PMI NTB Diimbau Agar Ikut Mengantisipasi Bencana 

Pengurus PMI NTB diimbau berkolaborasi mengantisipasi bencana sebelum, selama dan sesudah berlangsungnya bencana

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi NTB periode 2021-2026 harus siap berkolaborasi antar semua pihak, agar dapat mengantisipasi bencana kapanpun melanda. 

BACA JUGA : Jusuf Kalla Menyinggung Pengelolaan Masjid di NTB

Hal tersebut disampaikan Pj Gubernur NTB, Hassanudin  dalam acara pelantikan pengurus PMI Provinsi NTB periode 2021-2026 oleh Pj Gubernur NTB Hasanuddin di Pendopo Gubernur, Selasa (03/12/24).

Mengantisipasi bencana sebelum, selama dan sesudah itu suatu proses yang berkelanjutan,” ungkap Hasanuddin pada saat memberikan sambutan.

BACA JUGA : Infrastruktur dan Kesiapan Bencana jadi Tema Bakti PU ke 79

Hasanuddin menambahkan, PMI dihimbau untuk selalu siap siaga dalam menghadapi tantangan bencana alam, terlebih kondisi tipologi wilayah NTB yang pernah mengalami gempa bumi dahsyat pada tahun 2018.

“Kita harus siap, semua dukungan dan kolaborasi sehingga dapat mengantisipasi bencana yang datang tanpa kenal waktu”, tutur Hasanuddin.

Sebelum menutup sambutannya, tidak lupa Hasanuddin mengucapkan selamat atas pelantikan seluruh Pengurus PMI Provinsi NTB.

BACA JUGA : Peringatan Hakordia, Sekda NTB; Korupsi itu Pengkianatan

“Saya mengucapkan selamat kepada Pengurus baru dan mari bersama-sama kita berkolaborasi,” harapnya. ***

 

 




PMI Diingatkan, Jangan Sebatas bikin Fasilitas Mewah

Meluncurkan fasilitas VVIP di bandara BIZAM, Gubernur NTB ingatkan PMI sisi perlindungan sosial para pekerja migran agar tetap terjaga

LOTENG,lombokjournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah menegaskan fasilitas mewah (VVIP) bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di bandara akan lebih berarti kalau pelayanan dilakukan dengan hati. 

BACA JUGA: Penghargaan “Governor of Good Gobernance” untuk Gubernur NTB

Gubernur NTB meluncurkan fasilitas yang disiapkan PMI di Bandara BIZAM

“Bukan semata penghargaan tapi benar benar memperlakukan para pekerja migran sebagai pahlawan (devisa) sebenarnya,” tegas Gubernur di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid, Praya, Loteng, Rabu (14/12/22).

Hal itu dikatakannya saat meluncurkan fasilitas Very Very Important Person (VVIP) di bandara BIZAM berupa lounge dan fasilitas helpdesk serta jalur khusus keimigrasian. Gubernur mengingatkan, selain kemudahan dan kemewahan, ia menyadari masih banyak persoalan tenaga kerja migran terutama perlindungan sosial. 

Ia menyebutkan sebagai penyumbang devisa, ia berharap sisi sosial kemanusiaan para pekerja migran tetap terjaga. 

Sejak awal banyak pula tenaga kerja migran yang terpaksa bekerja keluar negeri dengan berbagai motif ekonomi meninggalkan keluarga. 

Untuk itu, pelayanan kemanusiaan yang dimaksud Pemerintah Provinsi menawarkan moratorium pengiriman bagi perusahaan penempatan terutama Malaysia yang tidak membolehkan para pekerja membawa serta keluarga seperti istri, suami dan anak. Kebijakan pengiriman PMI asal Lombok dan Sumbawa tersebut akan diujicobakan mulai tahun depan. 

Sementara itu, anggota DPD RI, Evi Apita Maya mengatakan, hal tersebut akan menjadi kajian lebih lanjut bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) RI. 

“Pada Agustus lalu kita sudah memberangkatkan  PMI dengan zero cost atau tanpa biaya sesuai aturan ILO. Pekerjaan rumah kita adalah memberantas sindikat pekerja ilegal,” jelasnya. 

Fasilitas VVIP bagi PMI ini adalah satu dari lima yang ada di bandara Polonia, Juanda, Semarang dan Ngurah Rai. 

BACA JUGA: SMK Berpartisipasi dalam Kebangkitan Industialisasi di NTB

Seperti dikatakan Kepala BP2MI, Benny Ramdhani,  NTB sebagai daerah kedua se Indonesia dalam pengiriman PMI angka saat ini mencapai 9 juta orang pekerja di luar negeri dengan pendapatan devisa 159,6 triliun per tahun. 

Ia berharap, fasilitas VVIP ini akan memberikan pelayanan yang cepat, mudah dan murah sebagai fasilitas istimewa bagi PMI. ***