Isu Strategis Pilgub NTB dari PKL di Sumbawa Barat

Dalam roadshow Pemetaan Isu Strategis kali ini,  Mi6 memberi ruang dan memfasilitasi pedagang kaki lima dalam Focus Group Discussion (FGD)  Sumbawa Barat

KSB.LombokJournal.com ~ Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 kembali mengadakan roadshow pemetaan isu strategis menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024 di Kabupaten Sumbawa Barat, menggandeng para Pedagang Kaki Lima (PKL), Minggu (23/06/24) sore.

BACA JUGA : Komitmen NTB Menjadi Provinsi ‘Smart and Green Priductivity’

Penyelenggaraan roadshow pemetaan isu strategis di Sumbawa Barat

Roadshow ini dipimpin oleh Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, didampingi Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Provinsi NTB, Abdul Majid. Kehadiran mereka disambut hangat oleh para pedagang kaki lima di Bumi Pariri Lema Bariri.

Dalam acara tersebut, Mi6 mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama puluhan pedagang kaki lima dari Sumbawa Barat. Dalam sambutannya, Direktur Mi6, yang akrab disapa Didu, menjelaskan alasan menggandeng para PKL dalam acara ini.

“Pertama, kami menyampaikan terima kasih kepada Ketua APKLI NTB, Pak Abdul Majid, yang telah memfasilitasi pertemuan dengan teman-teman PKL di Sumbawa Barat,” kata Didu.

Menurut Didu, para pedagang kaki lima adalah penopang ekonomi kerakyatan yang tangguh dan membuka lapangan kerja di sektor riil masyarakat. 

BACA JUGA : Inovasi dAN Praktik Baik Diskominfotik NTB

“Eksistensi PKL sebagai soko guru ekonomi kerakyatan tak terbantahkan. Saat Covid-19 menghantam perekonomian, PKL justru tetap eksis dan bertahan,” tambahnya.

Abdul Majid, Ketua APKLI NTB, mengakui pihaknya dihubungi Mi6 terkait Roadshow Pemetaan Isu Strategis PKL untuk wilayah Sumbawa, Dompu, dan Bima. 

“APKLI NTB sudah berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk menyiapkan sekitar 50 PKL untuk menggelar pertemuan dengan Mi6,” kata Abdul Majid.

Ia juga menyampaikan bahwa masih ada tantangan untuk mengintegrasikan suara PKL dalam perumusan kebijakan publik. 

Oleh karena itu, diharapkan pemetaan isu strategis roadshow ini dapat menciptakan platform dialog antara pemerintah dan PKL untuk memahami kebutuhan dan kekhawatiran mereka, serta menggagas penyediaan fasilitas dan infrastruktur yang layak.

Ketua APKLI Sumbawa Barat, Hamzanwadi, menuturkan beberapa persoalan yang dihadapi PKL, seperti lemahnya perlindungan hukum dan kurangnya perhatian terhadap nasib keluarga PKL, terutama anak-anak. 

Ia mendorong pemerintah untuk memberikan jaminan pendidikan dalam bentuk beasiswa bagi anak-anak PKL dan memudahkan akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Hamzanwadi berharap kontestasi Pilkada NTB 2024 menjadi wadah bagi calon kepala daerah untuk membangun kesepahaman dengan PKL. APKLI Sumbawa Barat juga mengapresiasi kehadiran Bupati Sumbawa Barat, H Musyafirin, yang maju dalam Pilgub NTB 2024 bersama Hj Sitti Rohmi.

Salah satu PKL Sumbawa Barat, Raifal, mengungkapkan harapannya agar Mi6 bisa menyampaikan aspirasi PKL kepada para calon kepala daerah. 

“Kami berterima kasih Mi6 sudah berkenan hadir, ini merupakan wadah yang penting bagi kami,” ujar Raifal.

BACA JUGA : Sosialisasi Pola Asuh, Bunda Lale Ajak PIK-R STIKES YARSI

PKL lain, Gufron, menyoroti kondisi PKL di Pelabuhan Poto Tano yang berada di bawah ASDP dan meminta perhatian terhadap nasib mereka. Mi6 berkomitmen untuk menyampaikan berbagai isu tersebut kepada para calon yang akan berlaga di Pilkada NTB pada 27 November mendatang. me

 




Roadshow Mi6 di Sumbawa Dukung Pilgub NTB 2024

Acara roadshow MI6 melibatkan puluhan jurnalis aktif dari Pulau Sumbawa, dan dihadiri perwakilan organisasi pers

SUMBAWA BESAR, LombokJournal.com – Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 menggelar roadshow Mi6 di Kabupaten Sumbawa, NTB, sebagai bagian dari upaya menyukseskan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat 2024. 

Roadshow MI6 bertujuan untuk memetakan isu-isu strategis dan memahami permasalahan spesifik di masing-masing daerah.

BACA JUGA : Klarifikasi atas Klaim Dukungan HBK Center Dalam Pilkada Lotim

Roadshow MI6 melibatkan puluhan jurnalis aktif dari Pulau Sumbawa
Focus Group Discussion

Pada Sabtu (01/06/24), Mi6 mengadakan Fokus Group Discussion (FGD) di Hotel Kaloka Sumbawa.

 Acara Roadshow MI6 melibatkan puluhan jurnalis aktif dari Pulau Sumbawa dan dimoderatori oleh Abdul Majid, seorang lawyer dari Mataram. 

Hadir pula perwakilan organisasi pers seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), serta media dan organisasi pers lainnya.

Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, yang akrab disapa Didu, menyampaikan terima kasih atas partisipasi para jurnalis. Didu menjelaskan latar belakang FGD tersebut, yakni sebagai momen strategis bagi masyarakat untuk melihat lebih dalam berbagai permasalahan yang ada menjelang Pilkada Serentak 2024.

“Pada prinsipnya, kami ingin menyerap informasi dan meminta pandangan dari teman-teman di Pulau Sumbawa terkait persoalan-persoalan yang bisa kita uraikan untuk disuarakan dalam Pilgub NTB yang akan digelar 27 November nanti,” ungkap Didu.

Pulau Sumbawa dihuni oleh dua etnis besar, Suku Samawa dan Suku Mbojo, yang memiliki kekhasan kultural tersendiri. Mi6 hadir di Sumbawa untuk mendengar “Suara dari Sumbawa” terkait Pilgub NTB 2024. 

BACA JUGA : Ibu Negara dan Bunda Lale Lepas 300 Tukik di Sekotong Lobar

Didu berharap para calon kontestan Pilgub memberikan tawaran yang konkret dan menarik simpati rakyat melalui janji dan visi-misi mereka.

Menurut Didu, media adalah salah satu eksponen yang paham dan memiliki akses lebih dalam untuk memotret persoalan kedaerahan. 

“Media mengetahui betul problem strategis di masyarakat. Mereka punya akses informasi yang lebih luas,” tambah Didu. 

Dalam roadshow Mi6 ini ditekankan agar media tetap independen dan kritis dalam kontestasi demokrasi yang akan datang.

Selama FGD, para jurnalis memberikan perspektif mereka mengenai beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan oleh pemerintah mendatang. Ketua PWI Sumbawa, Zainuddin, mengungkapkan adanya persoalan “ego kesukuan” yang masih menjadi diskursus di masyarakat. Menurutnya, persoalan ini tidak seharusnya lagi dibicarakan.

Fian, jurnalis dari Sumbawanews.com, menyoroti masalah serius di sektor pertanian, terutama produksi jagung. Ia mengusulkan agar pabrik pakan dibuat di Sumbawa untuk mengendalikan harga jagung yang sering tidak stabil setiap kali panen raya.

Jimmi Setiawan, jurnalis Bidikkameranews, mengemukakan masalah-masalah lain seperti kesenjangan pembangunan antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

Selain itu ada persoalan jaringan telekomunikasi yang belum merata, infrastruktur jalan, pengembangan UMKM, kesejahteraan media, pertambangan, dan event-event internasional yang belum memberikan dampak nyata bagi masyarakat NTB, khususnya Pulau Sumbawa.

BACA JUGA : Pembalap Lokal Ramaikan Pertamina Mandalika Racing Series

Diskusi berlangsung hangat dan cair. Hasil diskusi tersebut akan dijadikan Mi6 sebagai bahan untuk melakukan rencana tindak lanjut. Usai diskusi formal, Mi6 dan puluhan jurnalis di Sumbawa berdiskusi terkait dinamika politik terkini yang berkembang di NTB. me

 




Poros Tengah Bubar, DSU Optimis Kalahkan Zul-Rohmi

Poros tengah bertujuan agar para tokoh di Lombok Tengah menyatukan kekuatan dan hanya satu calon dari Lombok Tengah untuk mengalahkan dominasi Zul-Rohmi

MATARAM.LombokJournal.com ~ Poros Tengah merupakan sebuah 

Gerakan yang sejak lama konsisten, Poros Tengah, mengajak para tokoh politik di Lombok Tengah untuk maju dalam kontestasi Pilkada NTB arau Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.

BACA JUGA : Ground Breaking Pembangunan Rumah Susun ASN PUPR NTB

Semula Dian optimistis kekuatan Poros Tengah ini mampu mengalahkan dominasi Zul-Rohmi.
Sian Sandi Utama

Ide lahirnya gerakan Poros Tengah itu berasal dari seorang aktivis, Dian Sandi Utama (DSU) yang punya tujuan agar para tokoh di Lombok Tengah ikut ambil bagian dalam pesta rakyat lima tahun level provinsi ini. 

Nama-nama tokoh di Lombok Tengah pun bermunculan semenjak gerakan Poros Tengah muncul. 

Nama-nama seperti Suhaili FT, Lalu Pathul Bahri, Lalu M. Iqbal dan Lalu Gita Ariadi muncul menjelang Pilkada NTB. Bahkan mereka telah mendaftarkan diri di sejumlah Parpol. 

Dia Sandi menceritakan sejarah dirinya menggagas Poros Tengah. 

“Ide ini dulu terbangun setelah melihat beberapa figur-tokoh dari Lombok Tengah yang sudah secara terbuka menyatakan diri maju pada Pilgub 2024,” katanya Minggu (12/05/24).

Dian mengatakan Poros Tengah memiliki tujuan menyatukan kekuatan politik di Gumi Tatas Tuhu Trasna. 

BACA JUGA : IMDI NTB Lebih Tinggi dari Rata-rata Nasional

“Tujuan kami sangat sederhana, yaitu; membantu tokoh-tokoh tersebut sosialisikan diri dan mengkonsolidasikan basis dukungan. Walaupun tujuannya sederhana namun harapan kami justru sebesar Samudera, yaitu; akan terjadi-nya musyawarah di antara tokoh-tokoh tersebut dan akhirnya hanya satu Calon dari Lombok Tengah yang muncul sebagai Calon Gubernur NTB 2024, karena menurut kami hanya dengan cara itulah, Lombok Tengah akan menjadi satu kekuatan politik yang besar, kuat dan diperhitungkan,” ujarnya. 

Mampu Kalahkan Zul-Rohmi

Dia optimistis kekuatan Poros Tengah ini mampu mengalahkan dominasi Zul-Rohmi. 

“Bersama teman-teman kami menangkap semangat yang sedemikian besar dari tokoh-tokoh tersebut. Mereka semua bukan kaleng-kaleng, bahkan kami memprediksi salah satu dari mereka akan mampu mengalahkan dominasi Zul-Rohmi, tentu jika pasangannya tepat, oleh karena itu kami usulkan Poros Lombok tengah-Bima,” katanya.

“Bukan tanpa dasar, pandangan kami lahir setelah mempelajari angka-angka Pilgub 2018. Siapa Cagubnya-siapa Cawagubnya kami tidak sampai sejauh itu, daerahnya dulu disatukan,” kata dia. 

Dian menceritakan pada suatu malam dia berada di Praya, Lombok Tengah dan mendengar Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri menyampaikan satu pernyataan pada pidato Safari Ramadhan terakhirnya, sambil mengangkat jarinya.

“Beliau mengatakan: ‘untuk itu apapun keinginan masyarakat maka kuncinya adalah kompak dan bersatu. Saya tidak akan pernah iri sama siapapun, yang penting satu dari Lombok Tengah dan kita harus kompak mendukungnya’,” kata Dian. 

“Kalimat beliau ini adalah respon untuk beberapa ASN yang mempertanyakan beliau apakah akan tetap di Lombok Tengah atau maju menjadi Calon Gubernur NTB,” ujarnya. 

Dian mengatakan kalimat Pathul berulang kali disampaikan, bahkan 4 hari yang lalu melalui salah satu media juga menyampaikan hal yang sama.

“Tentu kita berharap satu saja figur asal Loteng yang maju di Pilkada NTB mendatang. Dan, itu merupakan figur yang terbaik. Siapapun itu, harus kita dukung bersama,” kata Dian menirukan pernyataan Pathul. 

Dian belakangan baru sadar, rupanya; satu yang dimaksud itu adalah untuk dirinya agar yang lain bersedia mundur. Pathul bahkan sudah mendaftar di beberapa Partai. 

“Pupus sudah harapan saya untuk seorang Lalu Pathul dapat mengajak yang lain bermusyawarah,” katanya. 

Dian mengatakan, harapannya selanjutnya ada pada diri Lalu Iqbal. Kemampuan diplomasi Iqbal tidak sedikitpun dia ragukan. Secara kapasitas Iqbal ini empu-nya soal berdiplomasi. Jabatannya tidak main-main, Ketua ADI (Asosiasi Diplomat Indonesia). Langkahnya menemui Calon yang lain termasuk Lalu Pathul adalah upaya untuk itu, namun sampai hari ini tak ada kabar musyawarah itu terjadi. 

“Apapun itu, beliau juga pastinya akan tetap menghormati keputusan politik setiap orang,” katanya. 

BACA JUGA : Ekonomi Kreatif di NTB Beragam dan Menyebar

“Usaha terakhir adalah menemui Abah Uhel, ini soal seniortitas. Saya ke tempat beliau di Pemepek – Lombok Tengah. Malam itu beliau kabarkan sedang berada di Lombok Timur pengajian, ya sudah… Sembari menunggu perkembangan terakhir, begitu terkejutnya saat membaca sebuah berita pernyataan beliau merespon Poros Tengah,” ungkap politisi PSI ini. 

Pernyataan Uhel yang membuat Dian kagum adalah “Jangankan 4 Calon dari Lombok Tengah, Jokowi-pun saya lawan.”

“Hari itu pula ‘semangat agar adanya musyawarah’ itu harus saya kubur dalam-dalam,” ujarnya. 

Sementara untuk komunikasi dengan Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi, Dian mengatakan tidak ada komunikasi secara langsung, melainkan melalui orang kepercayaan Lalu Gita. 

“Kalau dengan L. Gite Aryadi, praktis tidak ada komunikasi, hanya melalui Athari. Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan info beliau sudah mengirim surat pengunduran diri sebagai Pj, beliau juga sudah mendaftar di beberapa Partai, artinya; serius maju sebagai Calon Gubernur NTB 2024,” beber Dian. 

Selain harus mengubur harapan akan adanya musyawarah dari tokoh-tokoh tersebut, dengan juga melihat kondisi terkini maka tak hanya sekedar mengubur, batu nisan dari Poros Tengah juga harus dia cabut. Cukup-lah itu sebagai kenangan atau sebatas mimpi anak muda dari Lombok Tengah yang ingin melihat tokoh-tokoh panutannya bermusyawarah.

“L. Hardian Irfani, Si-Korea Melenting terima kasih atas support dan dukungan untuk Poros Tengah. Keinginan kami sama besarnya, beliau juga sudah angkat tangan,” katanya. 

Selain mendaftar di beberapa Partai, Abah Uhel santer terdengar kabar telah bersama Asrul. Anak dari seorang Ali. BD, dedengkot jalur independen. Data-data syarat administratif pada 2018 jalur independen masih bisa digunakan untuk Pilgub 2024.

Demikian juga dengan yang lainnya, sudah mendaftar juga di beberapa partai. Menjadi bukti keseriusan masing-masing untuk maju berkompetisi. 

“Kalau begitu, semua punya kesempatan yang sama untuk maju. Biarlah nanti tugas elit Partai-Partai politik kita yang menentukan siapa yang akan berada di Gerbang KPU waktu pembukaan pendaftaran Calon Gubernur NTB 2024-2029, yang kami pastikan; sudah tidak ada harapan hanya satu Calon dari Lombok Tengah yang akan maju,” kata dia. 

Oleh alasan itu pula, Poros Tengah hari ini kata Dian mohon pamit undur diri. Bersamaan dengan ini Poros Tengah kami nyatakan bubar. 

“Terima kasih kepada rekan-rekan media atas pemberitaannya selama ini, salam hormat untuk semua. Satu lagi ucapan terima kasih yang tak terhingga, kami tujukan kepada One Man The Best Partner yang hari ini tengah berupaya mendamaikan Rusia-Ukraina, Bang Didu M16,” kata Dian. ***

 

 




Calon Gubernur Bisa Kehilangan Dukungan Pemilih Potensial 

Kandidat atau calon gubernur yang terlalu lama hanya melakukan “testing the water” mungkin kehilangan kesempatan untuk membangun dukungan awal

MATARAM.LombokJournal.com ~ Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6 menyambut baik munculnya berbagai poros yang menampilkan pasangan kandidat calon gubernur dan wakil gubernur untuk bertarung dalam Pemilihan Gubernur NTB tahun 2024.

Namun, Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, mengingatkan para pasangan kandidat atau pasangan calon gubernur itu agar tidak hanya membangun opini di kalangan elit. Ia menekankan bahwa terlalu lama “testing the water” dapat mengakibatkan dampak negatif, seperti kehilangan momentum, Sabtu (13/04/24).

BACA JUGA : Pilgub NTB 2024, Poros Tengah Dorong Kompetisi Ketat

Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2024 kini telah memasuki tahap resmi. Awal Mei, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan membuka penyerahan dokumen kandidat perseorangan, sementara pendaftaran resmi kandidat akan berlangsung pada 27-29 Agustus 2024.

Bambang Mei Finarwanto

Analis politik yang akrab disapa Didu memperingatkan kandidat untuk tidak terlalu lama hanya melakukan “testing the water” karena mereka bisa kehilangan kesempatan membangun dukungan awal dan memperoleh keunggulan kompetitif.

Poros kandidat calon gubernur dan wakil gubernur sudah mulai muncul di publik. Misalnya, ada Poros Tengah yang mengusung nama-nama besar dari Lombok Tengah, Poros yang menempatkan Pj Gubernur NTB HL Gita Ariadi sebagai magnet utama, dan berbagai kombinasi lainnya.

BACA JUGA : Pasangan Zul-Rohmi akan Deklarasi Usai Lebaran

Didu menyarankan agar para kandidat atau calon gubernur segera memulai sosialisasi ke masyarakat, mendengar aspirasi mereka, dan melakukan kegiatan sosial. Dia juga menyarankan kandidat untuk memperkuat nama mereka di benak pemilih dan membangun tim pemenangan yang kuat.

Selain itu, kandidat harus memanfaatkan strategi kampanye jangka pendek dan panjang yang terstruktur. Mereka perlu hadir di acara masyarakat, memperkenalkan diri kepada pemilih, dan membangun konektivitas emosional dengan mereka. Kandidat yang bertemu langsung dengan masyarakat dapat mendengar masalah mereka dan menunjukkan empati, membangun ikatan yang kuat.

Sosialisasi langsung juga membantu kandidat memperkuat citra autentik mereka dan menciptakan pengalaman berkesan bagi pemilih. Ini dapat membedakan kandidat dari pesaing dan meningkatkan kesan positif yang mempengaruhi pemilih saat pemilihan berlangsung.

BACA JUGA : Pasangan MOSIQ Kombinasi Sempurna untuk Kabupaten Sumbawa 

Didu menekankan pentingnya momentum dalam politik. Mereka yang memanfaatkan momentum akan menguasai panggung politik dan memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pemilihan. ***

 




Pilgub NTB 2024, Poros Tengah Dorong Kompetisi Ketat 

Poros Tengah ingin menghadirkan dinamika baru dalam Pilgub NTB 2024,lima figur dari Lombok Tengah yang mencuat memiliki potensi kepemimpinan yang patut dipertimbangkan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Peta politik Pemilihan Gubernur  (Pilgub) NTB 2024 semakin menghangat dengan munculnya sejumlah tokoh dari Lombok Tengah yang berpotensi menjadi penantang utama.

Dalam diskusi terbuka yang digagas oleh Poros Tengah, Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 Bambang Mei Finarwanto serta Ketua Relawan Gita Rohmi (RGR) Lalu Atharifatullah, Kamis (04/04/24) di Pendopo Pengadang, Lombok Tengah, strategi baru diutarakan.

BACA JUGA : HW Musyafirin, Potret Calon Kuat Pemilihan Gubernur NTB 2024

“Poros Tengah ingin menghadirkan dinamika baru dalam Pilgub NTB 2024,” ungkap Dian Sandi Utama (DSU), salah satu penggagas Poros Tengah.

Menurut DSU, lima figur dari Lombok Tengah yang mencuat memiliki potensi kepemimpinan yang patut dipertimbangkan secara serius dalam kontestasi politik tersebut.

“Figur-figur ini tidak hanya alternatif, tetapi mereka merupakan penantang utama yang siap bersaing,” tambah DSU.

Keberagaman tokoh ini, menurut DSU, mencerminkan aspirasi kuat dari masyarakat NTB, sementara rekam jejak kepemimpinan mereka telah teruji.

Lalu Muhammad Iqbal, misalnya, telah memiliki pengalaman internasional sebagai duta besar Indonesia untuk Turki. Sementara Lalu Pathul Bahri telah membuktikan diri dalam berbagai kontestasi elektoral. Begitu juga dengan Suhaili FT yang telah dua kali menjabat sebagai Bupati Lombok Tengah.

DSU juga menyoroti potensi Lalu Gita Ariadi, seorang birokrat berpengalaman yang kini menjabat sebagai Penjabat Gubernur NTB. Sedangkan Lalu Hadrian Irfani, sebagai Ketua DPW PKB NTB, juga menunjukkan kapabilitasnya.

BACA JUGA : Zul-Rohmi Tak Pecah Kongsi, Tetap Bersiap Kembali Pimpin NTB 

Meskipun ada keragaman tokoh, DSU menegaskan bahwa hal ini justru memperkaya pilihan bagi pemilih, bukan menggerus potensi keterpilihan calon.

Sementara itu, Lalu Athar menggarisbawahi pentingnya aspirasi rakyat dalam memilih pemimpin. RGR, menurutnya, hadir sebagai representasi dari keinginan akar rumput, terutama dalam mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Gita Ariadi.

“Dalam hal ini, kami mengamati aspirasi yang timbul berdasarkan kinerja Lalu Gita selama menjabat, dari awal karirnya sebagai seorang birokrat,” jelasnya.

Pilgub NTB 2024 diprediksi akan menjadi arena kompetitif, di mana kehadiran berbagai kandidat menawarkan kesempatan yang sama bagi semua pihak. Faktor status incumbent tidak lagi menjadi penentu utama dalam elektabilitas.

“Banyak calon memperoleh dukungan dari berbagai partai, namun strategi dan perlakuan terhadap pemilih akan menjadi kunci keberhasilan,” tambah Bambang Mei.

BACA JUGA : Pasangan MOFIQ Kombinasi Sempurna bagi Kabupaten Sumbawa

Dengan demikian, Pilgub NTB 2024 diharapkan mampu melahirkan kepemimpinan yang kuat dan representatif, yang mampu mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. ***

 

 




HW Musyafirin: Potret Calon Kuat Pemilihan Gubernur NTB 2024

Pengalaman eksekutif HW Musyafirin yang mengantongi dukungan PDI Perjuangan,  modal penting dalam kampanye Pilgub NTB 2024

MATARAM.LombokJournal.com ~ Analisis dari Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 bersama politisi senior PDIP NTB, H Ruslan Turmuzi, memprediksi bahwa Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin, akan menjadi figur kunci dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB tahun 2024. 

Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto menegaskan bahwa Musyafirin memiliki rekam jejak yang kuat dan mentereng selama dua periode kepemimpinannya.

BACA JUGA : Apel Siaga Amankan Pasokan dan Stabilitas Harga Pangan di NTB 

Rekam jejak impresif HW Musyafirin dalam pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan inovasi kebijakan menunjukkan kapasitas kepemimpinannya yang efektif. 

Analis politik, Didu, menekankan bahwa pengalaman eksekutif Musyafirin telah membekali dirinya dengan pemahaman mendalam akan dinamika politik dan tata kelola pemerintahan.

BACA JUGA : Pendidikan di Sumbawa Barat Raih Banyak Prestasi

Selain itu, dukungan yang diterima Musyafirin dari PDI Perjuangan, yang diungkapkan oleh Ruslan Turmuzi, menjadi modal penting dalam kampanye Pilgub NTB 2024. Kesuksesan dalam Pemilu Legislatif sebelumnya juga menciptakan momentum politik yang berharga bagi Musyafirin.

Meski demikian, tantangan tetap ada. Didu menyarankan agar Musyafirin tidak hanya fokus di Pulau Sumbawa, tetapi juga harus aktif di Pulau Lombok untuk meraih dukungan yang lebih luas. 

Merebut panggung politik dan membangun kesadaran publik tentang visi dan gagasannya menjadi kunci dalam menghadapi kontestasi yang sengit.

Selain itu, sinergi dengan berbagai lapisan masyarakat menjadi strategi penting dalam meraih dukungan elektoral yang kuat. Peningkatan keterwakilan dan representasi juga diperlukan untuk meningkatkan legitimasi dan kredibilitas seorang kandidat.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, strategi komunikasi yang efektif menjadi krusial. Didu menyoroti pentingnya desain dan pesan baliho yang representatif dan menarik perhatian pemilih.

BACA JUGA : Pj Gubernur NTB Tinjau Gerakan Pangan Murah di Pulau Sumbawa

Dengan segala modal dan tantangan yang dihadapinya, HW Musyafirin diprediksi akan menjadi salah satu figur kunci dalam upaya meraih kemenangan dalam Pilgub NTB 2024.***

 




Pasangan Zul-Rohmi akan Deklarasi Usai Lebaran

Kembalinya pasangan Zul-Rohmi di panggung politik NTB karena hasil survei menunjukkan dukungan dari masyarakat Bumi Gora mencapai 85-86 persen 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024 akan diramaikan dengan kembalinya pasangan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2018-2023, H. Zulkieflimansyah, bersama Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah.

Pasangan Zul-Rohmi Jilid II ini akan memperkuat aliansi mereka untuk melanjutkan kepemimpinan di NTB. Mereka kembali turun gelanggang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.

BACA JUGA : Stunting di NTB Berhasil Diturunkan 8,1 persen 

“Komunikasi kami baik, dan kami berdua telah sepakat untuk melanjutkan Zul-Rohmi Jilid II,” tegas Zulkieflimansyah di Mataram dilansir Ceraken.id, Minggu (24/03/24).

Kehadiran atau kembalinya pasangan Zul-Rohmi dalam panggung politik NTB tidak lepas dari hasil survei yang mengesankan, yang menunjukkan dukungan mencapai 85-86 persen dari masyarakat Bumi Gora untuk pasangan ini.

“Kami akan mengumumkan lebih lanjut setelah Idul Fitri. Bu Rohmi akan menunaikan ibadah umrah terlebih dahulu, dan setelah kembali, kami akan lanjutkan deklarasi,” tambahnya.

Antisipasi terhadap deklarasi pasangan Zul-Rohmi Jilid II sangat tinggi, seiring dengan penantian masyarakat NTB akan masa depan kepemimpinan mereka. Mendekati hari raya Idul Fitri, dukungan dan kegembiraan terhadap Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalillah semakin meningkat di kalangan warga NTB.

BACA JUGA : Pangan Murah untuk Dekatkan Layanan dan Kontrol Inflasi

Komunitas masyarakat NTB menyambut komitmen mereka untuk melanjutkan perjalanan memimpin dengan penuh semangat, yang tercermin dari hasil survei yang memperkuat keyakinan bahwa Zul-Rohmi Jilid II akan menjawab aspirasi dan kebutuhan mereka.

Kalangan masyarakat umumnya memprediksi bahwa deklarasi pasangan Zul-Rohmi Jilid II setelah Hari Raya Idul Fitri membawa harapan baru bagi masyarakat NTB. Kesatuan dan tekad Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalillah dalam melayani dan memimpin NTB menuju kesejahteraan semakin menegaskan dedikasi mereka.

BACA JUGA : Zul-Rohmi tak Pecah Kongsi, Tetap Akan Kembali Pimpin NTB

“Masyarakat NTB sangat menantikan tahap selanjutnya dari kepemimpinan mereka di bawah bimbingan Zul-Rohmi Jilid II,” kata pengamat. ***

 




Zul-Rohmi Tak Pecah Kongsi, Tetap Bersiap Kembali Pimpin NTB

Pasangan Zul-Rohmi akan cenderung didukung Partai Politik, karena mereka membuktikan diri sebagai kandidat yang dapat memenangkan pemilihan sebelumnya

MATARAM.LombokJournal.com ~ Lembaga Kajian Sosial dan Politik MI6 meyakini bahwa pasangan petahana H Zulkieflimansyah dan Hj Sitti Rohmi Djalilah akan kembali berpasangan dan menang dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB tahun 2024. Pasangan ini dinilai paling siap dibandingkan kandidat lain yang masih dalam tahap persiapan.

BACA JUGA : Pesona Khasanah Ramadhan; Bulan Suci dengan 1001 Kreasi

Predisiksi Mi6, pasangan Zul-Rohmi akan kembali pimpin NTB
Jajaran MI6

Menurut Direktur MI6 Bambang Mei Finarwanto, sebagai petahana, Zul-Rohmi memiliki keunggulan signifikan karena telah memiliki pengalaman memimpin dan rekam jejak yang dapat dinilai oleh pemilih. Meskipun ada spekulasi mengenai potensi pasangan alternatif, seperti Gita Ariadi dan Rohmi Djalilah, MI6 yakin bahwa Zul-Rohmi tidak akan pecah kongsi.

Pasangan ini mendapat dukungan dari sejumlah partai politik karena dianggap memiliki peluang besar untuk memenangkan pemilihan. Partai Politik cenderung mendukung petahana karena telah terbukti mampu memenangkan pemilihan sebelumnya dan memiliki rekam jejak yang positif dalam memimpin.

BACA JUGA : Keluarga Penuh Keberkahan dengan Tadarusan dan Khatam Qur’an 

Namun, MI6 juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh Zul-Rohmi dalam menghadapi perubahan sentimen politik, demografi pemilih, serta upaya dari pesaing untuk mengekspos kelemahan petahana. 

Meskipun demikian, MI6 meyakini bahwa kehadiran calon alternatif dalam Pilgub NTB adalah penting untuk memperkuat prinsip demokrasi dan memberikan pilihan yang lebih luas kepada pemilih.

Kehadiran calon alternatif juga diharapkan dapat mendorong pertanggungjawaban petahana dan merangsang kompetisi ide dalam pembangunan daerah. 

BACA JUGA : Tilawatil Qur’an Momen Pembinaan Bibit-bibit Qori-Qoriah

Selain itu, persaingan antara calon alternatif dan petahana diyakini dapat meningkatkan minat dan partisipasi pemilih dalam proses pemilihan, yang pada akhirnya akan meningkatkan legitimasi hasil pemilihan. ***