Kepemimpinan Nasional di Tengah Krisis 

Atraksi kekuasaan  Presiden Joko Widodo telah menyumbat keran demokrasi  yeng telah dirintis pada era reformasi.  Kita telah berada pada krisis kepemimpinan negarawan?

LombokJournal.com ~ Diskusi kepemimpinan pada Kompas (22/01/16) dengan tema; “Rahim-Rahim Kepemimpinan”,“Menyintas dari Lacuna Kepemimpinan”, dan “Strategi Penggodokan Kepemimpinan”  mengundang  saya tertarik  urun rembuk.  

perspektif baru tentang kaderisasi pemimpin nasional
Oleh: Dr.Bajang Asrin, Ketua Prodi S2 Magister Pendidikan Dasar Unram dan Koordinator Presidium KAHMI Kota Mataram

Hal ini sangat strategik karena kepentingan masa depan bangsa, baik di  legsilatif, eksekutif,  yudikatif,  TNI dan POLRI  dan  tingkat pedesaan. Analisis tersebut menggambarkan tentang sejauh mana regenerasi kepemimpinan berlangsung dalam kurun waktu sejak kemerdekaan hingga orde baru,  reformasi dan pasca reformasi.  

Pemetaan kepemimpinan nasional pada era peletakan fondasi, era pemekaran dan era penistaan  hanya memberikan penafsiran konvensional tentang pemimpin nasional. Tapi mendalami gerak historis bangsa dibutuhkan  dekonstruksi tentang mengapa pemimpin itu bergerak tanpa pamrih, berjuang habis-habisan (bali:puputan)?

Uraian historis lahirnya tokoh-tokoh bangsa pada menjelang kemerdekaan  RI muncul dalam dimensi perjuangan keamerdekaan serta mulai melembagakan perjuangan kemerdekaan. Kehadiran Tjokro Aminoto dengan Sjarikat Isalam menandakan babak baru perjuangan kemerdekaan  RI melalui partai politik. 

Sang Tjokro dapat kita kategorikan sebagai sosok pemimpin yang lahir pada  era kolonialisme perdagangan, kebangkitan saudagar pribumi. Sang Tjokro hadir berjuang untuk meningkatkan kederisasi kepemimpinan nasional dengan menggembleng intelektualpemuda Indonesia. Kekuatan pada orasi berapi-api dan wawasannya membuat para pemuda tersihir untuk bergabung dengan partainya. Sehingga dari rumahnya di Gang Peneleh Surabaya lahir tokoh-tokoh nasional  yang berbeda secara ideolgis seperti  Sukarno, Tan Malaka, Kartosoewirjo, Semaoen, Musso, Samanhoedi dan lainnya. 

BACA JUGA : Artificial Intelligence (AI) Akan Menjadi Buah Simalakama

 Sukarno, Mohammad Hatta, Jendral Sudirman,  dan Syahrir sebagai perintis dan pendiriRepublik Indonesia. Sosok negarawan utuh dapat menggerakan semua elemen bangsa untuk mencapai kemerdekaan RI.  Mereka mampu meletakkan esensi kemerdekaan RI sebagai pijakan perjauangan baik melalui medan perang, pergerakan dan diplomasi. 

Kekuatan tokoh–tokoh ini ketika detik-detik pengalihan kekuasaan dari Jepang ketika meletus perang 10 Nopember yang dipimpin Bung Tomo  di Surabaya.  Era ini dapat dikatakan sebagai puncak kepemimpinan  negarawan, yang mengikat perilaku pemimpin pada kebesaran jiwa memperjuangkan kemerdekanan NKRI. 

Diplomasi di tingkat internasional yang dilakukan  Muhammad Hatta, Syahrir, Agus Salim dan lainnya memperkuat kepemimpinan awal kemedekaan terinspirasi kuat pada “visi kenegarawanan”, tanpa terbawa perbedaan paradigma ideologis. Keinginan kuat para tokoh ini menyebabkan irama rakyat Indonesia dapat terhindar dari konflik-konflik horizontal yang bersumber perbedaan ideologis. 

Pada era orde baru Suharto sangat kuat sehingga mengakibatkan kepemimpinan otoriterianisme yang tinggi. Tapi Suharto muda muda cukup membawa karakter pemimpin bangsa, dan  setelah lima tahun kemudian mengembangkan kepemimpinan yang sangat kuat menyebabkan kebuntuan komunikasi antara pemipin dan rakyat. 

Pola konglomerasi dalam semua kebijakan pemerintah menyebabkan bangsa dikuasai segelintir orang kaya Indonesia. Stagnasi kepemimpinan berlangsung lama sekali. Konsep pembangunan “menetes ke bawah”(trickle effects downs) tidak menjadi kenyataan, kesenjangan ekonomi terjadi secara massif di seluruh Indonesia.  Bahkan pengelolaan pemerintahan diramaikan dengan kasus korupsi dan lainnya. Ketegangan politik pada masa ini tidak terjadi karena berusaha diredam dengan kekuasaan  otoriterian. 

Pada masa reformasi keberanian  tokoh-tokoh yang “melawan”  untuk mewujudkan perubahan tatanan berbangsa dan benegara  antara lain; Gus Dur, Megawati Sukarnoputri, Amien Rais, dan Bambang Susilo Yudhoyono, memiliki karakteristik pada mengembangkan demokrasi dengan menajamkan  ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka. Amandemen Undang-Uandang Dasar 1945 dan Otonomi pemerintahan merupakan puncak keterbukaan keyakinan dalam memahami Indonesia di tengah pencarian identitas kebangsaan. 

Ini saya anggap sebagai kepemimpinan  negarawan  yang menguatkan kehadiran bangsa dalam iklim domokrasi yang lebih elegan. Kepemimpinan negarawan berpijak pada kuatnya keinginan rakyat memperbaiki sistem berdemokrasi. 

Kerelaan Ibu Megawati Sukarnoputri  untuk menunjuk Joko Widodo sebagai kandidat Presiden pada tahun 2014 dan 2019 adalah   perubahan “paradigmatik”  memahami kepemimpinan nasional ketika dihadapkan pada kontestansi  partai politik yang tinggi. Hal ini menjadi  perspektif baru tentang kaderisasi pemimpin nasional dari daerah. 

Pada sisi ini sebenarnya yang diinginkan Ibu Megawati adalah memenangkan pilpres untuk menaikkan PDI-P menjadi pemenang pemilu. Keinginan kuat untuk membangun kaderisasi kepemimpinan nasional melalui tahapan-tahapan  dari menjadi walikota, guebernur hinggan presiden. Presiden Joko Widodo  lahir dari proses pendidikan politik ketika mengawali karirnya sebagai Walikota Solo lalu menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ibu Megawati telah  menafsirkan“realitas politik” satu sisi, sebagai idealisme, pada konteks harapan rakyat sesungguhnya . 

Ketegangan  Kepemimpinan Nasional  2023?

Sebaliknya riuh Pilpres 2024 menjadi  bagian penting dari  realitas kepemimpinan negara yang mengalami  kegalauan yang tinggi dan  menengangkan. Puncaknya, pada inetervensi  dlalam melakhirakan regenerasi kepemimpinan nasional. .Pilpres 2024 telah  dan sedang mengurai ketegangan tinggi sejak  dan sebelum pemungutan suara. Atraksi kekuasaan  Presiden Joko Widodo telah menyumbat keran demokrasi  yeng telah dirintis pada era reformasi.  Kita telah berada pada krisis kepemimpinan negarawan?  

BACA JUGA : Medsos Hatus Dioptimalkan untuk Tingkatkan Interaksi

Kita merasakan  kontrol dan kendali kekuasaan sedang menghawatirkan kita apa proses-proses demokrasi bisa bisa berlangsung damai atau sebaliknya?

Kontestansi politik tahun 2024melahirkan krttik pedas dari  para tokoh nasional dan akademisi; sejumlah rektor  menyatakan sikap kritis terhadap penyelenggaraan Pilpres 2024. Cawe-cawe pada kotenstasi nasional, berawal dari  rentetan proses pilpres dan pileg 2024 pada MK dan KPU  membungkan  “ruh demokrasi”. Apa ada pilihan lain untuk menjadi NKRI yang  tangguh di dunia Internasional? Hak angket bergulir sebagai kritik terhadap kepimpinan nasional Presiden Jokowi dan kita tunggu bagaimana endingnya.? Kita membayangkan  bagaimana bila sengketa hasil pemilu berlanjut  hingga melahirkan  distrust warga negara?  Kepercayaan menjadi ruh  perjalanan suatu negara. Kemudian bagamainan menyelamatkan NKRI ini?

Kepemimpinan negarawan baik di tingkat nasional dan  daerah  membutuhkan  regenerasi yang menunjuk pada koimtmen visioner pada kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis. Partai politik  menjadi  organisasi yang mendidik calon pemimpin daerah dan nasional  yang  melahirkan pemimpin negarawan. Pemimpin yang memiliki komitmen pada keberlangsungan NKRI pada visi masa depan untuk meningkatkan  martabat anak bangsa baik dalam bidang politik, ekonomi, hukum, kesehatan, pendidikan dan budaya, dan Iptek  di kancah Internasional.***

 

 

 




Selewengkan Demokrasi Indonesia, Alumni Unram Desak Presiden Jokowi Mundur 

Demokrasi Indonesia terburuk di era Jokowi, Komite Penyelamat Pemilu Jurdil dan Bermartabat alumni Unram Kecam cawe-cawe Jokowi di Pilpres 2024

MATARAM.LombokJournal.com ~ Kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo tidak saja diprutes civitas academica  di kampus-kampus. Kini, para ikatan alumni juga melayangkan aksi serupa. 

Komite Penyelamat Pemilu Jurdil dan Bermartabat alumni Inibersitas Mataram (Unram) atau KPPJ-BA Unram, melayangkan pernyataan sikapnya terhadap cawe-cawe Presiden Jokowi t. 

BACA JUGA : Relawan GaMa Gelar Konser “Musik Jalanan untuk Demokrasi”

Protes pada Jokowi melalui pernyataan sikapnya, alumni Unram Dikomandoi sepuluh orang alumni Unram, yakni Sirra prayuna, Imron, Isdiyanto, Edy Irsam, Joko Suhartono, Didi Aulia Harahap, Muhammad Syafiq  Khan, Edi Irwan, Andi Kurniawan, dan Hermansah.

Mereka mengecam sikap pada Jokowi yang sudah menyelewangkan demokrasi  di Indonesia. 

Padahal, kontestasi Pemilu 2024  menjadi pesta demokrasi rakyat yang jurdil dan demokratis. 

Cawe-cawe Jokowi dalam perhelatan Pilpres sudah terlalu jauh. Jokowi sudah terlalu jauh menyelewengkan demokrasi dan bertentangan dengan semangat reformasi,” tegas Koordinator KPPJ-BA Unram, Sirra Prayuna dalam siaran tertulisnya, Sabtu (03/02/24). 

Menurut Sirra, cawe-cawe Presiden yang tidak pernah terlihat sejak memasuki era reformasi , atau sejak presiden dipilih secara langsung oleh rakyat sekarang ini nyata terjadi.

Fakta ketidaknetralan Jokowi, dengan cawe cawe tentunya telah merusak pemilu dan pelembagaan demokrasi di Indonesia.

BACA JUGA : AMAN Mataram Gelar Seminar/Dialog Perlindungan dan Hak-hak Masyarakat Adat

“Kami mencatat, campur tangan Jokowi dimulai dari kasus MK, kemudian pembagian bansos di depan istana dan bagi bagi kaos untuk salah satu paslon. Dan parahnya, Jokowi juga menggunakan fasilitas negara untuk menyolisasikan paslon,” ujar Sirra. 

Ia menegaskan, hanya di era Jokowi saja, Presiden terang-terangan melakukan cawe-cawe dalam pemilu. Perbuatan tercela ini, baru kali pertama terjadi sejak reformasi.

Sebab, keterlibatan dan keberpihakan presiden dan jajaran pemerintah yang berkuasa saat ini,  membuat etika politik terjerembab ke titik nadir. 

Sirra pun merasa prihatin atas kondisi Pemilu 2024 saat ini. Mengingat, hal ini akan menjadi yang terburuk dalam sejarah Indonesia. 

Sebab cawe-cawenya terlalu dalam hingga berupaya memenangkan partai dan atau pasangan calon tertentu.

“Sejatinya pemilu adalah jalan damai untuk pergantian rezim yang sudah berkuasa selama maksimal masa jabatannya,” kata Sirra.

Karena itu, Komite Penyelamat Pemilu Jurdil dan Bermartabat Alumni Unram pun mendesak kepada Presiden Jokowi untuk kembali ke jalan yang benar 

Jalan yang benar, lanjut Sirra, adalah bapak bangsa yang mengakomodir semua kepentingan elemen bangsa dan tetap netral dalam pemilu.  

Dengan begitu Presiden Jokowi akan dikenang sebagai sosok yang mengutamakan etika dalam kepemimpinannya hingga akhir masa jabatannya. 

BACA JUGA : Evaluasi BPKP, Jajaran Pemprov NTB Diminta Lakukan Perbaikan Signifikan

“Di saat akhir pemilu ini, kami tidak ingin melihat, mendengar dan mendapatkan laporan ketidaknetralan yang dipertontonkan oleh Presiden Jokowi. Tapi jika terus bersikap tidak netral dan tidak demokratis sebaiknya Presiden  mengundurkan diri saja,” tandas Sirra Prayuna.***

 




Koalisi Deklamator Mataram dan GaMa Mataram Gelar Acara Sastra ‘Hidup Tanpa Etika’

Acara baca puisi/deklamasi yang bertajuk ‘Hidup Tanpa Etika’ menggugat praktik kehidupan sosial dan bernegara yang menabrak etika

MATARAM.LombokJournal.com ~ Tanpa etika hidup seperti dalam kebun binatang. Itu yang bergaung dalam acara baca puisi/deklamasi yang bertajuk ‘Hidup Tanpa Etika’ yang diikuti belasan pembaca puisi yang berlangsung di kafe Bawah Pohon, jalan Panji Tilar, Mataram, Senin (29/01/24) malam.

BACA JUGA : Rachmat Hidayat Salurkan Bantuan Sosial Tunai Pemberdayaan Ekonomi bagi Kelompok Masyarakat di Lombok Timur Senilai 4,9 milyar

Sorang pembaca puisi yang menggugat praktik kehidupan sosial dan bernegara yang mengabaikan etika
Salah seorang pembaca puisi

Acara baca puisi, deklamasi dan nyanyian jalanan yang menggugat praktik kehidupan sosial dan bernegara yang mengabaikan etika itu, digelar Koalisi Deklamator Mataram yang didukung relawan Ganjar-Mahfud (GaMa) Mataram. 

Acara yang juga menyoal hancurnya etika yang dilakukan para elit penyelenggara itu mendapat sambutan hangat publik Mataram

Para deklamator dan penyanyi jalanan yang malam itu banyak menggaungkan penolakan kehidupan yang mengabaikan etika itu, memilih membacakan puisi karya penyair WS Rendra dan Wiji Tulul, keduanya sudah meninggal dunia.

WS Rendra adalah penyair dan sutradara teater yang karya-karyanya banyak mengungat penguasa Orde Baru yang melanggar etika penyelenggaraan negara, salah satu penggalan puisinya; 

……………………………………………….

 

Jangan kamu bilang negara ini kaya

karna orang-orang miskin berkembang di kota dan di desa.

Jangan kamu bilang dirimu kaya

bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.

Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu.

Dan perlu diusulkan

agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda.

Dan tentara di jalan jangan bebas memukul mahasiswa.

…………………………………………………………

Sedang Wiji Tukul merupakan penyair yang berasal dari kalangan buruh, dan sebagaimana Rendra, ia sangat keras mengkritik pelanggaran etika dalam penyelenggaraan negara yang dilakukan rezim Orde Baru. Malang nasib Wiji Tukul. Wiji Tukul yang banyak mendukung selama perjuangan reformasi yang dilakukan mahasiswa tahun 1998 itu hilang bersama beberapa mahasiswa dan aktivis yang kabarnya memang ‘dihilangkan’ oleh penguasa Orde Baru. 

Ini penggalan puisi Wiji Tukul;

………………………………………..

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang

Suara dibungkam

Kritik dilarang tanpa alasan

Dituduh subversiv dan mengganggu keamanan 

Maka hanya ada satu kata 

LAWAN!!!

Para deklamator yang bergabung dalam Koalisi Deklamator Mataram, dengan acara pergelaran sastra (puisi) itu, merupakan kepedulian seniman untuk mengingatkan, memilih pemimpin jangan sampai ‘terantuk batu yang sama’. 

BACA JUGA : Bunda Lale : Terus Sosialisasikan Kendaraan Listrik

Maksudnya, jangan mengulangi kesalahan dalam memilih pemimpin, sehingga kehidupan bernegara kita kembali mundur ke belakang ke era Orde Baru. 

“Sebab dalam proses pemilihan presiden (pilpres) di negara demokrasi ini, ada kecenderungan pelanggaran etika bernegara, misalnya maraknya politik uang, pelanggaran konstitusi atau secara tersamar ditengarai terjadi pelibatan aparat negara untuk kepentingan paslon tertentu,” kata seorang deklamator.

Etika bernegara

Dalam penyelenggaraan bernegara harus menjunjung etika, yang merupakan nilai dasar yang harus dijunjung tinggi. Kalau etika ditabrak, sendi-sendi kehidupan bernegara akan rusak ketika etika tidak dijunjung tinggi.

Calon pemimpin harus memberi contoh menjunjung tinggi etika bernegara harus diberikan pemimpin tertinggi. Menurutnya, akan terjadi kompromi dan praktik yang merusak jika tak ada etika dibiarkan. Apalagi, oleh seorang (calon) pemimpin. 

“Tugas pimpinan tertinggi harus memberi contoh bila ada pelanggaran etika,” kata Novri Opik yang mendeklamasikan puisi Wiji Tukul. 

Menurutnya, menganjurkan kita bersuara bila seorang pemimpin melakukan pelanggaran. Seperti dalam puisi ‘Ucapkan Kata-katamu’.

jika kau tak sanggup lagi bertanya 

kau akan ditenggelamkan keputusan-keputusan 

jika kau tahan kata-katamu 

apa maumu terampas 

kau akan diperlakukan seperti batu 

Sebanyak 16 deklamator menyadari pentingnya bersuara dan bertanya saat pelangaran etika dilakukan terang-terangan tanpa malu-malu.. Para deklamator yang berasal dari beragam latar belakang, ada seniman, mahasiswa, pekerja dan wiraswastawan sepakat bila negara sedang dijerumuskan dalam kehancuran moral. 

Mereka juga membenarkan bahwa fenomena “orang dalam” yang terjadi di masyarakat, juga terjadi di proses yang paling puncak kekuasaan.

BACA JUGA : Pj Gubernur : Perlu Bijak Mengelola dan Menjaga Hutan

“Ada praktik kekuasaan yang nepotis, pembohongan, dan semua pelanggaran etika itu dilakukan tanpa malu-malu,” kata Ardiansyah yang juga membacakan puisi Wiji Tukul. 

Acara pembacaan puisi dan deklamasi selama dua jam itu yang menyoal pentingnya etika, didukung para relawan Ganjar-Mahfud GaMa) Mataram itu, mendapat sambutan antusias penonton yang hadir.

Bahkan ada di antara penonton yang spontan maju ke podium untuk ikut membaca puisi yang memprotes pelanggaran etika bernegara, yang dilakukan salah satu paslon dalam Pilpres 2024..

Di tengah proses Pilpres 2024, gerakan moral melalui sastra itu telah membuka kesadaran yang hadir, calon pemimpin yang melanggar etika bernegara, jelas akan menjerumuskan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dalam kebangkrutan moral bangsa. ***

 

 




Ganjar-Mahfud Menang Pilpres 2024, ‘ADIL GAMA’ Kota Bima Pastikan Rakyat Sejahtera

Ganjar-Mahfud akan menjadikan para petani bangga dengan pekerjaannya sebagai petani. Seperti yang telah dilakukan oleh petani milenial di Kelurahan Jatibaru Timur

KOTABIMA.LombokJournal.com ~ Relawan Aliansi Pemuda Milenial Pendukung Ganjar- Mahfud (ADIL GAMA) Kota Bima, menyelenggarakan Do’a Bersama Petani dan Peternak Milenial untuk Kemenangan Capres dan Cawapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud), Minggu (28/01/24). 

BACA JUGA : Relawan Ganjar-Mahfud Gandeng Pekerja Tambang di Lombok Timur, Dukung Pemimpin Merakyat

Relawan ADIL GaMa Bima mengadakan doa bersama untuk kemenangan Ganr-Mahfud bersama petani

Kegiatan doa bersama petani dan peternak oleh relawan Ganjar-Mahfud ini dihadiri 121 orang berlangsung di Kelurahan Jatibaru Timur, Kecamatan Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pada kegiatan yang dilakukan relawan Ganjar-Mahfud tersebut, Koordinator ‘ADIL GAMA’, Kota Bima, Ihsan Iskandar, mengajak seluruh warga Kelurahan Jatibaru Timur untuk mendukung dan memenangkan pasangan Ganjar Mahfud sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024 – 2029. 

Alasannya, ada 21 program unggulan Ganjar-Mahfud yang semua bersentuhan langsung dengan rakyat serta sangat membantu masyarakat.

“Untuk para petani,Ganjar-Mahfud akan menjadikan para petani bangga dengan pekerjaannya sebagai petani. Seperti yang telah dilakukan oleh petani milenial di Kelurahan Jatibaru Timur,” kata Ihsan Iskandar. 

BACA JUGA : Pembangunan Masjid Nurul Madinah Desa Kuranji Dalang, Masyarakat Diajak Beramal Jariyah

Selanjutnya Ihsan menambahkan, Bagaimana selama tiga tahun terakhir para pemuda Jatibaru Timur telah mengubah lahan tidak produktif di So Oi Dadi, menjadi kawasan tani ternak bernilai ekonomi tinggi yang dikonsepkan sebagai kawasan ekowisata

Fasilitas internet gratis untuk petani dan peternak

Selanjutnya Ihsan mengatakan, program lain yang akan mendukung peningkatan kapasitas petani adalah adanya program internet gratis, cepat dan merata. 

“Dengan adanya akses internet gratis, cepat dan merata, para petani bisa mengakses perkembangan informasi baru tentang pertanian diberbagai daerah dan belahan dunia,” imbuhnya. 

Ihsan menggarisbawahi bahwa petani tidak saja berhenti pada proses panen, namun bisa melanjutkan aktivitas produksi hasil pertanian pasca panen menjadi produk-produk yang layak dipasarkan dalam bentuk produk UMKM, yang akan didukung penuh oleh Capres dan Cawapres Ganjar-Mahfud.

“Untuk itu penguatan sektor pertanian dan peternakan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi pengeloaan dan peningkatan produktifitas dibarengi dengan penyediaan internel gratis akan menjadi trigger bagi kemajuan SDM petani dan peternak,” ulas Ihsan. 

Hadirnya program Ganjar-Mahfud sebagai bukti keberpihakan terhadap sektor pertanian dan peternakan lewat berbagai program pengetahuan, bantuan modal dan pelatihan untuk memajukan pengelolaan lahan dan memastikan kapasitas peningkatan produksi

 “Untuk itu, mari masyarakat Bima pada tanggal 14 Februari 2024 gunakan hak pilihnya untuk mencoblos tanda gambar nomor 3, Ganjar-Mahfud demi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia,” pesannya. 

Dorong kejayaan petani dan peternak 

Lebih jauh Ihsan mengatakan, dari 21 program unggulan Ganjar-Mahfud, penyediaan internet gratis tentunya menjadi angin segar bagi masyarakat. Tak terkecuali bagi petani dan peternak. Pasalnya, di era teknologi dan keterbukaan informasi publik. 

BACA JUGA : Aspek Keberlanjutan dan Kelestarian Lingkungan, Penting Ditegaskan Dalam Menjalin Kerja Sama

“Hadirnya internet gratis, para petani dan peternak di seluruh penjuru Indonesia aka dapat memperoleh pengetahuan dunia yang sebelumnya tidak mereka ketahui,” papar Ihsan 

Menurut Ihsan, Program ini secara khusus memiliki tujuan untuk mendukung dan mendorong  proses peningkatan kapasitas petani dan peternak yang juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menyiapkan generasi-generasi petani dan peternak milenial yang berkualitas di masa mendatang. 

“Petani milenial ini dijadikan sebagai target utama dan penting untuk mendongkrak kualitas sumber daya manusia di bidang pertanian, dimana dalam program ini memiliki tujuan utama, yakni untuk menumbuh kembangkan kewirausahaan muda pertanian dan mensejahterakan kehidupan di Indonesia,” tukasnya.

Terakhir Ihsan Iskandar memaparkan hadirnya petani dan petani milenial dibarengi dengan penguasaan tehnologi, tentunya akan melahirkan kejayaan petani dan peternak dimasa depan untuk memudahkan akses apapun. Apalagi jika dibarengi akses internet tersebut gratis, tanpa bayar. 

“Apabila Ganjar Mahfud terpilih maka impian kejayaan petani dan peternak akan segera terwujud tanpa pakai lama,” imbuh Ihsan. *** ..

 

 




Ganjar-Mahfud Md Dideklarasikan, Disambut Antusias Rakyat

Deklarasi pasangan Ganjar-Mahfud Md disambut positif, karena mampu wujudkan kesempatan yang setara bagi seluruh rakyat Indonesia

JAKARTA.LombokJournal.com ~ Megawati Soekarnoputri mengaku mantap, pasangan Ganjar-Mahfud Md, karena itu memutuskan Profesor Mahfud Md sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden, Ganjar Pranowo, di DPP PDIP, Jakarta, Rabu, (18/10/2023).

BACA JUGA: Pj Gubernur NTB  Miq Gite Terima Audensi Sesma BNPT RI

Ratusan simpatisan dan relawan Bacapres dan Bacawapres Ganjar- Mahfud MD menggelar Pawai Nusantara
Relawan pendukung Ganjar-Mahfud Md / IST

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo, dan jadilah pasangan  Ganjar-Mahfud Md yang didukung koalisi PDI Perjuangan, PPP, Partai HANURA dan Partai Perindo. Mahfud Md dinilai berpengalaman, mulai di legislatif, eksekutif dan yudikatif. Selain itu, Mahfud Md  juga dipandang banyak pihak sebagai pendekar hukum yang berpihak pada wong cilik. 

Tidak menunggu lama, pasangan Ganjar-Mahfud Md dideklarasikan di kantor DPP PDI di Jakarta, Rabu, (18/10/2023). Sehari kemudian, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md didaftarkan oleh partai koalisi yang terdiri dari PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo, sebagai bakal calon presiden-wakil presiden ke KPU hari Kamis (19/10/23), yang dihadiri ratusan pendukung militan.

“Cawapres yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Mahfud Md,” ujar Megawati

Para pendukung Ganjar-Mahfud terpantau berada di kawasan Tugu Proklamasi sejak pagi, karena antusias untuk mendampingi Capres-Cawapres pilihannya untuk mendaftar sebagai peserta Pemilihan Presiden 2024.

BACA JUGA: MotoGP Mandalika 2023 Sukses, Pacu Ekonomi dan Pariwisata

Kelompok sukarelawan yang hadir di antaranya, Mak Ganjar, Kowarteg, Orang Muda Ganjar (OMG), Ganjar Milenial Center (GMC), Srikandi Ganjar, Santri Dukung Ganjar (SDG), Ganjaran Buruh Berjuang (GBB), Desa untuk Ganjar (Des Ganjar), Ganjar untuk Semua (GUS), Gus-Gus Nusantara (GGN),

Kemudian, Kiai Muda Jawa Timur dukung Ganjar, Ganjar Muda Padjajaran (GMP), Komunitas Ojek Online (Kajol) Indonesia dukung Ganjar, Pandawa Ganjar, Petani Tebu Bersatu (Petebu) dukung Ganjar, Tuan Guru dukung Ganjar.

Lalu, Komunitas Supir Truk (KST), Generasi Alumni Muda Unsri dan Unila Bersama Ganjar (Crivisaya Ganjar), Alumni muda Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (Unpad) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang tergabung dalam kelompok sukarelawan Ganjartivity, Penamas, HISNU,

Selanjutnya, Pergerakan Generasi Alumni Muda dan Akademisi dari Undip, Unnes, dan UNS (Pena Mas Ganjar), alumni Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Airlangga yang tergabung dalam Ganjar Creasi (Gcreasi), Alumni Muda Universitas Sumatera Utara dan Universitas Riau (USU-Unri) atau Civitas Ganjar hingga Muslimah Ganjar.

Indonesia Unggul, Kepentingan Seluruh Rakyat

Dilansir BBC News Indonesia, Ganjar Pranowo dalam deklarasi capres-cawapres mengatakan, ia dan Mahfud akan bergerak cepat seperti diinginkan rakyat, “bukan hanya untuk maju, tapij juga mewujudkan Indonesia unggul”.

“Ini bukan tentang Ganjar, bukan tentang seorang Mahfud, bukan pula tentang kekuasaan. Bukan sama sekali. Ini tentang seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.

BACA JUGA: Pemprov Dukung Komisi Penanggulangan HIV-AIDS Provinsi NTB

Di bawah kepemimpinannya di masa mendatang, Ganjar ingin memastikan Indonesia menjadi negara yang berdaulat, tak hanya dalam wilayah tapi juga politik, pangan, ekonomi, sosial, dan kedaulatan digital.

“Kita dobrak kemiskinan yang masih menjerat rakyat dengan menyediakan kesempatan yang setara bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali,” katanya.

Pasangan Ganjar-Mahfud Md bergerak cepat mewujudkan Indonesia unggul
Pasangan Ganjar-Mahfud Md

Pemerintahan di masa mendatang, lanjut Ganjar, harus bekerja lebih keras dan lebih tegas, khususnya dalam hal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

“Tegas, hitam putih, benar salah dan tidak abu-abu.” katanya.

Ganjar juga bertekad semua potensi alam Indonesia harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, tapi juga tetap memastikan kelestarian alam untuk generasi selanjutnya. ***

 




Ganjar Pranowo Merahkan Lapangan Nasional Lotim 

Konsolidasi Bacapres Ganjar Pranowo berlangsung di Lapangan Nasional Selong dibanjiri puluhan ribu kader, simpatisan dan relawan, termasuk para santri NWDI

MATARAM.LombokJournal.com ~ Puluhan ribu kader dan simpatisan serta relawan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)  se-NTB penuh sesak di Lapangan Nasional Selong Lombok Timur, Minggu (18/06/23).

Inilah konsolidasi akbar yang pertama bakal calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo yang berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB).

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Semangati Kader Menangkan Pil[pres 2024

Banjar Pranowo bukan yang perta,ma datang ke Lombok
Ganjar Pranowo

Hadir ribuan santriwan-santriwati Yayasan Hamzanwa di Pondok Pesantren Darunnahdlatain Nahdatul Wathan Diniyah Islamisyah (NWDI).

Ganjar Pranowo ditemani Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat tiba di Lapangan Nasional Selong sekira pukul 15.00 Wita. 

Pekik “Ganjar Pranowo Presiden 2024” mengiringi langkah Ganjar dan Rachmat ke atas panggung. Lautan merah manusia terhampar di depan panggung.

Di hadapan puluhan ribu penggemarnya, Ganjar bercerita ia punya ikatan batin yang kuat dengan Lombok, NTB.

“Saya datang untuk bersilaturahmi, ini bukan kedatangan yang pertama saya di Lombok,” kata Ganjar.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Bertemu TGB HM Zainul Majdi di Lombok

Ganjar pernah datang ke Lombok bertemu dengan para petani tembakau, juga dengan para korban gempa pada tahun 2018 di Lombok Utara. Saat itu ia membantu membangun sekolah untuk warga korban gempa di Lombok Utara.

Silaturahmi itu jangan terputus, baik itu antara masyarakat NTB dengan Jawa Tengah, termasuk antara pemerintah,” katanya.

Ia mengatakan, Presiden Jokowi membangun Sirkuit Mandalika di wilayah Nusa Tenggara Barat meskipun Jokowi orang Jawa Tengah.

“Jawa Tengah tidak dibuatkan sirkuit. Semua orang tahu di mana Sirkuit Mandalika dan banyak yang datang ke NTB,” katanya.

Di hadapan relawan Ganjar mengatakan, PDI Perjuangan memilihnya jadi bakal calon presiden, dan ia melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Ganjar Pranowo berpesan, relawan atau warga NTB jangan membuat berita hoaks di media sosial yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

“Gunakan media sosial itu untuk menyebarkan informasi yang positif,” kata Ganjar.

Warga NTB yang religius diminta menggunakan media sosial baik Instagram, Tiktok, Facebook dan YouTube atau media sosial lainnya, menggunakan kalimat yang santun.

“Jangan sampai menyakiti orang lain dalam menggunakan media sosial,” katanya.

BACA JUGA: Gubernur NTB: Dompu Great Adventure Luar Biasa!

Di media sosial saat ini sudah ramai, ada yang membuli, ada yang membuat berita hoaks. Namun, Ganjar menitipkan pesan kepada masyarakat yang berkumpul di lapangan Nasional untuk tetap bijak dalam menggunakan media sosial.

“Saya titip jangan membuli dan jangan buat berita hoaks,” katanya.

Menjemput Takdir

Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat mengajak masyarakat NTB memenangkan Ganjar.

Rachmat menuturkan, langkah Ketua Umum DPP PDIP menunjuk Ganjar sebagai Bacapres dengan penerawangan dan pertimbangan. 

Ditegaskannya, Ganjar Pranowo akan menjemput takdirnya sebagai Presiden Rwpublik Indonesia. Dan jika Allah berkehendak, maka siapa pun di muka bumi tak bisa mengubahnya.

“Tinggal sekarang ikhtiar kita. Sanggup tidak kita semua yang ada di NTB memenangkan Pak Ganjar. Sanggup nggak,” kata Rachmat yang disambuk pekik kesanggupan seluruh kader dan simpatisan.

“Kalau nggak sanggup, kalau saudara tidak lakukan, wajib saya tandatangani pemecatanmu. Betul nggak. Makanya jangan main-main,” tandas Rachmat. 

BACA JUGA: Bunda Niken Launching Bhakti Stunting di Lombok Timur

Sepanjang jalan dari Kota Mataram ke Lombok Timur, sisi ruas jalan dipenuhi bendera PDIP. Pada titik-titik strategis baliho-baliho besar Ganjar bergandengan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dengan Presiden Joko Widodo terpampang.***

 

 




Ganjar Pranowo Semangati Kader Menangkan Pilpres 2024

Ganjar Pranowo menyapa masyarakat Pulau Seribu Masjid, PDIP NTB konsolidasi Tim Pemenangan Pilpres 2024

MATARAM.LombokJournal.com ~ Ganjar Pranowo tiba menyapa masyarakat Pulau Lombok, Minggu (18/06/23). 

Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PFI Perjuangan itu terlebih dahulu menghadiri Konsolidasi PDI Perjuangan NTB untuk Pemenangan Pilpres 2024, di Kantor DPD PDIP NTB di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Bertemu TGB HM Zainul Majdi di Lombok

Ganjar Pranowo memberi semangat kader PDI Perjuangan NTB
Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah itu tiba tiba pukul 08.30 Wita didampingi Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat, Ketua DPP PDIP Sri Rahayu, dan fungsionaris DPP PDIP I Made Urip.

Kedatangan Ganjar disambut kader, simpatisan, relawan, dan pengurus PDIP NTB seluruh tingkatan. 

Pekik “Merdeka”,  “Ganjar Pranowo Untuk Indonesia” dan “Ganjar Pranowo Presidenku” menggema menyambut kedatangan Bacapres yang merupakan kader PDI Perjuangan tersebut.

Antusiasme para kader dan hadirin yang menyambut Ganjar membuat kantor PDIP NTB penuh sesak oleh massa. 

Ganjar menyapa dan menyalami para kader yang di antaranya ada pula yang diketahui datang secara khusus dari daerah-daerah di Pulau Sumbawa.

BACA JUGA: Memilih Wakil Rakyat yang Sanggup Menyuarakan Aspirasi

Setelah menyapa, menyalami, dan memenuhi permintaan foto bersama, Ganjar kemudian meuju lantai dua Gedung DPD PDIP NTB tempat konsolidasi berlangsung.

Diawali dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Hymne dan Mars Partai, serta penayangan video Instruksi Ketua Umum DPP PDIP Prof (HC). Hj Megawati Soekarnoputri, konsolidasi tersebut dibuka dengan penyampaian sambutan Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat. 

Anggota DPR RI tersebut mengemukakan, masyarakat Pulau Lombok, lebih-lebih kader dan simpatisan PDIP mendapat berkah luar biasa dengan kehadiran Bacapres Ganjar Pranowo. 

“Kita bangga, kita terharu,” ucap Rachmat.

BACA JUGA: Bunda Niken Launching Bhakti Stunting di Lombok Timur

Menurutnya, langkah Ketua Umum DPP PDIP menunjuk Ganjar sebagai Bacapres dengan sepenuh-penuhnya penerawangan dan pertimbangan. 

Ditegaskan Rachmat, Ganjar Pranowo akan menjemput takdirnya sebagai Presiden Republik Indonesia. 

Dan manakala Allah sudah berkehendak, maka tak ada siapa pun di muka bumi yang bisa mengubahnya, ujar Rachmat.

“Tinggal sekarang ikhtiar kita. Sanggup tidak kita semua yang ada di NTB memenangkan Pak Ganjar. Sanggup nggak,” kata Rachmat.

Ucapan Rachmat spontan disambut pekik kesanggipan membahana dari seluruh kader. 

“Kalau nggak sanggup, kalau saudara tidak lakukan, wajib saya tandatangani pemecatanmu. Betul nggak. Makanya jangan main-main,” tandas Rachmat.

BACA JUGA: Bank NTB Syariah 10K Samota, Meriahkan MXGP 2023

Menang 51 Persen

Salah seorang sesepuh PDIP dari Pulau Sunbawa, Sukarno ke hadapan Ganjar dan para pejabat dari PDIP di pulau terbesar di NTB tersebut. 

Ada Ketua DPRD Sumbawa dan Sumbawa Barat, serta Bupati Sumbawa Barat. 

Mereka kemudian dimintai komitmen memenangkan Ganjar di Pulau Sumbawa yang disanggupi gegap gempita

Rachmat menyampaikan, PDIP memasang target 51 persen untuk kemenangan Ganjar di NTB. Meski Rachmat menyadari, kemenangan 51 persen bukan perkara mudah dicapai.

Apalagi jika merujuk pada perhelatan Pilpres sebelumnya, Jokowi dalam dua kali Pilpres kalah di NTB, meski di pilpres 2019 suaranya meningkat signifikan. 

Namun begitu, Rachmat menegaskan, komitmen Jokowi untuk NTB tak pernah pudar. Terbukti dengan pembangunan NTB yang disuport penuh antara lain dengan terbangunnya Mandalika.

“Ganjar Pranowo akan melanjutkan lebih-lebih apa yang telah dilakukan Pak Jokowi untuk NTB. Karena itu, masyarakat NTB akan dicap tidak tahu diri dan tidak tahu terima kasih, jika tidak memenangkan Ganjar 51 persen dalam Pilpres tahun 2024,” ucap Rachmat.

BACA JUGA: LIMOFF 2023, Jadikan NTRB Kiblat Tenun Dunia

Memenangkan Ganjar adalah cara terbaik bagi masyarakat NTB untuk berterima kasih, sambung pokitisi berambut perak ini.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Sri Rahayu, Ketua DPP PDIP dalam sambutannya menyebutkan, konsolidasi kemarin merupakan konsolidasi pertama di NTB.

Sejak Ganjar ditetapkan sebagai Bacapres oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnooutri. 

Sri Rahayu membeberkan instruksi Ibu Mega kepada seluruh tiga pilar PDI Perjuangan yang terkait dengan upaya pemenangan Ganjar dan kemenangan partai di Pileg 2024. Kader dan pengurus partai harus turun ke bawah bersama masyarakat. 

Membangun posko gotong royong. Dan atas instruksi ini, wajib hukumnya bagi kader dan pengurus partai untuk tegak lurus terhadap instruksi Ketua Umum.

“Kader itu ototnya partai. Menjadi mata-matanya partai, menjadi otaknya partai,” imbuh Sri Rahayu.

Sebagai otot partai, kader dutuntut punya kekuatan untuk membangun gerakan bersama memenangkan pilpres. Sebagai mata-matanya partai, kader kata Sri Rahayu, harus tahu persis peta di wilayah masing-masing. 

Harus tahu tokoh  yang harus dirangkul dan harus diajak bersama dan didekati. Dan sebagai otak partai kader harus punya srategi dan cara berjuang untuk pemenangan Pemilu.

“Tugas kita memang tidak ringan. Tapi kalau kita gotong royong apa pun yang berat jadi ringan untuk kita capai cita-cita bersama,” kata Sri Rahayu.

Dikatakan, Ganjar Pranowo sudah ditugaskan  meneruskan apa yang sudah dilakukan Jokowi selama dua periode. 

BACA JUGA: Ganjar Pranowo akan Ke Lombok, Rachmat Sambangi PPP NTB

“Kita inginkan, apa yang sudah dicapai Pak Jokowi tidak berhenti, tetapi berkelanjutan. Dan yang bisa melanjutkan adalah Pak Ganjar sesuai dengan instruksi Ketua Umum,” sambungnya.

Karena itu, selepas konsolidasi tersebut seluruh kader PDIP tidak lagi ada yang bertanya tentang apa yang harus dilakukan.  Apa yang telah diinstruksikan oleh Ketua Umum kini tinggal harus dijalankan. 

Hasil Rakernas yang baru digelar PDIP juga sudah merinci secara jelas tentang apa yang harus dilajukan kader.

“Tinggal sekarang kita introspeksi, apa sudah melakukannya atau tidak,” katanya.

Gunung Rinjani dan Petani Tembakau

Selepas Rahayu, Ganjar Pranowo pun didaulat ke atas panggung dan memberi arahan terkait pemenangan partai dan Pilpres di NTB. 

Ganjar tak menampik, NTB memang bukanlah basis PDIP. 

Namun, Gubernur Jawa Tengah ini haqqulyakin, dengan dukungan masyarakat, dukungan para tokoh, dan dukungan dari para alim ulama, para Tuan Guru, kemenangan tersebut akan bisa diraih di NTB.

Ganjar turut mengurai target kemenangan 51 persen yang sudah dicanangkan. Ganjar pun merinci, target kemenangan itu harus didetilkan berbasis TPS.

“Jika di NTB ada 16.000 TPS, lalu pemilih di tiap TPS ada 300 orang, berarti ada lebih dari 150 orAng pemilih yang harus didekati. Mereka inilah yang harus ditemui setiap hari. Jika oleh satu orang, butuh waktu berapa lama. Jika dua orang butuh waktu berapa. Inilah yang harus didetilkan. Syukur-syukur tiap TPS dapat 200 suara,” katanya.

Ganjar pun menyampaikan, ketika berkunjung ke NTB, dirinya selalu menemukan hal yang menarik. Ia mengungkapkan, punya impian yang belum bisa mewujud.

 Impian itu adalah mendaki Gunung Rinjani. Itu adalah impian Ganjar semenjak masih menjadi mahasiswa. Dia pun ingin impiannya tersebut bisa tercapai.

“Sampai hari ini pun masih kepengin saya,” imbuhnya.

Ganjar juga menceritakan bagaimana dirinya sebagai Gubernur Jawa Tengah, sering ditemui para petani tembakau asal NTB. Terutama petani tembakau Lombok Timur. 

Ganjar pun sampai dijuluki Senopati Tembakau, lantaran perjuangannya untuk kesejahteraan para petani tembakau tersebut.

BACA JUGA: Gubernur NTB: Dompu Great Adventure Luar Biasa!

“Saat Pilgub di Jawa Tengah, petani tembakau adalah die hard yang menjadi ujung tombak pemenangan,” ungkap Ganjar.

Ia yakin, para petani tembakau di Pulau Lombok juga memiliki militansi dan komitmen yang sama untuk menjadi ujung tombak pemenangan dalam Pilpres 2024.***