Formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ,  Pedoman Menuju Growing Company

Dengan berpedoman Formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ, perusahaan bisa mencapai pangsa pasar tertentu, bahkan mencapai memiliki memiliki pangsa pasar terbesar (market leader

LombokJournal.com ~ Berikut ini kajian lama – yang masih relevan hingga saat ini- dari Istijanto Oei (2009, Marketing for Everyone, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, hal 1-119) yang memberi ulasan strategi dan taktik pemasaran dengan berpedoman pada formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ.

Formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ tersebut “ditelurkannya” untuk menjadi pedoman bagi para marketer atau bagian pemasaran.

BACA JUGA : Mitigasi Kekeringan, Pemprov NTB Distribusikan Air Bersih

Formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ untuk menjadi pedoman bagi para marketer atau bagian pemasaran
Catatan Manajemen : Agus K. Saputra

Marketing atau pemasaran seringkali dikatakan ujung tombak perusahaan. Karena, pemasaranlah yang membawa uang masuk ke perusahaan. Pemasaran telah membuat suatu merek menjadi dikenal, disukai, dibeli, dan direkomendasikan oleh pelanggan.

Hampir semua perusahaan memiliki kesamaan pola tujuan, yaitu menjadi perusahaan yang tumbuh (growing company) lebih besar, lebih cepat, dan lebih lama. Perusahaan dapat tumbuh karena mendapat pemasukan, yaitu uang yang berasal dari usahanya. 

Dengan uang yang masuk tersebut, perusahaan dapat beroperasi dengan lebih baik. Perusahaan dapat merekrut karyawan cerdas dan berdedikasi tinggi, membuka cabang baru, memberikan layanan prima, memuaskan pelanggan, dan sebagainya. 

Darimanakah datangnya uang masuk perusahaan? 

Jawabannya simpel yaitu dari penjualan produk. Kalau produk dibeli maka uang yang dibayar konsumen akan mengalir masuk ke kas perusahaan. 

Sebaliknya, kalau produk yang ditawarkan tidak laku, perusahaan akan mengalami kesulitan atau malah kebangkrutan. Di sinilah peranan utama marketing.

Jadi, apakah fungsi utama marketing di perusahaan? Ujung-ujungnya akan bermuara pada satu tujuan: menciptakan permintaan (demand) pada produk yang dipasarkan. 

BACA JUGA : Hari Pahlawan 2024, Pj Gubernur NTB Jadi Inspektur Upacara

Permintaan ini bisa diartikan dengan mencapai penjualan tertentu, meningkatkan penjualan, mencapai pangsa pasar tertentu, pertumbuhan pangsa pasar atau bahkan memiliki pangsa pasar terbesar (market leader). Dengan memahami serta mengetahui bagaimana mengimplementasikan Formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ

Berpedoman Formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ

Sekarang pertanyaannya: bagaimana pemasar bisa menciptakan permintaan? 

Untuk memasarkan kita harus berpedoman pada formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ. 

3ᴾ menunjukkan jumlah aktor utama yang terlibat dalam pemasaran yaitu Pelanggan, Pesaing, dan Perusahaan yang saling berinteraksi. 

Selanjutnya, 6ᴹ mengindikasikan jumlah sasaran marketing sebanyak enam dan diawali huruf “M” yaitu Memperoleh pembeli baru, Mempertahankan pelanggan lama, Membuat pelanggan membeli lebih banyak, Mendayagunakan pelanggan, Merebut pelanggan dan Menarik kembali mantan pelanggan. 

Terakhir, 5ᴮ merupakan tindakan dasar bagi pemasar yang meliputi: Bagi, Bidik, Bedakan, Benamkan, dan Barui.

Makna 3ᴾ

Perusahaan disebut sukses memasarkan produk kalau produknya selalu dicari, dibeli, dan dikonsumsi secara rutin oleh konsumen. Kalau begitu, bagaimana membuat suatu produk agar sukses? 

Jawabannya tergantung pada tiga aktor utama: pelanggan, pesaing, dan perusahaan itu sendiri. Ketiganya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.

Interaksi Perusahaan dan Pelanggan. Mengelola pelanggan menjadi fokus perhatian perusahaan. Maklum, pelangganlah yang “membawa” uang masuk ke perusahaan. Kalau tidak ada uang masuk, lambat atau cepat, perusahaan akan gulung tikar

BACA JUGA : Event Organzer, Harus Pelihara Karakter dan Jaga Kepercayaan 

Pelanggan hanya membeli produk kita kalau kita bila: 

(1) menawarkan barang yang sesuai kebutuhannya; 

(2) barang kita bernilai di matanya; 

(3) memberi tawaran lebih bagus dibanding pesaing; 

(4) memberi kepuasan pelanggan; dan 

(5) rutin menjalin hubungan (marketing relationship).

Interaksi Perusahaan dan Pesaing. Pesaing akan muncul jika ada peluang pasar. Terlebih lagi jika peluang pasarnya besar, banyak pemain yang siap memasuki. Keberadaan pesaing juga membantu edukasi atau menyadarkan pasar dan dampaknya adalah ukuran pasar semakin membesar.

Di sinilah peranan marketing untuk membuat suatu merek terus bertahan dan tumbuh. Untuk itu marketing harus mendata siapa pesaingnya, apa kelebihan dan kelemahan tawarannya. Sehingga perusahaan dapat memenangkan persaingan dan menjadi market leader.

Interaksi Pesaing dan Pelanggan. Perusahaan yang memiliki pelanggan paling besar dinamai market leader. Pesaing cenderung merebut pelanggan yang kita miliki. 

Pesaing akan menarik pelanggan kita dengan mengiming-imingi kelebihan tawarannya di atas kekurangan kita. Terhadap gerakan pesaing, kita perlu merespons secara bijak.

BACA JUGA : BCG Matrik, Mengelola Portofolio Bisnis Secara Efisien dan Efektif

Makna 6ᴹ

Memperoleh pembeli baru sebanyak mungkin. Pembeli baru adalah orang yang sebelumnya tidak pernah membeli. Mereka berprospek “membawa” uangnya pada kita jika membeli produk kita. 

Tugas kita mendorong mereka membeli produk kita pertama kali. 

Ini dilakukan dengan cara:

(1) mengenalkan merek kita; 

(2) menawarkan barang yang sesuai keinginannya; 

(3) mengedukasi pelanggan; serta 

(4) meningkatkan kemampuan dan keinginan membeli. 

Mempertahankan pelanggan lama supaya mereka membeli produk kita terus menerus selama hidupnya, tidak berpindah ke pesaing (pelanggan loyal atau setia). 

Ini dilakukan melalui cara:

(1) membuat mereka puas; 

(2) menjalin hubungan berkelanjutan; 

(3) memberi penghargaan kepada mereka, dan 

(4) mefasilitasi komunitas pelanggan.

Membuat pelanggan membeli lebih banyak. Dengan membeli lebih banyak, perusahaan kita cepat tembuh karena uang yang mereka bawa. Ini dilakukan dengan membuat mereka membeli lebih banyak (more buying) melalui 👍

(1) frekuensi pembelian lebih sering; 

(2) volume pembelian lebih besar; 

(3) manfaat baru; 

(4) produk pelengkap; dan 

(5) pembelian paket.

Mendayagunakan pelanggan untuk mendukung penjualan produk kita, merekomendasikan ke relasi, memberi kesaksian, mewariskan ke anak cucu, dan ikut menciptakan nilai bersama.

Merebut pelanggan pesaing berpindah ke kita. Dinamika pemasaran saat ini adalah kalau bukan pelanggan kita yang direbut, maka kitalah yang merebutnya. Ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu daya tarik dan daya tolak. 

Daya tolak adalah aspek negatif yang membuat pelanggan keluar dari produk sebelumnya, seperti harga mahal, boros, cepat rusak, layanan buruk, mutu jelek, merusak kesehatan, dan lain-lain. 

Daya tarik merupakan aspek positif kita yang menguntungkan bagi pelanggan pesaing dan membuat mereka “bernafsu” dengan produk kita seperti harga lebih murah, lebih awet, kinerja lebih cepat, lebih tahan lama, lebih bermutu, layanan lebih sopan, lebih aman, lebih sehat, dan lebih-lebih yang lain. 

Untuk merebut pelanggan maka marketer harus membongkar sisi lemah pesaing di hadapan pelanggan, lalu tawarkan kelebihan produk kita yang berbeda dari pesaing dan sangat bermanfaat bagi pelanggannya.

Menarik kembali mantan pelanggan kita yang berpindah ke pesaing kembali ke pangkuan kita. Mengapa pelanggan kita tidak lagi membeli dari kita atau berpindah ke pesaing? 

Pertama, mereka merasa kecewa setelah membeli dan merasakan produk kita. Kedua, kita kalah dibanding pesaing. Untuk menarik kembali mantan pelanggan dilakukan dengan cara:

 (1) melakukan strategi pemulihan; 

(2) melakukan balasan ke pesaing; dan 

(3) mengaktifkan ikatan pelanggan.

Makna 5ᴮ

Bagilah pasar (marketing segmentation) lebih dulu supaya kita bisa mengetahui perbedaan kebutuhan, masalah, dan keinginan tiap-tiap orang yang berbeda.  Selanjutnya, sesuaikan tawaran kita dengan tiap segmen.

Bidiklah segmen yang berprospek cerah. Bidikan (targetting) berguna untuk menentukan segmen mana yang paling baik dibidik oleh perusahaan.

Bedakan tawaran kita. Perbedaan (differentiation) menjadi daya tarik dalam pemasaran. Maklum, sesuatu yang sama atau “itu-itu saja” akan menjemukan dan tidak menarik. Jadi, berlombalah menawarkan pembeda atau diferensiasi marketing mix dari pesaing supaya produk kita menarik konsumen.

Benamkan pembeda kita ke pikiran konsumen. Karena diferensiasi kita dari pesaing tidak ada gunanya, kalau tidak diketahui pelanggan. Ini berarti kita harus “meneriakkan” perbedaan itu. Dengan mencekoki komunikasi yang berulang kali dan di mana-mana, pelanggan akan tahu perbedaan kita. Inilah yang dinamakan komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication). 

BACA JUGA : Donasi Sosial Sheraton Senggigi Beach untuk Murid Sekolah

Yang perlu diingat, kita tidak harus memilih media yang mahal tetapi pilihlah media yang efektif menjangkau audiens kita.

Barui lagi saat diperlukan. Dengan berubahnya keadaan, kondisi ekonomi, dan perubahan lainnya, marketing juga melakukan pembaruan. Maka 4ᴮ (Bagi, Bidik, Bedakan, dan Benamkan) juga dibarui. 

Memperbarui memang dibutuhkan supaya penerimaan (revenue) perusahaan dapat terus meningkat dan bertahan lama. ***

#AKUAIR-Perumnas Ampenan, 11-11-2024




Perusahaan di NTB Harus Utamakan Pekerja Lokal

Mendorong budaya kerja yang aman dan sehat di lingkungan perusahaan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB memberikan penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 

MATARAM.LombokJournal.com  ~ Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, M.H. menyampaikan pesan Pj Gubernur NTB,agar setiap investasi yang masuk ke daerah harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat

BACA JUGA : Kapolda NTB Putra Daerah, Digarapkan Tingkatkan Kamtibmas NTB

Perusahaan yang beroperasi di NTB mematuhi norma ketenagakerjaan, terutama dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja
Penyerahaan sertifikat K3 kepada perusahaan

Pesan itu disampaikan saat acara penyerahan penghargaan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada perusahaan, yang langsung diberikan langsung oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Afriansyah Noor, M.Si., IPU bertempat di Hotel Prime Park Mataram, Rabu (02/10/2024).

Gede Putu Aryadi mengingatkan, agar perusahaan lebih memperhatikan penyerapan tenaga kerja lokal dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Kami mohon kerja sama yang baik dari perusahaan-perusahaan agar ketika ada kebutuhan tenaga kerja, utamakan tenaga kerja lokal yang sudah tersedia,” katanya.

Saat itu Aryadi menyampaukan terima kasih kepada Wakil Menteri atas kehadirannya daslam kegiatan tersebut. 

Ia melaporkan bahwa jumlah perusahaan yang melaporkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) di Provinsi NTB telah mencapai 18.056 perusahaan, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 17.000 perusahaan.

“Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di NTB adalah sektor pertanian, disusul oleh sektor perdagangan, industri pengolahan, hotel dan restoran, serta konstruksi,” tutur Aryadi. 

BACA JUGA : Monitoring dan Evaluasi, Hal Penting dalam Mengelola Bisnis

Ia berharap setiap perusahaan yang beroperasi di daerah ini dapat mematuhi norma ketenagakerjaan, terutama dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja.

Karena itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kembali memberikan penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada perusahaan yang berhasil menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi para pekerja.

Perlindungan Sosial

Aryadi mengungkapkan, Pemprov NTB melalui Disnakertrans terus mendorong pelaksanaan program perlindungan sosial ketenagakerjaan. 

Program ini ditujukan tidak hanya bagi pekerja formal, tetapi juga bagi pekerja informal yang seringkali rentan tidak mendapatkan perlindungan yang memadai.

“Kami berharap agar perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah ini ikut ambil bagian dalam memberikan jaminan sosial kepada pekerja, baik yang berstatus penerima upah maupun bukan penerima upah. Ini adalah bagian dari komitmen kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Aryadi.

Aryadi mengingatkan pentingnya kolaborasi antara perusahaan besar dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di NTB. Ia mengharapkan perusahaan-perusahaan penerima penghargaan ini dapat menjadi “Bapak Angkat” bagi UMKM, sehingga UMKM lokal bisa berkembang dan bersaing di pasar global.

“Kami ingin perusahaan-perusahaan besar yang telah sukses turut membantu UMKM untuk naik kelas,” katanya.

Sebab UMKM kita bisa menjadi pemain yang tidak hanya kompetitif di pasar lokal, tetapi juga di pasar internasional.

Penerapan K3

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, H. Afriansyah Noor menyampaikan pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan, demi melindungi para pekerja dan meningkatkan produktivitas

Karena itu salah satu program utama. Wakil Menteri menyoroti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang menurutnya sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini dan memerlukan revisi. 

Ia juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai hukuman ringan bagi pelanggaran keselamatan kerja yang hanya berupa tiga bulan kurungan. Menurutnya, hal ini menyebabkan banyak perusahaan kurang takut dalam melanggar aturan K3.

“Kepedulian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, baik bagi karyawannya maupun masyarakat di sekitar operasional perusahaan, akan berdampak pada kemakmuran perusahaan itu sendiri,” ucapnya.

Afriansyah memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang berhasil meraih penghargaan K3 zero accident atau nihil kecelakaan kerja. Ia berharap kesadaran akan pentingnya K3 tumbuh di seluruh perusahaan di Indonesia.

“Penghargaan ini, meskipun tidak bisa diukur dengan nilai uang, tetapi nilainya sangat penting karena menyangkut keselamatan pekerja. Karena tanggung jawab terhadap keselamatan kerja bukan hanya merupakan kewajiban hukum, tetapi juga tanggung jawab moral,” ujarnya.

Selain keselamatan kerja, perusahaan harus memperhatikan dampak lingkungan dari kegiatan operasional mereka. Menurutnya, perusahaan harus memikirkan dampak jangka panjang, terutama dalam menjaga kelestarian sumber daya alam. 

“Semoga perkembangan industri di NTB dapat terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan semoga Indonesia menuju tahun 2045 bisa menjadi negara emas yang kita impikan,” pungkasnya.

BACA JUGA : Serah Terima Pataka Kapolda NTB Lama kepada Penggantinya

Di tahun 2024 ini, sebanyak 30 perusahaan di NTB menerima penghargaan K3, 12 perusahaan menerima penghargaan kecelakaan nihil atau zero accident, 1 perusahaan menerima penghargaan Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS di Tempat Kerja (P2 HIV-AIDS).

Dan 17 perusahaan menerima penghargaan SMK3 yang telah diserahkan di Jakarta oleh Wakil Presiden. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya hanya 13 perusahaan menerima penghargaan SMK3. 

Acara tersebut turut dihadiri oleh Direktur Bina Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Hery Sutanto, S.T., M.M., para pejabat Kementerian Tenaga Kerja, pimpinan perusahaan, dan tamu undangan lainnya.san/her/