikan kesehatan kalian,” seru Wagub. 

BACA JUGA: Masyarakat Bayan Antusias Menyambut HUT RI

Selain aksi meminum tablet tambah darah bersama, Acara aksi bergizi tersebut juga dirangkaian dengan acara senam bersama yang dilakukan sebelumnya, serta sarapan dan makan buah bersama. ***