Posyandu Keluarga Mekarsari Bisa Jadi Contoh Buat Loteng

Posyandu Keluarga Mekarsari, Dusun Dahe, diharapkan menjadi contoh bagi posyandu lainnya yang ada di kabupaten Lombok Tengah.

LOTENG.lombokjournal.com ~ Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalillah, dalam kunjungannya ke dusun Dahe, desa Mujur, kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, Kamis (12/8).

Posyandu Keluarga“Karena Posyandu Keluarga di Lombok Tengah jumlahnya masih di bawah lima puluh persen”, ujar Wagub.

Sitti Rohmi berpesan bahwa kesehatan adalah kemewahan apalagi di tengah pandemi. Ia berharap warga terus memanfaatkan posyandu, serta kader harus tetap bersemangat dengan keterbatasan.

BACA JUGAPelatihan Pelaporan Perkembangan Covid dengan Aplikasi BLC

Posyandu Keluarga Mekarsari melayani 137 kepala keluarga (KK). Kepala posyandu yang juga Ketua Forum Posyandu Praya Timur, Nur Faizah, kunjungan posyandu selama 2021 terus meningkat dan mencapai seratus persen.

Posyandu yang melayani ibu hamil, balita, lansia dan remaja, itu meski belum sepenuhnya mengedukasi warga tentang masalah sosial lain seperti buruh migran, perkawinan anak dan narkoba atau bank sampah, namun banyak inovasi yang dilakukan. Salah satunya adalah pemberian makanan tambahan yang berlangsung setahun penuh yang dibiayai sendiri dari dana yang dikumpulkan masyarakat.

“Belum terintegrasi tapi layanan konseling yang selalu dimanfaatkan oleh remaja selain tentang kesehatan juga dibekali informasi tentang itu”, jelas Nur Faizah.

Khusus remaja, tercatat sedikitnya 95 orang berkunjung setiap bulan dengan kasus umum anemia dan reproduksi.

Faizah menambahkan, meningkatnya status Posyandu Mekarsari menjadi Posyandu Keluarga, yang ditandai dengan penyerahan sertifikat oleh Wagub, menumbuhkan semangat warga maupun kader.

“Walaupun dengan lima orang kader selama ini kami berbuat maksimal dibantu oleh nakes puskesmas juga”, tuturnya.

jm




Posyandu Keluarga Solusi Untuk Mencegah Stunting

Posyandu Keluarga adalah solusi dari aneka permasalahan kesehatan di NTB, salah satunya mengedukasi masyarakat terkait pencegahan stunting.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah, mengatakan hal tersebut saat memberikan pemaparan tentang penanganan stunting di Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam acara Pembekalan Program Kerja Kuliah Nyata Muhammadiyah-Aisyah (KKN MAs) Tahun 2021, yang berlangsung secara virtual, Rabu (4/8).

“Revitalisasi posyandu ini bertujuan untuk meningkatkan angka posyandu secara bertahap, menuju posyandu keluarga serta deteksi dini berbagai persoalan sosial, sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat berbasis dusun menuju pertahanan keluarga,” ujar Sitti Rohmi

Berdasarkan data dari Riskesdas jumlah stunting di Provinsi NTB dari tahun 2018 – Juli 2021 sebanyak 33.49%. Sitti Rohmi menilai bahwa setiap tahunnya dapat dilakukan rekapitulasi data dari seluruh posyandu dan puskesmas di NTB.

“Sehingga kita bisa mendapatkan by name by address, penanganan yang jauh lebih komprehensif dan efektif. Agar di NTB ini melihat posyandu menjadi sesuatu yang betul-betul harus diintervensi dengan baik,” jelasnya.

Sitti Rohmi menegaskan bahwa masalah stunting tidak hanya berbicara tentang bayi dan ibu hamil, tetapi juga bagaimana mengedukasi remaja kita sehingga dia nanti siap menjadi calon ibu serta memahami kesehatan reproduksi dan lain sebagainya.

“Kita juga harus mengedukasi masyarakat karena stunting juga sangat tergantung dari lingkungan. Sehingga kita harapkan penanganan stunting ini bisa sangat komprehensif, karena kita tahu penanganan stunting tidak hanya bicara tentang gizi tetapi sangat erat juga hubungannya dengan sanitiasi,” tuturnya.

ser




Posyandu Keluarga di Lombok Timur sudah 100 Persen

Sebanyak 1.930 posyandu di seluruh kabupaten Lombok Timur telah berhasil direvitalisasi menjadi Posyandu Keluarga. Capaian ini merupakan komitmen pemerintah kabupaten Lombok Timur dalam mewujudkan program revitalisasi posyandu.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalilah, mengungkapkan, capaian ini menjadikan Lombok Timur sebagai kabupaten pertama di NTB yang sukses merevitalisasi posyandu menjadi 100 persen Posyandu Keluarga.

Atas prestasi tersebut, Sitti Rohmi, mengapresiasi komitmen pemerintah kabupaten Lombok Timur terhadap pentingnya meningkatkan kesehatan masyarakat berbasis dusun dan desa.

Posyandu Keluarga“Dengan Posyandu Keluarga, kita berharap, penanganan kesehatan ini bisa kita atasi dari hulu hingga ke hilir. Alhamdulillah, semua posyandu di Lombok Timur telah menjadi posyandu keluaraga. Terima kasih kepada pak bupati dan seluruh jajarannya,” ungkap Wagub saat meresmikan RSUD Patuh Karya (Type-D) serta 100 Persen Posyandu Keluarga dan Kampung Keluarga Berkualitas Tingkat Kabupaten Lombok Timur, di Kecamatan Keruak, Selasa (29/06).

Sitti Rohmi menjelaskan, pemerintah Provinsi NTB terus berupaya untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan berkualitas salah satunya dengan mendorong seluruh kabupaten-kota di NTB untuk merevitalisasi Posyandu, menjadi Posyandu Keluarga.

Posyandu Keluarga bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di tingkat dusun atau lingkungan, khususnya untuk sasaran ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, remaja usia produktif hingga lansia.

“Mudah-mudahan capaian yang mampu diwujudkan oleh pemerintah kabupaten Lombok Timur saat ini dapat memberi motivasi bagi kabupaten lain untuk segera merevitalisasi posyandunya menjadi Posyandu Keluarga,” ujarnya.

BACA JUGAPelajar NTB yang Berangkat Kuliah ke Sudan dilepas Gubernur

Sementara itu, Bupati Lombok Timur, H. M. Sukiman Azmi mengatakan, komitmen serta sinergi pemerintah kabupaten, kecamatan hingga desa dan dusun menjadi faktor penting dalam mewujudkan kesehatan masyarakat melalui program revitalisasi posyandu.

“Tentu capaian ini berkat sinergi semua pihak, Alhamdulillah kami berhasil merubah posyandu menjadi Posyandu Keluarga dan sekaligus menjadikan Lombok Timur sebagai kabupaten pertama di NTB yang telah mewujudkan program revitalisasi posyandu,” tuturnya.

Manikp@kominfo




Posyandu Keluarga Berbasis Dusun Bisa Capai 100 persen

Pemerintah NTB optimis Posyandu Keluarga berbasis dusun dalam tahun 2021 bisa mencapai 100 persen, sebab itu butuh kerjasama dan kerja keras dari seluruh masyarakat terutama kepala desa dan kader posyandu.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Dihadapan peserta Lokakarya Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Pencapaian Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) di NTB di Santika Hotel Mataram, Jumat (25/6), Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalilah, menjelaskan, dari 7.561 jumlah posyandu se-NTB yang sudah menjadi Posyandu Keluarga sebanyak 4.100 lebih. Jadi sudah lebih dari 50 persen posyandu yang sudah menjadi Posyandu keluarga, dan diharapkan tahun 2021 ini bisa mencapai 100 persen.

Posyandu Keluarga
Hj. Sitti Rohmi Djalilah

Revitalisasi Posyandu di NTB hadir sebagai pusat edukasi berbasis dusun yang dihajatkan untuk bisa mengatasi berbagai masalah kesehatan dan sosial kemasyarakatan.

Dengan penanganan berbasis dusun diyakini penanganannya akan lebih tepat sasaran karena lokus dan data-datanya jelas serta lebih komprehensif, maka permasalahan-permasalahan bisa didata, diatasi dan diedukasi sebaik-baiknya.

“Tanpa kader posyandu, pengelolaan posyandu tidak bisa berfungsi dengan baik, karena itu kita harapkan kader-kader kita untuk lebih bersemangat  dan bersama-sama untuk tetap menggairahkan Posyandu Keluarga bisa menjadi posyandu berbasis dusun,” ujar Sitti Rohmi.

BACA JUGAKomunikasi Pemerintah dan Masyarakat Terjalin oleh NTB Care

herikp@diskominfotik




Posyandu Keluarga Indikator Sustainable Development Goals

Revitalisasi posyandu menjadi Posyandu Keluarga, harus diurus dan dikelola dengan baik, karena menjadi indikator Sustainable Development Goals (SDGs) untuk kelanjutan pembangunan di desa.

KLU.lombokjournal.com ~ Inilah pesan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalilah, pada kunjungan lapangan Posyandu Keluarga, di Kabupaten Lombok Utara (KLU), Kamis (24/6/).

“Aktifkan posyandu keluarga, maka target SDGs akan tercapai,”kata Sitti Rohmi.

Karena semua persoalan seperti cakupan indikator untuk menuju SDGs akan mudah diatasi, seperti persoalan pendidikan, kesehatan, lingkungan, ekonomi, sosial dan lainnya.

“Jadi, kalau 995 desa se-NTB serius membangun Posyandu Keluarga maka semua persoalan di desa akan teratasi dan pembangunan berjalan sesuai rencana,” ujar Sitti Rohmi.

BACA JUGAMadu Trigona, Bakal Ekowisata Baru di Pulau Sumbawa

Sementara itu, Kepala Desa Gumantar, kecamatan Kayangan, Japarti, mengatakan ikhtiar untuk merevitalisasi posyandu telah direalisasikan.

Keberadaan posyandu keluarga sangat dirasakan manfaatnya, karena selain untuk pelayanan KIA, remaja dan lansia juga menjadi alternatif warga, karena jauh dari puskesmas.

“Betul semua hal mulai dari lingkungan, kesehatan, pendidikan, pangan dan sebagainya kita dapatkan informasi dan solusi di pelayanan posyandu keluarga,” tuturnya.

Hal yang sama dinyatakan oleh Kepala Desa Santong, H. Muhammad Zaeni Anshori, mengakui Posyandu Keluarga di desanya sedang terus disegerakan keberadaannya.

edy@diskiminfotikntb




Lombok Barat Target Posyandu Keluarga 100 Persen Tahun Ini

Di Lombok Barat terdapat 133 posyandu yang sudah berstatus Posyandu Keluarga dari keseluruhan posyandu yang berjumlah 935 unit. Akhir tahun ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Barat menargetkan sisanya, yang 802 unit itu menjadi Posyandu Keluarga.

LOBAR.lombokjournal.com ~ Menanggapi keinginan tersebut, Wakil Gubernur NusaTenggara Barat (NTB), Hj Sitti Rohmi Djalillah mengapresiasi Pemda Lombok Barat yang konsen mempercepat program revitalisasi posyandu yang dicanangkan oleh pemerintah provinsi dan menargetkan semua posyandu sudah menjadi posyandu keluarga pada tahun ini.

“Alhamdulillah, semoga kekompakan semua pihak dapat mempercepat revitalisasi posyandu. Sehingga Posyandu Keluarga menjadi layanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa,” ujar Sitti Rohmi saat meresmikan 63 Posyandu Keluarga se-kecamatan Kuripan, Rabu (23/06).

Lombok BaratSitti Rohmi juga mengingatkan bahwa posyandu yang sudah melaksanakan pelayanan dasar kesehatan seperti kesehatan ibu dan anak, remaja dan lansia, serta Pos Pelayanan Terpadu tinggal ditambahkan literasi serta konseling remaja, pernikahan dini, narkoba sampai buruh migran. Ditambah pula sedapat mungkin terintegrasi dengan PAUD dan bank sampah.

Mulai 2021, basis penggunaan Dana Desa adalah SDGs atau Sustainable Development Goals Desa dengan 18 indikator, salah satunya adalah pendidikan dan kesehatan.

“Jadi orientasi pemerintah desa bukan lagi infrastruktur fisik tapi kepada membangun sumber daya manusia”, tegasnya.

BACA JUGADasa Wisma Digalakkan Guna Ketahanan Keluarga di Masa Pandemi

Sementara itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Halid, mengatakan bahwa pemda menargetkan akhir tahun ini seluruh posyandu menjadi Posyandu Keluarga.

“Kami menganggarkan 5 juta rupiah per-posyandu pada tahun ini agar seluruhnya bisa menyelenggarakan Posyandu Keluarga,” kata Fauzan.

Bupati Lombok Barat mengapresiasi atensi pemerintah provinsi terhadap gerakan masyarakat sehat lahir dan bathin ini.

Sebagai bentuk komitmennya, Pemda akan memastikan Posyandu Keluarga mendapatkan perhatian sebagai keberlanjutan program yang sangat strategis.

diskominfotikntb




Posyandu Keluarga, Bukti Aparat Desa Melayani Kesehatan

Masyarakat Desa Babussalam, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat sangat antusias mengikuti pelayanan kesehatan Posyandu Keluarga

LOBAR.lombokjournal.com ~ Pada kegiatan roadshow Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Nusa Tenggara Barat (NTB) di Posyandu Keluarga Mawar, Kamis (17/06/2021), ini, nampak yang hadir bukan hanya bayi, balita, beserta ibunya, melainkan juga para remaja, dewasa, maupun lanjut usia (lansia).

Posyandu keluargaKetua TP PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, mengatakan bahwa dengan diresmikannya Posyandu Keluarga menjadi bukti kepeduliaan aparat desa untuk memberikan pelayanan kesehatan.

“Alhamdulillah, ini sebagai bukti para aparat yang ada di desa, ibu-ibu, masyarakat semuanya mendukung penuh terwujudnya Posyandu Keluarga sebagai titik yang ada di desa dan dusun untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh keluarga,” tutur Hj. Niken.

BACA JUGAPosyandu Keluarga, Hulu Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Dalam kegiatan tersebut, Hj. Niken juga memberi bantuan peralatan olahraga, berupa bola voli, serta bibit tanaman sayuran dan obat-obatan yang dapat ditanam dan dikembangkan, sehingga memberi manfaat untuk masyarakat sekitar.

“Kami menitipkan bibit tanaman untuk membuat taman kecil yang isinya adalah sayur sayuran dan obat-obatan yang bermanfaat untuk kita semua,” ujarnya.

Salah satu kader Posyandu Anggrek, mengatakan bahwa antusias warga sangat besar untuk dapat mengikuti pelayanan di Posyandu Keluarga ini. Data penerimaan pelayanan kesehatan menunjukkan ada sebanyak 65 bayi, 136 lansia, 69 remaja, 78 Perempuan Usia Subur (PUS) dan 134 Wanita Usia Subur (WUS).

diskominfotikntb




Posyandu Keluarga, Hulu Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Dukungan anggaran Pemda Lombok Barat menjamin posyandu biasa bukan hanya berhasil menjadi Posyandu Keluarga namun bisa menjadi posyandu berkualitas

LOBAR.lombokjournal.com ~ Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, mengapresiasi PKK Lombok Barat dalam percepatan pembentukan Posyandu Keluarga.

Menurut Hj. Niken, Posyandu Keluarga melayani kesehatan kepada masyarakat, mulai dari memantau tumbuh kembang anak, remaja, serta kesehatan ibu hamil, nifas, dan menyusui.

Posyandu keluarga
Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah

Selain berperan meningkatkan status gizi balita serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Posyandu Keluarga juga meningkatkan status kesehatan remaja dan status kesehatan para lanjut usia (lansia) agar sehat, mandiri, dan produktif.

“Posyandu Keluarga adalah titik di hulu pelayanan pada masyarakat yang langsung berada di dusun masing-masing, sehingga kesehatan masyarakat dapat kita ciptakan bersama,” ujar Hj. Niken saat membuka Roadshow TP-PKK NTB yang berlangsung di Kantor Bupati Lombok Barat, Kamis (17/06/2021).

BACA JUGAPosyandu Keluarga, Bukti Aparat Desa Melayani Kesehatan

Sementara itu, Ketua TP-PKK Kab. Lobar, Hj. Chaeratun Fauzan Khalik mengatakan, jumlah posyandu di Lombok barat ditargetkan dapat 100% di tahun 2021, sehingga percepatan penyebaran Posyandu Keluarga dapat segera dirasakan dari berbagai kalangan.

“Saat ini, terdapat 800 posyandu dan 133 Posyandu Keluarga. Bulan Juli kami menargetkan 464 Posyandu Keluarga, sehingga pada Desember 2021 menjadi 100 persen Posyandu Keluarga.” ungkap Hj. Chaeratun.

Roadshow PKK Provinsi NTB dirangkai dengan kunjungan pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes) Babussalam serta kunjungan ke Posyandu Keluarga Mawar.

diskominfotikntb