Aksi Kemanusiaan di KSB, Rachmat Hidayat Kirim Bantuan 

Rachmat Hidayat melakukan aksi kemanusiaan untuk korban banjir Taliwang, mengirim tiga truk makanan 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Tiga truk bantuan untuk para korban banjir di Taliwang, Sumbawa Barat, sebagai aksi kemanusiaan yang disalurkan hari Minggu (19/02/23) pagi.

Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat mengirim bantuan itu untuk meringankan beban para korban banjir di dua kecamatan yang mencapai 39 ribu jiwa.

“Tolong menolong dan membantu sesama itu adalah kodrat kita sebagai manusia,” kata Rachmat Hidayat.

BACA JUGA: Porprov XI NTB Dimulai! Kedepankan Persaudaraan dan Persahabatan

Tiga truk bantuan Rachmat Hidayat semata-mata sebagai aksi kemanusiaan

Banjir di Sumbawa Barat terjadi pada Senin, tanggal 13 Februari lalu, menerjang dua kecamatan, yakni Brang Rea dan Taliwang. Sedikitnya 10.457 rumah terendam dan mengakibatkan 39.972 jiwa ikut terdampak. 

Banjir juga merendam lahan pertanian dan merusak tanaman seluas 900 hektare. Sebagian besar korban berada di Kecamatan Taliwang. Di Kecamatan Brang Rea, banjir terjadi di lima desa. 

Sementara di Kecamatan Taliwang, menerjang seluruh kelurahan di Ibu Kota Kabupaten Sumbawa Barat tersebut.

Tiga truk bantuan dari Rachmat Hidayat diberangkatkan dari Mataram. Rachmat yang sedang berada di Jakarta karena sedang menjalankan agenda kedinasan yang padat dalam kapasitasnya sebagai Anggota Komisi VII DPR RI, tidak bisa hadir menyerahkan langsung bantuan kemanusiaan tersebut. 

Ketua DPD PDIP NTB ini menginstruksikan Ketua DPD PDIP Sumbawa Ahmad Rafiq dan Ketua DPD PDIP Sumbawa Barat Kaharuddin Umar mengawal dan menyalurkan bantuan tersebut setelah tiba di Sumbaqa dari Mataram.

Tanpa menunggu lama, bantuan kemudian langsung disalurkan kepada masyarakat yang terkena dampak banjir di dua kecamatan. 

Bantuan antara lain berupa mie instan, telur, dan air mineral. Penyerahan dilakukan bersama-sama para pengurus PDIP dari Sumbawa dan juga Sumbawa Barat.

Bantuan mie instan, telur, dan air mineral tersebut kata Rachmat, memang masih sangat dibutuhkan warga yang terdampak banjir. 

BACA JUGA: Kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI ke Desa Korporasi Sapi

Kondisi masyarakat yang terkena dampak banjir memerlukan perhatian menyeluruh. 

Selain kebutuhan makanan, air minum dan air bersih menjadi salah satu yang sangat krusial dibutuhkan, lantaran sumur milik warga ikut terendam dan kini malah berisikan lumpur. 

Fasilitas PDAM belum pulih lantaran di banyak tempat ada pipa yang rusak diterjang banjir dan butuh waktu untuk pulih.

“Bantuan ini tentu tidak seberapa. Mengingat besarnya jumlah saudara-saudara kita di Sumbawa Barat yang terkena dampak. Mudah-mudahan bantuan ini bisa turut meringankan beban,” kata Rachmat.

Politisi senior NTB ini menegaskan, bantuan itu juga merupakan salah satu bentuk kepedulian PDI Perjuangan untuk bergotong-royong, dan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat yang mengalami musibah.

Sebelum penyaluran bantuan dari dirinya tersebut, Rachmat telah lebih dahulu menginstruksikan agar seluruh pengurus dan kader PDIP di Sumbawa dan Sumbawa Barat bergerak cepat membantu warga yang terdampak banjir. 

Hal itu dilakukan begitu Rachmat menerima informasi awal pekan lalu terkait bencana hidrometeorologi yang terjadi di Sumbawa Barat.

“Membantu sesama itu sama sekali tidak perlu menunggu alasan. Seluruh kader dan pengurus PDI Perjuangan menjadikan itu sebagai pedoman,” kata Rachmat.

Ditegaskannya, aksi kemanusiaan ini juga jauh pula dari kepentingan-kepentingan politik. Apa yang dilakukan Rachmat dengan membantu korban bencana banjir Sumbawa Barat adalah aksi kemanusiaan belaka. 

Sebab, sebagai Anggota DPR RI, Rachmat berasal dari daerah pemilihan Pulau Lombok.

BACA JUGA: Pemuda Diharapkan Bersatu Membangun Daerah

“Bantuan ini adalah murni tolong-menolong dalam kebaikan,” tandasnya.

Sementara itu, secara terpisah, Ketua DPD PDI Sumbawa Ahmad Rofiq yang turut menyerahkan bantuan dari Rachmat Hidayat menjelaskan, bantuan tersebut adalah respons dari Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat atas kesusahan yang dialami masyarakat. Rofiq mengemukakan, hingga kemarin kondisi warga yang menjadi korban banjir masih cukup memprihatinkan. 

Sebab, rumah-rumah penduduk rupanya memang tergenang cukup lama.

“Pak Rachmat Hidayat menjadi teladan kami para pengurus dan kader PDIP untuk bertindak sebagaimana yang beliau lakukan, yakni selalu hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan,” katanya.

Ketua DPRD Sumbawa ini mengatakan, PDI Perjuangan akan selalu berusaha membantu masyarakat sebagai bentuk kepedulian atas penderitaan yang dialami masyarakat yang terkena bencana alam.

Dalam menyalurkan bantuan kemarin, Rofiq menambahkan, dirinya bersama Ketua DPD PDIP Sumbawa Barat, Kaharudin Umar, yang juga merupakan Ketua DPRD Sumbawa Barat, menitipkan pesan Ketua  DPD PDIP NTB agar masyarakat selalu tabah menghadapi musibah.

BACA JUGA: Banjir Taliwang, Bang Zul Terjun Langsung Bantu Korban

“Pak Ketua DPD menitipkan pesan kepada warga yang terdampak bencana, inilah saatnya kita bangkit. Insya Allah, dengan saling membantu secara gotong-royong, akan mampu meringankan beban masyarakat KSB,” katanya. ***

 

 




Rachmat Hidayat Mengemban Amanah dari Hamba Allah 

Rachmat Hidayat mempersilakan pengurus pembangunan masjid dan musala daerah di Pulau Lombok mengusulkan kebutuhan pembangunan masjid dan musala 

LOTIM.LombokJoirnal.com ~ Mengemban amanah dan kepercayaan dari seorang Hamba Allah, Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat, menjembatani penyaluran bantuan untuk pembangunan masjid dan musala di Pulau Lombok. 

Ikhtiar nyata mendukung dakwah untuk membangun masyarakat yang berakhlakul karimah.

Akhir pekan lalu, usai menyerahkan bantuan kursi roda elektrik pada salah seorang pensiunan abdi negara yang menderita lumpuh akibat stroke, Sabtu (28/01/23), Rachmat bergegas menuju Masjid As-Syafi’iyah di Lingkungan Bermis II, Kelurahan Kembang Sari, Kecamatan Selong, Lombok Timur.

Pengurus dan takmir masjid telah menanti kehadiran Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini di sana

Sudah satu pekan, para tukang bekerja memasang paving blok seluas 700 meter yang mengitari seluruh halaman salah satu masjid terbesar di Kelurahan Kembang Sari tersebut. Sesuai jadwal, hari itu pemasangan ditargetkan rampung.

Selain bersilaturahmi dengan para pengurus dan takmir masjid, Rachmat ingin mengecek langsung pemasangan paving blok tersebut. Memastikan seluruhnya benar-benar paripurna.

BACA JUGA: Rachmat Hidayat Bantu Kursi Roda Pensiunan Dinas Kehutanan

Rachmat Hidayat mempersilahkan pengurus pembangunan masjid untuk menyampaikan permohonan bantuan

“Bantuan paving block Masjid As-Syafi’iyah ini adalah salah satu bantuan dari hamba Allah yang ingin beribadah, tapi tidak ingin diketahui dan disebut namanya,” ucap Rachmat.

Hamba Allah itu, memberikan amanah dan kepercayaan kepada dirinya untuk menjembatani penyaluran bantuan tersebut kepada umat. Sejauh peruntukannya terkait pembangunan masjid dan musala.

Rachmat pun mempersilakan pengurus pembangunan masjid dan musala dari berbagai daerah di Pulau Lombok untuk mengusulkan apa yang dibutuhkan untuk pembangunan masjid dan musala di daerahnya.

Selanjutnya akan diteruskan dirinya kepada sang dermawan.

“Insya Allah akan dipenuhi. Silakan disampaikan,” imbuhnya.

Dia memberi garansi prosesnya tak ribet. Nantinya, seluruh material dan biaya yang dibutukan akan disiapkan. Termasuk untuk tukang yang akan bekerja. 

Sehingga tak lagi harus menjadi hal yang dipusingkan oleh para pengurus masjid dan musalah.

Tiba di depan gerbang masjid, Ketua Panitia Pembangunan Masjid As-Syafi’iyah Yayak Sutariyadi menyongsong kedatangan Rachmat. 

Sejumlah pengurus takmir masjid juga bergegas ikut menyambut. Rachmat kemudian diajak berkeliling melihat langsung paving blok bagian halaman masjid yang pemasangannya telah rampung.

“Insya Allah hari ini sesuai jadwal sudah rampung semuanya,” turut Yayak.

Untuk pemasangan paving blok seluas 700 meter tersebut, total ada tujuh tukang yang bekerja. Memiliki waktu sepekan, rupanya mereka bekerja dari pagi hingga malam. Rata-rata mereka baru selesai bekerja menjelang pergantian hari pukul 24.00 Wita. Kecuali Jumat, para tukang libur.

BACA JUGA: Angka Kematian Ibu dan Anak di NTB Menurun

Atas nama seluruh warga, jamaah, pengurus, dan takmir masjid, Yayak menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa syukur, masjid As-Syafi’iyah begitu diperhatikan dan dibantu oleh Rachmat Hidayat. Pemasangan paving block tersebut kini memudahkan jamaah untuk beribadah. Tak lagi mereka harus khawatir dan waswas, halaman masjid akan becek manakala hujan turun.

Kepada para pengurus dan takmir masjid, Rachmat menyampaikan, bantuan itu bukanlah datang dari dirinya. Melainkan dari seorang hamba Allah yang ingin membantu umat, namun memercayakan penyaluran bantuan tersebut melalui dirinya.

Rachmat menuturkan, dirinya hanya bertindak sebagai penyambung lidah rakyat. Pihak yang menjembatani kepentingan umat. Sehingga kata Anggota Komisi VIII DPR RI ini, ucapan terima kasih sepantasnya untuk hamba Allah yang begitu dermawan telah membantu kepentingan umat.

“Alhamdulilah, syukur kita pada Allah, jika melalui bantuan ini, seluruh masyarakat dan jamaah Masjid As-Syafi’iyah kini bisa menjadi lebih nyaman dan lebih khusyuk dalam beribadah,” imbuh Rachmat, sembari melanjutkan pemantauan dan melihat langsung tukang yang sedang bekerja.

Kepada media, Yayak menuturkan, proses pengajuan bantuan paving blok tesebut begitu sederhana. Hanya melalui sambungan telepon, kemudian langsung terealisasi.

“Kebetulan, ada warga kami yang rumahnya persis di depan masjid kenal dengan beliau, Pak Rachmat. Kami meminta bantuan agar bagaimana caranya hajat jamaah Masjid As-Syafi’iyah bisa disampaikan. Sekiranya pun ada hal yang dibutuhkan dari pengurus masjid dan jamaah, akan kami siapkan,” tutur Yayak.

Betapa bersyukurnya warga dan jamaah masjid ini. Begitu hajat tersebut disampaikan melalui sambungan telepon, pada saat itu juga, usulan paving block ini langsung disetujui oleh Rachmat. Hari berikutnya, seluruh material yang dibutuhkan datang, bersamaan dengan para tukang yang siap mengerjakan pemasangannya.

“Sungguh kami sangat bersyukur pada Allah. Kami juga benar-benar terharu. Begitu dimudahkannya jalan yang diberikan Allah kepada kami melalui Pak Rachmat,” kata Yayak.

Pada kesempatan pertama berkumpul, doa pun dipanjatkan seluruh jamaah di masjid. Mereka bermunajat kepada Allah SWT untuk memberikan anugerah dan maghfirah bagi mereka yang telah mengulurkan tangan membantu pembangunan masjid tersebut.

Atas semua itu, Rachmat berikhtiar untuk terus menata hati dan meluruskan niat. Dia tak ingin bantuan pembangunan tempat ibadah ini dikait-kaitkan dengan kepentingan politik.

Pun jika kini bantuan penyaluran bantuan ini muncul di pemberitaan media, semata sebagai bagian dari tanggung jawab dan akuntabilitas untuk kepercayaan dan amanah yang telah dititipkan seorang hamba Allah pada dirinya.

BACA JUGA: Kepatuhan Pelayanan Publik di NTB, Harus Tetap di Zona Hijau

Selain itu, Rachmat pun meneguhkan komitmen. Sebagaimana PDI Perjuangan, partai tempatnya bernaung yang memiliki komitmen untuk terus bergotong royong membangun tempat ibadah.

Dan mendukung setiap usaha dan langkah dakwah yang bertujuan untuk membangun masyarakat yang memiliki akhlakul karimah, Rachmat berikhtiar melakukan hal serupa. Rachmat ingin berkhidmat untuk terus melayani umat. ***

 




Rachmat Hidayat Bantu Kursi Roda Pensiunan Dinas Kehutanan

Mendenghar kabar pensiunan Dinas Kehutanan Ltim terserang stroke, Rachmat Hidayat datang memberi bantuan kursi roda elektrik warna eerah

LOTIM.LombokJournal.com ~ Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat kembali menggelar aksi kemanusiaan. 

Setelah di Lombok Barat, kali ini, kegiatan membantu sesama tersebut digelar di Gumi Patuh Karya, Lombok Timur.

Rachmat menyambangi Lingkungan Bermis II di Kelurahan Kembang Sari, Kecamatan Selong, Lombok Timur, Sabtu (24/01/23) siang, 

Anggota Komisi VIII DPR RI tersebut membesuk Achmad Fadillah, pensiunan ASN Dinas Kehutanan Lombok Timur yang sakit diserang stroke.

Rachmat membawa bantuan kursi roda elektrik untuk Fadillah, dan menyerahkannya langsung kepada pensiunan abdi negara yang sudah purna tugas pada tahun 2003 silam itu.

“Ini sepenuhnya adalah kegiatan aksi kemanusiaan. Tak ada kaitannya dengan politik. Karena sesungguhnya hidup kita sebagai manusia bukan tentang bagaimana menikmati, melainkan bagaimana berbagi,” kata politisi kharismatik ini.

BACA JUGA: Racmat Hidayat Bantu Penderita Disabilitas di Lingkungan Gomong Mataram

Bantuan kursi roda dari Rachmat Hidayat itu semata-mata kegiatan aksi kemanusiaan
Rachmat Hidayat dan Acmad Fadillah

Rachmat segera menghubungi Kementerian Sosial dan meminta dikirimkan kursi roda elektrik sebagai bagian dari program aspirasinya sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI. Ia mendapat informasi kalau Achmad Fadillah menderita lumpuh karena serangan stroke. 

Rachmat bersyukur, tidak butuh waktu lama, kursi roda elektrik ini disiapkan dan dikirim Kemensos ke Mataram.

“Kursi roda ini mudah-mudahan dapat membantu Pak Fadillah bisa tetap mandiri dalam beraktivitas dan beribadah,” imbuh Rachmat.

Kerabat dan putra-putri Achmad Fadillah menyongsong kedatangan Rachmat dan rombongan dengan suka cita. 

Mereka menyampaikan ucapan terima kasih untuk seluruh perhatian Ketua DPD PDI Perjuangan NTB tersebut untuk Achmad Fadillah dan keluarga.

Rachmat sendiri datang dengan didampingi Ketua DPC PDI Perjuangan Lombok Timur Ahmad Sukro dan Anggota DPRD Lombok Timur dari PDIP yakni Nirmala Luk Santi, Marianah, dan Baiq Nurhasanah. Hadir pula politisi senior PDIP NTB yang juga mantan Anggota DPRD Lombok Timur H Jumat Dahlan dan sejumlah pengurus PDIP lainnya.

Kebetulan, pada hari yang sama, jajaran PDIP Lombok Timur memang akan menggelar aksi penanaman pohon dan penghijauan di Kecamatan Sakra, sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-50 PDI Perjuangan sekaligus perayaan ulang tahun ke-76 Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Prof. Dr. (H.C.) Hj Megawati Soekarnoputri. 

Rachmat sendiri pada pagi hari sebelum menjenguk Achmad Fadillah, telah mencanangkan Gerakan PDIP untuk menanam pohon dan aksi bersih-bersih daerah aliran sungai di Dusun Selojan, Desa Presak, Batukliang, Lombok Tengah. 

Gerakan tersebut kemudian dilakukan serentak pada hari yang sama oleh pengurus PDIP di seluruh Kabupaten/Kota di NTB.

Bagi Rachmat, Achmad Fadillah adalah sosok pejuang lingkungan. Rachmat yang mengawali karir politiknya dari Lombok Timur, tahu persis, bagaimana Fadillah mendedikasikan karir birokratnya yang panjang untuk menyelamatkan hutan di Lombok Timur. 

Fadillah terlibat dan berada di garis depan untuk memimpin berbagai aksi penghijauan hutan di kawasan Sambelia, salah satu daerah di kaki Gunung Rinjani yang masuk wilayah Lombok Timur. 

Juga aktif menjaga dan menghijaukan kawasan Gawah Sekaroh, salah satu kawasan hutan di Lombok Timur bagian selatan.

Karena itu, jika kini dirinya begitu responsif membantu kursi roda elektrik saat menerima kabar kalau Achmad Fadillah menderita lumpuh, hal itu kata Rachmat adalah wujud penghormatan atas seluruh dedikasi, jasa, dan pengabdian yang diberikan Fadillah untuk lingkungan.

BACA JUGA: Kadis Kominfotik NTB Ajak GJI Sampaikan Pesan Kebaikan

“Bantuan ini tentu tak akan sebanding dengan dedikasi dan pengabdian yang sudah beliau berikan,” ucap Rachmat.

Kepada sosok-sosok yang begitu memperhatikan keberlanjutan lingkungan seperti Achmad Fadillah, kata Rachmat, PDI Perjuangan ingin menyampaikan rasa terima kasih. 

Sebab, pengabdian mereka sejalan dengan perhatian besar yang diberikan oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Hj Megawati Soekarnoputri, yang memiliki rasa cinta Tanah Air dan begitu mencintai bumi dan lingkungan.

Rasa cinta itu hingga kini terus dibangun Ibu Mega dan menjadi kultur partai, agar setiap kader partai benar-benar menaruh rasa cinta pada tanaman dan lingkungan.

Aksi-aksi penghijauan dengan menanam pohon kata Rachmat, berperan besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan hidup. 

Sebab, pohon mampu memproduksi oksigen, menyimpan karbon, dan bahkan menghasilkan buah maupun bahan obat yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pohon juga menjadi tempat berlindung dan rumah dari berbagai spesies binatang.

”Dan jangan pernah lupa, pohon juga menjadi sumber daya penting bagi kehidupan dan peradaban,” imbuhnya.

Rachmat menekankan, aksi penghijauan dan menanam pohon adalah cara terbaik merawat kehidupan. Dan itulah mengapa, Ibu Mega tiada henti menginstruksikan kepada seluruh kader untuk bergerak konkret dalam merawat bumi secara bersama-sama.

“Bantuan ini adalah wujud terima kasih kami untuk pengabdian pada lingkungan yang sudah dilakukan Pak Achmad Fadillah,” kata Rachmat.

Kustadi dari Sentra Paramita Mataram, unit kerja milik Kementerian Sosial di NTB menjelaskan, kursi roda elektrik untuk Achmad Fadillah bersumber dari Program Aspirasi H Rachmat Hidayat yang dikirim langsung Kementerian Sosial. 

Harga satu unit kursi roda elektrik tersebut mencapai Rp 27 juta.

“Kursi roda elektrik ini canggih karena dilengkapi dengan berbagai fitur yang memudahkan penderita mengoperasikannya secara mandiri dan simple,” kata Kustadi.

Usai penyerahan, Fadillah pun langsung mencoba kursi roda elektrik tersebut di halaman rumahnya. 

Sejumlah petugas dari Sentra Paramita Mataram juga membantu dengan menerangkan secara tekun dan detail terkait dengan fungsi-fungsi pada fitur kursi roda elektrik beserta cara mengoperasikannya. 

Fadillah dan keluarganya pun terlihat menyimak dengan sangat seksama.

Tanggapi Situasi Terkini Politik NTB

Pada kesempatan yang sama, Rachmat Hidayat sempat menjawab pertanyaan media terkait situasi terkini perpolitikan di NTB. Awak media meminta tanggapan terhadap sejumlah dinamika politik yang membelit sejumlah Parpol di NTB, dimana terjadi aksi lompat pagar elite partai. 

Selain itu, ada juga pucuk pimpinan partai yang dicopot dari jabatannya lalu diganti oleh orang yang baru dan bahkan merupakan pecatan dari partai lain.

Politisi senior NTB ini mengemukakan, apa yang terjadi tersebut adalah situasi yang biasa. Dinamika terjadi adalah di tingkatan elite partai, bukan dinamika di masyarakat. Karena itu kata Rachmat, situasi tersebut tak akan banyak berdampak pada masyarakat secara luas.

“Ini tak ubahnya seperti meteror-meteor yang bertabrakan di angkasa. Saling baku hantam sesama meteor. Pada akhirnya, hanya akan menjadi debu ketika tiba di tanah,” kata Rachmat.

Rachmat terus mencermati dinamika yang terjadi tersebut. Namun, dia menegaskan, PDI Perjuangan tidak menjadi bagian dari meteor-meteor tersebut. 

Karena itu, jika kini sejumlah partai politik di NTB disibukkan dengan dinamika akibat ulah dan tindakan elite di partai tersebut, PDIP NTB memilih terus bersama-sama rakyat NTB.

PDIP NTB kata Rachmat, istiqomah untuk membantu masyarakat, tanpa embel-embel kepentingan politik sesaat di belakangnya. 

BACA JUGA: Expo Karya Siswa SMA-SMK untuk Meriahkan WSBK 2023

Bantuan tersebut antara lain berupa bantuan UMKM, bantuan beasiswa, bantuan RTLH, dan juga bantuan untuk Pondok Pesantren seperti pembangunan ruang kelas baru.

Untuk tahun 2023 ini, Rachmat menginformasikan, dirinya menyiapkan program penyaluran beragam bantuan sosial untuk masyarakat di Pulau Lombok tanpa memandang latar belakang, kepentingan, maupun strata sosialnya.

“Siapa pun warga Lombok yang memerlukan bantuan terkait tupoksi Komisi VIII DPR RI, saya akan bantu tanpa ada birokrasi bertele-tele dan potongan sesenpun,” katanya.

Ia menekankan, setiap bantuan tersebut akan dipublikasi secara terbuka dan transparan sebagai bagian dari akuntabilitas dirinya sebagai Wakil Rakyat dari dapil Pulau Lombok. (*) 

 

 




Aksi Kemanusiaan Rachmat Hidayat di Lobar Berlanjut

Mantan Kades Kuripan Lalu Maiwarte lumpuh, aksi yang dilakukan Rachmat Hidayat Datang sumbang kursi roda elektrik warna merah 

LOBAR.LombokJournal.com ~ Usai menggelar dapur umum dan menyantuni anak yatim dan janda miskin sebagai rangkaian rasa syukur dan kebahagiaan atas HUT PDI Perjuangan ke-50 dan Ultah Ketua Umum DPP PDIP Hj Megawati Soekarnoputri ke-76, aksi Rachmat berlanjut dengan menyumbang kursi roda elektrik di Gumi Patut Patuh Patju, Selasa (24/1/2023) pagi.

Rachmat bergegas menyambangi Desa Kuripan Induk, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat. Di desa ini, membesuk mantan kepala desa Kuripan yang begitu dicintai warganya, Lalu Maiwarte. 

Mantan Kades ini bisa disebut legendaris itu sedang sakit. Ia diserang stroke, kakinya lumpuh.

Rachmat membawa bantuan kursi roda elektrik untuk Lalu Maiwarte, dan menyerahkannya langsung kepada Kepala Desa Kuripan yang menjabat dari tahun 1979 hingga 1997 tersebut.

BACA JUGA: Kader PDIP NTB Bahagia Rayakan Ultah Bu Mega ke 76

Aksi sumbang kursi roda elektrik yang dilakukan Rachmat Hidayat

“Begitu mendapat informasi kalau beliau, Lalu Maiwarte terkena serangan stroke dan menderita lumpuh, saya langsung telepon ke Kemensos untuk dikirimkan kursi roda elektrik. Alhamdulillah, tidak butuh waktu lama, kursi roda elektrik ini sudah bisa dipakai oleh beliau hari ini,” kata Rachmat.

Kedatangannya diiringi sejumlah Pengurus DPC PDI Perjuangan Lombok Barat yang dipimpin oleh Ketua dan Sekretaris DPC,  Lalu Muhammad Ismail dan Nyoman Widhi Arsana. Tampak hadir juga Baiq Nurjani, Anggota DPRD Lombok Barat dari PDI Perjuangan. 

Kerabat dan putra-putri Lalu Maiwarte menyongsong kedatangan Rachmat dan rombongan dengan suka cita.

“Syukur alhamndulilah, Mamiq saya diberikan sumbangan kursi roda elektrik dari Anggota DPR dapil Lombok, H Rachmat Hidayat,” ujar Baiq Nelly, salah putri Lalu Maiwarte saat menyambut kedatangan Rachmat.

Kepada Rachmat, Nelly menuturkan, beberapa pekan lalu, usai menunaikan salat Subuh, ayahnya terserang stroke dan sejak itu kakinya lumpuh tidak bisa berjalan. 

Saat ini masih dalam perawatan dokter secara intensif. Ini adalah serangan stroke kedua, setelah penyakit otak dan pembuluh darah tersebut terjadi pada tahun 2007 silam.

Rachmat pun menjelaskan alasan mengapa dirinya begitu responsif membantu kursi roda elektrik, sesaat setelah menerima kabar kalau mantan Kades Kuripan tersebut menderita lumpuh. 

Hal tersebut adalah wujud penghormatan atas seluruh dedikasi, jasa, dan pengabdian Lalu Maiwarte. Selama dua dekade Maiwarte melayani masyarakat. Sebuah rentang waktu yang lama untuk sebuah pengabdian buat rakyat.

BACA JUGA: Upaya Mengembalikan Senyum Anak-anak NTB

“Beliau ini salah satu tokoh yang masih sangat dihormati masyarakat Kuripan hingga kini,” imbuh Rachmat.

Selain itu, Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini juga tahu persis, selama Lalu Maiwarte memangku amanah sebagai kepala desa, sangat peduli pada lingkungan. 

Tak terhitung aksi penghijauan dan penanaman pohon diinisiasi sehingga lingkungan Kuripan begitu lestari hingga kini. 

Puncaknya kata Rachmat, saat Wakil Presiden Umar Wirahadi Kusumah, datang secara langsung untuk melakukan penghijauan di kaki Gunung Sasak, di Desa Kuripan, pada dekade 1980-an.

Rachmat pun meminta kepada para kepala desa di seluruh Pulau Lombok, untuk bisa menghubunginya apabila ada warganya yang memerlukan kursi roda baik yang manual, elektrik, ataupun kursi roda adaptif khusus untuk penderita lumpuh layu. 

Rachmat siap memberikan bantuan tersebut melalui program aspirasinya sebagai wakil rakyat di DPR RI.

Selain kursi roda, ada juga beberapa program bantuan sosial yang bisa disalurkan Rachmat melalui tupoksinya sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI. Antara lain bantuan UMKM, beasiswa, RTLH, maupun untuk Pondok Pesantren seperti bantuan pembangunan Ruang Kelas Baru.

Tokoh kharismatik Bumi Gora ini pun menginformasikan untuk tahun 2023 dirinya akan menyalurkan beragam bantuan sosial untuk masyarakat Lombok tanpa memandang bulu, baik kepentingan, dan strata sosialnya. 

“Siapa pun warga Lombok yang memerlukan bantuan terkait tupoksi Komisi VIII DPR RI, saya akan bantu tanpa ada birokrasi bertele-tele dan potongan sesenpun. Dan setiap bantuan tersebut akan dipublikasi secara terbuka dan transparan sebagai bagian akuntabilitas saya sebagai Wakil Rakyat dapil Lombok,” urai politisi senior yang menggemari lagu keroncong ini.

Sementara itu, secara terpisah, Kustadi dari Sentra Paramita Mataram, unit kerja milik Kementerian Sosial di NTB menjelaskan, kursi roda elektrik untuk Lalu Maiwarte bersumber dari program Aspirasi H Rachmat Hidayat yang dikirim langsung Kementerian Sosial. 

Harga satu unit kursi roda elektrik tersebut mencapai Rp 27 juta.

“Kursi roda elektrik ini canggih karena dilengkapi dengan berbagai fitur yang memudahkan penderita mengoperasikannya secara mandiri dan simple,” kata Kustadi.

Lalu Maiwarte pun sudah langsung mencoba bantuan kursi roda elektrik tersebut. 

BACA JUGA: Informasi Pemilu 2024, Diskominfotik NTB Siap Mengawal

Sejumlah petugas dari Sentra Paramita Mataram juga membantu dengan menerangkan secara tekun dan detail terkait dengan fungsi-fungsi pada fitur kursi roda elektrik beserta cara mengoperasikannya. 

Lalu Maiwarte dan keluarganya pun terlihat menyimak dengan sangat seksama. ***

 

 




Peresmian Tiga Ruang Kelas di Ponpes Darul Atqia, Loteng

Beri perhatian pada Pendidikan para santri, Rachmat Hidayat lakukan peresmian tiga ruang kelas belajar di Ponpes Darul Atqia Lombok Tengah

LOTENG.lombokjournal.com ~ Penggunaan tiga ruang kelas belajar atau RKB di Pondok Pesantren Darul Atqia, Labulia, Jonggat, Lombok Tengah, diresmikan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan H Rachmat Hidayat, Rabu (04/01/23).

Ruang kelas tersebut dibangun melalui dana aspirasi Rachmat Hidayat senilai Rp 354,9 juta, bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan NU Care-LazizNU.

“Pembangunan tiga ruang kelas belajar ini akan menyempurnakan seluruh proses belajar mengajar untuk anak-anak kami para santri di Ponpes Darul Atqia,” kata Rachmat.

BACA JUGA: Perguruan Tinggi Swasta Harus Lebih Berdaya

Dalam peresmian penggunaan ruang kelas, Rachmat Hidayat didaulat menggunting pita menandai peresmian pemanfaatan ruang kelas

Ia didaulat menggunting pita menandai peresmian pemanfaatan ruang kelas, didampingi para petinggi Partai Banteng Moncong Putih. 

Antara lain Anggota DPRD NTB dari Lombok Tengah H Ruslan Turmuzi, Ketua DPC PDIP Lombok Tengah Suhaimi yang hadir bersama Sekretaris dan Bendahara DPC. 

Hadir pula Wakil Ketua II DPC PDIP Lombok Timur Ahmad Amrullah, yang juga merupakan pengusaha muda putra Rumbuk.

Rachmat berharap, seiring dengan bertambahnya fasilitas, Ponpes Darul Atqia mampu melahirkan lulusan yang berkualitas, yang memberi kemanfaatan besar di tengah-tengah umat.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Atqia TGH Supardi Ramli menyongsong kedatangan Rachmat dan rombongan. Selama peresmian, terasa kegembiraan di kompleks Ponpes yang menyelenggarakan pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA ini.

TGH Supardi Ramli menyampaikan terima kasih kepada Rachmat yang membantu pembangunan tiga RKB di Ponpes Darul Atqia dengan kualitas yang luar biasa.

“Kalau boleh jujur, bangunan ruang kelas ini bahkan jauh lebih bagus jika dibanding rumah tempat tinggal tiang,” kata TGH Supardi Ramli.

Menurutnya, insan di Ponpes Darul Atqia bersyukur atas kehadiran tiga ruang kelas baru. 

Selama ini, ruang kelas yang dimiliki Ponpes ini memang tidak mampu menampung seluruh santri untuk seluruh jenjang pendidikan. Pihak Ponpes pun masih harus meminjam dan menyewa ruang kelas di lembaga pendidikan yang lain. 

BACA JUGA: Ekspo Produk UKM-IKM Dihadiri Mahasiswa Singapura

Seluruh santri pun tak bisa serentak masuk pada pagi hari. Sehingga sebagian santri ada yang menempuh proses belajar mengajar sore hari.

TGH Supardi menyebut, Rchmat Hidayat dan para petinggi PDIP adalah orang-orang yang erjasa besar asbab kian sempurnanya fasilitas pendidikan di Ponpes tersebut.

“Ini sungguh kehendak Allah SWT yang patut kami syukuri,” katanya.

Secara khusus, ulama muda Lombok Tengah ini menyebut Rachmat Hidayat adalah senior, mentor, dan guru bagi dirinya. Hingga saat ini, bahkan tiap malam, Rachmat selalu mengirim pesan untuk mengingatkan Salat Tahajjud di sepertiga malam.

“Beliau adalah mentor tiang khususnya tentang tata cara bersikap kepada sesama manusia,” kata TGH Supardi.

Dengan kian bertambahnya fasilitas, TGH Supardi pun memastikan pelayanan kepada para santri akan kian baik. Ke depan, Ponpes pun akan terus dikembangkan. 

Masih ada lahan seluas 50 are untuk area pengembangan. 

Dia menuturkan, salah satu yang dibutuhkan saat ini adalah penambahan bangunan asrama. Sebab, seluruh santri yang menempuh pendidikan di Ponpes ini memang diwajibkan tinggal di asrama.

Saat ini, gedung asrama putri dan putra masih terdiri dari satu bangunan. Lantai satu menjadi asrama putra, sementara lantai dua menjadi asrama putri. Meski berada di satu gedung, pintu masuk ke area asrama putra dan putri terpisah. 

TGH Supardi tak menampik, jika ada omongan masyarakat terhadap asrama yang masih satu gedung tersebut. Sehingga dia berharap, dukungan dapat terus diberikan ke Ponpes dari para pemangku kepentingan.

Rachmat Hidayat saat didaulat bicara minta Ketua DPC PDI Lombok Tengah Suhaimi mewakilinya. Suara Rachmat memang sedang parau dan sedang dalam proses pemulihan.

Suhaimi menjelaskan karir Rachmat Hidayat yang panjang sebagai wakil rakyat. Mulai dari Anggota DPRD di Lombok Timur, lalu Anggota DPRD di Provinsi NTB dan kini di DPR RI. 

Khusus di DPR RI, perkhidmatan Rachmat bahkan kini sudah memasuki periode ketiga.

“Kalau beliau bukan benar-benar figur yang menyayangi dan memperhatikan masyarakat, bukan benar-benar figur yang amanah, maka sangat tidak mungkin bisa menduduki jabatan wakil rakyat sedemikian panjang dan lama,” kata Suhaimi yang disambut tepuk tangan hadirin.

Suhaimi juga menyampaikan, bagaimana Bung Karno, Presiden Pertama Indonesia, saat pidato di depan Sidang Majelis Umum PBB pada 30 September 1960, membuka pidatonya dengan mengutip ayat suci Alquran. 

Itu adalah kali pertama di dunia, seorang presiden mengutip ayat Alquran dalam pidatonya di hadapan para pemimpin dunia di Sidang PBB. Apa yang dilakukan Bung Karno kala itu benar-benar menggemparkan.

Bung Karno mengutip Surah Al Hujarat Ayat 13. “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.”

Bung Karno membuka mata dunia, keberagaman itu bukanlah kehendak manusia. Tetapi memang menjadi kehendak Sang Pencipta. 

Sehingga manusia ada yang berbeda suku, bahasa, ataupun warna kulit. Namun, di balik keberagaman itu, ada kesetaraan.

Tidak ada ras yang lebih unggul dibanding ras lainnya. Tidak ada suku yang lebih mulia dibanding suku yang lainnya.

Suhaimi pun mengutip khutbah Rasulullah SAW saat Haji Wada yang berpesan bahwa tak ada kelebihan orang Arab dari bukan Arab. “Laa fadhla li-arabiyyin ala ajamiyyin wa laa li-ajamiyyin ala arabiyyin wa laa li-ahmara ala aswada wa laa aswada ala ahmara illa bi-ttaqwa,”. (“Tak ada kelebihan orang Arab dari yang bukan Arab (ajam), yang bukan Arab dari orang Arab, yang berkulit merah dari yang berkulit hitam, dan yang berkulit hitam dari yang berkulit merah, selain dari ketakwaannya,”).

BACA JUGA: Realisasi PAD NTB Meningkat Rp382,84 milyar

Semangat keberagaman dan keseteraan itulah yang kata Suhaimi terus digaungkan Bung Karno. 

Bung Karno mendirikan Partai Nasionalis Indonesia (PNI) yang kemudian bertransformasi kini menjadi PDI Perjuangan yang didirikan putrinya,  Megawati Soekarnoputri yang merupakan Presiden Indonesia kelima.

“Keberagaman dan semangat kesetaraan ini penting kita pahami. Ini cara satu-satunya, jaminan membuka ruang, sehingga kita semua punya potnesi yang sama untuk berkompetisi di tengah hiruk pikuknya dunia,” kata Suhaimi.

Anggota DPRD Lombok Tengah ini pun menegaskan, inilah sanadnya, atau asal muasalnya, bila PDI Perjuangan kini menjadi amat sangat konsisten menyuarakan dan merawat keberagaman dan kesetaraan.

“Dan betapa beruntungnya kita saat ini, hadir di tengah-tengah kita, salah seorang pendiri PDI Perjuangan, Bapak H Rachmat Hidayat,” katanya.

Suhaimi menegaskan, mereka yang perkhidmatannya bersanad ke Ibu Hj Megawati, kemudian ke Bung Karno, adalah tokoh-tokoh yang memegang prinsip dalam kaidah Ushul Fiqih, “Tasyarauful imam ala roiyah. Manutul bim maslahah”, yakni tindakan pemimpin terhadap rakyat harus didasarkan atas pertimbangan kemaslahatan.

“Jadi kalau ada yang masih menyebut PDI Perjuangan ini partainya orang-orang kafir, orang-orang PKI, mulem endekn arak pikirm,” tandas Suhaimi.

Suhaimi menjelaskan secara singkat Badan Pengelola Keuangan Haji, yang kini selain mengelola dana haji juga mengelola Dana Abadi Umat. 

Hasil pengelolaan Dana Abadi Umat inilah yang kemudian kini digunakan untuk kemaslahatan masyarakat. Salah satunya membantu pembangunan ruang kelas di Ponpes Darul Atqia.

Sementara itu, perwakilan BPKH dan NU Care-LazisNU H Mohammad Hasbi menyampaikan, usulan pembangunan tiga ruang kelas ini diajukan pada 21 Juni 2022.

Dengan dikawal oleh H Rachmat Hidayat dari Komisi VIII DPR RI yang merupakan mitra kerja BPKH, maka dalam waktu satu bulan, persetujuan pembangunan tiga ruang kelas ini diterbitkan oleh Kepala BPKH Anggito Abimanyu.

“Total anggarannya Rp 354,9 juta,” kata Ustad Hasbi. (*)

 

 




Perguruan Tinggi Swasta harus Lebih Berdaya 

Masa depan generasi muda juga ditentukan perguruan tinggi yang baik, Rachmat Hidayat bantu bangun fasilitas perhuruan tinggi di STIT Palapa Nusantara, Lombok Timur

LOTIM.lombokjournal.com ~ H Rachmat Hidayat, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan meresmikan penggunaan ruang kantor Yayasan Pondok Pesantren Palapa Nusantara di Desa Selebung, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, Senin (02/01/22).

Rachmat Hidayat mengatakan, ruang perguruan tinggi ini dibangun dari dana aspirasi

“Pembangunan ruang kantor atau pun ruang kelas baru melalui program dana aspirasi ini sudah menjadi komitmen saya pribadi. Inilah ikhtiar kita agar generasi muda penerus bangsa dapat belajar dengan layak,” kata Rachmat.

BACA JUGA: Hari Guru Nasional, Memuliakan Para Guru di Bumi Gora

Rachmat didaulat menggunting pita menandai peresmian penggunaan ruang kantor tersebut. 

Ruang kantor itu merupakan fasilitas pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Palapa Nusantara, yang dibangun melalui dana aspirasi Rachmat Hidayat senilai Rp 352 juta, bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan NU Care-LazizNU.

Dalam peresmian ini, Rachmat didampingi Wakil Ketua II DPC PDIP Lombok Timur Ahmad Amrullah, yang juga merupakan pengusaha muda putra Rumbuk.

Rachmat menegaskan, ia akan terus memperhatikan STIT Palapa Nusantara, salah satu institusi penyelenggara pendidikan tinggi di Gumi Patuh Karya. 

Politisi senior NTB ini menegaskan, pada perguruan tinggilah, generasi muda dapat menimba ilmu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Di perguruan tinggi, mereka akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang tidak pernah didapatkan di bangku SD hingga SMA.

“Perguruan tinggilah yang akan membuat masa depan generasi penerus kita menjadi lebih baik. Perguruan tinggi akan memberi anak-anak muda kita pengetahuan dan pengalaman yang luas,” imbuhnya.

Ketua DPD PDIP NTB ini mengungkapkan, dengan melanjutkan pendidikan hingga ke bangku kuliah, generasi muda di NTB akan terhindar sebagai generasi yang hanya memikirkan diri sendiri. 

Menamatkan pendidikan tinggi akan menjadikan mereka sadar betapa pentingnya meneruskan perjuangan bangsa demi banyak orang.

Karena itu, Rachmat ingin agar perguruan tinggi swasta juga berdaya. Bisa menyejajarkan diri dengan perguruan tinggi negeri di NTB. 

Salah satunya dengan membantu dari sisi kesiapan fasilitas yang akan menjadi penopang keberlangsungan kegiatan belajar mengajar.

“Dengan inilah saya ingin berkontribusi agar lulusan perguruan tinggi kita dapat menghadapi persaingan global,” katanya.

Selain sebagai kantor yayasan, ruang kantor baru yang diresmikan Rachmat tersebut juga akan menjadi ruang bagi Ketua Program Studi di STIT Palapa Nusantara. Interior ruang kantor ini pun telah ditata dengan modern, dengan ruang kerja yang dipisahkan oleh partisi-partisi.

BACA JUGA: Prediksi Mi6, 50 Persen Anggota DPD Dapil NTB Bakal Out

Peresmian sendiri dihadiri para dosen dan mahasiswa STIT Palapa Nusantara. 

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Palapa Nusantara yang juga Ketua STIT Palapa Nusantara, Dr HL Moh Fahri menyongsong dengan takzim kehadiran Rahmat dan rombongan. 

Selama peresmian berlangsung, kegembiraan di kompleks kampus perguruan tinggi yang berdiri pada April 2007 ini begitu terasa.

Dalam sambutannya, HL Moh Fahri menyampaikan rasa syukur dan terima kasih, atas perhatian besar yang diberikan Rachmat Hidayat untuk STIT Palapa Nusantara. Kepada seluruh hadirin. 

Ia memperkenalkan Rachmat sebagai wakil masyarakat Pulau Lombok yang ada di DPR RI dari PDI Perjuangan.

“Kontribusi beliau untuk bidang pendidikan dan relevansinya untuk keberadaan mahasiswa menuju perubahan lebih baik dan positif sugguh luar biasa,” kata Doktor Fahri yang disambut tepuk tangan seluruh dosen dan mahasiswa yang hadir.

Disampaikan pula oleh Doktor Fahri, bahwa Rachmat akan berkhidmat kembali dalam pesta demokrasi tahun 2024. 

Seluruh insan pendidikan di STIT Palapa ingin menjadi bagian yang mewujudkan keberhasilan perkhidmatan tersebut.

“Mudah-mudahan STIT Palapa Nusantara akan terus mendapatkan advice dari beliau. Dan apa yang menjadi kepentingan seluruh mahasiswa, Insya Allah akan terus beliau rekomendasikan dan perjuangkan. Beliau akan terus gaungkan suara pendidikan,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Doktor Fahri juga memperkenalkan Ahmad Amrullah, politisi muda PDIP yang sedang naik daun. Amhad Amrullah sendiri akan maju dalam pemilihan Anggota DPRD Lombok Timur pada 2024.

Sejumlah rencana pengembangan STIT Palapa Nusantara juga disampaikan Doktor Fahril dalam kesempatan yang sama. Ke depan, STIT Palapa menyiapkan diri untuk naik kelas menjadi institut. 

Selain itu, jumlah tenaga pendidik yang menempuh jenjang pendidikan doktoral juga akan ditingkatkan dari yang saat ini baru tiga orang. 

Ia berharap, jumlah mahasiswa STIT Palapa yang bisa memperoleh bantuan beasiswa melalui program Kartu Indonesia Pintar bisa terus bertambah.

Sementara itu,  Mohammad Hasbi dari Perawakilan BPKH dan NU Care-LazisNU menjelaskan, sedianya peresmian dimulainya pemanfaatan ruang kantor di linkungan Pondok Pesantren Palapa Nusantara ini diagendakan pada akhir Desember 2022. 

BACA JUGA: Sekda NTB Klarifikasi Mispersepsi Data Kemiskinan Ekstrem

Namun, terdapat sejumlah kendala teknis, termasuk persoalan cuaca. Sehingga peresmian baru dilakukan hari ini.

Dijelaskan, pembangunan kantor ini diajukan pada 30 Juni 2022. Hanya butuh waktu dua bulan, pada Agustus 2022, Kepala BPKH Anggito Abimanyu menerbitkan persetujuan dengan total anggaran Rp 352 juta. 

Mohammad Hasbi yakin sepenuhnya, keberadaan fasilitas ini akan kian menyempurnakan proses kegiatan belajar mengajar di STIT Palapa Nusantara.***

 

 




Bantuan Modal Usaha UMKM dan Beasiswa di Lombok Timur

Rachmat Hidayat salurkan bantuan modal usaha UMKM dan Beasiswa senilai Rp 462 Juta di Gumi Patuh Karya

LOTIM.lombokjournal.com ~ Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan H Rachmat Hidayat memberdayakan dan membantu masyarakat di Pulau Lombok. Kali ini ia membantu modal usaha untuk UMKM dan memberi beasiswa pelajar yang sedang menempuh pendidikan jenjang SMA sederajat.

Penyerahan bantuan itu dilakukan pada hari Kamis (29/12/22) di Lombok Timur.

BACA JUGA: Rachmat Hidayat Bantu Ruang Kelas Baru di Ponpes Lotim

Rachmat Hidayat menyalurkan bantuan senilai 342 juta

Tiga jenis bantuan yang disalurkan, yakni bantuan modal usaha yang merupakan program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) senilai Rp 342 juta untuk 57 keluarga penerima manfaat.

Bantuan modal usaha sebesar Rp 70 juta untuk 70 pelaku UMKM, dan beasiswa senilai Rp 50 juta untuk 50 pelajar.

“Bantuan-bantuan modal usaha ini diharapkan akan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha yang berkelanjutan.Sehingga akan mewujudkan kemandirian masyarakat dan memutus rantai kemiskinan,” imbuh Rachmat.

Anggota Komisi VIII DPR RI yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan NTB tersebut mengupayakan bantuan untuk masyarakat ini melalui program aspirasinya sebagai Anggota DPR RI, dengan menggandeng mitra kerja di Komisi VIII yakni Kementerian Sosial dan Badan Amil Zakat Nasional.

Rachmat mengatakan, penerima bantuan modal usaha senilai Rp 6 juta diharapkan mampu didorong untuk naik kelas menjadi mandiri. 

Sebanyak Rp 5,5 juta dari nilai bantuan tersebut diberikan dalam bentuk modal keperluan usaha, seperti peralatan untuk menopang usaha yang mereka jalankan. 

Sementara Rp 500 ribu sisanya ditransfer langsung ke rekening penerima bantuan untuk menopang penguatan modal.

Penerima bantuan modal usaha PENA ini khusus untuk mereka yang memiliki usaha di bidang makanan, kerajinan, jasa, pertanian, dan peternakan. 

Bantuan modal UMKM diberikan kepada masyarakat yang menjadi pelaku usaha mikro skala rumahan. 

Sedangkan beasiswa untuk para pelajar yang sedang menempuh pendidikan di bangku sekolah menengah atas.

“Bantuan modal UMKM dan beasiswa, sudah ditransfer ke rekening seluruh penerima bantuan tanpa ada pemotongan sedikitpun,” kata Rachmat.

Proses penyerahan bantuan ini berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan, acap disertai canda tawa. Nyaris seluruh penerima bantuan modal usaha adalah kaum perempuan. 

Untuk para penerima beasiswa, yang datang tidak hanya siswa penerima. Melainkan juga orang tua mereka.

Tim dari Sentra Paramita Mataram, unit kerja milik Kementerian Sosial, hadir secara langsung dalam penyerahan bantuan ini. 

Rachmat didampingi Wakil Ketua II DPC PDIP Lombok Timur Ahmad Amrullah, politisi muda di Gumi Patuh Karya yang namanya sedang naik daun.

Para penerima menyambut bantuan ini dengan penuh rasa syukur. Raut wajah mereka pun memancarkan aura kegembiraan tiada henti. Wijaya Kesuma misalnya. Siswa SMKN 1 Selong tersebut mendapat beasiswa senilai Rp 1 juta.

“Beasiswa ini akan saya pakai untuk membayar SPP,” kata siswa kelas III jurusan Teknik Bangunan tersebut.

BACA JUGA: Simbol Pluralisme Pulau Seribu Masjid

Kedua orang tua Wijaya turut hadir dalam penyerahan bantuan beasiswa tersebut. Keluarga ini begitu bersuka cita. Wijaya menuturkan, ini adalah beasiswa yang pertama diterimanya selama menempuh pendidikan. 

Dan beasiswa ini benar-benar sangat bermanfaat. Sebab, saban bulan, Wijaya harus membayar SPP sebesar Rp 200 ribu di sekolahnya.

Ditanya, apakah mengenal figur Rachmat Hidayat yang telah memperjuangkan beasiswa untuknya, dengan mantap Wijaya menganggukkan kepala.

“Beliau adalah panutan dan pahlawan bagi keluarga kami,” katanya.

Inaq Husnawati juga tak bisa menyembunyikan kegirangan hatinya. Warti, buah hatinya yang sedang menempuh pendidikan di SMA 3 Selong, termasuk salah seorang pelajar yang mendapatkan beasiswa.

“Bayar sekolah anak saya tiap bulan sekarang sudah teratasi,” katanya.

Sama seperti Wijaya, ini juga menjadi beasiswa pertama bagi Warti. Karena itu, Inaq Husnawati sudah memasang tekad sepenuhnya, bahwa beasiswa tersebut hanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya.

Isnawati, penerima bantuan modal usaha senilai Rp 6 juta juga tak kalah girang. Ibu rumah tangga yang memiliki usaha pisang bolen dan kue pastel ini yakin usahanya bisa terus berkembang dengan bantuan yang diterimanya. 

Kemarin, Isnawati menerima berbagai peralatan untuk menopang usaha rumahan yang sudah ditekuninya selama dua tahun. Dengan peralatan-peralatan tersebut, usaha Isnawati akan menjadi lebih efisien. Dirinya sudah tidak perlu mengaduk adonan secara manual. Namun sudah dibantu alat-alat pengaduk adonan yang bertenaga listrik.

Isnawati menuturkan, pisang bolen dan kue pastel yang dibuatnya selama ini dijual di pasar. Dalam sehari, rata-rata Isnawati mampu mengantongi omzet hingga Rp 250.000, dengan setidaknya Rp 100 ribu di antaranya merupakan keuntungan. 

Kini, dengan bantuan modal usaha yang diterimanya, Isnawati yakin omzet usahanya akan meningkat.

“Saya ingin sekali usaha kami bisa naik kelas. Pak Rahmat benar-benar telah membuka jalan bagi berkembangnya usaha kami,” katanya sembari tiada henti berterima kasih.

Di sela-sela penyerahan bantuan kemarin, Rachmat memang mengajak para penerima bantuan untuk berdialog. 

Banyak hal positif yang terungkap dalam dialog tersebut. Di antaranya bagaimana semangat wirausaha yang begitu tinggi, namun butuh dukungan dalam hal penguatan modal usaha.

Radityo Bimo, perwakilan Sentra Paramita Mataram menjelaskan, dari total 57 penerima bantuan modal usaha PENA yang diusulkan Rachmat Hidayat, kemarin sudah dicairkan kepada 30 penerima. Untuk 27 penerima lainnya, akan dicairkan paling lambat 31 Desember.

Bimo mengatakan, sebelum bantuan ini disetujui, pihaknya telah terlebih dahulu melakuan asesmen terhadap seluruh penerima. Asesmen tersebut untuk memastikan penerima bantuan adalah mereka yang benar-benar layak. Selain itu, asesmen juga untuk menentukan bantuan peralatan usaha apa yang dibutuhkan.

“Jadi, masing-masing penerima bantuan yang menentukan sendiri peralatan apa yang mereka butuhkan. Kami menyiapkannya berdasarkan daftar kebutuhan itu,”  kata Bimo.

Dia mencontohkan, ada penerima bantuan yang memerlukan mesin sampan untuk menopang usahanya. Maka pihaknya menyiapkan mesin sampan dimaksud. Ada pula yang membutuhkan kompor gas, atau kulkas. Maka itu pula yang disiapkan pihaknya.

Setelah penyerahan bantuan ini, akan ada monitoring secara berkala terhadap perkembangan usaha setiap penerima bantuan. Monitoring tersebut juga akan menjadi kesempatan bagi para penerima bantuan mengonsultasikan kendala pengembangan usaha yang dihadapi. 

Nantinya, solusi untuk setiap hambatan tersebut akan disiapkan secara bersama-sama. Misalnya, bagaimana membuka dan memanfaatkan peluang pemasaran yang baru, atau kendala-kendala lain.

Bantuan Renovasi Rumah

Setelah menyerahkan bantuan modal usaha dan pemberian beasiswa ini, Rachmat Hidayat kemudian menyempatkan diri untuk memantau program rehabilitasi rumah tidak layak huni yang telah dibantu sepanjang tahun 2021 hingga 2022. 

Sepanjang dua tahun ini, khusus di Lombok Timur, Rachmat telah membantu pemugaran rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni sebanyak 200 unit.

Rumah-rumah tersebut tersebar di berbagai kecamatan di Lombok Timur. Pemilik rumah adalah keluarga tidak mampu. Banyak di antara mereka merupakan perempuan yang sudah tidak bersuami dan menjadi perempuan kepala keluarga. 

Tiap rumah dibantu sebesar Rp 20 juta.

Kemarin, Rachmat melihat langsung rumah yang sudah selesai dibangun dan merupakan penerima bantuan di tahun 2021. Ada pula rumah-rumah yang menerima bantuan di akhir 2022 ini, dan saat ini sedang dalam proses pembangunan untuk dituntaskan. 

Rumah-rumah tersebut umumnya berada di dalam gang-gang perumahan yang padat penduduk.

Kedatangan Rachmat disambut para pemilik rumah dengan hangat. Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung. 

Buat mereka, perhatian besar yang diberikan Rachmat sungguh tak ternilai.

BACA JUGA: Bantuan Bencana untuk Korban Bencana Cuaca Ekstrim

“Hidup kami sekarang sudah tenang dan nyaman,” kata salah seorang penerima bantuan yang rumahnya sudah rampung.

Kepada seluruh penerima bantuan, Rachmat pun menyampaikan, apresiasi dan ucapan terima kasih, tak layak untuk dirinya semata. 

Ucapan terima kasih dari masyarakat juga haruslah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo, dan para menteri seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini, yang telah memberi ruang dan kesempatan sehingga dirinya bisa memperjuangkan bantuan bagi masyarakat di Pulau Lombok hingga terealisasi. (*)

 




Hari Guru Nasional, Memuliakan Para Guru di Bumi Gora

Terlahir dari Keluarga Guru, saat peringatan Hari Guru Nasional Rachmat Hidayat Beri Apresiasi Tinggi untuk Seluruh Guru di Bumi Gora

MATARAM.lombokjournal.com ~ Anggota DPR RI H Rachmat Hidayat menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih tiada henti untuk seluruh guru di Bumi Gora. 

Bagi Rachmat, Guru adalah ujung tombak pendidikan bangsa. Karena itu, guru tak akan pernah berhenti menjadi pelita untuk anak bangsa.

BACA JUGA: Hari Guru Nasional 2022, Guru Kunci Kejayaan Bangsa

Pada peringatan Hari Guru Nasional, Rachmat Hidayat mengajat memuliakan guru

Bersama para guru di seluruh NTB, Rachmat ikut bersuka cita atas perayaan Hari Guru yang diperingati di seluruh Indonesia hari ini, 25 November 2022. Seluruh guru kata Rachmat, layak mendapat apresasi dari semua pihak pada hari ini.

Rachmat terlahir dari keluarga guru. Ayahandanya, Guru Ramiah, adalah tokoh dan tenaga pendidik yang memiliki nama sangat masyhur di Lombok Timur. Karena itu, Rachmat tahu persis, bagaimana mereka yang menempuh jalan hidup untuk mengajar, akan belajar dua kali lipat lebih keras daripada anak didiknya.

“Pendidikan merupakan pintu peradaban dunia. Pintu tersebut tidak akan terbuka kecuali dengan satu kunci, yakni seorang sosok guru,” katanya, Jumat (25/11/22)

Menurut Rachmat, suka cita dan momentum perayaan Hari Guru harusnya dimaknai dalam dua sudut pandang. Bagi ibu dan bapak guru, mereka harus menyadari bahwa dirinya adalah inspirator dan teladan bagi murid dalam bersikap dan berperilaku. 

Sebab, guru adalah semangat bagi murid tidak saja dalam mempelajari dan menekuni ilmu, tapi juga sebagai contoh dalam berakhlak.

“Karena kedudukan yang mulia tersebut, seorang guru adalah cermin jernih tanpa noda bagi murid, bukan sebaiknya. Dengan demikian, guru harus tetap menjaga akal budinya,” katanya..

Sementara bagi murid, momentum Hari Guru ini, harus menjadikan mereka semakin memahami bahwa tanpa guru, mereka tidak akan mengerti diri dan lingkungannya. 

Para murid harus menyadari bahwa kehidupannya sekarang adalah hasil jerih payah dan keikhlasan guru-gurunya dalam mendidik. 

Keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupan murid tidak bisa dipungkiri adalah berkat peran dari guru yang telah mengisi akal budinya sehingga tangguh mengadapi bahtera kehidupan.

“Karena itu, tidak pantas bagi siapa pun untuk melupakan jasa guru,” tandas tokoh kharismatik Bumi Gora ini.

Musabab itu, selayaknyalah, para guru dimuliakan. Mereka adalah sosok terhormat dan penuh dedikasi yang memberikan segala jerih payahnya bagi calon generasi bangsa. 

Apalagi, tak hanya sebagai pengajar, mereka juga bertindak sebagai pendidik. Di lain sisi, sosok guru juga menjadi panutan bagi setiap muridnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bernilai.

Rachmat menegaskan, guru memang adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Bukan lantaran mereka tidak memiliki jasa. 

Justru sebaliknya, lantaran jasa mereka yang sangat besar dan tidak terbilang, sehingga akan menjadi teramat sulit bagi siapa pun untuk membalasnya.

Tempat Istimewa

Atas jasanya yang begitu besar itulah, sudah selayaknya guru mendapatkan apresiasi yang tinggi. Rachmat mencontohkan, bagaimana Bung Karno menempatkan guru sebagai figur yang sangat istimewa. 

Politisi senior PDI Perjuangan ini menceritakan bahwa Bung Karno memandang guru sebagai kelompok masyarakat spesial yang berperan membentuk akal dan jiwa anak-anak penerus bangsa.

Bung Karno kata Rachmat pernah menyebutkan dengan tegas, bahwa satu bangsa akan kehilangan rasa perikemanusiaan jika guru-guru di semua perguruan hanya tahu mengajar, menulis, dan menghitung saja. 

Namun, guru yang memiliki jiwa kebangunan akan berhasil membentuk akal dan jiwa anak-anak didik mereka.

Itu sebabnya, Bung Karno menganggap, selama guru masih ada, peradaban manusia tidak akan hancur. Sehingga posisi guru menjadi sangat penting untuk membangun peradaban manusia.

”Melihat peran para guru seperti itu, tidak berlebihan jika saya katakan para guru adalah penjaga masa depan bangsa sekaligus kompas yang mengarahkan masa depan anak-anak bangsa,” tandas tokoh yang disebut “Datu Lombok” ini.

Di sisi lain, tanggung jawab guru juga sungguh besar. Di pundak mereka bahkan kini, keberhasilan literasi diletakkan. Baik literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. 

Sebagaimana UU 14/2005 tentang Guru dan Dosen yang memberi amanat besar kepada mereka yang didefinisikan sebagai ‘guru’ dan ‘dosen’. Undang-undang itu menyebutkan ‘guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.’

Kepada seluruh pengurus dan kader PDI Perjuangan di NTB, Rachmat pun menginstruksikan untuk mereka turut memuliakan para guru pada momentum peringatan Hari Guru ini. 

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, aktivitas pendidikan masih dapat terus berlangsung sepenuhnya karena adanya inovasi, kreativitas, dan dedikasi dari para guru. Dunia pendidikan melakukan penyesuaian dan para guru melakukan adaptasi.

BACA JUGA: Inovasi Unggulan NTB Dipaparkan di Kemendagri

Para guru juga terus mengambil peran vital. Mereka tak tergantikan dalam menavigasi putra-putri bangsa di tengah berbagai tantangan dunia modern dan kemajuan teknologi. Guru memegang peranan penting dalam upaya pemerintah membangun kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan Indonesia Maju.

 “Selamat Hari Guru untuk seluruh ibu dan bapak guru di NTB. Apresiasi dan terima kasih yang tinggi dari kami,” tandas Rachmat.***

 




Rachmat Hidayat Serahkan Bantuan Sosial dan Sumur Bor di Lombok Timur

Untuk memenuhi kebutuhan pokok warga yang tidak Mampu, Rachmat Hidayat memberikan bantuan Sosial, dan membuat sumur bor untuk penyediaan air bersih di Lombok Timur

MATARAM.lombokjournal.com ~ H Rachmat Hidayat, Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan menyerahkan bantuan sosial kepada perwakilan 1oo warga di Lombok Timur, yakni kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat sehari-hari. 

Selain itu juga disalurkan bantuan pembangunan dua sumur bor yang menyuplai kebutuhan air bersih untuk 2.000 KK, dan dana program keserasian sosial senilai Rp 150 juta, yang dipusatkan di Desa Sakra, Kecamatan Sakra, Lombok Timur. 

Rachmat yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan, mewakilkan penyerahan bantuan sosial tersebut kepada Ketua dan Wakil Ketua II DPD PDIP Lombok Timur, Ahmad Sukro dan Ahmad Amrullah.

Rachmat Hidayat menyalurkan batuan sosialdan membuat sumur bor

“Bantuan ini sepenuhnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat di tengah situasi yang masih belum pulih sepenuhnya akibat pandemi,” kata Ahmad Amrullah, Selasa (30/08/22).

BACA JUGA: Rachmat Hidayat Serahkan Bantuan Kursi Roda Adaptif

Amrullah menyampaikan salam takzim dari H Rachmat Hidayat yang tidak bisa hadir menyerahkan bantuan secara langsung, sebab ada agenda kedinasan yang tak bisa ditinggalkan. 

Penyerahan bantuan sosial ini turut disaksikan Kepala Dinas Sosial Lombok Timur Suroto, dan Tim Dinas Sosial NTB, Amran. 

Menurut Am, sapaan karib Amrullah, untuk program bantuan sosial diserahkan kepada 66 warga yang merupakan pedagang kecil makanan khas Sakra yakni temerodok. 

Makanan ini memang merupakan kudapan khas dari Sakra yang diwariskan secara turun termurun. Temerodok dibuat dari ketan dengan rasa manis dan empuk saat digigit. 

Karena bentuknya menyerupai jakun, makanan ini disebut temerodok.

“Penjual temerodok yang mendapat bantuan sosial seluruhnya adalah ibu-ibu yang memang berjualan dan menjadi tulang punggung ekonomi keluarga,” kata Am politisi muda PDI Perjuangan di Lotim.

Selain penjual temerodok, diserahkan pula bantuan sosial kepada 15 peternak ayam bangkok dan juga 9 orang warga yang memiliki usaha meubeler.

Seluruh bantuan sosial tersebut kata Am, diperjuangkan Anggota DPR RI H Rachmat Hidayat yang masuk dalam program keserasian sosial di Kementerian Sosial. 

Program ini adalah suatu langkah terpadu dalam menyelesaikan beberapa persoalan yang dihadapi masyarakat melalui pendekatan yang sangat elegan hingga menyentuh lapisan paling bawah. 

Selain mewujud dalam bantuan sosial, program ini juga bisa pula dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana yang memang dibutuhkan masyarakat.

Pada saat yang sama, diserahkan pula bantuan dana untuk Forum Keserasian Sosial Gerakan Muda di Lombok Timur. 

Total bantuan dana yang diserahkan sebesar Rp 150 juta. Forum ini sendiri merupakan solusi untuk mendeteksi dini bibit radikalisme dan konflik sosia,l karena masyarakat dapat mengenal satu sama lain secara lebih intimate dan personal di desa. 

BACA JUGA: Mandalika Terwujud oleh Keberpihakan Jokowi, Ini Kata Rachmat Hidayat

Melalui forum tersebut, masyarakat diajak untuk bekerja sama dan gotong royong satu sama lain.

Sumur Bor untuk Air Bersih

Sebelum penyerahan bantuan sosial tersebut, telah lebih dahulu pula diserahkan bantuan dua sumur bor yang telah selesai dibangun di dua dusun yakni Dusun Montong Nyiur dan Dusun Enjak-Enjak, di Desa Sakra. 

Sumur bor tersebut sudah lama didambakan warga setempat yang memang acap kesulitan air bersih terutama di musim kemarau. 

Debit air satu sumur bor, dapat penyuplai kebutuhan air bersih bagi sedikitnya 1.000 KK, sehingga total dua sumur bor ini akan dapat menyediakan air bersih bagi 2.000 KK.

Kepala Dinas Sosial Lombok Timur Suroto menyampaikan apresiasi atas perhatian H Rachmat Hidayat untuk masyarakat Gumi Patuh Karya. 

Dia mengatakan, Pemerintah Daerah memang telah berbuat banyak untuk membantu masyarakat terutama mereka yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.

“Tapi kan kemampuan pemerintah daerah juga terbatas. Karena itu apa yang dilakukan Bapak Rachmat Hidayat ini sungguh telah mampu memenuhi kebutuhan mendasar warga kami,” katanya.

Dia menegaskan, sinergi yang dilakukan Rachmat dengan Pemda Lotim dalam membantu masyarakat tak hanya di Kecamatan Sakra. Namun juga di wilayah lain di Lombok Timur. Sehingga kata Suroto, Pemkab sangat terbantu.

Apresiasi datang juga dari Dinas Sosial Provinsi NTB. Amran berharap ke depannya, bantuan sosial untuk masyarakat wujudnya bisa lebih beragam. 

Dan tentu saja, jumlah penerimanya bisa semakin banyak dengan jangkauan yang luas.

Sementara itu, senyum terus mengembang dari Maemunah, salah seorang pedagang temerodok yang menerima bantuan. 

Tiada henti dia mengucapkan rasa syukur dan terima kasih, karena telah merasa begitu diperhatikan oleh Anggtoa DPR RI H Rachmat Hidayat.

“Bantuan ini sangat berarti bagi kami sekeluarga,” kata perempuan yang tinggal di Dusun Sawo Bat tersebut.

Agus Satriawan, warga dusun Enjak-Enjak juga tak kalah gembira dengan bantuan yang diterimanya. Peternak ayam bangkok ini mengaku, bantuan sosial yang diterimanya datang sungguh di saat yang tepat. Terutama lantaran usaha peternakan ayam rumahan yang mereka jalani belum sepenuhnya pulih di tengah pandemi. (*)

 




Rachmat Hidayat Serahkan Bantuan Kursi Roda Adaptif

Anggota Komisi VIII DPR RI dari Dapil Pulau Lombok H Rachmat Hidayat serahkan bantuan Kursi Roda Adaptif untuk penderita lumpuh layu

MATARAM.lombokjournal.com ~ Bantuan kursi roda adaptif untuk Haikal Arofi, pemuda 25 tahun yang menderita lumpuh layu, di Gerung, Lombok Barat, diserahkan Anggota Komisi VIII DPR RI dari Dapil Pulau Lombok H Rachmat Hidayat, Senin (28/03/22).

Rachmat Hidayat juga menyerahkan bantuan paket usaha

“Kita sama-sama ingin agar ananda Haikal Arofi bisa tersenyum kembali,” kata Rachmat Hidayat di sela penyerahan bantuan tersebut.

Rahmat juga menyerahkan bantuan untuk pemenuhan nutrisi dan makanan harian bagi Ofi, begitu Haikal Arofi biasa disapa. 

Ibunda Ofi, Hadijah, juga mendapat bantuan paket usaha berjualan ikan, mulai dari timbangan, boks tempat menyimpan ikan, dan juga modal awal usaha.

Ofi menderita lumpuh layu setelah kelas VI SD. Sejak itu, aktivitasnya hanya berada di tempat tidur. 

Saat Rachmat datang ke rumahnya yang sederhana di kampungnya, sang ibu yang membopongnya dari dalam rumah untuk dibawa ke teras. 

BACA JUGA: Rakor Doskominfotik, Tekankan Pelaksanaan Lima Elemen

Terlihat punggung Ofi bertabur luka. Tak bisa menggerakkan badan dan terus menerus hanya berbaring selama puluhan tahun, menjadi musabab luka di bagian belakang tubuhnya tersebut.

Rachmat mengungkapkan, menderita lumpuh layu seperti itu, Ofi rupanya tidak terdata sebagai penerima bantuan dari pemerintah yang disiapkan Kementerian Sosial. Ofi rupanya luput dari pendataan. 

Hal itu terungkap pekan lalu, saat Rachmat menggelar monitoring penyaluran berbagai bantuan sosial untuk anak-anak yang membutuhkan di Balai Anak “Paramita” milik Kementerian Sosial di Bengkel, Lombok Barat.

Saat itu, Ofi dibopong keluarganya datang ke sana. Dia bersama sang adik, Heri, yang juga menderita lumpuh layu. Namun, rupanya yang terdata dalam penerima bantuan hanya sang adik saja. 

Sementata nama Ofi rupanya tak tercantum sebagai penerima bantuan. Kepada Ofi waktu itu, Rachmat memberikan bantuan dari kantong pribadinya. Setelah itu, Ketua DPD PDI Perjuangan NTB tersebut langsung berkoordinasi dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Rachmat ingin agar Ofi dimasukkan dalam daftar penerima bantuan tanpa harus menunggu proses yang berbelit-belit. 

Jajaran pejabat Eselon I dan Eselon II di Kemensos kemudian menindaklanjuti hal tersebut dengan cepat.

“Setelah satu minggu, hari ini kita bertemu ananda Ofi lagi, untuk menyerahkan bantuan yang memang sudah menjadi haknya ananda Ofi,” imbuh Rachmat sembari memegang dan mengelus rambut Ofi.

Dalam penyerahan bantuan untuk Ofi tersebut, tokoh kharismatik NTB ini didampingi Kepala Balai Anak Paramita, I Ketut Supena dan jajarannya. Rachmat juga didampingi dua anggota DPRD Lombok Barat dari PDI Perjuangan.

Kepada Anggota DPRD dari PDI Perjuangan, Rachmat juga langsung menginstruksikan agar mereka menyiapkan bantuan secara rutin setiap bulan untuk Ofi, terutama untuk memastikan asupan dan nutrisinya.

Bakal Dibuat Berdaya

Kepala Balai Anak Paramita I Ketut Supena mengatakan, tak cuma Ofi yang kini sudah mendapat bantuan. Ibunya juga kini sudah terdaftar dalam penerima bantuan Program Keluarga Harapan. 

Mereka juga akan mendapat pula Bantuan Pangan Non Tunai secara rutin.

Khusus untuk bantuan yang diserahkan kemarin, pihaknya membawa kursi roda adaptif. Kursi roda tersebut didesain khusus untuk memberi kenyamanan bagi Ofi. Karena kursi roda bisa menyesuaikan dengan tubuh Ofi yang memang sudah tidak bisa menyangga tubuhnya sendiri. Kursi roda adaptif tersebut adalah karya anak-anak yang dibina dan dididik di Balai Anak Paramita.

Dengan kursi roda adaptif tersebut, memungkinkan Ofi bisa dibawa keluar rumah. Sehingga tidak harus selalu berada di dalam rumah dan terbaring di tempat tidur sepanjang hari yang justru memperburuk kondisi kesehatannya.

BACA JUGA: Event Earth Dat Google, Lombok Siap Jadi Tuan Rumah

Ketut Supena menjelaskan, pihaknya terlebih dahulu melakukan sejumlah asesmen terkait kondisi Ofi. Sehingga bantuan yang disalurkan Anggota Komisi VIII DPR RI kemarin tersebut, adalah merupakan bantuan yang memang dibutuhkan.

“Selanjutnya, kami akan melakukan pemantauan intensif,” ungkap Ketut.

Kementerian Sosial menyiapkan Pendamping Sosial yang akan secara rutin melakukan pemantauan tersebut. 

Sehingga segala hal yang terkait perkembangan lanjutan mengenai penanganan Ofi, akan segera diketahui.

Khusus untuk Hadijah, ibunda Ofi, Ketut Supena menjelaskan, bantuan paket usaha berjualan ikan diberikan agar perempuan yang kini menjadi kepala keluarga tersebut memiliki penghasilan sehingga membuat keluarganya bisa berdaya kembali.

“Kami akan melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan usaha jual ikan yang dilakukan Ibu Hadijah bisa berjalan dan berkembang,” kata Ketut Supena.

Dulu, Hadijah memang sempat memiliki usaha berjualan ikan tersebut. Namun, usahanya tersebut harus terhenti. Perempuan yang kini menjanda tersebut, tak lagi memiliki modal untuk bisa berjualan kembali.

Itu sebabnya, mendapati dirinya kini sudah mendapat bantuan dari PKH dan sang anak juga mendapat bantuan, Hadijah begitu sangat bersyukur. 

Menerima bantuan tersebut, dia tak kuasa membendung haru. Dia berjanji akan memanfaatkan bantuan tesebut sebaik-baiknya. Terutama bantuan paket usaha yang diterimanya.***