Debat Pilgub NTB, Pasangan Rohmi-Firin Programnya Realistis  

Tampil memukau di debat Pilgub NTB perdana, Mi6 sebut pasangan Rohmi-Firin sudah menangkan hati pemilih 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Debat Pilgub NTB perdana atau debat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTB tahun 2024 berlangsung Rabu (23/10/2024) malam. 

Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 menilai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut satu, Hj. Sitti Rohmi Djalilah – H. W Musyafirin, menjadi kandidat yang paling mencuri perhatian.

BACA JUGA : Badan Publik Informatif di NTB Meningkat

Debat Pilgub NTB bukan hanya sekedar presentasi, tapi panggung untuk menunjukkan visi dan kepemimpinan
Rohmi-Firin dalam debat Pilgub NTB perdana

Terutama karena penyampaian visi dan solusi konkret atas berbagai masalah yang mendera Bumi Gora.

“Debat Pilgub NTB bukan hanya sekedar presentasi, tapi panggung untuk menunjukkan visi dan kepemimpinan. Penyampaian visi dan solusi konkret pasangan Rohmi-Firin atas berbagai masalah yang membelit NTB, membuat mereka tampil memukau. Sudah pasti ini akan meninggalkan jejak di hati pemilih dan mendekatkan pasangan Rohmi-Firin dengan kemenangan,” kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto di Mataram.

Analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini menegaskan, didaulat tampil paling pertama menyampaikan visi misinya, Rohni-Firin langsung membetot perhatian pemirsa. Khususnya  yang menonton debat yang disiarkan langsung televisi nasional ini dengan visinya ”NTB yang Maju Berdaya Saing”.

Visi itu, kata Didu dipaparkan Rohmi begitu gamblang dalam debat. Dan menjadikannya membekas di benak publik. Apalagi dibarengi dengan disksi yang sangat menarik. 

Dimana Rohmi-Firin mengikhtiarkan NTB yang maju ekonominya. Maju kualtias hidup masyarakatnya, berdaya saing SDM-nya dan berdaya saing daerahnya.

Pasangan Rohmi-Firin kata Didu, juga sangat tahu, mewujudkan visi tersebut tak bisa sendiri. Karena itu disampaikan bahwa butuh sinergi dari pusat ke provinsi, dari provinsi dan kabupaten/kota, dan bahkan sinergi sampai desa dan kelurahan. 

Butuh pula dukungan seluruh lapisan masyarakat. Lintas etnis dan suku.

BACA JUGA : Jalin Persahabatan Melalui Olahraga Bersama Insan Pers 

Didu menegaskan, solusi konkret juga disampaikan pasangan yang identik dengan “Jilbab Ijo” ini, yakni dengan menyampaikan satu kata kunci bagaimana memenuhi kebutuhan masyarakat terkait pendidikan, kesehatan, dan infrastrukturnya. 

Dan ini akan didukung dengan sistem pemerintahan yang bersih, meritoktasi, dan melayani. Yang kesemuanya berbasis data dan teknologi untuk efektivitas pelaksanaanya.

”Solusi konkret yang disampaikan pasangan Rohmi-Firin ini adalah jembatan antara visi dan realita. Sebagai calon pemimpin NTB lima tahun berikutnya, Rohmi-Firin terlihat betul akan menghadirkan tindakan nyata dalam setiap kebijakannya,” kata Didu menganalisa.

Analis politik dari kalangan aktivis ini mengungkapkan, berbagai masalah yang mendera daerah memerlukan pemimpin yang tidak hanya berbicara, tetapi juga mampu memberikan solusi praktis.

Dan pasangan Rohmi-Firin dinilainya paling menonjol dan konsisten menunjukkan hal tersebut sepanjang debat perdana berlangsung, dibanding dua pasangan kandidat lainnya.

Apalagi dalam debat Pilgub NTB ini, pasangan ”Jilbab Ijo” menekankan bagaimana di sektor pendidikan tidak boleh lagi ada masyarakat NTB yang putus sekolah. Informasi untuk pendidikan juga harus sampai ke desa. Dan pemerintah juga akan memfasilitasi beasiswa.

Di sektor kesehatan, Rohmi-Firin dalam debat menegaskan tidak boleh ada lagi masyarakat NTB yang tidak bisa berobat. Puskesmas akan diupgrade sehigga bisa melayani kasus awal gawat darurat. 

Rumah Sakit milik Pemprov NTB di Sumbawa juga akan dibuat bisa melayani emergency sehingga tidak harus dibawa dan dirujuk ke Pulau Lombok. Pun masyarakat yang tidak mampu, Rohmi-Firin jjha akan memastikan seluruhnya mendapat bantuan sosial.

Secara umum, debat Pilgub NTB perdana ini kata Didu, memang menjadi arena di mana para kandidat saling beradu argumen, gagasan, dan strategi. Moderator debat memandu diskusi tentang berbagai isu krusial, seperti penanganan kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan juga perumahan. 

Meskipun seluruh kandidat menunjukkan pemahaman yang baik tentang topik-topik tersebut, pasangan Rohmi-Firin dinilainya lebih unggul dalam merinci program-program yang ditawarkan.

Saat pendalaman isu yang lebih spesifik, pasangan Rohmi-Firin juga tetap konsisten dengan hal tersebut. 

Hal ini misalnya tampak saat pasangan perpaduan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa ini menjawab pertanyaan terkait nasib guru PTT dan guru honorer. Rohmi-Firin menekankan pentingnya perhatian guru honorer tidak hanya di sekokah negeri semata. 

Tapi juga guru di sekolah swasta yang jumlahnya juga tak kalah banyak. Solusi realistis yang ditawarkan Rohmi-Firin adalah membuka akses sertifikasi guru bagi para guru honorer dan PTT ini sehingga terbuka ruang peningkatan kesejahteraan, selain juga ruang pengangkatan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

Di sisi lain, selama debat berlangsung, pasangan Rohmi-Firin juga disebut mampu menjawab kritik dari kandidat lainnya dengan tenang dan logis. Hal ini misalnya terlihat saat salah satu kandidat mencoba memancing dengan menyebut jawaban cenderung normatif. 

Padahal dalam debat ini banyak hal yang dikemukakan kandidat, justru sudah dilakukan pasangan Rohni-Firin baik dalam kapasitas Firin sebagai Bupati Sumbawa Barat dua periode dan kapasitas Rohmi sebagai Wakik Gubernur NTB periode 2018-2023. Bahkan pengakuan tersebut tidak hanya dari kancah nasional tapi juga dari internasional.

Karena itu, secara keseluruhan, debat perdana Pilgub NTB ini kata Didu, memperlihatkan pasangan Rohmi-Firin sebagai sosok yang visioner dan penuh dengan gagasan-gagasan segar untuk membawa NTB ke arah yang lebih baik.

BACA JUGA : Keterbukaan Informasi NTB Modal Raih Kepercayaan

”Dukungan publik tampaknya semakin kuat, mengingat banyak pemilih yang akan selalu terkesan dengan solusi konkret yang ditawarkan dan cara pasangan Rohmi-Firin menjawab kritik dengan tegas namun tetap elegan,” kata Didu.

Dengan sisa waktu kampanye yang semakin pendek, Didu memprediksi bahwa pasangan Rohmi-Firin akan semakin memantapkan posisinya di puncak survei. Namun, seperti biasa dalam politik, apapun bisa terjadi, dan persaingan tentu belum usai.

Berdasarkan kajian Mi6, Didu menegaskan, kandidat yang tampil memukau dalam debat dapat meningkatkan peluang mereka untuk menang. 

Penampilan yang meyakinkan, kemampuan berargumentasi yang kuat, dan komunikasi yang jelas dapat menarik perhatian pemilih.

Selain itu, sikap percaya diri dan kemampuan menjawab pertanyaan dengan baik juga dapat menciptakan kesan positif. Hal ini sering kali mempengaruhi opini publik sehingga mereka membulatkan tekad memilih pasangan tertentu setelah menyaksikan debat.

“Unggul dalam debat, sekali lagi adalah kunci membuka pintu dukungan masyarakat. Jika momentum ini dapat terus dirawat dan dipertahankan, pasangan Rohmi-Firin sedang menyongsong kemenangannya di Pilgub NTB 2024,” tandas Didu.

Tak lupa, mantan Eksekutif Daerah WALHI NTB dua periode ini juga mengkritik skema debat yang dinilai terlaku kaku, terutama soal batasan waktu. 

Padahal kata Didu, debat calon kepala daerah seharusnya lebih fleksibel dalam aturan dan pengaturan waktu. Sebab, dengan suasana yang lebih santai, kandidat dapat lebih bebas mengekspresikan ide dan visi mereka. 

Hal ini juga memungkinkan interaksi yang lebih dinamis dengan publik, sehingga pemilih dapat melihat kemampuan kandidat dalam berkomunikasi dan berpikir kritis. *adv

 




Relawan Rohmi-Firin Menyemut Sambut Ummi Rohmi di Taliwang

Rohmi-Firin disambut ribuan relawan di Kabupaten Sumbawa Barat, tanda kemenangan semakin dekat

TALIWANG.LombokJournal.com ~ Bacagub NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah dan Bacawagub Ir H W Musyafirin disambut sangat antusias dalam acara konsolidasi relawan Rohmi-Firin, Sabtu (07/09/24) sore di kawasan Kompleks KTC, Kota Taliwang, Sumbawa Barat, NTB.

Ribuan massa relawan pasangan Rohmi-Firin wilayah KSB, nampak menyemut di kawasan KTC Taliwang menyambut dua figur terbaik NTB yang maju dalam Pilgub NTB 2024 ini meski cuaca sempat mendung dan gerimis.

BACA JUGA : Rakor Lintas Sektoral, Persiapan Event MotorGP 2024

Di hadapan ribuan relawan, Ummi Rohmi menegaskan arah pembangunan NTB ke depan
Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah alias Ummi Rohmi

Bacagub NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah atau Ummi Rohmi yang identik dengan ikon Jilbab Ijo terus bergerak ke akar rumput dalam safari politiknya di pulau Sumbawa. 

Setelah menemui masyarakat di wilayah Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu dan Sumbawa, Ummi Rohmi yang juga Ketua Umum Muslimat NWDI itu menyapa masyarakat Sumbawa Barat.

“Apa rungan sia? (Bahasa Sumbawa : Apa kabar saudara?)” ujar Ummi Rohmi, mengawali orasi politiknya dengan menyapa ribuan relawan di KTC Taliwang.

“Rungan balooong.. (Kabar baik),” jawab ribuan relawan bergemuruh dan sangat kompak.

Dalam orasi politiknya, Jilbab Ijo memaparkan sejumlah program prioritas yang akan dilaksanakan pasangan Rohmi – Firin jika terpilih memimpin NTB ke depan.

Ummi Rohmi menekankan, program prioritas Rohmi – Firin akan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di bidang pendidikan, pemerataan pelayanan kesehatan, pembangunan infrastruktur penunjang kebutuhan dasar masyarakat, dan pemberdayaan ekonomi. 

“Saya sudah berkeling menemui masyarakat di puluhan titik di Kabupaten Bima, Kota Bima, Dompu dan Sumbawa. Lelah, tapi begitu sampai di KSB semua rasa lelah itu hilang. Sekarang malah makin semangat,” ujar Jilbab Ijo yang tampil energik, disambut gemuruh yel-yel dukungan dari ribuan relawan Rohmi-Firin.

BACA JUGA : Karya Puisi yang Lahir dari Proses Gotong Royong

Di hadapan ribuan relawan, Ummi Rohmi menegaskan, arah pembangunan NTB ke depan harus bisa secara optimal dan maksimal memberi kemaslahatan dan kesejahteraan untuk masyarakat NTB, baik yang berada di pulau Lombok maupun yang berada di Pulau Sumbawa.

Pemerataan pembangunan, papar Ummi Rohmi, sangat penting dilakukan. Bukan hanya dari sisi fisik dan infrastruktur secara geografis, namun juga pemerataan dan kesetaraan gender dalam pembangunan ke depan.

“Rohmi Firin ingin semua masyarakat punya akses yang sama untuk menikmati pelayanan publik yang baik, di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan juga kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Agar NTB ke depan bisa semakin maju dan lebih mampu berdaya saing,” tegas Ummi Rohmi.

Cucu Pertama Pahlawan Nasional, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid ini juga menekankan, agar para relawan Rohmi-Firin untuk merapatkan barisan untuk meraih cita-cita bersama, dengan tetap mengedepankan rasa kebersamaan dan persaudaraan tanpa saling menghujat dan merendahkan pasangan lainnya.

Relawan Rohmi-Firin memadati lokasi acara di kawasan KTC Taliwang untuk melihat langsung Calon Gubernur pilihan mereka. 

Diketahui kedatangan ke KSB merupakan yang pertama bagi Ummi Rohmi setelah resmi berpasangan dengan Bupati, Haji Firin, sebagai calon gubernur dan wakil gubermur NTB. 

Tidak heran ribuan masyarakat dan relawan langsung tumpah ruah menyambut kedatangan mantan wakil gubernur itu.  

Rohmi – Firin yang diusung PDIP, Perindo dan PKB  telah mendaftar ke KPU NTB pada Rabu 28 Agustus lalu.

“Kami sangat bangga, dan semakin bersemangat setelah melihat langsung Ummi Rohmi calon Gubernur NTB. Apalagi orasi beliau sangat jelas dan tegas program Rohmi-Firin berpihak pada seluruh masyarakat NTB baik pulau Lombok maupun pulau Sumbawa,” kata Heni, relawan perempuan Rohmi – Firin, di lokasi acara.

Heni mengatakan, sudah saatnya NTB memiliki pemimpin perempuan seperti Ummi Rohmi. Menurut dia, Ummi Rohmi dan H Firin merupakan pemimpin yang ideal untuk NTB ke depan.

“Ummi sudah berpengalaman dan menjabat Wakil Gubernur NTB 2018-2023, sedangkan pak Haji Firin sudah dua periode menjabat Bupati KSB. Kemampuan dan kapasitas keduanya tentu sudah terbukti dan teruji. Inshaa Allah Rohmi – Firin akan memimpin NTB,” katanya.

Rangkaian kunjungan safari politik Bacawagub NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah di pulau Sumbawa sejak 2 September 2024 lalu, secara kongkrit menunjukkan peta kekuatan pasangan Rohmi – Firin dalam kontestasi Pilgub NTB 2024.

BACA JUGA : Tegakkan Demokrasi Sehat di Pilkada Loteng 2024

Tak hanya dari sisi kuantitas, para relawan pendukung Rohmi – Firin juga nampak merata dan seimbang dari sisi gender. 

Para relawan perempuan Rohmi – Firin dinilai akan menjadi mesin yang cukup efektif menebalkan dukungan untuk pasangan ini.(adv)

 

 




Elektabilitas Rohmi-Firin, Pasangan Calon Gubernur NTB, Meningkat 

Berdasarkan survei, elektabilitas Rohmi-Firin semakin melesat naik, di Lombok Timur yang mencapai lebih dari 60 persen

MATARAM.LombokJournal.com ~ Elektabilitas Rohmi-Firin, bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah dan Musafirin, yang dikenal dengan sebutan Rohmi-Firin, dilaporkan mengalami peningkatan signifikan

BACA JUGA : ROadshow Episode Digelar Mi6 di Pulau Sumbawa 

Berdasarkan bocoran survei dari salah satu lembaga kredibel, pasangan ini mencatat kenaikan elektabilitas sebesar satu digit di wilayah Lombok Barat (Lobar), Mataram, dan Lombok Utara (KLU). Serta mencapai lebih dari 60 persem di Lombok Timur. 

Demikian juga di Pulau Sumbawa, tren kenaikan elektabilitas positif juga terlihat.

Juru bicara pasangan Rohmi-Firin, Samsul Qomar, mengungkapkan rasa syukurnya, dan optimisme terhadap perkembangan ini.

“Alhamdulillah, berdasarkan survei, Rohmi-Firin semakin melesat naik di berbagai wilayah, khususnya di Lombok Timur yang mencapai lebih dari 60 persen. Detail hasil survei nanti akan dirilis secara resmi,” ujar Qomar, Senin (22/07/24).

Kesulitan Mendapatkan Partai Pengusung

Menanggapi isu yang menyebut Rohmi-Firin kesulitan mendapatkan partai pengusung, Qomar menjawab dengan penuh keyakinan.

“Isu tersebut hanya menunjukkan kepanikan pihak lain atas kemajuan signifikan pasangan kami. Tim kami sangat memahami dinamika politik dan dukungan partai, dan saat ini hampir 30 persen dari ambang batas partai pengusung sudah kami pegang,” tegasnya.

BACA JUGA : Keterbukaan Informasi Publik Ciptakan Pemerintahan Transparan

Qomar juga menegaskan bahwa segala sesuatunya dapat berubah hingga hari H pendaftaran pada tanggal 27 Agustus nanti. Ia juga mengungkapkan partai-partai yang telah memberikan dukungan kepada Rohmi-Firin.

“Kami sudah mendapatkan dukungan dari Partai Bulan Bintang, PKB, PDIP, Perindo, dan PPP. Selain itu, kami masih menjalin komunikasi intensif dengan partai lain seperti Golkar, Nasdem, bahkan Gerindra, dan Demokrat,” imbuh Qomar.

“Jika ada yang menyatakan PPP mendukung calon lain, ya silakan saja. Jika ada yang mengklaim Gerindra dan Golkar telah dikunci oleh pasangan lain, ya tidak apa-apa. Pasangan kami sudah sering ikut pilkada, punya pengalaman, jadi terbiasa dengan isu-isu seperti itu,” tambahnya.

Selain itu, Qomar menyebut bahwa tim mereka juga terus berkomunikasi dengan Gerindra dan Demokrat.

“Kami meyakini partai-partai akan mengusung calon berdasarkan data survei mereka, basis data, basis massa, serta basis logistik, bukan berdasarkan klaim,” ujarnya.

Qomar menutup pernyataannya dengan menunjukkan kesiapan pasangan Rohmi-Firin untuk bertarung di Pilgub NTB 2024.

“Insya Allah, kami akan mengumumkan secara resmi dukungan partai pengusung kami nanti. Kami meyakini partai-partai tersebut ingin menang dan mengusung yang berpotensi menang, bukan sekadar klaim. Intinya, Rohmi-Firin sangat siap bertarung,” pungkasnya.

BACA JUGA : Rokok Ilegal di Nusa Tenggara Barat, Masih Tinggi Peredarannya

Dengan semakin tingginya elektabilitas Rohmi-Firin dan dukungan partai pengusung yang kuat, mereka menunjukkan kesiapan penuh untuk bersaing dalam Pilgub NTB 2024. Masyarakat NTB kini menantikan pengumuman resmi serta perkembangan kampanye lebih lanjut dari pasangan ini. (***)

 

 




Pilgub NTB Harus Banyak Kandidat Agar Pemilihan Berkualitas

Kalau Pilgub NTB diikuti banyak calon mencerminkan demokrasi yang lebih hidup, meningkatkan kualitas kepemimpinan, dan mendorong partisipasi serta keterlibatan masyarakat. 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 mendorong agar pemilihan Gubernur NTB, yang akan digelar bersamaan dengan Pilkada Serentak pada 27 November mendatang, diikuti oleh banyak kandidat. 

Mi6 menilai bahwa Pilgub NTB dengan hanya dua pasang kandidat tidak menarik dan cenderung miskin gagasan.

BACA JUGA : Analisa Terbaru Elektanilitas Kandidat Pilgub NTB 2024 

Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, dalam pernyataannya di Mataram, Sabtu (06/07/24), menegaskan bahwa pemilihan yang diikuti oleh banyak kandidat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menemukan calon yang benar-benar mewakili suara dan aspirasi mereka. 

“Setiap detik kampanye akan menjadi momen penuh antusiasme dan harapan,” ujarnya.

Analis politik kawakan Bumi Gora, Didu, mengkritik pandangan beberapa pihak yang menginginkan Pilgub NTB hanya diikuti dua pasang kandidat. Pandangan tersebut, yang diungkapkan oleh beberapa pemimpin partai politik di NTB, menurut Didu, mengurangi kualitas demokrasi.

Didu menjelaskan bahwa pemilihan kepala daerah dengan banyak calon mencerminkan demokrasi yang lebih hidup, meningkatkan kualitas kepemimpinan, dan mendorong partisipasi serta keterlibatan masyarakat. 

Dengan lebih banyak kandidat, setiap calon biasanya memiliki platform, visi, dan pendekatan kampanye yang unik, yang memperkaya spektrum ide dan pesan politik yang disampaikan kepada masyarakat.

Hasil kajian Mi6 menunjukkan bahwa pemilihan kepala daerah dengan banyak calon sering kali memicu partisipasi yang lebih besar dari masyarakat.

“Pemilih merasa memiliki lebih banyak pilihan yang sesuai dengan preferensi mereka,” kata Didu. Hal ini, menurutnya, memotivasi pemilih untuk berpartisipasi dalam proses pemilihan.

Saat ini, Pilgub NTB berpotensi diikuti oleh empat pasang calon: Hj Sitti Rohmi Djalilah-HW Musyafirin, H Zulkieflimansyah-H Suhaili FT, Lalu Muhammad Iqbal-Hj Indah Damayanti Putri, dan HL Gita Ariadi-HM Sukiman Azmy. Namun, hanya dua pasangan pertama yang sudah mendapatkan dukungan partai politik secara definitif.

Belakangan muncul pandangan agar Pilgub NTB cukup diikuti oleh dua pasangan calon saja, yaitu Rohmi-Firin dan Zul-Suhaili. Pandangan ini, menurut Didu, akan menjadikan Pilgub NTB bukan pesta demokrasi yang sesungguhnya. “Pilkada harus menjadi pesta demokrasi di mana semangat kompetisi dan keterlibatan masyarakat berpadu menciptakan atmosfer yang meriah dan penuh gairah,” jelas Didu.

BACA JUGA : Optimis NTB akan Raih Hasil Maksimal di PON Aceh 2024

Lebih banyak kandidat, menurut Didu, menciptakan suasana kompetitif yang menarik untuk diikuti oleh publik, di mana kandidat bersaing dalam menyampaikan argumen dan kebijakan mereka. Hal ini sering kali menghasilkan debat-debat publik yang intens dan menarik. Selain itu, kampanye dengan banyak kandidat juga memberikan dorongan ekonomi daerah melalui berbagai aktivitas kampanye yang meningkatkan pengeluaran untuk iklan, acara, dan merchandise, yang mendukung bisnis di tingkat masyarakat.

Didu mendorong partai politik untuk tidak memberikan dukungan yang menumpuk pada satu pasangan calon saja. Dengan begitu, Pilgub NTB tidak akan diikuti hanya dua kandidat. Menurutnya, pasangan Iqbal-Dinda dan Gita-Sukiman adalah figur-figur yang pantas mendapat dukungan dari partai politik untuk maju dalam Pilgub NTB.

Didu menyadari bahwa setiap perhelatan demokrasi memiliki dinamika tersendiri, dengan politik memiliki panggung depan dan panggung belakang. Hal ini bisa menjelaskan mengapa sejumlah partai masih belum melabuhkan dukungannya kepada kandidat yang akan diusung di Pilgub NTB.

Minimnya partai politik yang memberikan dukungan tiket Pilgub membuat pasangan Iqbal-Dinda dan Gita-Sukiman terlihat inferior dibandingkan dua kandidat lainnya. Namun, Didu meyakini bahwa dua pasangan ini bisa menyiapkan kejutan-kejutan dan memiliki modal lebih dari cukup untuk meraih dukungan signifikan dari pemilih di Bumi Gora.

BACA JUGA : Event MXGP 2024 Lombok Menarik Perharian Dunia

“Bagaimanapun, banyaknya kandidat dalam Pilgub akan membuka ruang untuk lebih banyak dialog, ide, dan kesempatan untuk perbaikan. Hal ini akan membuat proses Pilgub menjadi lebih menarik dan substansial,” tutup Didu.***

 




Konstestasi Pilgub NTB 2024 Kurang Menggairahkan

Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto, konstestasi Pilgub NTB mengecewakan dan kurang menggairahkan, terkesan mementingkan kalangan elit MATARAM.LombokJournal.com ~ 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Lembaga Kajian Sosial-Politik Mi6 menilai, konstestasi Pemilihan Gubernur NTB 2024, atmosfernya tidak menarik untuk dibahas secara sosial politik. 

BACA JUGA : Jokowi Buka Jalan Baru untuk Koneksitas Transportasi di NTB

Bakal calon cenderung memprioritaskan diri sendiri dan menggunakan gimmick klise tanpa mempertimbangkan kebutuhan rakyat. Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, mengatakan bahwa isu-isu yang dibangun terkesan jauh dari kepentingan rakyat dan lebih mementingkan kepentingan elit, Jum’at (03/05/24)

Menurut Bambang Mei, para bakal calon hanya berbicara tentang jargon-jargon tanpa memperhatikan isu-isu yang penting bagi masyarakat NTB. Mi6 menilai bahwa kurangnya variasi dalam pendekatan politik membuat publik sulit untuk melihat gagasan baru dari calon di luar petahana.

Setelah munculnya video yang diduga sebagai Zul Rohmi Jilid II, pertarungan Pilgub NTB dianggap sudah selesai karena elektabilitas dan popularitasnya yang kuat di NTB. Namun, Mi6 tidak menutup kemungkinan adanya kejutan dalam Pilgub mendatang.

BACA JUGA : Trasformasi Karya Visual dalam Antologi Puisi ‘Pertermuan Kecil’

Berdasarkan pengalaman Pilgub NTB 2018, Mi6 merasa bahwa peluang kemenangan tetap terbuka bagi calon non petahana jika mampu memanfaatkan celah dan meraih dukungan rakyat dengan baik.

Mi6 memprediksi bahwa konstestasi Pilgub NTB 2024 akan diwarnai oleh ketidakjelasan calon yang maju, karena sulitnya memastikan siapa yang benar-benar siap untuk bertarung. Beberapa paslon sudah mendaftar, tetapi parpol belum memastikan secara jelas dukungannya.

Didu, panggilan akrab Direktur Mi6, menambahkan bahwa langkah-langkah biasa dari calon penantang petahana akan semakin sulit mengatasi keunggulan petahana.

BACA JUGA : Peliputan Pilkada, Pentingnya Peningkatan Kompetensi Jurnalis

Namun, masih ada kesempatan bagi calon non petahana untuk memenangkan Pilgub NTB jika mampu memberikan terobosan isu yang dapat menyatukan kepentingan masyarakat.***