KTT ASEAN Siap Digelar di Jakarta Convention Center

Pemerintah Undonesia serius mensukseskan KTT ASEAN 2023 yang diharapkan memberikan manfaat yang besar terhadap kawasan ASEAN

JAKARTA.LombokJourna.com ~ Indonesia siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 ke-43. 

Hal itu ditegaskan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat memantau persiapan dengan mengunjungi tiga venue yang menjadi tempat gelaran KTT ASEAN ke-43. Ketiga lokasi itu adalah Jakarta Convention Center (JCC), Hutan Kota GBK, dan Rumah Kaca Plataran, Jumat (01/09/23)

BACA JUGA: Gamelan Srikandi NTB Tampil Memukau di Malaysia

Dalam undangan pendampingan kunjungan lapangan Presiden bernomor B-93/KSN/S/LN.06/08/2023 yang diterima Tim Komunikasi dan Media KTT ASEAN ke-43, disebutkan Kepala Negara pada kesempatan tersebut sekaligus mencoba jamuan makan bagi tamu VVIP.

Keterlibatan langsung Presiden Jokowi dalam persiapan tersebut  menandakan keseriusan Pemerintah RI dalam menyukseskan gelaran besar Asia Tenggara. Diharapkan KTT ASEAN ini memberikan manfaat yang besar terhadap kawasan ASEAN di masa depan.

“Persiapan sudah mencapai 99 persen, sudah siap,” kata Presiden Jokowi di Media Center KTT ASEAN ke-43, JCC, Jakarta.

Rehabilitasi Jakarta Convention Center (JCC), Hutan Kota GBK, Rumah Kaca Plataran telah dilakukan secara optimal oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pengerjaan rehabilitasi JCC tersebut terdiri dari empat zona, yakni Zona 1 (lower ground) meliputi pekerjaan arsitektur Kasuari Lounge, Merak Room, Nuri Room, Maleo Room, Kenari Room, Kakatua Room, Lower Lobby Pre Function, Summit Room, Summit Lounge, walkway ke Hotel Sultan, musala, dan toilet.

BACA JUGA: NTB Mall Pasarkan Produk Lokal NTB di Malaysia

Zona 2 (ground floor) terdiri dari pekerjaan arsitektur Assembly Hall, Main Lobby, Cendrawasih Hall dan Koridor, Pre Function Hall A, serta VIP Room dan toilet (Cendrawasih). Zona 3 (ground) terdiri dari penanganan Plenary Hall dan koridor serta president area.

Terakhir, Zona 4 (ground) berupa pemasangan kanopi, penataan drop off, taman depan, taman samping, toilet, dan musala outdoor. 

Berkaitan dengan kawasan Hutan Kota GBK dan Rumah Kaca Plataran yang jaraknya berdekatan, Kementerian PUPR mendukung peningkatan konektivitas melalui pekerjaan preservasi jalan di dalam kawasan Gelora Bung Karno sepanjang 4,67 km. 

Kemudian, rumput yang terletak di sepanjang hutan dilakukan penyiraman secara rutin menjelang KTT ASEAN ke-43 demi menjaga rumput yang berada di sekitar kawasan Hutan Kota GBK dan Rumah Kaca Plataran tetap tumbuh hijau.

Diketahui, KTT ASEAN 2023 ke-43 pada 5–7 September 2023 di Jakarta Convention Center, akan diikuti oleh 22 negara, terdiri dari 11 negara ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.

Kemudian ada sembilan negara yang mitra yang diundang, di antaranya Republik Korea, India, Jepang, RRT, New Zealand, Kanada, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat (AS).

BACA JUGA: UMKM NTB Sasar Pasar di Malaysia dan Singapura

Lalu ada dua negara lagi, yakni Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Cooks Island sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF).  

Indonesia juga akan mengundang organisasi internasional perserikatan bangsa-bangsa (PBB), World Bank, International Monetary Fund (IMF), World Economic Forum, IORA, dan PIF. ***

 

 




Presiden Jokowi Resmikan Huntap Korban Banjir di Bima

Gubernur NTB ikut mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan sertifikat secara simbolis, kepada masyarakat yang tinggal di hunian tetap (Huntap)

BIMA.lombokjournal.com ~ Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah, meresmikan Hunian Tetap (Huntap), Kamis (29/12/2022) di Desa Tambe kecamatan Bolo Kabupaten Bima.

Presiden Jokowi mengatakan huntap yang dibangun lebih baik dari rumah sebelumnya
Hunian tetap yang diresmikan

“Pada hari ini, Hunian Teta (Huntap) untuk korban banjir bandang pasca badai seroja tahun 2021, saya nyatakan diresmikan,” ucap Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Beringin Sila Sumbawa

Disampaikan Jokowi, Huntap ini dibangun bagi masyarakat Kabupaten Bima korban banjir bandang akibat badai Seroja, tahun 2021. 

Setelah dibangun dan selesai, sekarang Presiden Jokowi menyerahkan sertifikat secara simbolis, kepada masyarakat yang tinggal di Huntap.

Diharapkan, Huntap Tambe dapat menjadi lingkungan yang Asri, Hijau dan nyaman bagi para penghuninya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi bersama Gubernur dan Bupati Bima meninjau sejumlah Fasilitas umum (Fasum) dan Musholla. Selain itu,  Presiden juga melihat langsung kondisi beberapa rumah relokasi.

“Saya berharap rumah relokasi yang telah dibangun ini, lebih baik dari pada rumah sebelumnya, mohon dijaga seluruh fasilitasnya,” harap Jokowi.

Didampingi Ibu Negara Iriana, Gubernur NTB, Menteri PUPR, Mensesneg, Menteri Agraria/BPN, ketua TP.PKK Provinsi NTB, Bupati Bima, Bupati Dompu, Walikota Kota Bima, dan sejumlah rombongan, Jokowi menyambangi dan menyapa masyarakat usai peresmian tersebut.

Peresmian  Huntap sebanyak 185 Unit Rumah tipe 36 yang dibangun di Kabuaten Bima, dan sebanyak 107 unit juga dibangun di Kabupaten Dompu. 

Sebelum peresmian Huntap, Gubernur NTB  mendampingi Presiden meninjau pemanfaatan pasar Sila di kecamatan Bolo, yang dibangun oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

BACA JUGA: Gubernur NTB Tinjau Rumah Jompo Meci Angi di Bima

Presiden Joko Widodo bersama, Gubernur NTB, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono dan sejumlah rombongan, langsung bertolak ke Kabupaten Sumbawa, untuk meresmikan Bendungan Beringin Sila dan meninjau pasar di Kabuaten Sumbawa. ***

 




Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Beringin Sila Sumbawa

Saat peresmian bendungan Beringin Sila, Presiden Jokowi menegaskan pembangunan bendungan itu sebagai  pemerataan pembangunan infrastruktur

SUMBAWA.lombokjournal.com ~ Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo didampingi Gubernur NTB, Zulkieflimansyah meresmikan Bendungan Beringin Sila di Desa Motong, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Kamis (29/12/22).

Bendungan Beringin Sila merupakan peresmian Bendungan ke empat dari 6 bendungan yang telah dibangun di wilayah NTB. Di samping Bendungan Beringin Sila, tiga bendungan yang telah diresmikan yakni Bendungan Tanju (Dompu), Bendungan Mila (Dompu) dan  Bendungan Bintang Bano (KSB). 

BACA JUGA: Presiden Jokowi Melakukan Kunjungan Kerja di Bima

Presiden Jokowi berharap, peresmian Bendungan Beringin Sila menambah masa tanam petani

Sedangkan bendungan Meninting (Lombok Barat) dan Bendungan Tiu Suntuk (KSB) ditargetkan akan diresmikan tahun 2023.

Presiden Jokowi yang didampingi Menteri PUPR, Gubernur NTB, Bupati Sumbawa dan sejumlah pejabat terkait,bersyukur bendungan sudah selesai dibangun dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. 

“Kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air. Dengan adanya suplai air yang kontinyu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” imbuh presiden.

Menurutnya, pembangunan enam bendungan di wilayah NTB sejak tahun 2015 lalu, merupakan wujud pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mendukung ketersedian air dan ketahanan pangan nasional, 

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan pembangunan Bendungan Beringin Sila dilakukan sejak Januari 2019 dengan biaya sebesar Rp1.721 triliun. 

Pembangunan dilakukan dalam dua paket dimana Paket I dilaksanakan oleh PT Abipraya – Mina (KSO), sedangkan Paket II oleh PT Nindya – Lestari (KSO) dan supervisi dilaksanakan oleh PT Indra Karya– Bina – Tuah (KSO).

Konstruksi Bendungan Beringin Sila didesain dengan tinggi 70,5 m, panjang 787,58 m, dan lebar puncak 12 m. Dengan total kapasitas tampungan 27,46 juta m3 dan luas genangan 126 Ha. 

Bendungan ini nantinya akan mampu mengairi lahan seluas 3.500 Ha dan menghasilkan air baku sebesar 76 liter/detik untuk mendukung pertanian di Kabupaten Sumbawa. 

BACA JUGA: Monitoring Ketersediaan Stok dan Harga Pangan di NTB 

Selain itu, kehadiran bendungan ini juga memberikan manfaat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW, reduksi banjir sebesar 90,37 m3/detik, serta potensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi. ***

 

 




Presiden Jokowi Melakukan Kunjungan Kerja di Bima

Kunjungan kerja Presiden Jokowi meresmikan Hunian Tetap (Huntap) untuk masyarakat yang terdampak bencana banjir di Kecamatan Bolo tahun 2021 

BIMA.lombokjournal.com ~ Presiden RI, Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana melakukan kunjungan kerja (kunker), Rabu (28/12/2022) di Bima.

Kedatangan Kapala Negara di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (SMS) Bima, Nusa Tenggara Barat disambut Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah bersama Bupati Bima dan pejabat lainnya, menyampaikan ucapan selamat datang kepada Presidwn Jokowi.

BACA JUGA: Gubernur NTB Kunjungi Panti Jompo Meci Angi Bima

Kedatangan Presiden Jokowi disambut di Bandara

Tarian Wura Bongi Monca, tarian tradisional masyarakat suku Mbojo, memeriahkan sambutan pada tamu kehormatan. 

Gubernur NTB beserta Bupati Bima dan pejabat lainnya, menyampaikan ucapan selamat datang kepada Presiden Jokowi.

“Selamat datang Pak Jokowi di Bima,” sambut Bang Zul, sapaan Gubernur, didampingi Ketua TP.PKK Prov. NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati.

Kedatangan Jokowi di Bima untuk meninjau dan meresmikan Hunian Tetap (Huntap) yang dibangun oleh Kementerian PUPR di desa Tambe, bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir di kecamatan Bolo Kabupaten Bima tahun 2021 yang lalu.

Kamis pagi (29/12/022) Presiden Jokowi, Gubernur NTB,  Menteri PUPR  dan pejabat lainnya akan meninjau langsung  sebanyak 185 Unit Rumah tipe 36 yang dibangun menggunakan tanah milik Pemerintah Daerah seluas 3,5 ha,  menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

Setelah itu, Gubernur Bang Zul juga akan mendampingi Presiden meninjau pemanfaatan pasar Sila di kecamatan Bolo, yang pembangunan bersumber dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

BACA JUGA: Pemilahan Sampah Dukung Pertanian dan Kesehatan

Presiden Joko Widodo bersama Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono bersama Gubernur Zul, usai meresmikan Huntap langsung bertolak ke Kabuaten Sumbawa, untuk meresmikan Bendungan Beringin Sila merupakan satu dari enam bendungan proyek strategis nasional (PSN) yang dibangun di NTB. ***

 

 




Jokowi, Eksekutor Mandalika yang Sedikit Bicara

Mencetuskan mimpi berupa ide, gagasan dan cita-cita, itu pekerjaan yang mudah dan murah. Tetapi bagi Presiden Jokowi, bagaimana ‘mengeksekusinya’, mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan, ini butuh komitmen, konsistensi, kerja keras, dan tak kalah pentingnya adalah kemauan serta itikad membangun masa depan lebih baik. Naniek I Taufan menjelaskan tentang perkembangan pembangunan KEK Mandalika

MATARAM.lombokjournal.com ~ Itulah Mandalika yang mendunia hari ini. Butuh kesabaran dan kesungguhan, dan waktu puluhan tahun menjadikan Mandalika merekah bagai gadis cantik ranum yang mengundang perhatian. Bikin iri memang. 

Pengembangan kawasan Mandalika menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai pariwisata premium, sesungguhnya sudah direncanakan sejak tahun 1980-an yang dicetuskan pertama kali oleh Joop Ave (Dirjen Pariwisata Kementerian Pariwisata RI 1982) saat itu. 

Ia berniat membuat ‘Bali baru’, dan pilihannya adalah Lombok. Masuk akal, sebab Lombok memiliki keindahan tak kalah dengan Bali. Namun rencana itu tidak semulus dalam angan-angani. Berbagai tantangan menyertainya. Terjadi tarik ulur, tersendat-sendat, naik turun, bahkan sempat lesu.

Rencana menjadikan Mandalika sebagai ‘Bali baru’ itu membuat investasi hotel sekelas Novotel mulai dibangun di tahun 1997. Tapi bersamaan dengan itu, krisis ekonomi melanda. Cita-cita KEK Mandalika pun pupus.

BACA JUGA: Gubernur NTB Bawa Air Narmada dan Tanah Tambora untuk Jokowi

Jokowi dimonumentalkan
Patung ‘Speed’ Jokowi

Hingga akhirnya, selama 25 tahun, hanya Novotel-lah yang menjadi satu-satunya brand hotel Internasional yang berdiri di sana. Dan menjadi andalan pendapatan asli daerah Lombok Tengah saat itu.

Kawasan Mandalika yang berada di bagian Selatan Pulau Lombok ini sempat kurang diperhatikan, sebab konsentrasi pembangunan pariwisata saat itu ada di bagian Utara yakni kawasan Senggigi yang sudah terlebih dahulu mendunia. 

Sampai pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, KEK Mandalika kembali menjadi perhatian. Ide menyulap kawasan Mandalika itu menjadi wacana yang hangat dibicarakan, bersamaan dengan Lombok yang pariwisatanya mulai maju. 

Ditambah lagi pembangunan bandara internasional yang berada di tengah-tengah Pulau Lombok, yang sangat dekat dengan Mandalika. Bandara Internasional Lombok (BIL), membuka pergerakan pembangunan pariwisata wilayah Lombok bagian selatan. 

Visi Pariwisata Jokowi jelas arahnya

Groundbreaking kawasan KEK Mandalika pun dilakukan pada tahun 2019. Rajutan mimpi itu tersambung kembali. Tetapi tidak banyak kemajuan pembangunan di Mandalika. Novotel pun masih tetap kesepian tanpa kawan dan menjadi satu-satunya hotel berkelas yang ada di Mandalika. 

Sampai akhirnya eksekutor itu datang dengan visi pariwisata yang jelas, KEK Mandalika pun dilanjutkan. Di Era Presiden Joko Widodo, Mandalika pun mekar merekah, sumringah dan berbunga-bunga. 

Meski dalam dua kali Pilpres tahun 2014 dan 2019 Jokowi kalah telak di NTB, ia tidak peduli. Jokowi yang pintar dan berani itu, tetap mencurahkan segala perhatiannya bertubi-tubi ke Bumi Gora, salah satunya dengan mengeksekusi ide pendahulunya, wujud nyata KEK Mandalika.

BACA JUGA: Patung ‘Speed’ Jokowi akan Menjadi Spot Foto Favorit

Ia mempunyai target yang jelas, Kementerian Pariwisata RI mendorong kunjungan turis mancanegara ke Indonesia menjadi 2 kali lipat dari sebelumnya. Kunjungan wisatawan ke Indonesia yang sebelumnya sejumlah 10 juta wisatawan di tahun 2014, menjadi 20 juta di tahun 2014-2019.

Salah satu pilihan, Mandalika menjadi target Presiden Jokowi untuk melipatgandakan kunjungan wisatawan.

Jokowi diabadikan
Gubernur Zulkiefimansyah dengan latar belakang patung Jokowi

Sebab target jumlah Wisman 20 juta itu tidak akan tercapai jika hanya mengandalkan Bali. Wisman harus punya tujuan destinasi  internasional lainnya. Dan salah satunya Lombok. Mandalika Lombok  masuk dalam program 10 destinasi unggulan, 5 destinasi super unggulan, selain fokus lainnya yakni Danau Toba, di Sumatera Utara, Candi Borobudur di Yogyakarta, Labuan Bajo dengan Pulau Komodo-nya di NTT, Cikupang Sulawesi Utara dan Mandalika Lombok.

Dari sinilah akhirnya mimpi itu benar-benar terwujud. Negara bukan hanya membangun kawasan pariwisata, melainkan lengkap dengan infrastrukturnya.  Jalan baru yang lebar yang langsung menghubungkan Bandara Internasional Lombok dengan kawasan Mandalika, pun memperpendek waktu tempuh yang tadinya 45 menit, sekarang tinggal 10-15 menit saja. 

NOVOTEL yang tadinya ‘kesepian’, kini tak sendiri lagi. Pullman Hotel bintang 5, menanam investasi sekitar Rp 700 Miliar dengan 10 ribu kamar hotel, berdiri di Kawasan Mandalika. Selain itu komitmen yang akan masuk ke Mandalika ditaksir senilai Rp 17 T yang akan datang mancanegara termasuk Timur Tengah, Qatar dan UEA. 

Mandalika ke depan pasti akan ramai. Apalagi, di dekat Mandalika ini, dermaga Gili Mas sudah selesai dibangun. Dermaga yang mampu disandari kapal-kapal pesiar raksasa yang membawa turis-turis asing. 

Sebagai bagian dari Nusa Tenggara Barat, Lombok memang disayang dan jadi ‘anak emas’ Jokowi. Buktinya, dalam banyak hal ia memberi perhatian yang besar untuk daerah ini. Selain itu, NTB termasuk dalam daerah yang paling banyak dikunjungi Presiden RI ke 7 itu.

 Lalu, dari banyak daerah lain di nusantara yang notabene bisa dikatakan jauh lebih siap, Negara justru memilih kawasan Mandalika (dengan segala permasalahan yang sempat mengemuka) sebagai tempat dibangunnya Sirkuit MotoGP yang disebut-sebut sebagai yang terbaik dan terindah di dunia. 

Dengan nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit, yang lokasinya berada di Desa Kuta Kecamatan Pujut Lombok Tengah ini telah dijajal pertama kali oleh para pebalap Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) dan World Superbike (WSBK) pada bulan November 2021 lalu. Dan pada 18-20 Maret 2022 mendatang, balap motor bergengsi akan menghadirkan pebalap-pebalap dunia dalam MotoGP Mandalika 2022 telah siap digelar. 

Kecantikan Lombok tereksplor

Dengan adanya sirkuit Mandalika, meski sudah lama dikenal, namun baru kini kecantikan Lombok tereksplor habis-habisan. Bagaimana tidak, pada sesi tes pramusim MotoGP 2022, 11-13 Februari 2022, para pebalap dunia itu sudah langsung menyebar foto-foto keseharian mereka selama berada di Lombok.

Adalah Marc Marquez yang fotonya pertama kali menghebohkan dunia maya. Begitu tiba di Bandara Internasional Lombok, pebalap asal Spanyol ini langsung melakukan selfie di depan landmark bertuliskan Lombok dengan warna merah menyala. The Baby Alien membagikan foto selfienya itu di depan landmark bertuliskan Lombok. “ID #lombok #indonesia,” tulis pembalap berusia 28 tahun ini.

Tampaknya ia jatuh hati pada keindahan Lombok yang ia unggah di instagram pribadinya yang memperlihatkan foto dirinya yang sedang menikmati pesona Pulau Lombok. 

“(Saya) Jatuh cinta dengan tempat ini,” tulis Marc Marquez dalam unggahan akun Instagram pribadinya, @marcmarquez93, Rabu (09/02/22). 

Tidak hanya Marquez yang menyebar foto-foto yang memperlihatkan keindahan Lombok, melainkan para pebalap MotoGP lainnya. Alex Rins, Jorge Martin, Fabio di Giannantonio, Johann Zarco dan Aleix Espargaro adalah beberapa pembalap yang sempat mencoba minum kelapa muda yang biasa disebut kenyamen atau komboq. 

Ada pula pembalap tim Ducati, Francesco Bagnaia yang asik bermain voli pantai bersama kru tim. Yang tidak kalah hebatnya adalah pebalap Espargaro yang membeli kartu ponsel di kios pulsa milik warga sekitar Mandalika yang kemudian diikuti oleh Fabio Quartararo. 

Tidak itu saja, ragam momen kocak yang mereka alami, seperti ketika Espargaro melihat ibu-ibu berboncengan dengan empat anaknya hingga Bastianini yang dibantu petugas hotel mengusir kelelawar yang masuk ke kamarnya. Dan semua ini terekspos di media massa.

Para pebalap MotoGP datang bukan semata untuk tes motor mereka, melainkan mereka mengekspos berbagai pemandangan indah Lombok di medsos masing-masing. Mereka semua memposting Lombok yang apa adanya. Postingan pantai Mandalika yang indah dengan segala kejadian di sekitarnya. Mereka menjadi buzzer gratis bagi Indonesia yang mempromosikan Mandalika, Lombok dengan segala apa adanya. 

Mereka ini punya fans di seluruh dunia. Semua orang jadi tahu keindahan Lombok yang sesungguhnya dengan segala kearifan lokalnya. Seperti ada penonton yang pulang jumatan dan masih memakai sarung, menonton balapan dari balik pagar pembatas sirkuit, ada pula warga yang menonton dari atas perbukitan sekitar sirkuit Mandalika. 

Ya tidak apa-apa. Itu unik dan memang inilah Lombok Indonesia, tempat di mana sirkuit bergengsi itu dibangun dengan begitu prestisiusnya. Begitu pula dengan ibu-ibu yang naik motor berboncengan dengan empat anaknya yang kemudian dipraktekkan oleh para pembalap MotoGP. 

Itu momen langka, tidak hanya bagi Lombok melainkan bagi Indonesia. 

Semua momentum baik itu adalah promosi gratis bagi Lombok. Kenapa mereka mau? Padahal mereka bisa minta bayar untuk itu. Tampaknya keindahan dan keunikan serta naturalnya Lombok membuat mereka pun secara spontan memposting berbagai aktivitasnya, 

Indahnya pantai Mandalika memukau mereka, dan secara spontan mengabarkan pada dunia bahwa mereka ada di tempat yang indah. Tempat yang membuat mereka melupakan urusan bisnis promosi. Tempat itu adalah Lombok.

BACA JUGA: Gubernur NTB Banyak Ditanya tentang MotoGP di Kaltim

Mencermati bagaimana Negara menghadirkan Sirkuit Internasional itu di Lombok, tampaknya penting melihat strategi tersembunyi yang cerdas dari seorang Presiden Jokowi yang hingga kini tak banyak bicara.

 Mengapa ia memilih Lombok sebagai tempat dibangunnya sirkuit bergengsi itu? Kalau bicara soal keindahan pantai, bukan hanya Lombok yang indah melainkan masih banyak tempat di Indonesia ini yang pantainya juga indah. Kenapa harus membangunnya di Lombok?

Ini kebetulan atau tidak, masyarakat dunia akhirnya jadi tahu bahwa Indonesia punya sirkuit baru dengan nama Mandalika, dan itu ada di Lombok. Lombok yang bersebelahan dengan Bali. Ini membuat orang percaya diri datang ke Lombok karena sudah tahu Bali. Tinggal menyeberang selat Lombok saja. Brilian. 

Bayangkan, hari ini kita semua, media-media, masyarakat, netizen dan lainnya membicarakan tentang Lombok, MotoGP Mandalika, sirkuit hingga pebalapnya dengan begitu hangat. Di tengah riuhnya pembicaraan pada sirkuit ini, Jokowi yang membangun sirkuit malah tak banyak mengumbar bicara. 

Ia lebih senang menonton dan tak banyak bicara. Setelah semua tercapai, ia diam tak berkomentar hanya melihat dari belakang. Ia membiarkan masyarakat memuji, mengevaluasi dan bicara apa saja tentang Mandalika. 

Tidak perlu turun tangan untuk promosi lagi, karena para raiders top dunia itu semua sudah spontan mempromosikan Mandalika. Bagi Jokowi itu sudah cukup, tampaknya tidak perlu ikut lagi campur, cukup mereka. Strategi marketing yang tahu betul kapan ia harus muncul dan menikmati karya itu. 

Namun sebelum para pebalap dunia itu mempromosikan Mandalika secara spontan, dengan motor customnya, Jokowi sudah terlebih dahulu turun langsung pada momen pertama kali Sirkuit Mandalika digunakan menjelang ajang World Superbike (WSBK) pada 19-21 November 2021 lalu. 

Presiden Jokowi menjajal sirkuit Mandalika yang jadi ajang WSBK
Presiden Jokowi

Ia menjajal sendiri sirkuit ini sebelum resmi digunakan sebagai ajang balapan. Otomatis publikasi sirkuit kebanggan ini tak terbendung lagi. Semua media bahkan media internasional memberitahukan bahwa Indonesia punya sirkuit baru, Mandalika. 

Tetapi diamnya Jokowi hanya pada tak banyak bicara. Ia terus bekerja. Sebelum gelaran pramusim MotoGP lalu, ia kembali turun ke desa-desa sekitar Mandalika untuk meninjau homestay-homestay di  sana yang penataannya dibantu oleh Pemerintah Pusat. Warga diberi dana dan dibangunkan tempat yang layak sebagai tempat penginapan. 

Dan konon, penginapan-penginapan ini sudah full booking untuk gelaran MotoGp 2022 yang akan berlangsung 18-20 Maret 2022. 

Antusiasme menonton balapan MotoGP kelihatannya tinggi. Para penonton MotoGP yang sudah membeli tiket, tentu tidak hanya memikirkan tiket saja melainkan juga berpikir tentang hotel/penginapannya. Kalau sudah penuh lalu nginap di mana? S

Sebab penerbangan khususnya rute Jakarta Lombok misalnya, hanya sampai jam 3 sore. Ia membuat para penonton dipaksa menginap di Lombok. Tidak bisa berangkat pagi pulang malam, sebab gelaran MotoGP terjadwal hingga sore hari. 

Bukan hanya hotel dan penginapan sekitar Mandalika yang penuh, penonton MotoGP yang diprediksi mencapai  60.000 orang itu juga menginap di kawasan wisata Senggigi Lombok Barat dan di tiga gili Lombok Utara, Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Tidak ketinggalan juga di Mataram dan sekitarnya bahkan disiapkan pula penginapan hingga ke Sembalun. 

Mereka ini, kelak akhirnya akan cerita tentang keindahan Lombok dan pengalaman baru menginap di Lombok. Bahwa ada pulau indah lainnya lain selain Bali, itulah Lombok. 

Orang makin mengenal seluk beluk Lombok dan akhirnya terbiasa datang ke pulau ini. Mengenal keindahannya, mengetahui hotel dan penginapannya, tempat kuliner dan objek-objek wisata lainnya. Ini berarti Lombok akan semakin melejit dengan segala kearifan lokalnya. 

“Memaksa” menginap di Lombok tentu akan semakin banyak uang yang ‘dibuang’ ke Lombok. Sirkuit Mandalika dan MotoGP, tampaknya sudah didesain untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi secara merata di nusantara. 

Jadi ke depan, tidak hanya Jakarta dan kota-kota besarnya dengan geliat ekonomi yang luar biasa, tidak hanya Bali yang ekonominya menggelora dari pariwisata, melainkan Lombok (NTB) juga pantas berkembang yang dimulai dari gong besar kawasan KEK Mandalika dengan Sirkuit Internasional-nya. 

Kini, Sirkuit Internasional Mandalika sudah semakin siap dan meriah dengan pemasangan patung Jokowi. Ini akan menjadi salah satu momentum paling fenomenal.

Patung Jokowi naik motor yang dibuat oleh seniman kesohor Nyoman Nuartha – yang juga mengerjakan monumen-monumen raksasa di Bali – itu mejeng di pintu masuk sirkuit Mandalika yang dibangun dengan dana APBN dari uang rakyat yang diwujudkan oleh Jokowi. 

Kelak sirkuit ini akan dikenang sebagai karya dari seorang pemimpin yang berani, sang eksekutor yang memilih diam di tengah gegap gempita puja puji sirkuit yang mendunia itu. ***

 




Fenomena Berterima Kasih pada Jokowi di NTB, MI6: Wujud Politik Etis 

Fenomena ucapan terima kasih di NTB pada Presiden Jokowi, merupakan pengakuan alam bawah sadar rakyat bahwa Jokowi berempati membangun NTB di segala sektor

MATARAM.lombokjournal.com ~ Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 menilai, bergemanya ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi beberapa waktu lalu dari komponen masyarakat maupun stakeholder di NT,B merupakan bentuk ‘politik etis’ untuk saling memanusiakan.

Alam bawah rakyat di NTB tak bisa memungkiri,  Presiden Jokowi telah mencurahkan segenap pikiran dan kebijakannya untuk membangun NTB dari segala sektor, termasuk KEK Mandalika dan berbagai sarana prasarana.

Fenomena berterima kasih pada Jokowi
KEK Mandalika / Instagram

“Presiden Jokowi menunjukkan perhatian dan empatinya dengan membangun NTB tiada henti dengan beragam proyek infrastruktur dan bantuan kemanusiaannya lainnya,” kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, SH kepada Media, Selasa (22/02/22).

Pria yang akrab disapa Didu itu mengatakan,  gerakan moral khas warga NTB menyampaikan ucapan terima kasih ini, harus dimaknai tercerahkannya  kotak pandora pikiran dan nurani Rakyat NTB memberikan reward kepada pemimpin yang telah  membesarkan Kawasan Bumi Gora.  

Menurutnya,  Jokowi sadar bahwa Rakyat NTB dalam dua kali Pilpres mayoritas tidak memilihnya. Ia ingin memberikan tauladan dan perhatian lebih buat NTB agar Warga NTB memiliki keyakinan dan membalikan persepsi minor tentang kapasitas kepemimpinannya di mata rakyat NTB. 

BACA JUGA: Protein Tinggi dan Antimikroba pada Cacing Nyale

“Strategi Jokowi yang memberikan perhatian ekstra untuk NTB bukannya tanpa sebab. 

Dari sisi ekonomi politik, Jokowi ingin memastikan di bawah kepemimpinannya terjadi percepatan dan pemerataan pembangunan di semua wilayah NKRI tanpa pandang bulu,” ujar Didu. 

Legitimasi Geopolitik Kawasan

Sementara  dalam konteks geopolitik, Jokowi sadar, NTB sebagai satu kawasan (region)  memiliki entitas yang khas yang berbeda dengan kawasan lain.

Sehingga meskipun dari sisi kuantitas elektoral kecil, NTB memiliki makna politik yang besar dalam soal persepsi dan legitimasi Politik.  

“Sehingga tak heran jika Presiden Jokowi ingin memberikan teladan yang baik dan atensi yang besar kepada NTB dengan cara memberikan program pembangunan skala prioritas agar jelas manfaatnya untuk Rakyat,” tegas Didu.

BACA JUGA: Bau Nyale, Ini Kisah Drama Cinta Putri Mandalika

Didu menggarisbawahi, ujian dan komitmen kepemimpinan Jokowi selanjutnya justru terletak kepada estafet Pemimpin berikutnya, untuk menjaga kesinambungan tonggak pembangunan yang telah dilakukan selama ini ditengah persaingan global yang maha dahsyat.(*)

 




Presiden Jokowi Menghasilkan Mega Proyek di KSB

Masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang mewujudka mega proyek di Bumi Pariri Lema Bariri

TALIWANG.lombokjournal.com ~ Sejumlah mega proyek yang telah lama diidamkan masyarakat Sumbawa Barat, berhasil diwujudkan.

Beberapa mega proyek itu, antara lain Bendungan Bintang Bano, dan Bendungan Tiu Suntuk, dua mega proyek yang menelan anggaran triliunan rupiah.

Dalam pertemuan yang secara khusus digelar di Taliwang, Ibu Kota Sumbawa Barat, Minggu (13/02/22), Bupati Sumbawa Barat HW Musyafirin, pimpinan DPRD, para alim ulama, dan tokoh masyarakat yang mewakili seluruh kecamatan di Sumbawa Barat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo.

Bupati HW Musyafirin mengungkapkan, tanpa dukungan penuh dari Presiden Jokowi, maka Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Tiu Suntuk, hanya akan menjadi mimpi yang tidak jelas bisa terwujud.

“Dari lubuk hati yang paling dalam, kami, seluruh masyarakat Sumbawa Barat, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Jokowi,” kata Musyafirin.

Tokoh yang telah memimpin Sumbawa Barat dua periode ini mengenang, bagaimana Presiden Jokowi langsung memberi persetujuan saat itu.

Saat menerima laporan tentang Pemkab Sumbawa Barat yang memerlukan dukungan untuk pembangunan bendungan Bintang Bano, tak lama setelah Presiden Jokowi dilantik pada 2014 silam.

BACA JUGA: Omicron Melonjak, Wagub Minta Tetap Tenang dan Jaga Prokes

Bendungan Bintang Bano tadinya adalah proyek yang dibangun oleh Pemerintah Daerah. mulai diinisiasi tahun 2008 silam, proyek ini tak kunjung mendapat dukungan penganggaran dari Pemerintah Pusat. 

Tapi, karena kondisi keuangan daerah yang terbatas, pembangunan bendungan ini akhirnya terhenti di tengah jalan pada 2012.

“Pemerintah Daerah memang tidak memiliki cukup anggaran untuk meneruskannya. Akhirnya kami datang ke Kementerian PUPR. Begitu Presiden Jokowi dilantik langsung beliau bersedia meneruskan proyek ini dengan dibiayai Pemerintah Pusat,” tutur Musyafirin.

Membangun Bendungan Bintang Bano memang memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Bendungan yang diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada 14 Januari lalu itu menelan anggaran Rp 1,44 triliun.

Bahkan, jika Pemkab Sumbawa Barat mampu menyisihkan anggaran Rp 100 miliar tiap tahun sekalipun, masih butuh waktu 14 tahun untuk bisa mewujudkannya.

Padahal, bendungan Bintang Bano ini sudah lama diidamkan masyarakat. Keberadaannya bisa menjadi pengendali banjir yang bisa mengurangi potensi banjir di Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 53 persen.

Sebelumnya, tiap terjadi hujan besar di daerah Taliwang, banjir sudah pasti akan menerjang. Kini, setelah bendungan ini jadi, banjir pun kini tak terjadi lagi.

“Apalagi nanti kalau Bendungan Tiu Suntuk selesai juga. Ini akan menambah daya kendali banjir kita,” ucap Musyafirin.

Bendungan Bintang Bano sendiri membendung aliran sungai Brang Rea dengan total kapasitas tampung 65,84 juta meter kubik dan luas genangan 277,52 hektare. 

Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 72 meter. Panjang bendungan 497,25 meter. Lebar puncak 12 meter. Elevasi puncak bendungan kurang lebih 120 meter.

Bendungan ini dapat menghasilkan air baku sebesar 555 liter/detik yang akan memasok kebutuhan air baku di tujuh kecamatan di Sumbawa Barat. Serta mampu mengairi lahan seluas 6.695 hektare untuk mendukung pertanian di Sumbawa Barat.

Lahan-lahan tadah hujan yang tadinya hanya bisa sekali panen padi, dengan keberadaan bendungan ini, lahan tersebut kini bisa panen padi tiga kali setahun.

Masyarakat Sumbawa Barat juga memanjatkan doa, agar Kawasan Industri Sumbawa Barat segera terwujud. 

Berkat keberpihakan Presiden Jokowi pula, KSB memang telah ditetapkan sebagai Kawasan Industri dan masuk dalam Rencana  Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024.

Presiden Jokowi menghasilkan mega proyek di KSB

Hilirisasi pengolahan produk tambang di Sumbawa Barat yang ditandai dengan pembangunan smelter PT AMNT, kata Bupati Musyafirin, hanya bagian kecil dari rencana besar pemerintah untuk mewujudkan Kawasan Industri Sumbawa Barat. 

Artinya, akan banyak industri lain yang masuk ke Sumbawa Barat.

Kehadiran investasi tersebut akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Dan untuk Indonesia Timur, hanya Sumbawa Barat yang masuk dalam kawasan industri.

“Ini berkah bagi kita masyarakat Sumbawa Barat, karena perhatian besar Bapak Presiden,’’ katanya.

Paling Banyak Membangun Bendungan

Presiden Joko Widodo akan tercatat dengan tinta emas dalam sejarah NTB, sebagai Kepala Negara yang membangun bendungan terbanyak di NTB. 

Dalam sepuluh tahun kepemimpinannya, Presiden Jokowi membangun enam bendungan di seluruh Bumi Gora.

Empat bendungan kini sudah selesai konstruksinya. Yakni Bendungan Bintang Bano di Sumbawa Barat, Bendungan Tanju dan Bendungan Mila di Dompu, dan Bendungan Beringin Sila di Sumbawa. 

Sementara dua bendungan dalam fase konstruksi. Yakni Bendungan Tiu Suntuk di Kecamatan Brang Ene, Sumbawa Barat, dan Bendungan Meninting di Lombok Barat. 

Bendungan-bendungan yang sedang dalam masa konstruksi tersebut dijadwalkan telah rampung pada tahun 2024 mendatang.

Menurut Musyafirin, perhatian Presiden pada infrastruktur sumber daya air tersebut, semata karena Presiden ingin mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan bangsa. 

BACA JUGA: Mandalika Jadi Tuan Rumah Formula-1, Kapan Terwujud?

Presiden Jokowi tahu persis, untuk mewujudkan hal tersebut, kuncinya adalah ketersediaan suplai air.

’’Dengan suplai air setiap saat dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya tanam sekali setahun bisa menanam dua hingga tiga kali dalam setahun,’’ kata Musyafirin.

Itu sebabnya, bersama bendungan-bendungan yang ada di NTB, total ada 57 bendungan di seluruh Indonesia, yang pembangunannya akan tuntas pada tahun 2024.

Ucapan terima kasih dari masyarakat Sumbawa Barat tak hanya untuk pembangunan infrastruktur di daerah otonom paling buncit di Pulau Sumbawa tersebut semata. 

Ucapan terima kasih dan apresiasi disampaikan juga untuk komitmen dan keberpihakan Presiden Jokowi mewujudkan infrastruktur mecusuar lain di NTB. 

Salah satunya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang kini tak cuma jadi kebanggaan NTB, melainkan juga menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia.

Proyek-proyek infrastruktur yang diwujudkan Presiden Jokowi tersebut, telah menjadi .

berkah untuk Sumbawa Barat, dan juga berkah bagi Nusa Tenggara Barat.(*)

 

 




Dikunjungi Presiden, Ini Cerita Pemilik Homestay di Lingkar Mandalika

Para pemilik homestay rasanya seperti mimpi, tapi benar-benar menjadi kenyataan karea tempatya mendapat kunjungan Presiden Jokowi

LOTENG.lombokjournal.com ~ Ini sebuah khayalan dan mimpi, tapi benar-benar jadi kenyataan.

“Tidak hanya nonton di TV, tapi saya langsung dikunjungi sama presiden,” kata Inak Suinah saat homestay miliknya, di Dusun Bangah, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, di Lombok Tengah dikunjungi Presiden RI, Joko Widodo bersama Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, Kamis (13/01/22).

Spanduk menyambut kedatangan presiden

Sambil meneteskan air mata bahagia, ia begitu terharu dapat dikunjungi langsung Presiden Jokowi yang mengecek kesiapan beberapa Homestay bantuan pemerintah untuk menyambut event MotoGP 2022.

BACA JUGA; Pesiden Jokowi Tinjau Kesiapan BIZAM Sambut MotoGP

Sementara itu, Hj. Supiati salah satu penerima bantuan homestay juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah mengunjungi homestay di wilayah Dusun Bangah.

“Tadi beliau mengecek kesiapan homestay dan sebagainya, dan kami senang sebagai masyarakat Dusun Bangah,” terangnya.

BACA JUGA: UMKM Luar Jualan di Mandalika, Produk Lokal Harus Dibela

Ditambahkan Hj. Supiati, dulu sebelum adanya gelaran akbar balapan MotoGP ini, geliat ekonomi tak seberapa. Tapi sekarang menjadi kebanggaan masyarakat bisa berubah menjadi lebih baik untuk kebangkitan ekonomi.

Para pemilik hmestay sedangmenunggu kedatangan presiden
Masyarakat menungu Presiden

“Semoga event balapan MotoGP ini nantinya bisa lancar dan sukses,” harap Hj. Supiati. ***

 




Online Single Submission, Permudah Izin UMKM dan Investor

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meluncurkan Online Single Submission (OSS) atau Sistem Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, Berbasis Resiko

MATARAM.lombokjournal.comWakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menghadiri acara peluncuran OSS tersebut secara virtual di pendopo, Senin (9/8).

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa melalui OSS, prosedur berusaha dan berinvestasi terus dipermudah, karena kita ingin iklim berusaha di Indonesia makin kondusif.

“Memudahkan UMKM untuk memulai usaha, meningkatkan kepercayaan investor agar dapat membuka lowongan pekerjaan sebanyak-banyaknya,” ujar Presiden Jokowi.

Selanjutnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa aplikasi OSS berbasis resiko dibuat sebagai bagian dari implementasi Undang-Undang Cipta Kerja. Tujuannya yakni mempermudah perizinan Pelaku Usaha, UMKM, serta investor dalam upaya memberikan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan agar semakin kompetitif.

Hal tersebut dikarenakan, mayoritas UMKM yang ada saat ini belum memiliki legalitas perizinan berusaha, sehingga menjadi kendala bagi UMKM untuk mmengaemperoleh pembiayaan dan mengembangkan usahanya. Melalui sistem OSS, ada keistimewaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil alias UMK risiko rendah, karena hanya perlu mengurus Nomor Induk Berusaha sebagai perizinan tunggal.

Dalam laporan Bank Dunia, Indonesia menjadi negara yang termasuk ke dalam kategori “Mudah” dalam mengurus izin usaha. Indonesia berada pada urutan ke 73 dari 190 negara di dunia dalam kemudahan berusaha.

“Tapi itu belum cukup, kita harus mampu tingkatkan dari kategori mudah menjadi sangat mudah. Kuncinya ada di reformasi perizinan terintegrasi cepat dan sederhana seperti OSS ini,” jelas Presiden.

Presiden Jokowi juga menekankan bahwa layanan OSS berbasis resiko ini tidak mengebiri kewenangan di Indonesia, tapi justru memberikan standard layanan bagi semua tingkat pemerintah yang memberikan izin di level pusat hingga daerah.

“Agar tanggungjawabnya semakin jelas dan layanannya semakin sinergis,” tegas Presiden Jokowi.

Launching layanan OSS berbasis resiko tersebut juga dihadiri oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, serta Kepala Daerah di Seluruh Indonesia.

BACA JUGA:

novita@diskominfotikntb




Presiden Jokowi Sumbang Sapi Simental Untuk Kurban di NTB

Presiden Jokowi Sumbang Sapi Simental berbobot 1,25 ton, untuk perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 H di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sapi untuk kurban tersebut dibeli langsung dari peternak lokal.

KSB.lombokjournal.com ~ Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, dr. Khairil Akbar, mengatakan, tahun ini NTB kembali mendapat sumbangan sapi kurban dari Presiden Jokowi yang dibeli di salah satu peternak asal Lombok Timur.

Presiden Jokowi Sumbang Sapi Simental

Sapi Simental, ini, kata peternaknya, dirawat selama empat tahun dan khusus disiapkan untuk Presiden Jokowi sebagai sapi kurban. Untuk pemberian makanan selalu menggunakan pakan alami sehingga kondisi sapi tetap sehat dan memiliki bobot 1 ton lebih.

“Alhamdulillah pembelian langsung dari peternak lokal dan tahun ini disembelih di Kabupaten Sumbawa Barat,” ungkapnya usai meninjau langsung proses pemotongan hewan kurban sumbangan dari Presiden Jokowi tersebut di halaman Kantor Bupati, Selasa (20/7).

BACA JUGAPersonil Khusus diterjunkan Guna Mengawasi Hewan Kurban

dr. Khairil, mengatakan, daging sapi kurban itu diikhtiarkan untuk diberikan kepada masyarakat Sumbawa Barat pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah, tahun ini. Ke depannya, hewan kurban sumbangan presiden di tahun-tahun berikutnya akan disalurkan juga ke seluruh kabupaten/kota se-NTB.

Sehingga diharapkan sumbangan presiden itu dapat memenuhi nutrisi dan meningkatkan imun masyarakat, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.

“Karena sapi ini merupakan sapi yang diternak khusus dengan pengawasan dan pemeriksaan dari para dokter hewan. Sehingga keamanan dan kesehatan sapi jenis Simental ini benar-benar dijaga,” tegasnya.

Selain itu, meski di tengah masa pandemi dan PPKM, sebanyak 15.000 ekor lebih hewan kurban berhasil terjual ke luar NTB, khususnya pulau Jawa. Hal ini tentu berdampak positif khususnya untuk meningkatkan swasembada daging dan kesejahteraan masyarakat peternak di momen Idul Adha.

manikp@kominfo