Rekening Nasabah Bobol, Bank Harus Bertanggung Jawab

Ini kisah nyata, Rekening Nasabah dibobol secara bertahap tapi pihak Bank tak mau bertanggung jawab

Penulis: Erlin, mahasiswa UMMAT semester 2 Nim: 2021B1B021

lombokjournal.com ~ Beredar  berita kehilangan  isi saldo rekening Nasabah di salah satu Bank di Bima Rabu, 23 Maret 2022 senilai  Rp91.830.538,00. 

Aisyah dan Sirajudin pasangan suami istri yang memiliki rekening saldo sejak awal dari tanggal (23/03/22) terjadi transaksi dengan saldo awal Rp91.830.538,00, tiba-tiba rekening nasabah itu dibobol oknum tertentu (Ini nyata tapi maaf saya tak menyebut nama bank).

Dari dalam dengan pencairan awal Rp50.000.000,00 sehingga sisa saldo menjadi Rp 41.830.538,00, dibobol lagi Rp40.000.000,00 hingga disisakan  Rp1.824.038,00.

Dan dibobol lagi Rp1.500.000,00 hingga saldo di angka Rp317.000,00 dan dibobol lagi Rp200.000,00 hingga saldo terakhir Rp111.038,00.

Sementara Nasabah melapor kepada pihak Bank dan merasa tidak pernah menarik saldo dari rekeningnya. Pihak Bank meminta waktu kurang lebih 2 minggu, sedangkan Nasabah menolak dan uangnya minta dikembalikan. 

BACA JUGA: Daur Ulang Sampah Plastik di NTB Jadi Batako

Pada keesokan harinya istri korban kembali menemui pihak Bank, pagi itu istri korban membuat kehebohan saat sedang duduk di ruangan tunggu bersama para Nasabah lainnya yang melakukan antrian, tiba-tiba Aisyah berteriak histeris menuntut uangnya dikembalikan.

Sepertinya Aisyah tak mampu lagi membendung duka yang dialaminya, hingga dirinya berteriak histeris. Sontak saja kejadian tersebut menjadi perhatian Nasabah lainnya yang sudah memenuhi ruang tunggu Bank tersebut.

Aisyah kembali menuding pihak Bank yang terkesan tak mau bertanggung jawab atas raibnya saldo rekening milik suaminya. 

Aksi yang dikawal ketat oleh aparat pengamanan Bank tersebut, lagi-lagi tak membuahkan hasil dari pihak Bank. 

Bukan kali pertama kejadian seperti ini terjadi di kalangan masyarakat. Menurut saya ini adalah salah satu kelalaian pihak Bank dalam menjaga keamanan, membantu, dan melayani masyarakat. 

Kenapa saya katakan seperti itu, seharusnya pihak Bank merespon cepat aksi dan keluhan korban karena itu merupakan tanggung jawab penuh dari  pihak Bank.

Contohnya  pada jumat, 30 juli 2021 telah terjadi kasus yang sama meskipun di daerah yang berbeda, yaitu kehilangan isi saldo rekening Nasabah senilai Rp35.000.000,00. 

Karena ini bukan kasus pertama, artinya merupakan pengulangan dari kasus sebelumnya, seharusnya pihak bank menyadari bahwa keamanan harus diperketat agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. 

Artinya ada peningkatan dari kasus sebelumnya, peningkatan seperti apa? 

BACA JUGA: Bulan Ramadhan yang Menakjubkan

Ya, seperti yang kita ketahui bersama pada tahun 2021 kehilangan isi saldo senilai Rp35.000.000,00, dan di tahun 2022 kehilangan isi saldo senilai Rp91.830.538,00.

Saya tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan, karena meningkatnya jumlah uang Nasabah yang hilang atau dibobol dalam kasus tersebut.

Saya harap kepada pihak Bank dan pihak yang berwajib lebih tegas dalam menjalani tugas dan kewajiban dalam menangani kasus seperti ini. 

Kejadian harus menjadi pelajaran bersama, dan semoga semua masalah terselesaikan tanpa ada pihak yang dirugikan.***