Perempuan Harus Bersatu untuk Kemajuan NTB 

Bunda Sinta mengakui bahwa NBDI telah banyak berkontribusi dalam memajukan dan menyejahterakan masyarakat, terutama kaum perempuan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Bersatunya perempuan dalam berbagai penyelesaian masalah, maka kemajuan daerah dapat diraih.

Penegasan itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Nusa Tenggara Barat, Sinta Agathia saat menghadiri Tasyakkuran perayaan  Hultah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah ke-82 dan Ultah Nahdlatul Wathan ke-72, di Islamic Center Mataram, Minggu (11/05/25)

BACA JUGA : Kunjungan ke Ponpes Modern Internasional Dea Malela

NBDI yang telah berusia 82 tahun tentu saja telah banyak berkontribusi dalam memajukan dan menyejahterakan masyarakat, terutama kaum perempuan

“Kita punya pekerjaan rumah masalah kemiskinan. Kalau ibu-ibu, para perempuan, sudah turun dan mau berjalan bersama kita bisa keluar dari garis kemiskinan“, ujar Bunda Sinta. 

Sinta mengakui bahwa ia mengapresiasi kiprah Muslimat NW dalam pendidikan dan pemberdayaan UMKM sampai ke pelosok NTB dalam beberapa bulan terakhir. 

Terlebih, NBDI yang telah berusia 82 tahun tentu saja telah banyak berkontribusi dalam memajukan dan menyejahterakan masyarakat, terutama kaum perempuan. 

BACA JUGA : Peserta IGS 2025 Respon Positif Potensi NTB

Sementara itu, Pimpinan Pusat Muslimat NW Lale Syifaun Nufus mengatakan, peran strategis perempuan untuk mengabdi, mendidik, berkarya dan berdikari jika dilaksanakan dengan keikhlasan.

Terutama dalam keluarga akan membawa perubahan besar bagi masyarakat. 

NBDI didirikan pada tanggal 21 April 1943, yang bertepatan dengan ditetapkan sebagai Hari Kartini. Madrasah ini menjadi pusat pengembangan pendidikan Islam di Lombok, terutama kaum perempuan. 

BACA JUGA : Isu Penting dalam Pembangunan Berkelanjutan di NTB

Memiliki peran penting dalam pembaharuan pendidikan. Madrasah tersebut, telah melahirkan banyak pula tokoh dan pemimpin dalam berbagai bidang. jmy/dyd

 

.

 




Hari Kartini, Keterwakilan Perempuan Harus dengan Prestasi

Dalam pesan peringatan HarI Kartini, Wagub NTB mengatakan, saat ini Pemprov NTB banyak membuka ruang bagi perempuan untuk berkiprah 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj Dinda Dhamayanti Putri saat memimpin apel peringatan Hari Kartini di lapangan Sangkareang kantor Gubernur, Senin (21/04/25). 

BACA JUGA : BPR NTB Harus Bantu Permodalan Masyarakat

Wagub NTB menegaskan, dalam amanat apel peringatan Hari Kartini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah banyak membuka ruang untuk berkiprah bagi perempuan
Wagub Umi Dinda

Menurutnya, keterwakilan perempuan dalam berbagai bidang pembangunan harus dibuktikan dengan prestasi. 

“Perempuan dalam pembangunan tidak sekedar keterwakilan namun harus dibuktikan dengan prestasi,” tegasnya. 

Dikatakan dalam amanat apel peringatan Hari Kartini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah banyak membuka ruang untuk berkiprah bagi perempuan. 

Didalam jajaran birokrasi, banyak pula perempuan duduk di posisi penting, termasuk dirinya yang kini tengah dipercaya menjadi Wakil Gubernur. 

BACA JUGA : PLTMH Pandanduri Diresmikan, Inggris Apresiasi Komitmen NTB

Ia berpesan kepada perempuan yang berada di birokrasi untuk terus meningkatkan etos kerja dan menunjukkan prestasi dengan persaingan yang sehat. 

Umi Dinda menambahkan, perempuan tak harus menjadi Kartini namun semangat dan gerakannya harus diwujudkan dalam keluarga dan masyarakat. 

Kiprah perempuan dalam berbagai aspek kehidupan turut diperjuangkan oleh Raden Ajeng Kartini di masa penjajahan. 

BACA JUGA : Mengatasi Sampah di NTB, Gubernur Iqbal Cari Solusi

Dalam apel peringatan itu, selain memperingati jasa pahlawan nasional perempuan, juga menjadi momen meneguhkan eksistensi perempuan dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat. jm

 

 




Perempuan NTB Diuntungkan Majumya Ummi Rohmi

Dihadapan Jamah MajelisTaklim Kateng, Loteng  Sekretaris Mi6, Lalu Athari ajak kaum gunakan hak pilihnya dalam Pemilukada  NTB dan tidak Golput 

LOTENG.LombokJournal.com ~ Roadshow Mi6 episode 8  adakan Pendidikan Pemilih (Voter Education) untuk ibu-ibu Majelis Taklim Desa Kateng Lombok Tengah. 

BACA JUGA : Anggota DPRD Jangan Lakukan Reses di Masa Kampanye

Kaum Perempuan memiliki kesetaraan yang sama dengan Kaum Laki-laki
Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto

Pendidikan Pemilih ini dilakukan agar Pemilukada Serentak di NTB tanggal 27 November 2024 berlangsung sukses, jurdil dan demokratis. 

“Mi6 berharap pada gelaran Pemilukada 2024 mendatang ibu-ibu Majelis Taklim bisa menggunakan Hak Pilihnya sesuai Hati Nuraninya, tidak terpengaruh janji-janji manis dan tidak Golput,” kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, SH didampingi Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah, SE , Sabtu (19/10/24). 

Selanjutnya lelaki yang akrab disapa Didu ini mengatakan, Kontestasi Pilkada setiap lima tahunan untuk memilih Pemimpin Daerah harus dimanfaatkan dengan baik. Dengan memilih Calon Pemimpin yang benar – benar bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat desa , termasuk kepentingan kaum perempuan. 

“Sebelum menentukan pilihan, perlu mengenalnya terlebih dahulu, kemudian menghayati program kerjanya, misalnya terkait kepentingan kaum perempuan, jika mantap, jatuhkan pilihannya ke Calon yang memiliki keberpihakan kepada Rakyat Kecil, termasuk  Perempuan,” ujar Didu. 

BACA JUGA : Kesehatan Mental Pondasi Kesejahteraan Individu dan Masyarakat

Didu menambahkan partisipasi pemilih kaum perempuan di Pemilukada 27 November 2024 harus ditingkatkan lagi melebihi Pilgub NTB 2018 agar legitimasi politik kemenangan Calon Kepala Daerah makin kuat. 

“Mi6 berharap ibu ibu Majelis Taklim Kateng membuat sejarah baru Pilgub NTB 2024,” tandas Didu 

Sementara itu Sekretaris Mi6 , Lalu Athari Fathulah, SE mengatakan,  majunya  Umi Rohmi yang dikenal dengan ikon Jilbab Ijo menjadi salah satu calon perempuan yang mewakili Gender.

“Majunya Umi Rohmi sebagai calon gubernur patut diapresiasi karena akan berdampak baik untuk daerah dan akan lebih memperhatikan kepentingan kaum Perempuan di NTB,” ulas Lalu Athari yang pernah di Tim Pemenangan GasMan . 

Lalu Athari menambahkan di beberapa Provinsi Besar seperti Jawa Timur bahkan Tiga Calon Gubernur adalah Perempuan.

“ini menunjukkan bagimana kaum Perempuan memiliki kesetaraan yang sama dengan Kaum Laki-laki,” imbuhnya . 

Athari mengatakan NTB dengan berbagai kemajuan pembangunan  yang  sudah ada,  butuh sosok figur pemimpin yang ulet dan tekun untuk terus bekerja membangun apa yang sudah ada.

“NTB Maju Berdaya Saing sebagai Visi Besar Pasangan Rohmi – Firin sangat Relevan dgn kondisi daerah kita saat ini,” tukas Athari. 

BACA JUGA : Jilbab Ijo Rohmi-Firin akan Kembangkan Perikanan dan Kelautan

Di akhir acara, Mi6 membagikan Ratusan Jilbab Ijo kepada ibu-ibu Majelis Taklim yang disambut dengan suka cita dan gembira. ***

 




Perempuan adalah Ujung Tombak Ketahanan Pangan

Megawati Lestari Dorong Perempuan menjadi agen perubahan diversifikasi untuk ketahanan pangan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Kondisi kekurangan air di sejumlah kawasan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat dampak gejala badai El Nino yang berkepanjangan sejak dua bulan terakhir makin terasa bagi sektor pertanian. 

Akibatnya, harga komoditi pertanian  termasuk yang paling pokok, seperti beras mengalami peningkatan signifikan. Tentu saja yang akan paling merasakan dampak kenaikan harga ini adalah kaum perempuan, para ibu rumah tangga. 

BACA JUGA: Rachmat Hidayat Resmikan Gedung Serba Guna di Lotim

Peran perempuan untuk untuk diversifikasi pangan
Megawati Lestari bagi-bagi bingkisan

Caleg DPRD NTB dari Partai Golkar, Megawati Lestari, SH.MH ikut memikirkan kondisi tersebut. Menurutnya, fenomena yang hampir selalu terjadi setiap tahun, ini harus ada solusinya dari pemerintah. Baik jangka panjang, menengah, dan solusi taktis jangka pendek.

Mega menyebut, penanganan seperti penyaluran air bersih dan bantuan sembako sebenarnya hanya efektif untuk solusi jangka pendek. Seharusnya yang perlu dipikirkan adalah solusi jangka panjangnya. 

“Saya pikir kita harus serius, sebab secara keberlanjutan ini juga berpengaruh ke Ketahanan Pangan,” kata Megawati Lestari,  Selasa (17/10/23). 

Menurut Megawati, kaum perempuan bisa menjadi agen perubahan untuk diversifikasi pangan menuju ketahanan pangan nasional.

Ia menguraikan, diversifikasi atau penganekaragaman adalah suatu cara untuk mengadakan lebih dari satu jenis komoditi yang dikonsumsi. 

BACA JUGA: Pj Gubernur NTB Dukung Kewrja Sama Bidang Perbankan

Di bidang pangan kata Mega, diversifikasi memiliki dua makna, yaitu diversifikasi tanaman pangan dan diversifikasi konsumsi pangan. 

“Kedua bentuk diversifikasi tersebut masih berkaitan dengan upaya untuk mencapai ketahanan pangan,” ujarnya. 

Mega menjelaskan bahwa, negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang.

Kewajiban itu harus terpenuhi baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal.

“Sebagai Negara dengan jumlah penduduk yang besar dan di sisi lain memiliki sumber daya alam dan sumber pangan yang beragam, Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara berdaulat dan mandiri, begitu juga di daerah NTB ini,” paparnya.

Kepada kelompok perempuan di Lombok Tengah, Megawati Lestari mengajak agar kaum perempuan mulai menjadi agen perubahan diversifikasi pangan. 

BACA JUGA: Penumpang Bandara Lombok Melonjak Sehari Pasca MotoGP 2023

Hal itu menurut Mega bisa dimulai dengan sesuatu yang sederhana, seperti mulai menanam dan memanfaatkan pekarangan rumah. Diharapkan bisa menjadi stimulus dalam merubah mindset kaum perempuan di Lombok Tengah.

“Karena di saat harga beras dan sembako naik, pasti perempuan, ibu rumah tangga yang paling merasakan,” terang Mega. 

Saran perempuan yang juga Ketua Dharma Wanita Provinsi NTB ini sudah saatnya konsep diversifikasi pangan dan semangat menanam ini mendapat dorongan. 

“Ibu-ibu bisa mulai dengan hortikultura, menanam cabai, tomat, atau sayuran lain yang bisa dilakukan di pekarangan rumah,” ujarnya.

Megawati Lestari sendiri sudah cukup lama bergelut sebagai aktivis perempuan untuk demokrasi. Dari pengalamannya bersentuhan dengan masalah sosial kemasyarakatan.

Dari sudut itu, Mega melihat kaum perempuan masih dinilai sebagai subjek pelengkap semata. Padahal, potensi yang ada di kelompok perempuan sangat luar biasa.

Hal itu juga yang menjadi alasan Megawati memantapkan visi untuk Pemberdayaan Perempuan dan Ketersediaan Pendidikan yang Berkualitas. 

“Dua hal yang akan saya perjuangkan ketika diberi amanah duduk di kursi DPRD NTB kelak,” papar Mega. 

Diversifikasi Pangan untuk Kesehatan

Dalam pertemuan dengan kelompok perempuan di Lombok Tengah, Megawati juga menyampaikan pentingnya diversifikasi pangan untuk kesehatan.

Megawati memaparkan, diversifikasi pangan, penganekaragaman pangan, atau penganekaan pangan adalah suatu usaha untuk mengajak masyarakat memberikan variasi terhadap makanan pokok yang dikonsumsi, agar tidak terfokus hanya pada satu jenis saja.

BACA JUGA: Catatan dari Perhelatan MotoGP Mandalika 2023

Menurut Mega, konsep ini hanya berlaku untuk makanan pokok saja. Oleh karena itu, diversifikasi pangan sering disamakan dengan konsep pengurangan konsumsi beras, dengan penggantian makanan pokok yang bukan beras, padahal tidak sama sekali. 

“Manfaat dari diversifikasi pangan yaitu untuk memperoleh nutrisi dengan nilai gizi yang lebih beragam serta seimbang. Hal ini juga berkaitan dengan pola hidup sehat dan kesehatan,” ujarnya.

Melalui kegiatan menanam dan memanfaatkan pekarangan, Megawati berharap kaum perempuan terutama ibu rumah tangga tak hanya terbantu mengurangi beban ekonomi, tetapi sekaligus bisa mengatur pola hidup sehat.

“Misalnya penyakit diabetes atau gula darah. Itu salah satu faktor kan komsumsi nasi yang tinggi kadar glukosanya. Sehingga dengan diversifikasi misalnya kita kadang konsumsi jagung atau singkong, ini akan menjadi pola hidup sehat yang baik,” katanya.

Megawati mengakui bahwa diversifikasi dan ketahanan pangan adalah hal yang menjadi tantangan bangsa Indonesia ke depan.

Resolusi Ketahanan Pangan juga sudah dimulai pemerintah sejak tahun 2023 ini. Selain untuk menghadapi resiko ekonomi global, juga untuk memastikan kecukupan pangam nasional terpenuhi dekade ke depan.

Namun, upaya untuk goal besar itu harus juga dimulai di daerah dengan melibatkan aktor-aktor utama dari kaum perempuan.

“Inshaa Allah kalau perempuan kita berdaya dan dilibatkan dalam setiap strategi pembangunan termasuk diversifikasi dan ketahanan pangan, semua goal besar pasti akan lebih mudah dan ada akselerasi dalam pencapaiannya,” tandasnya.(*)

 

 




Perempuan PGRI NTB Diminta Fokus pada Kasus Pernikahan Dini

Penjabat Ketua TP PKK Prov NTB Hj. Lale Prayatni minta perempuan PGRI Fokus pada pernikahan dini, kekerasan pada anak dan bullying

MATARAM.LombokJournal.com ~ .Perempuan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) diminta lebih memperhatikan kasus pernikahan dini dan kekerasan pada anak yang menjadi fokus kegiatan Jumbara ke III mendatang.

BACA JUGA: Rumah Rachmat Hidayat Jadi Perjumpaan Semua Pihak

Ny Lale Prayatni mengatakan, Perempuan PGRI agar fokus kasus pernikahan dini dan kekerasan pada anak
Ny Lale Prayatni Gita Aryadi

Penjabat Ketua TP PKK Prov NTB Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi yang disapa Bunda Lale menyampaikan itu  pada perempuan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB dan Kepala Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), di rumah Dinas Sekda NTB, Rabu (27/09/23).

Perempuan PGRI NTB silaturahmi di rumah dinas NTB ingin menyampaikan rencana kegiatan Jumbara PGRI ke III pada  bulan Desember mendatang.

BACA JUGA: Pj Gubernur NTB Beri Penguatan Pembangunan Pendidikan

“Silahkan susun dengan matang, saya berpesan fokuskan pada pernikahan dini dan bullying,” pesan Bunda Lale..

Masih di waktu yang sama ia berharap seluruh perempuan PGRI agar bergotong royong dalam kasus pernikahan dini, dan kekerasan pada anak serta bullying yang ada di NTB.

BACA JUGA: Perpres Jurnalisme Berkualitas Mendesak Disahkan

“Saya berharap seluruh perempuan PGRI terus bergotong royong dalam kasus pernikahan dini, kekerasan pada anak dan bullying di NTB,” pintanya.***

 




Tim Qatar Bawa Seluruh Personil Perempuan

Kehadiran Tim Qatar dalam Shell Eco-Marathon 2023, mereka mendorong lebih banyak perempuan maju mengejar pendidikan di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika

LOTENG.LombokJournal.com ~ Ada yang menarik pada Prototype Competition dalam Shell Eco-marathon 2023, yakni tim dari Qatar yang membawa semua anggota perempuan.

Kompetisi kategori prototype yang meloloskan 41 tim, salah satu adalah Tim GARNES-E dari Qatar, yang personalnya mahasiswa angkatan pertama dari Perguruan Tinggi Mechatronics, yang baru diresmikan di bagian perempuan Universitas Qatar. 

BACA JUGA: Generasi Muda Indonesia Sapi Bersih Juara

Pengemudi kendaraan tim GARNES-E, seorang perempuan
Pengemudi perempuan dari Qatar

Prototype Competition dalam Shell Eco-marathon 2023, yang bertanding mulai Hari Sabtu (08/07/23), diikuti tim dari Qatar dengan seluruh personil perempuan.

Tim Qatar mengaku bangga dan berharap, kehadiran mereka bisa mendorong lebih banyak perempuan maju mengejar pendidikan di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika. 

Lebih dari itu, harapan mereka perempuan menjadi bagian untuk membangun masa depan yang lebih baik. 

Pada kategori prototype ini peserta ditantang untuk menciptakan desain kendaraan masa depan (futuristik) dengan memaksimalkan efisiensi sumber energi yang inovatif. 

Untuk tujuan itu, rancangan kendaraan prototype biasanya beroda tiga. 

BACA JUGA: Harapan Bang Zul, Rampungnya Gedung Baru Bank NTB Syariah

Seperti halnya Urban Concept, peserta pada kategori prototype juga akan menggunakan salah satu dari tiga jenis bahan bakar, yakni baterai listrik, sel bahan bakar hidrogen, dan mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine (bensin, etanol dan/atau diesel).

Bagi GARNES-E Team, ambil bagian dalam Shell Eco-marathon 2023 di Sirkuit Mandalika Lombok Indonesia, sangatlah  menantang, sebab inilah pertama kalinya mereka mengikuti kompetisi ini. 

BACA JUGA: Gubernur NTB, Bang Zul Bermalam di RSJ Mutiara Sukma

“Kami sangat bangga kami telah memenuhi pedoman teknis yang sebenarnya sangat menantang bagi kami, mengingat ini adalah kali pertama kami mengikuti Shell Eco-marathon. Kami juga bangga dapat menjadi tim yang seluruh anggotanya perempuan tahun ini dan kami harap hal ini dapat mendorong lebih banyak perempuan untuk mengejar pendidikan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika dan menjadi bagian untuk membangun masa depan yang lebih baik,” kata Tala Zaim, pengemudi kendaraan tim GARNES-E.***

 

 




Perempuan Punya Kompetensi Soft dan Hard Skill 

Kaum perempuan Kota Bima yang beekerja di perusahaan memiliki potensi yang tak kalah dengan para pekerja laki-laki, karena itu harus diberdayakan

MATARAM,LombokJournal.com ~ Pengusaha muda sukses Kota Bima, Iman Suryo Wibowo, membuka jalan bagi perempuan-perempuan Kota Bima kian berdaya. 

Iman memberi kesempatan berkarir dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk mereka. 

Banyak di antara para pekerja perempuan itu, kini menjadi penopang ekonomi keluarga.

BACA JUGA: Banyak Perusahaan dan Mapan di Usia Muda, Ini Profilnya

Iman bersama karyawan perempuan yang diberi posisi kunci di perusahaannya

Di bawah bendera Ulet Jaya, sebuah holding company yang menggawangi lebih dari 20 unit bisnis di Kota Bima, Iman kini memiliki sedikitnya 300 karyawan. 

Sejumlah pekerja perempuan saat ini memegang posisi kunci dalam beberapa lini bisnis yang dimiliki Iman.

“Seluruh pencapaian PT Ulet Jaya hingga saat ini, adalah juga karena dedikasi dan kontribusi besar yang diberikan karyawan-karyawan kami yang perempuan,” kata Iman, dalam keterangan tertulis hari ini, Rabu (22/02/23).

Pengusaha muda kelahiran 1986 ini mengemukakan, kaum perempuan Kota Bima juga memiliki potensi yang tak kalah dengan para pekerja laki-laki. Baik dari sisi pendidikan, maupun dari sisi keterampilan. Hanya lantaran akses yang masih terbataslah menyebabkan tidak banyak pekerja perempuan yang akhirnya terlihat menonjol.

Karena itu, Iman membuka seluas-luasnya akses dan kesempatan bagi para kaum perempuan Kota Bima untuk bisa berkarir pada unit-unit bisnis yang dimilikinya. 

Bahkan, sejumlah posisi-posisi tertentu, secara khusus disiapkan Iman untuk ditempati oleh kaum perempuan.

“Sejauh ini, kompetensi soft dan hard skill yang dimiliki karyawan kami yang perempuan tidak kalah dengan karyawan kami yang laki-laki,” imbuh Iman.

Dia menegaskan, PT Ulet Jaya, didirikan memang untuk memberi kemanfaatan yang besar bagi masyarakat di Kota Bima. 

Karena itu, dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, Iman membangun kultur di perusahaan dengan tidak membeda-bedakan karyawan laki-laki dan perempuan. 

Memang kata dia, dalam aplikasinya, ada sejumlah pekerjaan yang lebih cocok ditangani laki-laki. Namun, tidak kalah banyak pula posisi dan karir yang juga lebih cocok bagi karyawan perempuan.

BACA JUGA: Angkat Marwah Kota Bima Melalui Olahraga

Sebagai pengusaha yang terlahir dari keluarga yang tidak mampu, Iman tahu persis bagaimana kebanggaan dan kebahagiaan hadir pada sebuah keluarga manakala ada di antara anggota keluarga tersebut memiliki pekerjaan yang mapan sehingga bisa berkontribusi menopang ekonomi keluarga. 

Itu sebabnya, di Ulet Jaya dan seluruh unit bisnis di bawahnya, Iman memberlakukan karyawannya tak ubahnya sebagai keluarga pula.

Iman mengatakan, hal tersebut tak lepas dari didikan orang tuanya. Imam mengaku, sedari kecil, ayahnya telah menanamkan kultur dan mindset entrepreneurship. 

Kultur tersebut, antara lain kerja keras, ulet, kerja cerdas dan tuntas, berani mengambil risiko dengan tiada henti menekankan, bahwa di balik risiko ada kesuksesan yang menunggu.

Pun begitu tentang mindset. Iman diajarkan tentang tanggung jawab. Pantang pulang sebelum masalah diselesaikan. 

Diajarkan cekatan, diajarkan tentang pentingnya etos kerja. Tidak lupa salat dan ibadah dan terus berikhtiar dan mensyukuri apa yang didapat hari ini, dan besok berusaha lebih giat lagi.

Iman bahkan menuturkan, saat ayahnya masih hidup dan dirinya menjadi manajer di Ulet Jaya, ayah tiga putra ini tak ubahnya seperti karyawan pada umumnya. 

Bukan petantang petenteng. Iman bekerja dan mendapat gaji seperti karyawan pada umumnya. 

Selain itu, Iman setiap satu kali dalam sepekan, diharuskan untuk menginap di mess para pekerja. Hidup membaur bersama mereka. Mengetahui problem harian yang mereka hadapi. 

Menjadi orang pertama yang mengetahui dan membantu para pekerja ketika mereka sedang sakit.

Semua itu kata Iman, dilakukan ayahnya, agar jika memimpin perusahaan, Iman sudah tahu apa yang akan dilakukan pada saat hendak mengambil keputusan.

Tahu cara terbaik ketika hendak memberi perintah kepada karyawan.

Seluruh hal tersebut pun, hingga kini masih dipraktikkan Iman. Tentu ada modifikasi sejumlah hal. 

Mengingat perkembangan zaman yang sedemikian pesat, mengharuskan sejumlah hal diupdate dan dilakukan dengan cara yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama.

Itulah sebabnya, menjadi prioritas bagi Iman kini untuk selalu memastikan seluruh pekerjanya benar-benar bisa bekerja dengan suasana yang nyaman. Sehingga menjadikan mereka tetap produktif. 

Bahkan kini, dua orang karyawannya, masih merupakan generasi pertama Ulet Jaya, yang bahu membahu bersama ayahandanya membangun usaha.

Buat Iman, jika mereka kini masih nyaman bekerja di Ulet Jaya, bukan semata karena mereka karyawan yang loyal belaka. 

Namun, karena kultur kerja yang nyaman. Dan mereka tahu, bahwa Ulet Jaya dipimpin oleh orang yang tepat, dan mampu menjadikan Ulet Jaya kian berkembang pesat.

Selain bekerja secara formal sebagai karyawan, Iman juga memberdayakan perempuan-perempuan ibu rumah tangga di Kota Bima. Iman kebetulan saat ini memiliki usaha kacang mete yang berorientasi ekspor. 

BACA JUGA: Optimis Sektor Industri Bisa Semakin Baik

Kacang mete tersebut dibeli dari para petani di Kota Bima. Sebelum dikirim untuk ekspor, kacang mete tersebut terlebih dahulu diolah dengan langkah pertama dijemur dan dikupas. Untuk proses pengupasannya tersebut, Iman memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di Kota Bima.

“Kami tentu senang jika dengan cara ini, cukup dari rumah masing-masing, ibu-ibu rumah tangga masih bisa produktif dan mendapatkan penghasilan sehingga memberi nilai tambah untuk ekonomi keluarganya,” kata Iman.

Dia mengucapkan rasa syukur kepada Sang Pencipta, jika Ulet Jaya dan seluruh unit usahanya, masih bisa terus berkontribusi menyejahterakan ekonomi bagi banyak keluarga.***

 

 

 




Internet Harus Aman Bagi Perempuan dan Anak-anak

KemenPPPA mendorong sinergitas terciptanya lingkungan ramah dan aman bagi perempuan dan anak, termasuk saat menggunakan internet

LombokJournal.com ~ Disamping banyaknya manfaat positif dari internet, di balik itu juga terdapat ancaman bagi sumber daya manusia.

Padahal diharapkan internet menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi semua, khususnya perempuan dan anak-anak.

Harapan ini muncul di tengah ancaman Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) pada perempuan dan anak yang terus meningkat di dunia maya.

KemenPPPA berharap internet jadi ruang aman bagi semua

BACA JUGA: Daycare Ramah Anak, Optimalkan Produktifitas Perempuan

“Di balik terdapat banyaknya manfaat positif dari internet, kekerasan Berbasis Gender Online menjadi suatu ancaman bagi sumber daya manusia kita, khususnya perempuan dan anak-anak kita,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga.

Hal itu disampaikan  dalam peringatan Safer Internet Day di Pos Bloc, Jakarta, seperti dimuat dalam laman KemenPPPA, Kamis (08/02/23).

Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional yang dilakukan KemenPPPA dan BPS Tahun 2021, sebanyak 8,7 persen perempuan berumur 15-64 tahun pernah mengalami pelecehan seksual secara online sejak berumur 15 tahun.

Sebanyak 3,3 persen, perempuan mengalaminya dalam setahun terakhir.

Dalam catatan Komnas Perempuan di Data Catatan Tahunan 2022,  dilaporkan kasus KBGO menempati posisi tertinggi dalam pengaduan ke Komnas Perempuan, yakni mencakup 69 persen dari total kasus.

KemenPPPA mempergunakan peringatan Safer Internet Day sebagai momentum untuk memperkuat sinergitas dan memperluas cakupan kampanye “Dare to Speak Up” dan perlindungan anak di ranah daring.

Sinergitas itu digalang dengan berbagai kementerian/Lembaga dan mitra pembangunan. Untuk memastikan terciptanya lingkungan ramah dan aman bagi perempuan dan anak, termasuk di ranah daring

Diiharapkan ada peningkatan kesadaran masyarakat terkait berbagai masalah di dunia maya. Masyarakat diajak melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan dan eksploitasi di ruang-ruang virtual.

“Peringatan Safer Internet Day ini menjadi momentum yang sangat baik bagi kita bersama, untuk mempromosikan penggunaan internet yang aman, bertanggungjawab, dan positif untuk melindungi perempuan dan anak,” jelas Menteri PPPA.

BACA JUGA: Perempuan Terjerat Pinjol Karena Tekanan Ekonomi

 Dalam peringatan Safer Internet Day juga dilakukan deklarasi bersama antara Kemen PPPA, Kominfo, UNICEF, ITU, British Embassy, PKPA, IPSPI, Huawei, Siber Kreasi, ID-COP, Yayasan Sejiwa, IWCS, ECPAT Indonesia dan SAFEnet, untuk berkomitmen mengakhiri kekerasan berbasis gender online. 

Dan mewujudkan perlindungan perempuan dan anak dari ranah daring.

“Kemen PPPA juga sudah melakukan kampanye Dare to Speak up sejak tahun 2021, untuk mendorong perempuan dan anak-anak Indonesia, agar berani bersuara, melawan kekerasan dan berbagai perlakuan salah yang tidak semestinya mereka terima serta berani melapor agar bisa memberikan efek jera bagi pelaku melalui Call Center SAPA 129,” tutur Menteri PPPA.

Beberapa bentuk kekerasan berbasis gender online yang seperti pendekatan untuk memperdaya (cyber grooming), pelecehan online (cyber harrasment), peretasan (hacking), konten ilegal (illegal content), pelanggaran privasi (infringement of privacy), ancaman distribusi foto/video pribadi (malicious distribution), pencemaran nama baik online (online defamation), dan rekrutmen online (online recrutment).

Menteri PPPA mengajak seluruh pihak terlibat dan mengambil peran melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk diskriminasi dan kekerasan.

Serta mendukung terciptanya kesetaraan dan keadilan gender di ranah digital. Agar perempuan dan anak mampu berperan dan menikmati setiap proses dari pembangunan.***

 




Perempuan Terjerat Pinjol,  Karena Tekanan Ekonomi

Persentase perempuan terjerat sebesar 54,95 persen perempuan mendapatkan pinjol sementara laki-laki sebesar 45,05 persen

LombokJournal.com – Perempuan lebih rentan menjadi korban dan sasaran pinjaman online (pinjol) ilegal, sebab perempuan memiliki literasi finansial relatif lebih rendah dibandingkan laki-laki. 

Selain itu, perempuan juga kurang mendapatkan sosialisasi pengetahuan mengenai cybersecurity terkait keamanan dan perlindungan sistem, data diri, jaringan, privasi, serta ancaman serangan digital yang kini tengah marak di lingkungan masyarakat.

BACA JUGA: Awas, Jangan Terperosok Pinjaman Online (Pinjol)

Kata Eko Novi, lebih banyak perempuan terjerat pinjol dibanding laki-laki

“Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat persentase sebesar 54,95 persen perempuan mendapatkan pinjol sementara laki-laki sebesar 45,05 persen pada tahun 2021,” kata Eko Novi Ariyanti, Plt. Asisten Deputi Asdep Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi KemenPPPA, salam keterangannya di Jakarta, Sabtu (04/02/23).

Menurutnya, perempuan dianggap paling bertanggung paling bertanggung jawab menyelesaikan urusan domestik.

Banyak perempuan yang terjerat dalam kasus pinjol ini dihadapkan pada kebutuhan mendesak, tekanan ekonomi, biaya kehidupan sehari-hari dan sekolah anak-anak, serta perilaku konsumtif. 

“Keberadaan pinjol yang menawarkan pencairan dana yang mudah, cepat, dan tanpa banyak syarat menjadi pilihan masyarakat untuk memenuhi berbagai macam tuntutan yang dihadapi. Namun, keberadaan pinjol ilegal berbunga tinggi mengakibatkan masyarakat justru terlilit hutang dan perempuan menjadi salah satu korban terbanyak,” jelas Eko Novi.

Lebih lanjut dijelaskan, KemenPPPA memiliki tugas dan fungsi koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Karena itu, KemenPPPA mempunyai agenda, antara lain mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan dan anak perempuan.

Selain itu juga melakukan berbagai macam upaya dan strategi, di antaranya edukasi, literasi, dan solusi digital perempuan; kebijakan untuk mendukung ekosistem kewirausahaan; serta hadirnya Strategi Nasional Keuangan Inklusi Perempuan (SNKI-P).

BACA JUGA: Keterbukaan Informasi Publik Hingga Desa

“Ini untuk memastikan bahwa semua perempuan pelaku usaha di Indonesia memiliki pengetahuan, kapasitas, sumber daya, dan peluang untuk dapat mencapai dan menikmati pemberdayaan ekonomi. Kami juga akan terus melakukan upaya-upaya yang dapat memastikan perempuan berdaya secara ekonomi,” tutur Eko Novi.

Ia menegaskan, upaya preventif dari praktik pinjaman online yang merugikan masyarakat harus dilakukan secara masif. Melalui kolaborasi dan sinergi multi pihak dari akar rumput hingga instansi lain yang terkait. 

“Tidak hanya itu, akses dan literasi finansial, transformasi digital, serta cybersecurity bagi perempuan pun harus terus ditingkatkan sehingga tidak adanya lagi kesenjangan yang dirasakan oleh perempuan. ***