Survei BPS NTB Terkait Pendidikan Ditanggapi Kadis Dikbud 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Aidy Furqan mengatakab, hasil Survei BPS NTB sejalan dengan berbagai inovasi pendidikan 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Long From Sensus Penduduk 2020 (SP2020) Provinsi NTB yang dirilis BPS NTB, Senin (30/01/23), bahwa terjadi peningkatan taraf pendidikan antar generasi, ditanggapi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqan,M.Pd.

BACA JUGA: Taraf Pendidikan Antar Generasi di NTB Meningkat

Menurutnya, Hasil SP2020 BPS Provinsi itu sejalan Ikhtiar memajukan Pendidikan di NTB.

“Sejalan dengan ikhtiar pemprov NTB untuk dapat terus memajukan pendidikan NTB, dimulai dari menetapkan arah kebijakan pembangunan pendidikan. Di antaranya, meningkatkan akses pendidikan yang berkeadilan, meningkatkan mutu dan daya saing dan Meningkatkan peran serta masyarakat,” kata Aidy Furqan.

Dijelaskan, berbagai inovasi dihadirkan untuk terus memajukan pendidikan di NTB, sehingga menghadirkan generasi yang mampu berdaya saing. 

“Pemprov NTB membentuk berbagai inovasi-inovasi yang mampu mewujudkan arah kebijakan tersebut,” tuturnya.

Inovasi – inovasi tersebut, di antaranya: menetapkan strategi THE POWER OF 5P meliputi Profile, Penampilan, Pelayanan, Peran serta dan Prestasi. 

Untuk memajukan SMA ditetapkan program unggulan diantaranya SMA Gemilang Prestasi, SMA Terbuka, Sekolah Penggerak. 

Sedang untuk memajukan SMK ditetapkan strategi belajar Project Based Learning (PjBL) and Production Based Learning (PBL), SMK Gemilang Karya,SMK BLUD dan Untuk memajukan SLB, diprogramkan SLB Vokasi, layanan pendidikan inklusif dan lain-lain. 

BACA JUGA: Angka Kematian Ibu dan Anak di NTB Menurun

Namun, dalam Aidy Furqan tidak menyinggung disparitas atau kesenjangan peningkatan kualitas pendidikan antara desa-kota. ***

 

 

 




Taraf Pendidikan Antar Generasi di NTB Meningkat

Menurut BPS NTB, isu disaparitas desa-kota dalam peningkatan taraf pendidikan, ini perlu perhatian semua pihak

MATARAM.LombokJournal.com ~ Taraf pendidikan di NTB mengalami kenaikan antar generasi milenial yang lahir dari tahun 1981-1996, Generasi X dari tahun 1965-1980 dan Baby Boomer dari tahun 1946-1964. 

Namun Statistisi Madya Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Dr. Arrief Chandra Setiawan, SST

BACA JUGA: Angka Kematian Ibu dan Anak di NTB Menurun

Dr. Arief Chandra Setiawan, SST., M.Si menjelaskan, peningkatan taraf pendidikan antar generasi masih dihadapkan pada isu  disparitas antara desa-kota. 

“Sehingga perlu menjadi perhatian bersama  untuk bersinergi membantu anak-anak mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas  dengan menjaga prinsip “equity of access to quality education” di semua wilayah,” tuturnya.

Ia menyampaikan itu  saat memberikan berita resmi statistik BPS hasil Long From Sensus Penduduk 2020 (SP2020) Provinsi NTB, Senin (30/01/23).

Milenial kelahiran 1981-1996 tidak sekolah sebanyak 2.66 persen, tidak tamat SD sebanyak 6.91 persen, SD sebanyak 22.94 persen, SMP 20.16 persen, SMA sebanyak 31.8 persen, DI/DII/Diii sebanyak 2.82 persen , DIV/S1 sebanyak 12.67 persen, profesi sebanyak 0.12 persen dan S2 sebanyak 0.45 persen. 

Generasi X dari tahun 1965-1980 tidak sekolah sebanyak 11.75 persen, tidak tamat SD sebanyak 16.57 persen, SD sebanyak 32.14 persen, SMP 12.97 persen, SMA sebanyak 18.95 persen, DI/DII/Diii sebanyak 1.14 persen , DIV/S1 sebanyak 6 persen, profesi sebanyak 0.12 persen dan S2 sebanyak 0.43 persen. 

Baby Boomer dari tahun 1946-1964, tidak sekolah sebanyak 30.97 persen, tidak tamat SD sebanyak 24.61 persen, SD sebanyak 26.96 persen, SMP 4.8 persen, SMA sebanyak 7.05 persen, DI/DII/Diii sebanyak 1.09 persen , DIV/S1 sebanyak 4.15 persen, Profesi sebanyak 0.02 persen dan S2 sebanyak 0.35 persen. 

BACA JUGA: Pengukuhan Pengurus Provinsi Kick Boxing NTB

“Mayoritas tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh generasi baby boomer adalah tidak atau belum pernah sekolah, mayoritas tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh generasi x di NTB adalah SD/Sederajat, sementara tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh generasi milenial adalah SMA/Sederajat,” jelasnya.***