Pemprov NTB Dukung Program Teknologi Hemat Energi IKA ITS

Komitmen Pemprov NTB tidak perlu diragukan, kebutuhan ciptakan Teknologi Hemat Energi IKA ITS akan disiapkan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah siap mendukung program Ikatan Alumni Institut Teknologi Surabaya (IKA ITS)  untuk menciptakan teknologi hemat energi di NTB. 

BACA JUGA: 240 PMI asal NTB Prosedural, Berangkat Tanpa Biaya

Pemprov NTB akan menyiapkan kebutuhan IKA ITS untuk ciptakan Teknologi Hemat Energi

“Apapun yang diciptakan, yang penting produk dari sini, berkegiatan sesuai dengan kebutuhan di sekitar kita. Komitmen bersama Pemprov NTB tidak perlu diragukan. Apa yang dibutuhkan langsung teknisnya saja pasti akan disiapkan dengan baik,” kata Wagub saat menerima Audiensi Ikatan Keluarga Alumni Insitut Teknologi Surabaya (IKA ITS) di Ruang Kerja Wagub, Selasa (30/08/22).

Wagub yang kerap disapa Ummi Rohmi ini menilai, saat ini sudah mulai banyak perusahaan teknologi seperti PT. AMNT yang masuk ke NTB. 

“Jangan sampai orang luar yang kerja di situ, UNRAM, ITS dan semua perguruan tinggi harus menghasilkan orang yang ahli di sana supaya masyarakat kita terserap,” ingatnya.

Ketua IKA ITS Tjatur Kukuh Surjanto mengatakan, NTB memiliki potensi yang besar dalam Technoculture yakni penggabungan teknologi dengan budaya. 

“Terkait teknologi hemat energi kami akan mulai dari sepeda listrik yang dipadukan dengan logam, bambu, dan tenun, ini merupakan sebuah Technoculture yang orang luar tidak bisa bikin. Dan ini modern tapi artistik,” ungkapnya.

Dikatakan, dengan bekerjasama antara BRIDA dan Perindustrian IKA ITS akan meluncurkan produk sepeda listrik dengan 8 produk berbeda dan desain yang berbeda pada soft launchingnya 10 November mendatang dengan target para wisatawan.

BACA JUGA: Keunggulan dan Potensi NTB Diungkap pada Peserta PKA

Tjatur Kukuh berharap sebanyak mungkin perguruan tinggi di NTB bisa meng-upgrade kan diri di bidang teknologi. 

Ia juga menginginkan anak-anak muda di NTB orientasinya lebih luas, memiliki pandangan bahwa NTB sangat membutuhkan teknologi dan banyak terserap terlebih di ITS. ***

 

 




Wagub NTB Hadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah

Dalam Rapat Kordinasi yang dihadiri Wagub NTB, Mendagri Tito Karnavian menjelaskan, inflasi secara nasional terkendali, tapi tak boleh lengah

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. 

Rakor berlangsung secara virtual di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Selasa (30/08/22).

Wagub NTB mendengar penjelasan Mendagri Tito pentingnya tidak boleh lengah

Wagub NTB didampingi Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi, M.Si dan Pimpinan Organisasi Daerah lingkup Provinsi NTB. 

BACA JUGA: Keunggulan dan Potensi NTB Diungkap pada Peserta PKA

Pada rapat tersebut turut hadir Menteri Dalam Negeri, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Perwakilan Bank Indonesia, Badan Pusat Statistika (BPS) dan jajarannya.

Dalam rapat tersebut, Menteri Dalam Negeri RI, Jenderal Pol. (Purn.) Prof. H. Muhammad Tito Karnavian. Ph.D mengatakan, perkembangan inflasi di Indonesiasi masih relatif terkendali, per bulan Juli mencapai 4,94 persen. 

Komponen penting yang perlu diperhatikan pada inflasi adalah terkait bahan makanan yang mencapai 10,88 persen dan inflasi energi mencapai 5,02 persen. 

“Inflasi kita masih 4,94 persen secara nasional, relatif terkendali tetapi kita tidak boleh lengah,” tuturnya saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (30/08/22).

Disamping itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada seluruh Gubernur, Bupati, Walikota untuk berkoordinasi dengan Kementerian Lembaga Terkait mengalokasikan anggaran bantuan kepada masyarakat.  

“Melalui bantuan sosial (bansos) atau subsidi terhadap sektor transportasi dan UMKM, Saya minta dipastikan bantuan dialokasikan tepat sasaran,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BPS, Margo Yuwono menjelaskan, yang berperan tinggi dalam inflasi daerah per Juli 2022 (y-on-y) yaitu pada komoditas cabai merah mencapai  0,49 persen, bawang merah mencapai 0,26 persen, tarif angkutan udara mecapai 0,43 persen, minyak goreng mencapai 0,29 persen dan bahan bakar rumah tangga mecapai 0,24 persen, dan bensin mencapai 0,18 persen.

BACA JUGA: 240 PMI Asal NTB Prosedural. Berangkat Tanpa Biaya

“Kalau kita mau ngerem inflasi, maka lima komoditas yang selalu memberikan andil besar dapat dikendalikan oleh kita, dua komoditas musiman seperti cabai merah dan bawang merah yang perlu dipantau pertumbuhan harganya supaya di bulan bulan berikutnya tidak memberikan dorongan pada inflasi,” jelasnya.***

 




Lingkungan Bersih Salah Satu Faktor Penurunan Stunting

Wagub NTB mengaku senang mengunjungi Posyandu Cemara di Kota Mataram karena lingkungan sekitar yang bersih

MATARAM.lombokjournal.com ~ Lingkungan yang bersih, asri dan lestari merupakan salah satu faktor yang menekan munculnya kasus stunting.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat mengunjungi Posyandu Cemara, Lingkungan Karang Medain Utara, Kelurahan Mataram Barat Kecamatan Selaparang, Senin (29/08/22).

BACA JUGA: Temu Mahasiswa NTT se Indonesia, ‘Melihat NTT dari Luar NTT’

Wagub NTB mengatakan, lingkungan yang bersih menekan munculnya kasus stunting

“Saya senang sekali datang ke lingkungan ini karena lingkungannya bersih, jadi cocok kalau stuntingnya rendah. Mudah-mudahan bisa di contoh lingkungan-lingkungan lain di Mataram,” tutur Wagub. 

Ummi Rohmi juga mengingatkan pentingnya menjaga anak-anak, terutama balita dari stunting, gizi buruk, kematian bayi, dan kepada ibu hamil disarankan untuk terus memeriksa kandungannya.

“Jadi, yang terpenting adalah kita yakinkan betul seluruh masyarakat yang ada dilingkungan ini sehat terutama balitanya. Tidak ada stunting, gizi buruk, kematian bayi, kematian ibu Hamil, itu yang harus kita yakinkan bersama,” ungkap Ummi Rohmi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, H. Lalu Hamzi Fikri menjelaskan, stunting terjadi karena beberapa faktor, yakni faktor pola asuh, pola makan, kemudian ada pernikahan usia muda.

BACA JUGA: Angka Stunting di Lingkungan Kamasan Turun

“Cerminan kita, stunting ini karena ada faktor pola asuh, pola makan, kemudian ada pernikahan usia muda. Untuk hal itu upaya yang bisa dilakukan jangka pendek intervensi terutama di aspek Pemberian Makanan Tambahan (PMT) salah satu yang dilakukan terutama protein hewani,” jelasnya. ***

 

 




Konsumsi Protein Hewani untuk Turunkan Angka Stuinting

Tinjau Posyandu Lingkungan Turida Barat, Wagub tekankan pentingnya konsumsi protein hewani agar angka stunting membaik sebagai hadiah  HUT Kota Mataram 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Melihat angka stunting yang masih tinggi, Wagub NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd., menekankan kepada kader Posyandu agar lebih fokus kepada asupan protein hewani yang diberikan kepada anak-anak.

“Pastikan anak-anak mendapatkan telur setiap pagi selama 2 bulan, di luar dana PMT kelurahan ya,” tuturnya pada kesempatan Kunjungan Kerja di Posyandu Subuhussalam II Lingkungan Turida Barat, Kelurahan Turida, Kecamatan Sandubaya, Mataram, Senin (29/08/22).

BACA JUGA: Lingkungan Bersih Salah Satu Faktor Penurunan Stunting

Wagub NTB meningatkan orang tua agar memberi konsumsi protein hewani untuk anak

Ummi Rohmi, sapaan akrab Wagub NTB juga menambahkan bahwa anak-anak harus dijaga makanannya.

“Jangan seneng snack aja, 1 bungkus snack sama dengan 1 telur harganya, anak-anak harus seneng makan telur, tempe, tahu, ikan laut atau tawar, ayam juga boleh, jangan lupa sayur dan buah-buahan,” ungkapnya.

Ummi Rohmi berharap Posyandu Kelurahan Turida dapat aktif setiap bulan, dengan pemberian protein hewani yang maksimal, paling tidak angka stunting dapat membaik sebagai hadiah  HUT Kota Mataram yang tinggal menghitung hari.

Selanjutnya, Ummi Rohmi juga berpesan kepada masyarakat terutama orang tua untuk bisa memenuhi kebutuhan gizi anak, jangan ada yang stunting, jangan ada kematian bayi dan ibu hamil, juga beliau titip jangan ada perkawinan dini, anak-anak harus sekolah terus sampai setinggi-tingginya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Puskesmas Cakranegara, dr. Wiwik Nurlaela melaporkan bahwa tercatat dalam 46 Posyandu yang ada dengan sasaran 4000 anak, angka stunting mencapai 20 persen atau sekitar 800 anak. 

Sedangkan angka stunting tertinggi ada di Lingkungan Turida Barat dengan jumlah 159 anak.  

BACA JUGA: Angka Stunting di Lingkungan Kamasan Turun

Sebagai penutup, Lurah Turida, Musadi Azani, mewakili warga Lingkungan Turida mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas kehadiran serta perhatian dan bantuan Wagub NTB. 

Ia berharap, semoga kunjungan Wagub akan mempererat silahturahmi. ***

 

 




Komitmen NTB Nol Emisi Karbon Tahun 2050 

Wagub NTB: Komitmen menuju NZE Tahun 2050 diikhtiarkan melalui tiga program

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah menegaskan, Provinsi NTB memiliki komitmen menuju Net Zero Emission atau Nol Emisi Karbon di tahun 2050. 

“Bagaimana kita konsen untuk Net Zero Emission. Jadi emisi gas kaca itu harus kita hilangkan di tahun 2050. Kalau Indonesia komitmennya kan di tahun 2060, NTB punya komitmen tahun 2050,” tutur Ummi Rohmi.

Ia mengatakan itu  usai menghadiri  “Invitation To The Reneweble Energy And Low Carbon Workshop” yang berlangsung di Gedung Rektorat Universitas Mataram, Jum’at (26/08/22).

Ummi Rohmi menjelaskan, ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk menuju NZE, yaitu pertama melalui Energi terbarukan (renewable energy) adalah energi yang berasal dari sumber-sumber alamiah seperti sinar matahari, angin, hujan, geothermal dan biomassa.

BACA JUGA: Duta Lingkungan Diminta Gaungkan Lingkungan di Mandalika

“Ke depan tidak ada energi dari fosil semuanya dari renewable energy karena potensinya semua ada disini, mau solar, angin, geothermal, biomasa. Itu yang akan kita ikhtiarkan ke depan,” tutur Ummi Rohmi.

Kedua, melalui program NTB Hijau, upaya pemerintah dan masyarakat untuk mengembalikan fungsi hutan yang selama ini gundul. 

Pemerintah Provinsi berkomitmen untuk terus menanam pohon untuk memberikan harapan generasi NTB di masa yang akan datang, sehingga mereka dapat melihat dan menikmati rimbunnya pohon dan hutan di NTB.

“Melalui penanaman NTB Green atau program NTB Hijau. Karena gas emisi itu juga datang dari kebakaran hutan,” ungkapnya.

Ketiga, melalui Program NTB Zero waste adalah model pengelolaan sampah yang memperlakukan sampah sebagai sumber daya. 

Ini merupakan penerapan konsep pengelolaan sampah berbasis pengurangan jumlah sampah, daur ulang sampah, penggunaan kembali sampah, dan konsep ekonomi sirkuler.

Ia juga mengajak Universitas Mataram dan perguruan tinggi lainnya untuk sama – sama mengikhtiarkan ketiga program tersebut. 

BACA JUGA: Wagub NTB Dukung SOMASI Sosialisasikan Opentender.Net

“Kita dorong melalui bekerjasama dengan akademisi salah satunya Universitas Mataram sebagai universitas yang paling terbuka di NTB ini dan kita akan gandeng bersama perguruan tinggi lainnya untuk sama sama mengikhtiarkan ini,” Ungkap Ummi. ***

 




Wagub NTB Dukung SOMASI Sosialisakan Opentender.Net

Untuk pencegahan penyimpangan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Wagub NTB mendukung sosialisasi  Opentender.Net

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengapresiasi dan mendukung Solidaritas Masyarakat Untuk Tranparansi (Somasi) NTB dalam mensosialisasikan aplikasi Opentender.Net dalam mencegah terjadinya penyimpangan pengadaan barang/jasa pemerintah. 

BACA JUGA: Kunker ke Lombok, Puan Maharani akan Blusukan ke Pasar

Wagub Sitti Rohmi dukung sosialisasi Opentender.Net
Wagub Sitti Rohmi

Menurutnya, aplikasi yang berasal dari luar daerah yang telah dikembangkan ICW perlu dikenalkan ke pemerintah.

“Kita ingin perusahaan lokal dulu yang lebih diutamakan, namun secara kualifikasi tidak memenuhi syarat sehingga perlu dikenalkan dan disosialisasikan tinggal tehnis saja,” ungkap Wagub NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat menerima Direktur Somasi NTB di pendopo Wagub Jum’at (26/08/22).

Direktur Somasi NTB, Dwi Harissanto menjelaskan, aplikasi ini merupakan salah satu yang dikembangkan lama dari  Indonesia Corupption Watch (ICW) terkait dengan pengadaaan barang dan jasa di pemerintah yang awalnya dikerjakan oleh ICW sendiri.

“Sekarang rencananya mau dikembangkan untuk pengawasan di Pemerintah Daerah bisa dilihat nanti Opentender.Net. Siapapun bisa mengakses disitu terbuka untuk publik,” jelasnya.

Ditambahkan, pihaknya saat ini sedang menawarkan ke Pemerintah Provinsi bagaimana menggunakan tools. Untuk data dan dokumennya sendiri sudah ada di Opentender.Net yang sumber datanya dari LPSE. 

Karena pihak ICW sendiri ketika mengembangkan aplikasi ini juga sudah ada MOU dengan (Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

BACA JUGA: Industrialisasi Jadi Pilihan Hadapi Ekonomi Global

Harapannya bisa digunakan karena memiliki nilai lebih salah satunya ada nilai kolaborasi  di dalamnya yang ini merupakan salah satu semangat di dalam open government lokal

“Ini bagian dari ikhtiar kami untuk mendukung Pemerintah Provinsi NTB karena aplikasi ini memiliki nilai kolaborasi di dalamnya antara pemerintah provinsi dengan kelompok masyarakat sipil,” tutupnya. ***

 

 




Sinergitas Lintas Sektor untuk Dukung Revitalisasi Posyandu

Wagub NTB menekankan pentingnya sinergitas Bappeda, Dikes, Dinsos dan intervensi dari PKK, BKOW mendukung Posyandu Keluarga

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyatakan, kolaborasi dan sinergitas lintas sektor sangat penting untuk mendukung dan mensukseskan Program Revitalisasi Posyandu di NTB.

Hal tersebut diungkapkan Ummi Rohmi sapaan akrabnya saat menghadiri dan membuka sekaligus sebagai Keynote Speaker pada Rapat Koordinasi Pokjanal Posyandu Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-NTB di Lombok Astoria Hotel, Kamis (25/08/22).

BACA JUGA: Road Show Gubernur NTB, Ini Harapan Bupati Djohan

Wagub NTB tekankan pentingnya kolaborasi dan sinergitas lintas sektor

“Berkolaborasi dan bersinergi lintas sektor itu sangat penting untuk mendukung program revitalisasi posyandu di Provinsi NTB ini,” kata Wagub.

Disinilah peran Bappeda, Dikes, Dinsos dan intervensi dari PKK, BKOW serta yang lain dalam berkolaborasi dan meyakinkan, posyandu keluarganya aktif, bagus perjalanannya, dan orang-orang yang ada di desa itu mengerti tugas dan tanggung jawabnya, jelas Ummi Rohmi. 

Ia juga berpesan kepada seluruh peserta rapat yang hadir agar 100 persen Posyandu Keluarga tiap Kab/Kota di NTB dapat aktif, berkualitas dan berdaya. 

“Tolong semuanya yakinkan agar posyandu keluarga kita aktif, berkualitas, dan berdaya. Semua unsur di tingkat desa berkerja dengan sebaik-baiknya. Stop bicara asal-asalan, langsung ke angka, ke target, dan ke action apa yang harus kita lakukan ke depan untuk pencegahan stunting,” kata Wagub..

Hadi pada Rakor tersebut yaitu, Asisten I Setda Provinsi NTB, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, Kadis PMPD Dukcapil Provinsi NTB, serta seluruh unsur Bappeda, Dikes dan DPMPD Kab/Kota se-NTB.***

BACA JUGA: Paguyuban Muslimah Diminta Atasi Masalah Domestik Perempuan

 




Wagub NTB Hadiri PAW Wakil Ketua DPRD NTB 

Wagub NTB mengucapkan selamat kepada Wakil Ketua DPRD yang baru masa jabatan 2019-2024

MATARAM.lombokjournal.com ~ Rapat Paripurna DPRD Provinsi NTB pengambilan sumpah janji dan pelantikan pimpinan DPRD Provinsi NTB pergantian antar waktu masa jabatan tahun 2019-2024, berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi NTB, Rabu (24/08/22).

Wakil Ketua DPRD terbaru, yakni Nauvar Furqoni Farinduan yang sebelumnya  menjabat Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD NTB, menggantikan Mori Hanafi, SE, M.Com.

Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang menghadiri kegiatan itu mengucapkan selamat atas terpilihnya Wakil Ketua yang baru.

BACA JUGA: Industrialisasi, Bahan Baku Jadi Produk Olahan Baru Dijual

Wagub NTB mengucapkan selamat kepada Wakil Ketua DPRD NTB yang baru

“Selamat atas pengambilan sumpah janji dan pelantikan pimpinan DPRD provinsi NTB pengganti antar waktu sisa masa jabatan tahun 2019-2024 saudara Nauvar Furqoni Farinduan. Penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya terkhusus kepada Bapak Mori Hanafi, SE, M.Comm. atas pengabdian dan kiprahnya selama ini bagi NTB,” tutur Ummi Rohmi.

Dikatakan Wagub, pembangunan di NTB diwarnai dengan berbagai kemajuan dan perkembangan yang signifikan. 

“Perkembangan yang baik ini tentu merupakan hasil ikhtiar dan sinergi kita sebagai pemangku amanah masyarakat, baik itu eksekutif maupun legislatif, prestasi ini harus terus kita pertahankan dan tingkatkan tanpa adanya koordinasi dan sinergi Dalam melaksanakan pembangunan maka berbagai tujuan yang ingin diraih,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda, S.H., M.H mengingatkan agar dalam menjalankan setiap tugas untuk tidak boleh berjalan sendiri, perlunya untuk mengingatkan sesama.

“Kami ingatkan tidak boleh berjalan sendiri dalam melaksanakan tugas dengan pemerintah provinsi NTB sehingga akan menghasilkan produk-produk dewan yang berkualitas. Ini perlu kita ingatkan bersama jangan sampai pimpinan masing-masing menjalankan tugas dan fungsinya khusus,” tegasnya.

Wakil Ketua DPRD NTB, Nauvar Furqoni Farinduan mengatakan akan terus belajar dan bersinergi untuk bisa menjalankan berbagai tugas.

“Insya Allah kita bersama-sama untuk terus bersinergi dan saya akan terus belajar dan memaksimalkan untuk menjalankan tugas kelembagaan,” pungkasnya.

Ia juga akan segera menyesuaikan diri untuk ikut serta mengidenifikasi berbagai permasalahan dengan kehadiran pimpinan DPRD yang lengkap.

BACA JUGA: Paguyuban Muslimah Diminta Atasi Masalah Domestik Perempuan

“Pertama saya harus belajar cepat, mengidentifikasi berbagai problem, permaslahan-permaslaahan yang mungkin harus segara diselesaikan dengan kehadiran pimpinan yang lengkap, karena sebelumnya ke-vakum-an pimpinan sudah hampir 3 bulan artinya PR ini harus segera diselesaikan,” tuturnya.*** 

 

 




Wagub NTB Terima Kunjungan Dewan Jaminan Sosial Nasional

Tim Monev Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) menyampaikan pada Wagub NTB telah melakukan pemantauan kinerja BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) yang terdiri dari Subiyanto, S.Sos., S.H., M.Kn dan Muttaqien, MPH., AAK bersama anggota tim, lainnya telah melaksanakan kegiatan monev ini selama tiga hari dan telah mengunjungi beberapa tempat di NTB.

Wagub NTB mendapat penjelasan terkait pemantauan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan

Saat diterima Wakil Gubernur NTB,Hj. Sitti Rohmi Djalillah, Rabu (24/08/22),  tim monev itu menyampaikan telah memberikan beberapa rekomendasi baik kepada perwakilan BPJS Kesehatan NTB dan BPJS Ketenagakerjaan NTB guna meningkatkan kinerja dan pelayanannya masing-masing.

BACA JUGA: Paguyuban Muslimah Diminta Atasi Masalah Domestik Perempuan

Kepada Wagub NTB disampaikan apresiasinya karena Pemerintah Provinsi NTB telah menerbitkan Pergub nomor 51 tahun 2020.

“Kami apresiasi kepada Pemrov NTB yang telah menerbitkan Pergub nomor 51 tahun 2020 mengenai Kewajiban Kepesertaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Hal ini membuktikan Pemrov NTB selalu ada untuk masyarakat,” kata Subiyanto.

Sementara itu, terkait diselenggarakannya kegiatan Monev ini tujuannya melakukan pemantauan langsung, sehingga dapat dibandingkan antara kebijakan dan data pengelolaan program jaminan sosial di lapangan.

Baik terkait penyelenggaraan program jaminan kesehatan yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan maupun penyelenggaraan program jaminan sosial bidang ketenagakerjaan yang dilaksanakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. 

BACA JUGA: Pemprov NTB Dukung Summit Social Responsibility Center

Selain itu, monev juga bertujuan untuk menginventarisasi permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh kedua Badan penyelenggara program jaminan sosial.***

 

 




Posyandu Terintegrasi dengan Bank Sampah di Desa Sesela

Kunker Wagub di Desa Sesela memonitor program Posyandu yang sudah terintegrasi dengan Bank Sampah

LOBAR.lombokjournal.com ~ Kunjungan Kerja (kunker) Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengunjungi Posyamdu Desa Sesela,  Kecamatan Gunungsari,  Kabupaten Lombok Barat, Senin (22/08/22), monitoring secara langsung kegiatan Posyandu yang sudah terintegrasi dengan Bank Sampah. 

Kunjungan kerja ini dilakukan untuk membuktikan kerja nyata dari program yang sudah dicanangkan oleh Wakil Gubenur Provinsi NTB.

BACA JUGA: KUnjungi Posyandu Keluarga, Wagub NTB: Stunting Masalah Gizi

Kader Posyandu Keluarga "Taman Sari" dianjurkan untuk membawa sampah plastik dua kali seminggu
Kader Posyandu

Umi Rohmi sapaan akrab Wagub mengatakan, program yang dilakukan di Desa Sesela sudah bagus.

Menurut Ummi,  sesuai dengan dialog dengan Kades bahwa Posyandu sudah terintegrasi dengan Bank Sampah.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa apa yang dipraktikkan di Desa Sesela ini sesuatu yang luar biasa. Sejak awal sudah saya sampaikan ke LHK, PMPD, bagi desa yang memiliki perhatian lebih terhadap program-program yang penting di bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan harus diperhatikan,” paparnya. 

Masih mengenai sampah,  Wagub Umi Rohmi mengatakan,  jika sampah kering dan basah di pisah tidak akan membuat masalah. 

Apabila sampah basah disatukan akan menimbulkan bau tidak sedap, lalat, dan penyakit. Kemudian sampah kering dibawa ke bank sampah akan menjadi uang, apalagi terintegrasi dengan Posyandu nantinya mendapatkan pemasukan bagi posyandu dan ibu-ibu. 

Magot yang berkembang juga apabila difokuskan dan berskala besar nantinya dapat diekspor ke Jepang, Korea dan berbagai negara lainnya. 

Hal tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, seperti ikan, ayam, dan bebek. Apabila dapat direalisasikan akan menjadi hal yang luar biasa, dimana sampah teratasi, pakan tersedia, dan ketergantungan terhadap pupuk kimia bisa berkurang.

Umi Rohmi mengajak semua masyarakat Desa Sesela khususnya ibu-ibu Posyandu untuk makan makanan alami yang ada di sekitar. Seperti telur, tahu, tempe, sayuran, buah-buahan, serta mengurangi makanan cepat saji dan snack yang mengandung MSG. 

“Makanan yang tidak sehat menyebabkan anak cepat sakit dan tidak fokus belajar di sekolah. Jangan sampai ada yang putus sekolah.  Yang berhenti sekolah  SD silahkan ambil paket A, yang berhenti di SMP silahkan ambil paket B, begitu seterusnya dan harus dituntaskan,” pungkas Wagub.

BACA JUGA: Pesantren tak Jauh dari Pelajaran Eksak, Ini Kata Wagub NTB

Kader Posyandu Keluarga “Taman Sari”,  Dusun Dasar Utama Desa Sesela, Atika mengatakan,  setiap bulan pihaknya menganjurkan untuk keluarga yang mempunyai balita untuk membawa sampah plastik dan untuk masyarakat biasa dua kali seminggu, demi terwujudnya Zero Waste.  

Keterangan lain yang berhasil dihimpun menyebutkan,  Posyandu yang ada di Desa Sesela sebanyak 11 Posyandu dengan jumlah kader 60 orang, dengan angka stunting sebanyak 11 anak dan yang beresiko stunting sebanyak 315 orang balita. ***