Wagub NTB Kunjungi Trash Festival & Art Exhibition
Pameran seni bertema A Tale of Nature and Trash yang dihadiri Wagub NTB, mengajak peduli lingkungan
MATARAM.lombokjournal.com ~ Panitia penyelenggara Trash Festival & Art Exhibition/TFAE (Festival Sampah & Pameran Seni), diminta agar media syi’ar (publikasi) kegiataan ini dilakukan lebih luas.
Karena diperlukan para pengunjung yang lebih banyak untuk mengunjungi kegiatan yang perlu diketahui orang banyak itu.
BACA JUGA: Pemprov NTB Siap Bekerjasama dengan PT Eco Solution Lombok
Wakil Gubernur NTB , Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan itu saat mengunjungi giat Trash Festival & Art Exhibition, bertempat auditorium Pameran Musium NTB, (21/10/22).
“(Panitia) Harus bisa menggandeng pihak Dinas Dikbud sehingga bisa mendorong anak-anak sekolah berkunjung mendapatkan pembelajaran langsung melalui karya lukisan yang ditampilkan,” tutur Wagub yang saat itu diampingi Kadis LHK.
Menurut Wagub, dari setiap lukisan itu memiliki cerita tersendiri. Ia mengapresiasi VIBE Center Indonesia bisa menggelar kegiatan seperti ini.
Sementara itu, CEO Vibe Center Indonesia Martina Susanti mengatakan Trash Festival & Art Exhibition VIBE Center Indonesia dekat dan akrab dengan pendekatan Appreciative Inquiry.
Pada TFAE ini fokus pada pemberian award kepada para pahlawan sampah muda yang berinovasi dalam karya seni, baik dalam bentuk seni rupa, fotografi, musik dan video.
Art Exhibition kali ini agak berbeda dari Art Exhibition lainnya.
Dengan nuansa alam, sampah, dan gerakan perubahan panitia mengambil tema A Tale of Nature and Trash.
Jika bicara tentang kisah, maka akan beragam macam kisah yang terjadi didalam kehidupan manusia, dan atas dasar itulah pameran seni rupa A tale of Nature and Trash (Kisah Alam dan Sampah, red) dilaksanakan.
“Pameran seni rupa ini adalah sebuah perhelatan yang ingin mengajak kita semua bisa memaknai kisah-kisah, dan perpaduan harmonis antara alam dan sampah yang tak terpisahkan,” pungkasnya.
BACA JUGA: Masalah Lingkungan Tak Main-main, Ini Kata Wagub NTB
Selain itu, dirinya mengajak para perupa Indonesia untuk berkontribusi, menyampaikan pesan dan mengambil bagian dalam gerakan peduli lingkungan melalui goresan karya. Terutama melihat sampah sebagai sebuah inspirasi dari karya seni dua atau tiga dimensi yang nantinya akan bisa dinikmati dan diapresiasi oleh khalayak pengunjung. ***